Post on 13-Feb-2015
description
4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 1/8
LCD Text Generator at TextSpace.net
Ca t egories
aQuaculture (4)
biokimia (1)
biologi laut (2)
dinamika populasi (1)
dsr2 mikrobiologi (2)
fisiologi hewan air (3)
kewirausahaan (1)
korean zone (14)
Limnologi (5)
MATAKULIAH JURUSAN BDP (10)
metodologi penelitian (1)
my heart (7)
my hearth (3)
Oseanografi (1)
resep masakan (3)
Pa ges
Beranda
my life
forum komunikasi
game
my Photo
musik
diyan.pleiades. Diberdayakan olehBlogger.
sea rch ^_^
A rch iv e
▼ 2013 (13)
► April (1)
► Maret (1)
▼ Januari (11)
LAPORAN REKAYASAAKUAKULTUR 1
LAPORAN REKAYASAAKUAKULTUR 2
LAPORAN REKAYASAAKUAKULTUR
LAPORAN MKA DANAUSINGKARAK
LAPORAN FISIOLOGIREPRODUKSI ORGANISMEAKUATIK
TRANSLET JURNAL MKAPENGAPURAN PADA KOLAMBUDIDAYA...
PARAMETER KIMIA KUALITASAIR
TRANSLET JURNAL PARASITStudi Radiographical Terha...
LAPORAN PARASIT DANPENYAKIT IKAN
LAPORAN NUTRISI PAKAN
ENDOPARASIT NEMATODA PADAIKAN
► 2012 (35)
► 2011 (16)
m y Popu la r Post s
MENGHITUNG SEL DARAH MERAH(ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGIHEWAN AIR MENGHITUNG SEL DARAHMERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH(LEUKOSIT) OLEH : DIAN FITRIA M ...
definisi skripsi,thesis dan disertasi
diyAn's Zone ))^_^((Kualitas dari kehidupan seseorang itu tergantung pada
komitmenny a utk berhasil bidang apapun y g dia tempuh.
Selasa, 01 Januari 2013
LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit pada ikan merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai dalam usaha
budidaya ikan. Di Indonesia telah diketahui ada beberapa jenis ikan air tawar, dan diantaranya
sering menimbulkan wabah penyakit serta menyebabkan kegagalan dalam usaha budidaya ikan
(Irawan, 2004).
Serangan penyakit dan gangguan hama dapat menyebabkan
pertumbuhanikan menjadi lambat (kekerdilan), padat tebar sangat rendah, konveri pakan menjadi
tinggi, periode pemeliharaan lebih lama, yang berarti meningkatnya biaya produksi. Dan pada
tahap tertentu, serangan penyakit dan gangguan hama tidak hanya menyebabkan menurunnya
hasil panen (produksi), tetapi pada tahap yanglebih jauh dapat menyebabkan kegagalan panen
(Kordi, 2004).
Secara umum penyakit dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu penyakit infeksi dan non
infeksi. Penyakit infeksi disebabkan oleh organisme hidup seperti parasit, jamur, bakteri, dan
virus dan penyakit non infeksi disebabkan oleh faktor non hidup seperti pakan, lingkungan,
keturunan dan penanganan (Afrianto dan Liviawaty, 2003).
Parasit didefenisikan sebagai organisme yang hidupnya menumpang pada permukaan
atau dalam tubuh organisme lain yang disebut inang (host), mempunyai sifat merugikan inangnya.
Jadi dalam hidupnya golongan parasit membutuhkan inang sebagai habitat atau tempat hidupnya
(Levine dalam Maryanto, 1996).
Kemajuan teknologi budidaya perikanan pada satu sisi dapat meningkatkan produksi
sektor perikanan. Namun disisi lain dengan padat tebar yang tinggi serta pemberian pakan yang
berlebihan, menyebabkan pergeseran keseimbangan antara lingkungan, ikan yang dipelihara dan
patogen penyebab penyakit. Pergeseran keseimbangan ini menyebabkan stres pada ikan, sehingga
mekanisme pertahanan diri yang dimiliki menjadi lemah dan akhirnya terserang penyakit.
