Post on 04-Aug-2015
LAPORAN PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN
GATE VALVEDISUSUN
OLEH
NAMA : RAHMAN SNIM : 1005012185KELAS : ME-5H2
POLITEKNIK NEGERIMEDAN
T.A 2012/2013
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang kian meningkat, kususnya dalam
bidang perindustrian. Kita ketahui bahwa dalam bidang perindustrian sangat
dibutuhkan pekerja-pekerja yang ahli didalam bidangnya masing-masing,
didalam industri-industri baik sekala kecil, menengah, maupun sekal besar
sangat banyak kita jumpai Gate Valve (katup) yang berfungsi untuk membuka
dan menutup saluran berupa minyak, air, udara serta gas. Setiap peralatan-
peralatan yang digunakan dalam industri-industri tidaklah selalu dalam
keadaan baik. Namun pada sewaktu-waktu akan mengalami kerusakan atau
tidak berfungsi secara maksimal.
Untuk itu maka dibutuhkanlah pekerja-pekerja yang ahli dibidangnya
agar peralatan-peralatan yang digunakan dapat dirawat dengan baik. Kita
sebagai mahasiswa/i Teknik Mesin yang akan terjun didalamnya haruslah
memiliki ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktek. Untuk itulah
mahasiswa/i Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan dibekali ilmu
pengetahuan secara teori maupun praktek terhadap peralatan-peralatan yang
digunakan dalam industri-industri.
B. Batasan Masalah
Dalam laporan paraktek bengkel ini yang berjudul Gate Valve
(katup), penulis membatasi ruang lingkup pembahasan, yaitu :
1. Pengertian Teori Dasar Gate Valve?
2. Jenis-jenis Gate Valve?
3. Pembongkaran, analisa, dan perakitan Gate Valve?
4. Perawatan Gate Valve?
2
C. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktek Gate Valve ini adalah :
1. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui teori dasar Gate Valve (katup);
2. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui jenis-jenis Gate Valve;
3. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui Pembongkaran, analisa, dan
perakitan Gate Valve secara mekanik;
4. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui perawatan Gate Valve;
D. Manfaat
Laporan praktek Gate Valve (katup) ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis sendiri, di mana dalam penulisan laporan praktek Gate Valve
(katup) ini dapat menambah wawasan;
2. Sebagai acuan untuk perbandigan antara teori dengan praktek;
3. Agar menjadi perbandingan bagi adik-adik mahasiswa yang nantinya akan
melakukan hal yang sama;
E. Teknik Pengumpulan Data
Penulis melakukan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dalam
penyusunan laporan Gate Valve (katup) ini antara lain dengan cara:
1. Study literature, yaitu membaca buku referensi yang berhubungan dengan
Gate Valve (katup);
2. Mengumpulkan data-data dari Internet;
3. Melakukan diskusi dengan rekan-rekan mahasiswa ME-5H1 dan
mahasiswa/i Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan;
4. Teori-teori dasari dosen pengajar.
3
BAB IITEORI DASAR
A. Pengertian Valve
Merupakan suatu peralatan yang sangat penting dalam suatu instansi
perpipaan, tanpa katup dapat dibayangkan batapa sulitnya mengatur suatu
aliran tanpa adanya alat pengontrol aliran. Valve atau katup,
merupakan peralatan yang digunakan unutk
menghentikan/menutup, membuka aliran, mengatur tekanan
atau aliran , membuang tekanan yang berlebih, membelokkan
aliran, mencegah aliran ke satu arah dan mengendalikan
aliran maupun tekanan secara otomatis.
B. Klasifikasi Gate Valve
Berdasarkan fungsinya, maka gate valve dapat dibedakan menjadi
tiga bagian yaitu :
1. Membuka dan menutup aliran fluida (gate valve)
2. Mengatur aliran fluida (globe valve)
3. Mencegah aliran balik (check valve)
Ada tiga pariasi pemutaran katup pintu yang bekerja cepat dan
katup – katup tersebut mempunyai kegunaan khusus yaitu :
1. Katup kupu-kupu (butterfly valve),bentuknya tipis,ringan dan dipakai
untuk air;
2. Ball valve, digunakan untuk gas;
3. Plug valve,digunakan untuk minyak dan pelumas kental;
Katup – katup yang paling kecil mengalami kerugian gesekan jika katup
dibuka penuh adalah gate valve.
