Post on 21-Apr-2017
BAB IPEDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Manusia masih belum dapat mengendalikan iklim dan merubah cuaca secara
keseluruhan. Namun karena adanya kajian klimatologi, manusia dapat melakukan
beberapa usaha untuk mengubah iklim dan cuaca secara pada skala mikro (misalnya
dengan pembuatan irigasi, rumah kaca, penahan angin dan sebagainya). Klimatologi
bermanfaat dalam pemilihan tempat untuk tanaman tertentu atau tanaman untuk suatu
tempat tertentu, percobaan-percobaan agronomi dan budidaya suatu tanaman yang sesuai
dengan iklim suatu daerah tertentu.
Dengan memiliki pengetahuan dan keakhlian dalam bidang klimatologi diharapkan
berbagai bidang kegiatan manusia terutama bidang pertanian dapat meminimalisir
kerugian yang akan diderita akibat perlakuan iklim maupun cuaca sehingga dapat
memaksimalkan hasil yang akan diperoleh nantinya.
Iklim di suatu tempat disusun oleh unsur-unsur yang variasinya besar, maka hampir
tidak mungkin untuk dua tempat yang kondisinya saling berbeda mempunyai 2 iklim
yang identik. Karena itulah dilakukan berbagai pengamatan tentang iklim pada suatu
tempat/daerah tertentu. Pengamatan tersebut mulai dari lapisan tanah sedalam akar
tumbuh-tumbuhan dengan lapisan udara tempat makhluk hidup tumbuh sampai pada
lapisan tertinggi yang penting bagi biologi udara yaitu lapisan yang berhubungan dengan
penyebaran. Menentukan iklim suatu daerah diperlukan data yang telah terkumpul lama
tak cukup satu tahun bahkan 10-30 tahun, hasil dari pengukuran alat ukur khusus yang
disebut instrumentasi klimatologi. Instrumentasi tak jauh beda bahkan kadang sama
dengan instrumentasi meteorologi. Dalam menentukan datanya tentu menggunakan
berbagai peralatan. Peralatan-peralatan tersebut terbagi dua golongan, manual dan
otomatis (mempunyai perekam). Unsur-unsur iklim yang diukur adalah: radiasi surya,
suhu udara dan suhu tanah, kelembapan udara, curah hujan, evaporasi dan angin.
Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan
antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama
membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan dan penelaahan
ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan
bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan. Selain
itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim
pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor
atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka panjang.
Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah
terkumpul lama (10-30 tahun)yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan alat
ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat-alat yang digunakan harus tahan
lama dari pengaruh-pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan
cuaca. Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya.
Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah
ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan-bangunan ataupun pohon-pohon di
dekat alat. Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang
didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul-betul akibat iklimnya yang
berbeda. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat
klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara menggunakannya
Pengetahuan akan Agriklimatologi sangat dibutuhkan guna menunjang kemampuan
praktikan dalam melakukan kegiatan pertanian. Pada praktikum ini dibahas tentang
pengenalan alat pengukuran lama penyinaran matahari dan suhu udara serta suhu tanah.
Di bidang meteorologi dan klimatologi pertanian, data tentang lama penyinaran sinar
matahari sangat penting. Pengukuran dilakukan terhadap cahaya surya yang sampai ke
permukaan bumi. Ada beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan pengukuran
penyinaran matahari ini diantaranya Tipe Campbel Stokes, Tipe Jordan, Tipe Martin dan
Tipe Foster.
Sedangkan pada pengukuran suhu udara hal ini berhubungan langsung dengan manusia
dan kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan dipahami. Ada beberapa jenis
termometer (alat pengukur suhu) diantaranya Termometer maksimum, termometer
minimum, termometer bola basah dan kering, dan alat pencatat otomatis (termograf,
termohidrograf).
Suhu tanah banyak dipengaruhi oleh penyinaran matahari yang dialami, kedudukan
permukaan, sifat tanah (intensitas warna, komposisi, panas jenis tanah, kemampatan dan
kadar lengas tanah) dan vegetasi yang ada di atas atau sekitarnya. Untuk mengetahui
seberapa besar panas yang diserap oleh tanah maka digunakan alat yang dinamakan
Termometer tanah selubung kayu, Termometer tanah bengkok dan Termometer tanah
selubung logam.
1.2 TUJUANTujuan dari acara praktikum kali ini adalah:
1. Mengenal cara kerja peralatan agroklimatologi
2. Mengenal cara pengamatan peralatan agroklimatologi
3. Mengenal tata letak dan pemasangan peralatan agroklimatologi
1.3 MANFAAT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES
Prinsip alat adalah pembakaran pias. Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan
memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari
tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak
pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk
memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari.
Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang
difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini,
maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar
terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari
bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
Panjang pias yang terbakar dinyatakan dalam jam.
Alat dipasang di tempat terbuka, tak ada halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat
matahari terbenam. Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat.
