Post on 13-Jul-2015
LAPORAN TUGAS
PEMBUATAN POWER SUPPLY
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH LAB PTE-01
yang dibina oleh Ibu Andriana Kusuma Dewi,S.T.,M.T.
Nama Asisten :
Yayan Kristiawan 130534608390
Muhailmi Istiana 130534608363
oleh :
Remboko Ainun Nazar (140534601841)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan
rahmat serta hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan “LAPORAN TUGAS
PEMBUATAN POWER SUPPLY”. Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
LAB PTE-01.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.
Malang, Oktober 2014
Penyusun
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian power supply.
2. Mahasiswa mampu mengetahui nama-nama komponen pada rangkaian power supply.
3. Mahasiswa mampu memahami fungsi komponen pada rangkaian power supply.
4. Mahasiswa mampu membuat power supply.
B. DASAR TEORI
Rangkaian Power Supply merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi alat-alat
elektronika, seperti komputer, kalkulator, televisi, charger handphone, dan lain-lain. Sumber
arus power supply adalah arus bolak-balik ac dari pembangkit listrik yang kemudian diubah
menjadi arus dc. Untuk melakukan hal ini diperlukan perangkat power supply yang bisa
mengubah arus ac menjadi dc. Untuk memperoleh tegangan dc yang murni, diperlukan
beberapa rangkaian pendukung lainnya seperti rangkaian yang bisa kita buat sendiri dan
komponennya pun gampang ditemui di toko yang menujual alat elektronik dikota Anda.
Salah satu power supply yang baik adalah baterei, tapi untuk membuat arus yang lebih kuat
baterei tidak akan sanggup untuk memberikannya.
Sekarang ini, kita tidak perlu repot lagi untuk membuat sebuah rangkaian power supply, ini
disebabkan karena kita tidak perlu lagi mencari op-amp, kapasitor, transistor, diode, dan
komponen lainnya, sekarang ini sirkuit elektronik telah dikemas jadi tegangan ic regulator
tunggal tetap. Salah satu caranya adalah dengan menguunakan komponen regulator seri
LM317 dan LM337. Tipe tegangan komponen regulator seri LM317 adalah komponen yang
memiliki tegangan positif dan seri LM337 merupakan regulator tagangan negatif. Apalagi
jiga komponen tersebut telah dilengkapi dengan pembatas. Komponen tersebut hanya
memiliki tiga pin dan dengan menambahkan beberapa komponen saja bisa menciptakan
serangkaian regulator power supply yang baik.
Apabila Anda ingin memakai trafo yang lebih besar lagi, dianjurkan agar transistor 2n3055 di
lipat gandakan supaya arus yang keluar dari collector lebih besar dan sesuai dengan arus yang
keluar dari trafo. Cara pemasangannya pun cukup dirangkai seri pada semua sisi kakinya.
yang sederhana pada dasarnya mengikuti prinsip dari jaringan listrik PLN yang dimasukkan
ke transformator lewat s1 dan s2, kemudian oleh transformator tegangan tersebut diturunkan
menjadi 3v sampai dengan 12v AC, selanjutnya oleh s3 tegangan tersebut dipilih sesuai
dengan keperluan. Output dari penyearahan tegangan ini menghasilkan tegangan yang
menjadi dc namun masih kasar, untuk membrikan hasil yang halus maka digunakan c1, r1,
c2, dan r2 setelah itu akhirnya tegangan dc dari rangkaian power supply siap untuk dipakai.
1. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik
satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,
melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator
adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai
tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder.
