Post on 13-Mar-2019
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
AKIDAH AKHLAK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PESERTA DIDIK MTs RAUDLOTUT THOLIBIN
BUNGO WEDUNG DEMAK
TAHUN AJARAN 2011/ 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh :
SRI
NIM : 083111177
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sri
NIM : 083111177
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Agama Islam
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang,20 April 2012
Saya yang menyatakan ,
Sri
NIM : 083111177
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax.7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak
terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik MTs. Raudlotut
Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/2012
Nama : Sri
NIM : 083111177
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
telah diajukan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 25 Juni 2012
DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris,
Drs. Shodiq, M.Ag Dr. Fatah Syukur, M.Ag
NIP.19681205 199403 1 003 NIP. 19681212 199403 1 003
Penguji I, Penguji II,
Dr. Abdul Wahib, M.Ag Nadhifah, S. Th.I, M.S.I
NIP.19600615 199103 1 004 NIP. 19750827 200312 2 003
Pembimbing I,
Pembimbing II
Dr. Abdur Rohman, M.Ag Dr. H. Abdul Wahib, M. Ag
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 20 April 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak
Terhadap Motivasi Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin
Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/ 2012
Nama : Sri
NIM : 083111177
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang munaqasyah.
Wassalaamu ’alaikum wr. wb
Pembimbing I,
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 26 April 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak
Terhadap Motivasi Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin
Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/ 2012
Nama : Sri
NIM : 083111177
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang munaqasyah.
Wassalaamu ’alaikum wr. wb
Pembimbing II,
Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak Terhadap
Motivasi Belajar Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo Demak
Tahun Ajaran 2011/ 2012
Penulis : Sri
NIM : 083111177
Penelitian ini membahas pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap
motivasi belajar peserta didik. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan:
(1) Bagaimana kompetensi pedagogik guru akidah akhlak MTs Raudlotut Tholibin
Bungo Wedung Demak tahun ajaran 2011/2012? (2) Bagaimana motivasi belajar
peserta didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak tahun 2011/2012? (3)
Adakah pengaruh kompetensi pedagogik guru Akidah Akhlak terhadap motivasi belajar
peserta didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak tahun ajaran 2011/2012?
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif yang menggunakan teknik korelasional. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan teknik claster sampling dengan menyebarkan angket yang
berjumlah 35 soal yang terdiri atas 20 soal untuk persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik guru mata pelajaran Akidah Akhlak dan 15 soal untuk motivasi belajar
peserta didik kepada 36 peserta didik yang diambil dari kelas VIII A.
Adapun teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah menggunakan
angket dan observasi. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis korelasi product moment dan analisis regresi satu prediktor.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian diketahui bahwa, variabel
X (kompetensi Pedagogik guru akidah akhlak) menempati kategori sedang, dengan nilai
mean 64,5 pada interval 63 – 66 dan variabel Y (motivasi belajar peserta didik )
menempati kategori sedang, dengan nilai mean 50,14 pada interval 47 – 53.
Hasil penelitian menunjukkan taraf signifikansi 5% dk pembilang 1 dan dk
penyebut = N – 2 = 34 diperoleh Ftabel sebesar 4,11 sedang Freg sebesar 7,93. Jika
dibandingkan keduanya Freg = 7,93 > Ftabel ( 0,05 ; 1, 34) = 4,11 dengan demikian
bahwa variabel kompetensi pedagogik guru Akidah Akhlak mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin
Bungo Wedung Demak.
Kemudian pada taraf signifikansi 1% dk pembilang 1 dan dk penyebut = N–2 =
34 diperoleh Ftabel sebesar 7,93 sedang Freg sebesar 7,39. Jika dibandingkan keduanya
Freg = 7,93 > Ftabel ( 0,01 ; 1,34) = 7,39 dengan demikian bahwa variabel kompetensi
pedagogik guru Akidah Akhlak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak.
Dengan melihat hasil pengujian hipotesis variabel kompetensi pedagogik Akidah
Akhlak dan variabel motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin pada taraf
signifikansi 0, 01 dan 0, 05 keduanya menunjukan hasil yang signifikan, hal tersebut
berarti variabel kompetensi pedagogik guru Akidah Akhlak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin
Bungo Wedung Demak.
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan bahan
masukan bagi mahasiswa, tenaga pendidik, para peneliti, dan semua pihak yang
membutuhkan terutama di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
vii
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam disertasi ini berpedoman
pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor:
158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-]
disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.
ṭ ط a ا
ẓ ظ b ب
‘ ع t ت
s ث
g غ
f ف j ج
q ق ḥ ح
k ك kh خ
l ل d د
m م ż ذ
n ن r ر
w و z ز
h ه s س
’ ء sy ش
y ي ṣ ص
ḍ ض
Bacaan Madd:
ā = a panjang
i = i panjang
ū = u panjang
Bacaan Diftong:
= auَاْو
= a َاْي
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga menjadikan
lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul” Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru
Akidah Akhlak Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin
Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/ 2012”.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa cahaya ilahi kepada umat manusia sehingga dapat mengambil
manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi.
Penulisan dan penyusunan skripsi ini merupakan syarat akademis dalam
menyelesaikan Studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam pada
Fakultas Tarbiyah di Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Melalui skripsi ini penulis banyak belajar sekaligus memperoleh pengalaman-
pengalaman baru secara langsung, yang belum pernah diperoleh sebelumnya. Dan
diharapkan pengalaman tersebut dapat bermanfaat di masa yang akan datang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan,
saran-saran serta motivasi dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, suatu keharusan bagi penulis untuk menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Dr. Suja’i, M.Ag yang telah
merestui pembahasan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam H. Nasirudin, M.Ag.
3. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam H. Mursid, M.Ag.
4. Dosen Pembimbing Drs. Abdur Rohman, M.Ag. yang telah banyak berjasa
kepada penulis untuk membimbing selama masa studi dan memberi motivasi
dalam penyelesaian penulisan skripsi.
5. Dosen Pembimbing Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag. yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk
dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
ix
6. Para dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan selama menempuh studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
7. Bapak / Ibu karyawan perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan perpustakaan IAIN
Walisongo Semarang atas pelayanan buku selama penyusunan skripsi.
8. Kepala Madrasah H. Syarifuddin, S.Pd.I. serta keluarga besar Madrasah
Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak yang telah memberikan izin kepada
penulis dalam melakukan penelitian sehingga terciptanya kelancaran dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku (Ayahanda Daryanto dan Ibunda Sutamah), kakak- kakakku
(Mas Harmanto dan Mbak Umi), adik- adikku (Dek Abidin, Rohmah, dan Laila)
terima kasih atas cinta, kasih, do’a, nasihat, dan motivasi serta segala
pengorbanan dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.
10. Bapak K. Amnan Muqoddam beserta Ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah al- Hafidzah,
selaku pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang.
11. Teman-teman seperjuangan PAI Paket D 2008, sahabat- sahabatku (Laila, Risda,
Daul, dan Santi) yang tak pernah penulis lupakan dan senantiasa menjadi
penyemangat.
12. Keluarga besar al- Jannah (Mbak Muyas, Mbak Ida, Ambar, Sichah, Mbak
Khofsoh, dan Dek Fadhilah).
13. Sahabat-sahabat Pon. Pes Al-Hikmah seperjuangan: Moza, Inti,Lusi, Nafis, Isni,
Istiqomah, mumtazah, Umi Arifah, Dhoun, Atik, Rifka, Miftahul Jannah, Fafa,
Ratna,Retno, Fadhilah dan Wildanun.
Penulis sadar bahwa dalam penelitian skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kekeliruan, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan
untuk perbaikan di masa yang akan datang. Ucapan terima kasih yang dapat penulis
haturkan, semoga amal dan jasa yang telah diberikan menjadi amal yang baik dalam
kehidupan ini serta diterima oleh Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat, baik
bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, 26 April 2012
Penulis,
Sri
NIM: 083111177
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................ ............... vi
TRANSLITERASI ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ................................................................................ 6
B. Kerangka Teoritik .......................................................................... 8
1. Kompetensi Pedagogik ............................................................ 8
a. Pengertian Kompetensi Pedagogik ................................... 19
b. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik ............................ 22
2. Motivasi Belajar ....................................................................... 31
a. Pengertian Motivasi Belajar .............................................. 31
b. Ciri- ciri dan Macam-macam Motivasi Belajar ................. 35
c. Fungsi Motivasi dalam Belajar.......................................... 38
d. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ...... 41
3. Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dengan Motivasi
Belajar ..................................................................................... 44
4. Kerangka Berfikir..................................................................... 45
C. Pengajuan Hipotesis ....................................................................... 45
xi
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 46
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 46
C. Variabel dan Indikator Penelitian................................................. 46
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 47
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .......................................... 48
F. Teknik Analisis Data Penelitian ................................................... 49
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ................................................................................... 53
1. Data tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak
MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak ........................ 53
2. Data tentang Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII A
MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak ........................ 53
B. Analisis Data ...................................................................................... 53
1. Analisis Diskriptif .................................................................. 53
2. Analisis Uji Hipotesis ............................................................ 63
3. Analisis Lanjut ....................................................................... 65
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 66
D. Keterbatasan ....................................................................................... 67
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... 68
B. Saran-saran ....................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Angket Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi pedagogik Guru
Akidah Akhlak terhadap Motivasi Belajar Peserta didik, 53.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Data X (Kompetensi Pedagogik Guru Akidah
Akhlak), 56.
Tabel 4.3 Hasil Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII A di
MTsRaudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak, 56.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Data Y (Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas
VIII A MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran
2011/ 2012), 58.
Tabel 4.5 Koefisien Korelasi antara Variabel X (Kompetensi Pedagogik Akidah
Akhlak) dan Y (Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII A MTs
Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak), 59
Tabel 4.6 Kualitas Variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak), 61
Tabel 4.7 Kualitas Variabel Y (Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII A MTs
Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/ 2012), 62
Tabel 4.8 Analisis Varian Regresi Linier Sederhana, 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Kepengurusan MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak
Lampiran 2 Keadaan Guru MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun
Ajaran 2011/2012
Lampiran 3 Keadaan Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung
Demak Tahun Ajaran 2011/2012
Lampiran 4 Daftar Nama Responden Angket Persepsi Peserta Didik Tentang
Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak terhadap Motivasi
Belajar Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak
Tahun Ajaran 2011/2012
Lampiran 5 Data Hasil Perhitungan SPSS Laboratorium Komputer
Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Tentang Kepribadian Guru Mata Pelajaran
Akidah Akhlak terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik MTs
Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/2012
Lampiran 7 Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak dan
Motivasi Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung
Demak Tahun Ajaran 2011/2012
Lampiran 8 Hasil Observasi Kemampuan Pedagogik Guru Akidah Akhlak MTs
Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/2012
Lampiran 9 Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Riset
Lampiran 11 Surat Kerangan sudah melakukan Penelitian
Lampiran 12 Surat Keterangan Ko Kurikuler
Lampiran 13 Tanskrip Ko Kurikuler
Lampiran 14 SKK OPAK Institut
Lampiran 15 SKK OPAK Fakultas Tarbiyah
Lampiran 16 Piagam KKN
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam setiap pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, guru merupakan sentral pelaksanaan kurikulum. Guru yang harus lebih
mengenal, memahami, dan, melaksanakan hal-hal yang tertuang dalam kurikulum.
Tanpa guru kurikulum hanyalah benda mati yang tiada arti.
Guru merupakan profesi mulia dan terpuji. Berkat pengabdian guru dalam
mendidik peserta didik mencuatlah sederet tokoh yang piawai dalam
menggelindingkan roda pemerintahan, atau pakar ilmu pengetahuan. Berkat
sentuhan tangan seorang guru, lahir pula sederet tenaga professional yang benar-
benar dibutuhkan.1
Guru adalah sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
peserta didik, menjadikan peserta didik tumbuh berkembang, terdidik, pintar dan
berkepribadian baik. Dalam Undang- Undang RI No.14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1
tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa “Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah ”.2
Guru merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan tujuan dari
pendidikan. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem
pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral, pertama
dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika
berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen
manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam
pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di
1 Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), Cet. 2. hlm. 51.
2 DPR RI”Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen”, hlm. 3.
2
sekolah. Guru juga menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam
kaitannya dengan proses belajar mengajar.3
Guru yang baik adalah guru yang bertanggung jawab. Guru akan mampu
melaksanakan tanggung jawabnya apabila dia memiliki kompetensi yang
diperlukan . Setiap tanggung jawab memerlukan sejumlah kompetensi. Dalam
Undang- Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10
disebutkan ”Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalannya.4 Menurut Syaiful Sagala, kompetensi
merupakan peleburan dari pengetahuan (daya pikir), sikap (daya kalbu), dan
ketrampilan (daya fisik) yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan. Dengan kata
lain kompetensi merupakan perpaduan dari penguasaan pengetahuan, ketrampilan,
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Dapat juga dikatakan bahwa kompetensi
merupakan gabungan dari kemampuan, pengetahuan, kecakapan, sikap, sifat,
pemahaman, apresiasi, dan harapan yang mendasari karakteristik seseorang untuk
berunjuk kerja dalam menjelaskan tugas atau pekerjaan guna mencapai standar
kualitas dalam pekerjaan nyata. Jadi kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalannya.5
Tujuan pendidikan bukan hanya ditentukan oleh sekolah, struktur, isi,
kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang
mengajar dan membimbing peserta didik.