Posisi alat tak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti setiap hari.
Ada 3 tipe pias yang digunakan pada alat yang sama.
THERMOMETER
Alat untuk mengukur temperatur adalah thermometer.
Untuk pengamatan klimatologi digunakan thermometer kaca (liquid-in-glass thermometer).
Thermometer ini umumnya menggunakan Air raksa (mercury) untuk pengukuran temperatur
diatas suhu freezing point (-38.30 C) dan menggunakan alkohol untuk pengukuran yang
memiliki jangkauan ukur dibawah/sekitar freezing point.
Dalam pengukuran suhu udara digunakan berbagai jenis thermometer, seperti :
Thermometer Maksimum (Max), Thermometer Minimum (Min). Thermometer Bola Basah
(BB) dan Thermometer Bola Kering (BK).
PSYCHROMETER BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
1. Thermometer Bola Kering : Tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur
suhu udara sebenarnya.
2. Thermometer Bola Basah : Tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu
saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH (kelembaban
udara) didapat dengan perhitungan.
THERMOMETER MAKSIMUM
Ciri khas dari termometer ini adalah terdapat penyempitan pada pipa kapiler di dekat
reservoir.
Air raksa dapat melalui bagian yang sempit ini pada suhu naik dan pada suhu turun air
raksa tak bisa kembali ke reservoir, sehingga air raksa tetap berada posisi sama dengan suhu
tertinggi. Setelah dibaca posisi ujung air raksa tertinggi, air raksa dapat dikembalikan ke
reservoir dengan perlakuan khusus (diayun-ayunkan). Termometer maksimum diletakkan
pada posisi hampir mendatar, agar mudah terjadi pemuaian . Pengamatan sekali dalam 24
jam.
THERMOMETER MINIMUM
Mengukur suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang
bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau menyusut terdapat indeks. Indeks
ini hanya dapat didorong ke bawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung
kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu
terendah.
Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang
(indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut
tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah.
Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung
alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak
dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).
PSYCHROMETER ASSMANN
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam
mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat. Kipas angin
terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari
bawah melalui kedua bola. Thermometer langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap
angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke
Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat.
THERMOHYGROGRAPH
Alat ini untuk mengukur suhu dan kelembaban secara mekanis. Alat ini dipasang didalam
sangkar agar tidak terkena sinar matahari atau hujan dan angin secara langsung. Terdapat
sensor rambut yang dapat mengembang untuk mengetahui temperatur dengan mencatat
otomatis. Jika temperatur naik, sensor rambut akan menggerakkan tangkai pena keatas, dan
sebaliknya. Sensor rambut pada alat ini juga sebagai indikasi kelembaban nisbi udara. Bila
udara lembab rambut mengembang, menggerakkan engsel, diteruskan ketangkai pena
sehingga tangkai pena naik. Begitu juga sebaliknya.
THERMOGRAPH
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah logam
panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral.
Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal
dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung
lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan
track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung
bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph
harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai
untuk mengukur atmospher.
ACTINOGRAPH
Alat ini untuk mengukur intensitas radiasi matahari total yang jatuh pada bidang horizontal. Pada
alat ini terdapat sensor yang terdiri dari tiga lempengan logam (bimetal) yang dipasang horizontal
pada tengah-tengah bulatan bola gelas. Lempengan tengah dicat hitam dan lainnya dicat putih.
Terletak kearah Timur-Barat dengan jendela terlihat kearah Utara-Selatan. Terdapat pena untuk
mencatat intensitas radiasi matahari secara mekanis.Pena bergerak kekiri atau kekanan pada pias
yang digulung pada silinder jam.
DEW RECORDER
Alat ini sebagai alat untuk mengukur berat embun. Pada alat ini terdapat timbangan yang
berfungsi untuk menampung embun sehingga dapat diketahui beratnya. Jika beban lewat dari
batas normal, kemungkinan beban itu menampung air hujan. Terdapat pena untuk mencatat
secara mekanis di pias yang terletak pada silinder jam.
BAROMETER
Alat ini berfungsi untuk mengukur tekanan udara di stasiun yang dinyatakan dengan
milibar (Mb). Sensor yang digunakan adalah air raksa. Barometer terdiri dari tabung gelas
berisi air raksa dan terdapat thermometer untuk mengetahui suhu di dalam ruang. Alat ini
ditempatkan pada ruangan yang mempunyai suhu tetap (homogen) dan tidak boleh terkena
sinar matahari dan angin langsung. Alat ini dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat
dengan ketinggian bejana ± 1 m dari lantai.
PENAKAR HUJAN OBS
Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat
sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
Bak tempat penampungan air hujan.
Kaki yang berbentuk tabung silinder.
Gelas penakar hujan.
