04 - Sclera & Kornea

Post on 26-Dec-2015

32 views 5 download

description

kornea dan sklera

Transcript of 04 - Sclera & Kornea

KORNEA• ANATOMI :

• Jernih / transparant

• 1/2 lingkaran

• Diameter 10 - 12 mm

• Limbus : Peralihan Kornea-

Sklera / Konjunctiva

• Lapisan Epithel (Lanjutan

Konj. Bulbi)

• Membrana Bowman

• Lapisan Stroma (lanjutan

Sklera)

• Membrana Descement

• Endhotel (Lanjutan Tract.

Uveakis)

Kornea merupakan jar. Avaskuler tapi kaya akan saraf

yang berasal dari NV1.

Nutrisi kornea dari sistem getah bening.

I. KELAINAN KONGENITAL A. Kelainan ukuran :

1. Mikrokornea : diameter < 10mm2. Makrokornea : diameter > 12 mm

- COA dalam- Lensa relatif besar- Atrofi Stroma Iris- Sering-sering dislokasi lensa Glaukoma Sekunder.

B. Kelainan Kurvatura (Lengkung)1. Kornea Plana : Sering pada mikrokornea2. Keratokonus :

- Penonjolan non - inflamatoir- Kornea bagian Sentral menipis- Bilateral- Merupakan late developmental anomaly Astigmat iregural Koreksi dgn lensa

kontak.

C. Kelainan Kekeruhan Kornea Kongenital :

1. Embriotoxon

Suatu kekeruhan yang anular pada lapisan

dalam kornea yang terdapat pada bagian Perifer

dan melanjutkan ke sklera.

2. Anterior Stafiloma Kongenital

Penonjolan sikatriks kornea dan Tr, Uvealis

menempel pada bagian Post. mudah jadi

ulkus.

II. KELAINAN JERNIH KORNEA

A. Degenerasi Kornea

1. Arcus Senilis

Penimbunan Subst. Lipoid -biasanya pada

orangtua. Kadang-kadang pada dewasa muda :

Arcus Juvenilis.

Terletak sebelah dalam dari

limbus dengan lebar 0,1 - 1 mm.

2. Keratopati Pita = “ Band Keratopathy ”

= “ Band Shaped Opacity ”

Melintang pada daerah interpalpebralis seperti pita putih, merupakan timbunan garam calcium - diduga disebabkan gangguan nutrisi pada kornea.

TH/ Setelah Epitel Kornea dilepaskan diberi E.D.T.A solution.

B. Distrofi Kornea

1. Distrofi Endotel

- Kronis, Bilateral, Dewasa.

- Dimulai degenarasi endotel diikuti stroma dan epitel

- Erosi Epitel Virus menurun dan sakit.

2. Distrofi Stroma = Familial D.

- Herediter, Bilateral

- Kekeruhan nodular, retikular, Cincin.

- Kronis, Progresif, Manifes pada usia dewasa

Erosi Epitel Sakit.

III. PERADANGAN

Gejala-gejala umum pada peradangan kornea.

Subjective :

- Rasa sakit / nyeri pada mata

- Fotofobia

- Lakrimasi

- Blefarospasme

- Visus menurun ( karena kekeruhan kornea )

Objective :

- Infiltrat Kornea keruh

- Injeksi siliaris vaskularisasi dapat

meluas ke kornea

PANNUS = Pembuluh darah limbus masuk ke kornea di antara epitel dan membrana Bowman. Vaskularisasi Interstitialis Pemblh. darah sklera masuk stroma

Diserap seluruhnya Kornea Jernih

Infiltrat Kornea Diserap sebagian Sikatriks Kornea

Proses Penanahan Ulkus Kornea

ETIOLOGI :

1. Eksogen Bakteri / virus / jamur biasanya sudah

ada di Saccus Konjungtiva.

2. Per Kontinuitatum :

Radang Konj. Epitel Kornea

Radang Sklera Stroma

Radang Uvea Endotel.