Gambar 1. Transformator
Perkembangan dan penerapan system transformator pada perumahan, perkantoran maupun
pada kendaran yaitu mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat.Buktinya adalah
banyak industry, perkantoran maupun kendaran dilengkapi dengan penggunaan transformator
yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan dapat menambah pengetahuan.System
pesawat telepon yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu ISDN EXCHANGE,
ISDN PRA, ISDN BRA, ISDN PHONE, ISDN PBX dan ISDN DATA TERMINAL
a) Jenis-jenis Transformator
Berkaitan dengan topic yang dikaji yakni kegunaan transformator adalah alat untuk
mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah.Transformator terdiri
dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan
dililitkan pada inti besi lunak.Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk
mengurangi daya yang hilang karena arus pusar.Kumparan primer dan sekunder dililitkan
pada kaki inti besi yang terpisah.Bagian fluks magnetic bocor tampak bahwa pada pasangan
kumparan terdapat fluks magnetic bocor disisi primer dan sekunder.Secara lebih lengkap bisa
dicermati pada gambar 2.
Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan
Hasil diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan kumparan digunakan
pasangan kumparan seperti gambar diatas. Kumparan sekunder dililitkan pada kaki inti besi
yang sama (kaki yang tengah), dengan lilitan kumparan sekunder terletak diatas lilitan
kumparan primer, ditunjukkan pada fluks magnet bocornya, maka dapat dicermati pada
gambar dibawah ini.
Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder
Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah:
δΦ = Є x δt (1)
Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah
Є = N δΦ/δt (2)
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka
δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3)
Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat
Vp/Np = Vs/Ns (4)
Sedemikian sehingga
Vp.Ip = Vs.Is (5)
Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan
oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Jenis-jenis transformator adalah :
1. Step-Up
Gambar 4. Lambang transformator step-up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.Transformator ini biasa
ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator
menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
2. Step-down
Gambar 5. Skema transformator step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui,
terutama dalam adaptor AC-DC.
3. Autotransformator
Gambar 6. Skema transformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah.Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan
sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga
untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya
yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.Tetapi transformator
jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih
dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
4. Autotransformator Variabel
Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan
tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang
berubah-ubah.
5. Transformator Isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,
sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain,
gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi
kerugian.Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.Untuk
penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
6. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran
gelombang pulsa.Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh
sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.Karena
GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,
transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan
primer berbalik arah.
7. Transformator Tiga Fasa
Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara
khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan
sekunder dihubungkan secara delta (Δ).
b. Prinsip Kerja Transformator
Komponen Transformator (trafo)
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan
pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak
sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
Gambar 8. Bagian-Bagian Transformator
Gambar 9. Lambang Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat
oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-
ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-
balik (mutual inductance).
Gambar 10. Skema transformator kumparan primer dan kumparan sekunder terhadap medan
magnet
Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada
kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan
berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya.
Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan
jumlah lilitan sekunder
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah
lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Vp/Vs = Np/Ns (6)
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu[7]:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah
menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi
menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder
adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer, Vs ~ 1/Np
Sehingga dapat dituliskan:
Vs = Ns/Np x Vp
c. Penggunaan transformator
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan
atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik.Misal radio memerlukan tegangan 12 volt
padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan
listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik
yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan
sebagainya.
2. Dioda
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor.Dioda
juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya.Dioda
sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang
berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung
pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.
Fungsi Dioda sangat berpengaruh penting didalam rangkaian elektronika.Karena dioda
adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N.Dioda merupakan
gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda adalah
menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik.
Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :
Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.
Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.
Sebagai pengaman atau sekering.
Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah tegangan
tertentu pada rangkaian clipper.
Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.
Sebagai pengganda tegangan.
Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).
Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.
Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.
Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda
varactor.
Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana katup tersebut akan
terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan. Sedangkan katup akan
menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan
anak panah yang diujungnya terdapat garis yang melintang.Cara kerja dioda dapat kita lihat
dari simbolnya.Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung
anak panah dapat disebut sebagai katoda (N).
Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam artikel ini adalah konsep
penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah gelombang
(rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal
tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current).Komponen utama
dalam penyearah gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam
sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi
tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator
stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu,
penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor)
yang digambarkan dalam blok diagram berikut.
Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah setengah
gelombang dan penyearah gelombang penuh. Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave
rectifier).
Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode
sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah
setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari
transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC
maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut
dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka
dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan
atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah
gelombang berikut.
Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut.