Jika guru dianologikan dengan sebuah tombak, maka dialah tombak
bermata dua. Satu mata harus memiliki ketajaman dalam penguasaan materi dan
hakikat ilmu yang akan diajarkannya, sedangkan satu mata tajam lainnya adalah
karena memiliki kemampuan atau keterampilan dalam meramu dan menyajikan
3 E Mulyasa, , Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm.5
4 DPR RI ”Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen”, hlm.72.
5Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi, (Jakarta; PT
Bumi Aksara, 2009), hlm. 39.
3
materi sehingga peserta didik dapat belajar dengan bermakna, serta memberikan
kegunaan yang dapat dirasakan dari proses pembelajaran yang diikutinya.6
Guru yang mempunyai kompetensi pedagogik akan mampu menciptakan
lingkungan belajar efektif, menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola
kelas. Kemampuan guru mengelola kelas meliputi (1) pemahaman wawasan guru
akan landasan dan filsafat pendidikan (2) guru memahami potensi dan
keberagaman peserta didik , sehingga dapat didesain strategi pelayanan belajar
sesuai keunikan masing-masing peserta didik (3) guru mampu mengembangkan
kurikulum atau silabus baik dalam bentuk dokumen maupun implementasi dalam
bentuk pengalaman belajar, (4) guru mampu menyusun rencana dan strategi
pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, (5) mampu
melaksanakan pembelajaran-pembelajaran yang mendidik dengan interaktif.
Sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, (6) mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi
prosedur dan standar yang dipersyaratkan (7) mampu mengembangkan bakat dan
minat peserta didik melalui kegiatan ekstra kurikuler dan intrakulikuler untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.7Guru yang mempunyai
kompetensi pedagogik akan dapat meningkatkan motivasi peserta didik.
Realita sekarang banyak guru yang pintar tetapi belum dapat mentransfer
ilmunya kepada peserta didik, belum mampu mengkondisikannya di saat
pembelajaran serta cara penyampaian kurang tepat. Hai inilah yang
mengakibatkan motivasi belajar peseta didik kurang maksimal.
Guru di MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak memiliki
kompetensi pedagogik yang berbeda beda. Sebagian besar dari mereka dalam
melaksanakan pengajaran nampak lebih mekanis dan kurang akan aspek
pedagogis sehingga peserta didik cenderung kerdil tidak mempunyai dunianya
sendiri. Hal ini berdampak pada motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti
6Isjoni, Guru Sebagai Motivator Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),Cet. 2.
hlm.13.
7Sagala Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta,2009), hlm.32.
4
pelajaran kurang maksimal. Apabila peserta didik tidak bersemangat dalam
mengikuti pelajaran maka tujuan dari pendidikan tidak akan tercapai. Terlebih lagi
peserta didik tidak akan mengaktualisasikan nilai dari pelajaran yang disampaikan
guru, khususnya nilai moral yang terkandung di dalam suatu pelajaran yaitu
akidah akhlak.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk meneliti
kompetensi pedagogik guru akidah akhlak dengan motivasi belajar peserta didik
di MTs Raudlotut Tholibin BungoWedung Demak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang menjadi
pokok kajian peneliti adalah:
1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru akidah akhlak MTs Raudlotut
Tholibin BungoWedung Demak tahun ajaran 2011/2012?
2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo
Wedung Demak tahun ajaran 2011/2012?
3. Adakah pengaruh kompetensi pedagogik guru akidah akhlak terhadap
motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin BungoWedung Demak
tahun ajaran 2011/2012?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kompetensi pedagogik guru akidah akhlak MTs Raudlotut
Tholibin BungoWedung Demak tahun ajaran 2011/2012.
2. Mengetahui motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo
Wedung Demak tahun ajaran 2011/2012.
3. Mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik guru akidah akhlak terhadap
motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin BungoWedung Demak
tahun ajaran 2011/2012?
5
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat praktis
a. Guru
Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi guru akan arti penting
kompetensi pedagogik dalam meningkatkan motivasi peserta didik MTs
Raudlotut Tholibin.
b. MTs Raudlotut Tholibin
Sebagai kontribusi pemikiran bagi lembaga pendidikan khususnya di MTs
Raudlotut Tholibin khususnya dalam pembelajaran yang efektif dan
efisien.
c. Penulis
Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya wawasan dalam
rangka meningkatkan kualitas sebagai tenaga profesional dibidang
pendidikan.
2. Manfaat teoritis
a. Menambah khasanah keilmuan dalam ilmu pendidikan tentang kompetensi
pedagogik.
b. Pengembangan ilmu pendidikan dan wawasan sekaligus kontribusi
pemikiran akan arti penting kompetensi pedagogik dalam meningkatkan
mutu pembelajaran.
3. Bagi Kelembagaan
Bagi IAIN Walisongo Semarang khususnya Fakultas Tarbiyah, penelitian
ini bermanfaat sebagai rujukan kajian bagi pengembangan ilmu
pengetahuan secara luas.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada dasarnya digunakan untuk memperoleh suatu informasi
tentang teori yang ada kaitannya dengan judul penelitian dan digunakan untuk
memperoleh landasan teori ilmiah. Dalam kajian pustaka ini peneliti menelaah
beberapa karya ilmiah antara lain:
Skripsi Siti Amiroh, NIM. (073111434) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang 2010 judul “Kompetensi Guru PAI dalam Menerapkan KTSP di MI
MA’ARIF 10 Mergawati Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap di dalam
Menerapkan KTSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru PAI di
MI Ma’arif 10 Mergawati Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap di dalam
menerapkan KTSP yang digunakan di Madrasah tersebut didasarkan pada
kompetensi yang dimilikinya.
Adapun kompetensi yang dimilikinya itu mencakup kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial kemasyarakatan, dan kompetensi
kepribadian. Kompetensi pedagogik dalam penelitian tersebut berindikator antara
lain; mampu membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan
mengevaluasi proses pembelajaran. Selaku tenaga pendidik itu sangat diharapkan
sebagai pendukung dalam proses pembelajaran yang yang dikelolanya.1
Skripsi Ida Farida Septiana, NIM. (3104004), Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang 2009 judul “Studi Tentang Kompetensi Guru PAI dalam
Menerapkan KTSP di SMP Negeri 2 Bogorejo Blora.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kompetensi
pedagogik yang dimiliki oleh guru PAI di SMP Negeri 2 Bogorejo bisa
dinyatakan cukup baik. Kriteria cukup tersebut diperoleh dari pengolahan skor
nilai pada masing- masing indikator yang menghasilkan nilai akhir 3,72%.
1 Siti Amiroh, “Kompetensi Guru PAI dalam Menerapkan KTSP di MI MA’ARIF 10
Mergawati Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap di dalam Menerapkan KTSP, Skripsi Fakultas
Tarbiyah, (Semarang, Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2010), hlm. Ix.
7
Adapun indikatornya antara lain: pengembangan peserta didik untuk
mengevaluasikan berbagai potensi yang dimilikinya, keahlian mengelola kegiatan
pembelajaran yang mendidik, mampu bervariasi dalam metode pembelajaran dan
mampu merancang program pembelajaran.2
Skripsi, Zaim Fida (063111051), Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang 2011 judul ”kompetensi Pedagogik Guru Madrasah Ibtidaiyah Pasca
Lulus Sertifikasi Guru (guru bersertifikat) Studi pada Guru Rumpun Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Jekulo
Kudus”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kompetensi pedagogik
guru pasca lulus sertifikasi (guru bersertifikat) studi pada guru rumpun mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Jekulo
Kudus dibuktikan dalam tujuh komponen kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki oleh guru professional. Komponen tersebut dipraktekkan oleh guru baik
saat pembelajaran di dalam kelas maupun saat peserta didik di luar kelas dengan
memahami karakter masing-masing. Selain itu juga ada pemantauan dari
stakeholder (kepala sekolah, pengawas, guru sejawat) yang bersinggungan
langsung dengan objek penelitian yang dapat memberikan informasi terkait
dengan kompetensi pedagogik guru pasca lulus sertifikat.3
Dari beberapa penelitian di atas peneliti menemukan beberapa indikator dari
kompetensi pedagogik guru. Dari indikator- indikator tersebut peneliti akan
mencari apakah kompetensi pedagogik guru akidah akhlak ada pengaruhnya
dengan motivasi peserta didik di MTs Raudlotut Tholibin Wedung Demak.
2 Ida Farida Septiana, “Studi Tentang Kompetensi Guru PAI dalam Menerapkan KTSP di
SMP Negeri 2 Bogorejo Blora”, skripsi, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo ,2011), hlm. ix.
3 Zaim Fida,”Kompetensi Pedagogik Guru Madrasah Ibtidaiyah Pasca Lulus Sertifikasi
Guru (guru bersertifikat) Studi pada Guru Rumpun Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Jekulo Kudus”, skripsi, (Semarang: Perpustakaan Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011), hlm. x.
8
B. Kerangka Teoritik
1. Kompetensi Pedagogik Guru
Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan
strategis ketika berbicara masalah kependidikan. Guru memegang peranan
utama dalam pembangunan kependidikan, khususnya yang diselenggarakan
secara formal di sekolah. Guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik
kaitannya dengan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen yang
paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas. Hal ini sesuai dengan nadhom yang ditulis oleh Ali bin Abi
Tholib, yaitu:4
نبيك عن جمموعها ببيانسا # االّ بستةاال ال تنال العلم ستاذ وطول زمانأوارشاد # وبلغة ذكاء وحرص واصطبار
Ingatlah kamu tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan kecuali
dengan bekal enam perkara yaitu: cerdas, semangat, bersabar, memiliki
bekal yang cukup, petunjuk bimbingan guru, dan waktu yang lama.
Nadhom tersebut menjelaskan bahwa peran guru sangatlah penting
dalam suatu pembelajaran. Tanpa guru tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai dengan maksimal.
Dalam literatur kependidikan agama Islam seorang guru/ pendidik
biasa disebut sebagai ustadz, mua’llim., murobbiy, mursyid, mudaris, dan
mu’addib.
Kata ustadz mengandung makna bahwa seorang guru dituntut untuk
komitmen terhadap profesionalisme dalam mengembangkan tugasnya.
seseorang dikatakan profesional, bila di dalam dirinya melekat sikap dedikatif
yang tinggi terhadap tugasnya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil
kerja, serta sikap continuous improvement, yakni selalu berusaha memperbaiki
dan memperbaharui model- model atau cara kerja sesuai dengan tuntutan
4 Az- Zarnuji, Ta’lim Muta’alim, (t.t Darul Ihya’, t. th.), hlm, 17.
9
zaman, yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas mendidik
adalah tugas menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada zamannya di
masa datang.
Kata mu’allim berasal dari kata dasar ‘ilm yang berarti menangkap
hakikat sesuatu. Dalam setiap ‘ilm terkandung dimensi amaliah. Hal ini
mengandung bahwa seorang guru dituntut untuk mampu menjelaskan hakikat
ilmu pengetahuan yang diajarkannya dan berusaha membangkitkan peserta
didik untuk mengamalkannya.
Kata murobbiy berasal dari kata dasar rabb. Tuhan adalah sebagai
Rabbal a’lamin dan Rabb al- nas, yakni menciptakan, mengatur dan
memelihara alam seisinya termasuk manusia. Manusia sebagai khalifah- Nya
diberi tugas untuk menumbuhkembangkan kretivitasnya agar mampu
mengkreasi, mengatur dan memelihara seisinya. Dari pengertian ini, maka
tugas guru adalah mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu
berkreasi, sekaligus mengatur dan memelihara hasil kreasi untuk tidak
menimbulkan malapetaka , bagi dirinya dan alam sekitarnya.
Kata mursyid digunakan guru untuk Thariqoh (tasawuf). Seorang
mursyid (guru) berusaha menularkan penghayatan akhlak dan kepribadiannya
kepada peserta didiknya, baik yang berupa etos ibadahnya, kerjanya, maupun
dedikasinya Lillahi Ta’ala (karena mengharapkan ridho Allah semata).
Kata mudarris berasal dari akar kata darasa- yadrusu- darsan wa
durusan wa dirasatan, yang berarti terhapus, hilang bekasnya, menghapus.
Menjadikan usang, melatih, dan mempelajari. Dilihat dari pengertian ini maka
tugas guru adalah berusaha mencerdaskan peserta didiknya, menghilangkan
ketidaktahuan atau memberantas kebodohan mereka, serta melatih
ketrampilan mereka sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan.
Pengetahuan dan ketrampilan seseorang cepat usang selaras dengan
percepatan kemajuan iptek dan perkembangan zaman sehingga guru dituntut
untuk kepekaan intelektual dan informasi, serta memperbaharui pengetahuan
dan keahliannya secara berkelanjutan agar tetap up to date dan tidak cepat
usang.
10
Sedangkan kata mu’addib berasal dari kata adab, yang berarti moral,
etika, dan adab. Atau kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir dan batin.
Kata peradaban juga berasal dari adab sekaligus memiliki peran dan fungsi
untuk membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.5
Dilihat dari keenam karakteristik tersebut maka karakteristik pertama
mendasari karakteristik- karakteristik lainnya dalam konteks pendidikan
nasional tugas pokok guru yang profesional adalah mendidik, mengajar, dan
melatih yang ketiga - tiganya diwujudkan dalam kesatuan kegiatan
pembelajaran.
