Post on 25-Feb-2018
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
1/24
KETELADANAN RASULULLAH S A W
PERIODE MADINAH
1.
Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah
Tonggak sejarah Periode Madinah adalah hijrah Rasulullah SAW. Ke Yatsrib/ Madinah.
Berikut adalah kisahnya :
Hal-Hal Yang Mendorong Sehingga Nabi Hijrah
a. Kesulitan-kesulitan Nabi SAW dalam berdakwah
Dakwah Islam menemui kesulitan. Sekalipun Islam umur 10 tahun itu kaum
muslimin sudah banyak jumlahnya, tetapi terasa oleh Rasulullah SAW. Bahwa
kehidupan Islam di Mekkah saat itu sulit diharapkan kesuburannya dan jalan
dakwahnya sudah menemui jalan buntu. Di lingkungan keluarganya dan di kalangan
kaum-kaum yang lain di Mekkah Nabi SAW sudah menyerukan dan mengajak masuk
Islam, tetapi baru sedikit yang masuk Islam, bahkan banyak pemimpin-pemimpin yang
menentang keras, seperti Abu Lahab, Abu Jahal, Muthim bin Adi dan lain. Kemudian
Nabi SAW mencoba keluar dari Mekkah menuju ke Thaif. Di sana belum lagi dakwah di
muka umum beliau sudah ditentang, diejek dan dilempari batu. Rasulullah kembali ke
Mekkah, kemudian berusaha mendatangi tempat-tempat umum di pekan-pekan malam
yang lazim diadakan sambutannya tidak jauh dari pada di kalangan kaumnya dan di
Thaif itu.
Dakwah Islam di Mekkah tertutup. Pada masa itu dakwah Nabi SAW, betul-betul
menemui kesulian dan tertutup. Namun demikian hal itu tidak mengecilkan harapan
kaum muslimin. Rasulullah SAW. Akan mencari jalan keluar yang lebih baik, yaitu akan
menemui orang-orang di luar Mekkah yang datang menjalankan Haji di Masjidil Haram.
b. Tekanan-tekanan kaum Quraisy terhadap pengikut-pengikut Nabi SAW, dan terhadap
diri Nabi Muhammad
Tekanan kaum Quraisy terhadap Islam yang berat dan sudah meluas itu lebih
ganas lagi setelah mereka menerima berita Isra' dan Mi'raj. Tekanan Quraisy yang
bertubi-tubi. Kehidupan kaum muslimin di Mekkah yang makin hari makin terasa sempit
geraknya, makin tersisih pergaulannya, dihina, diludahi, bahkan ada yang diikat badan
terus diseret kuda yang dilarikan dan lain-lain siksaan. Lebih-lebih terhadap kaum
muslimin yang tidak mempunyai sanak keluarga yang berani membela. Kaum Quraisy
berbuat demikian bermaksud agar kaum muslimin keluar dari Islam dan kembali
menyembah berhala.
Demikian pula Rasulullah SAW. masih terus diejek, dihina dan kalau bisa dibunuh
mereka. Waktu memberitakan tentang Isra' dan Mi'raj didengar oleh Abu Jahal apa kata
dia : "Hai Muhammad, kamu itu ada-ada saja, sudah gilakah kamu ". Sewaktu Muthim
bin Adi mendengar berita Isra' dan Mi'raj itu, dia berkata : "Hai Muhammad, saya tidak
akan percaya lagi pada omonganmu, dan demi Latta dan Uzza, saya sekarang keluar
dari Islam. Dan masih banyak lagi hinaan kepada Rasulullah SAW.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
2/24
Kaum musryik Quraisy berusaha membunuh Nabi. Kaum musryik Quraisy makin
hari makin mengetahui bahwa kaum muslimin di Mekkah banyak yang hijrah ke
Madinah. Maka kekejaman mereka dipusatkan ke arah diri Nabi Muhammad SAW. Yang
saat itu masih tinggal di Mekkah.
Pada suatu ketika Abu Jahal cepat-cepat mengumpulkan kawan-kawan di suatu
tempat yang bernama Darrun Nadwah (tempat pertemuan) yang terletak di dekat
Masjidil Haram. Di sana dikumpulkan sejumlah 12 wakil suku Quraisy, kecuali Bani
Hasyim. Sebab Bani Hasyim adalah kaum kerabat yang menurunkan Rasulullah SAW.
Dalam perundingan yang tertutup itu memutuskan, bahwa mereka telah sepakat
akan membunuh Nabi Muhammad SAW pada suatu malam yang telah ditentukan, dan
itu merupakan puncak usaha mereka di Mekkah.
Yang ditugaskan untuk membunuh ialah para pemuda 12 orang wakil dari suku
Quraisy yang dipimpin oleh Suraqah, dengan janji akan mendapat hadiah 1000 ekor
unta bagi siapa yang dapat membunuh Nabi Muhammad SAW.
Yang hadir dalam pertemuan itu usianya sudah 40 tahun ke atas, yaitu antara lain :
Uthbah bin Rubiah, Thuaimah bin Adi, Abu Sofyan bin Harb, Abu Jahal bin Hisyam, Abu
Lahab dan lain-lain. Tidak ada orang-orang keturunan Hasyim dan Abdul Muthalib
kecuali Abu Lahab.
Mereka memutuskan untuk membunuh Rasulullah SAW. sudah diperhitungkan
dengan sebaik-bainya dan bertujuan :
- Supaya tidak ada kelanjutan penyiaran Islam.
- Agar persukuan kabilah-kabilah Arab dapat dibina lagi yang berdasar adat Jahiliyah.
- Menyelamatkan berhalanya dan kekuasaannya.
- Agar orang-orang Islam yang hijrah ke Habsyi dan Ke Madinah segera kembali ke
Mekkah.
c. Keadaan masyarakat Madinah
Kota Madinah terletak di Propinsi Hijaz seperti halnya kota Mekkah. Pada mulanya
bernama Kota Yastrib setelah Rasulullah hijrah kesana, nama kota itu diubah namanya
menjadi "An Nabawi" kota Nabi atau Madinah. Kota Madinah itu juga banyak
pertaliannya dengan Rasulullah SAW. seperti halnya kota Mekkah. Asal kelahiran
Ibunda di Madinah suku Najjar yang banyak terdapat di Madinah itu termasuk kaum
keluarganya. Abdullah (ayah beliau) wafat dan makamnya di Madinah, sewaktu Nabi
SAW, baru usia 6 tahun berziarah makam ayahanda di Madinah, kemudian ibunda wafat
dalam perjalanan pulang dari Madinah juga. Madinah lebih banyak terdapat air,
iklimnya lebih sejuk daripada Mekkah dan tabiat penduduknya lemah-lembut seperti
halnya kaum tani. Penyembah berhala tidak sekuat kaum Quraisy di Mekkah, namun
mereka juga tetap mengagungkan Kabah dan berkeyakinan Masjidil Haram tempat
sucinya.
Di Madinah terdapat suku besar yang berasal dari keturunan yaitu suku Arab
Khazraj dan suku Arab Aus. Disamping itu terdapat banyak orang Yahudi dari Banu
Nadzir, Banu Qainuqa dan Banu Qaraidhah. Mereka datang di Madinah pada tahun 70 M
dari Palestina, karena di negerinya ditindas oleh Raja Titus dari Romawi.
Penduduk Madinah pada umumnya sudah mengetahui akan kehadiran Nabi Akhiruz
Zaman, dan mereka berkeyakinan akan kejayaan Madinah dalam pimpinan Rasulullah
itu. Berita tentang hadirnya Rasul terakhir itu dari orang-orang Yahudi. Sebelum
Madinah kedatangan Islam, antara suku Kharazj dan suku Aus terus-menerus sampai
berpuluh-puluh tahun perang saudara, silih berganti menang dan kalah antara
keduanya. Tetapi akhirnya mereka menjadi insyaf dan rukun bersatu setelah mereka
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
3/24
bertemu dan mendapat pelajaran Agama Islam dari Rasulullah pada waktu melakukan
jamaah haji di Mekkah.
d. Gerakan dakwah menanamkan.Islam di Madinah
Pada saat-saat sesudah Isra' Mi'raj jaring-jaring dakwah Islam di Mekkah hampir
tertutup dan mengalami jalan buntu. Karena itu Rasulullah mengalihkan arah dakwah
yang semula kearah mengislamkan jahiliyah Quraisy Mekkah kemudian ditujukan
kearah orang-orang Yastrib (Madinah) yang datang di Mekkah, waktu mereka
beribadah haji. Pada musim haji banyak orang-orang dari luar kota Madinah datang
berziarah ke Kabah termasuk orang-orang dari Yastrib (Madinah). Maka dalam bulan
Dzulhijah musim Haji Rasulullah dapat menemui 7 orang suku Khazraj dari Madinah
yang sedang berziarah di Ka'bah. Mereka diberi keterangan oleh Nabi tentang agama
Islam dengan jelas dan dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an kemudian 7 orang itu
menyatakan masuk Islam. Dengan perjuangan 7 orang suku Khazraj itu agama Islam
mulai tersiar di Madinah. Makin hari makin bertambah banyak orang Islam di Madinah,
mereka menanti-nantikan kedatangan Rasulullah SAW, di Madinah untuk menyatukan
suku Khazraj dengan suku Aus yang senantiasa berperang itu.
Orang Islam di Madinah mengucapkan Baiatul Aqabah I(tahun 621 M). Rasulullah
kedatangan 12 orang Yastrib dari suku Khazraj dan Aus, yang maksudnya juga akan
mengerjakan Haji. Pertemuan itu dirahasiakan dan dilaksanakan di Mina di suatu
tempat bernama Aqabah. Di dalam pertemuan rahasia itu mereka mengucapkan janji
setia kepada Rasulullah yang isinya; akan melakukan dengan taat perintah Islam, dan
tidak akan melanggar apa yang dilarang oleh Islam. Ucapan janji itu disebut Ikrar
Aqabah(Baiatul Aqabah). Setelah peristiwa Baiatul Aqabah I itu Rasulullah mengutus
Mush'ab bin Umair untuk mengajar Al-Qur'an di Yastrib. Mush'ab diberi julukan Muqri
artinya guru Al-Qur'an.