Jumlah air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam
satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian dibagi sepuluh karena luas penampangnya
adalah 100 cm sehingga dihasilkan satuan mm. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam
yaitu pada pagi hari. Hujan yang diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin bukan hari ini.
PENAKAR HUJAN JENIS HELLMAN
Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis recording atau
dapat mencatat sendiri.
Alat ini mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertikal yang
tercatat pada kertas pias.
Prinsip Kerja Alat :
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat
pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada
tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai
pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang
dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan
mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan
selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan
tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus
vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung
jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
EVAPORASI
Panci Evaporasi Klas AEvaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan
panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada
permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Pengukuran evaporasi dengan
menggunakan evaporimeter memerlukan perlengkapan sebagai berikut :
1. Panci Bundar Besar
2. Hook Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam
panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara
pembacaannya berlainan.
3. Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan
mempunyai 3 buah kaki.
4. Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum
5. Cup Counter Anemometer
6. Penakar hujan biasa
THERMOMETER APUNG
Thermometer ini merupakan bagian/ kelengkapan dari alat evaporasi panci terbuka.
Berfungsi untuk mengetahui suhu permukaan air yang terjadi di permukaan bumi/ tanah.
Terdiri dari thermometer maksimum (thermometer air raksa) dan thermometer minimum
(thermometer alcohol). Suhu rata-rata air didapat dengan menambahkan suhu makimum dan
minimum, kemudian dibagi dua. Letak thermometer harus terapung tepat di permukaan air,
sehingga dilengkapi dengan pelampung dibagian depan dan melakang yang terbuat dari
bahan yang tahan air/ karat (biasanya almunium). Setelah dilakukan pembacaan, posisi indek
pada thermometer minimum harus dikembalikan ke suhu actual dengan memiringkannya.
Sedangkan untuk thermometer maksimum, tinggi air raksa juga dikembalikan pada suhu
actual dengan menggunakan magnet.
PICHE
Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara
relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun
evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi.
Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu. Pada prinsipnya
Piche evaporimeter terdiri dari:
Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa gelas
terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau persepuluhnya. Ujung
bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi dengan tempat
menggantungkan alat tersebut.
Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga mudah
menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang
melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter pipa.
ANGIN
Pengukuran angin permukaan merupakan pengukuran arah dan kecepatan angin yang terjadi
dipermukaan bumi dengan ketinggian antara 0.5 sampai 10 meter.
Angin merupakan suatu vektor yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud
adalah kecepatannya (Knot) sedang arahnya adalah darimana datangnya angin. Arah angin
ditunjukkan oleh wind-vane yang dihubungkan dengan alat penunjuk arah mata angin atau
dalam angka. Angka 360 derajat berarti ada angin dari utara, angka 90 ada angin dari timur
demikian seterusnya.
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini, ialah;
1. Solarimeter tipe Campbell stokes
2. Termometer
3. Termohigrograf
4. Higrograf
5. Alat penakar hujan otomatis
6. Evaporimeter
3.2 CARA KERJA
Praktikum kali ini tentang pengenalan beberapa alat-alat klimatologi, pengerjaannya
yaitu:
1. Memperhatikan apa yang di jelaskan oleh dosen yang bersangkutan tentang alat-alat
tersebut.
2. Kemudian, amati alat-alat klimatologi tersebut satu persatu.
3. Alat-alat tersebut di gambar pada hasil laporan.
4. Dan sertakan bagian-bagian dari masing-masing alat tersebut.
3.3 ANALISIS DATA
Dalam praktikum kali ini, menggambar dan menganalisis bagian-bagian dari masing-
masing alat klimatologi yang terdapat di laboratorium. Kemudian, sertakan fungsi,
bagaimana pemasangannya, dan pengerjaannya dari alat-alat tersebut.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar :1.Bibir atau mulut corong2. Lebar corong3.Tempat kunci atau gembok4.Tangki pelampung5.Silinder jam tempat meletakkan pias6.Tangki pena
7.Tabung tempat pelampung8. Pelampung9. Pintu penakar hujan10. Alat penyimpan data11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)12.selang gelas13.Tempat kunci atau gembok14.Panci pengumpul air hujan bervolume
Keterangan gambar :1. Busur dan sumbu pemegang bola, kemiringannya dapat diatur.2. Lensa bola untuk memusatkan sinar matahari3. Busur meridian pengatur sudut kemiringan lensa4. Jarum penahan pias5. Sekrup pengunci setelah kemiringan lensa diatur menurut lintang bumisetempat6. Kerangka alat7. Sekrup pengatur letak horizontal bagi tubuh alat8. Paku sekrup sebagai pengatur kedudukan horizontal bagi tubuh alat9. Dasar alat10. Cekungan tepat pada titik api, tempat meletakkan kertas pias11. Tanda penunjuk letak horizontal (water pas)
4.2 PEMBAHASAN
BAB VPENUTUP
5.1 KESIMPULAN5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN