Post on 09-Mar-2016
description
4.1 Analisa pemilihan l
4.1.1 kriteria lokasi
Terdapat dua alternatif lokasi perencanaan dan perancangan kawasan perdagagan dan jasa ini,
Gambar 4.1 Alternatif Lokasi Kawasan Perdagangan Dan JasaSumber hasil olahan penulis (2015), dari hasil georeferensi peta BWK II dan BWK III
Naskah akademik RANPERDA Kota Kupang periode tahun 2011
Sesuai dengan menurut Diana
penentuan lokasi pembangunan kawasan perdagangan dan jasa memenuhi kriteria
a. Sesuai dengan kebijakankupang,skala pelayanan kawasan perdagangan dan jasa yang akan dikembangkan ini melayani penduduk dalam skala regional (120.000300.000 jiwa), makaminimum yang di butuhk
BAB 4 ANALISA PERANCANGAN
pemilihan lokasi perancangan.
perancangan.
Terdapat dua alternatif lokasi perencanaan dan perancangan kawasan perdagagan dan jasa ini, yaitu pada BWK II dan BWK III.
Gambar 4.1 Alternatif Lokasi Kawasan Perdagangan Dan JasaSumber hasil olahan penulis (2015), dari hasil georeferensi peta BWK II dan BWK III
Naskah akademik RANPERDA Kota Kupang periode tahun 2011
dengan kriteria penentuan lokasi kawasan perdagangan dan jasamenurut Diana (2003),dapat disimpulkan bahwa yang menjadi penentuan lokasi pembangunan kawasan perdagangan dan jasa
kriteria sebagai berikut:
dengan kebijakan pemerintah kota kupang didalam RTRW kota skala pelayanan kawasan perdagangan dan jasa yang akan
dikembangkan ini melayani penduduk dalam skala regional (120.000300.000 jiwa), maka sesuai dengan SNI 03-1733-1989,minimum yang di butuhkan adalah 36.000 m.
47
Terdapat dua alternatif lokasi perencanaan dan perancangan kawasan
Gambar 4.1 Alternatif Lokasi Kawasan Perdagangan Dan Jasa Sumber hasil olahan penulis (2015), dari hasil georeferensi peta BWK II dan BWK III
Naskah akademik RANPERDA Kota Kupang periode tahun 2011-2031.
kawasan perdagangan dan jasa yang menjadi syarat dalam
penentuan lokasi pembangunan kawasan perdagangan dan jasa ini harus
didalam RTRW kota skala pelayanan kawasan perdagangan dan jasa yang akan
dikembangkan ini melayani penduduk dalam skala regional (120.000-1989, luasan lahan
48
b. Kemudahan pencapaian lokasi melalui kendaraan umum dan pribadi serta pedistrian, lokasi harus berada pada jalan umum dan mudah dicapai dari segala arah (minimal memiliki dua persimpangan) serta dapat mengakses jalur transportasi publik (baik formal maupun informal).
c. Memiliki keterkaitan spasialyang bersifat suscipient yaitu lokasi kegiatan perdagangan yang mengambil keuntungan dari kegiatan lain disekitarnya, sehingga yangmenjadi prasyarat berikutnya adalah memiliki hubungan langsung dengan kawasan-kawasan lain yang juga memiliki nilai komersial, seperti kawasan perdagangan lainya, pusat kegiatan rekreasi atau kawasan/ruang publik lainya seperti; penginapan/hotel, rumah sakit dan sebagainya.
d. Memiliki jarak tempuh yang relatif dekat dari pusat-pusat aktivitas kota seperti pemukiman, pusat pemerintahan, kawasan pendidikan dan lain sebagainya.
Dalammenentukannilaidarimasing-masingkriteria, dapatdilihatpadatabeldasar penilaian lokasi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Dasar Penilaian Lokasi
No Kriteria Item penilaian Dasar penilaian Nilai 1 Jumlah
penduduk yang dilayani
Luasan lahan yang dibutuhkan
36.000 m 0 = 36.000 m 2 36.000 m 4
2 Aksesibilitas Jumlah Persimpangan jalan
Satu jalur (tanpa persimpangan) 1 2 persimpangan jalan 2 3 persimpangan jalan 3 4 persimpangan 4
Jalur rute transportasi publik
1 Rute transportasi publik 1 2 Rute transportasi publik 2 3 Rute transportasi publik 3 4 rute transpotrasi publik 4
3 Spasial Hubungan dengan kawasan komersil lainya
Tidak berhubungan 0 Tidak Langsung 2 Langsung 4
4 Jarak Jarak ke pusat aktivitas kota lainya
2 km 0 1-2 km 2 1 km 4
Sumber hasil olahan penulis (2015)
