Post on 12-Apr-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
laporan tentang ala-alat meteorology dan klimatologi. Dan juga saya berterima
kasih pada Bapak Prof. Dr. H. Ramli Umar, M.Si dan Ibu Rosmini Maru, S.Pd,
M,si serta Bapak Takdir Ismail, S.Pd selaku dosen mata kuliah Meteorology dan
Klimatology UNM yang telah memberikan tugas ini. Saya sangat berharap
laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai cuaca dan iklim. Seperti kita ketahui hal yang setiap harinya
berganti dan selalu berubah – ubah, apalagi setelah kita ketahui tentang
pemanasan global yang meningkatkan suhu rata – rata atmosfer, laut dan daratan
bumi.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat
kekurangan, dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
.
Makassar, 14 Maret 2016
Penyusun
Asrianti Putri Lestari
1515440012
Laporan Kuliah Lapang Meteorologi dan Klimatologi APL | 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................2
BAB I PENDAHULAN...................................................................................3
I.1 Latar Belakang...................................................................................3
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
I.3 Tujuan................................................................................................4
1.4 Manfaat…………………………………………………………….4
BAB II METODOLOGI PENELITIAN..........................................................5
II.1 Metode Studi Lapang........................................................................5
II.2 Sumber Data.....................................................................................6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................11
IV. Hasil..................................................................................................11
IV.Pembahasan........................................................................................18
BAB VI PENUTUP..........................................................................................34
VI.1 Kesimpulan.....................................................................................34
VI.2 Saran................................................................................................35
Laporan Kuliah Lapang Meteorologi dan Klimatologi APL | 2
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Meteorologi adalah ilmu tentang gejala-gejala cuaca dalam ruang dan
jangka waktu yang terbatas, sedangkan klimatologi adalah ilmu pengetahuan
tentang gejala-gejala cuaca secara umum dalam waktu yang lebih lama dan
pada daerah/wilayah yang lebih luas. Pengukuran dan pencatatan unsur iklim
dan cuaca yang penting diamati oleh sebuah stasiun Klimatologi dan
Meteorologi antara lain curah hujan yang terkait dengan jumlah dan intensitas
hujan, evaporasi dari permukaan tanah dan tanaman, radiasi sinar matahari
yaitu lama penyinaran dan intensitas penyinaran, kelembapan dan suhu baik
pada udara maupun tanah dan tentang angin yaitu kecepatan serta arah angin.
Karena pentingnya faktor iklim maka perlu dilakukan pengamatan iklim
dengan benar,akurat,kontinyu dan terorganisir.
Maka dari itu, kami melakukan kuliah lapang berhubungan dengan
mata kuliah Meteorologi dan klimatologi di Stasiun Maritim Paotere Makassar
dan Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten Maros.
.
Laporan Kuliah Lapang Meteorologi dan Klimatologi APL | 3
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di ambil berdasarkan judul laporan yang di
buat, yakni :
1. Apa yang dimaksud dengan Meteorologi dan klimatologi?
2. Apa alat-alat yang digunakan untuk mengukur meteorologi dan
klimatologi?
3. Apa unsur-unsur cuaca dan iklim?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini yang di ambil berdasarkan
rumusan masalah yang telah di angkat, yaitu agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan meteorology dan klimatologi
2. Mengetahui alat-alat yang digunakan untuk mengukur meteorologi dan
klimatologi
3. Mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah Mahasiswa dapat memahami unsur-
unsur pembentukan cuaca/iklim, juga dapat memahami cara kerja alat-alat
meteorologi/klimatologi mengenai pengukuran suhu (temperatur), curah hujan,
tekanan udara, kelembaban udara, radiasi matahari, penguapan, dan pengukuran
arah dan kecepatan angin. serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya.
Laporan Kuliah Lapang Meteorologi dan Klimatologi APL | 4
BAB IIMETODOLOGI PENELITIAN
II.1 Metode Studi Lapang
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
A. Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 12 April 2016
Berangkat :Selasa, 12 April 2016 pukul 08.30 WITA
(Tempat : Pelataran Jurusan Geografi)
Kembali : Selasa, 12 April 2016 pukul 14.30 WITA
B. Tempat Pelaksanaan
Kuliah Lapang dilakukan di dua titik yaitu di Stasiun Maritim Paotere
Makassar dan Badan Metereologi dan Klimatologi Kabupaten Maros.
2. Alasan Pemilihan Lokasi
Berbagai alasan dalam pemilihan lokasi Praktek Lapang/Kuliah Lapang di
Stasiun Maritim Paotere Makassar dan Badan Metereologi dan Klimatologi
Kabupaten Maros, karena di sanalah tersedia alat-alat klimatologi.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan
data/sampel selama kuliah lapang :
1. Alat tulis menulis
2. Buku catatan
3. Kamera
3. Susunan Kegiatan di Lapangan
a. Persiapan
Laporan Kuliah Lapang Meteorologi dan Klimatologi APL | 5
1. Pembentukan kelompok Kuliah Lapang
2. Penentuan lokasi dan waktu Kuliah Lapang
b. Kegiatan inti
Objek 1 : Badan Metereologi dan Klimatologi Kabupaten Maros.
