Post on 20-Aug-2018
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PERAN PUBLIC RELATIONS MENGENAI PEMAHAMAN
KHALAYAK PR TWO POINT 0 PADA KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH 11
SURAKARTA TAHUN 2011
TugasAkhir
Diajukan untuk Melengkapi Tugas - tugas dan memenuhi Syarat - syarat Untuk
mencapai Gelar Ahli Madya Jurusan Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
DEWI HAPSARI KUSUMO PUTRI
NIM. D1608089
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul:
PERAN PUBLIC RELATIONS TWO POIN 0, PADA KANTOR
WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK,JAWA
TENGAH II, SURAKARTA.
Karya:
Nama : Dewi Hapsari Kusumo Putri
Nim : D 1608089
Konsentrasi : Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D
III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Drs. Surisno Satriyo Utomo.M.Si.
NIP. 19500926 198503 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Tugas akhir ini telah diuji dan disahkan oleh TIM penguji tugas akhir
Program DIII Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
Hari : Jum'at
Tanggal : 27 Mei 2011
TIM Penguji Tugas Akhir:
Penguji I
( )
Drs. H. Dwi Tiyanto, SU
NIP : 19540414 198003 1 007
Penguji II
( )
Drs. Surisno Satrijo Utomo, M.Si
NIP : 19500926 198 503 1 001
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
Dekan
Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D
NIP: 19540805 198503 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Permasalahan …………………………………………… 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................. 2
1.3.TujuanPenulisan .......................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 4
2.1. Sejarah Singkat dan Defimsi Humas ......................................................... 4
2.2. Fungsi dan Peran Public Relations/Humas ................................................ 8
2.3. Media Sosial dan PR. 2.0 ........................................................................... 11
2.4. Apa Saja Yang Dibutuhkan Seorang PR di Era Sosial
Media? ......................................................................................................................... 13
2.5. Public Relations di Era Web 2.0 ................................................................ 16
2.6. Enam Kebutuhan Sosial Online ................................................................. 18
BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH ........................................... 22
3.1. Sekilas Mengenai Direktorat Jenderal Pajak .............................................. 22
3.2. Fungsi dan Kegiatan Internal dan Ekstemal Humas di Kanwil
DJP Jateng II, Surakarta .................................................................................... 26
BAB IV LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA TAHUN 2011 ...................... 35
Hasil Kuliah Kerja Media Penulis ..................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 38
A. Kesimpulan ................................................................................................. 38
B, Saran ............................................................................................................ 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tujuan penulisan
tugas akhir ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang
pentingnya peran PR TWO POIN 0 yang sudah banyak digunakan oleh petugas
humas yang ada di berbagai organisasi dan pengembangan penelitian dari
fenomena sosial media yang bermunculan sehingga hadirlah ilmu pengetahuan
terbaru mengenai PR TWO POIN 0 tersebut.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempumaan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempumaan tugas akhir ini, Selain itu, penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan tugas akhi ini, diantaranya adalah:
1. Bp Drs. Surisno Satriyo Utomo, M.Si : selaku dosen pembimbing
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir ini, terima kasih atas bimbingannya selama ini pak.
2. Bp Drs. Eko Setyanto M.Si : selaku ketua program Dili, atas bantuan
beliau penulis dapat melaksanakan magang dengan benar dan
mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dipelajari dan dilakukan
selama tugas kuliah kerja media.
3. Bp Drs. Dicky Hertanto, MA : selaku pimpinan Kantor Wilayah DJP
Jateng II, Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
untuk melakukan kuliah kerja media selama 2 bulan di organisasi
tersebut, terima kasih atas kesempatannya pak.
4. Bp Drs. Suwamo: .selaku kepala seksi penyuluhan dan Bapak Fuad
selaku kepala seksi pelayanan masyarakat, terima kasih atas
bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.
5. Bp Drs. Erwin ; selaku kepala seksi bidang humas, terima kasih
banyak atas bimbingan dan motivasi yang diberikan selama penulis
melakukan kuliah kerja media, atas bimbingan bapak penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan lebih cepat dan lebih
berinovasi lagi, terima kasih banyak pak.
6. mba Nana, mas Agung, mas Thomas, mba Wiwin, mas Didie, Pak
Raharjo, selaku seksi P2 Humas di Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah II Surakarta, tempat dimana penulis
melakukan kuliah kerja media selama 2 bulan,t sangat terimakasih
kerena telah mengajarkan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan
dalam melaksanakan tugas-tugas kantor, perlengkapan dan skill,
yang semua diperiukan dalam menjalankan tugas dan bagaimana
cara menjaga kekompakan temwork agar tetap solid dan tidak
gampang terpengaruhi oleh pihak luar.
7. Kepada kedua orang tuaku, terutama mama, thank you very much
for your support and your love for me, i love you mom.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, penulis
benar-benar mengucapakan terima kasih atas dukungan dan
semangatnya untuk tetap mendukung penulis selama menyelesaikan
tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan awal sampai
akhir, semoga apa yang telah saya lakukan dan saya kerjakan dapat bermanfaat,
bagi yang membacanya.
Wassalammu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh
Penulis
Dewi Hapsari Kusumo Putri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Hidup itu Cuma sekali, Jadi Jangan Pernah Disia – Siakan.
Hidup Akan Terasa Tingan Dan Indah Apabil :
Dengan Meningkatkan Bekal – Bekal Dan Segala Informasi.
Maka Sangat Mendukung Pekerjaan “Relationsdhip”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
-Untuk ALLAH SWT,yang selalu menjadi panutanku selama mi.
-Untuk kedua orang tuaku,terutama mama yang sangat kucintai sepenuh hatiku. -
Untuk semua keluargaku yang selalu mendukungku menyelesaikan tugas akhirku mi.
-Untuk sahabat terbaikku agustinus sigit,kita benar-benar seperjuangan,menjalani
susah senang bersama,aku harap persahabatan kita abadi selamanya.
-Untuk teman-teman fisip uns,terutama anak-anak PR A 2008,terima kasih atas
kerjasamanya dan pertemanannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Kepiawaian seorang PUBLIC RELATIONS bisa diuji ketika public
relation officer tersebut bisa berkontribusi baik pada saat bagaimana dia
menghadapi crisis manajemen yang mempengamhi citra perusahaan. Tetapi
menghadapi crisis manajemen yang dapat berpotensi memperburuk citra
perusahaan adalah yang terburuk. Sering kaU, disinilah perusahaan akan
menyadari pentingya memiliki public relation officer. Investasi tindakan seorang
PR yang strategis di masa stabil justru akan teriihat kualitasnya seperti apa disaat
menghadapi krisis.
Berita buruk di media massa sering kali menerpa perusahaan besar yang
sudah berkaliber nasional dan pada akhirya citra perusahaanlah yang akan
dipertaruhkan. Di zaman yang sudah era berteknologi serba maju dan sudah
memasuki era web 2.0 (two point o) applicable, yang dimana setiap orang bebas
menaruh 160 karakter untuk berkomentar baik ataupun buruk tidak terkecuali
mengenai sistem lembaga pemerintahan di Indonesia, public relation officer di
Kanwil DJP Jateng II Surakarta, sangat menyadari pentingnya kemajuan tindakan
yang harus diambil dalam mengahadapi publisher-publisher baru yang akan
mempengaruhi baik buruknya dari citra Kanwil DJP Jateng II Surakarta tersebut
Maka dari itu di Kanwil DJP Jateng II Surakarta, juga sedikit demi sedikit
memperbaharui sistem
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
public relation yang digunakan menjadi PR 2.0 (two point o), agar dapat
menyesuaikan era kemajuan zaman.
1.2. Identifikasi Masalah
Di dunia maya, konsumen bisa mengekpresikan kehendak mereka tanpa
tergantung pada media mainstream. Mereka dapat membentuk komunitas online
mereka sendiri, baik berbasis hobi maupun sebuah brand-merekajuga saling
berbagi infonnasi melalui blog, forum, dan media online, sekaligus menjalin
network melalui sosial media seperti facebook, twitter, friendster, kaskus, dan
lainnya. Bebasnya penyampaian pesan dalam dunia maya antara konsumen,
publik, dan perusahaan, membuat posisi konsumen setara dengan produsen dan
media.