Vavg=\fracVm\pi R Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier) Penyearah
gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode.
Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan transformator
non-CT seperti terlihat pada gambar berikut :
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat
output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi
forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif
tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator
memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan
D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui
D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut.
Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap).
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat pada gambar berikut :
Bentuk Gelombang Input, Arus Input dan Arus Pada Beban Penyearah Gelombang Penuh
Center Tap (CT)
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena
menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar
diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap
terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180°. Pada saat terminal output
transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2
memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada
posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat
terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal
output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2
pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut.
3. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik
dalam bentuk muatan.sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam
yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator
yang sering disebut dielektrik.
Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor
tersebut.adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara,
metal film dan lain-lain.
Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael
Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar
dan Non Polar, berikut penjelasanya :
* Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan
negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya
kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang
menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.
* Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas
artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai
nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.
Satuan satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad).
* 1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad).
* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).
Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga
mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC
(alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya
tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi
menjadi 2 bagian:
* kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.
* kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini
digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco
(variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor
adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi
dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor
digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai
berikut:
* Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan
tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang
saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya
sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
* Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud
disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat
menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
* Kapasitor sebagai penggeser fasa.
* Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
* Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Filter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga
dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, baik untuk penyearah gelombang setengah
maupun gelombang penuh. Filter diperlukan karena rangkaian – rangkaian elektronik
memerlukan sumber tegangan DC yang tetap, baik untuk keperluan sumber daya dan
pembiasan yang sesuai operasi rangkaian. Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor (C),
induktor (L) atau keduanya.
Gambaran rangkaian penyearah dengan filter, ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambaran pemakaian filter pada penyearah
Filter Kapasitor
Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian gelombang penuh dengan filter kapasitor.
Rangkaian Filter Gelombang Penuh dengan Kapasitor
Untuk menjelaskan cara kerja kapasitor ini, perhatikan gambar dibawah ini dimana
penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu dioda. Selama
seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1 menghantar.
Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan kapasitor, maka kapasitor
akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.
Gambar Cara kerja filter kapasitor
Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi karena
kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan sumber dan
bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar terbuka, atau
dioda dibias mundur (reverse).
Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui resistansi
beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang lebih besar dari tegangan
kapasitor.Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan kapasitor, dioda
kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran
akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan akan lebih
cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan keluaran DC yang lebih
kecil.
Tegangan Ripple
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini kapasitor mengisi (charges) dengan cepat pada awal
siklus sinyal dan membuang (discharges) dengan lambat setelah melewati puncak positif
(ketika dioda dibias mundur). Variasi pada tegangan keluaran untuk dua kondisi, mengisi dan
membuang, disebut dengan tegangan ripple (ripple voltage). Semakin kecil ripple, semakin
baik penfilteran seperti terlihat pada gambar dibawah.
Tegangan ripple pada penyearah gelombang setengah dengan filter
Gambar dibawah memperlihatkan penyearah gelombang penuh lebih mudah melakukan
penfilteran. Ketika di filter, penyearah gelombang penuh mempunyai tegangan ripple lebih
kecil dibanding gelombang setengah untuk resistansi beban dan nilai kapasitor yang sama.
Hal ini disebabkan kapasitor membuang lebih cepat dan interval waktu yang lebih pendek.
Perbandingan tegangan ripple dari penyearah gelombang setengah dengan gelombang penuh
dengan filter kapasitor yang diperoleh dari sinyal masukan yang sama.
Faktor Ripple ( r )
Faktor ripple menunjukkan efektif tidaknya sebuah filter, didefinisikan sebagai perbandingan
tegangan ripple efektif (rms) terhadap tegangan DC. Semakin kecil faktor ripple, semakin
baik filter. Faktor ripple dapat diperkecil dengan menambah nilai kapasitor.
4. Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang
menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya
sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif,
tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan
power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi.
Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah
resistor yang bersifat resistif.
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai
dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.
Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
rangkaian elektronika.
Berfungsi untuk membagi tegangan.
Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan
bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang
mengalir :
5. IC Regulator
Regulator tegangan variabel merupakan rangkaian regluator yang memiliki tegangan output
dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Rangkaian regulator tegangan variabel pada saat ini
telah tersedia dalam bentuk chip IC regulator tegangan variabel 3 pin.
Rangkaian Regulator Tegangan Positif Variabel
Bagian regulator tegangan positif variabel ini berfungsi untuk mengatur tegangan output jalur
positif agar dapat dikontrol levelnya serta mampu memberikan arus maksimum 10A.
Rangkaian regulator tegangan positif variabel ini menggunakan IC regulator tegangan
variabel LM317 sebagai pengontrol level output. Kemudian bagian pengatur tegangan positif
ini diatur oleh potensiometer 2,2 KOhm sebagai kontrol tegangan referensi regulator LM317.
Sebagai penguat arus menggunakan transistor PNP TIP147 yang diset common basis
sehingga tegangan output akan mengikuti tegangan kontrol oleh IC LM317 dan kapasitas
arus maksimumnya mengikuti kemampuan maksimum transistor mengalirkan arus (10A).
Salah satu contoh regulator tegangan variabel adalah IC LM317. IC LM317 merupakan chip
IC regulator tegangan variable untuk tegangan DC positif. Untuk membuat power supply
dengan tegangan output variabel dapat dibuat dengan sederhana apabila menggunakan IC
regulator LM317. IC Regulator tegangan variabel LM317 terdiri dari rangkaian internal
sebagai berikut.
Rangkaian Internal LM317
Fungsi bagian pada regulator tegangan positif LM317 Voltage Reference adalah jalur atau
bagian yang berfungsi memberikan tegangan referensi kontrol tegangan output pada regulator
LM317. Input tegangan referensi daiambil dari rangkaian pembagi tegangan variabel (R1 dan
R2 pada rangkaian dibawah). Komparator berfungsi sebagai pembanding antar tegangan
output dan tegangan referensi, dimana besarnya tegangan output dapat dihitung dari
persamaan dibawah. Circuit Protection adalah rangkaian pelindung IC LM317 dari erjadinya
arus konrsleting dan sebagi pelindung IC dari panan kerlebihan. Power regulator adalah
ragnkaain darlinto transistor NPN yang berfungsi untuk memperkuat arus output regulator
tegangan variabel LM317. IC regulator tegangan variabel LM317 memiliki kemampuan
mengalirkan arus maksimum sebesar 1,5 Ampere dan mampu memberikan tegangan output
variabel dari 1,2 volt DC sampai dengan 37 volt DC. Contoh aplikasi penggunaan regulator
tegangan variabel LM317 dapat dilihat pada gambar berikut. Rangkaian Regulator Tegangan
Variable LM317.
Rangkaian regulator tegangan variabel diatas menggunakan IC LM317 sehingga rangkaian
regulator menjadi sederhana. Komponen pendukung regulator tegangan variable LM317 pada
dasarnya adalah rangkaian pembagi teganga variabel kombinasi R1 dan R2. Kapsitor Ci dan
Co berfungsi sebgai tapis input dan output. nilai tegangan referensi pada regulator tegangan
diatas ditentukan berdasarkan posisi tuas R2. Besarnya tegangan output pada regulator
tegangan variabel dengan IC LM317 (Vo) diatas dapat dihgitung dengan persamaan berikut.
V_O=1,25v \left ( 1+\fracR2R1 \right )+ I_adjR2 Spesifikasi Regulator Tegangan
Variabel LM317 Arus maksimum 1,5 Ampere Dapat memberikan perubahan output dari 1,2
volt sampai 37 volt DC Dilengkapi dengan proteksi dari hubung singkat (shot cirkuit.
Dilengkapi dengan proteksi over heating (panas berlebih).