Menurut Plumb (1994), lingkunngan perairan mengandung banyak sekali spesies
bakteri, kebanyakan dari bakteri ini bermanfaat untuk keseimbangan alam dan tidak berakibat
buruk bagi ikan. Namun demikian, sekitar 60 hingga 70 spesies bakteri mampu menimbulkan
penyakit pada hewan air dan jarang sekali ikan yang terinfeksi bakteri ini juga menyebabkan
infeksi pada manusia.
Lingkungan perairan, khususnya perairan budidaya dan eutrophik, menyediakan habitat
alami bagi pertumbuhan dan proliferasi bakteri karena tersedianya nutrien-memproduksi bahan
organik yang meningkatkan pertumbuhan bakteri. Beberapa bakteri akan tumbuh dan berkembang
pesat jika terdapat bahan organik sebagai sumber nutrien, sementara yang lainnya lebih bersifat
memilih makanannya dan mampu bertahan hidup dilingkungan dengan cara menempel di inangnya.
Selain itu juga, salinitas air, atau media kultur, berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kelulushidupan beberapa bakteri.
Sebagian besar penyakit bakteri pada ikan ditimbulkan secara langsung dari stressor
lingkungan seperti kualitas air, handling, atau parasit nonlethal. Kebanyakan infeksi bakteri adalah
bersifat “secondary” bahkan pathogen obligat pun demikian pula. Ikan pembawa bakteri (carrier)
obligat (ex. A.salmonicida) tidak menimbulkan efek negatif dengan hadirnya bakteri tersebut
sampai respon stress ikan mencapai titik puncak imunitas dan resitensinya, meyebabkan infeksi
fase dorman menjadi aktif, melemahkan, dan timbul infeksi klinis. Saat organisme bakteri fakultatif
menimbulkan penyakit, seringnya diklasifikasikan sebagai “secondary” dan tidak dianggap sebagai
penyebab serius penyakit, namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Infeksi sekunder sering
menyesatkan karena sebenarnya banyak bakteri fakultatif adalah penyebab utama kematian ikan
dan harus ditangani segera dengan benar.
1. 2. Tujuan dan manfaat
1. Tujuan dan manfaat dari praktikum Identifikasi Ektoparasit Dan Endoparasit
adalah mendiagnosa jenis-jenisbendoparasit dan ektoparasit yang
it 's Me ^_^
diyan fi3ya ManurungTerkadang rangkaian kata-kata tidak cukup mampumenjelaskan apa yg hatik ita sedang rasakan.
Lihat profil lengkapku
m y T im e ^_^
m y Da t e ^_^
April 2013S M T WT F S- 1 2 3 4 5 67 8 9 101112131415161718192021222324252627282930- - - -
Free Blog Content
m y fa cebook
Diyan Fitriya Pleiades
Buat Lencana Anda
m y frien ds ^_^
4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 2/8
Definisi skripsi Skripsi dapat diartikansebagai karya tulis yang disusun olehseorang mahasiswa yang telahmenyelesaikan kurang lebih...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGANBIOLOGI LAUT
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGANBIOLOGI LAUT JENIS- JENISORGANISME FLORA DAN FAUNA YANGHIDUP DI DAERAH INTERTIDALPANTAI CEROCOK SUMATERA...
LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKAPOPULASI PELABUHAN PERIKANANSAMUDERA BUNGUS SUMATERABARAT
LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKAPOPULASI PELABUHAN PERIKANANSAMUDERA BUNGUS SUMATERABARAT Oleh DIAN FITRIA M 100411...
Apakah perbedaanantara seaweeddengan seagrass ?
Rumput laut atauyang biasa disebutdengan seaweed
merupakan tanaman makro alga yanghidup di laut yang tidak memiliki akar,batang dan ...
MIKROORGANISME AIR TAWAR DANKEISTIMEWAANNYA
MIKROORGANISME AIR TAWAR DANKEISTIMEWAANNYA OLEH : DIANFITRIA M 1004114392 JURUSANBUDIDAYA PE...