3. Endogen : Jarang, biasanya reaksi Alergi.

P E M B A G I A N ( Menurut CHARLES MAY) :

( I ) KERATITIS SUPERFICIALIS & ULKUS KORNEA

( II ) DEEP KERATITIS

Ulcerativa

KERATITIS SUPERF.

Non Ulcerativa

1. KERATITIS PUNGTATA SUPERFICIALIS

- Berasal dari Konjungtivitis Kataralis Akuta atau Gangguan Tract. Respiratorius.

- Infiltrat abu-abu, kecil, banyak tersebar pada lapisan superf. Kornea Dewasa muda.

- Penyembuhan sempurna tanpa bekas

- ETIOLOGI : Herpes simpleks, H. Zoster Oftalmikus, Vaksinia.

-TH/ ditujukan pada :

Konjungtivitis dan Infeksi Tract. Resp.

Kp. Sulfas Atropin E.D. 0,5% - 1%

Kompers hangat

Kacamata pelindung

2. KERATITIS FLIKTENULARIS

- Berasal dari Konjungtivitis Flikten / Flikten pada Limbus

Flikten : Bercak bulat 2 - 3 mm abu-abu/kuning Epitel mudah rusak Ulkus. Ulkus menjalar dari limbus ke tengah, diikuti Neovaskularis Keratitis Fasikularis

- “ Wander Phlycten “ Flikten yang bergerak melewati garis tengah banyak pada anak-2 dengan TBC & Gizi kurang.

-TH/ : - Sulfas Atropin Eye Drops

- Antibiotic Eye Drops

- Kortikosteroid Eye Drops

- Thd Kausa + K.U.

3. KERATITIS SIKA

- Akibat defisiensi sekresi Kel. Lakr / Sel Goblet

Konjuctiva.

- Permukaan Kornea kasar, Iregular Nyeri.

- ETIOLOGI : - Lagophthalmos, - Defisiensi Vit.A

- Anestesi yang terlalu lama dan berlebih

- Sjogren’s syndr.

- TH/ : - Artificial Eye Tears

- Pungtum Lakr. ditutup menahan air mata.

- Vit. A

- Schirmer’s Test : Kertas saring 5 x 30mm.

diletakkan di Konj. Forniks 5 menit.

N : Basah 10 - 15 mm

< 10 mm : Hiposekresi

> 15 mm : Hipersekresi

4. KERATITIS HERPES SIMPLEKS

- ETIOLOGI : Virus H. Simpleks bisa pada bibir,

hidung, genetalis dan mata ( yang

kena Konj. & kornea).

- Pada anak-anak Lesi I Keratokojunctivitis Foll

Akut. Serangan ulang Keratitis Pungtata

Superf.

- Infiltrat biasanya unilateral & memp. bentuk-bentuk

khas.

( Pungtata ) (Filamentosa) (Dendritika) (Geografikans)

- Sering Rekurens Sensibilitas Kornea menurun.

- TH/ : - Sulfas Atropin

- 0,1% Lar. IDU : 5 IODO 2 Desoxy Uridin

- Kasus-kasus resisten Kauterisasi Lar.

Jodium menghancurkan sel-sel yang sakit

dan cegah perluasan ke stroma.

- Mata ditutup

- Kortikosteroid : KI Karena meningkatkan

aktifitas virus dan sifat imunosupresif.

5. KERATITIS HERPES ZOSTER

- Virus H. Zoster menyerang ganglion gasseri serang Cabang-cabang sering cabang yang nasal (N.Nasosiliar)

- Demam dan nyeri ( “Neuralgic Pain” ) yang dapat menetap berbulan-bulan / bertahun-tahun.

- Khas : Unilateral kulit kemerah-merahan, Edema dan Vesikel pada Palp. Yang terkena.

- Kornea : Infiltrat di sub Epitelial & Sensibilitas menurun, tapi penderita merasa sakit : “Anesthesia Dolorosa”.

- Dapat terjadi iridocyclitis dan parese otot-otot bola mata Diplopia.

- TH/ : - Sulfas Atropin - Kortikosteroid + AB - Analgetika.

6. KERATITIS LEPRA

- ETIOLOGI : Mikrobakterium Leprae

- Dapat timbul : - Keratitis Superf. Pungtata

- Keratitis Interstitialis.