Rangkaian Regulator Tegangan Negatif Variabel
Seperti pada bagian regulator positif, bagian regulator tegangan negatif ini susunan
rangkaiannya mirip, hanya komponen yang digunakan berbeda.Regulator tegangan negatif
menggunakan IC regulator tegangan negatif LM337, Penguat arus meenggunakan transistor
NPN TIP142 dengan kapasitas arus maksismum 10A. Pengontrol tegangan output jalur
negatif menggunakan potensiometer 2,2 KOhm sebagai pemberi tegangan referensi IC
regulator tegangan negatif LM337. Rangkaian power supply simetris variabel 10A ini
memiliki kemampuan proteksi dari keadaan hubung singkat (korsleting) dan panas berlebih
(over heating) seperti pada regulator tegangan IC LM317 dan IC LM337 yang digunakan
dalam rangkaian power supply simetris variabel tersebut.
6. Transistor
Adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)
Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi menguatkan daya sinyal masukan. Salah satu
syarat yang dituntut pada penguat adalah bahwa sinyal keluaran harus tepat benar bentuknya
seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudo-nya lebih tinggi. Kalau bentuk sinyal keluaran
tidak tepat sama dengan sinyal masukan, meskipun beda bentuk ini hanya kecil saja, maka
dikatakan sinyal keluarannya cacat.
Penguat paling sederhana terdiri dari satu buah transistor. Ada tiga kemungkinan pemasangan
transistor sebagai penguat, yaitu : Emitor Bersama (Common Emiter), Kolektor Bersama
(Common Collector),Basis Bersama (Common Base). Masing-masing pola diatas mempunyai
karakteristik yang berbeda. Perbandingan antara ketiga pola tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :
Penguat Emitor Bersama (Common Emiter)
Penguat Emitor Bersama adalah penguat yang paling banyak digunakan. Penguat ini
mempunyai penguatan tegangan maupun penguatan arus. Hanya saja perlu diingat bahwa
penguat ini mempunyai impedansi masukan yang relatif rendah dan impedansi keluaran yang
relatif tinggi. Rangkaian Penguat Emitor Bersama (Common Emiter)
Penguat Kolektor Bersama (Common Collector)
Penguat Kolektor Bersama biasanya dipakai sebagai transformator impedansi, karena
impedansi masukannya tinggi, sedangkan impedansi keluarannya rendah. Penguat ini lebih
unggul dibanding transformator biasa dalam dua hal, pertama, tanggapan frekuensinya lebar,
dan kedua, ada penguatan daya. Rangkaian Penguat Kolektor Bersama (Common Collector).
Penguat Basis Bersama (Common Base)
Penguat Basis Bersama sedikit terapannya dalam teknik frekuensi rendah, karena impedansi
masukannya yang begitu rendah akan membebani sumber sinyal. Penguat ini kadang
diterapkan dalam penguat untuk frekuensi tinggi (di atas 10 MHz), dimana lazimnya sumber
sinyalnya berimpedansi rendah.
7. Potensiometer
Adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan
dapat disetel.Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal
geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer
biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada
penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai
transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer pada prinsipnya dapat kita asumsikan sebagai gabungan dari dua buah resistor
yang dihubungkan seri (R1 dan R2), tetapi kedua resistor tersebut nilai resistansisnya dapat
diubah. Resistansi total akan selalu tetap dan nilai ini merupakan nilai resistansi
Potensiometer (Variable Resistor). Jika resistansi R1 diperbesar dengan cara memutar
potensiometer tersebut, maka otomatis resistansi R2 akan berkurang, demikian juga
sebaliknya.
Gambar 1 Potensiometer berfungsi sebagai pembagi tegangan
Resistor variabel dapat digunakan sebagai potensiometer seperti pada gambar 1 untuk
mengatur tegangan pada rangkaian yang lain.
Pengatur volume pada receiver atau pada radio adalah contoh penggunaan resistor variabel
sebagai potensiometer. Ketika terminal yang dapat bergeser berada pada posisi paling atas,
tegangan yang tampak diantara terminal b dan c dapat dihitung secara sederhana dengan
menggunakan aturan pembagi tegangan
Vbc = (120 V) × (50 kΩ)/(50 kΩ+ 50kΩ) = 60 V
Namun, ketika terminal yang bisa bergeser ini berada pada posisi paling bawah, tegangan
antara terminal b dan c adalah Vbc = 0 V, karena kedua terminal menjadi short circuit dan
tegangannya menjadi nol.