C. Jenis-jenis Valve Yang Sering Dijumpai, yaknik :
1. Gate valve;
2. Globe valve
4
a. Angle valve;
b. Needle valve;
c. Rotation Valve;
1). Plug valve;
2). Ball valve;
3). Butterfly valve;
4). Diahpgram valve;
5). Pinch valve;
6). Check valve;
7). Relieve valve;
8). Safety valve.
D. Berikut Akan Dibahas Satu Persatu Dari Point-Point Diatas
1. Gate valve
Gate valve mudah dikenali karena mempunyai body dan stem yang
panjang. Kegunaan utama dari gate valve adalah hanya untuk menutup dan
membuka aliran (fully closed & fully opened position), on/off control dan
isolation equipment.
Gate valve tidak bisa digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran
(regulate atau trotthling). Karena akan merusak posisi disc nya dan
mengakibatkan valve bisa passing pada saat valve ditutup (passing = aliran
tetap akan lewat, walaupun valve sudah menutup), disc tidak menekan seat
dengan baik yang diakibatkan karena posisi disc sudah berubah (tidak rata
lagi). Pada saat Gate valve terbuka sebagian (misal 50% opening), maka aliran
fluida akan sebagian lewat dibawah disc yang menyebabkan turbulensi
(turbulensi = aliran fluida yang bergejolak) pada aliran tersebut, turbulensi ini
akan menyebabkan 2 hal:
a. Disc mengayun (swing) terhadap posisi seat, sehingga lama kelamaan
posisi disc akan berubah terhadap seat sehingga apabila valve menutup
maka disc tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga bisa
menyebabkan passing.
5
b. Akan terjadi pengikisan (erosion) pada badan disc.
Nama “Gate valve” diambil karena bentuk disc dari jenis valve ini pada
saat menutup atau membuka berlaku seperti “Gate” (Gate dari bahasa
inggris = Gerbang/Pagar). Dimana saat disc membuka keatas maka
seluruh aliran akan bebas masuk tanpa hambatan yang berarti, namun pada
saat disc tertutup rapat maka aliran akan berhenti tertahan oleh disc
tersebut.
6
Gambar 2.1. GambarGate Valve
Berikut adalah contoh gambar dari Gate valve:
Gambar 2.2. Contoh-contoh Gate Valve
2. Globe valve
Globe valve merupakan salah satu jenis valve yang dirancang untuk
mengatur besar kecilnya aliran fluida (regulate atau trotthling). Pada
dasarnya bagian utama dari Globe valve ini sama saja dengan Gate valve.
Yaitu terdiri dari body, seat, disc, bonnet, stem, packing dan gland. Globe
valve dengan gate valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri
tertentu yang dapat di jadikan acuan untuk membedakan antara keduanya,
yaitu:
a. Pada bagian dalam valve
Pada bagian dalam valvedisc dan seat nya berbeda. Perbedaan
disc dan seat ini menyebabkan terjadi profil (pola) aliran yang
berbeda. Bentuk dari disc dan seat inilah yang menyebabkan globe
valve dapat diandalkan sebagai throttling valve. Aliran fluida saat
melewati globe valve akan mengalami sedikit hambatan sehingga akan
terjadi pressure drop yang lebih besar dari gate valve, pertama aliran
akan mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai
seluruh bagian disc, lalu aliran akan dibelokkan lagi ke arah yang
sama. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
7
Gambar 2.3. Diagram Globe Valve Gambar 2.4. Profil Aliran Globe Valve
b. Pada bagian luar valvePada bagian dalam valve body dari globe valve terlihat lebih
menggelembung. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.5. Perbedaan Gete Valve dengan Globe Valve
Khusus untuk globe valve yang menangani fluida steam, maka
biasanya valve akan dilengkapi dengan back seat yang terletak
berhadapan dengan seat. Back seat ini berperan sebagai pelapis
pelindung bagian atas globe valve mencegah steam untuk menerobos
masuk. Dibawah ini beberapa contoh valve tetapi masih termasuk dalam
jenis Globe valve:
8
a. Angle valve
Termasuk jenis globe valve, digunakan untuk mengubah aliran
sebesar 90 derajat. Valve ini bisa digunakan juga sebagai pengganti
elbow. Contoh gambar Angle valve:
Gambar 2.6. Angle valve
b. Needle valve
Termasuk jenis globe valve, digunakan untuk mengatur secara lebih
akurat aliran yang pressure rendah. Bentuk disc nya panjang dan
kecil seperti paku.