Jika sebelumnya para publik relation officer atau petugas humas lebih
banyak bersentuhan dengan media (melalui strategi media relations), dengan
pemerintah (melalui goverment relation) dan sedikit bersentuhan dengan publik
melalui marketing PR, mereka kini hams bersentuhan langsung dengan publik dan
konsumen di dunia maya. Berbagai tantangan seperti itulah yang hams dihadapi
langsung oleh petugas humas yang berada di Kanwil DJP Jateng II Surakarta.
Dengan semakin majunya perkembangan teknologi yang bertebaran seperti
sekarang, humas dari Kantor Wilayah DJP Jateng II Surakarta harus bisa
menyesuaikan dengan keadaan perkembangan teknologi.bukan hanya
mengandalkan pendekatan ke media melalui pendekatan media relation saja tetapi
juga menggunakan sistem PR 2.0 (two point o), yang tujuannya adalah untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
lebih mendekatkan pengetahuan tentang sistem perpajakan yang berlaku di
Indonesia, melalui media yang ramai digunakan masyarakat untuk jejaring
sosial seperti facebook, twitter, friendster, forum kaskus, blog yang
bertujuan agar memudahkan masyarakat mengetahui info yang akurat dan
tepat melalui media jejaring social tersebutjadi sosialisasi di masyarakat bisa
dilakukan dengan cara yang mudah dan praktis.saat ini kantor pajak di
seluruh Indonesia sudah memiliki akun facebook, twitter dan website yang
dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan dapat mengajukan
pertanyaan yang tidak mereka mengerti tentang perpajakan melalui media-
media tersebut atau bisajuga telephone langsung di kring pajak yang
bemomor 500200, yang dapat diakses dari seluruh Indonesia.
1.3. Tujuan Penulisan
Secara operasional tujuan dari penulisan tugas akhir ini merupakan
manfaat yang diperoleh penults untuk mengetahui kegiatan humas secara
garis besar di organisasi pemerintahan, terutama lembaga keuangan
Direktorat Jenderal Pajak, dimana penults melakukan kegiatan magang
selama kurang lebih 2 bulan. Tujuan penults secara indtvidu yattu untuk
memperoleh gelar Ahli Madya dalam bidang Public Relations.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sejarah Singkat dan Definisi Humas
Salah satu pencetus ilmu Public Relation atau Umu kehumasan adalah:
"Ivy Ledbetter Lee" yang telah memikirkan dan mempraktekkan PR secara
konsepsional. Ivy Lee diaanggap sebagai bapak public relation/humas karena
beliau berhasil mengembangkan PR yang oleh para cendekiawan dijadikan
landasan untuk dikembangkan dan dijadikan objek studi ilmiah.
Ivy Lee merupakan putra seorang negarawan di Georgia, Amerika Serikat
kegiatannya di bidang PR, bermula pada tahun 1906, pada waktu industri batu
bara di Negara" paman sam" mengalami kesulitan disebabkan pemogokan kaum
buruhnya. Timbulnya pemogokan para pekerja yang mengancam kelumpuhan
industri batu bara itu, menyebabkan munculnya gagasan pada benak lee untuk
menengahinya dengan bagi keuntungan kedua belah pihak yakni para
industriawan dan para pekerja. Pemikiran lee dalam melakukan pekerjaannya
sebagai seorang PR dinamakannya "declaration of principles (deklarasi asas -
asas)" yang pada hakikatnya keberadaan publik tidak bisa dianggap remeh oleh
manajemen industri dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers. Dengan sikap
jujur. Ivy Lee membuka tabir perusahaan besar dalam hubungannya dengan
masyarakat lee berhasil menciptakan gagasan baru untuk mengatasi pemogokan di
Pabrik - pabrik besar dan gagasan baru untuk membina hubungan dengan pers.
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Sikap Ivy Lee itulah membuat para wartawan menyiarkan beritanya dengan
seksama, objektif, dan komprehensif. lee sebagai mantan reporter/wartawan
memahami benar seluk-beluk dunia pers yang membutuhkan kecepatan,
keterbukaan, dan akurasi infonnasi dari sumber berita.
Di masa kini ilmu PR sudah banyak dipelajari di berbagai Universitas di
seluruh dunia. Hal ini pula yang menyebabkan banyaknya definisi PR dari para
ahli ataupun cendekiawan yang mempelajari ilmu PR. Beberapa defimsi PR dari
beberapa ahli terkemuka.sebagai berikut:
a) J.C.Seiclel, Direktur PR, Division of Housing, State New York, mengartikan
PR : PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk
memperoleh goodwill (kemauan balk) dan pengertian dari pelanggan,
pegawai, dan publik yang lebih luas ke dalam mengadakan analisis dan
perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan.
b) W.Emerson Reck, Direktur PR Universitas Colgate, menyatakan : PR adalah
lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan bagi
kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau
lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan kemauan baik dari public
kedua. Pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan untuk menjamin
adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh.
c) Howard Konnam, wakil ketua palang merah nasional Amerika Sen/cat, menyatakan
PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau
organisasi/perusahaan.
d) International Public Relations Association (IPRA) mendefinisikan PR
sebagai foingsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan
melalui organisasi dan lembaga swasta atau public (umum) untuk
memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau
mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka.
Dari berbagai definisi PR diatas, dapat ditarik beberapa konsep untuk
memahami public relations. Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatannya pada
intinya adalah good image (citra baik), good will (itikad baik), mutual
understanding (saling pengertian), mutual confidence saling mempercayai),
mutual appreciation (saling menghargai), dan tolerance (toleransi).
PR 2.0 (two point o) merupakan kelanjutan PR 1.0 (one point o) yang saat
ini banyak dilakukan oleh petugas humas yang ada di lembaga pemerintah
ataupun swasta. PR 2.0 (two point o) merupakan inovasi perspektif terbaru dari
ilmu PR. Penggunaan internet oleh para profesional merupakan cikal-bakal dari
perkembangan teknologi. Teknologi telah mengubah pola komunikasi PR
sebelumnya yang masih konvensional seperti komunikasi dari atas ke bawah,
bawah ke atas, horisontal, atau pola komunikasi massa. Semua itu telah mereka
tinggalkan dengan pola yang lebih aktual setelah lahimya internet. Melalui
internet pula annual report (laporan tahunan) yang dibuat divisi PR perusahaan
dapat memasukan ke dalam situs/web perusahaan atau perusahaan jasa PR di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
internet. Tidak perlu mengirimkannya dengan cara konvensional seperti
pengiriman via pos dan lainnya.
Kini era sudah berobah. Penyampai pesan bukan lagi hanya media
mainstream, baik teve, cetak, radio maupun online. Semenjak blog mudah dibuat,
forum online bertebaran dan social media bertumbuhan, setiap pengguna Internet
bisa menjadi penyampai pesan. Mereka yang biasanya hanya menonton teve,
membaca koran/majalah, medengarkan radio, browsing di Internet, kini juga bisa
membuat blog, membuat akun di Facebook atau Friendster, dan menuliskan pesan
apa saja yang mereka sukai atau mau. Jika mereka tidak suka dengan
pengalamannya mengkonsumsi sebuah produk, mereka dengan mudah
menulisnya di blog, di Facebook, dan menyebarkannya di forum atau mills.
Mereka tidak perlu bersusah payah mengirim surat pembaca ke media cetak yang
entah kapan dimuatnya. Demikian juga, jika mereka senang dengan sebuah
produk, mereka tak akan segan-segan menulisnya di Internet.
Dengan fenomena itu, praktisi PR masa kini hams menghadapi publisher
baru. Mereka adalah para blogger, para facebookers, para friensdters, para plukers
serta pemilik akun di Web 2.0 (two point o) lainnya. Mereka adalah para
konsumen.
Jadi, PR 2.0 (two point o) bukan lagi sekadar mengelola jumalis, tetapi
juga mengelola konsumen yang mampu menjadi publisher di dunia maya. Posisi
konsumen kini sudah naik pangkat. Mereka tidak lagi sekadar konsumen, tapi
juga publisher dan influencer. Jelas, PR 2.0 (two point o) jauh lebih rumit dan
menantang dibanding PR 1.0. (one point o).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2.2-Fungsi dan Peran Public Relations/Humas
Fungsi public relations menurut Bertrand R.Canfield dalam bukunya
Public Relations Principles And Problems,megemukakan tiga fungsi,yaitu:
1) Mengabdi kepada kepentingan umumO'f should serve the public's interest).
2) Memelihara komunikasi yang baik(waw<um good communication).
3) Menitik-beratkan moral dan tingkah laku yang \)3&k(and stress good morals
and management).