Rangkaian pada gambar 1 menunjukkan sebuah potensiometer yang mempunyai tegangan
output yang bisa disetel antara 0 – 60 V. Output ini adalah nilai output tak berbeban, karena
tidak ada resistansi beban yang dihubungkan ke terminal b dan c. Bila sebuah resistansi
beban dihubungkan ke terminal ini, tegangan outputnya, disebut output berbeban, yang tak
akan lagi sama. Contoh berikut ini akan mengilustrasikan rangkaian berbeban.
Contoh
Untuk rangkaian pada gambar 2, hitunglah range tegangan dari Vbc sebagai sebuah
potensiometer yang nilainya bervariasi antara nilai minimum dan maksimumnya.
Gambar 2 Potensiometer dapat digunakan untuk mengatur nilai tegangan
Solusi: Tegangan minimum antara terminal b dan c akan terjadi saat kontak geser berada
pada posisi paling bawah dari resistor variabel. Pada posisi ini, tegangan Vbc = 0 V, karena
terminal b dan c terhubung singkat (short circuit).
Tegangan maksimum Vbc terjadi ketika kontak geser berada pada posisi paling atas dari
resistor variabel. Pada posisi ini, rangkaiannya ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3 Output tegangan potensiometer, Vbc, bernilai maksimum saat kontak wiper berada
paling atas (titik a)
Pada gambar 3, kita lihat resistansi R2 paralel dengan beban resistor RL. Tegangan antara
terminal b dan c dapat dengan mudah dihitung dari aturan pembagi tegangan:
Vbc = E × (R2||RL) /[(R2||RL) + R1] = (120 V) (25 kΩ) / (25 kΩ + 50 kΩ) = 40 V
Kita simpulkan bahwa tegangan output dari potensiometer dapat disetel dari 0 V hingga 40 V
untuk beban resistansi RL = 50 kΩ.
Dengan melihat sekilas, kita lihat bahwa potensiometer yang tak berbeban pada rangkaian 2
akan memiliki tegangan output antara 0 V hingga 60 V.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Solder
Bor PCB
Cutter
Setrika
Steelwool
Penggaris besi
Tang potong
Penampan
Obeng
Atractor (penyedot timah)
2. Bahan
No Nama Komponen Jumlah
1 Dioda 1N4007 4
2 Kapasitor 6800uF/50v 2
3 Kapasitor 10uF/50v 4
4 Resistor 3.3 2
5 Resistor 120 2
6 Resistor 1k 2
7 Potensiometer 5k 2
8 Transistor TIP 142 1
9 Transistor TIP 147 1
10 Regulator LM 317 1
11 Regulator LM 337 1
12 LED 2
13 Saklar power 1
14 Kabel NYAF 3
15 Kabel AC 1
16 Penjepit Buaya 3
17 PCB Polos 10x20 1
18 FeCl3 2
19 Knob 2
20 Box power supply 1
21 Fuse 2A 1
22 Sekrup 4
23 Mur + baut 4
24 Timah 1roll 1
D. FLOW CHART RANGKAIAN
E. GAMBAR RANGKAIAN
1. Skematik Rangkaian
2. Layout PCB dan Tata Letak Komponen
F. PRINSIP KERJA RANGKAIAN
Rangkaian power supply simetris variable ini terbagi dalam 3 utama yaitu rangkaian
penyearah gelombang penuh, rangkaian regulator tegangan positif dan regulator negatif. Dari
bagian regulator tegangan positif dan regulator tegangan negatif adalah sebagai berikut.
Rangkaian Penyerah Gelombang (Rectifier) Bagian penyearah gelombang ini memberikan
output tegangan DC simetris ± 18 volt DC terhadap ground. Bagian ini dibangun dengan
transformer stepdown 18 volt CT pada sekundernya, penyearah gelombang penuh dengan
dioda bridge dan tapis menggunakan kapasitor 6800 uF/ 50V.