Di daerah objek dilakukan pengamatan terhadap kondisi di
sekitaran taman klimatologi tersebut, dan mendapat penjelasan
dari staf operasional (Ahmad Hidayat) tentang alat-alat
klimatologi.
Objek 2 : Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar
Di daerah objek dilakukan pengamatan terhadap kondisi di
sekitaran taman meteorologi, dan mendapat penjelasan dari staf
operasional tentang alat-alat meteorology .
.
c. Kegiatan Pasca Kuliah Lapang
Setelah melakukan kegiatan kuliah lapang, maka para
mahasiswa ditugaskan untuk membuat laporan hasil penelitian
setelah melakukan praktek lapang/kuliah lapang dan dikumpul
sebelum tanggal yang telah ditetapkan.
II.2 Sumber Data
1. Wawancara, pengambilan data melalui wawancara /secara lisan
langsung dengan sumber datanya. Jawaban kemudian di catat oleh
penanya kemudian merangkumnya.
Laporan Kuliah Lapang Meteorologi dan Klimatologi APL | 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Cuaca
Cuaca adalah rata-rata kondisi atmosfer pada suatu tempat tertentu
yang sifatnya berubah-ubah dari waktu kewaktu. Udara merupakan benda
gas yang menyelubungi bumi dengan ketinggian tertentu, tidak berwarna,
tidak berbau, tidak dapat dilihat, dan tidak dapat dirasakan, kecuali dalam
keadaan bergerak (angin). Ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca
disebut meteorologi. Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering
menyatakan cuaca buruk dan cuaca baik,hanya berdasarkan keadaan udara
misalnya banyak berawan dan mendung atau hujan dikatakan cuaca
buruk,dan bila langit cerah dan tidak berawan dikatakan cuaca baik.
Ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut meteorologi.
Berdasarkan gabungan maklumat diekstrak dari ramalan bermusim yang
dikeluarkan oleh ECMWF, JAMSTEC, JMA, dan NCEP, kawasan timur
laut Semenanjung Malaysia dijangkakan akan menerima jumlah hujan
sedikit diatas normal mulai Mei hingga Juni. Jumlah hujan sedikit diatas
normal juga terjadi dikawasan pedalaman Pahang mulai Juli hingga
Agustus dan Johor mulai Juli hingga Oktober. Keadaan cuaca yang normal
adalah dijangkakan di kawasan-kawasan lain di Semenanjung Malaysia
semasa tempo tersebut.
Udara merupakan benda yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak
dapat dirasakan, dan tidak dapat pula diraba, kecuali bergerak sebagai
angin. Udara mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang, dan dapat
pula menghasilkan gelombang yang bertekanan serta merupakan benda
yang transparan dalam beberapa bentuk radiasi. Udara sangat penting
dalam kehidupan, disamping sangat penting untuk kehidupan, sebagai
media untuk proses cuaca, udara bekerja sebagai selimut yang melindungi
bumi terhadap tenaga matahari pada waktu siang hari, serta menghalangi
hilangnya panas yang berlebihan pada waktu malam hari. Seandainya
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 7
tidak ada atmosfer suhu bumi akan meningkat kira-kira menjadi 93,3o C
pada siang hari dan turun menjadi -148,9o C pada malam hari.
B. IKLIMIklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang luas
dan diperhitungkan dalam jangka waktu yang lama, antara 30-100 tahun.
Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorology dan ilmu yang
mempelajari iklim disebut klimatologi. Meteorology adalah ilmu yang
mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan jangka waktu terbatas,
Klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala
cuaca secara umum dalam waktu yang lebih lama dan pada daerah yang
relative luas. Misalnya, wilayah Asia Tenggara yan g terletak di daerah
equator, memiliki iklim tropis yang salah satu cirinya memiliki intensitas
curah hujan yang tinggi. Pengamatan, pencatatan, dan analisis cuaca dan
iklim di Indonesia dilakukan oleh badan meteorology dan geofisika
(BMG).
Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan
suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari
keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu
kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya
sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup
memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan
cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh
gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi
tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun
penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga
mempunyai arti penting.
Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001)
mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang
dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang
merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 8
teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah
satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino
dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah
curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia.
Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-nina berlangsung.
Menurut Winarso (2003) berdasarkan kajian dan pantauan dibidang
iklim siklus cuaca dan iklim terpanjang adalah 30 tahun dan terpendek
adalah10 tahun dimana kondisi ini dapat menunjukkan kondisi baku yang
umumnya akan berguna untuk menentukan kondisi iklim per dekade.
Penyimpangan iklim mungkin akan, sedang atau telah terjadi bila dilihat
lebih jauh dari kondisi cuaca dan iklim yang terjadi saat ini.
Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari
variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim.
Unsur-unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban
udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur
ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang
disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim (Anon, ? ).
Pengendali iklim atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim
antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain menurut Lakitan
(2002) adalah (1) posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi
lintang), (2) keberadaan lautan atau permukaan airnya, (3) pola arah angin,
(4) rupa permukaan daratan bumi, dan (5) kerapatan dan jenis vegetasi.
Cuaca dan iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan
dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas
proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran
planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya.
Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang
diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha
pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu
matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari
waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 9
dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita
pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal
jumlah, intensitas dan distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan serta pertambahan jumlah
penduduk bumi yang berhubungan secara langsung dengan penambahan
gas rumah kaca secara global akan meningkatkan variasi tersebut.
Keadaan seperti ini mempercepat terjadinya perubahan iklim yang
mengakibatkan penyimpangan iklim dari kondisi normal.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 10
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi
Praktik lapangan meteorologi dan klimatologi yang dilaksanakan pada
Jum’at, 5 April2013 dilakukan di dua lokasi, yaitu di Stasiun Maritim Kelas II
Paotere Makassar dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten
Maros Balai Besar Wilayah IV Makassar propinsi Sulawesi Selatan.
Stasiun Maritim Kelas II Paotere Makassar berlokasi di Jl. Sabutung I No.
30 Paotere. Stasiun Maritim terletak dekat pelabuhan Paotere Makassar. Daerah
Stasiun Maritim mempunyai area yang cukup luas. Hal ini disebabkan karena area
tersebut digunakan untuk menempatkan alat-alat meteorologi dan klimatologi
yang digunakan untuk mengukur curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara,
temperatur, radiasi matahari, penguapan dan kecepatan angin.
Lokasi kedua yaitu Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten
Maros. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) ini terletak di Jl. Ratulangi 75A
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Lokasi BMG Maros ini juga mempunyai
area yang luas, sama halnya dengan Stasiun Maritim Paotere Makassar, dan
digunakan dengan tujuan yang sama yaitu untuk menempatkan alat-alat
meteorologi dan klimatologi.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 11
B. Hasil
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di peroleh data-data sebagai berikiut :
Tabel 1. Daftar Alat Badan Meteoreologi dan Geofisika Pelabuhan Poetere
No Nama Alat Jumlah
1 Sangkar Meteorologi 1
2 Termometer 4
3 Barometer 1
4 Thermogrograf 1
5 Termometer apung 1
6 Campbel Stokes 1
7 Panci Penguapan 1
8 Penakar Hujan OBS 1
9 Helman 1
10 Stelwell dan Hokguage 1
Sumber : Badan Meteoreologi dan Geofisika Pelabuhan Poetere
Tabel 2. Daftar Alat Stasiun Meteorologi Kabupaten Maros
No Nama Alat Jumlah
1 Sangkar Meteorologi 1
2 Termometer 4
3 Barometer 1
4 Thermogrograf 1
5 Termometer apung 1
6 Campbel Stokes 1
7 Panci Penguapan 1
8 Penakar Hujan OBS 1
9 Helman 1
10 Stelwell dan Hokguage 1
11 Anemometer 1
Sumber : Stasiun Meteorologi Kabupaten Maros
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 12
1. Gambar Alat meteorologi dan klimatologi
a. Taman Alat
Gambar 3.1 Taman Alat
b. Sangkar Meteorologi
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 13
Gambar 3.2 Sangkar Meteorologi
c. Alat Pengukur Curah Hujan
1. Alat Pengukur Hujan Type Hellman.
Gambar 3.3 Pengukur Hujan Type Hellman
2. Penakar Hujan Observation
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 14
Gambar 3.4 Penakar Hujan Type OBSd. Alat Pengukur Suhu Udara
Gambar 3.5 Termometer
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 15
e. Alat Pengukur Penguapan
Gambar 3.6 Panci Penguapan
f. Alat Pengukur Lamanya Penyinaran Dan Intensitas Matahari.
1. Campbell Stokes
Gambar 3.7 Campbell Stokes
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 16
2. Gun Bellani
g. Alat Pengukur Temperatur Dan Suhu Tanah
1. Termometer tanah berumput
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 17
2. Termometer tanah gundul
h. Alat Pengukur Kecepatan Angin
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 18
C. Pembahasan
1. Taman Alat dan Sangkar Meteorologi
A. Taman Alat
Taman alat merupakan tempat meletakkan alat-alat atau lokasi penempatan
alat-alat Meteorologi dan Klimatologi yang berada di Kabupaten Maros. Taman
alat ini harus berada dilapangan terbuka dan tidak terlindung dari radiasi matahari.
Dan juga harus dijaga baik-baik dari hewan luar.
Taman alat-alat untuk stasiun klimatologi dibangun sedemikian rupa agar
dapat beroperasi secara terus menerus paling sedikit 10 tahun. Taman alat-alat
untuk stasiun sinoptik dibangun pada tempat yang cukup representatif untuk
daerah sekitarnya. Untuk membangun suatu taman alat perlu diketahui ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
1) Pilih areal tanah yang datar, atau yang sudah diratakan dan ditanami rumput
pendek.
