Nafâits tsamarât di antara nasihat emas ibnu qayyim rahimahullah

Post on 22-Apr-2015

352 views 2 download

description

 

Transcript of Nafâits tsamarât di antara nasihat emas ibnu qayyim rahimahullah

07/12/13 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Nafâits Tsamarât: Di Antara Nasihat Emas Ibnu Qayyim rahimahullah

m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/06/nafaits-tsamarat-di-antara-nasihat-emas-ibnu-qayyim-rahimahullah/ 1/1

Nafâits Tsamarât: Di Antara Nasihat Emas Ibnu Qayyimrahimahullah

December 6th, 2013 by kafi

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:

Setiap hamba (manusia) memiliki tabir—yang menutupi hubungan—antara dirinyadengan Allah, serta memiliki tabir—yang menutupi hubungan—antara dirinya dengansesama manusia. Barangsiapa yang telah membuka tabir, yang menutupi hubunganantara dirinya dengan Allah, maka telah terbuka pula tabir yang menutupi hununganantara dirinya dengan sesama manusia.Setiap hamba (manusia) memiliki Tuhan dimana ia akan menjumpai-Nya, danmemiliki rumah dimana ia akan tinggal di dalamnya. Untuk itu, ia harus meminta ridhaTuhannya sebelum menemui-Nya, dan menyiapkan rumahnya sebelum ia pindah kesana.Menyia-nyiakan waktu lebih buruk daripada kematian. Sebab menyia-nyiakan waktuakan memutus hubungan kamu dengan Allah dan kehidupan akhirat, sementarakematian akan memutuskan hubungan kamu dengan dunia dan para penghuninya.Keuntungan terbesar di dunia adalah ketika kamu menyibukkan diri sepanjang waktudengan sesuatu yang lebih utama dan lebih bermanfaat terkait hasil yang akandiperolehnya.Bagaimana mungkin menjadi orang yang berakal, yaitu orang yang menjual surgadengan kenikmatan syahwat yang hanya berlangsung sesaat.Seorang Alim keluar ke dunia, dan ia tidak akan menghabiskan keperluannya—hingga melupakan—dua hal: menangisi dirinya sendiri, dan memuji Tuhannya.Jika seorang manusia takut pada manusia, maka ia akan menjauh dan lari darinya.Sebaliknya, jika seorang manusia takut pada Allah, maka ia menjadi taat danmendekat pada-Nya.Sekiranya ilmu itu bermanfaat tanpa amal, niscaya Allah tidak mencela orang-orangalim dari kalangan Ahlulkitab. Dan sekiranya amal itu bermanfaat tanpa keikhlasan,niscaya Allah tidak mencela orang-orang munafik.

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 3/12/2013