Post on 30-May-2018
8/9/2019 Century by fachry
1/32
32/,7,..(8$1*$11(*$5$
6NDQGDO.DVXV%DQN&HQWXU\
0HQJXQJNDS7DELU.HPDQD/DULQ\D$OLUDQ'DQD&HQWXU\
'LVXVXQ2OHK
+DXQDQ)DFKU\5RKLOLH
-8586$1,/083(0(5,17$+$1
)$.8/7$6,/08626,$/'$1,/0832/,7,.
81,9(56,7$608+$00$',
8/9/2019 Century by fachry
2/32
BAB I
PENDAHULUAN
Awal mula terjadi nya kasus Bank Century adalah mengalami kalah kliring pada
tanggal 18 Nov 2008.kalah kliring adalah suatu terminologi yang di pahami oleh semua
masyarakat untuk menggambarkan adanya defisit suatu bank. Sementara kliring itu
sendiri adalah pertukaran data keuangan elektronik antar peserta kliring baik atas nama
peserta atau klien yang mereka peroleh pada waktu tertentu.
Kliring (dari bahasa Inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam
dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat
terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan
kesepakatan tersebut.
Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih
cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.
Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur
kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan
pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan
penyelesaian kesepakatannya.
8/9/2019 Century by fachry
3/32
Menteri Keuangan Sri Mulyani terkejut saat mengetahui rasio kecukupan modal
(CAR) Bank Century minus. Kekagetan ini terbaca dalam transkrip yang dalam rapat
Komite Stabilitas Sektor Keuangan yang diketuainya, pada 20 - 21 November 2008.
Data CAR untuk FPJP itu data/lap rutin dalam kondisi Century beroperasi normal
(posisi 30/9/08 masih positif 2,3%). Menjadi minus karena setelah ditetapkan jadi bank
gagal diberlakukan kondisi yang sepenuhnya ikut aturan. Padahal CAR Century dalam
kondisi normal (sampai dengan terima FPJP) tidak memasukkan pencadangan aktiva
non produktif (PPPA) atas SSB Valas bermasalahnya.
SSB Valas memang disetujui BI tidak perlu pencadangan sejak awal
merger/pembentukkan Century karena adanya komitmen pemegang saham/investor.
Sampai dengan saat dinyatakan sebagai bank gagal ternyata pemegang saham
Century tidak/belum sepenuhnya menjalankan komitmennya. Makanya saat ditangani
LPS, "kebijakan" BI sejak awal merger tadi dikoreksi yang berakibat turun drastisnya
CAR century ke titik minus (bahkan sampai lebih dari 100%).
Masalah internal yang terjadi di Bank Century penipuan oleh manajemen bank,
sehubungan dengan klien mereka:
Penyimpangan dana untuk peminjam $ 2,8 milyar (Rp 1,4 triliun Bank
Century pelanggan dan pelanggan delta Antaboga Securities Indonesia
adalah Rp 1,4 Triliiun).
Penjualan produk-produk investasi fiktif Antaboga Delta Securities
Indonesia. Jika produk tidak perlu mendaftar BI dan Bappepam LK.
8/9/2019 Century by fachry
4/32
Kedua Point tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Nasabah
Bank Century. Dan Uang para nasabah pun tidak bisa dicairkan Dan tidak ada uang
tidak dibayar oleh pelanggan.
Pada tahun 2005, Bank Indonesia menunjuk Bank abad dan mengatakan
kepada mereka kepada Bapepam-LK. Tetapi itu tidak pernah di tindak lanjut oleh
Bapepam-LK. Kemudian pada tahun 2006, Bank Indonesia Bank sekali lagi ditolak
abad. Karena tidak lagi catatan penjualan transaksi reksa dana di Bank Century arus
kas, apa yang terjadi Namaun Bank Century terus penjualan reksa dana fiktif yang
terlibat, tetap kasus pada bulan November 2008 kemarin.
Setelah November 13, 2008, Bank Century pelanggan dalam bentuk devisa
transksi berwenang tidak dapat diambil, kliring bahkan tidak dapat mentransfer juga
tidak mampu. Bank hanya dapat mentransfer uang ke tabungan. Jadi uang itu tidak bisa
keluar dari bank. Hal ini terjadi pada semua Bank Century pelanggan.
Nasabah bank yang merasa dikhianati dan dirugikan karena banyak menyimpan
uang di bank pelanggan, tapi sekarang tidak bisa dilikuidasi. Pelanggan
mengasumsikan bahwa Bank Century Memperjualbelikan produk investasi
ilegal. Alasannya adalah investasi dipasarkan Antaboga Century Bank tidak terdaftar di
Bapepam LK. Dan benar manajemen Bank Century tahu bahwa produk adalah
ilegal.Permasalahan hit PT Bank Century Tbk pelanggan adalah mahal. Kasus dapat
mempengaruhi bank lain, di mana orang tidak percaya bahwa mereka lebih terhadap
sistem perbankan nasional.Bank Century kasus, sehingga bisa menyakiti bank di
Indonesia, dunia.
8/9/2019 Century by fachry
5/32
BAB II
Sejarah Skandal Century
A. Marger Century
a. Kronologi Merger Century
Kucuran dana talangan pemerintah kepada Bank Century telah menuai kritikan
berbagai pihak. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat akan menggunakan senjatanya, hak
angket, untuk menelisik aliran dana talangan yang membengkak dari dari Rp 630 miliar
menjadi Rp 6,7 triliun.
Hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyimpulkan,
kolapsnya Bank Century merupakan akumulasi ketidaktegasan Bank Indonesia sejak
awal kali merger Bank Pikko, Bank Danpac, dan Bank CIC menjadi Bank Century.
Bahkan BI tidak menerapkan aturan merger sebagaimana yang diatur dalam SK Direksi
BI Nomor 32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang Tata Cara Merger, Konsolidasi,
dan Akuisisi Bank Umum.
BI juga tidak menerapkan SK Direksi BI Nomor 31/147/KEP/DIR tanggal 12
November 1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif yang menyebabkan rasio kecukupan
modal (CAR) Century negatif. BI juga juga tidak tegas pada Peraturan BI Nomor
2/1/PBI/2000 tanggal 14 Januari 2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
bagi pemegang saham.