Public Relations diadakan oleh manajer organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi.tugasnya kedalam yaitu untuk membina hubungan yang harmonis
antara manajer beserta stafhya dengan para karyawan,mengusahakan agar para
karyawan bekerja dengan senang dan merasa puas,meneliti perasaan,kesulitan dan
keinginan para karyawan-tugasnya keluar adalah membina hubungan yang
harmonis antara organisasi dengan publik ekstem,memperkenalkan
produksi^neningkatkanjumlah pelanggan dan lainnnya,
Selain itu,dalam pelaksanaannya Public Relation Officer juga banyak
melakukan komunikasi,baik itu komunikasi langsung secara personal contac
ataupun komunikasi melalui media massa/mass media.salah satu tugas PR adalah
sebagai sumber informasi(source of information) dan sebagai saluran informasi(
channel of information).untuk itu PRO mengadakan sebuah information desk
untuk melayani publik,baik para karyawan maupun orang-orang luar.seorang PR
harus mengetahui sejarah dan perkembangan organisasi,nama pimpinan,
hubungannya dengan organisasi di luar,dan sebagainya-jika ia tidak dapat
memberikan informasi kepada publik yang datang,ia harus menunjukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
kepada orang yang bisa memenuhinya.tetapi tugas seorang PR bukan hanya
penerangan saja,penerangan hanyalah satu bagian kecil kegiatan seorang
PR.kegiatan penerangan bersifat "one way traffic",hanya searah saja dari
pimpinan organisasi ke publik,sedangkan kegiatan PR bersifat "two way
traffic",dua arah/timbal balik,bukan hanya dari organisasi ke publik saja,tetapi
juga dari publik ke organisasi.PRO,harus bersikap seperti wartawan,harus
mempunyai "nose for news".ia hams senantiasa mencari berita di kalangan para
karyawan,para pemegang saham,supplier,dan ada yang sangkut pautnya dengan
organisasinya,untuk kemudian dilaporkan kepada manajer dan stafiiya,guna
dipakai sebagai bahan perencanaan dan kebijaksanaan.
Peran PR di era teknologi web 2.0,kini segala informasi mengenai info
yang ingin kita ketahui dan ingin kita gunakan,semuanya sudah tersedia dalam
dunia maya/intemet. seperti situs google ataupun wikipedia yang merupakan salah
satu dari banyaknya ensiklopedia yang bisa kita akses melalui dunia internet
untuk mengetahui hal-hal yang ingin kita ketahui,hanya dengan mengetik apa
yang ingin kita ketahui kemudian kita search untuk membrowsing,maka
munculah berbagai info yang kita inginkan.
Sama halnya seperti penggunaan web 2.0 yang sudah disebutkan
diatas,penggunaan internet untuk basis PR 2.0,sama pentingnya bagi praktisi PR
yang ingin menggunakan dunia internet untuk lebih mempermudah masyarakat
dalam mengetahui informasi-informasi apa saja yang sedang berkembang atau
berlangsung pada sebuah organisasi atau perusahaan.biasanya praktisi PR tersebut
menggunakan dunia internet untuk menyebarkan info lebih cepat kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
masyarakatselain itu ada beberapa fungsi lain seorang PR dalam penggunaan
intemet.beberapa diantaranya adalah:
a) PR harus menyadari bahwa khalayak/publik dapat mengakses semua Press
Release/News Release yang dikirimkan melalui internet atau server dengan
menggunakan kata-kata yang mudah dicari dan dipahami khalayak.
b) Publik dapat mengakses Press Release dalam home page yang ada di World
Wide Web(bila perusahaan itu telah memiliki home page atau website).
c) PR dapat membuat mailing list dan publiknya.mailing list adalah perangkat
elektronik yang dapat menyebarkan Press Release kepada publiknya melalui
kotak e-mail.
Walaupun PR melakukan penggunaan internet,tidak berarti harus
menyepelekan media lainnya-media selain internet tetap menjadi bagian
terpenting dalam melakukan penyebaran berita atau infonnasi PR-beberapa
keuntungan PR dalam menggunakan internet:
1) Infonnasi cepat sampai kepada publik.
2) Bagi PR internet dapat berfungsi sebagai iklan,media,alat
marketing,sarana penyebaran infonnasi dan promosi.
3) Siapapun dapat mengakses internet.
4) Tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
5) Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi
dalam bidang pemasaran secara langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2.3.Media Sosial dan PR 2.0
Istilah "Everything is 2.0" untuk saat ini mungkin memang sedang "up to
date"di kalangan masyarakat luas.mengapa??apa yang menyebabkan segala
sesuatu seolah-olah menjadi 2.0?tentu saja yang menjadi kunci utamajawabannya
adalah teknologi.dengan adanya teknologi yang semakin berkembang dan
semakin canggih,tidak menutup kemungkinan adanya pengguna internet
menciptakan atau menjadi influencer-influencer baru atau publisher baru di dunia
intemet.seperti dengan adanya forum blog atau kaskus yang memungkinkan
semua orang bisa bebas berdiskusi tentang topik apa saja yang mereka inginkan
dan bagaimana forum-forum tersebut bisa mempengaruhi banyak kalangan
masyarakatisu-isu yang berkembang saat ini bisa langsung diakses oleh banyak
pengguna internet tidak peduli mereka ada dimana atau sedang melakukan
kesibukan rutinitas mereka-media sosial merupakan segala sesuatu yang
menggunakan internet untuk memfasilitasi percakapan antara orang-orang.kita
sebut orang karena memanusiakan proses komunikasi ketika kita berpikir tentang
percakapan mengenai pemasaran perusahaan pada khalayak.
Media sosial merujuk kembali kepada pendekatan dua arah yang sudah
pemah dilakukan oleh ivy lee pada jamannya mengenai mendengarkan dan
melibatkan audiens yang teriibat.hal ini memaksa seorang PR untuk mulai
berhubungan dengan banyak khalayak bukan hanya melalui cara menerbitkan
press release atau konfrensi pers,tetapi juga hams lebih transparan pada publik
dengan menggunakan media sosial atau menggabungkan cara keduanya-
keuntungan dari seorang PR menggunakan media sosial adalah jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
suatu perusahaan/organisasi ingin membentuk citra baik di mata banyak
publik,bukan hanya publik-publik yang terlibat saja,seperti dengan adanya
penyelenggaraan konfrensi pers yang melibatkan wartawan untuk menyebarkan
berita melalui media cetak atau elektronik tetapi tanpa menggunakan media-
media mainstream,mereka bisa menyebarluaskan berita secara cepat kepada
masyrakat,bisa melalui berbagai media online,seperti situs berita online
vivanews.com,detik.com,dan juga bisa melalui website perusahaan yang
bersangkutan atau melalui akun facebook dan twitter jika punya-hal ini dapat
membantu menyebarkan berita perusahaan kepada publik dan bisa membantu
pembentukan image yang baik kepada masyarakat.
PR 2.0 pertama kali dikemukakan oleh Brian Solis pada awal tahun
1990'an.hal ini ditujukan untuk lebih mengembangkan sistem signifikan PR
dalam menjalankan tugasnya-Menurut Brian Solis PR 2.0 lahir melalui analisis
bagaimana web dan multimedia mendefinisikan kembali PR dan komunikasi
pemasaran,sementara juga membangun seperangkat alat untuk menemukan
kembali bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan influencer dan orang-
orang secara langsung.
Hal ini adalah kesempatan untuk tidak hanya bekerja dengan wartawan
secara tradisional tetapi juga terlibat secara langsung dengan satu set baru
influencer secara tidak sengaja dan juga melatih kemampuan kita untuk berbicara
dengan konsumen secara lagsung melalui forum online,grup,komunitas,dll.selain
itu peran PR 2.0 juga dapat membantu seorang PRO untuk lebih memahami
kebutuhan pasar,kebutuhan orang-orang dan bagaimana cara untuk menjangkau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
setiap lapisan masyarakat tanpa mebedakan dari status sosial maupun ekonomi
mereka.dalam hal ini PRO juga menjadi komunikan yang dapat mempengaruhi
secara efektif dan menjadi pemasaran situs secara efisien.
