Post on 30-Jan-2016
description
PEMBORAN TANAH
DAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH
Daerah Percobaan : Sekitar Lab. Sipil
I. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui keadaan lapisan tanah bawah permukaan yang akan dijadikan sebagai landasan
pondasi;
2. Menetapkan kedalaman pengambilan contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh
tanah tidak terganggu ( undisturbed sample );
3. Mendapatkan deskripsi tanah secara visual seperti jenis tanah,warna tanah,sifat-sifat tanah
dan pemeriksaan tinggi muka air ;
4. Mengambil contoh tanah terganggu ( disturbed sample ) dan contoh tanah tidak terganggu
( undisturbed sample ) dari lobang tanah yang di bor untuk keperluan pemeriksaan lebih
lanjut di laboratorium.
II. Alat dan Bahan
A. Satu unit bor tangan ( Hand Auger ),yang terdiri dari :
1. Mata bor Iwan ( Iwan Auger )
2. Mata bor Spiral ( Helical Auger )
3. Engkol pemutar ( Drive Hand “ T ” )
4. Stang Bor @ 1 meter
5. Kepala stang bor
6. Stang engkol pemutar
B. Tabung contoh ( panjang 45 cm,diameter 6,85 cm ), terdiri dari :
7. Tabung contoh ( tube sampler )
8. Kepala tabung
9. Kunci kepala tabung
C. Alat-alat bantu yang diperlukan
10. Kunci pipa 24” , 2 buah
11. Palu besi 5 kg, 1 buah
12. Tempat contoh tanah terganggu ( Pan, ukuran 1 x 1 m )
13. Sikat baja
14. Parafin ( lilin ) dan kompor masak untuk mencairkan parafin ( lilin )
15. Kantong plastik
16. Formulir boring log
III. Langkah Kerja
1. Pekerjaan pertama yang kami lakukan adalah mencari lokasi yang akan di jadikan lokasi
pemboran.Daerah yang menjadi tempat percobaan kami adalah daerah sekitar lab. Sipil dan
gedung PKK Unimed.
2. Setelah kami temukan daerah yang cocok untuk di lakukan pemboran maka kami
membersihkan permukaan tanah dari rumput,akar dan kotoran yang bisa mengganggu proses
pemboran.Kami menggunakan cangkul untuk melakukan hal ini.
3. Langkah selanjutnya adalah membersihkan ulir mata bor dan stang bor dari kotoran dan karat
dengan menggunakan sikat baja dan memberi minyak ( oli ).
4. Memasang mata bor ( Iwan Auger ) pada stang bor,kemudian memasang stang bor pada
engkol pemutarnya.Pastikan semua terpasang dengan baik.
5. Pekerjaan selanjutnya adalah membuat tanda pada stang bor yaitu kelipatan 20 cm.
6. Setelah semua pekerjaan persiapan telah selesai maka mulailah pemboran di lakukan.Dua
orang atau lebih memegang stang bor dan satu atau dua orang duduk tepat di atas kepala
stang bor,hal ini dilakukan untuk menambah berat sehingga pemboran semakin mudah bisa
juga dengan menggunakan Kunci pipa 24” dan menguncinya di stang bor dengan kuat,di sini
satu orang bisa berdiri.
7. Selanjutnya memutar stang bor secara perlahan dengan alur melingkar sampai mata bor Iwan
Auger penuh dengan tanah dan angkat.
8. Siapkan pan sebagai tempat contoh tanah yang baru selesai di bor,dan keluarkan tanah dari
dalam mata bor Iwan Auger dengan hati-hati.Dalam hal ini menggunakan spatula untuk
mengeluarkan contoh tanah dari mata bor.
9. Pekerjaan selanjutnya adalah mendeskripsikan tanah yang baru di keluarkan dari mata bor
seperti jenis tanah,warna tanah dan bahan-bahan lain yang dikandunganya.