Menurut Zakiyah Drajat yang dikutip oleh Muhammad Nurdin
menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional karena secara implisit ia
telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab
pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua. Orang tua tatkala
menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti telah melimpahkan pendidikan
anaknya kepada guru. Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka tidak mungkin
menyerahkan anaknya kepada sembarang guru, karena tidak sembarang orang
menjadi guru.6
Guru dalam Islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak dengan mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi
afektif, kognitif, maupun psikomotorik. Guru juga berarti orang dewasa yang
bertanggung jawab memberi pertolongan kepada anak didik dalam
perkembangan jasmani dan rohani agar mencapai tingkat kedewasaan, serta
mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah.
Di samping itu ia mampu sebagai makhluk sosial dan makhluk
individu yang mandiri. Allah berfirman dalam Q.S. al- Imron/3: 164.7
5 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah , Madrasah
dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 44- 49.
6 Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Jogjakarta: Ruzz Media, 2008),
hlm. 127.
7Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Darus sunnah, 2002),
hlm. 72.
11
ô‰ s)s9 £tΒ ª! $# ’ n?tã tÏΖ ÏΒ ÷σ ßϑ ø9 $# øŒ Î) y]yèt/ öΝ Íκ�Ïù Zωθß™u‘ ôÏiΒ ôΜÎγÅ¡à�Ρ r& (#θè= ÷G tƒ öΝ Íκö� n= tæ ϵÏG≈ tƒ#u
öΝ Íκ�Åe2t“ ãƒuρ ãΝ ßγßϑ Ïk= yèãƒuρ |=≈tG Å3ø9 $# sπyϑ ò6 Ït ø: $# uρ βÎ) uρ (#θçΡ%x. ÏΒ ã≅ ö6s% ’ Å∀ s9 9≅≈ n= |Ê AÎ7 •Β ∩⊇∉⊆∪
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari
golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat
Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka
Al kitab dan Al hikmah, dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan
Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
(Q.S. ali-Imron/3:164).
Allah benar- benar memberi keuntungan dan nikmat kepada semua
mukmin umumnya dan kepada orang- orang yang beriman bersama- sama
Rosulullah khususnya, karena Allah telah mengutus seorang rasul dari
kalangan mereka sendiri, sehingga mereka mudah memahami tutur katanya
dan dapat menyaksikan tingkah lakunya untuk diikuti dan dicontoh amal-
amal perbuatannya. Nabi Muhammad langsung membacakan ayat- ayat
kebesaran Allah menyucikan mereka dalam amal dan iktikad, dan
mengajarkan kepada mereka al- kitab dan al- hikmah. Adapun yang
dimaksudkan al- kitab adalah suatu kompendium semua pengetahuan yang
diwahyukan (revaled knowledge), sedangkan al- hikmah mencakup semua
pengetahuan perolehan (acquired knowledge).8
Dari ayat di atas dapat ditarik kesimpulan yang utama bahwa tugas
Rasulullah selain sebagai Nabi, juga sebagai pendidik (guru). Oleh karena itu,
tugas utama guru menurut ayat tersebut adalah:
1) Penyucian, yakni pengembangan, pembersihan dan pengangkatan jiwa
kepada penciptaan- Nya, menjauhkan diri dari kejahatan dan menjaga diri
agar tetap berada pada fitrah.
2) Pengajaran yakni, pengalihan berbagai pengetahuan dan akidah kepada
akal dan hati kaum Muslim agar mereka merealisasikannya dalam tingkah
laku kehidupan.
8 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hal,
72- 73.
12
Jadi, jelas bahwa tugas guru dalam Islam tidak hanya mengajar dalam
kelas, tetapi juga sebagai pembawa norma agama di tengah- tengah
masyarakat.
Dalam Undang- Undang RI No.14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 tentang
Guru dan Dosen dijelaskan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.9
Dari berbagai pengertian mengenai guru di atas dapat disimpulkan
bahwa guru adalah pendidik profesional yaitu orang yang mampu menguasai
ilmu pengetahuan sekaligus mampu melakukan transfer ilmu atau
pengetahuan, internalisasi atau amaliah (implementasi), mampu menyiapkan
peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang kecerdasan dan kreasinya
untuk kemaslahatan diri dan masyarakatnya, mampu menjadi model dan
sentral identifikasi diri dan mampu mengembangkan bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik.
Untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah seperti yang dibayangkan
orang selama ini. Mereka menganggap bahwa hanya dengan memegang kapur
dan membaca pelajaran, maka cukup bagi mereka untuk berprofesi sebagai
guru. Ternyata menjadi guru yang profesional tidaklah mudah, harus memiliki
syarat- syarat khusus dan harus mengetahui seluk- beluk tentang pendidikan.
Supaya tercapai tujuan pendidikan, maka seorang guru harus memiliki
syarat- syarat pokok. Menurut Sulani yang dikutip oleh Muhammad Nurdin
syarat- syarat tersebut adalah:10
1) Syarat syakhisiyah (memiliki kepribadian yang diandalkan)
2) Syarat ilmiah (memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni)
3) Syarat idhofiyah (mengetahui, menghayati, dan menyelami manusia yang
dihadapinya, sehingga dapat menyatukan dirinya untuk membawa anak
didik menuju tujuan yang ditetapkan).
9 DPR RI, “Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen”, hlm. 3.
10 Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, hlm 129.
13
Seorang dikatakan guru juga harus memiliki prinsip- prinsip tertentu.
Adapun prinsip- prinsip tersebut sesuai dengan Undang- Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7 ayat 1,
dikemukakan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut.11
1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia
3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan tugasnya
4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang dan tugas
5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja
7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
8) memiliki jaminan perlindungan hukum dan melaksanakan tugas
keprofesionalan
9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-
hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Guru juga dikatakan sebagai agen pembelajaran. Yang dimaksud
dengan agen pembelajaran yaitu sebagai fasilitator, motivator, dan pemberi
inspirasi belajar bagi peserta didik.12
Guru sebagai fasilitator, yaitu guru tidak hanya menyampaikan
informasi saja tetapi juga bertugas memberikan kemudahan belajar (facilitate
of learning) kepada seluruh peserta didik agar mereka dapat belajar dalam
suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan
berani mengemukakan pendapat secara terbuka. Selain itu sebagai fasilitator,
guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta
11 DPR RI, “Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen” , hlm.
9- 10.
12 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 53.
14
dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar yang berupa
nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.13
Guru sebagai motivator, seorang guru harus bisa membangkitkan
motivasi peserta didik. Dengan motivasi peserta didik yang tinggi tujuan dari
pendidikan akan dapat tercapai. Memotivasi peserta didik bukanlah hal yang
mudah, memerlukan kesabaran, pemahaman dan ketulusan hati. Kesukaran-
kesukaran yang sering dihadapi guru dalam memotivasi peserta didik adalah:14
1) Kenyataan bahwa guru- guru belum memahami sepenuhnya akan motivasi
2) Motivasi itu sendiri bersifat perseorangan. Kenyataan menunjukkan bahwa
dua orang atau lebih melakukan kegiatan yang sama sekali bahkan
bertentangan bila ditinjau dari nilainya
3) Tidak ada alat, metode atau teknik tertentu yang dapat memotivasi semua
peserta didik dengan cara yang sama atau dengan atau dengan hasil yang
sama.
Walaupun mengalami berbagai kesukaran seorang guru tetap berusaha
memotivasi peserta didik dengan segenap kompetensi yang dimilikinya.
Sebagai pemacu belajar, guru harus mampu melipatgandakan potensi peserta
didik, dan mengembangkan sesuai dengan aspirasi dan cita- cita mereka di
masa datang.15 Hal itu sangat penting karena guru memiliki andil yang sangat
besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah, guru sangat berperan
dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan
hidupnya secara optimal.
Sebagai inspirator, guru memberikan semangat kepada setiap peserta
didik tanpa memandang taraf kemampuan intelektual atau tingkat motivasi
13 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung,: PT Remaja Rosdakarya,
1999), hlm. 11.
14 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2011), hlm. 141.
15 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 63.
15
belajar. Setiap peserta didik harus dibuat senang bergaul dengan guru, baik di
dalam maupun di luar kelas.16
Guru sebagai inspirasi belajar juga harus mampu memerankan diri dan
memberikan inspirasi bagi peserta didik, sehingga kegiatan belajar dan
pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan ide- ide
baru. Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu menciptakan lingkungan
sekolah yang aman, nyaman, dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi
dari seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, serta kegiatan- kegiatan yang
terpusat pada peserta didik.17
Akidah secara etimologis, akidah berasal dari kata “aqada” yang
mengandung arti ikatan atau keterkaitan, atau dua utas tali dalam satu buhul
yang tersambung.18 Disebut ikatan karena ia mengikat dan menjadi sangkutan
atau gantungan sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau
keyakinan.19 Selain itu akidah juga diartikan janji, karena janji merupakan
ikatan kesepakatan antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Secara
terminologis, akidah dalam Islam berarti keimanan seseorang terhadap Allah
yang menciptakan alam semesta beserta isinya dengan segala sifat dan segala
sifat dan perbuatan-Nya. Definisi tersebut menggambarkan bahwa seseorang
yang menjadikan Islam sebagai akidahnya berarti ia sudah terikat oleh segala
aturan atau hukum yang terdapat dalam Islam.20 Sementara itu Muhammad
Alim juga mendefinisikan bahwa akidah berarti credo, creed, keyakinan hidup
iman dalam arti khas, yakni pengikraran yang bertolak dari hati. Dengan
demikian akidah adalah urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,
16 Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1989), hlm. 112.
17 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 67.
18 Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2003), hlm. 110- 111..
19 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009), Cet. 9, hlm 199.
20 Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, hlm. 111.
16
menentramkan jiwa, dan menjadi keyakinan yang tidak bercampur dengan
keraguan.21
Secara bahasa, pengertian akhlak diambil dari bahasa arab yang
berarti: perangai, tabiat, adat, kejadian, buatan, dan ciptaan. 22 Kata akhlak
merupakan jamak dari kata “khilqun atau khuluqun” yang artinya sama
dengan arti akhlak sebagai mana telah disebutkan di atas. Kata “akhlak dan
khuluq” keduanya dijumpai pemakaiannya dalam Al- Qur’an, diantaranya,
Q.S. al- Qalam/68: 4,23
y7 ‾ΡÎ) uρ 4’ n?yès9 @,è= äz 5ΟŠ Ïàtã ∩⊆∪
“Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang
agung”.
Ayat di atas menggambarkan tugas Rasulullah saw sebagai seorang yang
berakhlak mulia. Beliau diberi tugas menyampaikan tugas agama Allah
kepada manusia agar dengan menganut agama itu mereka mempunyai
akhlak yang mulia pula”.24
Q.S. asy- Syuara’/26: 137,25
÷βÎ) !# x‹≈yδ āωÎ) ß,è= äz tÏ9 ¨ρF{ $# ∩⊇⊂∠∪
“(Agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan terdahulu” (Q.S as
Syuaro’/26: 137)
Ayat pertama menggunakan kata khuluq untuk arti budi pekerti,
sedangkan ayat yang kedua menggunakan kata khuluq untuk arti kebiasaan.
Dengan demikian kata akhlak atau khuluq secara kebahasaan berarti budi
pekerti, adat kebiasaan, perangai atau segala sesuatu yang sudah menjadi
tabiat.
21 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),
hlm. 124.
22 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, hlm. 151.
23 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya , (Jakarta: Darus sunnah,2002),
hlm. 565.
24 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, hal, 268.
25 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya , (Jakarta: Darus sunnah, 2002) ,
hlm. 368.
17
Pengertian akhlak secara istilah seperti yang diungkapkan oleh Imam
Al- Ghazali menyatakan bahwa:26
اآل فعال بسهو لة ويسر من غري عبا رة عن هيئة فيي النفس راسخة عنها تصدر حاجة اىل فكر و رؤ ية
“Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam- macam
perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memikirkan
pertimbangan dan pemikiran”.
Pendapat tersebut senada dengan pendapat Ibnu Maskawaih, beliau
mendefinisikan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong
untuk melakukan perbuatan tanpa terlebih dahulu melalui pemikiran dan
pertimbangan.
Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu perbuatan
atau sikap dapat dikategorikan akhlak apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:27
Pertama perbuatan akhlak adalah perbuatan yang tertanam dalam jiwa
seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. Kedua, perbuatan akhlak
adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. Ini tidak
berarti bahwa pada saat melakukan suatu perbuatan yang bersangkutan dalam
keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur, mabuk, atau gila. Ketiga, perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang timbul dari diri seseorang yang mengerjakannya
tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Keempat, perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main, berpura-
pura atau karena bersandiwara.
Akhlak berbeda dengan moral dan etika. Moral mengandung beberapa
pengertian antara lain: adat istiadat, sopan santun dan perilaku. Secara
etimologis kata etika sangat dekat dengan moral. Etika berasal dari bahasa
yunani ethos (jamak: ta etha) yang berarti adat kebiasaan.
26 Imam Ghazali, Ihya’ ‘ulumuddin, (ttp. Darul Ihya’, t.t.), jil. 3, hlm. 52.
27 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, hlm. 151-152.
18
Adapun moral berasal dari bahasa latin mos (jamak: mores) yang juga
mengandung arti adat istiadat.28 Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika
dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang
digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan al- Qur’an dan Sunnah
Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang
dibuat oleh suatu masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu
baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral
dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal
dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada
dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari
keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata
sehari-hari.
