Post on 02-Feb-2018
HUKUM ACARAPERSAINGAN USAHA
Ditha Wiradiputra
Bahan Mengajar Mata Kuliah Hukum Persaingan UsahaFakultas Hukum Universitas indonesia2008
Agenda
PendahuluanDasar HukumKomisi Pengawas Persaingan UsahaProses Hukum di KPPU
ditha.wiradiputra@ui.edu 2
Proses Hukum di KPPUProses Hukum di Pengadilan NegeriProses Hukum di Mahkamah Agung
Pendahuluan
Latar belakang lahirnya UU No.5/1999Latar belakang perlunya hukum acara tersendiri
terhadap perkara Hukum Persaingan UsahaProses penegakkan Hukum Persaingan Usaha
ditha.wiradiputra@ui.edu 3
Proses penegakkan Hukum Persaingan Usahasebelum UU No.5/1999
Gambar Proses Penegakkan HukumPersaingan Usaha
PN
MA
Penuntut
PTPT
ditha.wiradiputra@ui.edu 4
Individu
KPPU
Perdata PidanaUU No.5/99
Penyidik
Agenda
PendahuluanDasar HukumKomisi Pengawas Persaingan Usaha
Proses Hukum di KPPU
ditha.wiradiputra@ui.edu 5
Proses Hukum di KPPUProses Hukum di Pengadilan NegeriProses Hukum di Mahkamah Agung
Dasar HukumUndang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak SehatPeraturan Perundang-undangan yang tidak
bertentangan dengan Undang-undang No.5 Tahun1999Keputusan Presiden No.75 Tahun 1999 tentang Komisi
Pengawas Persaingan Usaha
ditha.wiradiputra@ui.edu 6
Pengawas Persaingan UsahaPeraturan Mahkamah Agung No.3 Tahun 2005 tentang
Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum KeberatanTerhadap Putusan KPPU
Peraturan KPPU No.1 Tahun 2006 tentang Tata CaraPenanganan Perkara di KPPU
Agenda
PendahuluanDasar HukumKomisi Pengawas Persaingan Usaha
Proses Hukum di KPPU
ditha.wiradiputra@ui.edu 7
Proses Hukum di KPPUProses Hukum di Pengadilan NegeriProses Hukum di Mahkamah Agung
Komisi Pengawas Persaingan UsahaUU No.5/1999
ditha.wiradiputra@ui.edu 8
Mengawasi & menegakkanUU No.5/1999 di Seluruh
Wilayah IndonesiaKPPU
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Tugas (Pasal 35 UU No.5/1999) :
1. Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinyapraktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalamPasal 4 sampai dengan Pasal 16;
2. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yangdapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidaksehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;
ditha.wiradiputra@ui.edu 9
sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;3. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi
dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan ataupersaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai denganPasal 28;
4. Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang KPPU sebagaimana diatur dalamPasal 36;
5. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitandengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
6. Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-Undang ini;7. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja KPPU kepada Presiden dan
Dewan Perwakilan Rakyat.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Wewenang (Pasal 36 UU No.5/1999):
1. menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usahatentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persainganusaha tidak sehat;
2. melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha danatau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya
ditha.wiradiputra@ui.edu 10
atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinyapraktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
3. melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasusdugaan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehatyang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yangditemukan oleh KPPU sebagai hasil dari penelitiannya;
4. menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentangada atau tidak adanya praktek monopoli dan atau persaingan usahatidak sehat;
5. memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukanpelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini ;
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Wewenang (Pasal 36 UU No.5/1999):
6. memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan setiap orang yangdianggap mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini;
7. meminta bantuan penyidik untuk meghadirkan pelaku usaha, saksi, saksiahli atau setiap orang yang tidak bersedia memenuhi panggilan KPPU;
8. meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan
ditha.wiradiputra@ui.edu 11
8. meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya denganpenyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggarketentuan undang-undang ini;
9. mendapatkan, meneliti dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lainguna penyelidikan dan atau pemeriksaan;
10.memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihakpelaku usaha lain atau masyarakat ;
11.memberitahukan putusan KPPU kepada pelaku usaha yang didugamelakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
12.menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usahayang melanggar ketentuan Undang-undang ini.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
KPPU Berwenang menjatuhkan sanksi tindakan administratif, berupa:
a. Penetapan pembatalan perjanjian;b. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi vertikal;c. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang
terbukti menimbulkan praktek monopoli dan/atau menyebabkanpersaingan usaha tidak sehat dan/atau merugikan masyarakat;
ditha.wiradiputra@ui.edu 12
persaingan usaha tidak sehat dan/atau merugikan masyarakat;d. Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan
posisi dominan;e. Penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha
dan pengambilalihan saham;f. Penetapan pembayaran ganti rugi;g. Pengenaan denda serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 dan
setinggi-tingginya Rp 25.000.000.000,00.