Mengucapkan
Baiatul Aqabah II
. Baiatul Aqabah yang kedua terjadi di
tempat yang sama di waktu tengah malam tanggal 12 Zulhijah tahun 13
Kenabian dalam keadaan rahasia yang sama seperti pada Baitul Aqabah yang
pertama dahulu.Kecuali perjanjian Aqabah kedua itu seperti halnya perjanjian
yang pertama juga disertai janji pembelaan terhadap Islam sampai titik darah
yang penghabisan.
Baiatul Aqabah kedua itu terdiri dari 75 orang Yastrib suku
Khazraj dan Aus diketuai oleh Al Bara' bin Makrur. Dalam pengucapan janji kepada
Rasulullah itu disaksikan dan direstui oleh paman Rasulullah Abbas bin Abdul
Muththalib.
Hampir selesai Baiatul Aqabah kedua itu tiba-tiba diketahui mata-mata orang
Quraisy. Tetapi karena kebijaksanaan Rasulullah untuk menahan kemaharan mereka
masing-masing maka tercegahlah bahaya perkelahian pada saat itu. Dalam peristiwa
itu kaum Khazraj memohon agar Rasulullah SAW. rela pindah (hijrah) ke negerinya
(Yastrib), mereka menyanggupkan diri menjaga keselamatan beliau seperti menjaga
keluarganya sendiri.
Rasulullah saw. bersabda : Dan supaya kamu sekalian menolong akan daku, lalu
kamu menjaga akan diriku bilamana aku pindah kepadamu sebagaimana kamu menjaga
dirimu dan keluargamu, dan bagi kamu surgalah balasannya dari pada Tuhan.
Baiatul Aqabah kedua atau Baiatul Aqabah Kubra itu ditutup dengan doa yang
diucapkan oleh Abbas yang berisi memohon kepada Allah SWT. akan keselamatan
Rasulullah SAW. dan kesungguhan janji dari orang-orang Yastrib itu". Dengan demikian
gerakan dakwah Islam akan terbuka lebar di Yastrib dan disana Islam akan menjadi
subur.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
4/24
Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW
a.
Peristiwa hijrah kaum Muslimin.
Berkat perjuangan suku Khazraj dan Aus muslimin di Yastrib makin hari makin
bertambah banyak dan subur perkembangan Islam. Maka kota Madinah menarik hati
bagi kaum muslimin di Mekkah. Sebaliknya kaum musyrik Quraisy menjadi iri hati dan
kesal melihat perkembangan Islam di Yastrib itu. Sebab itulah mereka bertambah
dendam hatinya dan makin kejam terhadap orang-orang Islam di Mekkah dan berusaha
keras untuk membunuh Nabi SAW.
Maka Rasulullah memerintahkan kepada muslimin di Mekkah agar hijrah ke
Madinah. Dengan ikhlas sementara waktu kaum muslimin meninggalkan harta, rumah
dan keluarga demi keselamatan agamanya. Kemudian hijrahlah umat Islam dari Mekkah
ke Madinah dengan cara sembunyi-sembunyi satu-persatu jangan sampai diketahui
kaum musyrik Mekkah. Pada tahap pertama itu muslimin yang hijrah ke Madinah
sebanyak 73 orang. Sehingga hampir semua orang Islam di Mekkah hijrah ke Madinah.
Diantara sekian umat Islam yang hijrah itu, hanya Umar bin Khaththablah yang berani
terang-terangan, dan ternyata tidak ada seorangpun yang berani menghalang-
halanginya.
b.
Sambutan penduduk Madinah.
Kaum Muslimin di Mekkah makin hari makin banyak jumlahnya yang hijrah ke
Madinah, lebih-lebih setelah ada berita adanya Baiatul Aqabah dan berita tentang
Rasulullah SAW. juga akan hijrah ke Madinah, maka dengan rela umat Islam
meninggalkan harta bendanya di Mekkah demi keselamatan agamanya, bahkan banyak
juga yang hijrah tidak membawa bekal apa-apa. Tetapi setelah kaum muslimin dari
Mekkah itu sampai di Madinah, ternyata tidak ada kesulitan lagi bagi Muhajirin hidup di
Madinah.
Karena sambutan orang-orang Madinah terhadap kaum yang hijrah itu baik sekali,
kaum Muslimin Madinah menerima kaum muslimin yang baru datang dari Mekkah itu
seperti menerima keluarganya sendiri yang sudah lama tidak bertemu. Sebaliknya,
kaum muslimin dari Mekkah yang datang itu senang dan tenteram seperti berada di
rumah sendiri. Hal itu sesuai dengan janji orang-orang suku Khazraj dan Aus dalam
Ikrar Aqabah Kubra, bahwa mereka akan berusaha menjaga keselamatan kaum
muslimin dan membantu menegakkan Islam.
c.
Peristiwa hijrah Rasulullah SAW.
Setelah adanya ikrar Aqabah, agama Islam masuk di Madinah. Di kota Madinah itu
agama Islam berkembang dengan subur. Kebalikannya umat Islam di Mekkah makin
lama makin sempit geraknya dan makin mendapatkan tekanan keras dari kaum
Quraisy. Setelah Rasulullah memerintahkan agar kaum muslimin di Mekkah hijrah ke
Madinah. Maka hijrahnya kaum muslimin dari Mekkah ke Madinah. Sehingga kaum
muslimin yang masih menetap, di Mekkah tinggal sedikit. Shahabat kenamaan yang
masih berada di Mekkah tinggal Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib untuk menemani
Rasulullah menantikan turunnya wahyu perintah hijrah.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
5/24
Pada saat-saat itu kota Mekkah sangat genting, Abu Jahal dengan kawan-kawannya
berusaha mencari Nabi Muhammad SAW akan dibunuh.
Nabi SAW meninggalkan rumah pada malam tanggal 12 Rabi'ul Awwal 1 H.
bersamaan tanggal 28 Juni 622, pemimpin pemuda Quraisy yang bernama Suraqah be-
serta kawan-kawannya mengepung rumah Rasulullah saw di Mekkah. Mereka itu
berusaha menangkap dan membunuh Rasulullah SAW. Pada saat-saat yang genting
itulah kemudian Rasulullah menerima wahyu dari Allah yang berisi, bahwa pada saat itu
orang-orang musyrik Quraisy berusaha akan membunuh Rasulullah. Setelah menyam-
paikan wahyu itu Malaikat Jibril minta agar Rasulullah jangan tidur di tempat tidurnya,
dan minta supaya beliau hijrah ke Madinah malam itu juga.
Kemudian Rasulullah memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar malam itu tidur di
tempat tidur Nabi dan memakai selimut beliau.
Wahyu dari Allah SWT yang turun pada saat itu yang artinya :
Artinya : "
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan
daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah
menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
''. (QS.
Al-Anfal : 30).
Setelah menyampaikan wahyu itu Jibril berkata : "Hai Rasulullah Janganlah
engkau tidur malam ini di atas tempat tidur engkau yang telah biasa engkau tidur
diatasnya dan sesungguhnya Allah menyuruh engkau supaya berangkat hijrah ke
Madinah".
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar malam itu tidur
ditempat tidur Nabi dan memakai selimut beliau, serta keesokan harinya agar Ali
mengurusi semua barang-barang yang berada di rumah beliau. Malam itu Rasulullah
meninggalkan rumah beliau yang sedang dikepung pemuda Quraisy. Nabi
melemparkan pasir dihadapan mereka, sehingga mereka tidak mengetahui jejak beliau.
Maka mereka tetap mengepung rumah Nabi hingga waktu shubuh, karena menyangka
bahwa Rasulullah masih berada di dalam rumah. Rasulullah menuju rumah Abu Bakar,
terus bersama-sama Abu Bakar meninggalkan Mekkah hijrah ke Madinah. Nabi SAW
berlindung di gua Tsur. Rasulullah saw beserta Abu Bakar malam terus berjalan menuju
ke Gua Tsur. Di dalam gua itulah beliau berlindung dari kekejaman kaum Quraisy.
Sementara itu pemuda-pemuda Quraisy yang mengepung rumah Nabi itu sampai pagi
waktu shubuh. Mereka tercengang penuh kecewa, setelah mengetahui, bahwa yang
tidur semalam itu adalah Ali bin Abu Thalib. Waktu itu ditanya mereka, Ali menjawab
bahwa Rasulullah sudah hijrah ke Madinah. Kemudian mereka serentak mengendarai
kudanya mengejar mencari Nabi. Di sekitar gua Tsur itu pagi harinya sudah banyak
orang menggembala kambing, diantara para penggembala kambing itu adalah
pembantu Abu Bakar yang bernama Amir bin Fuhairah. Orang itulah yang berusaha
menyelamatkan beliau di gua Tsur. Dia berusaha menghilangkan bekas tapak kaki
Rasulullah dan Abu Bakar dengan menggiring kambingnya ke tempat-tempat yang
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
6/24
dilalui beliau sehingga bekas tapak kaki itu hapus terinjak-injak oleh kambing-kambing
itu. Kalau hari sudah malam dia memeras susu dan menyembelih kambingnya terus
dimasak untuk dihidangkan kepada Nabi dan Abu Bakar.
Pemuda-pemuda Quraisy yang ganas itu sesampai di gua Tsur penuh rasa
keraguan. Mereka bertanya kepada penggembala kambing, dijawabnya : " Tidak tahu
Muhammad". Mereka mencari bekas tapak kaki, satupun tidak kedapatan. Mereka
melihat mulut gua Tsur penuh sarang labah-labah dan banyak burung-burung yang
berkicau di sana. Oleh karena itu mereka kembali ke Mekkah dengan tangan hampa
dan penuh kekecewaan. Di dalam gua itu Rasulullah dan Abu Bakar hingga tiga hari
tiga malam. Putera-puteri Abu Bakar yang bernama Abdullah dan Asna pernah
meninjau kedua tokoh itu di gua Tsur tersebut. Setelah tiga malam itu Rasulullah keluar
dari gua Tsur dan meneruskan perjalanan hijrah ke Madinah.
Perjalanan Rasulullah dari gua Tsur itu ketahui oleh pemuda-pemuda Quraisy.