Gambar 2.7. Needle valve
c. Globe valve
Dikatakan rotation valve karena valve membuka dan
menutup dengan cara rotasi pada disc. Valve - valve dibawah ini
berbeda dengan gate valve dan globe valve dalam hal cara membuka
9
dan menutup valve. Pada gate valve dan globe valve, kita diharuskan
memutar handwell, namun untuk rotation valve, kita bisa membuka
dan munutup valve hanya dengan memutar handle valve sebesar 90
derajat. Oleh karena itu valve jenis ini bisa membuka dan menutup
lebih cepat dari gate valve ataupun globe valve. Handle pada valve
tipe ini adalah pengganti handwell pada gate valve dan globe valve.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah, pada posisi valve fully
open maka handle akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika
posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran
atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran
atau pipa.
Yang termasuk jenis ini adalah: Plug valve, Ball valve dan Butterfly
valve.
1). Plug Valve
Secara umum, kegunaan dari plug valve adalah untuk
fully open dan fully close (isolation atau on/off control).
Bagian - bagian utama plug valve sama saja dengan gate valve
ataupun globe valve. Yaitu body, stem, packing bolt, seal, plug.
Seal sama fungsinya dengan packing, packing bolt sama
fungsinya dengan gland nut atau gland, sedangkan plug sama
fungsinya dengan disc tapi bentuknya berbeda.
Plug ini digunakan untuk mengontrol (membuka dan
menutup) aliran pada plug valve, plug mempunyai celah atau
lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open
position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan
bagian yang bercelah akan melewatkan aliran. Namun pada saat
handle diputar pada close position maka plug akan berputar
secara rotasi terhadap seat dan bagian yang tak bercelah akan
menahan aliran, sehingga aliranpun akan berhenti.
10
Gambar 2.8. Plug Valve
Plug harus rapat dengan body, agar tidak terjadi
kebocoran ( leaking ) atau passing. Antara plug dan body akan
terjadi gesekan (friction), maka untuk menimalkan efek gesekan
tersebut, pada daerah sentuhan plug dan body diberikan pelumas.
Karena itu ada type plug valve yang mempunyai tempat
pengisian pelumas diatas stem, ada juga yang sudah diberikan
pelumas dari pabrik pembuatnya, ada juga yang yang tidak
membutuhkan pelumas namun pada daerah sentuhan sudah
dilapisi material teflon, jenis ini dinamakan self lubricating.
2). Ball valve
Secara sederhana, Ball valve sama saja dengan plug valve, tetapi
bentuk disc nya berbeda. Dinamakan Ball valve karena bentuk
disc nya ini bulat seperti bola, dan bentuk body nya silinder.
Gambar 2.9. Ball Valve
11
Ball valve digunakan juga sebagai on/off valve, fully
opened atau fully closed valve, dan handal untuk aliran fluida
yang mengandung partikel-partkel solid (slurry).Sama seperti
plug valve, ball valve juga membuka dan menutup dengan cara
rotasi pada disc sehingga dapat membuka dan menutup lebih
cepat. Ball valve juga mempunyai handle yang sama dengan plug
valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle akan
searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully
close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau pipa,
melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran atau
pipa.