8/9/2019 Century by fachry
6/32
Berikut kronologi merger ketiga bank itu menjadi Bank Century:
1. 27 November 2001
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menyetujui prinsip akuisisi Bank Pikko,
Bank Danpac, dan Bank CIC.
2. 5 Juli 2002
Izin akuisisi dari Bank Indonesia keluar. Meski demikian, BI mengendus
perbuatan melawan hukum yang melibatkan Chinkara pada Bank CIC.
3. 2001-2004
Bank CIC melakukan transaksi surat-surat berharga (SSB) fiktif senilai US$ 25
juta yang melibatkan Chinkara. Selain itu terdapat pula SSB berisiko tinggi sehingga
Century wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP). Ini
berakibat CAR Bank CIC menjadi negatif. Kondisi ini membuat penarikan dana pihak
ketiga besar-besaran yang mengakibatkan bank mengalami keseretan likuiditas dan
telah melanggar ketentuan posisi devisa netto (PDN).
4. 6 Desember 2004
BI memberikan persetujuan merger atas Bank Pikko, Bank Danpac, dan Bank
CIC menjadi Bank Century.
8/9/2019 Century by fachry
7/32
5. 22 Juli 2005
Bank Indonesia mempermudah merger. Kemudahan itu surat berharga Bank CIC
kemudian dinilai lancar (semula dinilai macet) dan akhirnya CAR seolah-oleh memenuhi
persyaratan merger. Selain itu kemudahan lain, hasil fit and proper test sementara atas
pemegang saham yang dinyatakan tidak lulus ditunda penilaiannya.
6. 31 Oktober 2005
Laporan hasil pemeriksaan Bank Indonesia posisi CAR Century per 28 Februari
2005 atau dua bulan setelah merger, adalah negatif 132,5 persen. Dalam kondisi ini,
seharusnya Bank Indonesia menetapkan Century sebagai bank dalam pengawasan
khusus, namun BI hanya memberi kategori bank dalam pengawasan intensif.
7. 2005-2007
BI menenukan pelanggaran batas maksimum pemberian kredit (BMPK) dalam
kegiatan Century. Namun Bank Indonesia tidak mengambil tindakan tegas. Bahkan
sejak 2004 Century melakukan pelanggaran terhadap ketentuan PDN. Seharusnya
Century diberi sanksi denda sebesar Rp 22 miliar, tapi BI memberi keringanan Rp 11
miliar.
8. 2008-2009
Pengawas BI tidak mengungkapkan berbagai pelanggaran yang dilakukan pemegang
saham, pengurus bank, dan pihak-pihak terkait Century yang mengakibatkan kerugian
bank itu.
8/9/2019 Century by fachry
8/32
b. Merger Bank Century Libatkan Petinggi BI
Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi mengatakan pada saat proses
merger Bank Century, yang terdiri dari Bank CIC, Danpac, dan Pikko memang
melibatkan Anwar Nasution, Miranda S Goeltom, dan Aulia Pohan. Hal itu dikarenakan
ketiganya berada di struktur Bank Indonesia sehingga mengharuskan ketiganya terlibat.
Dalam struktur BI, ada Deputi Gubernur yang membawahi pemeriksaan dan
pengawasan bank, koordinator bank secara keseluruhan. Pada saat itu yang menjadi
Deputi Gubernur BI Aulia Pohan menjadi Deputi di bidang pemeriksaan, dan Anwar
Nasution menjabat Deputi Gubernur Senior BI, sementara untuk BuM
iranda yang
menggantikan Pak Anwar Nasution.
Sementara Siti Fadjriah pada saat itu menjabat sebagai Direktur Direktorat
Perijinan dan Informasi Perbankan BI, atau di bawah Aulia Pohan. Dia membantah
pemberian izin merger Bank Century itu karena kedekatan Robert Tantular dengan
pejabat BI.
Menurutnya semua keputusan normal sesuai mekanisme, yang bermuara pada
Rapat Dewan Gubernur. Sementara ketika ditanya bagaimana pendapatnya jika Ketua
BPK Anwar Nasution ikut diperiksa, Budi mengatakan Anwar pada saat itu ikut terlibat
dalam proses merger karena jabatannya di BI.
B. Rekayasa Pemberian FPJP Bank Century
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merilis hasil audit tentang kelanjutan kasus
Bank Century. Dalam transkrip pembicaraan tentang skenario pemberian bantuan BI
kepada Bank Century, sudah tersirat rencana agar dana pinjaman dapat diloloskan.
8/9/2019 Century by fachry
9/32
Dewan Gubernur ketika itu menugaskan Dewan Direktorat Penelitian dan
Pengaturan Perbankan (DPNP) berkoordinasi dengan Direktorat Hukum. Tugasnya
adalah menerbitkan perubahan PBI No.10/26/PBI/2008 tertanggal 30 Oktober 2008,
tentang FPJP bagi bank umum. Peraturan itu berlaku efektif per 14 November 2008.
Menurut transkrip yang diterima INILAH.COM, Rabu (16/12), disebutkan bahwa
Miranda Swaray Goeltom (Deputi Gubernur Senior BI saat itu) menanyakan tentang
persyaratan agunan aset kredit lancar 12 bulan.
Hal itu ditanggapi Halim Alamsyah, yang ketika itu menjabat Direktur Direktorat
Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP), dengan mengatakan bahwa Direktorat
Penelitian dan Investigasi Perbankan (DPIP) bisa mengucurkan pinjaman jangka
pendek. DPIP memungkinkan dilaksanakan, dan kebetulan sudah melaksanakan
simulasi dari beberapa bank yang diperkirakan akan kesulitan. Itu (DPIP) masih bisa
mengakses FPJP yang sudah ada
Terkait ketercukupan modal (CAR) Bank Century yang tidak memenuhi kriteria,
SCF (Siti Ch. Fadjrijah, Deputi Gubernur) menyarankan agar status CAR Bank Century
disebut positif saja, tanpa perlu menyebutkan nominalnya. Pertama CAR-nya positif,
gitu bilangnya ya? Enggak usah sebutin berapa. Kalau terjadi sesuatu, setahu saya
kasus Tripanca itu juga ada bank yang kena, jatuh turun banyak CAR-nya.