Apa prinsip perhitungan MPN danlangkah MPN
Prinsip yang digunakan dalam metodeMPN MPN adalah suatu metodeenumerasi mikroorganisme yangmenggunakan data dari hasilpertumbuhan mi...
LAPORAN KEGIATANKEWIRAUSAHAAN
LAPORAN KEGIATANKEWIRAUSAHAAN Disusun Oleh : DIANFITRIA M (1004114392) JURUSANBUDIDAYA PERAIRAN FAKUL...
LAPORAN PARASIT DAN PENYAKITIKAN
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangPenyakit pada ikan merupakan salahsatu masalah yang sering dijumpaidalam usaha budidaya ikan...
debit air
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangLimnologi didefinisikan sebagai ilmuyang mempelajari lingkungan perairandarat (misalnya danau, sit...
Fea t u red Post s
this is blog for all the people ^_^semoga bermanfaat ^_^
m y Feedjit
menginfeksi ikan serta organ-organ yang terinfeksi.
2. Tujuan dan manfaat dari praktikum teknik pengawetan spesimen parasit ikan adalah
mempelajari teknik pengawetan spesimen parasit dan pembuatan preparat permanen
untuk tujuan identifikasi.
3. Tujuan dan manfaat dari praktikum siklus hidup digenea adalah untuk mempraktekkan
salah satu fase dalam siklus hidup parasit digenea.
4. Tujuan dan manfaat dari praktikum pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan
polutan adalah melihat gejala klinis pada ikan yang disebabkan oleh adanya bahan
polutan diperairan.
5. Tujuan dari praktikum pengamatan bakteri adalah agar mahasiswa dapat mengenal
bentuk-bentuk bakteri , setelah melakukan pewarnaan gram.
6. Tujuan dan manfaat dari praktikum pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah
adalah untuk mempraktekkan cara pembuatan sampel darah dan pewarnaan parasit pada
darah terutama golongan flagellata.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun
lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Dengan kata lain parasit hidup dari
pengorbanan inangnya. Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, dan
jamur. Manfaat yang diambil parasit terutama adalah zat makanan dari inangnya.
Bakteri yang menyebabkan masalah penyakit pada ikan adalah bakteri batang/rod gram
negatif, namun beberapa pathogen adalah bakteri rod gram positif atau cocci. Terdapat dua tipe
dasar bakteri yang menyebabkan masalah pada ikan : 1) pathogen obligat, dan 2) pathogen
fakultatif. Bakteri yang bersifat obligate sangat jarang ditemui yaitu bakteri yang tidak mampu
hidup tanpa menempel pada inang, contohnya adalah Renibacterium salmoninarum, penyebab
penyakit ginjal, dan Mycobacterium. Bakteri fakultatif mampu bertahan hiudp di air, namun pada
kondisi tertentu, saat lingkungan menyebabkan stress, bakteri ini memyebabkan infeksi penyakit
pada ikan. Aeromonas hydrophila, adalah satu contoh dari jenis bakteri ini yang sering
ditemukan.
Gejal klinis yang umum ditemui dari infeksi bakteri adalah hilangnya nafsu makan,
tingkah laku dan berenang tidak tentu dan lemah, lendir yang berlebihan pada insang dan kulit,
nekrosis pada integumen, sirip geripis, cairan darah terdapat di rongga abdominal, dan internal
organ mengalami hemorrhagic dan bengkak. Insang menjadi pucat, bengkak, atau mengalami
nekrosis.
Menurut Kottelat et al (1993), mengklasifikasikan ikan mas kedalam filum chordata,
klas pises, subklas teleostei, subordo cyprinoidea, famili cyprinidae, genus cyprinus, spesies
Cyprinus carpio.
Ikan sepat siam merupakan ikan yang memiliki habitat di perairan tawar. Ikan
sepat siam adalah ikan yang termasuk dalam Ordo Anabantoidea, family belontiidae, genus
trichogaster, dan spesies Trichogaster pectoralis (Djuhanda,1981).
Menurut Bleeker, 1852, klasifikasi ikan sepat mutiara adalah kerajaan animalia, filum
chordata, kelas actinopterygii, ordo perciformes, famili osphronemidae, genus : trichogaster dan
spesies trichogaster leeri
(Susanto,1987) Ikan gurami memiliki bentuk tubuh pipih dan lebar dimana tinggi
badannya lebih dari setengah kali panjang tubuh, sirip punggung panjang, terdiri dari 12-13 jari-jari
lemah, sirip dubur terdiri dari 9-11 jari-jari keras dan 9-21 jari-jari lemah, sirip perut satu jari-jari
keras dan dua diantara jari-jari lemahnya memanjang seperti benang yang berfungsi sebagai alat
peraba, sirip dada terdiri dari 2 jari-jari keras yang kecil dan 13-14 jari-jari lemah. Gurat sisi
Join this siteJoin this sitew ith Google Friend Connect
Members (15)
Already a member? Sign in
m iss a (goodby e ba by )
m y V ideo
pow ered by
bu dida y a ika n ))h oh oh o..
m y n ewsreel
Apple Google Microsoft
From Darling to Dog: What Wall Street
Wants From Apple NowWiredIf there was ever a time for Apple CEOTim Cook to throw investors a bone it'snow. Ahead of Apple's quarterlyearnings tomorrow, shares of theword's most fawned over companyhave slid from an all-time high of $705last September to about $391 as of ...Related Articles »
Bracing for Disaster: How Bad Will
Apple's Earnings Be?Yahoo! Finance (blog)But now, after a steady flow of newsreports suggesting that first-quartersales have not gone well, as well asApple's failure to release any newproducts so far this year, many on WallStreet think that Apple will miss even itslow guidance for the ...Related Articles »
Can Apple stop the profits rot?
The GuardianA year is a long time in the life of atechnology firm – and so it has provedfor Apple. Last April, the iPhonemaker's shares had broken through$600 (£393) and tipsters werepredicting they would rise to $1,000.Apple had overtaken ExxonMobil as the...Related Articles »
Seven Reasons Not To Be Foolish
Ahead Of Apple EarningsForbes
Widget-A nimasi-Blog
4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 3/8
LCD Text Generator at TextSpace.net
sempurna mulai dari pangkal kepala sampai kepangkal ekor yang terdiri dari 30-33 keping sisik.
Handjani dan Samsundari (2005), penyakit merupakan suatu keadaan dimana organisme
tidak dapat mempertahankan keadaan normal karena adanya gangguan fungsi fisiologi yang dapat
disebabkan oleh organisme patogen maupun faktor lainnya. Dengan demikian timbulnya serangan
penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun keadaan lingkungan.
Lingga dan Susanto (1987), menyatakan penyakit parasiter adalah penyakit yang
disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang pada badan ikan, insang, lendir maupun dalam
tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini dapat berupa protozoa, cacing, udang renik, jamur, bakteri dan
virus. Lokasi penyerangan berbeda-beda, kadang didalam tubuh namun tidak jarang diluar (kulit,
insang dan sirip).
Taufik (1984), menyatakan bahwa penyakit ikan terjadi sebagai interaksi antara ikan
dengan lingkungan. Hal-hal yang mempengaruhi berkembangnya penyakit berkembangnya
penyakit adalah gangguan lingkungan, jenis, perubahan musim, fluktuasi suhu yang tinggi dan cara
penanganan yang salah dapat mengakibatkan ikan menjadi stres, luka atau kerusakan pada
tubuhnya.
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan tempat
Praktikum Parasit dan Penyakit Ikan ini dilaksanakan pada hari kamis mulai
tanggal 22 Oktober, 29 Oktober, 5 November, 12 November, 19 November, 26
November, dan 3 Desember 2011 pukul 13.00 – 15.00 WIB. Yang bertempat di
Laboratorium Parasit Dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau.
3.2. Alat Dan Bahan
3.2.1. Metode dasar dalam identifikasi ektoparasit dan endoparasit
Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan Ikan gurami
(Osphronemus gouramy), ikan sepat rawa (Trichogaster pectoralis), dan ikan sepat
mutiara Sepat mutiara (Trichogaster leeri) yang masih hidup serta lauran aquades,
sedangkan alat yang digunakan yaitu mikroskop, gunting bedah, pinset, slide glass,
mistar ukur, cover glass dan alat tulis.
3.2.2. Teknik pengawetan spesimen parasit
Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan mas Ikan gurami
(Osphronemus gouramy) yang masih hidup berukuran besar, aquades, dan safranin.
Sedangkan alat yang digunakan yaitu petri disk, slide glass, pipet tetes, cover glass
dan alat tulis.
3.2.3. Pengamatan terhadap siklus digenea
Adapun bahan yang digunakan yaitu siput, aquades. Sedangkan alat yang
digunakan yaitu lampu, slide glass, cover glass, cawan petri, dan pipet paestur.
3.2.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan
Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan patin (Pangasius pangasius) ukuran
5-10 cm, deterjen bubuk, bayclin, minyak jelantah dan oli. Sedangkan alat yang
digunakan yaitu wadah stoples volume 5-10 liter, stopwatch, gunting bedah, pinset
dan alat tulis.
3.2.5. Pengamatan terhadap bakteri
Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan Aeromonas sp, aquades, alcohol
absolute, minyak emersi, kristal violet, lugol dan safranin. Sedangkan alat yang
digunakan yaitu jarum ase, kaca objek, mikroskop, lampu bunsen, pipet tetes.
3.2.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah
Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan mas (Cyprinus carpio) dan yang
masih hidup berukuran besar, larutan natrium citrate 3,8%, alkohol absolute dan
larutan giemsa. Sedangkan alat yang digunakan yaitu jarum suntik, slide glass, cover
glass dan alat tulis.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metode langsung dimana objek
diteliti dan diamati secara langsung oleh praktikan.
Quarterly earnings from Apple for thethree months ended March 30 comeout Tuesday after the market closes.Unlike in prior quarters, there is not ahigh probability scenario that can belaid out with any degree of confidenceahead of earnings. Acting ...Related Articles »
powered by
Sh a re It
Share this on Facebook
Tweet this
View stats
(NEW) Appointment gadget >>
T ot a l T a y a n ga n La m a n
13,718
Live Traffic Feed
A visitor from Malang, JawaTimur arrived from google.co.id
and viewed "diyAn's Zone
))^_^((: LAPORAN PARASIT
DAN PENYAKIT IKAN" 0
secs ago
A visitor from Surabaya, Jawa
Timur arrived from google.com
and viewed "diyAn's Zone))^_^((: MENGHITUNG SEL
DARAH MERAH(ERITROSIT) DAN PUTIH
(LEUKOSIT)" 12 mins ago
A visitor from Surabaya, Jawa
Timur viewed "diyAn's Zone
))^_^((: MENGHITUNG SEL
DARAH MERAH
(ERITROSIT) DAN PUTIH
(LEUKOSIT)" 16 mins ago
A visitor from Bekasi, Jawa Baratarrived from google.co.id and
viewed "diyAn's Zone ))^_^((:LAPORAN PARASIT DAN
PENYAKIT IKAN" 1 hour 48
mins ago
A visitor from Jakarta, Jakarta
Raya arrived from google.com
and viewed "diyAn's Zone))^_^((: ENDOPARASIT
NEMATODA PADA IKAN" 2
hours 36 mins ago
A visitor from Malang, JawaTimur arrived from google.co.id
and viewed "diyAn's Zone
))^_^((: LAPORAN
KEGIATAN
KEWIRAUSAHAAN" 2 hours
37 mins ago
A visitor from Jakarta, Jakarta
Raya arrived from google.com
and viewed "diyAn's Zone
))^_^((: PARAMETER KIMIA
KUALITAS AIR" 2 hours 46
4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 4/8
3.4. Prosedur Pratikum
3.4.1. Metode dasar dalam identifikasi ektoparasit dan
endoparasit
1. Ikan yang sakit dimasukkan kedalam wadah
2. Ambil satu ekor ikan dan ambil lendir dibagian sisik ikan
kemudian letakkan di diatas slide glass dan amati jenis
bakterinya dibawah mikroskop
3. Kemudian ambil insangnya dan letakkan diatas slide glass dan amati jenis
bakterinya dibawah mikroskop
4. Bedah ikan tersebut dan ambil ginjalnya kemudian amati bakteri dibawah
mikroskop
5. Gambar jenis-jenis bakteri yang didapat dalam kertas gambar
3.4.2. Pengawetan spesimen parasit
1. Ikan diambil dari tempatnya lalu diambil lendirnya dari bagian atas kebawah
2. Liat diabgian insang sisik dan daerah luar ikan dan amati dibawah mikroskop
3. Bedah ikannya dan liat dibagian ususnya
4. Lalu amati dan gambar parasit apa yang didapatkan
3.4.3. Pengamatan siklus hidup digenea
1. Ambil siput dari lokasi-lokasi peternakan ikan
2. Pindahkan beberapa siput pada cawan petri, lalu dipenuhi dengan air
3. Tutup cawan petri tanpa ada gelembung udara. Jika terbentuk gelembung
udara, ulangi lagi mengisi cawan petri dengan aquades
4. Sinari cawan petri yang berisi siput tersebut dengan cahaya atau lampu
kuat.
5. Amati cercaria yang dikeluarkan dari siput, lalu pindahkan pada slide glass
tutup dengan cover glass
6. Amati dibawah mikroskop majemuk dan gambar larva cercaria tersebut
3.4.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan
1. Siapkan wadah kemudian isi wadah dengan air
2. Larutkan bahan pencemar, aduk sampai homogen
3. Masukkan ikan
4. Amati tingkah laku ikan,mucus dan bukaan mulutnya selama lebih kurang 30
menit
5. Ikan yang sudah mati kemudian dibedah dan diamati warna jantung, insang,
hati dan ginjalnya
6. Catat di kertas gambar hasil yang diperoleh
3.4.5. Pengamatan terhadap bakteri
1. Ambil satu kolom bakteri dengan jarum ose, letakkan diatas kaca objek,
teteskan sedikit akuades lalu buat preparat ulas, kemudian kering anginkan
selanjutnya dilewatkan diatas api lampu bunsen 3 kali, tujuan untuk fiksasi
2. Genangi dengan zat warna kristal violet 1-2 menit
3. Buang kelebihan warna dengan cara memberi larutan lugol selama 1 menit
4. Cuci dengan alkohol absolute beberapa detik, bilas dengan air kran mengalir
5. Genangi dengan safranin selama 2-3 menit lalu cuci dengan air kran mengalir
6. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 × 100 (teteskan minyak
emersi ke preparat)
7. Gambar bentuk-bentuk bakteri dan apa warnanya
3.4.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah
1. Ambil darah dari ikan mas dengan menggunakan jarum suntik. Penggumpalan
darah dapat dihindari dengan menggunakan larutan natrium citrate 3,8%
atau heparin
2. Letakkan setetes darah pada salah satu ujung slide glass yang tidak
berminyak
3. Tempelkan salah satu ujung slide glass yang lain pada slide glass yang
mengandung darah, lalu geser kearah menjauhi darah untuk menciptakan
lapisan tipis darah
4. Biarkan kering udara lapisan spesimen darah tersebut
5. Warnai dengan larutan giemsa dan biarkan kering
6. Amati dan gambar parasit darah dibawah mikroskop
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 5/8
4.1. Hasil
Selama praktikum parasit dan penyakit ikan, mendapatkan hasil praktikum
sebagai berikut:
4.1.1. Metode dasar dalam identifikasi ektoparasit dan endoparasit
Gambar 1. Camallanus lacustris
Gambar 2. Ichthyophthirius multifiliis
Gambar 3. Dactylogyrus sp
4.1.2. Teknik pengawetan spesimen parasit
Gambar 4. Ichthyophthirius multifilii
4.1.3. Pengamatan Siklus hidup parasit digenea
Gambar 8. Siput
Gambar 9. Cercaria
4.1.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan
Bahan polutan : bayclin, deterjen dan rondap/
Dosis : dikondisionalkan
Menit ke 1 : 157 bukaan operculumnya
Ikannya keliatan stress dan megap-megap, pergerakan liar dan tubuhnya memucat.