2) Areal tanah tersebut jauh letaknya dari pohon-pohonan dan bangunan yang
tinggi.
3) Areal yang digunakan untuk taman alat tersebut diberi pagar (pagar kawat/besi)
setinggi 1 meter untuk melindungi alat dari gangguan bintang atau yang lainnya.
4) Ukuran luas taman alat tergantung dari tergantung dari jenis stasiun dan jumlah
alat yang dipasang didalamnya, misalnya misalnya luas taman alat stasiun
meteorologi sinoptik dan penerbangan berukuran 20 x 15 m, luas taman alat
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 19
stasiun meteorologi pertanian 40 x 20 m, luas taman alat stasiun kliamatologi 60 x
40 m.
5) Posisi taman alat memanjang arah utara selatan.
6) Untuk keperluan observasi dibuatkan jalam kerikil selebar 0.5 m.
7) Letak alat-alat meteorologi dalam taman alat ditentukan. Letak sudah ditentukan
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu satu sama lain. Penukaran tempat
dapat mempengaruhi hasil pengamatan.
B. Sangkar Meteorologi
Dalam sangkar meteorologi dipasang alat-alat seperti termometer bola
kering, termometer bola basah, termometer maximum, termometer minimum, dan
evaporimeter jenis piche. Pemasangan alat meteorologi dalam sangkar
dimaksudkan agar hasil pengamatan dari tempat dan waktu yang berbeda dapat
dibandingkan. Selain itu alat yang berada didalamnya terlindung dari radiasi
matahari secara langsung, hujan dan debu.
Sangkar meteorologi dibuat dari kayu yang kuat sehingga tahan terhadap
cuaca. Sangkar dicat putih agar tidak banyak menyerap panas matahari. Sangkar
dengan tinggi 120 cm dipasang diatas tanah berumput pendek yang terletak paling
dekat dua kali (sebaiknya 4 kali) tinggi benda yang berada disekitarnya. Pondasi
beton pada keempat kakinya agar kuat sehingga tidak goyang saat terjadi angin
kencang.
Dinding sangkar dibuat kisi-kisi yang memungkinkan terjadinya aliran
udara sehingga temperatur dan kelembaban dalam sangkar mendekati atau sama
dengan temperatur dan kelembaban diluar sangkar. Sangkar dipasang dengan
pintu yang menghadap utara selatan, sehingga alat yang ada didalamnya tidak
terkena radiasi matahari secara langsung. Jika matahari berada di utara katulistiwa
maka pintu yang menghadap ke selatan yang dibuka.
2. Alat Meteorologi
1. Alat Pengukur Curah Hujan
Alat pengukur curah hujan ada dua macam yaitu alat pengukur curah
hujan tipe Hellman dan alat pengukur curah hujan OBS (observatorium)
a. Alat Pengukur Hujan Type Hellman.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 20
Alat ini bekerja secara otomatis, tingginya 150 cm dari permukaan tanah.
Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satu hari tau 24
jam dalam satuan (mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi.
Bagian-abagian alat :
Mulut corong yang berpungsi sebagai tempat masuknaya air hujan yang
berdiameter 200 cm .
Logam selubung alat yang berbentuk selinder dan berpintu lebar.
Penampung air
Pelampung yang terdapat dalam penampung air.
Pias Hellman yang dipasang melingkar pada selinder Hellman tempat grafik
tertera,
Pena penacatatan sebagai pencatat intensiatas hujan apada grafik,
Jam Hellman ayang berbentuk selinder ayang berputar lengkap dengan kunci
pemutar
Pipa penghubung corong dengan pelampung.
Pipa Happel yang berfungsi seabagai tempat yang dilalui air lebih yang
tumpah adari pelampung.
Gealas ukur berskala.
Cara Kerja Alat :
Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh akan masuak kedalam mulut
corong kermudian diteruskan dalam saluran pelampung. Bila huajan berlanhsung
terus, maka pelampung akan terangkat adan pena pencatat akan terangkat pula dan
akan membentuk grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah menunjukakan
angka 10 maka penah tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya
sampai hujan berhenti adan apabiala air dalam pelampung telah penuh maka pada
kertas pias akan terdapat dua garis yaitu:
o Garis vertical yang menunjukkan besar kecilnya curan hujan.
o Garis horizontal yang menunjukkan jam (waktu) sealama turunnya hujan.
Jumlah curah hujan dalam sehari berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada kertas
pias dapat dihitung dengan rumus :
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 21
( x 10) + Y mm
Ket :
= Berapa kali tecapai curah hujan dalam 10 mm
Y = nilai skala terakhir yang ditunjukkan pada grafik
Pada setiap penggunaan pias baru , pena harus dikembalikan pada angka
nol. Jika curah hujan setempat rendah dan penah tidak mencapai angka nol , maka
kita dapat menambahkan air dengan bantuan gelas ukur dengan ketentuan bahwa
air yang ditambahkan harus ducatat jumlahnya.
