Post on 09-Mar-2016
description
RANGKUMAN MATERI PAIBP
Ayat-Ayat Al-quran Tentang Demokrasi
QS Ali Imraan: 159 Dan QS Asy-Syuura: 38 Demokrasi merupakan suatu paham yang didalamnya mengandung asas-
asas musyawarah yang pernah dilakukan Rasulullah SAW semasa hidup beliau
dan diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Quranul-Karim. Indonesia juga
merupakan negara demokrasi, akan tetapi demokrasi di Indonesia adalah
demokrasi pancasila yang didasarkan pada sila-sila yang terdapat dalam
pancasila tersebut.
Seperti halnya ajaran islam demokrasi juga menjunjung nilai persatuan
dan kesatuan, maka dari itu kita sebagai generasi bangsa indonesia haruslah
tahu tentang demokrasi. Dalam Al-Quran ada beberapa ayat yang
menerangkan tentang demokrasi, salah satunya yaitu QS Ali Imraan: 159
Dan QS Asy-Syuura: 38.
A. Mengartikan QS Ali Imraan: 159 Dan QS Asy-Syuura: 38 1. QS Ali Imraan: 159
()
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya. (QS Ali Imran : 159)1[1]
Arti perkata
Lafad
z
Arti Lafadz Arti
Makadisebabkan Padamereka
Rahmat (kasihsayang)
Dan
mohonkanampunbagime
reka
Dari Allah Dan
musyawarahlahdenganm
ereka
Kamuberlakulemahlembutter
hadapmereka
Dalamsuatuurusan
Sekiranyakamubersikap
Makaapabilakamutelahb
ersepakat
Berperilakukasar Makaberserahdirilah
Berhatikasar
Kepada Allah
Tentulahmerekamenjauhkand
iri
Sesungguhnya Allah
Dari sekelilingmu Menyukai
Makamaafkanlah
Orang-orang yang
bertawakal
()
Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang
Kami berikan kepada mereka. (QS Asy Syura : 38)2[2]
Arti perkata Lafadz Arti Lafadz Arti Dan orang-orang yang Musyawarah Mematuhiseruan Di antaramereka
Tuhanmereka Dan dariapa
Dan merekamendirikanShalat
Yang kami berikankepadamereka
Dan urusanmereka Merekamenafkahkan
B. Menjelaskan Kandungan Qs Ali Imraan: 159 Dan Qs Asy-Syuura : 38 Dari Qs Ali Imraan: 159 Dan Qs Asy-Syuura : 38 ada beberapa isi kandungan atau ajaran yang termuat dan tercantum di dalamnya yang dapat kita ambil, antara lain: 1. QS Ali Imraan: 159
a.
Dalammenghadapisemuamasalahharusdenganlemahlembutmelaluijalurmusyawarah
untukmufakat, tidakbolehdenganhati yang kasardanperilakukekerasan.
b. Mengutamakanmusyawarahuntukmufakatdalammenyelesaikansetiapurusan.
c. Apabilatelahdicapaisuatukesepakatan,
makasemuapihakharusmenerimadanbertawakal
(menyerahkandiridansegalaurusan) kepada Allah.
d. Allah mencintaihamba-hambanya yang bertawakkal.3[3]
2. QS Asy-Syuura: 38
a. Perintahkepadasetiapmuslimuntukbertakwakepada Allah.
b. Perintah Allah kepadasetiapmuslimuntukmendirikanShalat.
c. Menggunakan jalur musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan
setiap perkara.
d. Menafkahkan sebagian rizki kita kepada orang-orang yang tidak
mampu.4[4]
Menerapkan Perilaku Hidup Demokrasi Seperti Terkandung Dalam QS Ali
Imraan: 159 Dan QS Asy-Syuura: 38 Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Adapun hal-hal yang dapat kita amalkan dalm kehidupan sehari-hari
setelah mempelajari QS Ali Imraan: 159 Dan QS Asy-Syuura: 38 adalah
sebagai berikut:
1. QS Ali Imraan: 159
a.
Tidakbolehberkerashatidanbertindakkasardalammenyelesaikansuatupermasalahan
, tetapidenganhati yang lemahlembut.
b. Setiapmuslimharusberlapang dada, berperilakulemahlembut,
pemaafdanmemohonkanampunkepada Allah.
c. Dalamkehidupansehari-
harikitaharusmengutamakanmusyawarahuntukmufakatdalammenyelesaikansetiapp
ersoalan.
d. Apabilatelahtercapaimufakat,
makasetiapindividuharusmenerimadanmelaksanakankeputusanmusyawarah.
e. Selaluberserahdirikepada Allah
sehinggatercapaikeseimbanganantaraikhtiyardanberdoa.
2. QS Asy-Syuura: 38
a.
Setiapharikitaharusselaluberusahasemaksimalmungkinuntuksenantiasamenjalanka
nperintah-perintah Allah danmenjauhisegalalarangan-Nya.
b.
SebagaiseorangmuslimkitaharusmenjalankanShalatwajibsesuaiketentuansyariat
Islam dengantertib.
c. Kita
senantiasamengutamakanmusyawarahuntukmufakatdalammenyelesaikansetiapper
masalahan yang terjadi.
d. Kita jugaharusmenyisihkansebagianhartakitabagi orang-orang yang
tidakmampu.
A. Kesimpulan
Allah SWT dalam QS Ali Imraan: 159menjelaskan bahwa setiap
manusia hidup di dunia tidak terlepas dari problem dan persoalan yang
dihadapi. Untuk itu mereka harus dapat memecahkan masalah tersebut.
Adapun cara menyelesaikan persoalan hidup dalam QS Ali Imraan:
159dijelaskan, harus dengan mencontoh dan mengambil teladan dari nabi
Muhammad SAW yaitu dengan cara lemah lembut berdasarkan rahmat Allah
SWT, setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah.
Dalam QS Asy-Syuura: 38Allah SWT menyerukan agar umat Islam
mengesakan dan menyembah Allah SWT. Menjalankan shalat fardu lima waktu
tepat pada waktunya. Apabila mereka menghadapi masalah maka harus
diselesaikan dengan cara musyawarah. Rasulullah SAW sendiri mengajak para
sahabatnya agar mereka bermusyawarah dalam segala urusan, selain masalah-
masalah hukum yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
B. Saran
Hendaknya dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjunjung nilai-
nilai demokrasi yang didalamnya mengandung asas-asas musyawarah. Seperti
halnya ajaran islam demokrasi juga menjunjung nilai persatuan dan kesatuan.
Maka jika semua hal itu dapat kita terapkan dalam kehidupan, Insyaallah
akan tercipta kehidupan yang damai.
SOAL
1. Apa arti dari QS Ali Imraan: 159 dan QS asy-Syuura: 38?
2. Apa kandungan dari QS Ali Imraan: 159 dan QS asy-Syuura : 38?
3. Bagaimana menerapkan perilaku hidup demokrasi seperti terkandung
dalam QS Ali Imraan:159 dan QS Asy-Syuura: 38 dalam kehidupan sehari-
hari?
4. Apakah musyawaroh itu penting ?
5. Jelaskan apa yang dimaksud MUFAKAT ?
6. Bagaimana kita harus selalu bermusyawaroh ?
Iman kepada malaikat 1. PENGERTIAN IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman kepada Malaikat merupakan rukun iman yang kedua, sehingga pembahasan dalam bab ini merupakan kelanjutan dari rukun iman kepada Allah
sebagai rukun iman yang pertama. Iman kepada Malaikat itu sendiri mengandung makna bahwa kita harus percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Malaikat diciptakan dari cahaya (nur) yang diberi tugas oleh Allah dan melaksanakan tugas-tugas tersebut sebagaimana perintah-Nya. Indikator dari orang beriman adalah memiliki keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa di alam semesta ini terdapat Malaikat dan keyakinan tersebut diucapkan melalui lisannya. Wujud kongkrit dari iman tersebut adalah dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan sehari-harinya.
Sebagai orang yang beriman kepada Allah, tentu akan beriman pula kepada para Malaikat. Hal ini merupakan konsekuensi logis karena Malaikat merupakan salah satu ciptaan-Nya yang harus diyakini eksistensinya dalam alam semesta ini.
Malaikat adalah ciptaan Allah yang berasal dari cahaya (nur) dan senantiasa mengabdi kepada Allah serta tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya. Malaikat ini merupakan makhluk Allah yang selalu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka dengan penuh ketaatan, bahkan malaikat juga bersujud kepada manusia, berbeda dengan iblis yang menentang perintah bersujud kepada manusia tersebut. Hal ini disebabkan karena iblis diciptakan Allah dari api (naar).