Dalam rapat Dewan Gubernur 14 November 2008 yang dimulai jam 8.00 WIB,
Direktorat Hukum menyatakan bahwa keputusan RDG 13 November 2008
mengandung konsekuensi hukum terutama terkait penambahan pasal 4A yang memuat
8/9/2019 Century by fachry
10/32
klausul kondisi mendesak dan membahayakan kestabilan sistem keuangan dan
perekonomian.
Untuk itu Direktorat Hukum berpandangan perubahan FPJP sebaiknya disusun
sesuai ketentuan bersifat umum yang berlaku bagi seluruh bank, untuk menghindari
pemberian kewenangan terlalu besar dan bersifat diskresi yang dapat ditafsirkan
seolah-olah hanya menguntungkan pihak tertentu saja.
Memperhatikan pertimbangan hukum yang disampaikan oleh Direktorat Hukum
mengenai keputusan RDG 13 November 2008, Dewan Gubernur dalam RDG 14
November 2008 memutuskan dilakukan perubahan atas PBI No.10/26/PNI/2008
tanggal 30 Oktober 2008 tentang FPJP bagi bank umum yakni mengubah ketentuan
dalam pasal 2 ayat (2) menjadi Bank yang dapat mengajukan permohonan FPJP
adalah yang memiliki CAR positif
C. Keganjilan Dalam Bank Century
Bank Century diputuskan sebagai Bank Gagal yang direkomendasikan
Berdampak Sistemik pada 20 November 2008 jam 8 malam oleh Dewan Gubernur
Bank Indonesia. Keputusan itu diteruskan ke Komite Stabilitas Sistem Keuangan
(KSSK) di mana Menteri Keuangan sebagai ketuanya, yang langsung menggelar rapat
pada hari yang sama jam 11 malam sampai jam 5 pagi. Rapat itulah yang lalu
mengesahkan rekomendasi BI agar Bank Century di-bailout.
Seperti disampaikan pemerintah, pertimbangan memilih bailout dibanding
menutup -selain dampak sistemik- adalah karena biayanya yang jauh lebih murah:
8/9/2019 Century by fachry
11/32
Rp 632 miliar dibanding Rp 5,6 triliun. Suntikan Rp 632 miliar oleh LPS akan
menaikkan Rasio Kecukupan Modal/CAR Bank Century dari negatif 3,53 persen
menjadi 8 persen (syarat minimum bank sehat). Angka CAR negatif 3,53 persen itu
adalah perhitungan CAR per 31 Oktober 2008 yang hasilnya konon baru diketahui
tanggal 20 November 2008 (hari di mana Dewan Gubernur BI memutuskan Bank
Century berstatus Bank Gagal yang Berdampak Sistemik).
Jadi Bank Indonesia tidak mendasarkan datanya pada perhitungan CAR
paling aktual (November) yang perhitungannya katanya baru keluar 20-25 hari
setelah akhir bulan. Ini mirip pengucuran Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek
(FPJP) yang menggunakan asumsi CAR per 30 September, untuk pengucuran 14
November 2008. Padahal, selisihnya sudah jauh. CAR Bank Century per 30
September masih positif 2,35 persen. Sehingga dengan mengubah aturan tentang
FPJP dari positif 8 persen menjadi positif saja, Bank Century bisa mendapat
kucuran dana FPJP Rp 689 miliar. Padahal, pada saat periode pengucuran itu, CAR
Bank Century sudah jatuh ke level negatif 3,53 persen (perhitungan 31 Oktober
yang dikatakan baru keluar 20 November). Tentu saja bila angka ini yang menjadi
acuan, Bank Century tetap tak layak ditolong dengan FPJP, meski standar
aturannya sudah diturunkan sedemikian rupa (dari minimal CAR 8 persen menjadi
minimal 0 persen).
Nah, ketika Bank Indonesia "meyakinkan" KSSK dan LPS bahwa Bank
Century layak diselamatkan karena biayanya lebih murah, data yang digunakan lagi-
lagi data CAR 31 Oktober 2008. Padahal para pejabat peserta rapat ini tahu belaka,
bahwa ongkos penyelamatan yang katanya lebih murah daripada ongkos menutup
8/9/2019 Century by fachry
12/32
itu, didasarkan pada data yang seharusnya sudah di-update agar lebih aktual.
Terkesan lah bahwa keputusan ini diambil dari informasi-informasi yang sepatutnya
sudah basi.
Sebab, hanya beberapa jam setelah KSSK mengetok palu memutuskan
mem-bailoutBank Century dengan Rp 632 miliar saja, Bank Indonesia
mengeluarkan perhitungan CAR terbaru. Tidak ada keterangan dalam laporan BPK
seberapa anjlok CAR Bank Century yang data terbarunya baru dikeluarkan BI
setelah keputusan bailout "berbiaya lebih murah" itu diambil. Yang jelas, tiga hari
kemudian: Senin, 24 November 2008, LPS mulai mengucurkan dana dalam bentuk
Penyertaan Modal Sementara (PMS) kepada Bank Century yang jumlahnya
mencapai Rp 2,7 triliun hanya dalam tempo 6 hari (sampai 1 Desember 2008).
Itulah pengucuran Tahap I.
Meski begitu, dana yang mendadak bengkak (dari semula Rp 632 miliar) itu
ternyata belum juga mampu mendongkrak CAR Bank Century ke level 8 persen.
Sebab, pada tanggal 9 - 30 Desember 2008, Bank Century kembali mendapat
kucuran Rp 2,2 triliun! Sehingga hanya dalam tempo 39 hari (21 November saat
diputuskan hingga 30 Desember 2008), bank ini sudah menelan dana Rp 4,9 triliun.