PR 2.0 sebenamya diinspirasi oleh Web 1.0 dan saluran baru untuk
mendistribusikan informasi yang diwakilinya. Ini mengubah segalanya. Hal mi
memaksa media tradisional untuk berkembang, menciptakan satu set baru dari
influencer dengan mekanisme yang sama sekali berbeda untuk mengumpulkan
dan berbagi informasi sementara juga merefonnasi rutinitas sehari-hari dari
bagaimana orang mencari berita. PR 2.0 adalah filosofi dan praktek untuk
meningkatkan kualitas kerja, mengubah permainan, dan berpartisipasi dengan
orang-orang dengan cara yang lebih tepat dan cerdas. Ini bukan tentang alat situs
baru. Mereka hanyalah alat yang digunakan untuk mempermudah percakapan-tapi
segala hal, khususnya niat, pengetahuan, dan antusiasme, adalah unik untuk kita
semua yang ingin lebih maju dan berkembang dalam sebuah ilmu terutama ilmu
kehumasan.
2.4.Apa Saja Yang Dibutuhkan Seorang PR di Era Sosial Media?
Internet membuat kerja praktisi PR masa kini mengalami perubahan yang
sangat mar biasa. PR masa kini bukan hanya harus ahli berhubungan dengan
influencer, termasuk media, tetapi juga dituntut untuk fasih berhubungan
langsung dengan konsumen. Dan kita semua paham, karakter konsumen maya
sudah pasti tidak sama dengan karakter jumalis, media atau industri media, atau
karakter medium dan influencer lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Konsumen yang bergabung di social media tidak butuh bahasa yang manis
dan fonnal ala siaran pers. Yang mereka butuhkan adalah juru bicara perusahaan
yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon keluhan mereka secepat
mungkin. Konsumen juga butuh seorang praktisi PR yang bisa berinteraksi
langsung dengan mereka dan melakukan percakapan. Tentu saja, ini bukan
pekerjaan mudah. Apalagi praktisi PR itu wajib "berbicara" sesuai brand
personality yang diwakilinya.
Mengapa harus demikian? Sebab konsumen bebas berteriak di Internet.
Produk yang mengecewakan atau cacat tak mudah ditutupi dengan taktik-taktik
PR tradisional. Kita tidak bisa begitu saja mengancam dan membungkam mereka.
Bahkan upaya membungkam akan menimbulkan gerakan melawan yang lebih
kencang, bahkan mendapat dukungan dari konsumen lain yang merasa mendapat
pengalaman yang serupa.
Bukan hanya perilaku konsumen yang berubah dengan adanya social
media. Yang juga berpotensi memusingkan banyak praktisi PR adalah kecepatan
perubahan medium di social media. Tiga tahun lalu Friendster merajalela di
Indonesia. Namun sejak setahun Facebooklah yang menjadi fenomena. Jika
sebelumnya Plurk mendominasi microblogging di Indonesia,kini giliran Twitter
yang lagi dipuja-puja.
Nah, yang memusingkan para praktisi PR, perilaku konsumen di setiap
media baru ini juga berbeda-beda, tergantung pada fitur yang menjadi andalannya.
Apa boleh buat, praktisi PR juga harus berpacu melawan kencangnya laju
perkembangan media online di soial media ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Untuk tetap eksis di dunia PR 2.0,kita hams tetap mengetahui dan
memiliki skill yang tidak boleh dilupakan,diantaranya:
Komunikasi
Ini kemampuan wajib tentunya. Tapi periu ditekankan bahwa kompetensi
komunikasi yang dimiliki bukan hanya sekedar kemampuan imtuk membuat
siaran pers dan berhubungan dengan media. Komunikasi disini adalah
kemampuan untuk menulis ala internet dengan bahasa yang kasual, sebuah
revolusi komunikasi lisan yang ditulis. Sebuah kemampuan komunikasi bukan
hanya mampu menulis yang baik, tapi mampu berinteraksi dengan konsumen.
Pemasaran
Para praktisi PR pada akhirnya juga harus mengerti konsep-konsep
pemasaran. Ketika PR harus berhubungan langsung dengan konsumen, maka
ilmunya harus diperiuas dengan ilmu pemasaran.Di era social media, apa boleh
buat, batas antara peran PR dan Marketing semakin kabur.
Praktisi PR kini juga harus bisa menganalisis, medium mana di internet
dimana mereka harus terjuni. Mereka mau tak mau harus belajar mengenai tren
perilaku konsumen di Online, dan bagaimana mendekati mereka.
Teknologi
Praktisi PR pada akhirnya harus update dengan teknologi terbaru. Mereka
harus terus mengikuti perkembangan teknologi. Bila sekarang sedang tren
Twitter, maka mereka harus terjun ke dalamnya biar mengerti bagaimana
sebenarnya Twitter itu. Apa yang bisa dilakukan, aplikasi apa saja yang ada di
Twitter yang bisa mendukung pekerjaan mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Praktisi PR juga wajib mempelajari Facebook. PR harus mengerti apa
beda Profile Page, Fans Page, Groups, dan Causes di Facebook, termasuk
memantau perkembangan yang sangat pesat. Fans Page Facebook misalnya, terus
menerus mengalami perubahan dan perbaikan yang bermanfaat untuk komunikasi
merek. Pada saat yang sama praktisi PR juga perlu memahami aplikasi Facebook
yang juga berkembang sangat cepat. Dengan memahami teknologi ini, praktisi PR
diharapkan memahanii implikasi aplikasi baru tersebut terhadap perusahaan dan
merek yang ditangani. 2.5-Public Relations di Era Web 2.0
Saat ini, tren komunikasi horisontal antar konsumen melalui sosial media
seperti Facebook, Friendster, Twitter, Multiply, Flickr dan lainnya, sedang
merebak. Mereka membicarakan apa saja, termasuk, hobi, suasana kerja, dan
merek yang mereka konsumsi secara terbuka satu sama lain. Di tengah
percakapan antar konsumen mi, biasanya pendekatan ikian yang biasanya
dilakukan para marketer sulit mendapatkan hasil optimal. Mereka lebih suka
berbicara dengan sesama pengguna. Itu sebabnya para marketer kesulitan mencari
bentuk ikian yang tepat untuk menarik perhatian pengguna online social media.
Marketer pun matikutu jika harus beriklan untuk segmen pengguna smartphone
semacam BlackBerry. Sampai hari ini belum ada model bisnis yang disukai oleh
pengguna maupun pemasang ikian di medium mobile.
Itulah sebabnya, pendekatan paling tepat untuk konsumen di media sosial
yang inginnya melakukan konversasi secara horisontal dan pengguna mobile yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
nyaris bebas ikian saat ini adalah melalui pendekatan Public Relations, bukan
ikian.
Contoh pendekatan PR yang berhasil adalah apa yang dilakukan Oli Top
1. Beberapa tahun terakhir ini, Oli Top 1 digempur oleh isu negatif yang tidak
terbukti kebenarannya di dunia maya tanpa berbuat apapun di online. Namun,
semenjak tahun lalu, Oli Top 1 mulai melakukan online PR dengan membangun
situs web khusus Indonesia.
Mereka melakukan pendekatan ke media-media online, memperbanyak
publikasi positif di media online, membuka konsultasi online untuk hal-hal yang
berkaitan dengan motor dan mobil, terutama mengenai sistem pelumasan di mesin
kendaraan, serta edukasi mengenai pengetahuan pelumas bagi masyarakat dan
membangun komunikasi dua arah dengan pengguna Internet. Hasilnya, isu negatif
Oli Top 1 sudah meluruh. Dan, Oli Top 1 terus berinvestasi di dunia maya,
dengan melakukan pendekatan online PR untuk membangun citra positif
produknya.
Contoh lain adalah kecap Bango, Unilever Indonesia. Citra yang dibangun
kecap Bango adalah kuliner, tradisional, dan Indonesia sehingga melahirkan
activation program bemama Bango Cita Rasa Nasional (BCRN) dengan key
message "preserving Indonesian traditional foods". Pelestarian makanan
tradisional inilah yang kemudian melahirkan program Festival Jajanan Bango
yang digelar setiap tahun di berbagai kota sejak 2005.
Di dunia maya, Unilever bekeijasama dengan komunitas Bango Mania,
yang sangat intens membangun komunikasi melalui berbagai kanal online,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
termasuk blog, forum, mailing list, hingga media sosial seperti Plurk dan
Facebook. Hasilnya, pada 2008, tercatat 500 lebih postingan blog dan 500-an
email mengenai Festival Jajanan Bango, jauh meningkat dibanding tahun
sebelumnya.