2. DALIL NAQLI IMAN KEPADA MALAIKAT Sebagai rukun iman yang kedua, iman kepada Malaikat ini memiliki
landasan (dalil) dalam pengambilan hukumnya. Di antara dalil yang menunjukkan adanya kewajiban iman kepada Malaikat antara lain :
a. Q.S Al-Baqarah 285:
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah , malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." 3. NAMA DAN TAUGAS MALAIKAT
Malaikat merupakan ciptaan Allah yang berwujud sebagai makhluk halus dan ghaib, sehingga Malaikat bersifat abstrak dan immaterial. Jumlah malaikat tidak terbatas, tetapi yang wajib diimani berjumlah 10, yaitu :
No Nama Malaikat Tugas 1 Jibril Menyampaikan wahyu 2 Mikail Membagi rejeki 3 Izrail Pencabut nyawa 4 Israfil Peniup sangkakala 5 Raqib Pencatat amal baik 6 Atid Pencatat amal jelek 7 Munkar Penanya orang mati 8 Nakir Penanya orang mati 9 Malik Penjaga neraka
10 Ridwan Penjaga surga
4. KEDUDUKAN MANUSIA DAN MALAIKAT
Antara manusia dengan malaikat terdapat hubungan yang sangat erat. Kedua ciptaan Allah tersebut telah diciptakan Allah sejak dahulu kala. Di samping itu, antara manusia dengan malaikat terdapat persamaan dan perbedaan. Di antara persamaan dari kedua makhluk tersebut adalah :
a. Sama-sama makhluk Allah b. Sama-sama berkewajiban menyembah kepada Allah c. Sama-sama memiliki akal
Sedangkan perbedaan antara manusia dengan malaikat adalah: No Manusia Malaikat 1 Diciptakan dari tanah Diciptakan dari cahaya 2 Berjenis kelamin Tidak berjenis kelamin 3 Memiliki nafsu Tidak memiliki nafsu 4 Bisa dilihat (makhluq kasar) Tidak bisa dilihat (makhluq halus) 5 Akalnya bersifat dinamis Akalnya bersifat statis 6 Tidak terjaga dari dosa Terjaga dari dosa
5. HIKMAH IMAN KEPADA MALAIKAT
Kewajiban beriman kepada Malaikat ini memiliki beberapa hikmah yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Di antara hikmahi tersebut adalah :
a. Meningkatkan keimanan manusia kepada Allah, mengingat Malaikat merupakan salah satu ciptaan-Nya
b. Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada Allah, karena iman kepada Allah dan iman kepada Malaikat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
c. Mendorong manusia untuk senantiasa bertindak hati-hati, karena dia menyadari bahwa setiap perbuatannya selalu diawasi oleh para Malaikat
d. Mendorong manusia untuk selalu meningkatkan amal baik, karena manusia menyadari bahwa sekecil apapun tindakan baiknya akan dicatat oleh Malaikat
e. Menghindarkan diri manusia dari perbuatan tercela yang akan menurunkan martabat dan derajat dari manusia itu sendiri
6. TANDA-TANDA PERILAKU BERIMAN KEPADA MALAIKAT Sebagai muslim yang memiliki iman kepada Malaikat, seseorang akan
menunjukkan beberapa perilaku yang mengindikasikan dari rasa keimanannya itu sendiri. Di antara tanda-tanda perilaku dari orang yang beriman kepada Malaikat antara lain :
a. Bertindak hati-hati dalam berperilaku keseharian b. Memiliki kepedulian social dalam hidup dengan masyarakat sekitar c. Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya d. Selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu e. Berpikiran positif terhadap berbagai kejadian yang terjadi sekitarnya
SOAL
1. Apa pengertian iman kepada malaikat ? 2. Ada berpakah malaikat yang wajib kita ketahui ? 3. Sebut kan tanda-tanda perilaku beriman kepada malaikat ? 4. Sebutkan hikmah iman kepada malaikat ? 5. Apakah perbedaan malaikat dan manusia ?
PERILAKU TERPUJI A. PengertianPerilakuTerpuji
Perilakuterpujiadalahsegalasikap, ucapandanperbuatan yang baiksesuaiajaran
Islam. Kendatipunmanusiamenilaibaik, namunapabilatidaksesuaidenganajaran
Islam, makahalitutetaptidakbaik. Sebailiknya,
walaupunmanusiamenilaikurangbaik, apabilaIslammeyatakanbaik,
makahalitutetapbaik.
Kita sebagaiumatnyatentunyaingindapatmengikutiapa yang
terjadituntutanrasulullahdalamkehidupansehari-
harisebagaisuritauladanmanusia.
