Post on 27-Oct-2015
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi .............................................................................. 2
Sambutan ........................................................................... 3
1 Pendahuluan ............................................................... 4
A. Makna Hari Habitat Dan Tema ‘Better City Better Life’ (Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik) .................... 4 B. Maksud dan Tujuan ..................................................... 7
2 Cara Berperan Serta ..................................................... 8
3 Ruang Lingkup Kegiatan ............................................... 9
4 Rangkaian Kegiatan ..................................................... 10
A. Pelaksanaan Kampanye Hari Habitat Dunia .............. 10 B. Penyelenggaraan Kegiatan Pendukung ..................... 12 C. Penyelenggaraan Peringatan Puncak Hari Habitat Dunia di Jakarta ...................................................................... 16 D. Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia di kota lain ........ 18
5 Jadwal Pelaksanaan ................................................... 19
6 Logo dan Simbol Peringatan Hari Habitat Dunia ........... 22
7 Pembiayaan ................................................................ 23
8 Pelaksana Kegiatan ..................................................... 23
9 Sekretariat Panitia Peringatan Hari Habitat Dunia 2010 24
L A M P I R A N
A. Pernyataan UN Habitat Mengenai Hari Habitat Dunia 2010
3
SAMBUTAN KETUA TIM PENGARAH PANITIA HARI HABITAT DUNIA 2010
Assalamu ’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sejak tahun 1986 setiap Senin minggu pertama bulan Oktober, diperingati dunia sebagai Hari Habitat Dunia. Peringatan Hari Habitat Dunia ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa‐bangsa sebagai wujud kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak untuk semua lapisan masyarakat, dan mengingatkan perlunya tanggung jawab bersama bagi masa depan habitat manusia. Tema peringatan Hari Habitat Dunia tahun 2010 adalah Better City, Better Life atau Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik. Tema ini dipilih UN‐Habitat untuk meningkatkan kesadaran dunia akan pentingnya kualitas kota untuk kehidupan manusia dalam menghadapi berbagai tantangan di abad 21. Tahun ini, perayaan internasional Hari Habitat Dunia 2010 akan berlangsung di Shanghai, Cina di lokasi Shanghai Expo. Buku Panduan Peringatan Hari Habitat Dunia Tahun 2010 ini bertujuan untuk menjadi panduan bagi pemangku kepentingan perumahan dan permukiman (pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat) dalam melaksanakan peringatan Hari Habitat Dunia Tahun 2010, yang tahun ini puncak perayaannya akan berlangsung di Jakarta dengan peluncuran buku untuk menunjang upaya meningkatkan pengetahuan bidang perumahan dan permukiman. Semoga Peringatan Hari Habitat Dunia Tahun 2010 dapat meningkatkan kepedulian kita bersama dalam mewujudkan perumahan dan permukiman ke depan yang layak dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarukatuh.
Dr. Iskandar Saleh
Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat dan
Ketua Tim Pengarah Panitia Hari Habitat Dunia 2010
4
PANDUAN
P EN Y E L ENGGARAAN P E R I NGATAN
HAR I HAB I TAT DUN I A 2 0 1 0
1 PENDAHULUAN
A. MAKNA HARI HABITAT DAN TEMA BETTER CITY BETTER LIFE (MENUJU KOTA DAN KEHIDUPAN LEBIH BAIK)
Dalam Sidang Umum PBB 1985, Majelis PBB menetapkan Hari Habitat Dunia jatuh setiap Senin pertama bulan Oktober untuk memikirkan mengenai kondisi permukiman dunia dan hak atas hunian layak, serta mengingatkan dunia akan tanggung jawab bersama untuk masa depan permukiman yang lebih baik.