10. Contoh tanah yang di ambil dari hasil pemboran,ditempatkan secara berurutan di atas pan
atau wadah untuk memudahkan pengidentifikasian contoh tanah secara langsung
dilapangan.Contoh tanah yang diperoleh dari hasil pemboran adalah contoh tanah yang
terganggu ( disturbed sample ) dan hanya digunakan untuk keperluan klasifikasi dan deskripsi
tanah.
11. Masukkan kembali Auger ( bor ) kedalam lubang dan lakukan prosedur 4 dan 5 sampai
tercapai kedalaman tanah yang diiginkan.
12. Hasil yang kami temukan adalah pada kedalaman 140 cm kami menemukan tanah tidak
terganggu ( undisturbed sample ).Tanah yang kami bor memiliki kadar air yang tinggi dan
tanah amblas.
13. Contoh tanah dan deskripsi tanah yang telah kami bor bisa di lihat dari formulir boring log
dan gambar yang telah kami sertakan dalam laporan kerja ini.
14. Cara mengambil tanah tidak terganggu ( undisturbed sample ) dengan tabung sample :
a. Buka mata bor ( Iwan Auger ) dari stang bor,kemudian sambungkan dengan Stick Apparatus
( Kepala Tabung ) dan tabung contoh.
b. Buka engkol pemutar dari stang bor,kemudian stang bor sambungkan dengan kepala stang
bor.
c. Masukkan tabung contoh dari lubang kemudian dengan cara menekan atau memukul dengan
palu tabung contoh akan masuk kedalam tanah dan terisi tanah ( minimal 60 % tabung harus
berisi ).
Ektruder Vertikal utuk mengeluarkan sampel dari tabung
15. Angkat tabung contoh dari lobang dan tempatkan sedemikian rupa di atas pan.Potonglah
bagian ujung tanah setebal 1 cm dan tuangkan cairan lilin atau parafin,lalu tunggu sampai
kering.
16. Lepaskan stick apparatus dari stang bor dan tabung contoh,kemudian tuangkan cairan lilin
( parafin ) pada ujung tabungcontoh yang lain dan tunggu sampai kering,dengan demikian
tanah sudah terlindung dari pengaruh sekitarnya.
17. Tuliskan label pada tabung contoh seperti nomor titik bor,kedalaman,bagian atas/bawah,tanggal pengmbilan contoh,nomor tabung dan sebagainya.
GAMBAR TANAH HASIL PENGUJIAN
1. Contoh tanah di kedalam 0 cm – 20 cm
Klasifikasi Tanah: Berwarna agak coklat,memiliki banyak pasir,butiran masih belum menyatu.
2. Contoh tanah di kedalaman 20 cm – 40 cm
Klasifikasi tanah : Berwarna coklat keabua-abuan,berpasir,memiliki sedikit kerikil dan agak basah.
3. Contoh tanah di kedalaman 40 cm – 60 cm
Klasifikasi tanah : Tanah berwarna coklat kemerahan,bergumpal,basah dan memiliki kerikil
4. Contoh tanah di kedalaman 60 cm – 80 cm
Klasifikasi tanah : Tanah berwarna cokelat kemerahan,butiran lembut,berpasir dan memiliki kerikil.
5. Contoh tanah di kedalaman 80 cm – 100 cm
Klasifikasi tanah : Berwarna abu-abu,berpasir halus,tekstur lembut
6. Contoh tanah di kedalaman 100 cm – 120 cm
Klasifikasi tanah: Berwarna kuning keabu-abuan,lumpur dan tanah memiliki kadar air tinggi.
7. Contoh tanah di kedalaman 120 cm – 140 cm
Klasifikasi tanah: Berwarna abu-abu,lumpur kadar air tinggi dan tanah amblas.
PEMBORAN AUGER ATAU BOR TANGAN (AUGER DRILLING)
Pemboran auger atau bor tangan (auger drilling) adalah suatu cara
pemboran yang dilakukan menggunakan tenaga manusia dengan cara memutar
dan menekan mata bor ke dalam tanah. Metode ini memiliki beberapa
keterbatasan, yaitu kedalaman yang dapat dicapai terbatas (kurang dari 10
meter), membutuhkan banyak tenaga, waktunya relatif lama.
Adapun tujuan-tujuan yang akan dicapai dari pekerjaan pemboran auger
atau bor tangan yaitu:
- Untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang susunan lapisan
(stratifikasi) tanah;
- Untuk memperoleh contoh (sample) tanah baik contoh tanah terganggu
(disturbed sample) maupun contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample).
Contoh Tanah Terganggu (Disturbed Soil Sample), yaitu contah tanah dimana
pada kegiatan pengambilannya, struktur tanah tersebut tidak dilindungi,
sehingga strukturnya menjadi terganggu atau tidak sesuai lagi dengan struktur
aslinya. Contoh Tanah Tidak Terganggu (Undisturbed Soil Sample), yaitu contah
tanah dimana pada kegiatan pengambilannya, struktur tanah tersebut
dilindungi, sehingga strukturnya tidak terganggu dan sesuai dengan struktur
aslinya.
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pemboran manual, terdiri dari:
a. Alat bor utama, terdiri dari:
- Mata bor (Auger)
- Batang bor (Rod String)
- Batang pemutar
- Penyambung batang bor dengan batang pemutar (T-Stuck)
b. Peralatan tambahan dan safety equipment:
- Kunci pipa
- Linggis, sekop, dsb
- Clipboard
- Perlengkapan safety : sepatu boot, helm, dsb.
Gambar 4-2. Peralatan Pemboran Auger
Prosedur kerja pemboran tangan adalah sebagai berikut:
1. Lokasi titik bor dibersihkan dari rerumputan dan penghalang lainnya;
2. Bagian – bagian alat bor dirangkai dengan cara:
- Menyiapkan masing – masing bagian yang diperlukan, meliputi mata bor
(auger), batang bor (rod string), batang pemutar dan T-stick, serta kunci pipa;
- Menyambung secara berurutan T-stick & rod strings & auger, lalu kencangkan
sambungan – sambungan dengan menggunakan kunci pipa.
3. Membuat lubang awal sedalam kira – kira 20 cm menggunakan sekop;
4. Alat bor diletakan pada lubang awal yang telah dibuat, lalu rangkaian pemboran
diputar, sambil ditekan ke dalam tanah;
5. Pemutaran dan penekanan rangkaian pemboran dilakukan hingga mata bor
(auger) masuk 25 cm atau telah terisi penuh;
6. Setelah auger terisi penuh, rangkaian pemboran diangkat ke permukaan, tanah
yang tertahan di dalam auger dikeluarkan, lalu dideskripsi;
7. Langkah (4) hingga langkah (6) dilakukan terus menerus, apabila batang bor
telah masuk habis ke dalam tanah, sambungkan batang bor berikutnya, lalu
dilanjutkan kegiatan pemboran hingga mencapai kedalaman yang direncanakan.
8. Tanah yang diperoleh pada setiap kemajuan pemboran (tiap 20 cm kedalaman)
dideskripsi, hasilnya ditulis pada lembar deskrisi, serta dibuat kolom litologinya.
9. Untuk mengambil contoh tanah tidak terganggu, lakukan langkah berikut:
a. Lepaskan mata bor (auger), pasang clamb tube dan tabung contoh (sample
tube).
b. Pasang kepala tumbuk pada salah satu ujung batang bor, lalu kencangkan.
c. Pukullah rangkaian bor melalui kepala bor dengan menggunakan palu 5 kg yang
diberi bantalan balok kayu, hingga tabung contoh masuk kedalam tanah dan
terisi penuh.
d. Setelah itu, angkatlah rangkaian bor, lepaskan tabung contoh, lalu amankan
contoh.
10. Bila pemboran telah mencapai kedalaman yang direncanakan, rangkaian
pemboran dilepas, masing – masing bagian dibersihkan dari tanah/lumpur yang
melekat, lalu peralatan disimpan.
11. Selanjutnya contoh tanah yang telah diperoleh diberi label dan disipkan untuk
dikirim ke laboratorium.