Mata pelajaran Akidah Akhlak merupakan salah satu pelajaran yang
diberikan kepada sekolah Madrasah Tsanawiyah dengan tujuan utama
meningkatkan pengetahuan agama dan perilaku peserta didik dalam kehidupan
sehari- hari. Mata pelajaran ini merupakan gabungan dua sub mata pelajaran
akidah dan akhlak.
Pembahasan mata pelajaran akidah ialah mengenai rukun iman yang enam,
yaitu: percaya kepada Allah, para malaikat, kitab- kitab Allah, para Rasul, hari
akhir, dan qadha dan qadr. Tentu saja hal- hal yang ada hubungannya dengan
rukun iman tersebut, termasuk ruang lingkup pengajaran ini: seperti percaya
kepada gaib yang disebut dalam wahyu, misalnya masalah mati, masalah iblis
dan jin, masalah azab kubur, alam barzah dan sebagainya.29
Akhlak adalah sub mata pelajaran yang membahas perilaku manusia yang
menentukan antara baik dan buruk, terpuji dan tercela, tentang perkataan atau
perbuatan manusia lahir dan batin. Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang
bentuk batin seseorang yang kelihatan pada tindak tanduknya (tingkah lakunya).
Dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan belajar mengajar
28 Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, (Jakarta:
PT Bumi Aksara,2008), hal. 17.
29 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, hlm.67.
19
dalam pencapaian tujuan supaya yang diajar berakhlak baik. Artinya orang atau
anak yang diajar itu memiliki bentuk batin yang menurut bentuk baik menurut
ukuran nilai ajaran Islam, dan bentuk batin yang hendaknya kelihatan dalam
tindak tanduk sehari- hari. Dalam bentuk yang sederhana dapat dikatakan supaya
orang atau anak berakhlak baik menurut ajaran Islam.30
Sasaran pengajaran akhlak sebenarnya ialah keadaan jiwa, tempat
berkumpul segala rasa, pusat yang melahirkan jiwa, tempat berkumpul segala
rasa, pusat yang melahirkan berbagai karsa, dari sana kepribadian terwujud, di
sana iman terhujam. Iman dan akhlak berada dalam hati, kedunya dapat bersatu
mewujudkan tindakan, bila iman yang kuat mendorong, kelihatanlah gejala iman,
bila akhlak yang kuat mendorong, kelihatanlah gejala akhlak.31 Dengan demikian
di sekolah rendah, kedua bidang pembahasan ini dijadikan satu bidang satu bidang
studi yang dinamai studi akidah akhlak.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru akidah akhlak
adalah seorang guru yang selain bisa mentransfer ilmu pengetahuan khususnya
akidah akhlak juga bisa membimbing, mendidik, dan mengimplementasikan
nilai- nilai yang ada dalam pelajaran aqidah akhlak.
a. Pengertian Kompetensi Pedagogik
Kata kompetensi secara harfiah dapat diartikan sebagai kemampuan.
Kata ini sekarang menjadi kunci dalam pendidikan. Dalam kurikulum
misalnya, kita mengenal KBK (kurikulum Berbasis Kompetensi).32
Kompetensi adalah kemampuan seseorang baik kualitatif maupun
kuantitatif. Kompetensi adalah kemampuan, kecakapan yang dimiliki
seseorang, dan ketrampilan yang dimiliki seseorang berkenaan dengan tugas,
jabatan maupun profesinya33. Sementara, berdasarkan Undang- Undang pasal
1 ayat 10 dijelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
30 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam , hlm. 70
31 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam , hlm. 72.
32 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 56.
33 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Prenada Media Group,2010), hlm, 53.
20
ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.34
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru
adalah kemampuan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.
Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang-
Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
pasal 10 ayat 1 bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi.35 Jadi apabila guru telah memiliki atau
pun menguasai keempat kompetensi tersebut, maka guru akan melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya dengan mandiri dan sebaik mungkin.
Kompetensi pedagogik adalah salah satu kompetensi yang harus
dimiliki guru. Sebelum terlalu jauh membahas tentang kompetensi pedagogik,
penulis akan bahas tentang pengertian dan maksud dari pedagogik. Supaya
tidak terjadi salah pemahaman terhadap arti pedagogik.
Pedagogik tidak hanya berkutat pada ilmu mengajar dan seni
mengajar, melainkan ada hubungannya dengan pembentukan generasi baru,
yaitu pengaruh pendidikan sebagai sistem yang bermuara pada pengembangan
individu atau peserta didik. Pedagogi (kata benda) bermakna ilmu mendidik
atau ilmu pengajaran.36
Sedangkan pedagogik merupakan suatu kajian tentang pendidikan
anak, berasal dari kata yunani “paedos” yang berarti anak laki- laki, dan
“agogos” artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara harfiah
berarti pembantu anak laki- laki pada zaman yunani kuno yang pekerjaannya
mengantarkan anak majikannya ke sekolah. Kemudian secara kiasan
pedagogik ialah seorang ahli yang membimbing anak ke arah tujuan hidup
tertentu. Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda) Pedagogik adalah ilmu
34 DPR RI ”Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen”, hlm.72.
35 DPR RI ”Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen” hlm. 74.
36 Sudarwan Danim, Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, (Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm. 69.
21
yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu
supaya ia kelak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Jadi
pedagogik adalah ilmu mendidik anak.37
Dengan memiliki kompetensi yang memadai guru akan dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya
dunia pendidikan jika para gurunya tidak memiliki kompetensi memadai.
Segala sesuatu apabila diserahkan kepada orang yang berkompeten akan
menghasilkan hasil yang memuaskan. Begitu pula sebaliknya.
Rasulullah bersabda:38
مد ا بن ثليح قال حد ثين بالل ا بن علي ل وحد ثىن حمحدثنا حممد ابن حنان قااذا : رسول اهللا صلي اهللا عليه وسلم قال ,بن يسر عن ا يب هر ير ةا عن عطاء
)روه البخاري(ال غري اهله فا نتظر ااساعة و سد االمر ا“Diceritakan kepada kita Muhammad ibnu Hananin berkata dan
diceritakan kepadaku Ibrahim ibnu Mundzir berkata diceritakan kepada
kita bilal ibnu Ali dari ‘Atho’ ibnu yasar dari Abi Hurairata, bersabda
Rasulullah saw: ketika suatu urusan diserahkan bukan pada ahlinya, maka
tunggulah hari kerusakan”. (H.R. al- Bukhori)
Kompetensi dalam dunia pendidik sangat penting. Pentingnya
kompetensi dalam dunia pendidikan didasarkan atas pertimbangan rasional
bahwasanya proses pembelajaran merupakan proses yang rumit dan kompleks.
Ada beragam aspek yang saling berkaitan dan mempengaruhi berhasil atau
gagalnya kegiatan pembelajaran. Banyak guru yang bertahun- tahun mengajar,
tetapi sebenarnya kegiatan yang dilakukannnya tidak banyak memberikan
aspek perubahan positif dalam kehidupan peserta didiknya. Sebaliknya, ada
juga guru yang relatif baru, namun telah memberikan kontribusi konkret ke
arah kemajuan dan perubahan positif dalam diri peserta didik. Misalnya
motivasi belajar peserta didik semakin hari- semakin meningkat. Mereka yang
mampu memberikan pencerahan dan motivasi kepada peserta didiknya adalah
guru yang berkompeten. Salah satu kompetensi yang dimilikinya adalah
37 Uyoh Sadulloh, Pedagogik Ilmu Mendidik, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 2.
38 Ibnu Hajar al- astqalani, Fathul Barri, (Kairo: Daaru Abi Hayyan, 1996), hal. 275.
22
kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang sekurang- kurangnya meliputi
pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap
peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.39
Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang harus dimiliki
guru dalam mengolah kelas. Seorang guru diharapkan mempunyai ketrampilan
dalam mengajar. Kompetensi dalam mengajar atau ketrampilan mengajar
suatu bahan pengajaran sangat diperlukan guru khususnya dalam:
1) Merencanakan atau menyusun setiap program suatu pembelajaran,
demikian pula merencanakan atau menyusun keseluruhan kegiatan untuk
satu satuan waktu (catur wulan/ semester atau tahun ajar)
2) Mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan (alat bantu atau
alat peraga) bagi peserta didik dalam proses belajar yang diperlukannya
3) Mengembangkan dan mempergunakan semua metode- metode mengajar
sehingga terjadilah kombinasi- kombinasi dan variasinya yang efektif.40
Ketiga aspek kompetensi tersebut harus berkembang secara selaras dan
tumbuh terbina dalam pribadi seorang guru. Dengan demikian dapat
diharapkan untuk menggerakkan segala kemampuan dan ketrampilannya
dalam mengajar secara profesional dan efektif.
b. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum, perancangan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil, belajar, pengembangan
39 Moh. Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
1999), hlm. 14.
40 Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, hlm. 264.
23
peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.41 Akan
menjadi jelas ketika dibahas masing-masing sub pembahasan, terkait dengan
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penguasaan kompetensi pedagogik.
Secara pedagogis, seorang guru harus mempunyai kompetensi
mengelola pembelajaran. Hal ini perlu diperhatikan karena pengajaran yang
terjadi selama ini dinilai kering dari aspek pedagogik, sekolah nampak lebih
mekanis sehingga peserta didik cenderung kerdil tidak mempunyai dunianya
sendiri. Pengelolaan kelas adalah tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan.
Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan
kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi
peserta didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi
penghalang bagi proses belajar mengajar.42
Ketrampilan mengelola kelas memiliki beberapa komponen. Adapun
komponen- komponennya adalah sebagai berikut.43
a) Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal, yang
meliputi: menunjukkan sikap tanggap dengan cara memandang secara
seksama, mendekati, memberikan pernyataan dan memberikan reaksi
terhadap gangguan di kelas, memusatkan perhatian kelompok dengan cara
menyiapkan peserta didik dalam pembelajaran, dan memberi teguran
secara bijaksana.
b) Ketrampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang
optimal, meliputi:
(1) Modifikasi perilaku, antara lain: mengajarkan perilaku dengan contoh
dan pembiasaan, meningkatkan perilaku yang baik melalui penguatan,
dan mengurangi perilaku buruk dengan hukuman.
41 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 74.
42Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 174.
43 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 91-92.
24
(2) Pengelolaan kelompok dengan cara peningkatan kerja sama dan
keterlibatan, dan menangani konflik dan memperkecil masalah yang
timbul.
(3) Menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah,
misalnya mendorong peserta didik untuk mengungkapkan
perasaannya, menjauhkan benda- benda yang dapat mengganggu
konsentrasi, menyusun program belajar, dan menghilangkan
ketegangan dengan humor.
Adapun kegiatan mengelola pembelajaran meliputi:
1) Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dimaksudkan untuk
mempermudah atau mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini,
guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan dan
mempersiapkan materi yang dapat diakses oleh peserta didik. Oleh karena
itu guru harus dibekali dengan berbagai kompetensi yang berkaitan dengan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai teknologi
pembelajaran.
Secara umum ada tiga cara memanfaatkan teknologi informasi
untuk kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai berikut.44
a) Web Course, yaitu penggunaan teknologi informasi untuk keperluan
pendidikan, di mana seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, latihan
disampaikan melalui internet. Peserta didik dan guru terpisah dan tidak
diperlukan adanya tatap muka.
b) Web Centric Course, di mana sebagian bahan ajar, diskusi, konsultasi,
penugasan, disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan
sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara terpisah.
Peserta didik dan guru terpisah, tetapi diperlukan adanya tatap muka
44Bambang Warsito, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2008), hlm. 152.
25
c) Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan
untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran secara
tatap muka di kelas.
2) Pemahaman Terhadap Peserta Didik
Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu
kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sedikitnya terdapat
empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didik, yaitu tingkat
kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif.
a) Tingkat kecerdasan
Setiap peserta didik mempunyai tingkat kecerdasan yang
berbeda. Dalam satu kelas terdapat beberapa peserta didik dan
bermacam- macam pula tingkat kecerdasan. Seorang guru harus
memahami tingkat kecerdasan peserta didiknya, yaitu dengan cara
mengetahui golongan IQ Peserta didik. Menurut Till golongan IQ
antara lain: golongan rendah adalah mereka yang IQ nya antara 0- 50.
Di antara mereka (0- 20 atau 25) tergolong tidak dapat dididik untuk
mengurus kegiatan rutin yang sederhana atau untuk mengurus
kebutuhan jasmaninya. Dua golongan ini dinyatakan sebagai
keterbatasan mental, lemah pikiran atau cacat mental, ada pula yang
menyebutnya dengan idiot dan imbicile.
Golongan yang lebih tinggi dari mereka yang tergolong idiot
dan imbicile adalah yang ber- IQ antara 50- 70 dan dikenal dengan
golongan moron , yaitu keterbatasan atau kelambatan mental. Mereka
dapat dididik, dapat belajar membaca, menulis, berhitung, sederhana,
dan dapat mengembangkan kecakapan bekerja secara terbatas. Untuk
melayani mereka diperlukan latihan khusus.
Mereka yang ber- IQ antara 70- 90 disebut sebagai ”anak
lambat”. Kelompok anak ini bisa dibantu oleh pemanfaatan metode,
bahan dan alat yang tepat.