Rangkaian Regulator Tegangan Positif Variabel Bagian regulator tegangan positif
variabel ini berfungsi untuk mengatur tegangan output jalur positif agar dapat dikontrol
levelnya serta mampu memberikan arus maksimum 2A. Rangkaian regulator tegangan positif
variabel ini menggunakan IC regulator tegangan variabel LM317 sebagai pengontrol level
output. Kemudian bagian pengatur tegangan positif ini diatur oleh potensiometer 5 KOhm
sebagai kontrol tegangan referensi regulator LM317. Sebagai penguat arus menggunakan
transistor PNP TIP147 yang diset common basis sehingga tegangan output akan mengikuti
tegangan kontrol oleh IC LM317 dan kapasitas arus maksimumnya mengikuti kemampuan
maksimum transistor mengalirkan arus.
Rangkaian Regulator Tegangan Negatif Variabel Seperti pada bagian regulator positif,
bagian regulator tegangan negatif ini susunan rangkaiannya mirip, hanya komponen yang
digunakan berbeda. Regulator tegangan negatif menggunakan IC regulator tegangan negatif
LM337, Penguat arus meenggunakan transistor NPN TIP142 dengan kapasitas arus
maksismum 10A. Pengontrol tegangan output jalur negatif menggunakan potensiometer 5
KOhm sebagai pemberi tegangan referensi IC regulator tegangan negatif LM337. Rangkaian
power supply simetris variabel 2A ini memiliki kemampuan proteksi dari keadaan hubung
singkat (korsleting) dan panas berlebih (over heating) seperti pada regulator tegangan IC
LM317 dan IC LM337 yang digunakan dalam rangkaian power supply simetris variabel
tersebut.
G. ANALISA RANGKIAN
1. Transformator sebagai penurun tegangan
Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik
tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer
lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Untuk mencari besar tegangan, banyak lilitan =
2. Diode sebagai penyearah
Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam laporan ini adalah konsep
penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah
gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi
untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC
(Direct Current).Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang
dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah,
sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC
tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama
dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan
(transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor)
3. Kapasitor sebagai filter
Penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu dioda. Selama
seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1
menghantar. Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan
kapasitor, maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.
Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi
karena kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan
tegangan sumber dan bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda
seperti saklar terbuka, atau dioda dibias mundur (reverse).
Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui
resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang lebih besar dari
tegangan kapasitor.Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan
kapasitor, dioda kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang
rendah tegangan keluaran akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban
tinggi pengosongan akan lebih cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan
tegangan keluaran DC yang lebih kecil.
4. Transistor sebagai penguat arus
Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi menguatkan daya sinyal masukan. Salah
satu syarat yang dituntut pada penguat adalah bahwa sinyal keluaran harus tepat benar
bentuknya seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudo-nya lebih tinggi. Kalau
bentuk sinyal keluaran tidak tepat sama dengan sinyal masukan, meskipun beda
bentuk ini hanya kecil saja, maka dikatakan sinyal keluarannya cacat.
5. IC Regulator tegangan sebagai pengatur tegangan output
IC jenis Adjustable Voltage Regulator adalah jenis IC Pengatur Tegangan DC yang
memiliki range Tegangan Output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan
Rangkaiannya. IC Adjustable Voltage Regulator ini juga memiliki 2 jenis yaitu
Positive Adjustable Voltage Regulator dan Negative Adjustable Voltage Regulator.
Contoh IC jenis Positive Adjustable Voltage Regulator diantaranya adalah LM317
yang memiliki Range (jangkauan) tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt
DC. Sedangkan contoh IC jenis Negative Adjustable Voltage Regulator adalah
LM337 yang memiliki Range atau Jangkauan Tegangan yang sama dengan LM317.
Pada dasarnya desain, konstruksi dan cara kerja pada kedua jenis IC Adjustable
Voltage Regulator adalah sama. Yang membedakannya adalah Polaritas pada Output
Tegangan DC-nya.
