Post on 13-Dec-2015
description
Meneliti Pengaruh Transpor Pasif Osmosis dan Difusi pada Pembuatan
Telur Asin dan Telur Rasa
I. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan transport pasif osmosis dan difusi pada kehidupan sehari-hari.
II. Tujuan
Mengamati terjadinya proses osmosis dan difusi pada pengasinan telur bebek dan
pembuatan telur rasa.
III. TEORI
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim
perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup
kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu
bulan (30 hari).
Sebagai salah satu hasil ternak unggas, telur merupakan bahan pangan yang
mempunyai nilai gizi yang tinggi, dimana zat-zat gizi yang terkandung dalam produk
unggas ini mengandung protein, lemak, karbohidrat dan beberapa vitamin serta mineral.
Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Disamping itu,
telur juga merupakan sumber protein yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan,
membentuk kecerdasan dan kesehatan. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat
pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan
telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Selain itu, juga termasuk salah
satu jenis bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat karena harganya
murah dan relatif terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi
maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu
usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur
Telur asin adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana kandungan
garam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme dan sekaligus dapat
DevinaXI IPA 3/22
memberikan aroma yang khas, sehingga telur dapat disimpan dalam waktu yang relatif
lama. Menurut Murtidjo (1990), telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan
utuh, diawetkan sekaligus diasinkan dengan menggunakan garam, dimana kandungan
garam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme sehingga telur dapat disimpan
lama. Menurut Murtidjo (1988), telur itik yang diasinkan mengandung keuntungan
seperti : (a) nilai gizi telur dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lama, (b) nilai
ekonomis telur dapat ditingkatkan, (c) memenuhi selera konsumen telur itik dan, (d)
merupakan alternatif pemesaran disamping telur segar.
Selanjutnya syarat telur yang akan diasinkan adalah : 1) telur masih segar dan baru,
2) telur sudah harus dibersihkan dari kotoran, 3) kulit telur masih utuh dan tidak retak
serta 4) sebelum diasinkan, telur harus diamplas untuk memudahkan proses pengasinan.
Pembuatan telur asin dengan cara merendam dalam larutan garam jenuh sangat
mudah dan praktis. Mula-mula telur diamplas untuk membuka pori-pori kulitnya, sehingga
pada saat perendaman akan mudah menyerap garam. Larutan garam disiapkan dengan cara
mencampur air dan garam dapur sampai jenuh.
Transpor pasif merupakan transpor ion, molekul, dan senyawa yang tidak
memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transpor pasif mencangkup
osmosis dan difusi.
1. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel.
Membran selektif permeabel akan membiarkan air keluar dan masuk membran dengan
bebas. Namun membatasi masuknya zat yang terlarut didalamnya.
Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan
di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di
luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai
larutan hipotonis.
2. Difusi
Merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat
(padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ketempat yang berkonsentrasi
rendah, baik melewati membran ataupun tidak. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua
larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan keseimbangan dimana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Difusi dibedakan menjadi dua :
Difusi dipermudah dengan saluran protein
Substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat berdifusi
melalui membrane plasma. Substansi-substansi tersebut melewati membran plasma
melalui saluran yang di bentuk oleh protein. Protein yang membentuk saluran ini
merupakan protein integral.
Difusi dipermudah dengan protein pembawa
Proses difusi ini melibatkan protein yang membentuk suatu salauran dan mengikat
substansi yang ditranspor. Protein ini disebut protein pembawa. Protein pembawa biasanya
mengangkut molekul polar, misalnya asam amino dan glukosa.
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1. Ember atau baskom
2. Ampelas kayu
3. Lap tangan
5. Panci
6. Koran
7. Timbangan
8. Pensil
9. Kompor
10. Kotak untuk menyimpan telur
B. Bahan : 1. Telur bebek 3 butir2. Telur ayam 3 butir3. Garam 4. Air5. Gula 6. Alkohol
V. CARA KERJA
1. Bersihkan telur ayam dan bebek dengan tissue dan alcohol hingga bersih.
2. Telur bebek diamplas sampai terasa halus kulit luarnya/cangkangnya.
3. Buat larutan pengasin yang terdiri dari garam yang dicampur dengan air dan diaduk
rata hingga semua garam larut dan buat larutan rasa jeruk dari campuran nutrisari, gula
dan air secukupnya untuk membuat telur dengan rasa jeruk.
4. Timbang telur dan beri nama telur untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah
telur dimasukan kedalam larutan.
5. Letakkan beberapa telur ayam dan telur bebek di masing-masing campuran tersebut.
Pastikan semua permukaan tertutup.