Belakangan, Kepala Eksekutif LPS, Firdaus Djaelani menyatakan bahwa saat
diambil alih lembaganya, CAR Bank Century negatif 153,66 persen. Jadi, bila titik
pengambilalihan Bank Century itu tanggal 21 November dini hari -dan Bank
Indonesia menyodorkan angka CAR "basi" pada malam harinya- maka bisa
dikatakan, bahwa dari sisi informasi yang dijadikan rujukan dalam proses
8/9/2019 Century by fachry
13/32
pengambilan keputusan, hanya dalam beberapa jam saja, CAR Bank Century sudah
amblas dari negatif 3,53 persen menjadi 153,66 persen.
Tentang CAR Bank Century saat diambil alih memang ada beberapa versi
informasi. Menurut Bank Indonesia seperti dikutip laporan BPK disebutkan, bahwa
saat keputusan diambil, 20-21 November 2008, CAR Bank Century masih
menggunakan perhitungan CAR 31 Oktober, yakni negatif 3,53 persen. Angka CAR
bulan November menurut BI baru keluar tanggal 23 November 2008 yang angkanya
(tidak sefantastis klaim LPS), hanya negatif 35,9 persen alias anjlok 30 basis poin
lebih. Jadi patokan CAR yang paling anyar, baru keluar perhitungannya tanggal 23
November 2008 atau dua hari setelah keputusan dibuat.
Kita semua pasti penasaran apakah perhitungan CAR oleh Bank Sentral
memang lazim dibuat di hari libur, mengingat tanggal 23 November 2008 adalah
hari Minggu. Tapi jangan heran juga, sebab keesokan harinya (24/11), perhitungan
CAR inilah yang langsung dijadikan acuan untuk pengucuran tahap pertama
sebesar Rp 2,7 triliun hingga sepekan kemudian.
Membengkaknya kebutuhan suntikan dana ini telah diperingatkan oleh BI
karena potensi perubahan CAR dinamis. Tetapi justru di sinilah blundernya.
Bercermin dari anjloknya CAR yang signifikan sejak keputusan FPJP beberapa hari
sebelumnya -yang terbukti tak mampu menyehatkan bank tersebut meski diguyur
uang Rp 689 miliar- bagaimana mungkin opsi bailout diyakini masih lebih murah dari
opsi menutup bank tersebut? Di benak saya yang awam: bila disuntik Rp 689 miliar
8/9/2019 Century by fachry
14/32
saja tidak manjur, mengapa KSSK berpikir Bank Century akan sehat bila disuntik Rp
632 miliar? Apalagi perhitungan CAR-nya tidak aktual dan jauh panggang dari api.
Hingga 4 Februari sampai dengan 24 Februari 2009, Bank Century masih
mendapat kucuran dana lagi dari LPS sebesar Rp 1,15 triliun. Kucuran baru
berhenti pada 24 Juli 2009 dengan suntikan terakhir Rp 630 miliar. Jadi total
jenderal, Bank Century memang mendapat kucuran dana Rp 6,7 triliun selama
periode 8 bulan (November 2008 - Juli 2009). Setelah kucuran terakhir itu, LPS
barulah menyatakan bahwa CAR Bank Century sudah positif 9,28 persen.
Atas fakta adanya angka yang bengkak mendadak ini, dalam laporannya
BPK menarik kesimpulan sementara: "...BI tidak memberikan informasi mengenai
berapa risiko penurunan CAR. Informasi yang tidak diberikan tersebut adalah
informasi penurunan kualitas aset yang seharusnya diketahui oleh BI, yaitu antara
lain dugaan rekayasa akuntansi yang selama ini dilakukan Bank Century dengan
tidak menerapkan PPAP (Penyediaan Pencadangan Aktiva Produktif) secara benar,
dugaan Letter of Credit (LC) dan kredit fiktif, serta penyimpangan lainnya yang
dilakukan oleh pemilik/pengurus BC sebelum diambil alih oleh LPS".
8/9/2019 Century by fachry
15/32
BAB III
Upaya Pengungkapan Skandal Kasus Century
A. Pembentukan Pansus Century
Bola liar kasus Century belum berakhir meski pemerintahan baru telah terbentuk.
Komisi III dan XI DPR mengusulkan dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket
untuk menyibak kemelut bank tersebut. Rencana Hak Angket sendiri sudah digulirkan
sepekan lalu oleh fraksi PDIP.
Hak Angket DPR merupakan salah satu cara yang terbaik. Pansus Bank Century
perlu segera dibentuk untuk memperkuat dukungan penuntasan kasus tersebut, terang
anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo dalam Rapat Gabungan Komisi III dan XI di
Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Pansus Bank Century inibersifat mendesak. Karenanya Komisi III dan Komisi XIakan berkonsolidasi untuk tindakan yang lebih konkret. Diharapkan dengan adanya
konsolidasi dua komisi ini akan melahirkan kesepakatan di tingkat fraksi untuk
menggunakan Hak Angket.
Maruarar Sirait, anggota Komisi XI, menekankan, kasus Century harus benar-
benar ditangani secara profesional. Tekad serupa dikemukakan oleh Fraksi Hanura.
Sehari sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terbuka mendukung
usulan sebagian anggota DPR yang akan menggunakan Hak Angket DPR.
Maruarar menambahkan DPR belum bisa mengambil langkah lebih lanjut untuk
membentuk Pansus Hak Angket Century karena sampai saat ini Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) belum menyelesaikan audit investigasinya.
8/9/2019 Century by fachry
16/32
Persetujuan pembentukan angket DPR kasus Bank Century di sidang paripurna
diwarnai perdebatan. Sebelum Ketua DPR, Marzuki Alie mengetukkan palu sebagai
tanda disetujuinya pembentukan angket Bank Century tersebut, terdapat dua
perbedaan pendapat di antara para peserta sidang paripurna.
Sebagian besar anggota dewan dari Fraksi Partai Indonesia Perjuangan (PDIP)
meminta agar sebelum disetujui dibacakan terlebih dahulu point tujuan dari
pembentukan angket tersebut. Tetapi, sebaliknya sebagian besar anggota dewan dari
Fraksi Partai Demokrat menginginkan sebaiknya langsung disetujui tanpa dibacakan
point tujuan pembentukan angket tersebut.
Akhirnya Ketua DPR, Marzuki Alie langsung menanyakan persetujuan
pembentukan angket Bank Century ini dan langsung mengetuk palu.