Kemudian mereka kejar, tetapi setelah mereka dekat Rasulullah kuda yang dikendarai
oleh Suraqah itu jatuh, maka terlemparlah Suraqah dari punggung kudanya, jatuh
mengaduh kesakitan.
Melihat peristiwa itu Rasulullah terus menyaksikan, setelah mengetahui duduk
perkaranya mereka diampuni kesalahannya dan mereka disuruh kembali pulang ke
Mekkah.
Rasulullah meneruskan perjalanan, sesampai di kota Quba beliau beristirahat dan
mendirikan masjid yang pertama kali di sana. Keadaan masjid yang baru di bangun itu
masih sederhana sekali.Masjid Quba itu di dalam Al-Qur'an disebut "Masjid Taqwa".
Menyambut kedatangan Nabi SAW di Madinah. Perjalanan Rasulullah dari Quba ke
Madinah berkendaraan unta dan dikawal 100 orang bersenjata lengkap. Dalam
perjalanan itu kaum muslimin istirahat di lembah Ranuna pada perkampungan Bani
Salim untuk beribadah shalat jum'at yang pertama kali pada jaman Nabi SAW. Atas
karunia dari Allah sampailah Rasulullah di Madinah dengan mendapat sambutan yang
gembira ria. Para penduduk Madinah bersyair-syair melagukan lagu gembira yang
artinya : "Selamat datang N abi. Selamat datang Ra sul Allah, telah terbit bulan, cahaya
yang engkau bawa dapat mem bawa penerangan kepada kami ".
Unta Rasulullah ditarik-tarik orang banyak, agar beliau suka bertempat dirumah
mereka. Karena sulitnya melayani orang banyak. maka Nabi bersabda "Lepaskan tali
untaku, dimana untaku berhenti, dan dirumah itulah tempatku". Dan akhirnya beliau
sementara waktu menetap dirumah seorang sahabat Abu Ayyub namanya. Sedang
shahabat-shahabat Muhajirin juga sudah mendapat tempat tinggal dan makan yang
cukup yang disediakan oleh shahabat Anshar. Kemudian ada dua orang anak yatim
bernama Sahal dan Suhail mewakafkan tanahnya. Pada kemudian hari di atas tanah
wakaf itulah didirikan masjid Madinah (masjid An-Nabi) seperti dapat kita lihat hingga
sekarang. Disebelah timur masjid didirikan rumah untuk Nabi beserta isteri beliau.
Hijrah Nabi SAW sebagai permulaan tahun Hijrah. Peristiwa hijrahnya Rasulullah
saw adalah merupakan kejadian yang sangat penting di dalam perkembangan agama
Islam. Saat itu merupakan titik tolak yang sangat menentukan adanya perubahan
peralihan di dalam kemajuan Islam.
- Di Madinah agama Islam mendapat dukungan yang nyata.
- Perhatian Nabi SAW. mulai mengarah pada pembangunan masyarakat Negara yang
tidak terlepas dari pembangunan akhlak orang-orangnya.
- Di Madinah agama Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan sewaktu-waktu
akan mendapatkan kemenangan yang gemilang.
Oleh karena pentingnya hijrah Nabi SAW. dari Mekkah ke Madinah itu, maka tahun
kejadiannya diangkat dijadikan "Dasar permulaan perhitungan tahun Islam", dengan
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
7/24
dasar perhitungan perjalanan bulan. Dimulainya bulan yang pertama adalah "Asura",
sedang yang terakhir adalah bulan "Dzulhijah".
Tahun hijrah itu dipergunakan sebagai tahun perhitungan dalam Islam secara
resmi oleh pemerintah Khalifah Umar bin Khathab pada tahun (13 - 23 H = 634 - 644 M).
Hijrah Sebagai Srategi Perjuangan Penyiaran Islam
a.
Proklamasi berdirinya Negara Islam
Islam di Madinah menjadi subur. Pertumbuhan dan perkembangan Islam pada
periode sebelum Nabi saw hijrah bukan saja lambat dan banyak hambatan, melainkan
banyak juga bahayanya. Bahkan hampir saja dakwah Islam tersumbat oleh tingkah-laku
kaum musyrik. Dengan pertolongan Tuhan, kemudian Rasulullah SAW melakukan hijrah
ke Madinah, sekalipun dalam kerumunan Komplotan bahaya maut dari kaum musyrik.
Tindakan beliau yang penuh bahaya itu ternyata berhasil baik sampai tujuan dengan
selamat, dan oleh penduduk Madinah mendapat sambutan yang sangat
menggembirakan. Di Madinah itulah, Islam akan mendapatkan tempat pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat subur. Jadi hijrah Rasulullah SAW itu penuh hikmah
bagi pertumbuhan dan perkembangan Islam. Sebagaimana tersebut di bawah ini.
Berdirinya Negara Islam Pada tanggal 12-Rabiul awal-1 H, dalam perjalanan hijrah
Nabi Muhammad SAW bersama 100 orang shahabat berangkat dari Quba menuju
Yatsrib (Madinah), sesampai lembah Ranuna di perkampungan Bani Salim, Rasulullah
bersama para shahabat itu melakukan shalat Jum'at yang pertama kali sejak Islam
lahir. Negara Islam yang pertama diproklamasikan oleh Rasulullah SAW. pada tanggal
16 Rabiul Awal tahun 1 H. pada suatu perkampungan Bani Salim di lembah Ranuna.
Proklamasi itu diucapkan beliau dalam Khutbah Jama'ah shalat Jum'at yang terdiri dari
lebih kurang 100 orang yang mengikuti perjalanan hijrah Nabi SAW. mulai dari Quba ke
Madinah. Shalat Jum'at kali itupun suatu shalat Jum'at yang pertama kali bagi umat
Islam. Negara Islam yang diproklamasikan oleh Rasulullah itu berdasar atas, "Taqwa
kepada Allah", yaitu :Perikemanusiaan, Demokrasi Islam,Persatuan Islam,
Persaudaraan Islam, Negara Islam ini merupakan wadah dari segala bentuk kegiatan
perjuangan dakwah agama Islam saat itu.
b.
Peletak dasar politik dan sosial.
Dalam "masa Madinah" banyak turun wahyu yang ada sangkut pautnya dengan
soal-soal kemasyarakatan dan negara atau politik, soal perkawinan dan perlakuan
terhadap budak. Oleh sebab itu Rasulullah membentuk suatu negara baru yang
berdasarkan Agama Islam bukan berdasarkan keturunan. Berdirinya negara Islam
pada masa itu suatu hal yang sangat penting, karena dengan berdirinya negara Islam
itu dapat merupakan alat dakwah yang maha penting untuk mendukung kehidupan
politik kenegaraan Islam, masyarakat Islam, ekonomi Islam, pendidikan Islam dan
sekaligus mendukung kehidupan Taqwa kepada Allah dalam masyarakat.
Tetapi hal itu tidak berarti bahwa tujuan Islam itu adalah Mendirikan Negara Islam,
melainkan hanya sekedar alat untuk memelihara Islam.
Pembentukan negara itu ialah :
Bentuk negara adalah Kesatuan.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
8/24
Dasar negara adalah Agama Islam.
Islam sebagai Agama Negara.
Ibukota berkedudukan di Madinah.
Memakai perhitungan Tahun Hijrah. (Perhitungan tahun Hijrah ini ditetapkan resmi
zaman Khalifah Umar bin Khaththab).
Rasulullah sebagai Kepala Negara di samping beliau sebagai utusan Allah.
Sekalipun beliau sebagai seorang "Ummi" (tidak dapat membaca dan menulis) dan
tidak bersekolah, tetapi dalam waktu yang singkat dan dengan alat yang sangat
sederhana berhasil menjilmakan suatu bangsa yang kokoh dan bersatu.
c.
Berdirinya Ibu Kota dan Masjid Madinah
Oleh umat Islam kota Yastrib diganti dengan nama 'An Nabawi" atau Madinah, kota
baru ini di angkat menjadi ibu kota Negara Islam. Sejak itu Madinah menjadi pusat
kegiatan pemerintahan, kegiatan agama, ekonomi, laskar perjuangan, dan kegiatan
kebudayaan. Tidak antara lama didirikan masjid An Nabawi. Dari tempat pusat itulah,
dikemudian harinya Islam tumbuh, berkembang, dan memasuki keseluruh pelosok-
pelosok dunia ini.
d.
Lahirnya Deklarasi Madinah (Shahifah Madinah)
Membentuk pertahanan bersama. Dengan menyatukan unsur-unsur kekuatan
yang ada di dalam kota Madinah, termasuk orang Yahudi dan Nasrani dengan dasar
persamaan hak dan kemerdekaan berfikir dan kemerdekaan beragama. Dengan dasar
dua cara itulah gerakan dakwah Islam di Madinah akan mengalami lebih pesat
kemajuannya dari pada waktu di Mekkah. Langkah awal dari usaha itu ialah, lahirnya
Deklarasi Madinah (atau Shahifah), yaitu merupakan perjanjian kerjasama diantara
muslimin, Yahudi dan musyirikin yang mendiami kota Madinah. Perjanjian ini ada juga
yang menyebutkan "Deklarasi Madinah".
Setelah Rasulullah saw. selesai menghimpun kekuatan persatuan umat Islam di
Madinah (yaitu Muhajirin, dan Anshar) ini tiba saatnya beliau menggarap golongan
Yahudi yang sejak tahun 79 M sudah mulai menetap di Madinah. Sudah kita ketahui di
halaman depan, bahwa golongan Yahudi yang berada di Madinah itu terdiri dari : Banu
Qainuka, Banu Natzir dan Banu Quraidhah. Mereka beragama Yahudi dan di Madinah
merupakan kekuatan tersendiri di samping Islam. Maka mereka diajak oleh Rasulullah
kerja sama dengan Islam untuk memelihara keamanan kota Madinah. Ini membuktikan
bahwa Rasulullah cinta perdamaian. Isi Deklarasi Madinah (Shahifah). Di Madinah
Rasulullah berusaha menghimpun perdamaian dengan membentuk perjanjian kerja
sama antara umat Islam dengan kaum Yahudi. Perjanjian itu hanya dimaksud untuk
kepentingan duniawi (politik) semata-mata tetapi isinya bernilai tinggi memuat hak
azasi Manusia.