Golongan menengah(90- 110) merupakan bagian yang paling
besar jumlahnya, sekitar 45- 50 persen, Mereka bisa belajar secara
26
normal. Di atas mereka adalah golongan di atas rata- rata, yang
memiliki IQ antara 110- 130. Istilah bagi mereka bermacam- macam:
peserta didik yang cepat mengerti, dan superior. Sedangkan yang ber-
IQ 140 ke atas disebut “genius”, mereka mampu belajar lebih cepat
dari golongan lainnya.45
b) Kreativitas
Seorang guru diharapkan menciptakan kondisi yang baik, yang
memungkinkan setiap peserta didik dapat mengembangkan
kreativitasnya, antara lain dengan teknik kerja kelompok kecil dan
penugasan. Anak yang kreatif belum tentu pandai, dan sebaliknya.
Kondisi- kondisi yang diciptakan guru juga tidak menjamin timbulnya
prestasi belajar yang baik. Hal ini perlu dipahami guru agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam menyikapi peserta didik yang kreatif,
demikian terhadap peserta didik yang pandai.
c) Kondisi fisik
Dalam pembelajaran guru juga harus memperhatikan kondisi
fisik peserta didik. Kondisi fisik antara lain berkaitan dengan
penglihatan, pendengaran, kemampuan bicara, dan lumpuh . Terhadap
peserta didik yang memiliki kelainan fisik diperlukan sikap dan
layanan yang berbeda dalam rangka membantu perkembangan pribadi
mereka. Misalnya guru harus bersikap lebih sabar, dan telaten, tetapi
dilakukan secara wajar sehingga tidak menimbulkan kesan yang
negatif.
d) Pertumbuhan dan perkembangan kognitif
Pandangan yang paling menyeluruh tentang pertumbuhan dan
perkembangan kognitif diberikan oleh Jean Piaget, berupa teori terinci
tentang perkembangan intelektual dari lahir sampai dewasa.
Pemahaman pertumbuhan dan perkembangan kognitif sangatlah
penting dan berarti bagi guru.
45 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 79- 89.
27
Menurut Jean Piaget, ada empat tahap perkembangan mental,
antara lain:46
(1) Tahap sensomotor (sejak lahir- 2 tahun), yaitu tahap sikuensional
tatanan operasi mental yang progresif. Karakteristik intelektual
pada umur ini meliputi:
(a) Meniru, mengingat, dan berfikir
(b) Mulai mengenal dunia luar meskipun masih secara samar
(c) Aktivitas gerak refleks.
(2) Tahap pra operasional (usia 2- 7 tahun), yaitu urutan yang hierarki
yang membentuk suatu tatanan operasi mental yang makin mantap
dan terpadu. Karakteristik pada umur ini adalah:
(a) Mengembangkan kecakapan berbahasa
(b) Mempunyai kemampuan berfikir dalam bentuk simbol
(c) Berfikir logis
(3) Tahap operasi nyata (usai 7- 11tahun), pencapaian bervariasi
berkenaan dengan keterbatasan- keterbatasan tertentu yang
menggabungkan pengaruh pembawaan dengan lingkungan.
Karakteristik pada umur ini adalah:
(a) mampu memecahkan masalah yang nyata
(b) mengerti hukum dan mampu membedakan baik dan buruk
(4) Tahap operasi formal (usia 11 dan seterusnya), yaitu memasukkan
pengalaman baru ke pola yang telah ada, (mengubah struktur
mental yang telah ada berhubungan dengan lingkungan yang
berubah), dan ekuilibrasi (mencapai keseimbangan antara hal- hal
yang telah dipahami dahulu dan masukan baru). Karakteristik pada
umur ini adalah:
(a) Mampu memecahkan masalah yang abstrak
(b) Dapat berfikir ilmiah
(c) Mengembangkan kepribadian
46 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi perkembangan, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media),
hlm. 118- 119.
28
Teori Piaget sesuai dengan tugas guru dalam memahami
bagaimana peserta didik mengalami perkembangan intelektual dan
memantapkan kegiatan kognitif yang harus ditampilkan pada fungsi
intelektual yang berbeda . Pemahaman ini akan lebih membantu guru
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
3) Perancangan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi
pedagogis yang harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dipandang sebagai suatu alat
yang dapat membantu guru untuk menjadi berdaya guna dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Perencanaan dapat menolong
pencapaian suatu sasaran secara lebih ekonomis, tepat waktu dan memberi
peluang untuk lebih mudah dikontrol dan dimonitor dalam
pelaksanaannya.47
Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan,
yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan
penyusunan program pembelajaran.
a) Identifikasi kebutuhan
Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya
dengan kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi
untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini seharusnya guru melibatkan
peserta didik untuk mengenali, menyatakan, dan merumuskan
kebutuhan belajar, sumber- sumber yang tersedia, dan hambatan yang
mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan belajar.
b) Identifikasi kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh
peserta didik, dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan
dalam pembelajaran, yang memiliki peran penting dan menentukan
47 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm. 22.
29
arah pembelajaran. Kompetensi yang jelas akan memberi petunjuk
yang jelas pula terhadap materi yang harus dipelajari, penetapan
metode, media pembelajaran, serta memberi petunjuk terhadap
penilaian. Oleh karena itu setiap kompetensi harus merupakan
perpaduan dari pengetahuan yang direfleksikan dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak.
c) Penyusunan program pembelajaran
Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), sebagai produk program
pembelajaran jangka pendek, yang mencakup program kompetensi
dasar, materi standar, metode dan teknik, media dan sumber belajar,
waktu dan daya dukung lainnya. Dengan demikian rencana
pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu sistem,
yang terdiri atas komponen- komponen yang saling berhubungan serta
berinteraksi satu sama lain dan memuat langkah- langkah
pelaksanaannya.48
4) Pelaksanaan Pembelajaran yang mendidik dan Dialogis
Seorang guru harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini berarti, bahwa
pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar
sesama subyek pembelajaran, sehingga melahirkan pemikiran kritis dan
komunikasi. Tanpa komunikasi tidak akan ada pendidikan sejati.
Dialog merupakan sarana yang harus ada dalam proses ini.
Sehingga pendidikan menjadi tanggung jawab bersama guru dan peserta
didik. Proses dialog ini pun tidak boleh menjadi proses yang hegemoni dan
dominative yang berpihak pada guru, namun haruslah menjadi sebuah
motivasi munculnya kesadaran-kesadaran kritis baik dari guru ataupun
peserta didik khususnya. Sehingga proses ini akan senantiasa
merefleksikan antara pengalaman peserta didik dan guru. Di sini guru
48 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 100- 102.
30
menyajikan pelajarannya kepada peserta didik sebagai bahan pemikiran
mereka dan menguji kembali pemikirannya terdahulu ketika peserta didik
mengemukakan hasil pemikirannya sendiri. Peran pendidik di sini adalah
bersama-sama dengan peserta didik menciptakan pengetahuan sejati yang
tidak bersifat dogmatis. Peserta didik di sini diusahakan dapat
mengungkapkan segala sesuatu dengan bahasa mereka dan pendapat
mereka.
5) Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling
kompleks. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian
merupakan proses untuk menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses
untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta
didik.
Kemampuan yang harus dikuasai guru sebagai evaluator adalah
pemahaman teknik evaluasi, baik tes maupun non tes yang meliputi jenis
masing- masing teknik, karakteristik, prosedur pengembangan, serta cara
menentukan baik atau tidaknya ditinjau dari segi validitas, reliabilitas,
daya beda, dan tingkat kesukaran soal. Kegiatan evaluasi bermanfaat bagi
guru. Adapun manfaatnya antara lain.49
a) Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui
peserta didik mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya
karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui peserta
didik yang belum berhasil menguasai bahan.
b) Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi
siswa, sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan
datang tidak perlu diadakan perubahan.
c) Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat
atau belum.
49 Daryono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm. 9-10.
31
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Pada diri setiap peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi
penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber.
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya.
Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita- cita.
Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah dan tinggi. Motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.50
Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.51 Menurut Woodworth
Marques motif adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk
aktivitas-aktivitas tertentu dan tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi di
sekitarnya.52 Teori motivasi menurut Sumardi Suryabrata adalah keadaan
yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sementara itu Gates dan
kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis
dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya
dengan cara tertentu. Adapun Greenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah
proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu
tujuan.53 Sementara Menurut Mc. Donald motivasi adalah perubahan energi
50 Dimayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
hlm. 80.
51 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011), Cet. 9. hlm. 71.
52 Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
hlm. 72.
53 Djali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 3. hlm. 101.
32
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.54
Dari berbagai pendapat mengenai teori motivasi di atas dapat
disimpulkan bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan
dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tindakan baik dari dalam
maupun dari luar dalam rangka mencapai tujuan.
Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat
interaksi individu dengan lingkungan. Banyak ahli yang mengemukakan
tentang teori belajar, diantaranya adalah:
1) Menurut Thorndike yang dikutip oleh Hamzah Uno, mengemukakan
bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang berupa
pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (juga bisa berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan). Jelasnya, menurut Thorndike perubahan tingkah
laku dapat dilihat secara konkret (dapat diamati) atau abstrak(tidak dapat
diamati). 55
2) Hamzah Uno juga mengutip Good dan Brophy, menyatakan bahwa
belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang
dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku
sebagai hasil dalam pengalaman itu sendiri.
3) Pendapat senada dikemukakan oleh Gallow yang menyatakan bahwa
belajar sebagai suatu perubahan perilaku seseorang yang relatif cenderung
tetap sebagai akibat adanya penguatan.56 Perubahan perilaku akibat
perilaku ini, dapat terjadi apabila proses belajar mengajar peserta didik
diberi pengalaman belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhannya.
4) Clifford T Morgan memberikan batasan bahwa : “Learning may be
defined as any relatively permanent change in behavior which occurs as a
54 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011), Cet. 9. hlm. 71.
55 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),
Cet.3. hlm. 11.
56Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, hlm. 15.
33
result of experience or practice”57. Belajar bisa diartikan sebagai setiap
perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku yang terjadi dari hasil
pengalaman atau latihan.
5) Menurut Lester D. Crow and Alice Crow “Learning is a modification of
behavior accompanying growth processes that are brought about through
adjustment to tensions initiated through sensory stimulation”.58 Belajar
adalah perubahan tingkah laku yang diiringi dengan proses pertumbuhan
yang ditimbulkan melalui penyesuaian diri terhadap keadaan lewat
rangsangan atau dorongan.
6) Mustafa Fahmi mengemukakan definisi belajar, yaitu:59
استثارة عن تج نا السلوك ىف تغري اى عن عبارة التعلم
Belajar adalah ungkapan yang berupa perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya dorongan.
7) Muhammad muzammil Al Basyir dan Muhammad Malik muhammad
Sa’id mengemukakan definisi belajar, yaitu:60
ستجا بة ملوء ثرات حمد دة االتعلُم هو عملية تغير سلوك التلميذ نتيجة االوحيدر حتت الشروط األسا سية مثل النضج واالستعداد ث هذا التغي
لغرض إشباع احلاجات والدوافع واملمارسة
Belajar merupakan proses merubah tingkah laku peserta didik
sebagai respon karena beberapa pengaruh. Perubahan ini terjadi
dengan adanya beberapa syarat yang mendasar seperti persiapan
yang matang dan pembiasaan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik.
57 Clifford T. Morgan and Richard A. King, Introduction to Psychology, (New York:
Congress Catalog Card, 1971), hlm. 63.
58Lester D. Crow and Alice Crow , Human Development and Learning, (New York:
American Book Company, 1956), hlm. 215.
59Mustafa Fahmi, Saikulujiyyah at Ta’allum, (Mesir: Maktabah Mesir, t.th.), hlm. 23.
60 Muhammad muzammil Al Basyir dan Muhammad malik muhammad sa’id, Madkhol
Ilal Manahij Watthuruqut Taddris, (Pakistan: Darulliwak, 1995), hlm. 65.
34
8) Sedangkan menurut Ernest R. Hilgard dan Gordon H. Bower bahwa
belajar merupakan:
“Learning process by which an activity originates or is changed through
reacting to an encountered situation, provided that the characteristic of
the change in activity”.61 Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan
secara teratur yang proses ini dapat menimbulkan perubahan karakter
dalam tindakan.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam
bentuk interaksi belajar terhadap suatu obyek atau melalui suatu penguatan
dalam bentuk pengalaman terhadap suatu obyek yang ada dalam lingkungan
belajar.
Jadi motivasi belajar adalah suatu keadaan yang mendorong peserta
didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan. Dalam hal ini motivasi
belajar dapat dikatakan sebagai daya penggerak di dalam peserta didik yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan
belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat
intelektual. Peranannya yang khas adalah penumbuhan gairah, merasa senang
dan semangat dalam belajar. Peserta didik yang mempunyai memiliki
motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar. Peserta didik yang memiliki intelegensia cukup tinggi, boleh jadi
gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar itu akan optimal kalau ada
motivasi yang tepat.62
Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan sebab seseorang
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. peserta didik yang melakukan aktivitas belajar
61 Ernest R. Hilgard, dan Gordon H. Bower, Theories of Learning, (New York: American
Book Company, Meredith Publishing Company, 1996), hlm. 2.
62 Sardiman, Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 73.
35
secara terus- menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi
intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajar. Namun, peserta didik
yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya
merupakan motivasi intrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi
ekstrinsik diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri peserta didik.