Tema Hari Habitat Dunia ditetapkan UN‐Habitat setiap tahun dan tahun ini akan jatuh pada hari Senin, tanggal 4 Oktober 2010. Beberapa tema Hari Habitat Dunia di tahun‐tahun yang lalu adalah sebagai berikut:
Tahun Tema
2009 Planning Our Urban Future (Merencanakan Masa Depan Perkotaan Kita) (penanggung jawab utama penyelenggaraan: Kementerian PU)
5
Tahun Tema
2008
Harmonious Cities (Kota yang Harmonis)(penanggung jawab utama penyelenggaraan: Kementerian Perumahan Rakyat)
2007
A Safe City is a Just City (Kota yang Aman adalah Kota yang Berkeadilan) (penanggung jawab utama penyelenggaraan: Kementerian PU)
2006 Cities, Magnets of Hope (Kota, Magnet Harapan)
2005
The Millenium Goals and the City (Tujuan Pembangunan Milenia dan Kota) (penanggung jawab utama penyelenggaraan: Kementerian PU)
2004 Cities‐Engines of Rural Development (Perkotaan – Mesin Pembangunan Perdesaan)
2003 Water and Sanitation for Cities (Air dan Sanitasi bagi Perkotaan)
2002 City‐to‐City Cooperation (Kerjasama Antar Kota)
2001 Cities without Slums (Kota tanpa Permukiman Kumuh)
Salah satu keprihatinan dunia adalah meningkatnya perkotaan secara pesat. Dengan keterbatasan kemampuan pengelolaan sumberdaya di perkotaan, maka terjadi banyak dampak negatif seperti kurangnya hunian layak, tumbuhnya permukiman kumuh, polusi, kemacetan lalu lintas, kesenjangan sosial, dan sebagainya.
Tema Hari Habitat Dunia 2010 adalah ‘Better City, Better Life’ atau ‘Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik’. Tema ini menekankan pada pentingnya kualitas kota untuk menunjang kehidupan yang lebih baik, yang dapat mendorong potensi dan peluang, mengurangi kesenjangan serta menyediakan hunian yang layak bagi seluruh lapis masyarakat.
6
Tahun ini, perayaan global Hari Habitat Dunia akan berlangsung di Shanghai, RRC pada tanggal 4 Oktober 2010. Ada lima langkah strategis yang dihimbau oleh UN‐Habitat agar kota dapat lebih cerdas (‘smarter city’) dalam penyediaan kehidupan yang lebih baik di era baru perkotaan terutama terkait dampak perubahan iklim secara global
1. Memperbaiki kualitas hidup, terutama untuk satu miliar orang yang diestimasikan tinggal di permukiman kumuh dan perumahan dibawah standar di seluruh dunia. Memperbaiki akses pada rumah yang aman dan sehat, kepemilikan lahan yang aman (secure tenure), pelayanan dasar dan pemenuhan kebutuhan sosial seperti kesehatan dan pendidikan yang merupakan hal penting untuk membentuk kehidupan yang baik untuk setiap individu.
2. Berinvestasi dalam modal manusia. Ini merupakan persyaratan untuk pembangunan sosial‐ekonomi dan distribusi yang lebih adil dari keberadaan perkotaan. Hal ini juga dapat mendorong perkotaan dan wilayah untuk melaksanakan kebijakan lebih efektif dan memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan lokal.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Kota dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk masyarakat miskin melalui proyek‐proyek padat karya. Hal ini termasuk mengutamakan pekerjaan umum dan industri konstruksi. Kota‐kota di negara berkembang mulai menyediakan jaring pengaman sosial untuk memberikan akses yang lebih baik pada keterlibatan dalam kegiatan ekonomi bagi masyarakat yang termarjinalkan.
4. Meningkatkan partisipasi politik. Sekarang ini, semakin banyak kota yang mempunyai pandangan dasar yang sama yakni mendekatkan pemerintah dalam jangkauan masyarakat melalui peningkatan keterlibatan masyarakat. Hal ini berarti menarik orang dan lingkungan mereka ke dalam dialog dan
7
partisipasi dalam pengambilan keputusan sebagai aspek dasar dari demokrasi lokal.
5. Meningkatkan keterlibatan budaya. Secara historis budaya telah ditinggalkan dari agenda pembangunan konvensional internasional. Semakin banyak kebijakan pembangunan lokal yang mempertimbangkan dimensi budaya kehidupan perkotaan, seperti modal sosial, tradisi, simbol, serta rasa memiliki dan bangga kepada tempat. Hal ini membantu menyatukan etnik minoritas, melestarikan nilai‐nilai lokal, menjaga keragaman bahasa dan agama, menyelesaikan konflik dan melindungi warisan
Pernyataan resmi dari UN Habitat dapat dilihat pada Lampiran A.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Peringatan Hari Habitat Dunia tahun 2010 di Indonesia mempunyai maksud untuk meningkatkan kepedulian semua pihak (pemerintah pusat/daerah, pihak swasta, perguruan tinggi, masyarakat), mendorong pemikiran dan evaluasi atas teori dan implementasi pembangunan perkotaan di Indonesia
Tujuan Peringatan Hari Habitat Dunia tahun 2010 adalah:
a. Memberikan pemahaman ke masyarakat mengenai isu perumahan dan permukiman
b. Mendorong peran‐serta pemangku kepentingan bidang perumahan dan permukiman dalam kegiatan yang mendukung peningkatan pemahaman akan makna Hari Habitat Dunia dan implementasi Agenda Habitat, terutama generasi muda (youth) karena tanggung jawab keberlanjutan dunia di masa depan berada di tangan mereka.