3). Butterfly valve
Butterfly valve digunakan untuk mengontrol
(trhottling/regulate valve) aliran fluida yang bertekanan
rendah. Bagian-bagian utama pada valve ini sama saja dengan
valve-valve yang diatas, yaitu body, disc, seat, dan handle. Disc
nya berbentuk piringan yang tipis. Seat nya, melingkar mengikuti
bentuk disc. Handle nya berbeda dengan type plug valve dan ball
valve, karena mempunyai lever yang harus kita tekan apabila
ingin membuka dan menutup valve dan kita lepaskan apabila
telah sampai ke posisi yang kita inginkan. Lever inilah yang akan
membantu disc untuk mengunci rapat.
Gambar 3.1. Butterfly valve
12
Dibagian bawah handle dan lever terdapat skala (scale)
yang digunakan untuk pembacaan posisi valve opening atau
valve closing. Butterfly valve juga membuka dan menutup
dengan cara rotasi pada disc sehingga dapat membuka dan
menutup lebih cepat. Dan mempunyai handle yang sama dengan
plug valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle
akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve
fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau
pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran
atau pipa.
4. Diaphgram valve
Diaphgram valve bisa digunakan untuk mengatur aliran
(trhottling) dan bisa juga digunakan sebagai on/off valve.
Diaphgram valve handal dalam penanganan material kasar
seperti fluida yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, serta
fluida yang mempunyai sifat korosif.
Gambar 3.1. Diagram Valve
Diaphgram valve mudah dikenali karena bentuk bonnet
nya yang menggembung seperti lonceng. Diaphgram valve
mempunyai stem, handwell, plunger dan diaphgram stud yang
menjadi satu, diaphgram, seat dan body. Diaphgram valve tidak
13
mempunyai disc, tetapi sebagai pengganti disc adalah diaphgram
itu sendiri. Dimana valve ini akan menutup jika plunger menekan
diaphgram, dan akan terbuka jika plunger naik keatas. Saat
menutup valve ini, juga tidak boleh terlalu kencang, karena bisa
merusak diaphgram.
5. Pinch valve
Pinch valve digunakan untuk menangani fluida yang
berlumpur, endapan, dan yang mempunyai partikel-partikel solid
yang banyak serta fluida-fluida yang mempunyai kecenderungan
untuk terjadi kebocoran (leak).
Gambar 3.1. Pinch Valve
6. Check valve
Check valve digunakan untuk membuat aliran fluida
hanya mengalir kesatu arah saja atau agar tidak terjadi reversed
flow/back flow. Bentuk check valve sama saja dengan gate valve
tapi valve ini tidak mempunyai handwell/handle maupun stem.
Secara umum ada 3 macam check valve yang cara kerjanya sama
saja namun aplikasi nya terhadap material fluida yang berbeda.
yaitu: Swing check valve, Lift check valve, dan Ball check valve.
14
7. Relieve valve dan Safety valve
Kedua valve ini digunakan untuk melepaskan (release) tekanan (pressure) pada
suatu sistem agar tidak membahayakan alat (equipment), personnel yang sedang
bekerja, dan untuk kepentingan proses itu sendiri. Antara kedua valve ini terdapat
penggunaan istilah yang seringkali tertukar satu sama lain. Kadang Relieve valve
dianggap Safety valve dan kadang juga Safety valve dianggap Relieve valve.
Namun, sebenarnya perbedaan mendasarnya adalah cara kerjanya itu sendiri,
Relieve valve akan membuka perlahan-lahan apabila terjadi kelebihan (excess)
pressure dan akan menutup kembali apabila pressure telah kembali normal.
Relieve valve lebih cocok diaplikasikan ke fluida liquid. Sedang Safety valve,
akan membuka secara sangat cepat langsung 60% opening apabila terjadi excess
pressure. Dan akan menutup kembali hanya apabila pressure telah berada dibawah
pressure normal (set point). Safety valve sangat cocok diaplikasikan ke fluida gas.