7. KERATITIS NUMULARIS (KERATITIS SAWAHIKA)

- Keratitis jinak, perjalanan lambat unilateral.

- Pada petani muda, banyak di Indonesia.

- Infiltrat bentuk cakram / coin pada lapisan stroma

superficial, Multiple : 10 - 20 buah, ukuran selalu

sama.

- ETIOLOGI : Belum diketahui pasti, kemungkinan karena virus pada lumpur/tumbuh-tumbuhan

biasanya didahului trauma.

- TH/ : Topical Kortikosteroid.

DEEP KERATITIS

= Peradangan kornea yang menyerang stroma dan lapisan yang lebih dalam.

- ETIOLOGI : Lues, Tuberculosa, Infeksi Virus, Scleritis.

1. KERATITIS INTERSTITIAL (= K. Parenkhimatosa)

- ETIOLOGI : Lues Kongenital, Pd. 5 - 15 tahun. - Infiltrat : Bercak-bercak sentral / perifer.

- Terdapat “Salmon Patch” = Pemb. Darah A. Ciliaris

Ant, masuk ke stroma kornea pada seluruh

kwadran pinggir-pinggir kornea merah, sentral

keruh.

- Dapat terjadi uveitis, khoroiditis, kekeruhan

vitreous.

- D/ Gigi Hutchinson, pangkal hidung datar,

penonjolan frontal, ragade sudut mulut &

gangguan pendengaran.

- TH/ : Sistemis terhadap penyebabnya (Lues)

Lokal : - Sulfas Atropin

- Kortikosteroid

2. KERATITIS DISCIFORMIS

- Pada dewasa, unilateral, bentuk cakram.

- Akibat reaksi alergi toxin virus vaksinia, H.

Simpleks.

- TH/ Bila ulkus (-) AB + Steroid topical

Bila ulkus (+) AB.

3. KERATITIS SKLEROTIKANS

- Kekeruhan berbentuk segitiga dimana puncaknya

mengarah sentral kornea biasanya didahului

skleritis.

- TH/ ditujukan terhadap Skleritis.

ULKUS KORNEA- Di daerah kornea yang terkena, terjadi infiltrasi disertai

hilangnya sebagian jaringan kornea.

- Faktor pencetus :

- Luka kornea

- Dakriosistitis

- Infeksi Konj.

- Ggn.Nutrisi : Paralise N V,

Keratomalacia.

- Lagophthalmos.

- Infeksi waktu operasi.

- Gejala Subj. : Sama seperti Keratitis

- Gejala Obj. : * Infiltrat di kornea disertai hilangnya

sebagian jaringan (di Fluoresin Test).

* Ada injeksi liar.

- Perjalanan penyakit :

Ulkus dapat melebar dan mendalam

- Ulkus kecil dan Superficialis sembuh sempurna.

- Ulkus dalam sampai merusak membrana Bowman dan

Stroma Sikatriks, kornea berupa : - Nebula

- Makula

- Lekoma

Pada kasus berat Hipopion = Pus dalam COA

(dengan / tanpa Perforasi)

Ulkus dengan Perforasi : Hipopion yg terjadi tidak steril.

Ulkus tanpa Perforasi : Toxin merangsang iris iritis

iridosiklitis Leukosit (PMN) keluar dari pemb.

darah iris terapung dalam Hum. Akuos Leuko>>

karena gravitasi akan mengendap dalam dasar COA

Hipopion Steril (hanya t.d. leukosit)

KOMPLIKASI :

Pada ulkus yang dalam sekali Herniasi membrana

descement Vesikel Transfarant Dis : KERATOCELE =

DESCEMETOCELE

Desmetocele mudah Rupture Perforasi terutama

terjadi setelah batuk, bersin, mengedan H.A. Keluar

Iris & lensa terdorong ke depan COA hilang/dangkal.

Perforasi kecil Iris cuma nempel dikornea: Sinekhia Ant.

Perforasi besar Sebagian iris keluar melalui perforasi :

Prolaps iris.