Maksud Rasulullah itu terlaksana dan kemudian diadakan perjanjian yang isinya :
- Seluruh penduduk Yastrib dibentuk menjadi kesatuan warga kota yang merdeka
berfikir dan melakukan agamanya masing-masing serta tidak boleh ganggu-
mengganggu.
- Apabila kota Yastrib diserang musuh, harus dipertahankan bersama-sama, dan
memboikot musuh bersama dalam bidang : politik, ekonomi dan sosial.
- Apabila salah satu golongan diserang musuh, maka golongan yang lain harus
membantu yang terserang.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
9/24
- Apabila timbul perselisihan, maka harus kembali kepada keadilan di bawah pimpinan
Rasulullah.
Dengan demikian, dalam tempo lebih kurang dua belas bulan, Rasulullah dapat
menemukan tenaga yang besar dan mempunyai daya semangat ke-islaman yang gagah
berani dan murni.
e.
Tumbuhnya rasa percaya diri dan Ukhuwah Islamiyah.
Umat Islam makin hari kian menyadari akan tumbuhnya kekuatan diri, dengan
adanya dukungan semua kekuatan yang ada di Madinah. Maka dibentuklah Ukhuwah
Islamiyah.
Jiwa dan perasaan ke Islaman dikobarkan oleh Nabi di Madinah. Beliau
membentuk persatuan dan persaudaraan umat Islam yang diikat oleh Ikatan/Agama.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang artinya : "Hendaklah kamu sekalian
bersaudara dalam agama Allah duc orang ".Pelopor penegak dari persatuan dan
persaudaraan umat Islam itu ialah :
- Muhajirin : para sahabat yang berasal dari Mekkah.
- Anshar : para sahabat asli penduduk, Madinah.
Oleh karena itu shahabat Muhajirin dan Anshar lazim disebut sebagai "Tiang tua
kebesaran Islam". Dengan persatuan persaudaraan yang diikat agama itulah, umat
Islam pada waktu itu memiliki dasar kekuatan yang kokoh. Hal ini menjadikan semuanya
musuh takut menghadapi Islam.
2. Strategi Dakwah Nabi Muhammad Saw Periode Madinah
Usaha Yang Pertama-Tama Di Lakukan Nabi Untuk Membina Kaum Muslimin
a.
Mendirikan dan membina Masjid An-Nabawi
Setelah berada di Madinah, Rasulullah SAW mengutamakan pembangunan
masjid lebih dahulu. Maka tidak antara lama dibangunlah masjid Madinah.
Masjid Madinah didirikan di atas tanah wakaf dari kedua anak yatim Sahal dan
Suhail. Keduanya anak dari Amru yang saat itu dalam asuhan Muaz bin Ufraa. Sekalipun
tanah itu wakaf, tetapi kemudian juga dibeli oleh Rasulullah.
Waktu mendirikan masjid itu Rasulullah sendiri ikut bekerja bersama-sama
para Shahabat Muhajirin dan Anshar. Bekerja dengan senang hati yang penuh
semangat ke Islaman, mengangkat batu sambil melagukan syair-syair yang dijiwai
Islam. Orang miskin orang-orang kaya ikut bekerja bergotong-royong, sampai-sampai
orang seperti Utsman bin Afwan jubah dan janggutnya berlumuran lumpur. Padahal ia
adalah orang yang terkenal necisnya.
Masjid Madinah berdiri. Dengan giatnya gotong-royong para shahabat, maka
dalam waktu yang singkat berdirilah masjid Madinah.
- Sekelilingnya berpagar tembok batu bata diplester dengan tanah liat.
- Bagian muka dekat mihrab beratap rapat daun kurma, sedang bagian belakang
terbuka.
- Lantainya tanah biasa dan terbuka.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
10/24
Karena keadaan Masjid yang masih sangat sederhana itu, maka bila waktu
panas orang sedang shalat kena panas, dan bila hujan kehujanan serta tanahnya
becek.
Masjid itu mempunyai tiga buah pintu masuk. Pintu sebelah barat bernama Bab
'Atikah yang sekarang bemama Bab Ar-Rahman, pintu sebelah timur, dan yang sebuah
pintu bagian selatan jurusan Baitul Maqdis. Tetapi pintu selatan itu setelah dipakai 17
bulan (pada tahun 2 H) pintu tersebut ditutup. Karena sejak itu Kiblat hadapan shalat
pindah dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Masjidil Haram di Mekkah.
Pada mulanya belum ada mimbarnya, tetapi pada suatu ketika ada shahabat
bernama Tamin ad-Dary mohon kepada Nabi agar beliau mau dibuatkan mimbar. Usul
Tamin itu diterima oleh Rasulullah, sejak itulah bila beliau berkhutbah berdiri di atas
mimbar.
Kedudukan masjid jaman Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah bersama-sama
para Shahabat mendirikan Masjid, ternyata masjid itu tidak hanya untuk kepentingan
shalat saja, melainkan juga dipergunakan untuk kepentingan umat Islam yang lain, yaitu
:
- Sebagai tempat beribadah umat Islam.
- Tempat jamaah atau berkumpulnya umat Islam baik pada waktu shalat maupun dalam
kepentingan-kepentingan lain yang bermanfaat.
- Sebagai tempat belajar.
- Tempat melatih prajurit Islam.
- Sebagai tempat musyawarah untuk membicarkan persoalan agama dan negara.
- Sebagai lambang kecintaan makhluk terhadap Khaliqnya.
Jadi kedudukan masjid pada waktu itu sebagai pusat tempat serba guna untuk
memancarkan sinar agama Islam ke seluruh pelosok penjuru dunia.
b.
Pembinaan persaudaraan kaum Muslimin (Ukhuwah Islamiyah) di Madinah
Ukhuwah Islamiyah yang kokoh, persaudaraan dan persatuan antara golongan
Anshar dengan golongan Muhajirin di Madinah sudah sedemikian kokohnya yang tak
tergoyahkan.
Kehidupan kedua golongan bersaudara itu pada setiap harinya hingga
berlangsung bertahun-tahun diliputi oleh suasana saling pengertian dan saling bantu-
membantu. Bila seorang Anshar memiliki sebuah pekarangan kemudian dibagi dua
yang separo diberikan kepada orang Muhajirin, demikian pula bila orang Anshar
mempunyai makanan kemudian yang separo juga diberikan saudaranya Muhajirin.
Bahkan bila ada orang Anshar meninggal dunia, barang tinggalannya semua diberikan
kepada orang Muhajirin.
Dengan gambaran contoh-contoh tersebut di atas kita lebih mengetahui betapa
baik dan ikhlasnya persaudaraan Islam itu, bahkan bisa melebihi persaudaraan antara
saudara sekandung. Alangkah bahagianya hidup ini bila amalan itu dapat dilakukan
oleh segenap manusia.
Orang-orang Islam dipersaudarakan. Rasulullah SAW mempersaudarakan
antara kedua golongan kaum Muslimin ini, Ali bin Abu Thalib dipilih menjadi saudara
beliau sendiri, Abu Bakar dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zuhair, Ja'far bin Abu
Thalib dengan Mu'az bin Jabal. Demikian seterusnya Nabi SAW mempersaudarakan
antara orang-orang Islam dalam Anshar dan Muhajirin. Persaudaraan ini sejak mulanya
mempunyai kekuatan dan akibat sebagaimana yang dimiliki oleh persaudaraan dalam
nasab, seperti masalah tolong-menolong dan mengenai pusaka dan lain-lain.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
11/24
Dengan adanya persaudaraan seperti ini, Rasulullah telah menciptakan suatu
persatuan yang berdasarkan agama Islam, dan persaudaraan sebagai pengganti
sistem kesukuan.
Tentang hal kehidupan kemasyarakatan Rasulullah SAW. memberikan ajaran
dan teladan suatu bentuk kehidupan masyarakat yang bersatu dan damai serta
sejahtera yang penuh keramahtamahan. Bentuk masyarakat ini berdasarkan :
- Ke Islaman.
- Persamaan hak.
- Kemerdekaan.
- Mufakat.
- Keadilan.
Dengan kebijaksanaan Rasulullah yang luar biasa itu masyarakat Islam di
Madinah berhasil maju pesat yang mengarah kepada kesejahteraan umat manusia.
c.
Perjanjian dengan bangsa Yahudi
Bangsa Yahudi yang berdiam di Madinah ada tiga suku bangsa ialah : Banu
Qainuqa, Banu Nadzir dan Banu Qaraidhah. Telah kita ketahui, bahwa kaum Yahudi
turut juga bersepakat dalam Deklarasi Madinah. Tetapi pada umumnya mereka tidak
setia pada janjinya dan selalu berusaha menjatuhkan umat Islam. Maka mereka
menerima hukuman sesuai dengan kesalahan mereka.
Pengusiran Banu Qainuqa (Tahun 2 H - 624 M)
Sebab mereka diusir ialah :
1.
Mereka itu rendah budi, tidak menjaga kehormatan orang lain.
2. Menyombongkan diri dan iri hati atas kemenangan Islam dalam perang Badr.
3. Menghina Rasulullah dan tidak menetapi janji-janjinya.
Maka pada bulan syawal 2 H. Rasulullah mengerahkan sahabat-sahabatnya
dengan sikap sebagai militer mengepung Banu Qainuqa selama 15 hari 15 malam yang
kemudian mereka menyerah tak bersyarat. Hasil kekalahan mereka itu ialah :
1. Harus tunduk pada hukum Islam.
2. Harus meninggalkan kota Madinah.
Akhirnya mereka pindah menuju negeri Syam dan menetap di sana sampai
turun-temurun.
Pengusiran Banu Nadhir (Tahun 4 H - 626 M).
Sebab-sebab mereka diusir ialah :
1. Mereka melanggar janjinya.
2. Bermaksud mengadakan pembunuhan rahasia terhadap diri Rasulullah.
Maka Rasulullah bersama para shahabat mengadakan pengepungan terhadap
Banu Nadhir selama 15 hari 15 malam. Mereka mengharap bantuan dari orang Yahudi
yang lain, tetapi tidak hadir. Kemudian menyerahlah mereka.