E. Material Valve
Valve dibuat baik dari bahan ferrous maupun non ferrous
secara dituang maupun ditempa. Adapun material yang
digunakan dalam pembuatan Gate Valve antara lain :
1. Valve dengan bahan non ferrous biasanya ujungnya dibuat
berulir (screwed), berflensa maupun di braze soket (solder
keras). Pada umumnya valve ini diberi ulir pada ujung –
ujungnya atau diberi union bonnet, dan yang berflensa
bonnet. Bahan untuk dudukan (seat) dan trim biasanya
terbuat dari perunggu (bronze), paduan nikel, monel dan
baja nir noda (stainless steel)
2. Valve dari besi cor (besi tuang), biasanya berulir
pada ujung – ujungnya, berflensa dan berbell & spigot.
Valve ukuran kecil pada umumnya berulir, sedangkan
untuk ukuran besar berflensa. Ujung berbell & spigot
15
biasanya digunakan untuk saluran bawah tanah,
sedangkan bahan dudukan dan trim terbuat dari perunggu
(bronze), walaupun ada pula yang keseluruhannya terbuat
dari besi(iron) dan steamnya dari baja. Valve dari bahan
besi lunak (malleable iron) biasanya unutk yang ujungnya
berulir saja. Bahan ini lebih tahan terhadap pecah
(breakage) dibanding bahan besi cor jika menanggung
strain mekanis. Valve ukuran kecil banyak yang terbuat
dari malleable iron.
3. Valve dari bahan wrought iron untuk dilaskan pada pipa,
tidak sesuai untuk penggunaan di pusat pembangkit
tenaga listrik (power plant).
4. Valve dari bahan baja karbon atau baja paduan terdapat
dengan dicor atau ditempa dan tersedia yang ujungnya
berulir, soket weld, butt welt dan berflensa. Yang berujung
ulir dan soket weld biasanya adalah valve dengan ukuran
2” ke bawah, sedangkan yang butt weld dan berflensa
untuk ukuran 2 ½ “ ke atas. Valve berukuran kecil
biasanya ditempa, dan yang berukuran besar biasanya
dicor (cast). Bahan stem biasanya chrome steel dengan
kandungan chromium antara 12 hingga 14 %. Bahan
dudukan biasanya paduannikel, monel 12 – 14 % chrome
stainless steel, stainless steel dengan kandungan 18 %
chrome dan 8 – 10 % nikel, stellite, paduan untuk hard
facing dan stainless steel dengan diperkeras
permukaannya.
Untuk pemakaian pada suhu 750 °F ke atas, bahan
paduan nikel dan monel tidak disarankan. Bahan stainless
steel (12 – 14 % nikel atau 18 % chrome dan 8 – 10 %
nikel) sesuai untuk pemprosesan air dan uap pada 750 °F
16
ke atas, walaupun valve tersebut cenderung untuk macet
atau membengkak pada suhu tinggi. Untuk penggunaan
suhu tinggi tersebut bahan stellite dan stainless steel yang
diperkeras lebih sesuai. Bahan body biasanya disamakan
dengan bahan pipa dimana valve tersebut dipasang,
seperti baja karbon molybdenum. Body dari baja karbon
biasanya dibuat atas pesanan Selain memperhatikan
material valve, bahan pembungkus (packing material)
valve adalah penting untuk memilih secara tepat bahan
pembungkus valve sebagaimana memilih dengan tepat
bahan konstruksi. Contoh beberapa pembungkus untuk
beberapa aplikasi dan batas temperatur didaftarkan dalam
tabel di bawah ini.
Di samping bahan pembungkus materi valve yang
lain yang penting dalam penggunaan valve yang sesuai
dengan perencanaan:
1. Kuningan ( brass)
Valve dengan bahan ini digunakan untuk temperatur di
bawah 450°F, apabila temperatur lebih besar dari 550°F
maka digunakan material perunggu ( bronze) yang
biasanya mempunyai diameter 3 inc dan tekanan lebih
besar dari 350 psia.