Orang yang baikakhlaknyatentunyadidalampergaulansehari-
hariakansenantiasadicintaiolehsesama,
dantentunyamerekakelakdiharikiamatakanmasuksurgabersamadengannabi
saw. Sebagaimanabeliaubersabdadalamhadisnya yang
artinyasebagaiberikut:
Sesungguhnya (orang) yang paling akucintaidiantara kalian dan orang
yang paling dekattempatnyadarikupadaharikiamatadalahoarang yang
paling baikbudipekertinyadiantara kalian.
Harta yang banyak, pangkat yang
tinggiataudimilikinyabeberapagelarkesarjanaantakmampumengangkatderaj
atmanusiatanpadimilikinyaakhlakterpuji.
Islam hadirdimukabumisebenarnyasangatmengedepankanakhlakterpuji,
karenaRasulullah saw.
sendiridiutusuntukmenyempurnakanakhlaksebagaimanasabdanyasebagaiber
ikut:
Artinya:
Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.
Alangkahindahnyaajaran Islam yang memerintahkanuntukberakhlakulkarimah. Jikahidupkitadihiasidenganahklakterpujitentunyaakandicintaioleh Allah
awtdanmasyarakatnyaakanmenjadibaik, temteramdandamai.Sebagianmanusia, berbicaratentangakhlakterpujidalam era
globalisassisepertiinidinilaikunodankurangmaju. Anggapaninimunculkarenasedahterpengaruhbudayabarat yang dinilaimajudan
modern. Akhlakterpujiamatpentingdalamkehidupanmanusia, termasukdalampergaulanremaja. AkhmadSyaukiBey (seorangpenyair)
mangatakansebagaiberikut:Sesungguhnyasuatuumatakantetapmemilikinamaharumselamauamattersebutmemilikiakhlak yang terpuji.
Manakalaakhlakterpujitelahlenyap, lenyappulalahnamaharumumattersebut
SOAL
1. Apakah kita harus mempunyai akhlak terpuji ? 2. Apa yang dimaksud dengan akhlak terpuji ? jelaskan !
3. Sebutkan ayat al-quran yang menjelaskan tentang akhlak ? 4. Sebutkan tugas-tugas malaikat..!
PERILAKU TERCELA
Akhlak tercela (Akhlakul mazmumah), yaitu segala tingkah laku yang tercela atau akhlak yang jahat, dan hal tersebut sangat di benci oleh Allah SWT. MACAM-MACAM AKHLAK TERCELA : 1. Kufur 2. Riya 3. Syirik 4. Sombong Definisi Kufur kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. 1. Jenis Kufur Kufur ada dua jenis : Kufur Besar dan Kufur Kecil a.Kufur Besar Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam.
b. Kufur Kecil Kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya. Artinya : Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir [An-Nahl : 83]
Pengertian Riya' Riya merupakan mashdar dari raa-a yuraa-i yang maknanya adalah melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji. Termasuk ke dalam riya juga yaitu sumah, yakni agar orang lain mendengar apa yang kita lakukan lalu kitapun dipuji dan tenar. Definisi Syirik Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya. Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. "Artinya : Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"[ Luqman: 13]
Definisi Sombong SOMBONG bererti terasa kelebihan dan kehebatan yang ada pada diri sendiri, kemudian ditambah dengan sifat suka menghina dan merendahkan orang lain. Orang sombong memandang rendah manusia lain kerana berasakan sesuatu kelebihan yang ada pada diri mereka.