Tabel 1. Pengamatan perbandingan terhadap ikan yang keracunan
Pengamatan Insang Jantung Mukus
Polutan:
Bayclin
Deterjen
Rondap
Tidak polutan
(kokntol) tidak terdapat bintik hitam merah tua Tidak ada
4.1.5. Pengamatan bakteri
Gambar 10. Aeromonas sp gram negatif
4.1.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah
Merah pekat
Merah pekat
Merah pekat
Merah pekat
Merah pekat
Merah pekat
Banyak
Sedang
Banyak
4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 6/8
Eritosit =
Leukosit =
Peripheal parasit darah :
Gambar 7. Darah
4.2. Pembahasan
Kusumah dalam Mairita (1999), menyatakan serangan patogen pada ikan dikenal
dengan ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada tubuh bagian luar
organisme yang ditumpanginya. Sedangkan endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ
tubuh bagian dalam suatu organisme yang ditumpanginya.
Penyakit Ichthyophthiriosis menyebabkan kematian masal baik pada ikan stadia larva,
ikan kecil maupun ikan dewasa. Larva dan ikan kecil adalah stadia yang paling rentan. Kematian
masal terjadi secara bertahap, dan kurang dari satu minggu lebih dari 70% ikan akan mati.
Penyakit Ichthyophthiriosis memiliki tanda klinis yang khas, yaitu adanya
bercak putih pada permukaan kulit dan insang dari ikan yang terinfeksi. Penetrasi parasit ke dalam
jaringan kulit ikan menyebabkan perubahan pada jaringan integument, yaitu terbentuknya rongga
di sekitar parasit, ephitelial sel rusak, pembuluh darah di daerah infeksi pecah dan jaringan akan
diselimuti oleh sel darah.
Dana dan angka (1990), menyatakan bahwa serangan Dactylogyrus sp sering
dijumpai pada insang, kulit dan sirip. Penularan dari organisme ini melalui pergesekan
tubuh pada fase infektif (fase berenang bebas).
Afrianto dan liviawaty (1994), ikan yang terserang gyrodactylus sp ini
biasanya akan menjadi kurus dan kulitnya tidak kelihatan bening lagi, sirip ekor
sering rontok dan tutup insang tidak dapat menutup dengan sering terlihat
menggosok-gosok badannya dengan sengaja kedasar kolam atau benda keras lainnya.
Sutriawati (1997), menyatakan bahwa gejala penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh dactylogyrus sp dan gyrodactilus sp adalah insang dan kulit menjadi rusak, luka
dan terjadi pendarahan. Pernapasan terganggu, kulit ikan berlendir banyak dan
warna pucat, ikan lemas dan tidak suka bergerak serta siripnya menguncup.
Camallanus lacustris merupakan parasit air tawar yang umum yang bersifat
kosmopolit untuk menginfeksi ikan berbeda-beda untuk setiap inangnya yang
menununjukkan spesifikasi yang luas (Grabda, 1991)
Menurut Paperna (1995), digenia mempunyai siklus hidup tidak langsung dan
fase dewasanya bersifat parasitik pada vertebrata. Selain itu, ikan juga dapat
diinfeksi oleh fase larva, metaserkaria. Infeksi metaserkaria merupakan sumber utama
penyakit.
Pengamatan terhadap ikan patin yang diberikan bahan polutan seperti
bayclin, deterjen dan rondap memiliki indikasi seperti ikan akan megap-megap,
pergerakan yang agresif dengan bergerak kepermukaan perairan untuk mencoba
menagbil oksigen dari luar sehingga pergerakan operculum sangat cepat, perlahan-
lahan ikan menjadi kejang-kejang kemudian beberapa menit kemudian terjadinya
mortalitas.