Hasil kekalahan mereka itu ialah :
1. Harus tunduk pada hukum Islam.
2. Harus meninggalkan Madinah.
Pada bulan Rabiul Awal tahun 4 H. pergilah mereka dari Madinah dengan
membakari rumahnya terus menuju Khaibart (sebelah utara Madinah).
Pembinasaan Qaraidhah (tahun 5 H - 627M).
Sebab dibinasakan :
1. Menyalahi janji mereka.
2. Selalu melakukan kejahatan terhadap kaum muslimin di luar perikemanusiaan.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
12/24
Kemudian oleh umat Islam diserangnyalah benteng-benteng mereka sampai
takluk pada kaum muslimin. Tetapi tidak mau tunduk pada hukum Islam.
Hasil kekalahan mereka itu ialah :
1. Keputusan hukuman supaya diambil oleh Saad bin Muaz (seorang yang luka dalam
pertempuran dengan mereka).
2. Keputusan tersebut diambil dari hukum Kitab Suci mereka. (iierianiian syarn)
3.
Menurut hukumnya semua orang laki-lakinya (300 orang) dibunuh, semua anak dan
perempuan diampuni.
3.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Islam Pada Periode Madinah
a.
Beberapa peperangan penting dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan Islam.
Pertumbuhan Islam di Islam tumbuh di Madinah dengan subur Madinah makin
kokoh dan merata. Masyarakat Madinah yang semula kejahiliyahan berubah menjadi
masyalakat ketauhidan, yang semula penuh pertentangan berubah menjadi masyarakat
yang damai dan penuh persaudaraan, yang semula pecah belah menjadi masyarakat
yang bersatu padu dibawah satu pimpinan Islam yang penuh pengabdian. Oleh karena
itu golongan Islam di Madinah mulai saat itu merupakan kekuatan yang kokoh kuat,
tidak begitu saja dapat diabaikan, dan bukan merupakan kekuatan yang ditentukan saja
melainkan berubah menjadi kekuatan yang menentukan.
Pada suatu ketika di Madinah Rasulullah umat Islam berusaha keras menyetop
sikap permusuhan yang sudah sejak lama dilakukan oleh orang-orang musyrik Quraisy
di Mekkah.
Tetapi usaha tersebut ditanggapi oleh kaum musyrik dengan kemarahan dan
mereka menyerbu terhadap umat Islam di Madinah, maka tidak ada jalan lain bagi umat
Islam kecuali mempertahankan diri membela agama Allah dengan "Perang Sabil", yang
meyakini bila gugur berarti Syahid dan surga tempatnya dan bila hidup berarti
merupakan kebebasan Islam.
Wahyu perintah perang [622 M]. Agama Islam tidak mengizinkan untuk
menyiarkan Agama Islam dengan kekerasan senjata (menyerang). Tetapi apabila orang
Islam itu diserang wajib membela diri atau membela agama yaitu memerangi mereka.
Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an yang artinya berbunyi : "Diizinkan
(berperang) bagi mereka yang diperangi, karena sesungguh nya Allah amat berkuasa
meno long mereka ". (Al-Qur'an surat Al Haj ayat : 39).
Jadi apabila ada kejadian perang antara muslimin melawan kaum yang lain, itu
karena muslimin diserang musuh lebih dahulu. Kemudian muslimin membela diri atau
membela agama. Yang lazim disebut "Fisabilillah". Pasukan Islam yang gugur dimedan
perang Fisabilillah disebut mati "Syahid" dan mendapat pahala, surga tempatnya.
Di dalam surat lain Allah berfirman yang artinya :
"Barang siapa yang menganiaya kamu, balaslah yang setimpal dengan penganiayaan
atas kamu. (Q.S. Al Baqarah a yat : 194).
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
13/24
Dengan demikian bagi kaum muslimin yang mempertahankan diri dari
penganiayaan musuh tidak termasuk agresor (penyerang). Muslimin berperang karena
dakwahnya dihalangi dengan kekerasan oleh pihak lain.
Ada dua jenis peperangan pada jaman Rasulullah, yaitu :
a. Ghazwah; yaitu suatu peperangan kaum muslimin yang langsung dipimpin oleh
Rasulullah di medan perang. Perang Ghazwah itu berlangsung hingga 27 kali perang.
b.
Syariyah
; yaitu suatu peperangan yang tidak langsung dipimpin oleh Rasulullah di
medan perang. Perang itu berlangsung hingga 35 kali perang.
Pada mulanya Rasulullah bersama-sama shahabat mengambil keputusan
hendak memberhentikan terhadap Qabilah Quraisy yang sedang dalam perjalanan
pulang dari negeri Syam (berdagang) sejumlah 40 orang di bawah pimpinan Abu Sufyan
di dekat kota Madinah.
Tindakan tersebut dengan tujuan :
a. Agar supaya orang Quraisy itu memberhentikan permusuhan mereka dengan Islam.
b. Kaum musyrik Quraisy jangan terus menerus meremehkan kaum muslimin Madinah
dalam bidang ekonomi.
Maka berangkatlah Umat Islam sejumlah 313 orang akan memberhentikan
(mencegah) Qabilah Quraisy itu, tetapi mereka dapat melarikan diri.
Oleh Abu Sufyan peristiwa itu dilaporkan ke Mekkah. Kemudian marahlah
orang-orang Mekkah dan mereka segera mengirimkan sebesar pasukan untuk
memerangi umat Islam di Madinah.
Peristiwa inilah yang menjadi sebab khusus pecahnya perang antara kaum
muslimin melawan serbuah kaum musyrik Quraisy dari Mekkah, yang terjadi di padang
Badr yang letaknya tidak jauh dari Madinah dan masyhur disebut "Perang Badr".
1) Perang Badr (2H / 624 M)
Sebab-sebab umum :
a) Rasa dendam yang lama terkandung dalam hati kaum Quraisy atas tersiarnya Islam.
b)
Adanya gerakan Islam yang menyebabkan berpuluh-puluh orang hijrah meninggalkan
Mekkah menuju Madinah.
Sebab-sebab khusus :
Peristiwa memberhentikan kabilah Quraisy oleh kaum Muslimin di dekat Madinah.
Terjadinya : Pada bulan Ramadlan tanggal 17-Ramadlan 2 H = 624 M. di padang Badr
dekat kota Badr.
Jalannya perang kubra
Jumlah pasukan kaum Muslimin : ada 313 orang diantaranya ada 2 orang yang
berkuda. Mereka itu terdiri dari orang-orang yang bersemangat baja dalam
menegakkan Islam, tetapi bukan orang-orang yang sudah terlatih baik dan senjatanya
sangat sederhana. Panglimanya Rasulullah sendiri. Jumlah pasukan kaum Quraisy :
ada 1000 orang, diantaranya 100 orang berkuda. 700 orang berunta. Mereka terdiri
dari orang-orang yang berperang karena ada perintah saja, sekalipun mereka it:k
termasuk berpengalaman perang. Panglima perangnya Abu Jahal. Dari pihak kaum
Quraisy yang menyerang, sedangkan kaum muslimin, di pihak yang mempertahankan.
Terjadilah pertempuran yang dahsyat dengan didahului perkelahian
perseorangan. Dalam pertempuran itu kaum Muslimin memiliki semangat yang
berkobar-kobar, disertai do'a yang ikhlas dari Rasulullah. Akhirnya kemenangan di
pihak Islam. Dari pihak Islam yang gugur sahid ada 14 orang: Sedang dari pihak
Quraisy yang tertawan 70 orang yang mati 70 orang termasuk Abu Jahal.
Akibat perang Badr.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
14/24
1. Kaum Muslimin lebih percaya atas kekuatan diri sendiri dan bertambah iman kepada
Tuhan:
2. Kaum Muslimin lebih meningkatkan daya juang, baik memperhebat penyiaran dan
perluasan Islam, sehingga jumlah kaum muslimin bertambah banyak.
3. Rakyat pada umumnya (termasuk bangsa Yahudi) lebih percaya akan kebenaran Islam,
baik memandang dari sudut kemenangan Islam maupun dari sudut praktek perlakuan
yang baik oleh Rasulullah terhadap tawanan (di mana tawanan yang pandai disuruh
mengajar, yang bodoh disuruh belajar).
4. Kaum Quraisy tahu, bahwa kaum Muslimin itu kuat yang tidak boleh dipandang remeh.
Dan mereka menjadi bertambah dendam dimana ada kesempatan akan membalas.
5. Shahabat yang ikut dalam Perang Badr ini mendapat sebutan Badry (sebutan
kehormatan).
Sebutan Perang Badr dalam Al-Qur'an surat 1 Anfal ayat 41 perang Badr itu
disebut :"Yaumal taqal jam'an. Artinya : hari bertemunya dua golongan. (Yaitu golongan
Islam dan golongan musyrik). Para ahli Tarikh menyebut Perang Badr itu "hari Furqan"
maksudnya hari pemisah antara yang haq dan yang bathil.
Perang Badr berakhir dengan kemenangan yang gemilang di pihak pasukan
Islam. Namun demikian pasukan Islam tetap pada pihak mempertahankan, sedang di
pihak musyrik terus mau menyerbu, untuk membalas dendam. Kemudian berikutnya
terjadilah Perang Sawik dan seterusnya.
2) Perang Sawiq
Adanya kekalahan di Badr itu Abu Sufyan dengan sebesar pasukannya
mengadakan pembalasan merampok di tepi kota Madinah dengan membinasakan
pohon dan buahnya serta membunuh dua orang Islam yang tak berdosa. Rasulullah
mengetahui peristiwa itu terus mengejar mereka. Kemudian mereka lari tunggang-
langgang dengan membuang bekal makanannya Sawik (terbuat dari tepung kurma dan
gula), agar ringan beban kudanya untuk cepat lari.
Sewaktu Rasulullah kembali pulang dari pengejaran itu istirahat di bawah
pohon disergap oleh Da'sur dengan pedang terhunus bermaksud akan membunuh. Dia
dengan sombong menyeru : Siapakah yang dapat menyelamatkan kau dari pedangku
ini. Jawab Nabi : Allah. Dasur mendengar sepatah kata jawaban Allah dari Nabi itu
seluruh badannya menjadi gemetar sehingga pedang ditangannya jatuh. Pedang itu
diambil Nabi terus diacungkan dihadapan kepala Du'sur dengan menyeru : Siapa yang
menjaga kamu dari pedang ini Jawabnya : Tidak ada Kemudian pedang
dikembalikan oleh Rasulullah kepada Du'sur. Mengetahui budi Rasulullah itu, seketika
dia terus masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat.