Di sinilah tugas seorang guru untuk menumbuhkan motivasi peserta didik
agar tujuan yang ingin diinginkan dapat tercapai.
Untuk menumbuhkan motivasi belajar peseta didik, seorang guru
harus memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana peserta didik belajar
serta menyesuaikan dengan kondisi- kondisi belajar dan lingkungannya. Hal
tersebut akan menambah wawasan guru sehingga memungkinkan proses
pembelajaran berlangsung lebih efektif dan optimal, karena pengetahuan
tentang kejiwaan anak yang berhubungan dalam masalah pendidikan bisa
dijadikan sebagai dasar dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
sehingga mau dan mampu belajar dengan sebaik- baiknya.
Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi
belajar, dengan memperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut.63
1) Peserta didik akan bekerja keras kalau memiliki minat dan perhatian
terhadap pekerjaannya.
2) Memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti
3) Memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi peserta didik
4) Menggunakan hadiah, dan hukuman secara efektif dan tepat
5) Memberikan penilaian dengan adil dan transparan.
b. Ciri- ciri dan macam-macam motivasi belajar
Perlu diketahui bahwa dalam motivasi terdapat ciri- ciri. Motivasi yang
ada pada setiap orang itu memiliki ciri- ciri sebagai berikut.64
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus- menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
63 E. Mulysasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 58- 59.
64 Sardiman, Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar , hlm. 81.
36
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya.
3) Menghadapi setiap tindakan kriminal, amoral, ekonomi, keadilan,
pemberantasan korupsi, penentangan menunjukkan minat terhadap
bermacam- macam masalah” untuk orang dewasa (misalnya masalah
pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan pemberantasan korupsi,
penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya).
4) Lebih senang bekerja mandiri.
5) Cepat bosan pada tugas- tugas yang rutin (hal- hal yang bersifat mekanis,
berulang- ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
6) Senang mencari dan memecahkan masalah soal- soal.
Berbicara tentang macam- macam motivasi dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang. Yakni motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, motivasi
jasmaniah dan rohaniah, motivasi menurut pandangan dari Woodwort dan
Marquis, dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. 65 Tetapi dalam pembahasan ini
penulis hanya membahas macam- macam motivasi dari sudut intrinsik dan
ekstrinsik.
1) Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul
dari dalam, seperti minat atau keinginan, sehingga seseorang tidak lagi
termotivasi oleh bentuk- bentuk intensif atau hukuman.66
Motivasi intrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar
bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-
nilai yang terkandung di dalam pelajaran itu. Peserta didik termotivasi
untuk belajar semata- mata untuk menguasai nilai yang terkandung dalam
bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat
pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah, dan sebagainya.
65 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 84-87.
66 Hamzah B. Uno, Teori motivasi dan pengukurannya Analisis di bidang Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 7.
37
Bila seseorang memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya ia akan
sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi
dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat
diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki
motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus- menerus.
Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam
belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa
semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat
berguna kini dan di masa datang.
2) Motivasi Ekstrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motif- motif
yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.67 Motivasi
belajar dikatakan ekstrinsik bila peserta didik menempatkan tujuan
belajarnya di luar- luar faktor- faktor situasi belajar. Peserta didik belajar
karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajari.
Misalnya untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan
sebagainya.
Motivasi ekstrinsik diperlukan agar peserta didik mau maju.
Berbagai macam cara guru bisa dilakukan agar peserta didik termotivasi
untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai
membangkitkan motivasi peserta didik dalam belajar, dan memanfaatkan
motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuk.
Tanpa membedakan antara usaha mengembangkan motivasi
ekstrinsik dan usaha mengembangkan motivasi intrinsik, disarankan
kepada guru untuk berusaha:68
a) Menjelaskan kepada peserta didik, mengapa suatu bidang studi
dimasukkan dalam kurikulum sekolah dan apa gunanya untuk
kehidupan kelak.
67 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), hlm. 151.
68 Winkel, Psikologi Pengajaran, hlm. 100.
38
b) Mendorong peserta didik untuk memandang belajar di sekolah suatu
tugas yang tidak harus menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas
untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya dengan sebaik mungkin.
c) Menggunakan bentuk- bentuk kompetisi (persaingan) antar peserta
didik dengan peserta didik atau kelompok- kelompok peserta didik,
dengan menjaga jangan sampai kompetisi menjadi alasan untuk saling
bermusuhan
d) Menggunakan insentif, seperti pujian dan hadiah berupa materi, secara
wajar dan tidak berlebih- lebihan.
c. Fungsi motivasi dalam belajar
Dalam kegiatan belajar perlu adanya motivasi, baik motivasi intrinsik
maupun ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari
peserta didik. Dan dalam kegiatan belajar juga pasti terdapat peserta didik
yang tidak memperhatikan keterangan dari guru. Bahkan sedikit pun tidak
tergerak hatinya untuk mengikuti penjelasan guru dan mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru.
Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal
penyebab kenapa anak didik tidak mengikuti pelajaran yang telah disampaikan
oleh guru. Hal tersebut merupakan tanda bahwa peserta didik tidak
mempunyai motivasi untuk belajar. Kemiskinan intrinsik ini merupakan
masalah yang memerlukan bantuan yang tidak bisa ditunda- tunda. Guru harus
memberikan suntikan dalam memotivasi dalam bentuk motivasi ekstrinsik.
Sehingga dengan bantuan guru motivasi peserta didik akan muncul.
Peranan yang dimainkan oleh guru dengan mengandalkan fungsi-
fungsi motivasi merupakan langkah yang akurat untuk menciptakan iklim
belajar yang kondusif bagi peserta didik.
Baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik mempunyai fungsi yang
sama yaitu sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan.
Ketiganya menyatu dalam sikap terimplikasi dalam perbuatan. Dorongan
adalah fenomena psikologis dari dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak
dalam menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah baik
39
dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari
motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar.
Untuk jelasnya ketiga fungsi motivasi tersebut, akan diuraikan dalam
pembahasan sebagai berikut.69
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya peserta didik tidak hasrat untuk belajar, tetapi karena
ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang
akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunnya dari
sesuatu yang ingin dipelajarinya. Sesuatu yang belum diketahui itu
akhirnya mendorong peserta didik untuk belajar dalam rangka mencari
tahu. Peserta didik mengambil sikap seiring dengan minat terhadap suatu
obyek. Peserta mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang
harus dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang
mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi,
motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa
yang seharusnya peserta didik ambil dalam rangka belajar.
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap peserta didik
merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung yang kemudian terjelma
dalam bentuk gerakan psikofisik. Di sini peserta didik sudah melakukan
aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses
dengan sikap dan raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan
belajar. Sikap berada dalam kepastian dan akal pikiran mencoba
membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsip, dalil dan hukum,
sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya.
3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Peserta didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi
perbuatan mana yang harus dilakukan dan perbuatan mana yang diabaikan.
Peserta didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran
69 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 157- 158.
40
tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari pelajaran yang lain.
Pasti peserta didik akan mempelajari pelajaran di mana tersimpan sesuatu
yang dicari itu. Sesuatu yang akan dicari peserta didik merupakan tujuan
belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang
memberikan motivasi kepada peserta didik dalam belajar. Dengan tekun
anak didik belajar. Dengan penuh konsentrasi peserta didik belajar agar
tujuannya mencari sesuatu yang ingin diketahui atau dimengerti itu cepat
tercapai. Segala sesuatu yang mengganggu pikirannya dan dapat
membuyarkan konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh- jauh. Itulah
fungsi motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan peserta didik dalam
belajar.
Selain ketiga fungsi motivasi di atas menurut Dimyati dan mudjiono,
motivasi belajar mempunyai lima fungsi, diantaranya.70
1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar
3) Mengarahkan kegiatan belajar
4) Meningkatkan semangat belajar
5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
Kelima hal tersebut menunjukkan berapa pentingnya motivasi yang
harus dimiliki oleh peserta didik dalam kegiatan belajar.
Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil
yang baik. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama
didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan hasil yang baik. Intensitas motivasi seseorang peserta didik sangat
menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
70 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.
85.
41
d. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi yang intrinsik artinya dapat
dibentuk dalam diri individu, adanya suatu kebutuhan ini dapat berkembang
menjadi suatu perhatian atau suatu dorongan. Guru dapat merangsang
perhatian dan dorongan itu dengan banyak cara, antara lain.71
1) Kemasakan anak
Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan
kemasakan anak. Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas
sebelum individu matang secara fisik, psikis dan sosial. Karena apabila
tidak memperhatikan kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan
dapat mengurangi kapasitas belajar.
2) Usaha yang bertujuan, goal dan ideal.
Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan
pada kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan
anak, usaha yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak
banyak. Semakin jelas tujuannya maka makin kuat perbuatan itu
didorong.
3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus
segera diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa
pengaruh yang besar bagi orang yang mengerjakannya. Oleh karena itu
hasil pekerjaan harus diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi
seseorang. Pekerjaan yang tidak diketahui hasilnya merupakan pekerjaan
yang sia-sia dan akibatnya akan melemahkan usaha selanjutnya.
4) Penghargaan dan hukuman
Untuk meningkatkan motivasi belajar, guru dapat memberikan
penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat
positif. Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual. Sedangkan
hukuman merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa
71 Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
hlm,. 75- 77.
42
takut. Orang yang patuh karena takut akan lekas tidak patuh apabila
takutnya hilang dan telah berani menghadapi konsekuensinya.
5) Partisipasi
Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu
dinamika anak ialah keinginan berstatus, keinginan untuk ambil aktifitas-
aktifitas untuk berpartisipasi. Oleh karena itu seorang guru harus
memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap
kegiatan.
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut
Dimayati dan Mudjiono, antara lain:72
1) Cita- cita atau aspirasi siswa
Maksudnya, dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang
terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi
pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat
mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita.
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai
sepanjang hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar
dan mengarahkan perilaku belajar.
2) Kemampuan siswa
Keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan
untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk
melakukan tugas-tugas perkembangannya, karena tidak dapat dipungkiri
bahwa kemampuan akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa
yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya
dalam belajar. Kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada
motivasi belajar.
72 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 97- 102.
43
4) Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkunganlah anak didik hidup berinteraksi dalam mata rantai kehidupan.
Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang di
dalamnya dihiasi dengan tanaman yang dipelihara dengan baik,
pengalaman telah banyak membuktikan bagaimana panasnya lingkungan
kelas yang miskin akan tanaman. Anak didik akan malas belajar karena
tidak nyaman dengan kondisi kelas seperti itu.
5) Unsur- unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran
yang mengalami perubahan karena pengalaman hidup. Lingkungan di
mana siswa itu tinggal dan apa yang menjadi pengalaman hidupnya akan
mendinamiskan motivasi belajarnya. Misalnya, seorang anak melihat
tayangan televisi tentang pembangunan bidang perikanan di Indonesia
yang semakin maju, maka siswa tersebut akan berminat untuk belajar dan
bekerja di bidang perikanan. Seorang siswa yang masih berkembang jiwa
raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun
merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran.
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Motivasi belajar peserta didik dapat dikatakan sebagai fungsi dari
faktor yang ada dalam dirinya sendiri (intrinsik) dan faktor yang ada dalam
lingkungan belajar atau di luar dirinya (ekstrinsik). Faktor yang ada dalam
dirinya adalah minatnya terhadap bidang ilmu yang dipelajari serta
orientasinya dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan faktor yang ada dalam
luar belajarnya adalah kualitas guru, metode guru dalam menyampaikan
pelajaran, kondisi dan suasana kelas. Guru berkompetensi pedagogik akan
dapat memunculkan motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran.
Guru adalah pendidik yang berkembang, tugasnya sebagai guru
mengharuskan dia belajar sepanjang hayat, karena hal tersebut sejalan
dengan tuntutan kemajuan zaman. Sebagai seorang pendidik upaya guru
dalam membelajarkan siswa meliputi hal-hal berikut .
44
a) Menyelenggarakan tertib belajar di sekolah
b) Membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan
waktu
c) Membina belajar tertib pergaulan
d) Membina belajar tertib lingkungan sekolah.
3. Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar
Dalam proses belajar banyak masalah psikologis yang dihadapi oleh
peserta didik. Salah satunya adalah masalah motivasi belajar peserta didik. Di atas
sudah dijelaskan bahwa motivasi belajar merupakan pendorong, penggerak, dan
penyeleksi perbuatan. Padahal di dalam belajar motivasi sangat diperlukan agar
tujuan dari pendidikan bisa tercapai. Motivasi tersebut bisa berasal dari luar dan
dari diri peserta didik. Dengan adanya motivasi yang tinggi peserta didik akan
bergairah dan bersemangat untuk belajar.
Mengingat begitu pentingnya motivasi dalam belajar, guru harus bisa
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Guru yang diperlukan adalah guru
yang berkompetensi, salah satunya yaitu guru yang mempunyai kompetensi
pedagogik. Guru yang berkompetensi pedagogik akan paham keadaan psikologis
peserta didik. Dengan pemahaman guru terhadap peserta didik guru akan berusaha
mendesain suatu pembelajaran sebaik mungkin , dapat menerapkan metode dan
menggunakan alat pembelajaran dengan baik. Dengan kemampuan pedagogik
yang dimiliki guru, dirasakan akan berguna dan berperan penting karena dapat
menimbulkan gairah peserta didik untuk terus belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru yang
berkompetensi pedagogik dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
begitu sebaliknya guru yang tidak berkompetensi pedagogik tidak dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal ini jelas bahwa motivasi belajar
berkaitan dengan kompetensi pedagogik guru.