- Sikatriks yang terjadi pada kornea cenderung menonjol=

Keratectasia.

- Kalau ada Keratectasia terdapat iris yang terjepit =

Staphyloma Kornea.

- Pada ruptur yang berulang-ulang terjadi lubang

permanent = Fistula.

- Kalau perforasi secara tiba-tiba TIO tiba-tiba menurun

Pemb. Darah ruptur Perdarahan Intraokuler : kalau

terjadi Ruptur Pemb. Darah Retina Perdarahan

viterous, Subkhoroidal, khoroidal, subretinal.

- Bakteri dapat masuk melalui perforasi

ENDOPHTHALMITIS.

Kalau terus meluas ke jaringan sekitar bola mata

PANOPHTHALMITIS.

ETIOLOGI: - Bakteri, a.l. : Pnemokokus, Diplobasilus,

Strept.

- Jamur

- Virus

- Alergi

- Bakteri yang paling ditakuti : Pseudomonas karena

dalam 2 x 24 jam dapat menimbulkan perforasi.

- Penyebab virus Sensibilitas kornea menurun.

- Khas : Pada ulkus karena jamur terdapat fenomena

satelit = infiltrat-infiltrat bentuk cincin mengelilingi ulkus

dan kalau terjadi hipopion Permukaannya tak

horizontal kental.

MACAM-MACAM ULKUS KORNEA :

1. Ulkus Simpleks 8. Ulkus Mooren

2. Ulkus Marginalis 9. Ulkus Cincin

3. Ulkus Serpens 10. Abses kornea

4. Ulkus Pseudomonas 11. Ulkus Lagoftalmos

5. Ulkus Diplobasilaris 12. Ulkus Neuroparalitik

6. Ulkus Sentralis 13. Ulkus karena Jamur

7. Ulkus Atheromatosa 14. Keramomalacia

TERAPI ULKUS KORNEA :

1. Perbaiki K.U. Penderita

2. Menghilangkan faktor pencetus

3. Mengobati ulkusnya :

- Tetes Sulfas Atropin 0,5 - 1% mengistirahatkan

iris dan badan siliar.

- Tetes mata A.B. yang sesuai, kalau perlu tiap jam.

Malam : A.B. Eye Ointment.

- Pada kasus-kasus tertentu dapat dilakukan

kauterisasi untuk mencegah perluasan.

SKLERA

Merupakan dinding bola mata yang kuat.

• T.D. Jaringan Fibrous padat, kuat, tidak elastis, tidak

bening.

• Tebal 1 mm.

• Di ant. Bertemu kornea di limbus.

• Di post, ada lamina cribosa, tempat masuknya N II

Lacus Minorus Resistensi. ( + 2 1/2 cm dari Pol. Post. )

KELAINAN CONGENITAL :

- Blue Sclera

- Dermoid Cyste

PERADANGAN :

- EPISCLERITIS

- SCLERITIS

EPISCLERITIS :

Mengenai jaringan Episclera dan

Sclera superficial.

Keluhan : Sakit +

Lakrimasi +

Photofobia +

DD/ - Scleristis

- Conjunctivitis Phlyctenularis

E/ Reuma, TBC, Lues, Lepra, Toxis Sulfa.

TH/ Lokal : AB + Steroid

Obati Causanya.

SCLERITIS :

- Peradangan seluruh

ketebalan sclera

- Sering Relaps

- Bilateral

- Chronis

Keluhan: - Sakit +

- Lakrimasi +

- Photophobia

- Bercak merah / tua dekat kornea

Komplikasi : - Keratitis Scleroticans

- Glaukoma Sekunder

- Uveitis posterior

- Dapat buta

E/ TBC, Rheunatoid, Peny. Colagen, Lues.

TH/ AB + Steroid

D/ Ulkus kornea OD

Setelah diberikan pengobatan

Akan sembuh tapi meninggalkan sikatriks, sbb :

Sudah tenang tapi visus tetap jelek cuma 1/300. Perlu

ditanggulangi & satu-2nya jalan hanyalah dgn transplatasi

kornea Jadi kita memerlukan DONOR MATA.