8
2 CARA BERPERAN SERTA
Sebagai panduan, berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk berperan‐serta dalam peringatan Hari Habitat Dunia 2010:
1. Gunakan media massa, khususnya surat kabar, radio dan televisi, untuk menarik perhatian ke peringatan Hari Habitat Dunia. Jika memungkinkan, dapat diadakan siaran pers, publikasi poster, konferensi pers, dan siaran video atau audio.
2. Menekankan perhatian pada masalah dan isu‐isu tema tahun ini, khususnya terkait keamanan kota, pencegahan kejahatan dan keadilan sosial melalui artikel pers, dokumentasi TV dan radio, dan program panel dengan para pembuat kebijakan, pejabat pemerintah, akademisi, wartawan, profesional lainnya, dan masyarakat.
3. Menyelenggarakan kampanye informasi publik dan teater populer digunakan untuk meningkatkan kesadaran masayrakat terhadap masalah dan isu perumahan dan permukiman.
4. Menggunakan momen ini untuk mempublikasikan, memberikan penghargaan dan menunjukkan perbaikan nyata dalam hal keamanan kota dan keadilan sosial, terutama kejahatan perkotaan dan kekerasan, pengusiran paksa dan ketidakamanan dari kepemilikan, serta bencana alam dan buatan manusia dalam komunitas.
5. Mengadakan kompetisi untuk mencari solusi terhadap masalah permukiman dan perkotaan. Lomba esai (karya tulis) dan lomba lukis dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mengenalkan tema Hari Habitat Dunia di
9
lingkungan pendidikan seperti di sekolah‐sekolah dan perguruan tinggi.
6. Mengorganisir penggalangan dana, kegiatan rekreasi atau kegiatan hiburan seperti pertandingan sepak bola atau konser, dan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkan dan memperluas layanan bagi masyarakat miskin.
7. Mendorong kantor pos untuk memproduksi prangko edisi khusus Hari Habitat Dunia.
8. Mendorong pengenalan tentang keselamatan perkotaan ke dalam kurikulum sekolah
3 RUANG LINGKUP KEGIATAN
Untuk tercapainya tujuan di atas, dilakukan berbagai upaya untuk menyosialisasikan kegiatan dan mendorong keterlibatan berbagai pihak, baik di tingkat pemerintah pusat, provinsi, kota, kabupaten, maupun di lingkungan masyarakat seperti di tingkat RT/RW, sekolah dan organisasi masyarakat.
Secara garis besar kegiatan di tingkat nasional terdiri atas kegiatan utama sebagai berikut:
a. Kampanye Peringatan Hari Habitat Dunia 2010 ke masyarakat luas yang akan berlangsung sepanjang bulan September‐Oktober 2010 melalui berbagai media (TV, radio, media cetak, internet) yang bertujuan memperkenalkan Agenda Habitat dan isu permukiman kepada masyarakat.
b. Pelaksanaan rangkaian kegiatan yang mendukung Peringatan Hari Habitat Dunia 2010, seperti: 1) Seminar/Forum Diskusi, 2) Tur Permukiman Layak Huni 3) Tur Hijau Kampung Kota, 4) Jambore Sanitasi, 5) Youth Urban Forum.
10
c. Peringatan puncak Hari Habitat Dunia 2010 pada tanggal 18 Oktober 2010 berupa peluncuran buku yang akan didukung dengan pameran dan bedah buku. Peluncuran buku merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat luas tentang bidang perumahan dan permukiman.
