Post on 15-Jan-2016
description
LAPORAN BACAAN 1
Mata Kuliah : Kepemimpinan Kristen
Judul Buku : Kepemimpinan Yang Dinamis
Penulis : DR. Yakob Tomatala
Penerbit : YT Leadership Foundation & Gandum Mas
Jumlah Halaman : 347 halaman
Dosen : DR. Philemon Indrakray, M.Th.
Nama : Orma Rita Marpaung M. Pd.K
Ringkasan isi buku:
Kepemimpinan yang memiliki pola/gaya kepemimpinan yang dapat memberi
pengaruh di dalam kepemimpinanya. Seorang pemimpin harus bertanggungjawab terhadap
bawahannya, mempertahankan kinerja pada tingkat optimalisasi kerja yang tinggi yang
ditunjang oleh seluruh mekanisme tersistem yang baik, sehingga menghasilkan kinerja
berlipat dengan produksi kerja yang tinggi. Dalam hubungan pemimpin dan orang yang
dipimpinn, memegang peranan penting, dimana pemimpin harus tahu seni hubungan antara
manusia untuk melaksanakan tanggung jawab memimpin.
Dalam Bab II buku ini menguraikan tentang kepemimpinan Kristen. Dikatakan bahwa
kepemimpinan Kristen memiliki keunikan seperti yang dikataka oleh J. Robert Cington
bahwa pemimpin Kristen adalah seorang yang telah dipanggil Allah sebagai pemimpin.
Pemimpi Kristen harus memahami proses kepemimpinan yaitu mengetahui tujua organisasi
yang dipimpin,mengenal tanggungjawab yang dipercayakan kepadanya, mengerti seluk-beluk
fungsi manajemen, mengenal setiap orang yang dipimpin, serta mengerti dengan baik
bagaimana caranya mencipta hubungan baik, kondisi serta pemenuhan kebutuhan dari para
bawahannya dalam upaya memperlancar kinerja. Motivasi batiniah yang harus ada pada
1
setiap pemimpin Kristen ialah sikap pelayanan hamba (Marus 10: 42-45). Sikap hamba yang
ada pada seorang pemimpin Kristen dinyatakan dalam kesadaran diri akan status di hadapan
Tuhan sebagai hamba Tuhan. Pemimpin Kristen tidak oleh terpengaruh oleh pola
kepemimpinan dunia. Sikap ini diekspresikan dengan penolakan pola kepemimpian tangan
besi yang enderung berkuasa dan ingin terkenal.
Menjadi pemimpin yang efektif berhubungan erat dengan kualitas atau mutu
kepemimpinan. Pemimpin yang efektif harus berkembang sampai pada tingkat dimana ia
memiliki kebiasaan yang efektif. Kebiasaan yang efektif ini akan terwujud apabila seorang
pemimpin secara sengaja mengembaangkan dirinya, antaralin: pengetahuan yang semakin
bertambah dan luas, keahlianatau keterampilan sosial kerja yang semakin matang dan
kemauan atau hasrat yang semakin kuat untuk maju. Dengan efektifitas secara efisiensi tinggi
yang ada pada seorang pemimpin, maka ia dapat dianggap sebagai pemimpin yang komplit.
Anggapan ini akan terbukti benar apabila efektifitas (mutu) kepemimpinan orang tersebut
dapat diwujudkan dalam kinerjaefisien (jumlah) yang tinggi dan produktif. Inilah gambaran
yang seharusnya ada pada setiap pemimpin yang kompeten.
Pada halaman 61 buku ini, di uraikan tentang pemimpin Kristen yang baik ialah
pemimpin yang memiliki paradigma alkitabiah. Paradigma ini dibangun di atas model hidup
serta ajaran Yesus Kristus (Filipi 1:1-12). Paradigma ini perlu dikorelasikan dengan diri, yang
memiliki kisi-kisi yang bersifat ideal (idealisme diri), gambaran ego terhadap diri dan sikap
pengharapan subjektif bagi diri. Pembentukan semua ini akan terlihat pada adanya karakter
kepemimpinan yang mantap yang ditandai oleh integritas utuh serta komitmen tinggi
terhadap Tuhan, gereja dan misi dunia. Kemantapan karakter ini adalah dasar bagi kualitas
sumber daya pemimpin Kristen dari sisi karakter, pengetahuan, dan keahlian yang harus
dimiliki oleh setiap pemimpin Kristen. Dengan menempatkan diri dalam proses
pengembangan ini secara bertanggung jawab, maka diharapkan bahwa setiap pemimpin
2
Kristen dapat berkembang secara integral dan berkesinambungan sampai pada kompetensi
tertinggi sebagai pemimpin untuk melaksanaka tanggungjawab epemimpinan.
Bab VII bicara tentang pemimpin yang kompeten, yaitu pemimpin yang baik (baik
secara etis/moral/religi, sosial, estetis, kinerja, dsb). Seorang pemimpin kompeten harus
memiliki karakter yang baik, memiliki pengetahuan lebih dari orang yang dipimpin, memiliki
kecakapan atau keahlian/keterampilan dari segi sosial, dan keahlian tugas. Setiap pemimpin
yang kompeten haru menyadari bahwa kemampuan yang dimilikinya merupakan anugerah
yang dari Tuhan, dan harus menambahkannya dengan pengetaahuan-pengetaahuan tentang
seorang pemimpin yang berkompeten berdasarkan teori-teori. Pemimpin kompeten ialah
pemimpin yang efektif, efisien serta produktif yang membawa keuntungan ganda bagi diri,
bawahan dan organisasi/perusaahaan dimana ia mengabdi.
Komentar:
Buku Kepemimpinan Yang Dinamis ini merupakan buku yang sangat baik untuk
dibaca oleh seorang pmimpin di dunia sekuler maupun bagi seorang pemimpin Kristen yang
menempatkan Alkitab sebagai dasar dari kepemiminanya. Dasar-dasar ilmiah bagi
kepemimpian, manajemen dan administrasi mengacu untuk menopang seorang pemimpin
untuk melakukan kepemimpinnan yang kompeten dan berhasil. Dijelaskan juga bagaimana
seorang pemimpi memiliki kuasa, dimana kuasa seorang pemimpin sangatmenentukan sejauh
mana keabsahan kepemimpinan seorang pemimpin.
Kuasa (kewenangan) seorang pemimpin dalam organisasi adalah suatu enyataan yang
tak dapat dihindari karena merupakan faktor sosial yang baku. Dengan menyadari hal ini,
pemimpin perluberinisiatif untuk enggunakan kuasa kepemimpinan dengan bijak melalui
penempatan diri serta penngembangan hubungan kerja yang wajar dengan anggotanya. Hal
3
ini bila dilakukan dengan bijaksana akan memuluskan mekanisme hidup dan kerja dalam
organisasi, yang akan membawa kemajuan besar.
Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang bukan hanya tahu bahwa ia baik, tetapi ia
menghendaki (mau) yang baik serta melakukannya. Karena: “Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepada kamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka
(Mat. 7:12). Pernyataan yang sangat tepat untuk seorang pemimpin yang mau melakukan
tugas tanggungjawabnya dengan baik. Apa yang diketahui oleh seseorang dengan baik akan
menuntunnya untuk melakukannya dengan baik pula. Sedangkan apa yang diketahui lebih
oleh seseorang membuat orang menganggapnya lebih. Pengetahuan khas lebih yang ada pada
seseorang membuat orang lain mengakuinya sebagai ahli dalam sesuatu itu, itulah
yangmemberinya nilai tambah.
4