"Apakah dapat disetujui pembentukan Panitian Khusus (Pansus) Bank Century ini," ujar
Marzuki dan langsung dijawab setuju oleh peserta sidang paripurna yang sebagian
besar dari Fraksi Partai Demokrat, di ruang sidang paripurna DPR.
B. Hasil Pansus
Setelah beberapa bulan bekerja dan menghabiskan banyak dana dalam proses
penyelidikannya. Dan beberapa hal kontrofersial yang dilakukan beberapa anggota
pasus akhirnya Rabu (24/02/10) dini hari Pansus mulai menguak Skandal Century dan
hal tersebut terlihat ketika pembacaan kesimpulan Pansus Century oleh masing-masing
praksi yang ada di DPR yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi swasta.
8/9/2019 Century by fachry
17/32
Yang kemudian dilanjutkan dengan pandangan dan kesimpulan dari 9 fraksi di
DPR tentang Kasus Bank Century yang selama ini cukup menyita waktu dan biaya,
berikut kesimpulan yang telah disampaikan para anggota pansus.
a. Fraksi Partai Demokrat menilai, secara keseluruhan proses penyelamatan
Bank Century sudah disesuai dengan prosedur perundangan yang
berlaku. Tidak ditemukan juga aliran dana ke parpol atau ke capres
sebagaimana
b. Fraksi PDIP menilai, mantan Gubernur BI Boediono dan mantan Ketua
KSSK SriMulyaniharus bertanggungjawab atas berbagai kebijakan soal
proses dan bailout BankCentury.
c. Fraksi Partai Golkar juga menilai ada penyimpangan aliran dana Bank
Centurydan itu berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Investigasi BPK
Atas Kasus Bank Century Tbk, disebutkan dua penyimpangan terkait
aliran dana FPJPdan PMS yaitu BankCentury melakukan Pembayaran
Dana Pihak Ketiga Terkait Bank Selama BankCentury Berstatus Sebagai
Bank Dalam Penanganan Khusus Sebesar Rp 938,645 juta, yang
melanggar aturan PBI tentang TindakLanjut Pengawasan dan Penetapan
Status Bank sebagaimana diubahdengan PBINo 7/38/PBI/2005
d. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapat giliran kelima
menyampaikan pandangan akhir terkait kasus Bank Century. Seperti
disampaikan anggota Pansus, Romahur Muzy, kasus Century diduga
merugikan keuangan negara. "Keuangan Bank Indonesia adalah
keuangan negara. Dana LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) untuk
8/9/2019 Century by fachry
18/32
mengambil alih BankCentury melaluipinjaman modal sementara (PMS)
sepenuhnya ranah keuangan negara," kata dia di Gedung Dewan,
Senayan, Jakarta, Rabu 24 Februari 2010dinihari.
e. Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN ) mengindikasikan adanya modus
tindakpidana perbankan dalam kasus BankCentury. "Kami menemukan
beberapa perilaku yang mengarah kepada tindakpidana perbankan," kata
anggota Panitia Angketdari PartaiAmanatNasional, Asman Abnur, dalam
penyampaian pandangan akhirFraksi terkait kasus BankCentury, di rapat
PanitiaA
ngket, Selasa (23/2), di Gedung DPR/M
PR RI.
f. Fraksi PartaiHanura dalam pandangan akhir fraksinya terkait Kasus Bank
Century memandang bahwa Boediono-Sri Mulyani adalah pihak yang
bertanggungjawab soal Bank Century sehingga perlu diproses hukum.
Terutama Boediono perludiprotes sampaiMahkamah Konstitusi.
g. Fraksi PKS dalam pembacaan akhir pandangan terhadap kasus Bank
Century mengemukakan ada penyimpangan dalam pengelolaan Bank
Century yang dilakukan para pengurus bank yang berakibat
memburuknya kondisi bank berupa memburuknya likuiditas, rentabilitas,
dan solvabilitas
h. Meski tak menyebut nama, salah satu butirpandangan akhirFraksi Partai
Gerindra menyatakan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
untuk memeriksa para pejabat Bank Indonesia yang diduga melakukan
tindak pidana korupsi dalam proses pengucuran dana talangan Bank
Century.
8/9/2019 Century by fachry
19/32
i. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, penanganan Bank
Century oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dengan
menyuntikkan dana talangan, telah sesuai aqidah fikih. Alasannya,
penanganan BankCenturydilakukan dalam dalam keadaan darurat.
Dari hanya melihat laporan kesimpulan dan pandangan yang disampaikan oleh
para anggota pasus jelas terlihat bahwa perpecahan antar partai koalisi. Diluar partai
PKB yang memiliki pandangan yang sama dan PDIP, HANURA, GERINDRA selaku
partai yang beroposisi pada pemerintahan SBY.
Hal ini membuat banyak pihak berfikir bahwa koalisi SBY tinggal menunggu
waktu lagi, tinggal menanti adanya anggapan Reshuffle cabinet Indonesia Bersatu Jilid
II. Dengan tidak akurnya parlemen mustahil koalisi akan terus berjalan dan
pemerintahan SBY pun akan terancam.
Namun kita masih harus melihat hasil Final dari penyelidikan yang dilakukan oleh
Pasus Century yang akan dilakukan sidang paripurna DPR 2 Maret 2010 mendatang.
C. Hasil Sidang Peripurna dan Voting anggota DPR
dalam siding Paripurna lalu, yaitu upaya untuk menindaklanjuti temuan dari pansus
Century maka melalui sebuah voting terbuka yang di hadiri berbagai fraksi dari partai-
partai di Indonesia.
8/9/2019 Century by fachry
20/32
Berikut ini adalah hasil voting yang dilakukan dalam siding tersebut, dimana
sebanyak 315 anggota siding memilih opsi C, yang dimotori partai Golkar. Dan 212
anggota siding yang memilih opsi A, yang dimotori partai Demokrat.