4 RANGKAIAN KEGIATAN
Rangkaian lengkap kegiatan terkait Hari Habitat 2010 yang sudah dikonfirmasi adalah sebagai berikut:
A. PELAKSANAAN KAMPANYE HARI HABITAT DUNIA
1) Memutakhiran informasi Hari Habitat Dunia di website Seknas Habitat, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Pekerjaan Umum, website APMCHUD dan UN‐Habitat
2) Pembuatan poster, leaflet, umbul‐umbul, spanduk raksasa, dan spanduk
3) Pembuatan atribut HHD: kaos, pin, topi, pembatas buku, dan lainnya
4) Kampanye di radio (lingkup nasional):
a. Talkshow di RRI PRO 3 tanggal 13 Oktober 2010 (Penanggung Jawab Kemenpera) tentang ‘Permukiman Layak Huni’ tgl. 14 Oktober 2010 (Penanggung Jawab Ditjen Cipta Karya PU) Narasumber: Susmono (Setditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum), Oswar Mungkasa (Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran
11
Kemenpera) dan Jehan Siregar (pemerhati permukiman)
b. Talk show di KBR68H (disiarkan ke seluruh Indonesia) tentang Dua Buku yaitu ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900‐2000’ dan ‘Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup Dan Permukiman’ Narasumber: Tjuk Kuswartojo dan Ark. Djauhari
5) Kampanye di TV (lingkup nasional):
a. Iklan Hari Habitat Dunia (Running Text) di Metro TV pada tanggal 4 Oktober 2010
b. Talk show di TVRI tanggal 5 Oktober 2010 dengan tema Peringatan Hari Habitat Dunia dengan narasumber Menteri Pekerjaan Umum
c. Talk show di TVRI (Selamat Pagi Nusantara) pada tanggal 8 Oktober 2010 Tema: Jambore Sanitasi
6) Artikel/liputan mengenai isu permukiman di koran atau majalah skala nasional:
a. Penulisan pihak ketiga (artikel opini) dengan Narasumber Prof. Johan Silas untuk Koran Tempo (terbit Senin, 4 Oktober 2010). Tema opini adalah “Mengatasi Permasalahan Permukiman Kumuh di Perkotaan”
b. Artikel di Majalah Trust oleh Dr. Ir. Eko D Heripoerwanto, MCP (Asdep Urusan Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas, Kemenpera) untuk terbit Senin, 4 Oktober 2010
c. Artikel di Republika terbit Rabu, 6 Oktober 2010 tentang Perumahan dan Pembangunan Perkotaan (Oswar Mungkasa), Peringatan HHD (Lana Winayanti), dan Permukiman dan Kota Hijau (Hadi Sucahyono)
12
7) Wawancara khusus media:
a. Wawancara khusus dengan Menteri Perumahan Rakyat untuk Media Indonesia (terbit 4 Oktober 2010)
8) Iklan Hari Habitat Dunia di koran Indo Pos terbit Selasa, 5 Oktober 2010
9) Konferensi Pers
a. Peringatan HHD 2010 tanggal 4 Oktober 2010 di Kemenpera dengan nara sumber Menteri Perumahan Rakyat dan Dirjen Cipta Karya Kemen PU. Konferensi Pers ini disertai dengan pameran mengenai foto‐foto terkait habitat yang diselenggarakan selama seminggu di Lobby Kementerian Perumahan Rakyat
B. PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENDUKUNG
1) Seminar
a. Seminar Nasional Habitat 2010 “Better City, Better Life” Sub tema: “Konsep Penanganan Perumahan dan Permukiman Perkotaan yang Humanis dan Berkelanjutan”
(kerjasama Kemenpera, Seknas Habitat dan IAP)
Penyelenggara: Deputi Perumahan Formal, Kemenpera Hari/Tanggal: Kamis, 30 September 2010 Lokasi: Hotel Sultan, Jakarta
Seminar akan membahas kota dari aspek kelayakan huni – baik aspek sosial, ekonomi, keamanan dan lingkungan. Pembicara antara lain: Ir. Erna Witoelar, Dr. Imam Prasodjo dan Ir. Iman Soedradjat MPM (IAP), para walikota yang mendapat ranking tertinggi survey
13
Liveable Cities (Yogyakarta dan Manado) dan kota yang mengembangkan permukiman ramah air yang juga sebagai tuan rumah Puncah Peringatan Habitat 2009 yaitu kota Palembang yang akan berbagi pengalamannya dalam menciptakan kota layak huni.