3) Perang Uhud (Th. 3 H. = 625 M)
Terjadinya di bukit Uhud, 12 mil sebelah timur laut dari Madinah. Jumlah
pasukan kaum Muslimin ada 1000 orang, tetapi dalam perjalanan sebagian (300 orang)
kembali pulang dapat dihasut oleh Abdullah bin Ubai yang dicap sebagai orang munafik
itu. Jadi tinggal 700 orang yang dipimpin oleh Rasulullah sebagai Panglima perang.
Jumlah pasukan kaum Quraisy, ada 3000 oiang terdiri dari orang-orang yang
sudah berpengalaman dalam pertempuran. Panglima perangnya ialah Abu Sufyan.
Dari pihak kaum Quraisy yang menyerang, sedangkan kaum Muslimin pihak
yang mempertahankan. Sebab-sebab terjadinya perang itu ialah :
Sebab-sebab perang Uhud ialah :
1. Pembalasan dendam kekalahan kaum Quraisy di Badr.
2. Kaum Quraisy ingin mempertahankan jalan perdagangan dari Mekkah ke Syam.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
15/24
Jadi sebenarnya perang Uhud itu merupakan kelanjutan dari perang Badr
semata-mata.
Penyerangan kaum Quraisy itu, setelah dimusyawarahkan oleh kaum Muslimin
mendapatkan keputusan harus dipertahankan di bukit Uhud. Pasukan Islam diatur oleh
Rasulullah, 50 orang barisan panah mempertahankan di atas bukit dengan pimpinan
Hamzah, sebagian besar mempertahankan di balik bukit yang dipimpin Rasulullah.
Pasukan Quraisy menyerang dengan bentuk pengepungan, pada sayap kanan dipimpin
oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin Ikrimah bin Abu Jahal.
Terjadilah pertempuran yang sengit silih berganti penyerangannya di balik-
balik bukit itu. Dalam pertempuran itu dari pihak pasukan Islam terpaksa
mengundurkan diri dengan teratur, karena kesalahan Pasukan panah yang bertugas di
atas bukit itu lari ke bawah perlu mengambil barang-barang yang ditinggalkan oleh
musuh.
Pelajaran pengalaman dalam perang Uhud.
Adanya pengalaman di dalam pertempuran di bukit Uhud, kaum Muslimin dapat
menarik beberapa pelajaran tentang siasat perang untuk menentukan sikap yang akan
datang.
a.
Kelemahan :
1.
Pasukan Islam terlalu banyak nafsu untuk mendapatkan barang
Rampasan Perang Dari
Musuh. Terutama dari pihak barisan panah.
2. Nafsu tersebut menjadikan hilangnya disiplin militer dan melalaikan perintah Panglima.
(Rasulullah SAW).
3. Nafsu ingin lekas mendapatkan kemenangan.
b. Kebaikan :
1. Disiplin militer dan ketaatan pada pimpinan yang dilakukan oleh Hamzah.
2. Pertahanan musuh di luar kota.
3. Tempatnya siasat yang diatur oleh Rasulullah dalam medan Perang
Sekalipun dalam pertempuran Uhud ini pihak pasukan Islam mengalami
kekalahan, tetapi hal itu sedikitpun tidak mengecilkan hatinya. Hanya dianggap sebagai
gelombang pasang surutnya perjuangan Islam.
Akibat perang Uhud :
1. Bangsa Yahudi di Madinah melepaskan janjinya dengan pihak Islam dan
menggabungkan diri dengan pihak Quraisy di Mekkah.
2. Kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubai makin meremehkan Islam.
3. Banyak tipuan yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam.
Misalnya : Pengiriman 77 orang guru untuk mengajar ke hulu Arab, tetapi kemudian guru
itu dibunuh di Kikri Ma'unah.
Peperangan lainnya masih cukup banyak, antara lain perang Khandak /perang Ahzab,
perang Khaibar, perdamaian Hudaibiyah, pembebasan Kota Mekkah, perang Hunain,
perang Muktah, perang Tabuk,dan lain-lain (Gali informasinya dari berbagai sumber)
2.
Pengaruh Beberapa Peperangan Terhadap Pertumbuhan Islam
Beberapa kali peperangan fisabilillah pada masa permulaan di Madinah itu
pengaruhnya besar sekali terhadap pertumbuhan Islam bila dipandang dari segala
segi, yaitu :
- Segi jumlah ; umat Islam jumlahnya makin hari makin bertambah lebih banyak,
sekalipun banyak juga orang yang berusaha menghalanginya, tetapi usaha
mengahalangi itu tidak mampu membendung meluapnya orang yang masuk Islam.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
16/24
Bertambahnya orang yang masuk Islam itu secara mudah dapat disaksikan dengan
menaikkan jumalah pasukan Islam yang siap berangkat ke medan perang : Pada waktu
perang Badr berangkat pasukan Islam 313 orang, perang Uhud 1000 orang,
menghadapi Perjanjian Hudaibiyah 1500 orang, perang Khaibar 1600 orang, perang
Khandak 3000 orang dan persiapan menghadapi perang Penaklukan Mekkah sebanyak
10.000 orang. Dengan demikian jumlah umat Islam lebih bertambah banyak bila
dibandingkan dengan masa sebelum perang.
- Segi kejiwaan ; umat Islam makin menjadi berani menghadapi segala tugas, lebih
tambah merasa percaya terhadap diri sendiri dan keberhasilan usaha sendiri, serta
umat Islam lebih bertambah teguh imannya terhadap Tuhan dan berkeyakinan dengan
pertolongan-Nya pada akhirnya Islam pasti menang.
- Segi Wilayah ; Pada mulanya wilayah hanya meliputi kota Madinah, kemudian makin
hari makin bertambah luas, sehingga kaum musyrik Quraisy yang memiliki daerah luas
kemudian berbalik menjadi terpojok. Hal itu mengakibatkan banyak orang-orang
Mekkah berbondong-bondong pergi xneninggalkan tempat menuju Madinah akan
menyatakan masuk Islam, antara lain keluarga dari Abbas bin Abdul Muththalib dan
keluarga Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muththalib.
-
Segi sikap ; Sejak terjadinya Perjanjin Hudaibiyah (6 H = 628 M) umat Islam bukan lagi
sebagai pihak yang teraniaya belaka, melainkan sebagai pihak yang membalas,
menangkis dan memberikan pukulan-pukulan terhadap musuh, sehingga mendapatkan
kemenangan yang gemilang. Jadi peristiwa Hudaibiyah itu menjadi titik balik pihak
Islam yang mengarah pada kemenangan, bukan lagi di pihak yang menderita.
3. WAFATNYA NABI MUHAMMAD SAW
a. Ibadah Haji Wada' (10 H = 631 M)
Disebut Haji Wada' atau Haji Perpisahan karena setelah Rasulullah SAW.
melakukan ibadah haji kali itu, lebih kurang jarak empat bulan lagi beliau wafat.
Rasulullah beribadah haji berangkat bersama-sama dengan 114.000 orang kaum
muslimin. Beliau waktu itu melakukan ibadah haji dengan sempurna-sempurnanya yang
kemudian diikuti oleh kaum muslimin sepanjang masa. Ketika di padang Arafah
berkhutbah yang antara lain berisi :
"Hai sekalian manusia, ketahuilah olehmu bah wa Tuhan dan b apakmu itu satu (satu
saudara dan satu keluarga). Kamu sekalian itu keturunan Adam yan g dijadikan dari
tanah. Sesunggu hnya yang termu lia di sisi Allah itu orang yang paling Taqwa
kepadaNya".
Kemudian Rasulullah menerima wahyu dari Allah SWT yang artinya :"Hari ini telah
aku sempurnakan bagimu agama kamu dan telah Aku cukupkan nikmat Ku atas kamu
dan Aku nyatakan keridlaan Aku bagimu Islam menjadi agama kamu". (Q.S.AI-Maidah :
3).
Rasulullah terus melakukan ibadah kurban 100 ekor unta dan dagingnya dibagikan
untuk dinikmati kaum muslimin.
Wahyu tersebut dan Khutbah beliau itu suatu isyarat bahwa tugas Nabi Muhammad
SAW. telah selesai.
c.
Rasulullah SAW Sakit
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
17/24
Setelah selesai tugasnya menerima wahyu yang disempurnakan dan sudah
disampaikan kepada umat manusia dengan sempurna. Maka beliau diambil kembali
oleh Allah SWT. Lebih kurang dua setengah bulan dari haji Wada' beliau jatuh sakit.
Setelah menderita sakit 10 hari lamanya beliau merasa berat tidak dapat lagi
mengimami jamaah shalat kaum muslimin, sampai kaum muslimin menanti-nanti lama
Rasulullah tidak kunjung datang. Oleh karena itu Rasulullah memerintahkan kepada
Abu Bakar agar mewakili beliau mengimami shalat selama beliau sakit.
Umul Mukminin Siti 'Aisyah mengusulkan agar Rasulullah menunjuk orang
selain ayahnya Abu Bakar itu, sebab ia sedang shalat sering menangis karena iba
hatinya. Tetapi usul 'Aisyah itu tidak diterima oleh Rasulullah. Beliau tidak pernah
membatalkan apa sabdanya.
Pada hari yang ke 14 dari sakit keras, Rasulullah dapat keluar dari kamar
'Aisyah dan bergembira melihat jamaah subuh yang diimami oleh Abu Bakar.
Sebaliknya kaum muslimin juga sangat gembira yang hampir-hampir melepaskan
shalatnya sebab melihat Nabi sudah sehat kembali itu. Pagi itu adalah hari Senin
tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 H setelah kaum muslimin selesai shalat jamaah
beliau mengucapkan khutbah. Itulah khutabah Rasulullah yang terakhir.
Isinya ialah : Memberi peringatan seluruh kaum Muslimin agar memegang teguh isi Al-
Qur'an di dalam segala perkara baik yang halal maupun yang haram. Dan hanya itulah
yang menolong Islam.