6. Simpan lamanya 1 minggu.
7. Setelah satu minggu, buka baskom dan bungkusan pada tiap telur, cuci bersih, lalu
rebus dalam air mendidih (+/- 30 menit) dalam panci.
8. Setelah direbus amati dan cicipi telur tersebut. Catat hasilnya.
VI. HASIL PENGAMATAN
Jenis Telur Gambar dan keterangan
Telur Asin
Telur Rasa Jeruk
VII. ANALISIS DATA
Pertama-tama telur yang direndam di dalam larutan garam akan mengalami
osmosis karena telur tersebut ditempatkan di tempat atau lingkungan yang konsentrasinya
lebih rendah daripada di dalam telur (isi telur). Kita anggap telur sebagai sel tunggal yang
terbungkus cangkang yang memiliki pori-pori dan merupakan membran yang bersifat
selektif permeabel, kuning telur sebagai inti. Oleh karena itu, hal ini menyebabkan telur
akan mengeluarkan air karena konsentrasi air di dalam telur lebih tinggi daripada diluar
telur sehingga menyebabkan proses osmosis, air mengalir dari hipotonik ke hipertonik
yaitu telur mengeluarkan air.
Rasa: asin Bau: garam Warna kulit bagian
dalam: putih Berat telur bertambah
Rasa: tidak terasa Bau: Jeruk Warna kulit bagian
dalam: orange kekuningan
Berat telur bertambah
Kedua air garam masuk ke dalam telur melewati membran/cangkang telur karena
konsentrasi di luar lebih tinggi daripada di dalam, sehingga telur menjadi asin setelah
perendaman 14 hari, hal ini sesuai dengan pengertian difusi yaitu proses perpindahan
molekul-molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Untuk membuktikan ada tidaknya molekul yang masuk, lihat hasil pengamatan di
atas, berat telur bertambah, hal tersebut menunjukkan bahwa volume telur bertambah
akibat masuknya sesuatu molekul ke dalam telur, dalam hal ini air dan garamlah yang
masuk ke telur, dan bukti lain yang menunjukkan bahwa air tersebut masuk ke dalam telur
adalah berubahnya volume air setelah perendaman. Volume air setelah merendam telur
selama 14 hari lebih sedikit daripada volume air pada saat sebelumnya. Hal ini
menunjukkan air masuk ke dalam telur bukan isi telur yang keluar.
Begitu juga dengan larutan nutrisari jeruk terjadi proses yang sama yaitu difusi dan
osmosis. Peristiwa osmosis terjadi saat air mengalir dari hipotonik ke hipertonik yaitu dari
dalam telur(hipotonik) ke luar telur(hipertonik) dan difusi terjadi saat air larutan nutrisari
dan gula masuk ke dalam telur.
Pada percobaan pertama, yaitu telur asin, proses osmosis dan difusi berlangsung
dengan baik sehingga telur memiliki rasa yang asin dan bau yang asin pula. Hal ini
dikarenakan perbandingan garam dan air seimbang sehingga proses osmosis dan difusi
berlangsung dengan lancar. Berat telur bertambah dan volume air berkurang dikarenakan
molekul air dan garam bergerak masuk ke dalam
Pada percobaan kedua, yaitu telur rasa jeruk, proses osmosis dan difusi juga tidak
berlangsung dengan baik sehingga telur tersebut kurang berasa tetapi berbau jeruk. Hal ini
dikarenakan perbandingan larutan jeruk dan air yang kurang seimbang sehingga proses
osmosis-difusi kurang berjalan dengan lancar.
VIII. KESIMPULAN
1. Proses perpindahan molekul yang terjadi pada percobaan telur asin ini adalah
osmosis dan difusi
2. Peristiwa osmosis pada percobaan kali ini adalah perpindahan molekul air dari
konsentrasi pelarut tinggi menuju konsentrasi pelarut rendah.
3. Peristiwa difusi pada percobaan ini adalah perpindahan larutan garam dan larutan
nutrisari gula dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
4. Peristiwa osmosis dan difusi ini mempengaruhi berat dan ukuran telur, pada
percobaan di atas, berat dan ukuran telur bertambah besar karena larutan garam
masuk ke dalam telur dan juga mempengaruhi volume air di luar telur.
5. Cangkang pada telur merupakan membran yang memiliki pori-pori dan bersifat
selektif permeabel, sehingga molekul air dan garam dapat masuk.
6. Pengamplasan pada telur bebek dimaksudkan untuk mengikis kalsium agar
mempermudah molekur dapat masuk.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A. dkk. 2007. BIOLOGI SMA jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
www.wikipedia.com
kaoruandhimura.wordpress.com/2008/12/01/difusi-osmosis
X. LAMPIRAN
6. PembahasanDifusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.