b. Seminar “South East Asia Metropolises and Urbanisation: Challenges and Tools in the Context of Climate Change”
Penanggung jawab kegiatan: Dirjen Penataan Ruang, Kementerian PU, IAP Hari/Tanggal: Selasa, 19 Oktober 2010 – Rabu, 20 Oktober 2010
Lokasi: Hotel JW Marriot, Jakarta
IAP dengan dukungan Kedutaan Perancis pada akan mengadakan acara konferensi internasional tentang cities in climate change yang intinya acara tersebut ingin: 1) mempertemukan periset, pemerintah, dan para perencana di Indonesia dan Asia Tenggara untuk menggali isu seputar cities in climate change, dan 2) mendorong terwujudnya jejaring kota‐kota di Indonesia yang responsif terhadap perubahan iklim (Major round table) dan nantinya turut bergabung dalam www.100citiesinitiative.org yang diprakarsasi oleh UN Habitat.
c. Seminar “Membangun Collective Responsibility Menuju Kota yang Berkualitas”
Penanggung jawab kegiatan: Direktorat Pengembangan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU
Hari/Tanggal: Selasa, 26 Oktober 2010.
Lokasi: Ruang Sapta Taruna, Kementerian Pekerjaan Umum
14
d. Seminar Menata Bangunan dan Lingkungan Menuju Kota dan Kehidupan yang Lebih Baik
Penanggung jawab kegiatan: Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU
Hari/Tanggal: Kamis, 28 Oktober 2010
Lokasi: Ruang Sapta Taruna Kementerian Pekerjaan Umum
2) Tur Permukiman Layak Huni
Penanggung jawab: Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
Tur atau kunjungan anak‐anak SD/SMP untuk mengetahui lebih dalam mengenai konsep permukiman layak huni, yang diselenggarakan sekaligus untuk mendukung kegiatan Jambore Sanitasi.
Lokasi kunjungan: Wisma Hijau, Cimanggis.
Tanggal Pelaksanaan: Selasa dan Rabu, 12 – 13 Oktober 2010.
3) Jambore Sanitasi
Penanggung jawab: Dit. Penyehatan Lingkungan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum Tanggal pelaksanaan: 12 ‐ 17 Oktober 2010
Jambore Sanitasi dilaksanakan di Wisma Hijau, Cimanggis dengan mengundang siswa tingkat SLTP dan Kelompok Swadaya Masyarakat 3 R (reduce, reuse, recycle).
Siswa‐siswa ini adalah pemenang dari lomba karya tulis dan poster bidang sanitasi di masing‐masing provinsi.
15
4) Tur Hijau Kampung Kota
Penanggung Jawab: Seknas Habitat dan Kementerian Perumahan Rakyat
Tanggal pelaksanaan: Minggu, 17 Oktober 2010
Tur Kampung Hijau diperuntukkan karyawan Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum beserta keluarga. Ada dua tur yang diselenggarakan:
Tur pertama akan mengambil rute Kemenpera, Jalan Sudirman, bundaran HI dan kembali ke Kemenpera. Dalam tur ini diharapkan dapat dilakukan promosi Hari Habitat Dunia 2010 dengan membagikan brosur dan pembatas buku HHD 2010 kepada masyarakat.
Tur kedua adalah mengunjungi salah satu kampung hijau di Jakarta (Kel. Banjarsari atau Kampung Hijau Mampang Prapatan) untuk lebih memahami upaya yang dilakukan masyarakat dalam pelestarian hijau kota, serta menyerahkan sumbangan bibit tanaman kepada masyarakat setempat.
5) Youth Urban Forum
Penanggung jawab: Seknas Habitat bekerjasama dengan YUF dan ITS
Tanggal pelaksanaan: Jumat, 12 November 2010 ‐ Sabtu, 13 November 2010
Lokasi: ITS, Surabaya
YUF akan membahas peran yang dapat dijalankan generasi muda dalam pengembangan perkotaan yang lebih baik. YUF merupakan kelanjutan kegiatan yang diawali di APMCHUD, Solo.
Fasilitator: Dodo Juliman dan Kemal Taruc (Kemenpera)
16
C. PENYELENGGARAAN PERINGATAN PUNCAK HARI HABITAT DUNIA DI JAKARTA
Kegiatan puncak peringatan Hari Habitat Dunia merupakan bagian dari upaya Kementerian Perumahan Rakyat dan Seknas Habiatat untuk meningkatkan pengetahuan bidang perumahan dan permukiman.
Kegiatan yang diselenggarakan adalah berupa peluncuran buku, pameran, bedah buku, dan kegiatan pendamping.
Penanggung jawab: Kementerian Perumahan Rakyat dan Seknas Habitat
Mitra kerja: Pusat Dokumentasi Arsitektur, Ikatan Arsitek Indonesia, dan SAPPK ITB
Tanggal penyelenggaraan: Senin, 18 Oktober 2010
Lokasi Peluncuran Buku dan Pameran:
Auditorium Bina Karna ‐ Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71‐73, Komplek Bidakara. Pancoran, Jakarta Selatan 12870‐Indonesia
Rincian rangkaian kegiatan puncak adalah sebagai berikut:
1) Peluncuran Buku ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’‐ penulis Ark Djauhari, Cor Paschier dan Bambang Erayudhawan oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat
Buku ini merupakan karya tim penulis (Ark Djauhari, Cor Paschier dan Bambang Erayudhawan) – hasil riset PDA dan SGHI, yang membahas perumahan di beberapa periode dalam abad ke‐20 di Indonesia.
17
Kata Pengantar oleh Menteri Perumahan Rakyat.
Edisi perdana buku ini diterbitkan dengan jumlah terbatas (200 exp). Edisi berikutnya akan diterbitkan untuk masyarakat luas bekerjasama dengan penerbit.
2) Peluncuran Buku ‘Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Permukiman' – kumpulan makalah Ir. Tjuk Kuswartojo oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan Ir. Tjuk Kuswartojo, pemerhati perumahan dan permukiman dalam kurun waktu sejak tahun 1980‐an sampai dengan sekarang. Buku ini akan diterbitkan dengan jumlah terbatas oleh Seknas Habitat. Edisi untuk masyarakat luas akan diterbitkan melalui kerjasama dengan penerbit.
Buku ini terdiri dari 3 buku yang dikemas dalam 1 box:
• Buku 1 Arsitektur • Buku 2 Perumahan dan Permukiman • Buku 3 Lingkungan Hidup
3) Bedah Buku ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’ dan ‘Mengusik Tata Penyelenggaraan lingkungan Hidup dan Permukiman’ kerjasama Kemenpera, Seknas Habitat, PDA, dan IAI
Acara Bedah Buku mengupas kebijakan dan bentuk perumahan di berbagai periode – pelajaran apa saja yang dapat dipetik dan kebijakan /strategi apa yang perlu didorong sekarang agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menghuni rumah layak huni dan sejahtera?
18
4) Pameran ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900‐2000’
Konsep Pameran ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’ disajikan dalam beberapa era, yaitu
a. Housing in the Past – perumahan di masa kolonial (Menteng di Jakarta, Candi di Semarang), masa pra dan awal kemerdekaan (Kebayoran, Tebet di Jakarta), masa Orde Baru (Pulo Mas, Depok).
b. Housing in the Present – perkembangan perumahan sekarang seperti Bumi Serpong Damai, Alam Sutera, perumahan susun, perkembangan cluster/town house, perbaikan kampung (menampilkan karya mitra kerja perumahan misal Perum Perumnas, PT BSD dan lainnya).
c. Housing in the Future – ide perumahan dan permukiman di masa mendatang seperti Creative Community dan Sustainable City.
D. PENYELENGGARAAN HARI HABITAT DUNIA DI KOTA LAIN
Para Gubernur/Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia didorong untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kegiatan yang mendukung peringatan Hari Habitat Dunia di Indonesia.
19
5 JADWAL PELAKSANAAN
Kamis, 30 September 201009.00 ‐17.00 Seminar ‘Better City, Better Life’
Pembicara: Erna Witoelar, Imam Prasodjo, Iman Soedradjad, Walikota Yogyakarta, Walikota Manado, dan Walikota Palembang Penyelenggara : Deputi Formal, Kementerian Perumahan Rakyat Lokasi: Hotel Sultan, Jakarta
Senin, 4 Oktober 2010‐ Konferensi Pers di Kementerian Perumahan
Rakyat ‐ Pameran Foto Habitat di Kementerian
Perumahan Rakyat (selama 1 minggu) ‐ Artikel dan Publikasi terkait Hari Habitat
terbit di media massa (Media Indonesia, Koran Tempo, Majalah Trust dan Metro TV)
Selasa, 5 Oktober 2010Publikasi terkait Hari Habitat terbit di media cetak Indopos Talkshow di TVRI mengenai Peringatan Hari Habitat Dunia dengan narasumber Menteri PU
Rabu, 6 Oktober 2010Artikel tentang Perumahan dan Pembangunan Perkotaan (Oswar Mungkasa), Peringatan HHD (Lana Winayanti), dan Permukiman dan Kota Hijau (Hadi Sucahyono) terbit di media cetak Republika
Jumat, 8 Oktober 2010Talk show di TVRI (Selamat Pagi Nusantara) tentang Jambore Sanitasi
Selasa, 12 Oktober 2010 – Rabu, 13 Oktober 2010Tur Permukiman Layak Huni untuk anak SD
20
Selasa, 12 Oktober 2010 ‐Minggu, 17 Oktober 2010 Jambore Sanitasi Rabu, 13 Oktober 2010 Talkshow di RRI PRO 3 (disiarkan ke seluruh
Indonesia) tentang ‘Permukiman Layak Huni’ Kamis, 14 Oktober 2010 Talk show di KBR68H mengupas Dua Buku yaitu
‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900‐2000’ dan ‘Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Permukiman’
Minggu, 17 Oktober 2010 Tur Kampung Hijau Jakarta / Fun Bike ke
Bundaran HI dan Kampung Hijau Senin, 18 Oktober 2010 (ACARA PUNCAK)
9.00 – 10.00 Peluncuran Buku ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’ dan ‘Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Permukiman’ Lokasi: Auditorium Bida Karna, Komplek Bidakara
10.00 Pembukaan Pameran Buku ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’ Lokasi: Auditorium Bida Karna, Komplek Bidakara
10.15 Konferensi Pers mengenai Peluncuran Buku dan Pameran ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’ dan ‘Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Permukiman’ Lokasi: Auditorium Bida Karna, Komplek Bidakara
10.30 – 12.00 Bedah Buku ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 – 2000’ dan ‘ Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Permukiman’
21
Narasumber: Ark. Djauhari, Tjuk Kuswartojo Lokasi: Auditorium Bida Karna, Komplek Bidakara
08.00‐17.00 Pameran ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900‐2000’ Lokasi: Auditorium Bida Karna, Komplek Bidakara
Selasa, 19 Oktober 2010 – Rabu, 20 Oktober 2010Seminar “South East Asia Metropolises and Urbanisation: Challenges and Tools in the Context of Climate Change” Penyelenggara: Dirjen Penataan Ruang, Kementerian PU, IAP Hari/Tanggal: Selasa, 19 Oktober 2010 – Rabu, 20 Oktober 2010 Lokasi: Hotel JW Marriot Jakarta
Selasa, 26 Oktober 2010SeminarMembangun Collective Responsibility Menuju Kota yang Berkualitas Penyelenggara: Dit. Bangkim, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU Lokasi: Ruang Pendopo Kementerian PU
Kamis, 28 Oktober 2010SeminarMenata Bangunan dan Lingkungan Menuju Kota dan Kehidupan yang Lebih Baik Penyelenggara: Dit. Tata Bangunan dan Lingkungan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU Lokasi: Ruang Sapta Taruna Kementerian PU
Jumat, 12 November 2010 ‐ Sabtu, 13 November 2010Youth Urban Forum Lokasi: ITS Surabaya
22
6 LOGO DAN SIMBOL PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA
Logo dan Simbol Peringatan Hari Habitat Dunia 2010 di Indonesia mengacu pada logo yang telah ditetapkan UN‐Habitat. Publikasi terkait kegiatan yang mendukung peringatan Hari Habitat Dunia tahun 2010 mengikuti acuan yang ditentukan oleh Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Habitat Dunia 2010.
Logo dan simbol digunakan sebagai acuan untuk pembuatan spanduk, umbul‐umbul, banner, pin dan lain‐lain.
23
7 PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan acara puncak Peringatan Hari Habitat Dunia 2010 di Indonesia dilakukan bersama‐sama oleh Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum serta pihak‐pihak yang berminat. Pembiayaan acara pendukung dilakukan oleh masing‐masing instansi penyelenggara.
8 PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana dari kegiatan acara puncak dan kegiatan pendukung Peringatan Hari Habitat Dunia tahun 2010 di Indonesia terdiri atas perwakilan instansi terkait yang menjadi penanggungjawab masing‐masing kegiatan. Kegiatan Acara Puncak menjadi tanggung jawab Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Koordinasi kegiatan dilaksanakan oleh Panitia Peringatan Hari Habitat Dunia 2010 dengan Sekretariat Panitia adalah Sekretariat Nasional Habitat Indonesia.
24
9 SEKRETARIAT PANITIA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA 2010
Sekretariat Nasional Habitat Indonesia Alamat : Jalan Wijaya I no. 68, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170 Tel/Fax : 021‐722 6530 Koordinator Sekretariat: Lana Winayanti Email: info@habitat‐indonesia.or.id,
seknashabitat@gmail.com
Website: http://habitat‐indonesia.or.id
L A M P I R A N
A. PERNYATAAN UN HABITAT MENGENAI HARI HABITAT DUNIA 2010
Sebuah Pesan untuk Hari Habitat Dunia 2010
Kota adalah warisan kemanusiaan dan pencapaian terbesar dari peradaban kita. Di seluruh dunia dan selama berabad-abad kota telah mengalami dan bertahan dari perang, kelaparan, bencana alam, epidemi, dan meremukkan kekaisaranyang telah dibangun.
Tetapi kita harus tetap terus memperbaiki kota kita dan melakukan hal tersebut berarti membuat kota kita semakin baik untuk penduduk yang tinggal didalamnya dan untuk mereka yang belum lahir dan akan tinggal diperkotaan selamanya. Sekarang ini setengah dari kehidupan manusia tinggal di kota, dan kecenderungannya menunjukkan bahwa angka ini akan meningkat menjadi dua-pertiga dalam dua generasi berikutnya.
Inilah alasan mengapa tema yang diambil untuk Hari Habitat Dunia (Better City, Better Life) menjadi sangat penting untuk kita semua. Untuk itu saya ingin menambahkan istilah kota yang lebih cerdas (smarter city), karena hanya kota yang cerdas yang dapat menyediakan kehidupan yang lebih baik di era baru perkotaan bagi penduduknya. Ini adalah era dimana banyak hal yang belum diketahui, terutama berkaitan dengan dampak global dari perubahan iklim.
Kita semua memiliki berbagai perangkat yang baik untuk mengurangi masalah-masalah tersebut. Kita juga memiliki perangkat dan pengetahuanuntuk tata kelola pemerintahan yang baik, pendidikan – terutama untuk perempuan – pelayanan kesehatan, toilet untuk semua, atau efisiensi energi.
Kita cerdas, tetapi perlu lebih cerdas. Hari Habitat Dunia 2010 merupakan kesempatan untuk menyorot lima langkah strategis yang dapat kita lakukan:
1. Memperbaiki kualitas hidup, terutama untuk satu miliar orang yang diestimasikan tinggal di permukiman kumuh dan perumahan dibawah standar di seluruh dunia. Memperbaiki akses pada rumah yang aman dan sehat, kepemilikan lahan yang aman (secure tenure), pelayanan dasar dan pemenuhan kebutuhan sosial seperti kesehatan dan pendidikan yang merupakan hal penting untuk membentuk kehidupan yang baik untuk setiap individu.
2. Berinvestasi dalam modal manusia. Ini merupakan persyaratan untuk pembangunan sosial-ekonomi dan distribusi yang lebih adil dari keberadaan perkotaan. Hal ini juga dapat mendorong perkotaan dan wilayah untuk melaksanakan kebijakan lebih efektif dan memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan lokal.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Kota dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk masyarakat miskin melalui proyek-proyek padat karya. Hal ini termasuk mengutamakan pekerjaan umum dan industri konstruksi. Kota-kota di negara berkembang mulai menyediakan jaring pengaman sosial untuk memberikan akses yang lebih baik pada keterlibatan dalam kegiatan ekonomi bagi masyarakat yang termarjinalkan.
4. Meningkatkan partisipasi politik. Sekarang ini, semakin banyak kota yang mempunyai pandangan dasar yang sama yakni mendekatkan pemerintah dalam jangkauan masyarakat melalui peningkatan keterlibatan masyarakat. Hal ini berarti menarik orang dan lingkungan mereka ke dalam dialog dan partisipasi dalam pengambilan keputusan sebagai aspek dasar dari demokrasi lokal.
5. Meningkatkan keterlibatan budaya. Secara historis budaya telah ditinggalkan dari agenda pembangunan konvensional internasional. Semakin banyak kebijakan pembangunan lokal yang mempertimbangkan dimensi budaya kehidupan perkotaan, seperti modal sosial, tradisi, simbol, serta rasa memiliki dan bangga kepada tempat. Hal ini membantu menyatukan etnik minoritas, melestarikan nilai-nilai lokal, menjaga keragaman bahasa dan agama, menyelesaikan konflik dan melindungi warisan
Sejalan dengan langkah menuju kota yang lebih baik dengan kebijakan cerdas, kelima strategi diatas merupakan katalis penting untuk kesuksesan dan kehidupan yang lebih baik bagi semua.