Demikianlah Khutbah Rasulullah yang terakhir.
d. Rasulullah SAW Wafat
Nabi Muhammad SAW. telah bekerja keras siang malam 22 tahun 2 bulan dan
22 hari terus-menerus dengan tidak mengenal lelah baik dalam keadaan bahaya
maupun keadaan aman.
Setelah usia 63 tahun beliau menderita sakit napas selama 14 hari dan merasa
sembuh selama 24 jam pada penghabisan sakitnya, wafatlah Rasulullah SAW. dengan
tenang di atas pangkuan Siti 'Aisyah dan di dalam rumah 'Aisyah pula. tepatnya hari
Senin tanggal 12 Rabiul Awal 11 H atau bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M dalam
usia 63 tahun.
Jenazah Rasulullah dimakamkan di kota Madinah di rumah 'Aisyah pada kamar
(hujrah) tempat wafat beliau juga. Pemakaman dilakukan pada hari ketiga dari
wafatnya, setelah umat Islam bekerja keras bermusyawarah memilih pemimpin untuk
meneruskan tegaknya agama Islam yang sudah sempurna itu.
e. Peninggalan Nabi SAW buat umatnya.
Rasulullah adalah seorang Nabi yang sempurna semata-mata sebagai seorang
yang digunakan Allah untuk mempraktekkan atau melakukan Firmannya yang
sedikitpun tidak menyimpang dari seluruh isinya.
Maka oleh karena itu setelah beliau menerima dan melaksanakanya seluruh
wahyu dari Allah yang dimulai dari turunnya "Surat Al-Alaq ayat : 1- 5" di gua Hira': dan
ditutup dengan turunnya "Surat AI-Maidah ayat : 3" di padang Arafah. Di mana wahyu
yang diterima beliau itu terkandung di dalam "Kitab Al Qur'an Al-Karim" yang berisi 114
surat, mengandung 6236 ayat. (menurut Tafsir Al Azhar)
Muhammad wafat hanya meninggalkan harta sebidang tanah yang kemudian
diwakafkan kepada Baitul Mal. Tetapi sebagai Rasulullah beliau wafat meninggalkan
ajaran Tauhid, Al Qur'an dan Al Hadits yang maha berharga bagi umatnya.
f. Perubahan-perubahan yang dibawakan Rasulullah SAW
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
18/24
Pada Mulanya Jahiliyah
1. Menjadi Jahiliyah.
Lama kelamaan mereka tidak lagi menyembah Tuhan melainkan menyembah
Ka'bahnya saja. Lebih-lebih setelah Ka'bah itu dikuasai oleh 'Amar bin Lahyi. Ia
menempatkan berpuluh-puluh arca di sekitar Ka'bah untuk mereka sembah, di antara
arca mereka yang terkenal adalah arca Hubal, Latta dan Uzza. Kecuali itu mereka
mengistimewakan beberapa binatang untuk disajikan kepada berhalanya sebagai
binatang korban, binatang korban itu ialah : Bahirah (seekor unta betina), Saibah
(seekor unta betina), Washilah (seekor kambing betina) dan Ham (seekor unta jantan).
Sejak itu mereka jatuh menjadi Jahiliyah, dan dinilai oleh Al Quran :
2. Sebagai bangsa pendusta yang tidak mau berfikir,
Sebagaimanai ditegaskan oleh Allah (yang artinya) : "Allah tidak menjadikan
(meme rintahkan) bahirah, tidak pula saibah, tidak pula washilah, tidak pula ham. Tetapi
orang-orang kafirlah yang membuat dusta atas nama Allah, karena kebanyakan mereka
tidak dapat berfikir". (Al-Maidah : 103).
Mereka mengharamkan untuk dimakan dagingnya binatang-binatang tersebut ;
bahirah, saibah, washilah dan ham. Karena dianggap mereka binatang-binatang itu
menjadi hak dan harus dikorbankan kepada berhalanya. Mereka itu dipimpin oleh Amr
bin Lubayyi.
3. Sebagai bangsa yang membangkang
Firman Allah (yang artinya) : Mereka bertanya : Apakah engkau datang kepada
kami supaya kami menyembah Allah saja, lalu kami harus meninggalkan apa-apa yang
disembah oleh bapak-bapak kami. Cobalah datangkan (bencana) yang engkau
ancamka n kepada kam i, jika engkau be rkata benar". (Al A'raJ: 70).
4. Sebagai bangsa yang musyrik dengan mengambil arca, pohon, batu, kuburan dan
benda-benda lain untuk disembah, dengan mengatakan untuk sebagai perantara
menghampirkan dirinya dengan Tuhan. Firman Allah (yang artinya) :
Kami tidak menyembah mereka hanya agar mereka menghampirkan kami kepada
Tuhan sedeka t-dekatnya". (Az Zumar : 3).
Berubah menjadi umat yang mulia
1. Berjiwa persatuan
Pada jaman Jahiliyah bangsa Arab terpecah belah menjadi banyak suku yang
saling membanggakan diri dan acap kali melibatkan diri dalam peperangan. Lain halnya
setelah mereka memeluk agama Islam, sistem kesukuan sempit mereka hapuskan.
Hanya ada satu ikatan kesatuan yaitu "Ikatan Islam". Sejak itulah Jazirah Arab
terbentuk persatuan dan kesatuan gerakan, yaitu Gerakan Islam di dalam Negara
Kesatuan Islam yang dipimpin oleh Muhammad Rasulullah.
2. Percaya diri sendiri dan mampu berjihad.
Sejak terjadinya Perjanjian Perdamaian Hudaibiyah, muslimin Arab mulai
menunjukkan sikap gagah terhadap orang kafir, sebaliknya bersikap lemah-lembut
terhadap sesama muslimin. Dan saat itu kaum muslimin mulai percaya akan kekuatan
diri sendiri.
Hanya berpegang pada satu konsep risalah, yaitu kitab suci Al Qur'an dan A1
Hadits (lain bacaan tidak ada), kaum muslimin berhasil membentuk Negara Islam, dan
mampu berjihad (berjuang) untuk menegakkan agama dan negara Islam.
3. Wilayah seluruh Jazirah Arab, berada di dalam wilayah kekuasaan Negara Islam.
4.
Sebagai orang-orang yang benar,
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
19/24
Sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran (yang artinya) :"Bagi orang-
orang fakir yang berhijrah, yang mereka itu dikeluarkan dari tempat kediam an mereka
dan dari harta benda mereka, lantaran mereka men untut karunia dan keridlaan dari
Allah, dan karena hendak menolong agama Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-
orang yang b enar". (Al Harsy : 8).
5. Sebagai orang-orang yang memperoleh kemenangan
Seperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an (yang artinya) :
"Dan orang-o rang yang bertempat tinggal di negeri dan beriman (kaum Anshar) dari
sebelum m ereka (Muhajirin - hijrah), mereka itu mengasihi orang yang berhijrah kepada
mereka, dan tidak merekadapafi dalam dada-dad a mereka itu hajat dari pada apa-apa
yang telah diberikan mereka (Mu hajirin) dari pada diri mereka, walaupun ad alah pada
mereka berhajat kepadanya. Barang siapa yang m emelihara din dari pada kikir, maka
mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan ".
(A1 Ha rsy : 9).
6. Sebagai orang.yang mendapat pangkat tinggi di sisi Allah dan memperoleh
kebahagiaan
Seperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an (yang artinya) : "Orang-orang yang
beriman dan orang -orang yang berhijrah dan berpegang dalam jalan Allah dengan
harta benda mereka dan jiwa mereka, (adalah bagi mereka) sebesar-besar pang kat
pada sisi Allah dan merekalah orang -orang yang berbahagia". (A1 Taubah : 20).
7. Sebagai muslimin yang dipercaya oleh Allah, untuk mengemban amanat dari Allah
berupa "Agama Islam yang telah disempurnakan, diridlai dan dipenuhi nikmat atasnya".
Seperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran (yang artinya) :"Hari ini telah kami
sempurnakan bagimu agamamu dan telah kami cukupkan nikmat Kami atasmu dan
Kam i nyatakan keridlaan Kami bagimu Islam menjadi Agamam u ". (Al-Maidah : 3).
g. Ketinggian Akhlak Nabi dan Pribadinya
1. Ketinggian akhlak nabi SAW
Sejak dari anak-anak Muhammad hidup di kalangan masyaraka: Jahiliyah,
penyembah berhala, penuh suasana permusuhan, rasa dengki dan kefanatikan
golongan (suku). Sikap hidup yang sekasar itu sediki: pun tidak mempengaruhi
kehidupan Muhammad. Ia dijadikan oleh Tuhan lain dari pada mereka. Bahkan dia
diutus untuk memperbaiki akhlak, karena itu ia harus memiliki budi pekerti yang tinggi.
Firman Tuhan (yang artinya) : "Dan sesunggu hnya engkau ada d i atas budi pekerti yang
agung ". (QS. Al Qalam:4).
Dengan ketinggian akhlak yang telah dikaruniakan oleh Allah itu, beliau diutus
oleh Nya untuk memperbaiki akhlak umat manusia agar memiliki akhlak yang mulia.
Sabda Rasulullah (yang artinya) :"Saya diutus untuk menyempurnakan budi pekerti
yang m ulia ". (Al Hadits).
Tugas yang dibebankan kepada Rasulullah itu adalah berat, tetapi tugas itu adalah
mulia. Pedoman untuk memperbaiki akhlak itu tidak ada lain adalah Al-Qur'an. Sebab
sejak semula beliau telah dididik oleh Allah agar Muhammad berakhlak seperti isi Al-
Qur'an itu.Sabda Rasulullah (yang artinya) :
"Saya dididik oleh Tuhanku , dengan sebaik-
baik pendidikan ". (Al Hadits)."Akhlaknya adalah Al-Qur'an" (kata 'Aisyah).
Seluruh isi Al-Qur'an itu adalah akhlak Rasulullah SAW. demikian pula akhlak para
nabi yang terdahulu. Jadi akhlak Rasulullah itu merupakan himpunan akhlak para nabi
pendahulunya. Dengan keadaan akhlak yang demikian itulah Rasulullah SAW. menyeru
kepada manusia, bergaul dengan manusia, berkawan dengan manusia, bahkan
berperang dengan manusia. Karena itulah kemenangan terletak di tangannya.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
20/24
2. Tabiat dan adat kebiasaannya.
a. Tampak selalu dalam keadaan berfikir.
b. Berbicara kalau memang diperlukan, tetapi tidak dapat dikatakan pendiam atau banyak
bicara.
c. Banyak bersyukur atas segala nikmat.
d. Suka membela kebenaran dan tidak pernah marah.
e.