Hasil akhir pemungutan suara, pemilih opsi C yang mengatakan kebijakan
pemberian FPJP dan PMS kepada Bank Century serta pelaksanaannya bermasalah
sebanyak 325 suara. Sementara yang kontra, yakni yang menganggap kebijakan
pemberian FPJP dan PMS kepada Bank Century serta pelaksanaannya sudah tepat
untuk menyelamatkan perekonomian nasional hanya didukung 212 suara.
Hasil ini tidak jauh beda dengan pandangan akhir fraksi di awal paripurna. Pada
saat itu 5 fraksi yakni FPG, FPDIP, FPKS, F-Gerindra, dan F-Hanura secara tegas
menyebut memilih opsi C. FPD dan FKB memilih opsi A, sedangkan FPAN dan FPPP
ketika itu memilih abstain.
Berikut perolehan suara selengkapnya yang dilakukan melalui voting terbuka;
Opsi A (Bailout FPJP dan PMS tidak bermasalah) Fraksi PD 148 suara, Fraksi PAN 39
suara, Fraksi PKB 25 suara. Total anggota DPR yang memilih opsi A sebanyak 212
suara.
8/9/2019 Century by fachry
21/32
Sedangkan opsi C (Bailout FPJP dan PMS bermasalah); Fraksi PG 104 suara, Fraksi
PDIP 90 suara, Fraksi PKS 56 suara, Fraksi PPP 32 suara, Fraksi PKB 1 suara, Fraksi
Partai Gerindra 25 suara dan Fraksi Partai Hanura sebanyak 17 suara. Jumlah total
anggota DPR yang memilih opsi C sebanyak 325 suara.
8/9/2019 Century by fachry
22/32
BAB IV
Aliran Dana Century
A. Memehami Aliran Dana Century
Sebelum masalah aliran dana dijelaskan lebih lanjut, terlebih dulu perlu
diketahui, dana talangan Rp 6,7 triliun itu dikucurkan oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) kepada Bank Century secara bertahap pada 24 November
2008-24 Juli 2009. Bagian terbesar dikucurkan pada November-Desember 2008
karena memang pada waktu-waktu tersebut Century menghadapi masalah
paling gawat sebagai institusi bank.
Dana itu tak semuanya berupa dana segar, sebagian berupa surat
berharga yang baru dapat menjadi uang atau dana segar jika surat-surat itu laku
dijual. Kalau kita batasi posisi hingga akhir 2008 sebagai masa transisi bank ini
dari manajemen lama ke yang baru, berdasarkan data yang tercantum dalam
laporan keuangan per akhir Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik, jumlah dana talangan mencapai Rp 4,9 triliun, di antaranya Rp
0.4 triliun berupa Surat Utang Negara (SUN) dan Rp 4,5 triliun dana segar.
Sebagai keterangan tambahan, seperti diungkapkan dalam catatan
tambahan pada laporan tahunan 2008, sampai 27 Februari 2009, dana talangan
yang telah disetor Rp 6,1 triliun, di antaranya ditransfer berupa dana segar
sebanyak Rp 4.7 triliun dan sisanya Rp 1,4 triliun dalam bentuk SUN. Dengan
demikian, jika dana talangan itu kini berjumlah Rp 6,7 triliun, berarti tambahan
Rp 0,6 triliun dikucurkan dalam kurun Februari-Juli 2009.
8/9/2019 Century by fachry
23/32
Pada awalnya, dana talangan (PMS) berupa dana segar tentunya
dimasukkan dan tercatat pada giro Century di Bank Indonesia. Adapun yang
berbentuk surat-surat berharga dicatat sebagai efek pada neraca.
1. Aliran Dana
Soal penelusuran aliran atau penggunaan dana, sebenarnya tak terlalu
sulit dilakukan. Semua penggunaan dana sejak dana talangan diterima, ada
catatannya di bank. Ambil saja neraca bank saat dana diterima (neraca per 20
November 2008) dan bandingkan dengan posisi neraca akhir Desember 2008.
Dengan melakukan analisis neraca yang paling sederhana saja, sangat mudah
mengetahui ke mana uang dipergunakan.
Mari kita cermati perubahan sisi pasiva neracanya saja (di luar ekuitas)
dengan mengabaikan dulu perubahan pada pos aktiva dengan asumsi Century
tidak melakukan ekspansi pada sisi asetnya selama kurun November-Desember
2008. Menurut teori akuntansi, penurunan posisi pos pasiva dalam neraca
selama periode tertentu akan menunjukkan terjadinya penggunaan dana (cash
outflow). Sementara itu, sebaliknya, jika terjadi kenaikan pada pos pasiva,
menunjukkan adanya tambahan atau pemasukan dana (cash inflow).
Posisi pasiva neraca Bank Century pada 20 November 2008 yang pernah
dipublikasikan, dalam perbandingan dengan posisi akhir Desember 2008
menunjukkan terjadi penurunan pos-pos pasiva dari Rp 13,7 triliun pada posisi
20 November 2008 menjadi Rp 7,1 triliun pada akhir Desember 2008. Berarti ada
penurunan dana neto Rp 6,6 triliun. Suatu jumlah yang tidak sedikit yang terjadi
8/9/2019 Century by fachry
24/32
hanya dalam waktu sekitar 30 hari kerja di bank sekecil itu. Berarti praktis semua
dana talangan dari LPS yang sampai akhir Desember 2008 baru dikucurkan Rp
4,9 triliun di tambah dengan dana fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) dari
BI Rp 690 miliar tersedot semuanya, bahkan tak mencukupi untuk keperluan
pembayaran tersebut.
Dari jumlah ini, penggunaan (aliran) dana terbesar berupa penarikan
simpanan nasabah mencapai Rp 3,8 triliun. Manajemen baru dihadapkan pada
kepercayaan nasabah yang merosot tajam dengan menarik simpanan secara
besar-besaran (bank-rush) pada saat itu. Bisa dipastikan, pencairan deposito
oleh para deposan merupakan porsi terbesar menyusul berikutnya pencairan
rekening tabungan. Dalam hal pencairan deposito ini mungkin saja termasuk
deposito pemilik bengkel di Makassar yang pernah dimuat di harian ini di
samping deposito grup Sampoerna yang heboh itu.
Siapa saja dari para deposan atau penabung yang menarik dananya,
tentunya juga tidak sulit diketahui karena semua ada rinciannya di Century.