Misalnya : Keduduakan terakhir dari pena pencatat menunjukkan 7mm maka
untuk mengembalikan ke skala nol harus ditambah air dalam tabung sebanyak 3
mm. Setelah skala nol pias Hellman kembali pada selinder jam tersebut. Setelah
kertas pias terpasang maka selinder jam dikembaliakan pada tempat semuala
setelah kunci pemuta pernya diputar, sehingga selinder terpawang dengan posisi
teagak pada sumbu putarnya.
b. Alat Penakar Hujan Tipe OBS (Observatorium)
Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang
bentuknya menyerupai sebuah tabunh yang berbentuk corong, alat ini diacat putih
atau cat perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari yang
menyebabkan penguapan. Pada mulut corong dibuat menyempit untuk
menghindarkan terjadinya penguapan. Alat ini mempunyai tinggi 120 cm dari
permukaaan tanah yang diletakkan pada tempat terbuka.
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah huajan yang jatuh pada
permukaan tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati pada
jam 07.00 pagi.
Bagian-bagian alat:
Mulut corong, berdiameter 100cm berpungsi sebagai tempat masuknya air
hujan.
Penampung, untuk menampung air semenatara.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 22
Kran, berfungsi untuk mengeluarkan air dari penampung.
Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan.
Dasar alat, berfungsi sebagai tempat tumpuan alat.
Cara Kerja Alat :
Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi akan masuk melalui mulut corong
dan diteruskan kedalam bak penampung yang dialirkan melalui pipa sempit yang
ada di ujung corong penakar, air dalam tabung tersebut ditakar dengan cara air
yang berada dalam reservoir dikeluarkan melalui kran dan diamasukkan dalam
gelas ukur. Penunjukan intensitas air dalam gelas ukur menunjukkan jumlah curah
hujan dalam 1 hari (24 ajam).
Bila tidak ada hujan,maka data ditulis (-)
Bila hujan lebih kecil dibulatkan ke nol (0)
Bila hujan lebih besar dari nol ditulis (1)
2. ALAT PENGUKUR SUHU UDARA
Alat pengukur suhu udara ada 4 macam antara lain :
a. Termometer bola kering
b. Termometer bola basah
c. Termometer maksimum
d. Termometer minimum
Alat pengukur suhu udara dipengaruhi langsung oleh matahari Oleh
Karena itu alat-alat tersebut harus ditempatakan pada tempat tertentu yaitu pada
sangkar meteorology. Sangkar ini berfungsi untuk melindungi alat-alat pengukur
suhu udara tersebut. Ada dua jenis sangkar meteorology yaitu :
1. Sangkar dengan ketinggian 20 cm.
2. Sangkar denganketinggian 2 cm
Sangkar meteorologi ini dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Terbuat dari kayu yang bercat putih
2. Mempunyai dua buah pintu dimana pintunya dibuat bersekat-sekat supaya
udara tidak bisa keluar masuk.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 23
3. Pintunya menghadap dari utara ke selatan.
4. Ditempatkan pada tempat yang terbuka agar aliran udara tidak terganggu.
A. Termometer Bola Kering
Alat ini berfungsi untuk mengukur kelembaban udara. Pada prinsipnya
alat ini hampir sama dengan thermometer bola basah yang membedakan hanya
pada cara kerjanya. Alat ini bekerja melalui proses pemuatan. Jika suhu naik,
air raksa dalam pipa kapiler akan memuai dan bergerak naik.
Cara menghitung dengan rumus:
RH = (BK – BB) X Tabel
Suhu udara rata-rata =
Jadi selisih angka yang diperoleh dari alat itu, merupakan besarnya
kelembaban pada saat itu. Tetapi apabila ledua alat tersebut hasilnya sama maka
ini berarti kelemmbaban udara dalam keadaan jernih.
B. Termometer bola basah
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara. Pada saaat pengukuran alat
ini dipasang berdampingan dengan bola kering pada tiang statis.Termometer ini
terdiri dari tabung gelas yang didalamnya terdapat pipa kapiler. Pada ujung
yang lain dihubungkan dengan air yang ada pada bak (dihubungkan dengan
kain muslin dan baik air dihubungkan dengan udara luar).
Cara Kerja Alat :
Termometer bola basah dalam proses kerjanya dihuibungkan dengan
udara luar melalui kain muslin yang dihubungkan dengan air. Pada dasarnya
alat ini bekerja melalui proses penguapan. Pada saaat suhu nai,k maa air yang
ada pada kain mudslin akan menguap sehingga air raksa dalam pipa kapiler
bergeak turuin dan mennyusut.
C. Termometer maksimum
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 24
Termometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat
tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara
meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk
mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan
berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet.