Bakteri aeromonas Sp yang diamati memiliki bentuk yang bulat, tepi yang
rata dan memiliki diameter 0,2 cm (uji fisika). Pada uji pewarnaan gram bakteri
memberikan hasil bakteri berwarna merah sehingga dapat disimpulkan bakteri gram
negatif. Sedangkan pada uji KOH 3% yang berdasarkan 1 koloni bakteri memberikan
hasil yang cair/tidak mengental maka ditandai bakteri ini bersifar gram negatif.
Uji sampel darah pada ikan mas memiliki eritrosit yang melebihi batas normal
yang dapat dikatakan ikan mengalami penyakit hipermia, terhadap leukosit juga
melebihi batas normal ditandai bahwa selama kehidupan ikan mengalami stress.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Serangan patogen pada ikan dikenal dengan ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit
yaitu parasit yang hidup pada tubuh bagian luar organisme yang ditumpanginya. Sedangkan
endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ tubuh
Penyakit merupakan suatu keadaan dimana organisme tidak dapat mempertahankan
keadaan normal karena adanya gangguan fungsi fisiologi yang dapat disebabkan oleh organisme
patogen maupun faktor lainnya. Dengan demikian timbulnya serangan penyakit pada ikan dapat
disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun keadaan lingkungan.
5.2. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang baik sebaiknya kerjasama sesama praktikan
bisa berjalan dengan lancar. Dan juga diharapkan kepada asisten agar tetap
104 Mm2
104 Mm2
500 ML2
500 ML2
ML2
4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 7/8
menegakkan disiplin bagi praktikan yang tidak serius selama praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto dan Liviawaty. 2003. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Penerbit
kanisius. Yogyakarta
Dana. D dan S. L. Angka. 1990. ‘Masalah Penyakit Dan Bakteri Pada Ikan Air Tawar
Serta Cara Penanggulangannya’. Makalah Pada Seminar Nasional II
Penyakit Ikan Dan Udang. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. Bogor.
121 hal
Djuhanda, T. 1981. Dunia ikan. Armico Bandung. 190 halaman.
Grabda, J. 1991. Marine Fish Parasitology, an Outline. Polish Scientific Publisher.
Poland, p: 3-22; 29-31
Susanto, H. 1987. Budaya Ikan di Pekarangan., Penerbit Penebar Swadaya., Jakarta.
Sutriawati, H. 1997. ‘Identifikasi Dan Pengendalian Parasit Pada Ikan Mas Di Balai
Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Biologi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB. Bogor. 32 hal
Irawan .2004. Budidaya Ikan Ait Tawar. Ikan Gurame, Ikan Nila. Kanisius. Yogyakrta.
Kordi .2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. C.V. Aneka. Solo.
Kusumamihardja S. 1989. Diktat Parasitologi. Bogor: Institut Pertanian
Bogor. Yanong RPE. 2002. Nematode (Roundworm) Infection in Fish.
Sirkular 911:33570-3434.
Kottelat, M., A. J, Whitten, S. N. Kartika Sari dan Wirjoatmojo. 1993. ‘Ikan Air Tawar
Tawarv Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi’. Jakarta . 293 hal.
Lingga, P dan H. Susanto. 1987. ‘Ikan Hias Air Tawar’. Penebar Swadaya. Jakarta. 236
hal.
Mairita, H. 1999. ‘Ektoparasit Pada Ikan Jelawat (Leptobarbus haevenii Bleker) Yang
Dipelihara Dalam Kolam Kelurahan Langgini Kec. Bangkinang Kab.
Kampar Prov. Riau’. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau. Pekanbaru. 48 hal (Tidak diterbitkan)
Paperna, I. 1995. Digenea (Phylum Platyhelminthes). In Woo, P. T. K. (Ed). Fish
Disease and Disorders. Volume 1. Protozoa and Metazoa Infections.
University Press. Cambridge. P: 329.
4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 8/8
Posting Lebih BaruPosting Lama
LAMPIRAN
Diposkan oleh diyan fi3ya Manurung di 18.23
Label: MATAKULIAH JURUSAN BDP
0 komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Blog Design by Gisele Jaqu enod