4.1.2 Penentuan lokasi perancangan.
penentuan lokasi perancangan yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Penentuan Dan Penilaian Lokasi Kawasan Perdagangan Dan Jasa.No Alternatif lokasi Ktiteria
penilian1 Alternatif 1 berada
pada BWK II Jumlah pendudukAksesibilitas
Keterkaitan spasial
Jarak
Jumlah bobot penilaian pada alternatif lokasi 12 Alternatif 2 berada
pada BWK III Jumlah pendudukAksesibilitas
Keterkaitan spasial
Jarak
Jumlah bobot penilaian pada alternatif lokasi 2Sumber hasil olahan penulis (2015)
Tabel 4.2 Penentuan Dan Penilaian Lokasi Kawasan Perdagangan Dan Jasa.
Ktiteria penilian
Item penilian Deskripsi
Jumlah penduduk
Luas lahan Luas lahan yang bisa145.925 m atau 14
Aksesibilitas Jumlah persimpangan jalan
Merupakan jalur pertemuan dari empat jalan utama yaitu, jl. Veteran, jl. Frans Seda, Jl. R. W. Mongunsidi Raya Eltari II.
rute transportasi publik
Dilalui dua rute jalur transportasi kota, yaitu rute lampu 27 dan rute lampu 10
Keterkaitan spasial
Hubungan dengan kawasan komersial lainya
Berhungan langsung dengan pasar oebobo, kompleks ruko oebobo, komplek retail di sekitar kawasan serta berhungan langsung dengan kawasan rekreasi taman nostalgia kupang.
Jarak tempuh ke pusat aktivitas kota.
Merupakan pusat aktyang menjadi orientasi untuk beberapa kecamatan terutama kecamatan dan kecamatan kelapa lima.
Jumlah bobot penilaian pada alternatif lokasi 1 Jumlah penduduk
Luas lahan Luas lahan yang bisa 65.98 m atau 6,60
Aksesibilitas Jumlah persimpangan jalan
Merupakan pertemuanpersimpangan jalan yaitu; Jl. Adisucipto dengan Jl. Piet Tallo.
Rute transportasi publik
Dilalui oleh satu rute transportasi kota,rute penfui menuju kota lama kupang.
Keterkaitan spasial
Hubungan dengan kawasan komersial lainya
Berbatasan langsung dengan hotel Neo Aston dan hotelTimore unit ruko yang berada pada Jl. Piet Tallo.
Jarak tempuh ke pusat aktivitas kota.
Memiliki jarak tempuh 1,05 km dari pusat BWK III yang terletak dikelurahan oesapa selatan.
Jumlah bobot penilaian pada alternatif lokasi 2 Sumber hasil olahan penulis (2015) dari hasil observasi
49
Penentuan Dan Penilaian Lokasi Kawasan Perdagangan Dan Jasa. Deskripsi Bobot
nilai bisa dikembangkan
m atau 14,925Ha 4
Sumber citra udara satelit landsat (04/09/2015)
Sumber citra udara satelit landsat (04/09/2015)
Merupakan jalur pertemuan dari empat jalan utama yaitu, jl. Veteran, jl. Frans Seda, Jl. R. W. Mongunsidi III serta Jl.
4
Dilalui dua rute jalur transportasi kota, yaitu rute lampu 27 dan rute lampu 10
2
Berhungan langsung dengan dengan pasar oebobo, kompleks ruko oebobo,
retail di sekitar kawasan serta berhungan langsung dengan kawasan rekreasi taman nostalgia kupang.
4
Merupakan pusat aktivitas dari BWK II yang menjadi orientasi untuk beberapa kecamatan terutama kecamatan oebobo dan kecamatan kelapa lima.
4
18 bisa dikembangkan
60 Ha 4
Merupakan pertemuan dari dua angan jalan yaitu; Jl. Adisucipto
dengan Jl. Piet Tallo.
2
lalui oleh satu rute transportasi menuju kota lama
1
Berbatasan langsung dengan hotel Neo Timore serta beberapa
unit ruko yang berada pada Jl. Piet Tallo.
4
Memiliki jarak tempuh 1.045 m atau km dari pusat BWK III yang
terletak dikelurahan oesapa selatan.
2
13