Apabila temperatur naik dan kolom air raksa tidak terputus, maka air
raksa terdesak melalui bagian yang sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur
udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit
setelah air raksa dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa
tetap pada tempatnya.
Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara
karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi Thermometer
menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir dikembalikan. Thermometer
dikembalikan setelah dibaca.
Bagian-bagian alat :
1. Reservoir air raksa
2. Pipa kapiler berskala
3. Penyempitan
4. Indeks
D. Termometer minimum
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu terendah dalam waktu
tertentu yaitu dalam waktu satu hari. Di dalam pipa kapiler terdapat stip kaca
karena reaksi alkohol tidak seberapa cepat. Maka reservoir termometer ini
dapat dibuat dalam bentuk tapal kuda.
Bagian-bagian alat :
1. Pipa kapile
2. Stip kaca
3. Reservoir alkohol
4. Indeks
cara kerja :
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 25
Jika terdapat penurunan suhu udara maka alcohol dalam reservoir akan
menyumbat sehingga alcohol dalam pipa kapiler akan mengisi ruang hampa
yang terjadi dalam reservoir, sehingga indeks yang ada dldam pipa kapile ikut
menggesser sesuia dengan penurunan suhu udara saaat itu
Bila suhu udara naik, maka alcohol akan memuai mengisi atau mendesak
alcohol dalam pipa kapiler sehingga permmukaannya akan naik. Namun indeks
akan teap pada tempatnya. Bila suhu udara turun lagi dan lebih rendah dari
semula maka alcohol dalam pipa kapiler akan turun dan lebih rendah dari yang
semula.sehingga alcohol daam pipa kapiler akan turun dan tingginya sesuai
dengan angka yang ditunjukkkan dalam suatu indeks. Jika suhu udara turun lagi
sampai di bawah angka penurunan yang kedua, ini merupakan suhu udara yang
terendah yang tercapai dalam periode tersebut. Dan bila periode harian, maka
waktu pengamatan hanya dilakukan satu kali yaitu pada waktu siang hari
sebagai waktu pengamatan kedua dari pengamatan cuaca yang pada umumnya
dilakukan pada setiap stasiun. Sedangkan pengamatan pada periode/hari
berikutnya, maka permukaan alkohol pada pipa kapiler harus dikembalikan
dengan cara indeks dimiringkan kea rah suhu yang tinggi.
Temperatur yang terendah dan tecapai pada suatu saat ditunjukkan oleh
suatu stip kaca yang terdapat dalam bejana kapiler. apabila temperatur itu turun
maka stip kaca dibawa oleh kekuatan alcohol, akan tetap pada tempatnya jika
temperature naik. Jadi ujung stip menunjukkan temperature yang
terendah.
3. ALAT PENGUKUR PENGUAPAN
Penguapan adalah proses perubahan air menjadi uap. Uap air di udara
berasal dari penguapan air di bumi. Kondensasi dan presipitasi ini
mengembalikan air ke bumi. Alat pengukur penguapan ini adalah
EVAPORATION PAN (OPEN PAN) alat ini berfungsi untuk mengetahui
besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.
Bagian-bagian alat :
1. Panci untuk menampung air yang berdiameter 120 cm dan tinggi 30 cm
2. Hook geuge (batang berskala) untuk mengetahui ketinggian air dalam panic
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 26
3. stiff well (bejana) untuk menempakkan hook geuge sehingga mudah
pembacaan
4. kayu penopang untuk penyangga panic sehingga tidak bersentuhan dengan
tanah karena tanah menngandung panas yang akan menambah penguapan
5. temometer aur untuk mengukur suhu air permukaan
Rumusnya :
cara kerja :
Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm
pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam
tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung
pengaman didekaatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap tenang
dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil
melihat ujung panci dari hungging di dalam tabung pengaman. Skrup
pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging berfungsi untuk menaikkan
atau menurunkan skala. Jika skrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala
turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus demngan
sekrup pengontrol. Adapun skala yang tertera pada skala adalah angka (1) sampai
(100).
Sedangkan termometer yang berada di atas permukaan air adalah
termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer ini terletak di
atas pelampung sehingga mempunyai perahu, yang pada kedua termometer ini
baik maksimum maupun minimum berada di tengah atau anntara kedua sisi
pengukuran termometer maksimum.. termometer minimum yang kecil setelah di
tengah dan berguna sebagai alat pengukur suhu atau temmperatur minimum air
panci. Sedangkan termometer maksimum besar berguna untuk mengukur suhu
max air dalam panci.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 27
4. ALAT PENGUKUR LAMANYA PENYINARAN DAN INTENSITAS
MATAHARI.
A. Cambell stokes
Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari
dalam satuan jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahar yang
ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat
pada kertas pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi
sinar matahari, dari berkas-berkas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama
matahari bersianar pada hari tersebut.