Begitulah sombongnya Iblis yang enggan sujud kepada Nabi Adam. Tidak cukup dengan kesombongannya kepada Allah, lalu ia menempelak: Mana bisa aku bersujud kepada manusia, kerana aku dijadikan dari api yang mulia, sedangkan Adam dijadikan dari tanah yang hina. Penyakit sombong akan menyerang sesiapa saja, baik lelaki atau perempuan, golongan bangsawan atau bawahan, berjawatan tinggi ataupun pengemis di jalanan. Allah berfirman yang bermaksud: Aku akan belokkan dari keterangan-Ku, orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi, di luar kebenaran. (Surah al-Araaf, ayat 146)
ZAKAT, HAJI DAN WAKAF A. Zakat 1. Pengertian dan Hukum a. Zakat menurut bahasa artinya bersih, tumbuh dan terpuji b. Menurut istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seseorang kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik) dengan beberapa ketentuan, bertujuan untuk mensucikan harta / jiwa. c. Hukum membayar zakat adalah WAJIB bagi orang yang terpenuhi persyaratannya
8 Golongan yang berhak menerima zakat a. Fakir : orang yang tidak punya harta dan tidak memiliki pekerjaan
b. Miskin : keluarga pra sejahtera/ memiliki pekerjaan dan harta tapi masih kurang mencukupi untuk kebutuhan hidupnya c. Amil : pengurus harta penerimaan zakat d. Muallaf : orang yang baru masuk Islam e. Riqab : memerdekakan budak yang beriman pada Allah swt. f. Garim : orang yang banyak hutang, tapi tidak dalam maksiat pada Allah g. Sabilillah : perjuangan di jalan Allah swt./ sekolah, panti asuhan dll h. Ibnu sabil : musafir yang kehabisan bekal dan tidak dalam perjalanan maksiat
3. Pembagian Zakat a. Zakat Fitrah
Ciri zakat fitrah adalah : 1) zakat pribadi yang dikeluarkan pada sebelum shalat iedul fitri 2) hukumnya wajib dikeluarkan oleh setiap orang yang masih hidup sampai
malam idul fitri dan mempunyai kelebihan bahan makanan 3) Bentuknya adalah bahan makanan pokok perjiwa 2,5 Kg beras/
makanan pokok yang lain senilai 2,5 kg beras 4) Tujuannya adalah untuk mensucikan jiwa 5) Adapun batas maksimal membayarkannya adalah sebelum sholat Ied b. Zakat Maal 1) Zakat harta yang wajib dibayarkan oleh seseorang yang sudah mencapai
nisab dan haul. Tujuannya adalah untuk mensucikan harta. Nisab adalah batas minimal jumlah kepemilikan harta Haul adalah batas waktu penyimpanan harta
2) Syarat wajib zakat mal a) Islam b) merdeka c) harta itu milik
sendiri
d) cukup haul e) cukup nisab
3) Rukun zakat mal a) Muzaki [orang yang mengeluarkan zakat] b) Mustahik [penerima zakat] c) Harta yang dizakati dan dizakatkan d) Sighot ijab qobul B. Haji dan Umrah
Tabel Haji dan Umrah No Jenis
materi Haji Umrah
1 Pengertian sengaja mengunjungi baitulah di Mekah dengan niat beribadah kepada Allah pada waktu tertentu, serta dengan syarat-syarat dan cara tertentu
mengunjungi baitullah dengan niat ibadah dengan syarat dan rukun tertentu, tetapi waktunya adalah sepanjang tahun
2 Hukum fardhuain bagi orang islam yang sudah memenuhi syarat-syaratnya
tatowwu/ mutabahah (artinya sangat baik dan mendapat pahala besar)
3 Syarat a) Islam b) Berakal c) Baligh/dewasa d) Merdeka e) Kuasa/mampu
a) Islam b) Berakal c) Baligh/dewasa d) Merdeka e) Kuasa/mampu
4 Rukun a) Ihrom a) Ihrom
b) Wukuf c) Tawaf d) Sai e) Tahalul f) Tertib
b) Tawaf c) Sai d) Tahalul e) Tertib
Penjelasan Rukun Haji / Umrah
1. Ihram, yaitu berniat menunaikan haji dengan memakai kain putih tidak berjahit dari miqatnya. Miqat ada 2:
a. Miqat zamani, yaitu batas waktu dibolehkannya mulai ikhram, yaitu mulai bulan syawal sampai terbit fajar tgl 10 dzulhijjah
b. Miqat makani, yaitu batas tempat dimana para calon haji wajib memulai memakai baju ihram. Bagi jamaah haji yang dari Indonesia dimulai pada bukit yalamlam
2. Wukuf, adalah berhenti di padang arafah sejak tergelincirnya matahari tanggal 9 dzulhijjah sampai terbit fajar 10 dzulhijjah
3. Tawaf, yaitu mengelilingi kabah 7 kali. Dalam melaksanakan thawaf, tidak perlu dengan niat sendiri karena sudah terkandung dalam ihram
4. Sai, Sai ialah berlari-lari kecil antara bukit Shofa dan Marwa sebanyak tujuh kali
5. Tahalul, ialah mencukur atau menggunting rambut kepala sebagai tanda telah bebas dari larangan-larangan haji atau umrah. Sedikitnya 3 helai rambut.
C. Wakaf 1. Pengertian
menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda yang kekal zatnya, artinya tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak pula diwariskan, tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja.