2. Besi ( iron)
Macam -macamnya adalah :cast iron yang biasanya
digunakan untuk valve kecil sampai high strength metal
alloy cast yang digunakan untuk katup besar (valve
ukuran besar ). Cast iron tidak boleh digunakan untuk
temperatur lebih besar dari 450 °F.
3. Steel ( baja )
17
Material ini digunakan untuk valve yang memerlukan
tekanan dan temperature tinggi.
4. Stainless steel ( besi putih )
Material ini digunakan untuk valve yang memerlukan
temperatur rendah atau aliran korosif.
BAB III
PEMBAHASAN GATE VALVE
A. Gate Valve
Gate valve adalah sejenis valve yang digunakan untuk
membuka dan menutup aliran fluida sepenuhnya. Sebagai
sarananya digunakan tingkap berbentuk piringan (disc) yang
dapat dinaik-turunkan pada dudukannya. Disc ini dapat
terbuat dari metal maupun komposit. Sepintas bentuknya
18
ramping namun tinggi. Hal ini disebabkan adanya ruangan
untuk menampung gate sepenuhnya sewaktu terbuka
sehingga tidak menghalangi aliran fluida
Selain gate valve diatas ada dikenal gate valve buka
cepat (quick opening gate valve). Valve ini mempunyai fungsi
yang sama yaitu membuka dan menutup sepenuhnya, seperti
gate valve biasanya. Yang membedakannya adalah gate valve
buka cepat ini memiliki mekanisme untuk dapat dioperasikan
secara cepat.Valve ini sangat sesuai untuk pengendalian
fluida yang harus ditangani secara cepat., misalnya blow
down untuk menurunkan tekanan uap yang terlalu tinggi.
B. Pembagian Gate Valve Menurut Cara Kerjanya
Sesuai dengan cara kerjanya gate valve dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) yakni :
1. Rising -stem gate valve
Untuk jenis ini gate naik dan turun disertai dengan naiknya
steam
2. Non rising steam gate valve
Untuk jenis ini gate naik dan turun tanpa disertai steam
dan jatuh melalui stuffing box
3. Out screw gate valve dan yoke
Untuk jenis ini gate naik turun dengan adanya pergerakan roda pemutar pada ulir luar tangkai tingkap
C. Bagian-bagian Gate Valve
Bagian – bagian dari gate valve antara lain :
1. Roda pemutar, roda pemutar berfungsi untuk
mentransmisikan gaya ketangkai tingkap.
2. Tangkai tingkap (steam), tangkai tingkap berfungsi sebagai
penghubung antar roda pemutar dan disk / piringan.
19
3. Mahkota (bonet), mahkota berfungsi sebagai penutup
body.
4. Body (badan), body berfungsi sebagai tempat disk dan
penghubung antar pipa yang menggunakan sambungan
flensa.
5. Cuping penekan gland, cuping ini berfungsi untuk menekan
mahkota sehingga terjadi kerapatan dengan body yang
diantarai oleh paking.
6. Dudukan, dudukan berfungsi sebagai tempat berdirinya
gate valve.
7. Mur selonsong, mur selonsong berfungsi untuk menahan
roda pemutar.
8. Disk, disk merupakan bagian penting dari gate valve,
sebagai penutup aliran fluida.
D. Prinsip Kerja Gate Valve
Prisip kerja gate valve sangat sederhana. Pada gate valve
terdapat roda pemutar, jika roda ini diputar maka tangkai
tingkap akan ikut berputar. Selanjutnyasambungan tangkai
tingkap dengan disk yang berupa ulir akan menyebabkan disk
bergerak naik atau turun. Jika disk bergerak naik maka gate
valve akan terbuka dan fluida dapat mengalir, sebaliknya jika
disk bergerak turun maka gate valve akan tertutup dan fluida
tidak dapat mengalir.