Apakah yang menyimpan dana dan kemudian menariknya itu ada orang-orang
parpol atau perusahaan milik orang parpol, mungkin saja. Namun, itu tentunya
dalam konteks nasabah atau deposan normal sehingga transaksi yang dilakukan
adalah bersifat normal, yaitu untuk menyelamatkan uangnya dari kondisi yang
tidak jelas pada waktu itu.
Kecuali, BI atau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) mampu mendeteksi bahwa dalam pencairan uang deposito terdapat
praktik-praktik melawan hukum, misalnya kredit fiktif dan sebagainya.
8/9/2019 Century by fachry
25/32
Transaksi keuangan yang dilakukan nasabah melalui bank lain (berasal
dari dananya yang ditarik dari Century dan dipindahkan ke bank lain) tidak
relevan untuk dipersoalkan karena itu bagian dari transaksi bisnis yang normal,
apalagi sudah diluar tanggung jawab Century. Karena itu, kalau Pansus minta
PPATK menelusuri sampai sejauh itu, patut dipertanyakan urgensinya.
Yang perlu diperhatikan dalam hal mengungkap penggunaan dana yang
terkait dengan nasabah bank, semua pihak harus hati-hati karena salah-salah
bisa dituduh melanggar UU tentang rahasia bank. Karena itu, saya cukup
memahami sikap yang diambil pejabat PPATK atau LPS dan lainnya dalam
menjelaskan masalah aliran dana ini.
Dampak lain yang perlu diantisipasi adalah merosotnya kepercayaan
masyarakat dalam menyimpan dana pada bank swasta nasional, khawatir kasus
seperti Century terjadi lagi pada kemudian hari. Urusannya bisa ke mana-mana,
termasuk ke masalah pajak.
Selain penarikan dana simpanan nasabah, penggunaan lain yang juga
tergolong signifikan adalah untuk membayar utang akseptasi, yaitu utang kepada
bank luar negeri akibat dari pembukaan L/C yang dilakukan oleh nasabahnya.
Jumlahnya sampai akhir 2008 mencapai Rp 1,3 triliun. Ini yang perlu ditelusuri,
dilakukan oleh siapa saja, nasabah umum atau grup, apakah proses pembukaan
L/C ini melalui prosedur wajar atau asal-asalan. Karena transaksi ini berpotensi
menjadi kredit, yang juga perlu diteliti adalah kaitan dengan ketentuan batas
maksimum pemberian kredit, melanggar atau tidak. Kembali di sini pentingnya
peran dan fungsi pengawasan BI.
8/9/2019 Century by fachry
26/32
Dari penjelasan di atas, tampaknya transaksi keuangan yang
menunjukkan terjadinya aliran dana itu terutama akibatbank-rush, di samping
kegiatan operasional bank sebagaimana lazimnya. Kecuali ada indikasi bahwa di
balik transaksi itu ada perbuatan melawan hukum, BI dan PPATK adalah
instansi-instansi yang berkewajiban menelusurinya lebih mendalam.
B. Aliran Dana Versi Kelompok Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera)
LSM Bendera mengemukakan data terbaru soal aliran dana Century ke
rekening Amirudin Rustan, Hartati Murdaya, Choel Malarangeng, Budi
Sampoerna serta Partai Demokrat.
Ferdi Semaun, selaku Sekretaris Jendral bendara menyatakan, Amirudin
Rustan menerima Rp 33 miliar transaksi via rekening, Senin 15 Desember 2008.
Kemudian, lanjut Ferdi, Amirudin meneruskan dana itu ke Choel Malarangeng
sebesar Rp 7 miliar, Selasa 23 Desember 2008. Transaksi dari Amirudin ke
Choel diantar dengan mobil bernomor polisi B 8751 HK. Transaksi dilakukan ini
(dalam bentuk) cash di Hotel Borobudur.
Selain dari Amirudin, Ferdi mengatakan, Choel juga mendapat aliran dana
dari Hartati Murdaya sebesar Rp 3 Miliar, Senin 16 Februari 2009. Transaksi itu
diantar dengan mobil bernomor polisi B8669 MK di Hotel Ambarawa. Hartati
Murdaya sendiri, lanjut Ferdi, menerima aliran dana Century sebanyak dua kali.
Pertama sebesar Rp 45 miliar pada minggu 21 Desember 2008, katanya.
Transaksi itu, menurut Ferdi terjadi di sekitar Lapangan Banteng dan diantar
dengan mobil bernomor polisi B 9743 AF.
8/9/2019 Century by fachry
27/32
Transaksi kedua ke Hartati Murdaya, menurut Ferdi, terjadi di dekat
Atrium Plaza, 21 Januari 2008. Transaksi itu, Ferdi menyatakan sebesar Rp 30
miliar. Terakhir adalah Budi Sampoerna. Dia meneruskan aliran dana dari bank
Century ke Partai Demokrat sebesar Rp 60 miliar, ujar Ferdi. Transaksi itu
diantar dengan mobil bernomor polisi B 9757 AF.
C. Aliran Dana Menurut George Adi Condro Membongkar Gurita Cikeas, di
balik skandal Bank Century
Apa relevansi informasi ini dengan keluarga Cikeas? Boedi Sampoerna
ditengarai menjadi salah seorang penyokong SBY, termasuk yang menjadi
corong politik Partai SBY. Kecurigaan masyarakat bahwa keluarga Sampoerna
tidak hanya menanam modal di kelompok media JurnalNasional, tapi juga di
simpulsimpul kampanye Partai Demokrat yang lain, yang juga disalurkan lewat
Bank Century, bukan tidak berdasar. Soalnya, Laporan Keuangan PT Bank
Century Tbk Untuk Tahun Yang Berakhir Pada TanggalTanggal 30 Juni 2009
dan 2008menunjukkan bahwa ada penarikan simpanan fihak ketiga sebesar Rp
5,7 trilyun.