Mengutamakan tamu daripada dirinya, dan selalu berusaha memberi kesan yang utama
pada tamunya.
f. Pemaaf terhadap siapapun dan pemurah serta penyayang terhadap sesama terutama
terhadap anak-anak.
g. Bersikap adil atas perhatian beliau terhadap orang-orang yang diajak berbicara.
h. Tidurnya kadang-kadang di atas tanah, pasir, rumput dan kadang-kadang di atas tikar
kulit.
i. Makanan beliau apa yang ada dan yang halal serta tidak memberatkan bagi yang
melayani. Bila makan dengan tiga jari kanan, sesudah makan terus menghirup bekas
makanan yang berada di tiga jarinya itu.
j. Bila akan makan membaca Basmalah dan sesudah makan membaca Hamdallah.
Demikian pula bila minum.
k.
Nabi gemar mengenakan kemeja panjang atau jubah. Kadang-kadang mengenakan
sarung, kupiyah atau serban, dan kadang mengenakan serandal.
l. Warna yang digemari adalah, putih, merah dan hijau. Lagipula beliau gemar
menggunakan minyak wangi.
Demikianlah antara lain sifat-sifat dan adat kebiasaan dalam kehidupan Nabi
SAW. sehari-hari yang merupakan gambaran kepribadian beliau.
D. RANGKUMAN
Keteladanan Rasulullah SAW dalam membina Umat Periode Madinah
1. Momentum bersejarah dimulainya periode Madinah adalah hijrah Rasulullah SAW ke
Madinah yang mempunyai makna penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Islam.
2.
Strategi dakwah Rasulullah SAW sesampainya di Madinah adalah dengan mengambil
langkah-langkah sebagai berikut ; membangun masjid, mempersaudarakan Muhajirin
dan Anshar, membuat perjanjian dengan non Muslim, meletakkan dasar berdirinya
negara Madinah, dan mengembangkan Islam ke berbagai wilayah.
3. Keberhasilan Rasulullah dalam berdakwah dapat dibuktikan dengan perubahan positif
bangsa arab baik dalam bidang agama, moral, sosial, politik, ekonomi, budaya dan
sebagainya.
4. Rahasia keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdakwah secara eksternal adalah
karena Allah senantiasa melidungi, membimbing beliau, sedang secara internal adalah
karena kecerdasan dan kepemimpinan, serta ketinggian akhlaq dan keluhuran budi
pekerti beliau.
5. Peninggalan Rasulullah SAW bukanlah harta yang berlimpah, tapi berupa kitabullah Al
Quran dan Al Hadits/ As Sunnah yang harus kita pegah teguh sebagai pedoman hidup.
E. LATIHAN DAN TUGAS
Pilihan Ganda
Pilihlah a, b, c, d, atau e jawaban yang tepat
1.
Dakwah Nabi SAW ke Thaif mendapatkan :
a. Hasil yang memuaskan
b. 10 orang masuk Islam
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
21/24
c. Kesulitan dan tertutup
d. Hasil kosong.
e. Tidak mendapatkan apa-apa, tapi ada harapan ke depan karena masih malu.
2. Pemimpin musyrik yang akan membunuh Rasulullah ketika hijrah ke Madinah ialah :
a. Abu Jahal
b.
Suraqah
c. Muthim
d. Abu Sufyan
e. Abu Qathadah
3. Dalam perjalanan hijrah Nabi saw bersembunyi di :
a.
Lembah Ranuna
b.
Gua Tsur
c.
Kota Quba
d.
Gua Hira'
e.
Tursinah
4. Hijrah Nabi saw bertepatan pada tanggal :
a. 28 Juni 610 H.
b. 28 Juni 622 H.
c.
28 Juni 571 H.
d. 28 Juni 632 H.
e. 28 Juli 632 H.
5. Perintah hijrah itu berlaku :
a. Hanya masa hidup Nabi SAW
b. Sampai sekarang
c. Masa hidup 25 Rasul
d. Sampai akhir jaman
e. Hanya sesaat saja
6. Yang menentukan berlakunya tahun Hijrah ialah :
a.
Rasulullah SAW.
b. Khalifah Abu Bakar
c. Khalifah umar
d.
Khalifah Utsman.'
e. Khalifah Ali bin Abi Thalib
7. Hamzah paman Nabi gugur dalam perang :
a. Perang Uhud
b.
Khaibar
c. Ahzab.
d. Badr.
e. Hunain
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
22/24
8. Yang memimpin Perutusan Nabi ke Mesir ialah :
a. Huzaifah AS Sahamy
b. Al Ala bin A1 Khadlamy
c. Amr bin Ash
d. Khatib bin Abi Balta'ah Al Lakhmy.
e.
Ubay bin Kaab
9. Yang dimaksud "Tiang tua Kebesaran Islam" ialah :
a. Muhajirin
b. Muhajirin dan Anshar.
c. Anshar
d. Khulafaur Rasyidin.
e. Tabiin
10.Masjid tertua sepanjang Sejarah Islam ialah :
a. Masjid Al Haram
b.
Masjid Madinah
c.
Masjid Quba
d. Masjid Kuffah.
e. Masjid Apung
11. Deklarasi Madinah lahir semula dimaksudkan untuk :
a. Kerjasama penduduk Mekkah
b. Kerjasama penduduk Arab
c. Kerjasama penduduk Madinah
d. Kerjasama penduduk Arab dan Yahudi
e. Kesepakatan menerima Islamsebagai agama negara.
12. Negara Islam Pertama beribukota :
a. Damaskus
b. Mekkah
c. Madinah
d. Baghdad
e.
Kuffah
13. Bangsa Yahudi diusir dari Madinah karena :
a. Memerangi kaum Muslimin
b.
Menyalahi perjanjian
c. Tidak mau Islam
d. Tidak mau pajak
e. Membangkang
14. Perang dalam Islam pada dasarnya pasukan Islam berkedudukan pada pihak :
a. Yang menyerang
b. Mempertahankan aktif
c.
Mempertahankan pasif
d. Tidak menyerang.
e. Menyerang dan bertahan
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
23/24
15.Maksud Islam menaklukkan kota Mekkah (Fathul Makkah) (8 H) :
a. Membalas dendam
b. Pengislaman seluruh Arab
c. Membinasakan kaum Musyrik.
d. Mencapai kemenangan akhir.
e.
Mencairkan hubungan yang telah lama mati akibat peperangan
16. Gelar "Syaifullah" diberikan oleh Nabi SAW kepada Khalid bin Walid, karena berjasa
dalam perang :
a. Penaklukan Mekkah
b. Perang Muktah
c. Perang Badr
d. Perang Tabuk
e. Perang Yarmuk
17. Haji wada' itu merupakan :
a.
Haji penutup
b.
Haji pamitan/perpisahan.
c. Haji terakhir.
d. Haji penyempurnaan.
e. Haji wasiat
18. Haji Wada' dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam usia.
a.
61 tahun
b.
62 tahun.
c.
63 tahun
d.
64 tahun
e.
65 tahun.
19. Isi Khutbah Nabi SAW pada haji wada' di padang Arafah itli ialah :
a. Persatuan umat Islam.
b. Penilaian pada manusia.
c. Hak azasi manusia.
d.
Ketaqwaan manusia.
e. Pentingnya kebersamaan seluruh elemen masyarakat
20. Ayat yang menyatakan bahwa agama Islam itu telah sempurnakan ialah :
a. QS. Maidah : 1-3.
b.
QS. Maidah : 3
c. QS. Maidah : 3-5.
d. QS. Maidah : 5.
e. QS. Al Alaq : 1-5
21. Nabi Muhammad SAW wafat pada :
a. 12 Juni 632 M.
b. 12 Rabiul Awwal 10 H.
c. 12 Rabiul Awwal 11 H.
7/25/2019 Bab 12.Keteladanan Rasulullah S.a.W
24/24
d. 8 Juni 633 M.
e. 12 Rabiul Tsani 632 H.
22. Hijrah Nabi SAW yang membawa perkembangan Islam terletak di :
a. Di Mekkah.
b. Di Jerusalem.
c.
Di Madinah.
d. Di Kufah.
e. Di Thaif
23.Timbulnya kaum murtad, nabi palsu dan golongan ingkar zakat itu akibat dari :
a. Tidak adanya persatuan
b. Wafatnya Nabi SAW.
c. Kedangkalan Islam.
d. Khalifah Abu Bakar tidak cakap
e. Godaan dari kaum kafir Quraisy
24.
Bangsa Arab sebelum Islam diceritakan oleh Allah SWT; sebagai bangsa pedagang,
sebagaimana Firman yang tercantum dalam Al-Qur'an, surat :
a. A1 Maidah :103.
b. Quraisy : 2
c. Al A'raf : 70.
d. Az Zumar : 3.
e. Al Ala : 5
25. Penilaian Al-Qur'an terhadap bangsa Arab sesudah Islam, sebagai orang-orang yang
mendapat kemenangan, tercantum dalam Al-Qur'an surat :
a. A1 Harsy : 8.
b. A1 Harsy : 9.
c. Al Taubah : 20.
d.
Al Taghabun :12
e. Al Mulk :14
Uraian
Jawablah dengan singkat dan jelas.
1. Jelaskan apa arti penting hijrah ke Madinah ?
2. Langkah apakah yang dilakukan oleh Rasululullah setelah berhasil hijrah ke Madinah ?
3. Bagaimana proses pendirian negara Madinah ?
4. Apakah isi Deklarasi Madinah (1 H = 622 M) ?
5.
Apa sebab diperbolehkannya perang dalam Islam ?
6. Bagaimana kisah perang Badar ?
7. Sebutkan bukti keberhasilan Rasulullah SAW. dalam berdakwah pada periode Madinah
8.
Apakah rahasia kesuksesan Rasulullah SAW. dalam berdakwah ?