6. Potensiometer sebagai pengatur tegangan output
Prinsip kerja dari Potensiometer dapat kita asumsikan dua buah resistor biasa yang
dirangkai seri, tapi dapat dirubah nilai resistansinya. Resistansi total pada
potensiometer akan selalu tetap dan ini merupakan nilai Potensiometer ( Variabel
Resistor ). Jika nilai resistansi dari R1 diperbesar dengan cara memutar bagian
potensiometer, maka otomatis nilai resistansi dari R2 akan berkurang, begitu juga
sebaliknya. Dengan demikian, perubahan nilai resistansi ini digunakan untuk
mengatur tegangan output.
H. PROSEDUR PEMAKAIAN ALAT
1. Solder
Solder digunakan untuk menyolder komponen-komponen power supply pada papan
PCB.
2. Bor PCB
Bor PCB digunakan untuk mengebor atau melubangi papan PCB.
3. Cutter
Cutter digunakan untuk memotong papan PCB.
4. Setrika
Setrika digunakan untuk menyablon layout PCB pada papan PCB.
5. Steelwool
Steelwool digunakan untuk membersihkan papan PCB pada saat dicuci sebelum di
sablon.
6. Penggaris besi
Penggaris besi digunakan untuk membantu memotong papan PCB.
7. Tang potong
Tang potong digunakan untuk memotong kabel dan kaki-kaki komponen agar rapi.
8. Penampan
Penampan digunakan sebagai tempat cairan ferryclorid pada saat merendam papan
PCB.
9. Obeng
Obeng digunakan untuk mengencangkan sekrup pada box power supply.
I. KESIMPULAN
1. Kesimpulan secara umum
Power supply simetris plus mampu memberikan output ganda dengan tegangan output
simetris saling berkebalikan terhadap ground (positif, negatif dan ground) dimana level
tegangan pada terminal positif dan negalif terhadap titik refenrensi (ground) sama tetapi
berkebalikan 180°. Power supply simetris ini sering dibutuhkan pada perangkat elektronika
seperti power amplifier, komputer dan lainnya. bagian utama rangkaian dasar power supply
simetris dapat dibangun menggunakan transformator CT dan dioda yang disusun jembatan
(bridge). Tegangan output pada Power supply simetris plus dapat di atur (adjustment).
Prinsip kerja rangkaian Power supply simetris adalah menurunkan tegangan AC 220 volt
menjadi 15volt DC, mengubah tegangan bolak-balik/AC menjadi tegangan searah/DC dan
dan menjadikan output yang dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan –Vcc-ground memiliki
nilai yang sama menjadikan output yang dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan –Vcc-
ground memiliki nilai yang sama.
2. Kelebihan
Power supply yang saya buat ini dapat mengatur tegangan output sesuai keinginan hanya
dengan memutar knop potensiometer. Selain itu tegangan outputnya yang dihasilkan ganda
yaitu pada +Vcc-ground dan –Vcc-ground memiliki nilai yang sama.
3. Kekurangan
Power supply yang saya buat ini tegangan minimal-nya (Vmin) tidak bisa nol.
DAFTAR PUSTAKA
http://zhagitoloh.blogspot.com/2010/01/jenis-jenis-dan-prinsip-kerja.html
http://fisikaunik.wordpress.com/2012/03/06/definisi-dan-fungsi-kapasitor-sebagai-
komponen-elektronika/
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-penyearah-gelombang-
rectifier/
http://aryutomo.wordpress.com/2010/12/03/penyearah-dengan-filter/
http://komponenelektronika.biz/
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/penyearah-rectifier-gelombang-penuh-
center-tap-ct/
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-variable-lm317/
http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/power-supply/power-supply-simetris-variable-10a/
http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/
http://komponenelektronika.biz/rangkaian-power-supply.html
http://kuliah-tugas-pendidikan.blogspot.com/2014/04/catu-daya-simetris.html
LAMPIRAN
1. Datasheet
2. Simulasi rangkaian