Bagian-bagian alat
1. Bola kaca pejal berdiameter 10 – 15 cm berfungsi meneima sinar matahari
yang difokuskan pada suatu titik
2. Penahan (sumbu bola yang dihubungkan dengan lingkaran sumbu bola
berfungsi untuk pengatur lintang antara bola kaca dengan pengukur lintang
tempat
3. Busur meridian mengatur sudut kemiringan lensa
4. Sekrup pengunci
5. Sekrup pengatur letak horizontal tubuh alat
6. Tempat pias yang menghadap timur barat
7. Kerangka alat
8. Dasar alat
9. Water pas
Cara memasang bagian-bagian alat :
1. Alat diletakkan di atas tembok dengan ketinggian 120 cm
2. Tubuh alat diletakkan horizontal
3. Sumbu bola mengarah sebelah utara- selatan
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 28
4. Kemiringan lensa bola bersama dengan kertas pias harus disesuaikan dengan
derajat lintang bumi setempat, setelah mencapai kemiringan yang tepat. Sekrup
pengunci agar posisinya tidak berubah.
5. Lensa bola diatur sedemikian bola agar jarak timur-barat sama panjang
6. Kertas pias Campbell Stoke
7. Kertas pias dipasang pada pagi hari jam 07.00 dan dilepas pada sore hari
j am 18.00. kertas pias ada 3 macam, yaitu
a. Pias garis lurus
b. Pias lengkung panjang
c. Pias lengkung pendek
Kertas pias hanya terbakar jika kekuatan dinar matahari 0,3 kalori atau
lebih. Selisih antara lebar kertas dengan parit kurang lebih 0.3 mm sehingga
musah dipasang dan dilepaskan terutama pada waktu basah oleh air hujan. Tebal
kertas kurang lebih 0,4 mm. garis tanda jam berwarna putih melintang terhadap
pembakaran.
Ketiga jenis pias tersebut di atas dipasang berdasarklan dengan letak
matahari :
1. Pias garis lurus dipasang pada bulan agustus
2. Pias lengkung dipasang pada bulan juni
3. Pias lengkung pendek dipasang pada bulan april
Cara kerja
Pada saat matahari bersinar cerah (yaitu intensitas radiasi sinar matahari
sama atau lebih besar dari 0,3 kalori cm-2 menit -1) Sinar yang jatuh pada bola
kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada suatu titik dan diarahkan pada
kertas pias. Kertas pias akan menerima sinar dalam benntuk titik api dan
meninggalkan bekas terbakar pada kertas pias-pias ini akan cekungan logam
yang terdapat ada titik api. Oleh karena itu, panjang bekas terbakar pada
kertas pias merupakan lama penyinaran sinar matahari.
Kertas lengkung panjang digunakan selam periode "Summer" setempat
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 29
Kertas pias garis lurus digunakan selama periode "Ekeuinoke" setempat.
Kertas pias lengkung pendek digunakan selama periode "winter' setempat
lama penyinaran matahari juga dapat dinyatakan dengan persentase selain
dinyatakan dengan waktu saja.
Contoh perhitungan
1. Jika lama penyinaran matahari dinyatakan dengan waktu maka besarnya adalah
sesuai dengan hasil pengukuran skala.
2. Sedangkan untuk menyatakan persentase maka besarnya dapat diperoleh dari
rumus-rumus
B. Gun Bellani
Gunbellani merupakan alat nonrecording. Alat ini digunakan untuk
mengukur jumlah radisi harian matahari yang jatuh dipermukaan bumi. Data yang
dihasilkan berupa jumlah radiasi matahari yang dinyatakan dalam satuan gram.
Cal / cm2 /jam. Pada pengamatan Agroklimat Gunbellani diamatai jam 07.00
waktu setempat.
Bagian-bagian Alat:
Gunbellani terdiri dari 5 bagian utama;
1. Bola kaca
2. Bola tembaga hitam (Blackned copper sphere)
3. Tabung buret
4. Aquades
5. Tempat alat (housing).
Cara Kerja Alat:
Selama terjadi pancaran radiasi oleh matahari, terjadi penyerapan kalor oleh
bola tembaga hitam. Panas hasil serapan tersebut digunakan untuk menguapkan
aquades yang terdapat didalamnya. Uap air yang dihasilkan masuk dalam
receiver. Karena terjadi perbedaan suhu antara bola tembaga hitam dengan tabung
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 30
buret, uap air akan mengembun dan akhirnya mengumpul dalam dasar receiver.
Pengamatan dilakukan dengan mencatat sisa air yang terdapat pada dasar receiver
setelah dibalik dan mencatat jumlah air yang terkumpul pada dasar receiver
setelah terjadi pengembunan selama 24 jam. Data jumlah radiasi harian dihitung
dengan mencari selisih antara dua pencatatan tersebut dikalikan dengan koefisien
kalibrasi atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jumlah radiasi = (pembacaan II – pembacaan I ) x koefisien kalibrasi
Keterangan :
Pembacaan I : pembacaan setelah alat dibalik (tanggal hari ini)
Pembacaan II : pembacaan setelah alat teradiasi selama 24 jam (tanggal hari
berikutnya).