(Pasal 47 UU No.5/1999)
Agenda
PendahuluanDasar HukumKomisi Pengawas Persaingan Usaha
Proses Hukum di KPPU
ditha.wiradiputra@ui.edu 13
Proses Hukum di KPPUProses Hukum di Pengadilan NegeriProses Hukum di Mahkamah Agung
Proses Hukum di KPPU
LaporanPemeriksaan pendahuluanPemeriksaan lanjutan
Putusan
ditha.wiradiputra@ui.edu 14
PutusanPasca putusan
Proses Hukum di KPPU
PemeriksaanPemeriksaan Pemeriksaan
PenyidikanInisiatifKPPU
ditha.wiradiputra@ui.edu 15
PendahuluanPemeriksaanPendahuluan
PemeriksaanLanjutan
PembuatanPutusan
PembacaanPutusan
PelaksanaanPutusanPelaksanaanPutusan
Laporan
Proses Hukum di KPPU
Sumber Perkara Laporan:1. Setiap orang yg mengetahui terjadinya dugaan
pelanggaran terhadap UU {Pasal 38 ayat (1) UU No.5/1999}
ditha.wiradiputra@ui.edu 16
pelanggaran terhadap UU {Pasal 38 ayat (1) UU No.5/1999}
2. Pihak yang dirugikan {Pasal 38 ayat (2) UU No.5/1999}
Inisiatif KPPU {Pasal 40 ayat (1) UU No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan Pendahuluan:Jangka waktu 30 hari {Pasal 39 ayat (1) UU No.5/1999}
Untuk menetapkan perlu atau tidaknyadilakukan pemeriksaan lanjutan {Pasal 39 ayat (1) UU
ditha.wiradiputra@ui.edu 17
dilakukan pemeriksaan lanjutan {Pasal 39 ayat (1) UUNo.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan Lanjutan:Jangka waktu 60 hari dan dapat diperpanjang paling
lama 30 hari {Pasal 43 ayat (1) dan (2) UU No.5/1999}
KPPU wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelaku
ditha.wiradiputra@ui.edu 18
KPPU wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelakuusaha yg dilaporkan {Pasal 39 ayat (2) UU No.5/1999}
KPPU wajib menjaga kerahasian informasi yg diperolehdari pelaku usaha yg dikatagorikan rahasia perusahaan{Pasal 39 ayat (3) UU No.5/1999}
KPPU dapat mendengarkan keterangan saksi, saksi ahliatau pihak lain {Pasal 39 ayat (4) UU No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan Lanjutan:Pelaku usaha dan atau pihak lain yg diperiksa wajib
menyerahkan alat bukti yg diperlukan dalampenyelidikan & pemeriksaan {Pasal 41 ayat (1) UU No.5/1999}
ditha.wiradiputra@ui.edu 19
Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa, memberikaninformasi atau menghambat proses pemeriksaan {Pasal 41ayat (2) UU No.5/1999}
KPPU dapat menyerahkan kepada penyidik untukdilakukan penyidikan sesuai dgn ketentuan yg berlakuapabila pelaku usaha melanggar ketentuan di atas {Pasal41 ayat (3) UU No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
Pemeriksaan lanjutan: Alat bukti pemeriksaan KPPU berupa:Keterangan saksiKeterangan ahli
ditha.wiradiputra@ui.edu 20
Keterangan ahliSurat dan atau dokumenPetunjukKeterangan pelaku usaha(Pasal 42 UU No.5/1999)
Proses Hukum di KPPU
Putusan:Selambat-lambatnya 30 hari terhitung sejak
selesainya pemeriksaan lanjutan {Pasal 43 ayat (3) UUNo.5/1999}
ditha.wiradiputra@ui.edu 21
Harus dibacakan dalam suatu sidang yangdinyatakan terbuka untuk umum dan segeradiberitahukan kepada pelaku usaha {Pasal 43 ayat (4)UU No.5/1999}
Proses Hukum di KPPU
Pasca Putusan:Pelaku usaha menerima dan melaksanakan putusan
{Pasal 44 ayat (1) UU No.5/1999}
Pelaku usaha tidak menerima dan mengajukan
ditha.wiradiputra@ui.edu 22
Pelaku usaha tidak menerima dan mengajukankeberatan ke PN {pasal 44 ayat (2) UU No.5/1999}
Pelaku usaha tidak menerima dan tidak jugamengajukan keberatan ke PN maka KPPU menyerahkanputusan kepada Penyidik untuk melakukan penyidikan{pasal 44 ayat (4) UU No.5/1999}
Agenda
PendahuluanDasar HukumKomisi Pengawas Persaingan Usaha
Proses Hukum di KPPU
ditha.wiradiputra@ui.edu 23
Proses Hukum di KPPUProses Hukum di Pengadilan NegeriProses Hukum di Mahkamah Agung
Proses Hukum di PN
Keberatan terhadap Putusan KPPU hanya diajukanpelaku usaha terlapor kepada PN ditempat kedudukanusaha pelaku usaha tersebut {Pasal 2 ayat (1) PERMANo.3/2005}
Jika Keberatan diajukan lebih dari 1 pelaku usaha untukputusan KPPU yg sama, dan memiliki kedudukan hukum
ditha.wiradiputra@ui.edu 24
Jika Keberatan diajukan lebih dari 1 pelaku usaha untukputusan KPPU yg sama, dan memiliki kedudukan hukumyg sama, perkara tersebut harus didaftar dengan nomoryg sama {Pasal 4 ayat (3) PERMA No.3/2005}
Namun jika berbeda tempat kedudukan hukumnya,KPPU dapat mengajukan permohonan tertulis kepadaMA untuk menunjuk salah satu PN disertai usulanPengadilan mana yang akan memeriksa keberatantersebut {Pasal 4 ayat (4) PERMA No.3/2005}
Proses Hukum di PN
PN harus memeriksa keberatan pelaku usaha dalam waktu 14 harisejak diterimanya keberatan {Pasal 45 ayat (1) UU No.5/1999}
Ketua PN menunjuk hakim yg sedapat mungkin terdiri dari hakim ygmempunyai pengetahuan yg cukup di bidang hukum persainganusaha {Pasal 5 ayat (1) PERMA No.3/2005}
ditha.wiradiputra@ui.edu 25
KPPU wajib menyerahkan putusan dan berkas perkaranya kepadaPN yg memeriksa perkara keberatan pada hari persidanganpertama {Pasal 5 ayat (2) PERMA No.3/2005}
Pemeriksaan dilakukan tanpa melalui proses mediasi {Pasal 5 ayat(3) PERMA No.3/2005}
Proses Hukum di PN
Dalam hal Majelis hakim berpendapat perlu pemeriksaantambahan maka melalui putusan sela memerintahkankepada KPPU untuk dilakukan pemeriksaan tambahan{Pasal 6 ayat (1) PERMA No.3/2005}
Dalam hal perkara dikembalikan sisa waktu pemeriksaan
ditha.wiradiputra@ui.edu 26
Dalam hal perkara dikembalikan sisa waktu pemeriksaankeberatan ditangguhkan {Pasal 6 ayat (3) PERMA No.3/2005}
PN harus memberikan putusan dalam waktu 30 harisejak dimulanya pemeriksaan keberatan {Pasal 45 ayat (2)UU No.5/1999}
Agenda
PendahuluanDasar HukumKomisi Pengawas Persaingan Usaha
Proses Hukum di KPPU
ditha.wiradiputra@ui.edu 27
Proses Hukum di KPPUProses Hukum di Pengadilan NegeriProses Hukum di Mahkamah Agung
Proses Hukum di MA
KPPU (termohon keberatan) maupun pelakuusaha (pemohon keberatan) dapat mengajukankasasi {Pasal 45 ayat (3) UU No.5/1999}
MA harus memberikan putusan dalam waktu 30
ditha.wiradiputra@ui.edu 28
MA harus memberikan putusan dalam waktu 30hari sejak permohonan kasasi diterima {Pasal 45ayat (4) UU No.5/1999}
tambahanSANKSI PIDANA
PIDANA POKOK
Pasal 48
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4, Pasal 9sampai dengan Pasal 14, Pasal 16 sampaidengan Pasal 19, Pasal 25, Pasal 27, dan Pasal 28 diancam pidana denda serendah-rendahnyaRp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp.
ditha.wiradiputra@ui.edu 29
Rp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp.100.000.000.000,00 (seratus milar rupiah), atau pidana kurungan pengganti dendaselamalamanya 6 (enam) bulan.
(2) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal 8, Pasal 15, Pasal 20 sampaidengan Pasal 24, dan Pasal 26 Undang-Undang ini diancam pidana denda serendahrendahnyaRp.5.000.000.000,00 (lima miliar) rupiah dan setinggi-tingginyaRp.25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) denda selama-lamanya 5 (lima) bulan.
(3) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 41 Undang-Undang ini diancam pidana dendaserendah-rendahnya Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan setinggi-tingginyaRp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau pidana kurungan pengganti denda selamalamya3 (tiga) bulan.
tambahanPIDANA TAMBAHAN
Pasal 49
Dengan menunjuk ketentuan Pasal 10 Kitab Undang-UndangHukum Pidana, terhadap pidana sebagaimana diatur dalam Pasal48 dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa:
ditha.wiradiputra@ui.edu 30
48 dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa:a. pencabutan izin usahab. larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan
pelanggaran terhadap Undang-Undang ini untuk mendudukijabatan direksi atau komisaris sekurang-kurangnya 2 (dua)tahundan selama-lamanya 5 (lima) tahun; atau
c. penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yangmenyebabkan timbulnya kerugian pada pihak lain.
ditha.wiradiputra@ui.edu 31
Gambar Proses Hukum Acara Persaingan UsahaSumber: www.kppu.go.id