E. Pemeliharaan Gate Valve
Untuk menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktu
yang lama maka perlu dilakukan pemeliharan/perawatan
terhadap alat tersebut. Untuk bahan material:
20
1. Kuningan : Valve dengan jenis bahan ini tidak boleh
digunakan untuk temperatur diatas 450 ºF, apabila
digunakan pada temperatur yang melebihi dari yang
tersebut diatas maka valve tersebut akan mengalami
kerusakan;
2. Besi : Valve dengan jenis bahan ini juga tidak boleh
digunakan untuk temperatur yang lebih besar dari 450 ºF;
3. Stainless Stell (besi putih) : Valve dengan jenis bahan ini
digunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif
valve ini tidak boleh digunakan dalam temperatur yang
tinggi
4. Stell baja : Valve jenis ini digunakan untuk temperatur
yang tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam hal
penggunaan temperatur).
Jadi untuk bahan material tersebut diatas, agar valve
dapat berfungsi dengan baik maka harus disesuaikan dengan
temperatur. Pemeliharaan yang lain yang dapat dilakukan
terhadap valve adalah dengan menggunakan minyak
pelumas. Minyak pelumas sangat dibutuhkan dalam
perawatan valve yaitu pada bagian screw. Dalam jangka
waktu yang telah ditentukan minyak pelumas ini perlu
diberikan pada bagianbagian screw. Hal ini ditujukan untuk
memperlancar proses pemutaran pada valve.
21
BAB IVPROSES PRAKTEK
A. Alat Yang Digunakan
1. Kunci pas diameter 24;
2. Kunci ring diameter 24;
3. Martil / Palu;
4. Roller / penggaris;
5. Jangka sorong.
B. Langkah Pembongkaran
1. Membuka pengikat atau mur yang mengikat antara Gland Flange, dari
cangkang penutup, dengan menggunakan kunci ring dengan ukuran kunci
24, dengan baut pengikat yang berjumlah dua buah;
2. Buka penutup cangkang dengan menggunakan kunci 24 dengan jumlah
mur sebanyak delapan buah;
3. Angkat poros dengan penutup cangkang yang terbuat dari kunigan dan
baja untuk memisahkan poros dari cangkang dimana akan terpisah
cangkang utama;
4. Pisahkan roda penggerak dengan poros dengan kunci 24 dan dan pisahkan
Gland Flange, dengan poros katup dengan poros beserta Bushing yang
berada pada penutup cangkang dan diatas Gland Flange;
22
5. Setelah semua terpisah kemudian disusun pada meja agar mudah dianalisa
dan digambar.
Gambar 4.1. Komponen-komponen Gate Valves
C. Bahan atau material dari Katup :
1. Kuningan, digunakan untuk temperatur dibawah 450 F dan bila
temperatur lebih besar dari 550 F maka digunakan material perunggu
yang biasanya mempunyai diameter 3 inch dan tekanan dapat lebih besar
dari 330 psi;
2. Besi (Iron), cast iron digunakan untuk katup kecil sampai kepada high
strength metal alloy. Cast yang digunakan untuk katup besar cast iron
tidak boleh digunakan untuk temperatur lebih besar dari 450 F;
3. Baja, digunakan untuk katup yang memerlukan tekanan dan temperatur
tinggi;
23
4. Stainless stell, digunakan untuk katup yang memerlukan temperatur
rendah atau aliran korosif.
D. Langkah Pemasangan
1. Masukkan poros pada rumah cangkang kemudian tempelkan katup pada
poros dengan mengunci pada poros dengan mengunci pada ulir yang
terdapat pada poros dan katup;
2. Masukkanlah katup dengan penutup rumah katup dimana cara pemasukan
disesuaikan dengan alat yang terdapat didalam rumah katup dan
pemasangan penutup katup dimana sebelum pemasangan poros tadi
bushing pertama sudah terpasang pada penutup rumah katup;
3. Pada pemasanganya poros sudah menyangkut sehingga apabila sewaktu
pembukaan poros tetap yang bergerak adalah katup yang terdapat pada
rumah katup;
4. Pasanglah gland flange pada poros untuk menetapkan posisi poros supaya
tetap dengan penguncian sehingga poros tetap dimana pada glad flens
sudah terdapat paking karet;
5. Pasanglah bushing kedua pada poros;
6. Pasanglah roda penggerak dengan menggunakan kunci 24.
24
BAB VANALISA
A. Roda penggerak
Terbuat dari baja, dimana pada pusat lingkaran dalam dibuat berbentuk segi
empat.Berfungsi untuk penggerak, membuka dan menutup saluran.
B. Poros
Terbuat dari kuningan, berfungsi sebagai penarik dan penurun, dimana poros
berulir dan katup berulir untuk mengangkat dan menurunkan katup didesain
dari kuningan agar tidak mudah aus pada saat bergesekan dengan katup, dan
untuk dapat menahan tekanan tinggi dari fuida yang bergerak.
C. Flens
Terbuat dari baja, berfungsi sebagai penahan dan pengikat penutup cangkang
dan menahan poros agar tidak mudah goyang.
D. Bushing
Bushing atas penahan dari poros terbuat dari kuningan untuk mengurangi
gesekan dengan poros kuningan.
E. Paking
Terbuat dari katup yang terdapat pada flens untuk penopang yang langsung
bergesekan dengan poros.
F. Bushing bawah
25
Bushing bawah sebagai penahan pasak yang terdapat pada poros agar poros
tidak naik turun. Terbuat dari kuningan mengurangi gesekan dengan poros.
G. Penutup Cangkang
Penutup cangkang berfungsi sebagai penutup cangkang utama dan tempat
katup bergerak naik turun pada cangkang utama dan terbuat dari baja.
H. Katup
Katup dirancang elips guna mengurangi tekanan yang besar pada cangkang.
BAB VIPERBAIKAN DAN PERAWATAN SERTA
KESELAMATAN KERJA
A. Perbaikan Dan Perawatan
1. Komponen akan mengalami penyusutan, ini disebabkan oleh lamanya gate
valve digunakan.
2. Terjadi kebocoran
a. Pada daerah sambungan kepipa:
Mengatasinya , dengan cara memberi packing dan pengikatan yang
cukup;
b. Pada daerah sambungan antara rumah valve dengan penutup rumah
valve: Cara mengatasinya memberi packing dan pengikatan yang
cukup;
c. Pada daerah lempengan penyekat yang disebabkan karen keausan
pada lempengan atau terlalu sering dibuka setengah fluida akan
bergesekan dengan sisi lempengan;
B. Keselamatan kerja
Kesealamatan kerja yang harus diperhatikan dan harus dilaksanakan adalah:
26
a. Gunakan perlengkapan seperti sepatu praktek yang aman
(keras pada bagian ujungnya);
b. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya sehingga tidak terjadi
kerusakan pada mesin;
c. Sewaktu bekerja dibengkel hindari ribut lari-lari dan hindari tempat-
tempat yang berminyak (oli);
d. Sediakan perlengkapan P3K.
BAB VIISIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
a. Pada prinsipnya perbaikan/perawatan gate valve ini
tidak begitu sulit, karena konstrusi yang begitu sederhana yang perlu
diperhatikan adalah prosedur penggunaanya;
b. Fluida control elemen dibuat tirus untuk mencegah
kebocoran/memperkecil gesekan antara elemen dengan body gate valve;
c. Gate valve yang dipraktikan keadaanya masih
dalam keadaan baik / masih bisa beroperasi. Hal ini perlu perawatan yaitu
dengan cara melumasi bagian-bagian yang sering mengalami gesekan
akibat pengoperasian.
B. Saran
a. Diharapkan dalam overhaul (bongkar-pasang) Gate Valve ini lakukan
pembongkaran dan pemasangan sesuai dengan prosedur;
b. Jangan lakukan pembongkaran / pemasangan dengan cara paksa sehingga
dapat merusak perelatan tersebut;
27
c. Diharapkan kepada pihak lembaga agar menyediakan bahan praktek yang
lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
www.valve.com,(03 Mei 2008). Diakses tanggal 17 Nopember 2008.www.gatevalve.com,(23 April 2006). Diakses tanggal 17 Nopember 2008.
28