Koefisien kalibrasi alat adalah 21 gram. Cal / cm2 /jam.
5. ALAT PENGUKUR TEMPERATUR DAN SUHU TANAH
a. Thermometer Tanah Berumput
Berfungsi untuk mengukur temperatur atau suhu tanah berumput pada
masing-masing kedalamannya.
Bagian –bagian alat :
a. Thermometer tanah berbengkok yang ditanam dalam tanah pada kedalaman
yang berbeda. Thermometer tanah berengkok ini adalah merupakan perubahan
bentuk thermometer air raksa. Thermometer ini mempunyai kedalaman yanh
berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm, dan sudut kemiringan 45 derajat..
b. Thermometer tanah tipe siwon dengan kedalaman 50 dan100 cm (disebut juga
termometer berselubung loagam).
Prinsip Kerja
Alat ini bekerja berdasarkan proses pemuaian, jika suhu naik maka air raksa
dalam reservoir akan naik.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 31
Cara kerja alat
Termometer ini terdiri dari 7 buah alat yang pada bagian bawahnya
ditanam dalam tanah, apabila alat ini terkena sinar matahari, maka suhutanah akan
naik menyeababkan air raksa dalam reservoir thermometer akan naik dan
menunjukkan sakaala pada pipa.
Aplikasinya pada pertanian
Aplikasinya pada pertanian untuk mengetahui suhu tanah ayang berumput dan
tanaman lain seperti kelapa sawit dan jenis tanaman lainnya.
b. Thermometer Tanah Gundul
Thermometer ini sama dengan termometer berumput yang membedakan
hanya pada jenis tanahnya yaitu atanah gundul dan tanah berumput.
Prinsip kerjanya sama dengan termometer tanah berumput yaitu melalui
proses pemuaian.
Cara Kerja
Pada dasarnya cara kerja dari alat ini hampir sama dengan termometer
tanah berumput yaitu jika suhunya naik maka air raksa dalam reservoir akan naik
dan menunjukkan skala pada pipa.
Aplikasi pada pertanian
Kita dapat mengetahui dengan mudah jenis tanaman yang dapat tumbuh
seperti tanaman yang berumur pendek misalnya kacang-kacangan, padi dan
berbagai jenis tanaman yang cocok untuk tanah gundul.
6. ALAT PENGUKUR KECEPATAN ANGIN
Cup counter Anemometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin rata-rata.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 32
Cup anemometer ada 3 jenis yaitu:
1. Cup conter yang tingginya 0,5 meter
2. Cup counter yang tingginya 2 meter
3. Cup counter yang tingginya 6 meter
Bagian- bagian alat
1. 3 buah mangkok yang berpungsi untuk menangkap angin
2. Counter (bilangannya) berfungsi mengetahui kecepatan angin.
3. Tiang pennyangga yang berfungsi untuk menyangga alat.
Prinsip Kerja
Pada dasarnya alat ini akan bekerja jika angin bertiup dari situlah kita dapat
mengetahui berapa kecepatan angin dengan memperhatikan alat tersebut
Cara Kerja
Mangkok akan berputar karena tertiup angin dan akan berputar maka
angka yang terdapat pada counter akan bertambah bilangannya dari counter
tersebut akan diketahui arah dan kecepatan angin rata-rata. Dalam satuan km/ jam.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 33
BAB IVPENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengukur hujan otomatis Type Hellman
fungsi untuk mengukur jumlah curah hujan harian
2. Penakar hujan observation
fungsi untuk mengukur jumlah curah hujan harian
3. Sangkar meteorologi
fungsi untuk melindungi alat-alat meteorologi (termometer) dari sinar matahari
4. Termometer bola basah
fungsi untuk mengukur suhu udara pada saat pengamatan
5. Termometer bola kering
fungsi untuk mengukur kelembaban udara yang dihitung pada saat pengamatan
6. Termometer maksimum
fungsi untuk mengetahui suhu maksimum
7. Termometer minimum
fungsi untuk mengukur suhu terendah dalam waktu tertentu
8. Gun belani
Fungsi untuk mengukur jumlah energi radiasi sinar matahari
9. Cambel stokes
Fungsi untuk mengetahui lamanya penyinaran sinar matahari
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 34
10. Termometer tanah berumput
fungsi untuk mengukur temperatur tanah berumput
11. Termometer tanah gundul
Fungsi untuk mengukur temperatur tanah gundul
12. Cup counter anemometer
Fungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata
B. SARAN
1. Diharapkan agar para asisten pada meteorologi dan klimatologi dapat
menjelaskan lebih terperinci lagi tentang alat-alat dan aplikasinya terhadap
petanian.
2. Diharapkan kepada peserta agar lebih aktif dalam menanyakan hal-hal yang
kurang jelas dari penjelasan asisten.
3. Diharapkan kepada dosen turut membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan
pengenalaan alat-alat BMKG.
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 35
Laporan Kuliah Lapang Geografi Sumber Daya APL | 36