Selain itu, Ringkasan EksekutifLaporan HasilInvestigasi BPK atas Kasus
PT BankCentury Tbktertanggal 20 November 2009 menunjukkan bahwa Bank
Century telah mengalami kerugian karena mengganti deposito milik Boedi
Sampoerna yang dipinjamkan atau digelapkan oleh Robert Tantular dan Dewi
Tantular sebesar US$ 18 juta (sekitar Rp 150 milyar) dengan dana yang berasal
8/9/2019 Century by fachry
28/32
dari Penempatan Modal Sementara LPS. Antara lain yang berjumlah Rp. 40,6
milyar ke Bravo Media Center, salah satu tim kampanye SBYBoediono.
8/9/2019 Century by fachry
29/32
BAB V
Penutup
Skandal Century belum berakhir sampai disini saja tinggal bagaimana pihak-
pihak terkait bekerja sama untuk membuka kasus ini seluas-luasnya (SBY). Dari hasil
pansus Century dan Hasil Audit Investigasi BPK yang secara terang benderang telah
menunjukkan indikasi perbuatan melawan hukum dan jelas unsur pidananya. Apakah
bisa institusi penegak hukum meneruskan kasus ini ke meja pengadilan? Harapannya
ada pada KPK, ada dalam pundak KPK. Semoga saja KPK segera sadar bahwa
mereka lah lembaga yang memegang harapan besar dari masyarakat untuk
mengungkap kasus Century ini. Dan tentunya semoga tidak ada kepentingan kelompok
tertentu atau bahkan kepentingan politik yang bertujuan untuk menutup rapat-rapat
kembali kasus tersebut, dan melindungi para penjahat dari jeratan hukum.
Berikut inilah 10 keganjilan di seputar kasus bail-outBank Century.
1. Bank Century tak layak merger, tapi dipaksakan (Desember 2004).
2. Pengawasan atas bank hasil merger tak maksimal dan Bank Indonesia mestinya
sudah memasukkan bank ini dalam kategori Bank Dalam Pengawasan Khusus
(Oktober 2005).
3. Aturan minimum Rasio Kecukupan Modal (CAR) yang diubah dari 8 persen
menjadi 0 persen, sehingga memungkinkan Bank Century mendapat kucuran
dana melalui skema Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) sebesar Rp
689 miliar.
4. Bank Century di-bail outdengan biaya Rp 6,7 triliun dengan alasan bisa
menimbulkan Dampak Sistemik. Padahal Bank Indonesia tidak menggunakan
8/9/2019 Century by fachry
30/32
ukuran-ukuran yang jelas tentang apa yang dimaksud Dampak Sistemik
tersebut.
5. Opsi bail-outmelalui skema Penyertaaan Modal Sementara oleh Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) pada hakikatnya menggunakan dana publik, karena
modal awal LPS dari APBN (Rp 4 triliun) dan LPS bukanlah asuransi perbankan
yang mendasarkan keputusannya pada hitungan-hitungan bisnis murni. LPS
menunggu "order" dari BI dan Pemerintah untuk menyelamatkan sebuah bank,
dan LPS bisa meminta tambahan dana ke APBN bila ternyata ia kekurangan
modal akibat menjalankan perintah penyelamatan tersebut. Bila LPS adalah
lembaga asuransi perbankan murni, maka mem-bail outBank Century dengan
Rp 6,7 triliun adalah tindakan yang penuh risiko sebab modal LPS hanya Rp 18
triliun sementara konon ada 18 bank yang dinyatakan berstatus Dalam
Pengawasan Khusus. Bila hitung-hitungannya bisnis asuransi perbankan murni,
mungkinkah sebuah lembaga asuransi mengeluarkan sepertiga modalnya untuk
menyelamatkan sebuah bank, sementara kondisi bank lain juga sedang dalam
"krisis berdampak sistemik"?
6. Informasi tentang kondisi CAR Bank Century tidak aktual sehingga keputusan
yang diambil tentang besaran dana untuk bail-outberbeda secara tajam, dari
semula Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun.
7. Ada kerancuan dalam dasar hukum yang digunakan untuk mem-bail outBank
Century. Di satu sisi ada Perppu tentang Jaringan Pengaman Sektor Keuangan
yang menjadi dasar menolong Bank Century, tapi Perppu ini tak disahkan DPR
8/9/2019 Century by fachry
31/32
sebagai undang-undang (sementara kucuran dana terlanjur terjadi dan masih
terjadi hingga Perppu "ditolak"). Di sisi lain Pemerintah berkeras bahwa dasar
hukum bail outadalah UU tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Jadi ada atau
tidak ada Perppu, ditolak atau diterima, Bank Century tetap akan diselamatkan
berdasarkan UU LPS.
8. Pengucuran Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang dilakukan Bank
Indonesia kepada Bank Century sebesar Rp 689 miliar (di luar skema Rp 6,7
triliun) sarat masalah, mulai dari: (8.1) penyerahan dokumen jaminan yang
dilakukan setelah dana dikucurkan, (8.2) jumlah jaminan berupa Aset Kredit
yang diserahkan di bawah 150 persen, hingga (3) kualitas Aset Kredit yang
ternyata disandarkan pada agunan berupa deposito yang berpotensi merugikan
negara bila Bank Century akhirnya berstatus Bank Gagal (karena deposito yang
dijamin hanya maksimal Rp 2 miliar, sementara deposito yang diagunkan
bernilai ratusan miliar).
9. Terjadi penyalahgunaan dana FPJP justru saat Bank Century berada di bawah
Pengawasan Khusus Bank Indonesia pada periode 6 November 2008 hingga
dinyatakan bail outpada 20-21 November 2008. Dana FPJP yang totalnya Rp
689 miliar, digunakan oleh pemilik Bank Century untuk menutup penyimpangan-
penyimpangan yang sebelumnya dilakukan, sehingga timbul pertanyaan, andai
hal ini tidak terjadi, apakah kebijakan bail-outmasih perlu dilakukan?
10. Terjadi penarikan dana oleh pihak-pihak yang mestinya masuk dalam daftar
negatif Bank Indonesia pasca-bail out. Dengan demikian berarti dana tersebut
8/9/2019 Century by fachry
32/32
disedot dari Penyertaan Modal Sementara LPS yang akhirnya membengkak dari
kebutuhan awal Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun.