Keutamaan Menjadi Guru dalam Islam

Post on 29-Nov-2014

478 views 3 download

description

Keutamaan Menjadi Guru dalam Islam, berisi tentang kutipan ayat-ayat Al-Quran, Hadits dan pandangan para ulama tentang profesi atau kegiatan menjadi guru atau pendidik.

Transcript of Keutamaan Menjadi Guru dalam Islam

Keutamaan Menjadi Gurudalam Islam

TV Dakwah Atigamedia

Firman Allah SWT:(QS. Al-Mujadalah 11)

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

Firman Allah SWT:(QS. Ali Imran 187)

Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-

orang yang telah diberi Kitab (yaitu) : “Hendaklah kamu menerangkan isi Kitab itu

kepada manusia dan jangan kamu menyembunyikannya”.

Firman Allah SWT bermakna:(QS. Al-Baqarah 273)

Guru memiliki sifat iffah (memelihara diri dari minta-minta), yang dihargai dan dihormati kedudukannya oleh Alloh. Dan Allah perintahkan kepada para aqniya (murid/ masyarakat/pejabat) memberikan perhatian khusus kepada mereka.

Rasulullah sendiri menyebut dirinya sebagai guru.

Beliau mengajari umat Islam untuk terbebas dari gelapnya kebodohan menuju terangnya cahaya kecerdasan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang mempelajari 1 bab dari ilmu untuk diajarkan kepada manusia, maka ia telah mendapat pahala 70 orang shiddiq (orang yang benar dan membenarkan beliau seperti Abu Bakar As-Siddiq)”.

Rasulullah SAW bersabda:(H.R Abu Daud dan Turmizi)

“Jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta, dan janganlah

kamu menjadi orang yang kelima, sehingga kamu

menjadi rusak".

Rasulullah diriwayatkan ke luar rumah dan menyaksikan dua pertemuan.

Pertemuan pertama orang-orang sedang berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, dan di pertemuan kedua orang sedang mengajarkan ilmu.

Rasulullah memilih duduk pada pertemuan yang kedua.

Rasulullah SAW bersabda: (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud dalam

Kitab Faidul Qadir, Penulis: Al-Imam Al-Manawy Rahimahulloh)

“Barangsiapa yang menunjukkan/mengajarkan kebaikan, pahalanya sama

dengan orang yang melakukan kebaikan itu“.

Menurut Al-Ghazali guru laksana minyak wangi.

Seorang guru itu wangi dengan ilmunya dan menyebarkan wewangian kepada lingkungan yang ada di sekitarnya.

Ia menjadi aromatherapi bagi masyarakat yang haus dengan ilmu pengetahuan dan nasehat yang berharga.

Al-Ghazali menyebut guru sebagai orang besar di

semua kerajaan langit. Ia mengumpamakannya seperti matahari yang

menerangi dan memberikan kehidupan bagi umat

manusia.

Dengan ilmunya guru mengarahkan manusia untuk mengetahui yang benar dan yang salah,

yang baik dan yang buruk sehingga mereka

dapat meraih kebahagiaan dunia dan

kenikmatan akhirat.(Al-Ghazali)

http://bit.ly/TVDakwah

Twitter @TVDakwah

Produksi 2014