Post on 05-Dec-2014
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 3
1.2 Permasalahan.............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan......................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN/ISI
2.1 Hakikat Penghijauan Lingkungan............................................................................. 6
2.2 Peran dan Fungsi Penghijauan................................................................................. 8
2.3 Teknik Penghijauan.................................................................................................... 11
2.4 Manfaat Penghijauan Terhadap Lingkungan Dan Mahluk Hidup.......................... 12
2.5 Proses Dalam Penghijauan......................................................................................... 14
2.6 Perawatan.................................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 15
3.2 Saran............................................................................................................................ 15
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa
berpengaruh buruk terhadap manusia. Apalagi beragam bentuk kerusakan
lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas
lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih,
sekolah menjadi gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak buruk
pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah yang ada di
lingkungan itu sendiri.
Manusia terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan
dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat
dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan
menurunnya kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini haruslah menjadi
perhatian khusus bagi penanggung dan komunitasnya dalam menata kembali
lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping
itu nantinya akan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan
lingkungan.
Dalam hal ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali
digalakkan melalui program penghijauan lingkungan secara menyeluruh.. Mengingat
bekurangnya jumlah hutan yang ada khusunya di Prpinsi Jambi hal ini disebabkan
karena banyaknya penebangan hutan secara liar, oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab menjadi salah satu penyebab rusaknya ekosistem hutan. Hal ini
3
berdampak terhadap tingginya resiko bencana alam yang akan terjadi seperti
banjir, tanah longsor dan polusi udara, karena tidak adanya penahan air tanah di
bumi.
Padahal telah kita ketahui secara bersama hutan memiliki peranan yang sangat
besar guna kelangsungan hidup manusia kedepan. Oleh karena itu, telah menjadi
kewajiban kita untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup,
selain itu sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah,
masyarakat dengan sekolah itu sendiri.
Salah satu cara mengatasi permaslahan tersebut adalah pembangunan diberbagai
sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Janganlah,
eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan lingkungan tanpa
menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.
Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta
lingkungan, paling tidak kita secara etika bisa ikut berpartisipasi pada setiap
program yang berkait dengan pelestarian lingkungan hidup yang direncanakan oleh
pemerintah melalui lingkungan dengan melakukan penghijauan .
Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji menjadi sebuah karya
ilmiah dengan mengangkat judul “Penghijauan Lingkungan Di Kota Jambi”
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dalam karya ilmiah ini dapat difokuskan
kepada permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana langkah melakukan penghijauan lingkungan di Kota Jambi?
2. Apakah penghijauan itu telah diterapkan oleh seluruh warga di Kota Jambi?
4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu mendeskripsikan bagaimana
langkah melakukan penghijauan di lingkungan Kota Jambi.
5
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI
2.1 Hakikat Penghijauan Lingkungan
Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan
secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga
penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh
Indonesia.
Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun
di lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem
berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi
potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses
fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan diperkotaan berarti dapat
mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca
atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan
lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat
pentingnya peranan vegetasi ini terutama diperkotaan untuk menangani krisis
lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan
secara konseptual.
Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa
pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis
tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.
6
2.1.1 Penghijauan Perkotaan
Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan
meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik
sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa
penghijauan kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan
pengelolaan taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya.
Dalam hal ini, penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di
perkotaan.
Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6
serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan
tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke
udara. Di samping itu, berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan
berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas
lingkungan.
Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekitar 150.000 juta ton
CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke
atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Setiap jam, 1 ha daun-
daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas
manusia sekitar 200 orang dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam
mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara
(AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya.
Setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap
1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan (Zoer’aini
Djamal Irwan,1996).
7
Begitu pentingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan
terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius
dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota.
2.2 Peran dan Fungsi Penghijauan
Penghijauan berperan dan berfungsi :
(1) Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya
menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk
pernapasan.
(2) Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan
setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar.
(3) Pencipta lingkungan hidup (ekologis).
(4) Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam
bagi satwa yang hidup di sekitarnya.
(5) Perlindungan (protektif), terbadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang,
terik matahari, gas atau debu-debu).
(6) Keindahan (estetika).
(7) Kesehatan (hygiene).
(8) Rekreasi dan pendidikan (edukatif)
(9) Sosial politik ekonomi.
Seperti yang dikemukan (Eckbo 1956) bahwa pemilihan jenis tanaman untuk
penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat
hortikultura (ekologikal) dan syarat-syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan
toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya
8
matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu
tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma.
2.2.1 Fungsi dan manfaat hutan
Fungsi dan manfaat hutan antara lain :
1. Untuk memberikan hasil,
2. Pencagaran flora dan fauna,
3. Pengendalian air tanah dan erosi,
4. Ameliorasi iklim,
5. Sebagai suplyer oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan
manusia,
6. Sebagai pencegah banjir,
7. Sebagai penyejuk alat,
8. Sebagai paru-paru dunia.
Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain:
1. menciptakan ikIim mikro,
2. engineering
3. arsitektural
4. estetika
5. modifikasi suhu
6. peresapan air hujan
7. perlindungan angin dan udara
8. pengendalian polusi udara
9. pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari,
9
10. pengendalian erosi tanah,
11. mengurangi aliran permukaan,
12. mengikat tanah.
Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi,
infiltrasi, evaporasi dan transpirasi. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai
unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan
dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan
fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus
dilakukan secara terus-menerus.
Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa
penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah
bagian dari ruang terbuka hijau kota. Menurut (Grey dan Denehe1978) mengatakan
“Hutan kota (urban forestry), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan
pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar”. Ada yang mengatakan
“tentang hutan kota, yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah
perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota
dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya” (Fukuara dkk 1988).
Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan
mengingat fungsi hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada
vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat
hutan kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di
perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur
hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan
10
fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus
dilakukan secara terus-menerus.
2.3 Teknik Penghijauan
1. Teknik penanaman
Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon
adalah:
1) Pemilihan bibit tanaman.
Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena
mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit
yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar.
Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat
merusak trotoar, jalan atau saluran drainase.
Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan
dengan batang tinggi minimal 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya
cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya
berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, sebaliknya jika
sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam
di lapangan;
2) Penanaman.
Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman
dilakukan. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman. Ukuran
standar lubang tanam adalah 0.75 m (tinggi) x 0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang).
3) Perawatan pasca tanam.
11
Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram tanaman 2-
3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang ranting-ranting yang
kerimg. Memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk NPK 25 gram per lubang.
2.4 Manfaat Penghijauan terhadap Lingkungan dan Mahluk Hidup
Manfaat yang dapat diperoleh dalam melakukan penghijauan terhadap lingkungan dan
Mahluk hidup ialah :
a) Manfaat Estetis (Keindahan)
Pohon memiliki berbagai macam bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan
keindahan tersendiri. Oleh karena itu bila disusun secara berkelompok dengan jenis
yang sama pada masing-masing kelompok akan menciptakan keindahan atau suasana
yang nyaman. Struktur bangunan tanpa diimbangi dengan pohon-pohon akan terasa
gersang, sebaliknya bila sekitarnya ditanam pohon serta ditata dengan baik akan
nampak hijau dan asri.
b) Manfaat Orologis
Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga mampu
mencegah erosi.
c) Manfaat Hidrologis
Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian
banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah
persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk
lainnya.
d) Manfaat Klimatologis
12
Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara di
sekitarnya menjadi sejuk dan nyaman. Jadi secara klimatologis kehadiran kelompok
pohon-pohon pelindung sangat besar artinya.
e) Manfaat Edaphis
Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang
penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena
lingkungan demikian memang sangat mendukung.
f) Manfaat Ekologis
Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan manusia dan
struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari
alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
g) Manfaat Protektif
Manfaat protektif adalah karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya
terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara.
Disamping juga melindungi mata dari cahaya silau.
h) Manfaat Hygienis
Adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (Oksigen) yang
sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (Karbondioksida)
yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon
sangat berguna untuk kehidupan manusia.
i) Manfaat Edukatif
Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di kota merupakan laboratorium alam,
karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai
aspeknya.
13
2.5 Proses dalam Penghijauan
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
Pengelolaan limbah/ sampah dan air
Landscaping dan penghijauan
Perawatan fisik bangunan dan lingkungan
Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi lingkungan
2.6 Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
Jangan memetik, memangkas, dan merusak tanaman yang ada.
Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan
rumput-rumput itu mati.
Dilarang membuang sampah pada tanaman.
Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram,
meberi pupuk sehingga bertambah subur.
Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dalam bab sebelumnya, dapatlah penulis rumuskan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penghijauan merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya global warming.
2. Dalam melakukan kegiatan pembentukan penghijauan dilingkungan sekolah
perlu diadakan kerja sama yang erat antara warga sekolah.
3. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dilakukannya kegiatan penghijauan
lingkungan disekolah, yaitu manfaat keindahan, mencegah erosi, menyerapkan
air hujan, manfaat edukatif, untuk kehidupan manusia.
4. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah pengelolaan limbah
atau sampah dan air, landscaping dan penghijauan, perawatan fisik bangunan
dan lingkungan, sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang
bermanfaat bagi lingkungan.
3.2 Saran
Kegiatan pembentukan penghijauan dilingkungan sekolah sangat penting
bagi kita karena dengan adanya kegiatan ini berarti setidak-tidaknya kita dapat
mengurangi pemanasan global yang terjadi pada saat ini. Kegiatan ini pun harus
ada kerjasama yang erat antara warga.
15
DAFTAR PUSTAKA
Http://claudiuskelvin.blogspot.com/ .
Http://reboisasihijau.blogspot.com/2011/12/artikel-penghijauan.html.
Http://greenlumut.wordpress.com/tag/penghijauan/. Manfaat Hutan .
16