KETELADANAN RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
A. Sejarah Dakwah Rasulullah Saw Periode Madinah
1. Arti hijrah dan tujuan rasulullah Saw dan umat Islam berhijrah.
Setidaknya ada dua macam arti hijrah yang harus diketahui umat
Islam. Pertama, hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang
dilarang dan dimurkai Allah Swt, untuk melakukan perbuatanperbuatan
yang baik, yang disuruh Allah Swt dan diridlai-Nya. Contohnya, semula
siswa itu malas mengerjakan salat 5 waktu dan malas belajar. Kemudian
dia membuang jauh sifat malasnya itu, sehingga ia menjadi siswa yang
berdisiplin dalam salat lima waktu dan rajin dalam menuntut ilmu. Arti
hijrah dalam pengertian pertama ini wajib dilaksanakan oleh setiap umat
Islam. Rasulullah Saw bersabda : "al Muhaajiru man haajara ma nahaa
Allahu 'anhu" HR. Bukhori
Artinya: "Orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan segala apa yang dilarang Allah Swt. (H. R. Bukhari)
Arti kedua dari hijrah ialah berpindah dari suatu negeri kafir (non-
Islam), karena di negeri itu umat Islam selalu mendapat tekanan,
ancaman dan kekerasan, sehingga tidak memiliki kebebasan dalam
berdakwah dan beribadah. Kemudian umat Islam di negeri kafi r itu,
berpindah ke negeri Islam agar memperoleh keamanaan. dan kebebasan
dalam berdakwah dan beribadah.
Arti kedua dari hijrah ini pernah dipraktikkan oleh Rasulullah Saw
dan umat Islam, yakni berhijrah dari Mekah ke Yatsrib pada tanggal 12
Rabiul Awal tahun pertama hijrah bertepatan dengan tanggal 28 Juni
622 M. Tujuan hijrahnya Rasulullah Saw dan umat Islam dari Mekah
(negeri kafir) ke Yatsrib (negeri Islam) adalah :
KETELADANAN RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
A. Sejarah Dakwah Rasulullah Saw Periode Madinah
1. Arti hijrah dan tujuan rasulullah Saw dan umat Islam berhijrah.
Setidaknya ada dua macam arti hijrah yang harus diketahui umat
Islam. Pertama, hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang
dilarang dan dimurkai Allah Swt, untuk melakukan perbuatanperbuatan
yang baik, yang disuruh Allah Swt dan diridlai-Nya. Contohnya, semula
siswa itu malas mengerjakan salat 5 waktu dan malas belajar. Kemudian
dia membuang jauh sifat malasnya itu, sehingga ia menjadi siswa yang
berdisiplin dalam salat lima waktu dan rajin dalam menuntut ilmu. Arti
hijrah dalam pengertian pertama ini wajib dilaksanakan oleh setiap umat
Islam. Rasulullah Saw bersabda : "al Muhaajiru man haajara ma nahaa
Allahu 'anhu" HR. Bukhori
Artinya: "Orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan segala apa yang dilarang Allah Swt. (H. R. Bukhari)
Arti kedua dari hijrah ialah berpindah dari suatu negeri kafir (non-
Islam), karena di negeri itu umat Islam selalu mendapat tekanan,
ancaman dan kekerasan, sehingga tidak memiliki kebebasan dalam
berdakwah dan beribadah. Kemudian umat Islam di negeri kafir itu,
berpindah ke negeri Islam agar memperoleh keamanaan. dan kebebasan
dalam berdakwah dan beribadah.
Arti kedua dari hijrah ini pernah dipraktikkan oleh Rasulullah Saw
dan umat Islam, yakni berhijrah dari Mekah ke Yatsrib pada tanggal 12
Rabiul Awal tahun pertama hijrah bertepatan dengan tanggal 28 Juni
622 M. Tujuan hijrahnya Rasulullah Saw dan umat Islam dari Mekah
(negeri kafir) ke Yatsrib (negeri Islam) adalah :
- Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman, dan
kekerasan kaum kafir Quraisy. Bahkan pada waktu Rasulullah Saw
meninggalkan rumahnya di Mekkah untuk berhijrah ke Yatsrib (Madinah),
rumah beliau sudah dikepung oleh kaum kafir Quraisy dengan maksud
untuk membunuhnya.
- Agar memperoleh keamanandan kebebasan dalam berdakwah serta
beribadah. Sehingga dapat meningkatkan usaha-usahanya dalam berjihad
di jalan Allah Swt untuk menegakkandan meninggikan nama-Nya (Islam)
(lihat dan pelajari Q.S. AnNahl, 16: 41-42)