Keberhasilan Indosat membangun Indosat FansBerry melalui aktivitas di
Facebook menjadi contoh berikutnya. Pendekatan yang dilakukan yakni
menambah teman sebanyak-banyaknya dengan iming-iming hadiah BlackBerry
Indosat. Demikianjuga dengan Toyota Astra Motor yang membangun komunikasi
horisontal di Facebook dengan membuat account Yaris Groovynations dan
menyelenggarakan program Yaris Grooviest Moment Celebration, yang men-tag
foto bersama mobil Yaris.
Ada beberapa tips, bagaimana membangun strategi public relations di
online, khususnya di media sosial. Strategi ini hams dibangun berdasarkan user
insight lokal, bukan user insight international.
Yang harus diketahui bahwa tujuan utama pengguna global di media sosial adalah
bersenang-senang. Sedangkan tujuan utama pengguna Indonesia di media sosial
adalah membangun jaringan. Perbedaan lain masih banyak. Dengan demikian,
pemahaman user behavior lokal mutlak diperlukan untuk membangun strategi
public relation di dunia maya dengan target konsumen Indonesia. 2.6.Enam
Kebutuhan Sosial Online
Teori hirarki kebutuhan Maslow yang dicetuskan 64 tahun lalu
menyebutkan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan bertingkat. Mulai dari
kebutuhan fisiologis (sandang, pangan, serta kebutuhan biologis), keamanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
(bebas dari ancaman, penjajahan, teror, dan sejenisnya), sosial (berteman,
berkeluarga, cinta), penghargaan (pujian, penghargaan, tanda jasa) serta
aktualisasi diri (bertindak sesuka hati sesuai bakat dan minatnya). Nah, di dunia
maya, Communispace menemukan enam kebutuhan sosial utama manusia. Apa
itu keenam kebutuhan sosial di dunia maya?
Pertama: Mengekspresikan Identitas Personal.
Jaringan sosial online menyediakan berbagai fasilitas dan alat bagi siapapun
yang ingin mencitrakan (atau mencitrakan kembali) dirinya sendiri melalui profil
dan interaktivitasnya. Coba perhatikan profil-profil Friendster, Facebook dan
sejenisnya. kita bisa saja tercengang membaca profil teman kita sendiri karena
bisa berbeda dengan persespi kita selama ini mengenai teman tersebut.
Kedua: Status dan Penghargaan (self-esteem).
Kebutuhan untuk diakui, dihargai, dipuja, tersalur betui via jaringan sosial
online. Friendster bisa menghebat di Indonesia antara lain karena ada fasilitas
testimonial, yang isinya biasanya puja puji dari teman-teman terhadap prestasi
seseorang. Perhatikan juga, foto-foto yang tampil di jaringan sosial online adalah
foto-foto untuk menaikkan status (misalnya sedang jalan-jalan di Eropa,
menyelam di pantai paling indah di dunia, atau foto bersama bintang tenar).
Ketiga: Saling Memberi dan Menolong.
Manusia memiliki kebutuhan untuk meminta pertolongan atau memberi
pertolongan. Internet mempermudah kebutuhan itu. Bahkan kepada orang yang
belum kita kenal pun kita bisa memberikan pertolongan di jaringan sosial online.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Keempat: Berafiliasi dan Saling Memiliki.
Komunitas online menjadi ajang paling mudah untuk menemukan orang-
orang "yang seperti kita", kemudian menjalin komunikasi dan saling terkoneksi
satu sama lain untuk saling berbagi informasi mengenai hobi, minat atau
kebutuhan yang sejenis. Misalnya, membentuk komunitas sesama Internet
marketer, pehobi kendaraan bermotor, dan lain-lain.
Kelima: Rasa Komunitas.
Rasa meniiliki saja tidak cukup untuk membangun komunitas. Komunitas
akan terbentuk jika ada hubungan timbal balik jangka panjang yang saling
menguntungkan. Inilah yang disebut oleh Communispace sebagai Sense of
Community atau rasa komunitas.
Sebenamya, hanya dengan memenuhi kelima kebutuhan sosial online di
atas, menurut Communispace, perusahaan akan meraih kepercayaan
pelanggannya, sekaligus mendapatkan insight mengenai pelanggan dan anggota
komunitas. Consumer insight yang dicari oleh kebanyakan marketer tersedia
melimpah dijaringan sosial online.
Dan manakala perusahaan bergerak lebih jauh lagi, dengan mengajak mereka dan
memenuhi gagasan-gagasan pelanggannya, menurut Communispace maka
seseungguhnya mereka memenuhi kebutuhan keenamjaringan sosial online.
Keenam: Keyakinan terhadap Nilai Diri.
Manusia butuh merasa yakin terhadap nilai dirinya. Mereka berharap apa
yang mereka ucapkan dinilai penting oleh yang lain dan berdampak positif ke
lingkungan di sekitar mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Mapping Social Needs to Social Networks
Expresing
Identity
Status &
Self -esteem
Giving &
Getting
help
Affiliation
And
belonging
Ses of
Community
Blogs
Video, Content sharing. Tagging sites
(e.g. YouTube. Deli cios us
Profile-driven social networks (e.g.
mySpace, Linkedin,Facebook.)
Rating, review sites (e.g. epinions.
TripAdvisor)
Purpose-driven social networks
(e.g. Sparkpeople, Slashdot,
Serma, Communispace
(Tabel dikutip dari blog social media oleh Tuhu Nugraha Dewanto.)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
GAMBARAN UMUM ORGANISASI KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA TENGAH II
3.1. Sekilas Mengenai Direktorat Jenderal Pajak
Kanwil DJP Jateng II,Surakarta( Latar Belakang)
Pada awal masa kemerdekaan,pemungutan pajak dikelola oleh suatu
lembaga yang bemama Djawatan Pajak-selanjutaya lembaga ini mengalami
beberapa perubahan keberadaan dalam struktur pemerintahan dan perubahan
nama,terakhir ditetapkan dengan nama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan
berada di bawah Kementerian Keuangan. DJP memiliki tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam
melaksanakan tugas tersebut,DJP menyelenggarakan fungsi:
- Penyiapan perumusan kebijakan kementerian keuangan di bidang perpajakan
- Pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan
- Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang
perpajakan
- Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan,dan
- Pelaksanaan administrasi DJP.
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, Dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak merupakan sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara tidak
dapat untuk dilaksanakan.penggunaan uang pajak,meliputi:
a) Pembayaran gaji pegawai negeri sampai dengan pembiayaan berbagai
proyek pembangunan.
b) Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit, kantor polisi.
c) Pembiayaan lainnya dalam rangka menigkatkan kesejahteraan bagi seluruh
lapisan masyarakat.
Adapun Visi&Misi dari Kantor Direktorat Jenderal Pajak, adalah sebagai
berikut:
Visi:
Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrdsi
perpajakan modem yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan
integritas dan profesionalisme yang tinggi
Misi:
Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan undang-undang perpajakan
yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan anggaran pendapatan dan
belanja negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektifdan efisien.
* Bagaimana Sistem Perpajakan yang Berlaku di Indonesia?
Pajak sebenarnya sudah dikenal dan dipraktekkan oleh nenek moyang
kita pada waktu kerajaan – kerajaan masih berdiri pada zaman itu. Setiap
rakyat diwajibkan menyerahkan upeti yang sudah ditentukan besarnya kepada
raja, bisa berupa hasil bumi ataupun harta benda lainnya. Pemungutan upeti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
ini atau pajak terus berlanjut hingga jaman penjajahan Belanda dan setelah
Indonesia merdeka, pajak ditetapkan dan dipungut setiap tahun oleh
pemerintah berkuasa-sistem pemungutan yang jumlah pajak temtangnya
ditetapkan oleh aparat pajak seperti diatas dinamakan dengan Official
Assesment System.dalscm prakteknya banyak diantara wajib pajak yang
menyembunyikan sebagian besar penghasilan dan membayar pajak lebih kecil
dari yang seharusnya.
* Siapa saja yang Wajib Bayar Pajak&Siapakah yang menjadi Wajib Pajak?
Pada dasamya setiap orang pribadi baik Warga Negara
Indonesia/Warga Negara Asing yang bertempat tinggal di Indonesia dan badan
yang didirikan/berkedudukan di Indonesia mempakan wajib pajak,kecuali
ketentuan peraturan perundang-undangan menentukan lain.mengingat sifatnya
yang wajib,maka orang atau suatu badan yang menurut peraturan perundang-
undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan
disebut sebagai wajib pajak(WP).
Wajib Pajak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Orang Pribadi
Adalah mereka yang telah mempunyai penghasilan diatas penghasilan tidak
kena pajak(PTKP) dimana batasan PTKP telah ditentukan oleh Undang-undang
pajak penghasilan.
- Badan
Adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk
apapun,finna,kongsi,koperasi,dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
yayasan, orgamsasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya
Lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektifdan
bentuk usaha tetap.
* Struktur Organisasi
Reformasi perpajakan di Indonesia dimulai tahun 1984,pada waktu itulah Self
Assasment System diperkenalkan di Indonesia dimana setiap wajib pajak
diberikan kepercayaan untuk mendaftarkan diri^nenghitung hutang pajaknya
sendiri dan melaporkan hasil perhitungan pajaknya ke Kantor Pelayanan
Pajak,sehingga aparat pajak hanya mengawasi saja,melakukan pelayanan dan
penyuluhan kepada wajib pajak.
Adapun bagan dari struktur organisasi dan Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah II,Surakarta,adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3.2. Fungsi dan kegiatan Internal dan Eksternal humas di Kanwil DJP Jateng
II,Surakarta
* Fungsi Internal
Fungsi internal humas di kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Tengah II,Surakarta sendiri pada umumnya yaitu pemberitahuan informasi dari
kantor pusat kepada seluruh pegawai yang bertempat di daerah,untuk
diberitahukan kepada seluruh satker/satuan kerja mengenai adanya peraturan
perpajakan yang terbaru yang harus dipatuhi.disini cara penyampaian PRO
kepada seluruh satuan kerja yaitu dengan menggunakan komunikasi secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
vertikal.
* Fungsi Ekstemal
Sedangkan fungsi ekstemal dari Public Relations yang ada di DJP
sendiri lebih banyak daripada fungsinya kedalam organisasi. Beberapa
firngsinya sendiri adalah sebagai berikut:
1) Pemberi informasi kepada masyarakat mengenai peraturan perpajakan yang
berlaku sekarang.
2) Pemberi informasi kepada media massa mengenai perpajakan.
3) Dengan adanya internet petugas humas yang ada di DJP,dapat
memberitahukan informasi mengenai tata cara dan undang-undang
mengenai perpajakan yang berlaku kepada masyarakat melalui website yang
sering disinggahi banyak masyarakat seperti melalui facebook dan twitter.
Instansi pajak juga mempunyai website instansi yang berfungsi sebagai
pemberitahuan kepada masyarakat mengenai semua yang berhubungan
tentang pajak dan informasi terbaru yang selalu diperbarui oleh petugas
humas agar mempermudah masyarakat dalam mencari informasi mengenai
perpajakan, dan masyarakat tidak perlu repot untuk menelvon secara
langsung ke kantor pajak ataupun datang langsung ke kantor pajak untuk
bertanya mengenai perpajakan, cukup mengakse melalui website pajak
maka mereka dapat mengetahui info apa yang mereka butuhkan.
4) Dengan adanya facebook dan twitter pajak, masyarakat dapat bertanya
melalui message, wall ataupun testimonial mengenai info pajak yang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
mereka mengerti dan mereka akan mendapatkan balasan secepat mungkin
dari petugas humas yang bersangkutan.
5) Melalui website pajak yang alamat websitenya www.pajak.go.id, petugas
humas di DJP dapat mengeluarkan Press Release ataupun News Release
secara langsung tanpa hams mengadakan konfrensi pers terlebih dahulu.
6) Saat ini untuk meberitahukan informasi mengenai pcraturan perpajakan
yang terbaru pada masyarakat global, petugas humas dari DJP tidak hanya
mengupdate berita terbaru melalui website pajak,facebook ataupun twitter
saja,tetapi petugas humas mengadakan keriasama dengan lembaga media
kompas,untuk bekerjasama melalui website kompas yaitu
www.kompasiana.com, untuk memberitahukan informasi pada masyarakat
mengenai info terbaru dari tata cara perpajakan-hal tersebut bisa dikatakan
disambut baik oleh masyarakat terutama konsumen di dunia maya yang
banyak mengetahu info pajak melalui website kompas tersebut.hal ini bisa
dikatakan efektif karena hasil yang dicapai berhasil menembus diatas rata-
rata pengetahuan masyarakat melalui info pajak,persentase yang dicapai
mencapai 60-70%.
* Peningkatan Citra Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Jawa Tengah
II,Surakarta.
Ada beberapa upaya dari petugas humas di DJP untuk
meningkatkancitra instansi kepada masyarakatdiantaranya adalah sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
a) Sosialisasi secara langsung
Yang dimaksud dengan sosialisasi secara langsung disini adalah
dengan cara petugas humas dari DJP turun langsung ditempat umum dan
ditempat yang banyak dikunjungi masyarakat untuk memberitahukan
pengetahuan mengenai info pajak kepada masyarakat umum.beberapa
kegiatan yang sudah dilakukan selama ini oleh petugas humas dari Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, selama ini adalah
dengan cara mengadakan pojok pajak ,pajak keliling dengan menggunakan
mobil pajak keliling,melakukan konfrensi pers dan Press Tour yang
bertujuan membangun kerjasama dan koordinasi yang baik antara petugas
humas dari DJP dengan Media dan para Wartawan.sosialisasi pajak juga
dilakukan dengan metode TAX Goes To School,yaitu memberi pengetahuan
dan pembelajaran pajak sedini mungkin di kalangan pelajar agar mereka
mengerti tentang tata cara peraturan pajakJadi sosialisasi dilakukan bukan
hanya ditujukan kepada kalangan dewasa saja tetapi juga dikalangan pelajar.
Sosialisasi langsung juga dilakukan melalui media elektronik dengan
menggunakan media televisi dan radio, sepanjang tahun 2010 Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II Surakarta, giat
melakukan sosialisasi melalui media cetak ataupun elektronik yang
berdampak sangat baik intuk peningkatan citra di kalangan masyarakat.
beberapa kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2010 melalui media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
televisi, adalah:
- Talkshow Interaktif yang dilakukan sebanyak 38 kali
- Iklan layanan masyarakat dan liputan khusus perpajakan yang dilakukan
sebanyak 2334 kali.
- News Sticker di beberapa channel berita sebanyak 500-1000 kali.
Selain melalui media televisi untuk meningkatkan citra Kanwil DJP Jawa
Tengah II, Surakarta, petugas humas dari DJP juga melakukan sosialisasi
melalui media elektronik radio.beberapa kegiatan yang dilakukan sepanjang
tahun 2010 melalui media radio, adalah sebagai berikut:
- Dialog interaktif yang sudah dilakukan sebanyak 319 kali yang dilakukan
bukan hanya dari Kanwil DJP Jawa Tengah II saja,tetapi juga dari
beberapa kantor pajak lainnya seperti Kantor Pelayanan Pajak
Pratama,Kanwil DJP dari beberapa daerah lainnya dan juga dari Kantor
Penyuluhan dan Pelayanan Pajak di beberapa daerah.
- Iklan layanan masyarakat di radio yang dilakukan sebanyak 17.121 kali
sepanjang tahun 2010.
Untuk meningkatkan citra Kanwil DJP Jawa Tengah II,
Surakarta, petugas humas dari DJP juga melakukan upaya peningkatan citra
dengan menggunakan cara penyuluhan pajak secara tidak langsung ke
masyarakat.upaya yang digunakan adalah dengan menggunakan media
cetak, yaitu dengan menerbitkan majalah pajak kita-majalah pajak kita terbit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
setiap satu bulan sekali.majalah pajak kita didistribusikan kepada public
internal dan ekstemal.untuk publik ekstemal majalah pajak kita biasanya
didistribusikan kepada instansi-instansi pemerintah lainnya,seperti
Departemen Perhubungan,Departemen Tenaga Keria,dan lainnya.selain itu
karena sifatnya yang melayani masyrakat,untuk masyarakat,majalah pajak
kita bisa diperoleh jika petugas humas dari Kanwil DJP Jawa Tengah II,
Surakarta, sedang melakukan sosialisasi di tempat umum atau sedang
mengadakan even Pajak keliling.
Dari banyaknya kegiatan diatas,upaya yang ditempuh untuk
menyadarkan masyarakat akan wajib membayar pajak,dari informasi yang
diperoleh semua kegiatan diatas bisa dibilang efektif dan berhasil.karena
pada nyatanya dengan semua kegiatan sosialisasi tersebut,baik melalui
media cetak,elektromk ataupun intemet,Kanwil DJP Jawa Tengah II
,Surakarta,memperoleh predikat juara sosialisasi tingkat nasional dan rata-
rata pertahunnya Kanwil DJP Jawa Tengah II,Surakarta dapat melebihi
perolehan target yang ditentukan.pendapatan dari perolehan wajib pajak
sudah mencapai lebih dari 100% per tahun.
Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Jawa Tengah II,
Surakarta sendiri pada bidang kehumasannya, dibagi menjadi 3 sub
bagian,yaitu seksi pelayanan,seksi penyuluhan dan juga seksi hubungan
masyarakattugas masing-masing dari ketiga sub bagian tersebut yaitu:
a). Seksi Bagian Pelayanan
Di bagian pelayanan terdapat beberapa tugas yang harus dilakukan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
diantaranya:
- Penetapan wajib pajak patuh ( setiap awal tahun ), berdasarkan
laporan dari satker.
- Permintaan penetapan sebagai daerah terpencil (jika ada permohonan
dari wajib pajak).
- Pemantauan kegiatan di kantor KPP ( Kantor Pelayanan Pajak
Pratama).
- Permintaan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan
perpajakan.
- Kegiatan lomba pelayanan yang diikuti oleh setiap wilayah kerja
kanwil setiap 1 tahun sekali.tujuaimya yaitu untuk meningkatkan •
pelayanan perpajakan yang semakin baik.
b). Seksi Bagian Penyuluhan
- Memberikan edukasi pemahaman mengenai hak & kewajiban
perpajakan kepada para wajib pajak.
- Menyiapkan materi sosialisasi dan mengkoordinasi pelaksanaan
sosialisasi.
- Membantu pelaksanaan sosialisasi perpajakan lainnya.
- Menatausahakan surat atau dokumen masuk maupun keluar.
c). Seksi Bagian Humas
Pada seksi bagian humas tugas intinya yaitu penyampaian laporan dari
kantor pusat pada seluruh staff yang berada di kanwil dan untuk
penyampaian mformasi dari publik pada publik internal perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
mengenai citra dan opini masyarakat mengenai Kanwil DJP Jateng
II,Surakarta.selain itu petugas humas juga melakukan kegiatan konfrensi
pers,mengatur pertemuan dengan para wartawan,membuat press
release,memperbaharui berita di internet dan website.
* Makna dari logo DJP (Dircktorat Jenderal Pajak):
CAKTI BUDHI BHAKTI: Dengan segala kekuatan, tenaga, dan
fikiran dan dengan budi yang luhur, kami berbakti kepada Negara.
ARTI SIMBOL:
1. Perisai berbentuk segi lima : melukiskan Negara Pancasila Republik
Indonesia.
2. Sayap berkembang yang berbulu lima menunjukkan kemegahan
Negara, sebagai pendorong para pegawai Direktorat Jenderal Pajak
menjalankan tugasnya dengan bertujuan memelihara tetap
berkembangnya sayap Negara.
3. Bejana emas melambangkan tempat pengumpulan uang negara
(fiscus).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
4. a. Libra melukiskan keadilan.
b. Padi tujuh belas butir dan delapan kelompok bunga kapas
melukiskan cita-cita kemakmuran Negara.
5. Tiga gelombang melukiskan bahwa Direktorat Jenderal Pajak dalam
melaksanakan tugasnya berdasarkan Tridharma Pemajakan yaitu :
a. meliputi seluruh subjek pajak.
b. objek pajak yang semestmya.
c. tepat pada wakfunya.
Gelombang diartikan bahwa fiskus mengatur dan memperlunak
conyunctuur.
ARTI KESELURUHAN
Direktorat Jenderal Pajak sebagai aparatur Negara Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila mempunyai tugas dalam bidang
Perpajakan dan dalam melaksanakan fungsinya memungut dan
memasukkan pajak ke dalam Kas Negara berusaha dengan segala daya
upaya agar supaya fungsi pajak baik budgeter maupun mengatur dapat
terlaksana sebaik-baiknya berdasarkan Tridharma Pemajakan dengan
memperhatikan tingkat conyun^tur guna mencapai masyarakat adil dan
makmur, materiil dan spiritual, sesuai dengan tujuan Undang-Undang
Dasar 1945.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB IV
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
TAHUN 2011
4.1 .Hasil Kuliah Keija Media Penulis
Selama jangka waktu kurang lebih dua bulan,antara bulan februari
sampai dengan bulan april,penulis melakukan kuliah kerja media di salah satu
organisasi pemerintahan kota surakarta,tepatnya di lembaga keuangan Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak,Jawa Tengah II,Surakarta.alasan penults
memilih untuk melakukan kuliah kerja media di lembaga tersebut yaitu
karena selama mi,Direktorat Jenderal Pajak atau Kantor Pajak banyak
menjadi ketakutan masyarakat dan selama ini masyarakat selalu
mempertanyakan,apakah benar uang yang dibayarkan masyarakat untuk
membayar pajak benar-benar dipergunakan semaksunal mungkin oleh
petugas yang berada di kantor pajak,untuk kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu penulis dengan sengaja melakukan sebuah riset atau
penelitian di lembaga tersebut untuk mengetahui kegiatan apa saja yang
dilakukan di lembaga keuangan DJP dan karena penults merupakan
mahastswt dalam bidang Public Relations,maka penults mengkhususkan
penelitian dalam bidang kehumasan yang dilakukan oleh Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Dari hasil kegiatan Kuliah Kerja Media yang dilakukan
penulis,penulis mendapatkan pelajaran yang bermanfaat dalam melakukan
tugas tersebutadapun rincian kegiatan yang dilakukan oleh penults selama
kurang lebih dua bulan adalah sebagai berikut:
* Minggu ke I,II,III,IV,kurang lebih yang berlangsung antara tanggal 14
februari sampai dengan tanggal 7 maret 2011 antara lain :
a) Melakukan kegiatan surat-menyurat yang ditujukan dari kanwil ke
kantor pelayanan pajak pratama di daerah-daerah lain.
b) Fotocopy surat untuk kantor pajak daerah,untuk arsip kehumasan,dan
juga untuk tembusan kepala kantor wilayah (kakanwil).
c) Mewawancarai staff humas kantor pajak mengenai perpajakan dan juga
melihat arsip-arsip kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2010.
d) Menginput data surat masuk.
* Minggu ke V,VI,VII,VIII,kurang lebih berlangsung antara tanggal 14
maret sampai dengan 8 april 2011,adalah:
a) Mengikuti kegiatan sosialisasi di kantor pelayanan pajak pratama
surakarta mengenai cara penghitungan dan pengisian SPT yang
bekerjasama dengan lembaga pendidikan komputer Apkomindo di aula
kantor pelayanan pajak pratama surakarta.
b) Mengikuti kegiatan sosialisasi dan pengisian bersama SPT, yang
dilakukan oleh seluruh dosen dan karyawan Universitas Muhamadiyah
Surakarta yang bertempat di gedung serbaguna Universitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Muhamadiyah Surakarta.
c) Mengambil foto kegiatan event "Donor Darah Untuk Sesama" yang
dilakukan di loby kanwil pajak.
d) Mengirim faksimili untuk kantor pelayanan pajak pratama magelang
dengan menggunakan mesin faksimili kantor di ruang sekretariat.
e) Emengikuti kegiatan sosialisasi pengisian spt di kantor polresta
surakarta dan polsek pasar klewer.
- Kendala yang dihadapi:
a) Untuk penults kendala yang dihadapi tidak terlalu banyak,hanya saja
masih agak ragu menggunakan mesin faksimili karena tidak tahu cara
menggunakannya.
b) Kurang begitu mengerti bagaimana cara menginput data yang hams
diinput ke komputer.
- Solusi dalam menghadapi kendala:
a) Bertanya kepada mas arya yaitu sekretaris yang bersangkutan
bagaimana cara menggunakan mesin faksimili,karena penulis
menggunakan mesin faksimili di ruang sekretariat
b) Bertanya pada mba nana dan mas agung yaitu staff bagian penyuluhan
bagaimana cara menginput data di komputer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A) Kesimpulan
Public Relations sudah dipelajari dan dipraktekkan sejakjaman
perang kedua dimulai,walaupun pada saat itu mungkin ilmu dan cara
menggunakamiya belum begitu semaksimal seperti sekarang.pelopor dari
digunakannya teknik public relations ialah seorang wartawan Amerika
Serikat yang juga menjadi bapak dari public relations yaitu Ivy Ledbetter
Lee.pada saat itu Ivy Lee menggunakan teknik public relations yang
dinamakannya "Declarations of Principles" atau deklarasi asas-asas dan
tehnik tersebut berhasil digunakannya untuk mengatasi pemogokan kaum
bumh di pemsahaan batu bara dan mengembalikan image baik perusahaan di
mata masyarakat.
Seiring dengan kemajuan zaman,maka teknologi juga sudah semakin
canggih dan dengan adanya kemajuan teknologi tersebut,maka munculah
mtemet.dengan adanya intemet,hampir semua orang mengalami kemudahan
dalam bidang pengetahuan dan jaringan network sosial melalui website-
website tertentu di situs jejaring sosial internet seperti facebook,
friendster, blog, plurk, dan twitter, situs-situs jejaring sosial tersebut saat ini
sudah banyak digunakan oleh pengguna dunia maya,bahkan saking
merebaknya situs jejaring sosial,entah sudah berapa rams ribu juta orang yang
menggunakannya dari selumh dunia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dengan adanya fenomena tersebut, maka muncul seorang pelopor
public relations dengan menggabungkan sistem PR konvensional dan
cyber.Pelopor cyber PR tersebut ialah Brian Solis.Menurutpendapatnya,
teknik PR yang selama ini banyak digunakan oleh para praktisi PR di sektor
negri ataupun swasta harus diperbaharui selling dengan perkembangan dan
kemajuan teknologi.tidak saja hanya dengan menggunakan trik-trik lama
seperti cara media relations ataupun goverment relations saja,tetapi juga
dengan online PR atau saat ini yang banyak diketahui .masyarakat dengan
sebutan " PR Two Poin O". Pr Two Poin 0,merupakan kelanjutan dari PR
One Poin 0,yaitu sistem PR yang konvensional.PR Two Poin O, merupakan
sistem PR yang menggunakan tehnik pengembangan citra dan pengenalan
produk ataupun membangun jaringan network sosial dengan public internal
maupun ekstemal perushaan dengan menggunakan tehnik online.
Dengan menggunakan sistem PR Two Poin O, praktisi PR saat ini dapat
membangun komunitas dan membuat jaringan network sosial dengan banyak
orang dari public internal ataupun ekstemal perusahaan,dan tidak menutup
kemungkinan juga dengan adanya sosial media yang berkembang praktisi PR
bisa mengembangkan jaringannya dengan membangun keriasama dengan
sektor asing ataupun investor-investor yang akan mengembangkan
investasinya di perusahaan tersebut.semua itu bisa dibangun dengan sistem
PR Two Poin O,dengan sistem pendekatan online,yang tidak memerlukan
tulisan-tulisan formal ala wartawan televisi atupun media cetak,tetapi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
revolusi.
pengembangan tulisan non formal yang lebih dapat mendekatkan perusahaan
dengan publiknya.
Ada beberapa cara sebuah perusahaan mengembangkan sistem PR Two
Pom 0 yang dijalankan,termasuk yang dilakukan oleh praktisi humas di
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Jawa Tengah II,Surakarta,yaitu
dengan mengembangkan pengetahuan masyarakat dengan membuat beberapa
akun di website yang saat ini sedang ramai digunakan oleh banyak pengguna
Jejaring sosial,seperti akun facebook dan twitter,tujuannya adalah
mendekatkan pengetahuan mengenai perpajakan kepada
masyarakat,membangun network dan membangun image yang positif dari
DJP di mata masyarakatselain itu,DJP juga berusaha lebih jauh lagi untuk
membangun pengetahuan masyarakat mengenai perpajakan bukan hanya
dengan membuat website perusahaan,facebook ataupun twitter saja,tetapi
juga dengan cara membangun keriasama dengan lembaga media cetak
kompas melalui website www.kompasiana.com. Disini praktisi humas dari
DJP,berharap pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan manfaat dan '
pentingya membayar pajak dapat teratasi.selain itu praktisi humas dari DJP
juga membuat mailing list yang beralamat www.e-mail.djp@vahoo.com agar
masyarakat dapat bertanya langsung melalui email dan tidak perlu repot
datang langsung ke kantor pajak untuk mengetahui berbagai hal yang ingin
mereka ketahui mengenai perpajakan.
Tetapi, menurut penults ada beberapa kelemahan dari website pajak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Indonesia yang mungkin kurang diperhatikan oleh petugas yang bersangkutan
sehingga pengetahuan masyarakat untuk membayar pajak ataupun info pajak
tidak semuanya terpenuhilah .di website pajak indonesia,hanya disebutkan
kurs pajak,kontak pajak,profil DJPJayanan dan saran,hal tersebut sangat
standar jika dibandingkan dengan website pajak amerika serikat yaitu
intemasional revenue service (IRS).berbeda dengan website pajak di amerika
serikat yaitu intemasional revenue service,pada website IRS tersebut
disebutkan keterangan yang lengkap mengenai berapa jumlah nominal pajak
yang hams dibayarkan kepada pemerintab dari pihak masyarakat .
umum,anggota militer,kepolisian,dan lain-lain.selain itu di website IRS juga
terdapat keterangan yang lengkap mengenai peraturan peraturan pajak yang
terbaru dan pengumuman pemerintah dan juga sanksi yang hams dikenai jika
tidak membayar pajak.berikut adalah gambar dari website IRS dan PAJAK
INDONESIA:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Dari gambar diatas,bisa dilihat perbedaan yang sangat mencolok antara
website pajak milik amerika serikat dengan website DJP indonesia-pada website
intemasional revenue service atau IRS milik amerika,dijelaskan sangat rinci
mengenai pembayaran pajak yang harus dibayarkan sejumlah berapa banyak jika
pajak tersebut milik perorangan,anggota militer,pembisnis atau pengusaha,dan
pada gambar diatas juga dijelaskan sangat jelas bahwa pembayaran pajak yang
selama ini dibayarkan oleh masyarakat digunakan untuk apa saja keperiuannya
dan jika ada dana berlebih maka dana tersebut digunakan untuk dana sosial atau
charities untuk masyarakat yg kurang mampu,sehingga masyarakat mendapatkan
info yang jelas mengenai perpajakan dan tidak ada keraguan dalam melakukan
pembayaran pajak.
Pada website DJP milik Indonesia tidak dijelaskan dengan jelas berapa saja
jumlah nominal yang harus dibayarkan secara peroiangan atau milik
perusahaan.pada website DJP hanya diberitahukan peraturan perpajakan yang
terbaru yang harus dipatuhi masyarakat dan contac pelayanan yang bisa dihubungi
masyarakat jika ada yang tidak jelas,sedangkan banyak sekali info yang kurang
tersedia pada website DJP,hal-hal seperti inilah yang akan membuat masyarakat
merasakan kurang puasnya pelayanan dari praktisi humas DJP kepada
masyarakat.memang pada dasamya prinsip PR Two Poin O adalah penerangan
kepada masyarakat dengan menggunakan dan memanfaatkan kecanggihan
teknologi yang muncul dan juga melakukan pendekatan secara persuasif untuk
membangun citra yang baik di mata masyarakat luas dengan menggunakan sosial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
media yang saat ini banyak digunakan oleh pengguna dunia maya. dengan
menggunakan sosial media online yang saat ini banyak sekali
bertumbuhan,masyarakat bisa mengetahui peraturan perpajakan yang terbaru
tanpa adanya pembedaan status sosial asalkan hal-hal yang kurang terpenuhi
di website dapat terpenuhi.tetapi ada satu hal yang periu diingat oleh praktisi
PR di dunia maya.konsumen global di dunia may a tujuannya adalah untuk
bersenang-senang,sedangkan perusahaan membutuhkan network sosial seluas
mungkinJadi tentukan dulu target sasarannyajangan sasaran diperuntukkan
pada semua pengguna dunia maya.
B) Saran
Saran penulis,semoga prakdsi PR di Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah II Surakarta,dapat memperbaiki kekurangan
yang ada dan dapat melanjutkan sistem PR Two Poin O tersebut sesuai target
yang ingin dicapai,lebih giat lagi melakukan sosialisasi melalui dunia online
dan mendalami perilaku konsumen di dunia maya dan semoga DJP semakin
maju dalam mensejahterakan kesejahteraan masyarakat.
"MASA GABAYAR PAJAK? GIMANA KITA MAU MAJU??"