45
4. Kerangka Berfikir
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, selanjutnya dapat
disusun kerangka berfikir dari penelitian ini, sebagai berikut:
Dari bagan di atas sudah jelas bahwa motivasi peserta didik muncul dari
internal dan eksternal. Motivasi eksternal yaitu dari guru. Dengan adanya guru
berkompeten khususnya kompetensi pedagogik, motivasi belajar peserta didik
akan muncul dengan sendirinya. Kompetensi pedagogik sesuai dengan bagan di
atas meliputi kemampuaan guru dalam menerrapkan metode, mengondosikan
suasana kelas, pemanfaatan teknologi pembelajaran,pemahaman terhadap peserta
didik, dan pembelajaran yang dialogis.
C. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.73
Berdasarkan uraian tersebut hipotesa peneliti yang diajukan adalah ada
pengaruh kompetensi pedagogik guru akidah akhlak terhadap motivasi belajar
siswa MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedang Demak.
73 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R& D, (Bandung: CV.
Alfabeta,2009), hlm.64.
Kondisi dan
suasana kelas
Motivasi belajar
peserta didik
Pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran
Metode pengajaran guru Motivasi intrinsik
Pemahaman guru
terhadap peserta didik
Pembelajaran yang
dialogis
46
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research)
yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah studi deskriptif kuantitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan di Madrasah Tsanawiyah Roudlotut
Tholibin Bungo Demak yang berada di Jl. Raya Mutih Bungo Demak. Adapun
waktu pelaksaan penelitian ini mulai tanggal 15 februari- 15 maret 2012.
C. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian.1 Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen
(bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel
dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas.2 Adapun spesifikasinya adalah:
1. Variabel bebas, yang menjadi variable bebas adalah kompetensi pedagogik
guru dengan indikator:
a. Mampu melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
b. Mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
c. Mampu mengevaluasi hasil belajar peserta didik.
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktik , (Jakarta:PT Rineka
Cipta, 2006), hlm.118.
2 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung, CV Alfabeta,2007), hlm. 4.
47
d. Mampu mengondisikan kelas.
e. Memahami peserta didik.
2. Variabel terikat, motivasi belajar dengan indikator:
a. Respon terhadap pelajaran
b. Mengerjakan tugas terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak
pernah berhenti sebelum tugas selesai
c. Tidak lekas putus asa dalam mengerjakan tugas
d. Senang mencari dan memecahkan masalah soal- soal
e. Lebih senang bekerja mandiri
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.3
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas yang
terdiri dari 6 kelas yang berjumlah 207 siswa di MTs Roudlotut Tholibin
Bungo Demak yakni:
1. Kelas VII A berjumlah 32 peserta didik.
2. Kelas VII B berjumlah 32 peserta didik.
3. Kelas VIII A berjumlah 36 peserta didik.
4. Kelas VIII B berjumlah 34 peserta didik.
5. Kelas IX A berjumlah 36 peseta didik.
6. dan kelas IX B berjumlah 37 peserta didik.
Peneliti hanya mengambil sampel kelas VIII A yang berjumlah 36
peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling. Teknik
cluster sampling merupakan teknik memilih sampel dengan menggunakan
prinsip probabilitas. Teknik ini memilih sampel bukan didasarkan pada
3 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, hlm. 61-62.
48
individual tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah atau kelompok
subyek yang secara alami berkumpul bersama.4
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Dalam mengumpulkan data yang di butuhkan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan yang dilakukan secara
sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis
untuk kemudian dilakukan pencatatan.5 Pengamatan dan pencatatan yang
dilakukan peneliti terhadap objek berada pada tempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang
diselidiki, observasi ini dinamakan observasi langsung.6 Pada observasi ini
peneliti menggunakan observasi non partisipan, yaitu observer tidak ikut
dalam kegiatan dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara
terpisah berkedudukan selaku pengamat.7 Metode ini peneliti gunakan
untuk memperoleh data tentang bagaimana kompetensi pedagogik guru
akidah akhlak MTs Roudlotut Tholibin Bungo Demak.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda,
notulen, rapat, dan sebagainya.8 Dokumentasi digunakan untuk
4 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), Cet, 9,
hlm. 61.
5 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,1991), hlm. 63.
6 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 201),s hlm. 158-
159.
7 Nurul Zuriah, , Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), Cet. 3. hlm. 176.
8 Irawan Sarlito, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), cet
IV hlm 71.
49
mendapatkan data daftar nama guru, peserta didik, serta karyawan di MTs
Roudlotut Tholibin Bungo Demak.
3. Angket
Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam
bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan
yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan harus diisi oleh responden.9
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang bagaimana
kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar peserta didik dalam
mengikuti pelajaran akidah akhlak
F. Teknik Analisis Data Penelitian
Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam
penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.
Analisis data dilakukan melalui tahap sebagai berikut:
1. Analisis Pendahuluan
a. Penskoran
Di sini peneliti mengumpulkan data dari angket dan yang
kemudian diubah dalam angka-angka kuantitatif. Langkah yang
diambil untuk mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif adalah
dengan memberi nilai pada setiap item jawaban pada pertanyaan
angket untuk responden.
Untuk memudahkan penggolongan data statistiknya, maka dari
setiap item soal diberi skor sebagai berikut:
1) Untuk alternatif jawaban “A” diberi skor 4
2) Untuk alternatif jawaban “B” diberi skor 3
3) Untuk alternatif jawaban “C” diberi skor 2
4) Untuk alternatif jawaban “D” diberi skor1
9 Sambas Ali Muhidin, dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, dan Jalur dalam
Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2007), hlm. 25.
50
Penskoran di atas digunakan untuk pertanyaan yang positif,
sedangkan untuk pertanyaan yang negatif maka digunakan penskoran
sebaliknya.
b. Menentukan kualifikasi dan interval nilai dengan cara:
1) Mencari mean
Mean variabel N
XXX
∑=,
Mencari lebar interval I = R/M
Di mana R = H – L + 1
M = 1 + 3,3 Log N10
Keterangan :
I = Lebar interval
R = Jarak pengukuran
M = jumlah interval
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
N = Responden
2) Membuat tabel kerja satu prediktor, kemudian mencari skor deviasi
dan di masukkan dalam rumus korelasi product moment11
rxy = ))(( 22
∑∑
∑yx
xy
2
22
2
22
)(
)(
))((
N
YYy
N
XXx
N
YXXYxy
∑∑∑
∑∑∑
∑ ∑∑∑
−=
−=
−=
10 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 47.
11 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 4.
51
Keterangan:
rxy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment.
N : Jumlah responden
∑XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y.
∑X : Jumlah seluruh skor X.
∑Y : Jumlah seluruh skor Y.
2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini sifatnya adalah melanjutkan dari analisis pendahuluan.
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.
Adapun jalan analisisnya adalah pengelolaan data yang akan mencari
pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Dalam hal
ini menggunakan rumus regresi satu prediktor.
Sedangkan langkah dalam analisis uji hipotesis adalah:
a. Mencari persamaan garis regresi dengan rumus
Λ
Y = a + bX 12
Di Mana :
b = ∑��
∑�2dan a = Ῡ - b Ẋ
Keterangan:
Λ
Y= Skor yang diprediksi pada variabel Y
a = Harga konstanta
b = Koefisien regresi
Ẋ= Mean dari variabel X
Ῡ= Mean dari variabel Y
b. Menentukan analisis varian garis regresi dengan rumus
res
reg
regRK
RKF =
Freg = harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg = rerata kuadrat garis regresi
RKres = rerata kuadrat residu
12 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 261.
52
Untuk mempermudah menghitung bilangan F maka di
buat tabel ringkasan analisis garis regresi sebagai berikut13
:
SUMBER VARIAN Db JK RK Freg
Regresi (reg) 1 2
2
)(
∑∑
x
xy
reg
reg
db
JK
res
reg
RK
RK
Residu (res) N-2
∑
∑∑ −
2
2
2)(
x
xyy
res
res
db
JK
-
Total (T) N-1 ∑2y
- -
3. Analisis Lanjut
Setelah memperoleh Freg maka langkah selanjutnya adalah
membandingkan harga Freg dengan Ftabel baik taraf signifikan 5% maupun
1% dengan kemungkinan:
a. Jika Freg > Ftabel pada taraf 1% atau 5% maka signifikan hipotesis yang
diajukan diterima.
b. Jika Freg < Ftabel pada taraf 1% atau 5% maka non signifikan hipotesis
yang diajukan ditolak.
13Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm. 18.
53
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Data tentang Kompetensi Pedagogik MTs Raudlotut Tholibin Bungo
Wedung Demak
Untuk mendapatkan data tentang kompetensi pedagogik guru akidah
akhlak kelas VIII A MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak, peneliti
menggunakan observasi dan angket dengan 20 item soal yang disebarkan kepada
kelas VIII A yang berjumlah 36 peserta didik. Adapun data hasil observasi
sebagaimana terlampir dan hasil angket terdapat pada tabel 4.1.
2. Data tentang Motivasi Belajar Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin
Bungo Wedung Demak
Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik di MTs Raudlotut
Tholibin, peneliti menggunakan angket dengan 15 item soal yang disebarkan
kepada 36 responden. Responden pada penelitian ini adalah peserta didik kelas
VIII A. Adapun data hasilnya terdapat pada tabel 4.3.
B. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Dari penelitian dapat diketahui hasil angket kompetensi pedagogik
guru akidah akhlak MTs Raudlott Tholibin sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Angket Variabel X (Kompetensi pedagogik Guru Akidah Akhlak MTs Raudlotut Tholibin Bungo, Wedung Demak Tahun Ajaran
2011/ 2012)
Resp Alternatif Jawaban Skor
Total Skor A B C D 4 3 2 1
R_ 1 11 5 2 2 44 15 4 2 65 R_ 2 10 6 2 2 40 18 4 2 64 R_ 3 12 5 2 1 48 15 4 1 68
54
R_ 4 13 3 2 2 52 9 4 2 67 R_ 5 10 6 2 2 40 18 4 2 64 R_ 6 9 5 4 2 36 15 8 2 61 R_ 7 11 2 5 2 44 6 10 2 62 R_ 8 11 3 5 1 44 9 10 1 64 R_ 9 12 3 3 2 48 9 6 2 65 R_10 12 3 4 1 48 9 8 1 66 R_ 11 5 10 2 5 20 30 4 5 59 R_ 12 11 3 4 2 44 9 8 2 63 R_ 13 12 5 1 2 48 15 2 2 67 R_ 14 11 3 4 2 44 9 8 2 63 R_ 15 12 4 4 0 48 12 8 0 68 R_ 16 11 2 3 4 44 6 6 4 60 R_ 17 11 4 3 2 44 12 6 2 64 R_ 18 13 3 3 1 52 9 6 1 68 R_ 19 8 7 4 1 32 21 8 1 62 R_ 20 13 5 0 2 52 15 0 2 69 R_ 21 9 7 2 2 36 21 4 2 63 R_ 22 12 4 2 2 48 12 4 2 66 R_ 23 9 1 3 7 36 3 6 7 52 R_ 24 12 3 2 3 48 9 4 3 64 R_ 25 10 4 5 1 40 12 10 1 63 R_ 26 13 4 1 2 52 12 2 2 68 R_ 27 13 4 1 2 52 12 2 2 68 R_ 28 13 4 1 2 52 12 2 2 68 R_ 29 12 3 3 2 48 9 6 2 65 R_ 30 11 4 2 3 44 12 4 3 63 R_ 31 12 6 0 2 48 18 0 2 68 R_ 32 13 4 1 2 52 12 2 2 68 R_ 33 12 3 4 1 48 9 8 1 66 R_ 34 13 4 1 2 52 12 2 2 68 R_ 35 12 4 2 2 48 12 4 2 66 R_ 36 8 6 1 5 32 18 2 5 57
55
Berdasarkan data pada tabel di atas, langkah selanjutnya adalah
mencari rata-rata dan kualitas variabel X (kompetensi pedagogik guru
akidah akhlak) yang dapat diuraikan sebagai berikut:
Menentukan kualifikasi dan interval nilai dengan cara menentukan range :
I = R/M
Dimana :
R = H – L + 1
= ( 69 – 52) + 1
= 17+ 1 = 18
M = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 36
= 1 + 5,1
= 6,1 dibulatkan menjadi 6
Sehingga dapat diketahui interval nilai :
I = R / M
= 18 / 6
= 3
Keterangan :
I = Lebar interval
R = Jarak pengukuran
M = Jumlah interval
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
N = Jumlah responden
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai
seperti pada tabel berikut:
56
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Skor Data X (Kompetensi Pedagogik Guru MTs
Roudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak)
No Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 1 52- 54 1 2,8 2 55- 57 1 2,8 3 58- 60 2 5,6 4 61- 63 8 22,2 5 64- 66 12 33,3 6 67- 69 12 33,3 ∑ 36 100
Dan hasil angket motivasi belajar peserta didik kelas VIII A MTs
Raudlotut Tholibin sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Angket Variabel Y (Motivasi Belajar Peserta Didik MTs Raudlotut Tholibin Bungo
Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/ 2012)
Resp Jawaban Alternatif Skor Total Skor
A B C D 4 3 2 1 R_ 1 14 0 1 0 56 0 2 0 58 R_ 2 7 5 3 0 28 15 6 0 49 R_ 3 9 4 2 0 36 12 4 0 52 R_ 4 10 3 2 0 40 9 4 0 53 R_ 5 14 0 1 0 56 0 2 0 58 R_ 6 9 4 2 0 36 12 4 0 52 R_ 7 12 2 1 0 48 6 2 0 56 R_ 8 9 3 3 0 36 9 6 0 51 R_ 9 13 2 0 0 52 6 0 0 58 R_10 7 6 1 1 28 18 2 1 49 R_ 11 3 4 2 6 12 12 4 6 34 R_ 12 4 5 2 4 16 15 4 4 39 R_ 13 9 5 0 1 36 15 0 1 52 R_ 14 7 5 1 2 28 15 2 2 47 R_ 15 10 5 0 0 40 15 0 0 55 R_ 16 12 2 1 0 48 6 2 0 56 R_ 17 9 0 1 5 36 0 2 5 43
57
R_ 18 5 5 4 1 20 15 8 1 44 R_ 19 6 6 2 1 24 18 4 1 47 R_ 20 7 6 2 0 28 18 4 0 50 R_ 21 5 6 3 1 20 18 6 1 45 R_ 22 10 1 4 0 40 3 8 0 51 R_ 23 8 2 2 3 32 6 4 3 45 R_ 24 3 5 3 4 12 15 6 4 37 R_ 25 6 5 2 2 24 15 4 2 45 R_ 26 13 1 1 0 52 3 2 0 57 R_ 27 12 3 0 0 48 9 0 0 57 R_ 28 12 2 1 0 48 6 2 0 56 R_ 29 13 2 0 0 52 6 0 0 58 R_ 30 9 5 0 1 36 15 0 1 52 R_ 31 9 4 0 2 36 12 0 2 50 R_ 32 12 2 1 0 48 6 2 0 56 R_ 33 13 1 1 0 52 3 2 0 57 R_ 34 13 1 1 0 52 3 2 0 57 R_ 35 4 5 3 3 16 15 6 3 40 R_ 36 4 5 2 4 16 15 4 4 39
Berdasarkan data pada tabel di atas, langkah selanjutnya adalah
mencari rata-rata dan kualitas variabel Y (Motivasi Belajar Peserta Didik
Kelas VIII Adi MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak) yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
Menentukan kualifikasi dan interval nilai dengan cara menentukan
range :
I = R/M Dimana : R = H – L + 1
= (58 –34 ) + 1
= 24 + 1 = 25
M = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 36
= 1 + 5,1
= 6,1 dibulatkan menjadi 6
58
Sehingga dapat diketahui interval nilai :
I = R / M
= 25 / 6
= 4,2 dibulatkan menjadi 4
Keterangan :
I = Lebar interval
R = Jarak pengukuran
M = Jumlah interval
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
N = Jumlah responden
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti
pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Skor Data Y (Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII
A di MTs Raudlotut Tholibin Tholibin Tahun Pelajaran 2011/2012)
No Interval Frekuensi Absolut Frekensi Relatif (%) 1 31- 34 1 2,8 2 35- 38 1 2,8 3 39- 42 3 8,3 4 43- 46 5 13,89 5 47- 50 8 22,2 6 51- 54 7 19,4 7 55- 58 11 30,6 ∑ 36 100
59
Langkah selanjutnya adalah mencari korelasi. Untuk mencari korelasi
maka dibantu dengan tabel koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 4.5
Koefisien Korelasi antara Variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru Akidah
Akhlak) dan Y (Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII A di MTs
Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/2012)
No X x= X- Ẋ x2 Y y = Y- Ῡ y2 xy 1 65 0,5 0,25 58 7,9 62,41 3,95 2 64 -0,5 0,25 49 -1,1 1,21 0,55 3 68 3,5 12,25 52 1,9 3,61 6,65 4 67 2,5 6,25 53 2,9 8,41 7,25 5 64 -0,5 0,25 58 7,9 62,41 -3,95 6 61 -3,5 12,25 52 1,9 3,61 -6,65 7 62 -2,5 6,25 56 5,9 34,81 -14,75 8 64 -0,5 0,25 51 0,9 0,81 -0,45 9 65 0,5 0,25 58 7,9 62,41 3,95
10 66 1,5 2,25 49 -1,1 1,21 -1,65 11 59 -5,5 30,25 34 -16,1 259,21 88,55 12 63 -1,5 2,25 39 -11,1 123,21 16,65 13 67 2,5 6,25 52 1,9 3,61 4,75 14 63 -1,5 2,25 47 -3,1 9,61 4,65 15 68 3,5 12,25 55 4,9 24,01 17,15 16 60 -4,5 20,25 56 5,9 34,81 -26,55 17 64 -0,5 0,25 43 -7,1 50,41 3,55 18 68 3,5 12,25 44 -6,1 37,21 -21,35 19 62 -2,5 6,25 47 -3,1 9,61 7,75 20 69 4,5 20,25 50 -0,1 0,01 -0,45 21 63 -1,5 2,25 45 -5,1 26,01 7,65 22 66 1,5 2,25 51 0,9 0,81 1,35 23 52 -12,5 156,25 45 -5,1 26,01 63,75 24 64 -0,5 0,25 37 -13,1 171,61 6,55 25 63 -1,5 2,25 45 -5,1 26,01 7,65 26 68 3,5 12,25 57 6,9 47,61 24,15 27 68 3,5 12,25 57 6,9 47,61 24,15 28 68 3,5 12,25 56 5,9 34,81 20,65 29 65 0,5 0,25 58 7,9 62,41 3,95 30 63 -1,5 2,25 52 1,9 3,61 -2,85 31 68 3,5 12,25 50 -0,1 0,01 -0,35 32 68 3,5 12,25 56 5,9 34,81 20,65
60
33 66 1,5 2,25 57 6,9 47,61 10,35 34 68 3,5 12,25 57 6,9 47,61 24,15 35 66 1,5 2,25 40 -10,1 102,01 -15,15 36 57 -7,5 56,25 39 -11,1 123,21 83,25 2322 453 1805 1594,36 369,5
Dari tabel di atas dapat diketahui:
N = 36
∑ X = 2322
∑ Y = 1805
∑ x2 = 453
∑ y2 = 1594,36
∑ xy = 369,5
Setelah diketahui koefisien korelasi langkah selanjutnya adalah mencari Mean
(rata - rata) dan Simpangan Baku (standar deviasi)
a. Mean dan simpangan baku variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru
Akidah Akhlak)
X = ∑X/N
= 2322/36
= 64,5 2Sx = ∑x2/ N – 1
= 453/36- 1
= 453/ 35
= 12,94
Sx = 2Sx
= �12,94
= 3,59
61
b. Mean dan simpangan baku variabel Y (Motivasi Belajar Peserta Didik
Kelas VIII A di MTs Roudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak)
Y = ∑Y/N
= 1805/36
= 50,14
2Sy = ∑y2/N – 1
= 1594,36/36- 1
= 1594,36/ 35
= 45,55 dibulatkan menjadi 45,6
Sy = 2Sy
= �45,6
= 6,75
1) Menentukan kualitas variabel
a. Menentukan kualitas variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru
Akidah Akhlak)
M + 1,5 SD = 64,5 + (1,5) (3,59) = 69,89
M + 0,5 SD = 64,5 + (0,5) (3,59) = 66,29
M – 0,5 SD = 64,5 – (0,5) (3,59) = 62,71
M – 1,5 SD = 64,5 – (1,5) (3,59) = 59,1
Tabel 4.6
Kualitas Variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak)
Rata – Rata Interval Kualitas Kreteria
64,5
70 ke atas Sangat baik
Sedang
67 – 69 Baik
63 – 66 Sedang
60 – 62 Kurang
59 ke bawah Sangat kurang
62
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kompetensi
pedagogik guru MTs Raudlotut Thalibin Bungo Wedung Demak
termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval nilai 63 -
66 dengan nilai rata- rata 64,5
b. Menentukan kualitas variabel Y (Motivasi Belajar Peserta Didik
Kelas VIII A di MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak)
M + 1,5 SD = 50,14 + (1,5) (6,75) = 60, 26
M + 0,5 SD = 50,14 + (0,5) (6,75) = 53,51
M – 0,5 SD = 50,14 – (0,5) (6,75) = 46,76
M – 1,5 SD = 50,14 – (1,5) (6,75) = 40,
Tabel 4.7
Kualitas Variabel Y (Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII A di
MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran
2011/2012)
Rata – Rata Interval Kualitas Kreteria
50,14
61 ke atas Sangat baik
Sedang
54 – 60 Baik
47 – 53 Sedang
41 – 46 Kurang
40 ke bawah Sangat kurang
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar
peserta MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak termasuk
dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval nilai 47- 53 dengan
nilai rata- rata 50,14.
63
2) Mencari korelasi antara prediktor dengan kriterium
Korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y dapat dicari melalui
teknik korelasi product moment, dengan rumus:
( )( )22 yx
xyrxy
∑∑
∑=
Sehingga:
rxy= �,�
� ��� ����,�
= �,����,�
= 0,435
2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan diterima atau tidaknya
hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini.
Analisis ini menggunakan rumus analisis regresi (analisis regresi satu
prediktor), dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menguji signifikansi korelasi
Untuk menguji apakah xyr = 0,435 itu signifikan atau tidak, dapat
berkonsultasi dengan tabelr pada taraf signifikansi 1% dan 5%, berdasarkan
harga tabel dapat diketahui bahwa hasil taraf signifikansi 1% = 0,424 dan 5%
= 0,329. Dengan demikian harga xyr = 0,435 dinyatakan signifikan, karena xyr
> tr . Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat korelasi yang signifikan
antara variabel X dan Y dan hipotesis diterima.
1) Mencari persamaan garis regresi
Ŷ = a + bX
Dimana :
b = 2x
xy
∑
∑ dan a =
−−
− XbY
Keterangan :
Ŷ = Skor yang diprediksi pada variabel Y
A = Harga konstan
64
B = Koefisien regresi
−
X = Mean dari variabel X
−
Y = Mean dari variabel Y
Maka :
b = 2x
xy
∑
∑
= 369,5453
= 0,816
a =−−
− XbY
= 50,14 – (0,816) (64,5)
= 50,14- 52,63
= -2,47
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa harga a = -2,47 dan
harga b = 0,816 dengan demikian persamaan garis regresinya adalah Ŷ =
0,816X -2,47
2) Mencari analisis varians garis regresi
Untuk mencari varian garis regresi digunakan rumus:
res
reg
regRK
RKF =
Keterangan :
Freg = harga bilangan F untuk garis regresi.
RKreg := rerata kuadrat garis regresi.
RKres = rerata kuadrat residu.
∑ x2 = 453
∑ y2 = 1594,36
∑ xy = 369,5
Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus :
JKreg = ∑���2
∑�2
65
= 369,5�2
453
= 301,39
JKres = ∑ y2 – ���
2
∑�2
= 1594,36 – 369,5�2
453
= 1594,36 – 301,39
JKres = 1292,91
dbreg = 1
dbres = N – 2
= 36 – 2
= 34
reg
reg
regdb
JKRK =
= 301,391
= 301,39
res
resres
db
JKRK =
= 1292,97
34
= 38,03
res
reg
regRK
RKF =
=301,3938,03
= 7,93
3. Analisis Lanjut
Setelah diketahui hasil perhitungan di atas, untuk mengetahui signifikansi
pengaruh kompetensi pedagogik guru akidah akhlak terhadap motivasi peserta
didik di MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak adalah dengan
membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel baik taraf 5% maupun 1%.
66
Jika Fhitung > Ftabel pada taraf 1% atau 5% maka signifikan dan hipotesis
yang diajukan diterima. Sedangkan jika Fhitung < Ftabel pada taraf 1% atau 5%
maka non signifikan dan hipotesis yang diajukan ditolak.
Pada taraf signifikansi 5% diperoleh Ftabel = 4,11 sedangkan Fhitung = 7,93
berarti Fhitung = 7.93 > Ftabel = 4,11 dengan demikian bahwa ada Pengaruh
kompetensi pedagogik guru akidah akhlak terhadappeserta didik di MTs
Raudlotut Tholibin. Hal ini berarti hipotesis diterima.
Kemudian Pada taraf signifikansi 1% diperoleh Ftabel = 7,39 sedangkan
Fhitung = 7,93 berarti Fhitung = 7,93 > Ftabel = 7,39 dengan demikianterbukti bahwa
ada pengaruh kompetensi pedagogik guru akidah akhlak terhadap motivasi belajar
MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak. Hal ini berarti hipotesis
diterima.
Tabel 4.8
Tabel Analisis Varian Regresi Linier Sederhana
Ŷ = 0,816X – 2,472
Sumber
Varian JK Db RK
Fhitung
Freg
Ftabel Kesimpulan
5% 1%
Regresi 301,39 1 301,39 7,93 4,11 7,39 Signifikan
Residu 1292,91 34 38,03
Total 1594,36 35 339,42
C. Pembahasan Penelitian
Penjelasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik guru
sangatlah penting karena dapat mempengaruhi motivasi peserta didik. Peserta
didik yang minim akan motivasi, baik dari dalam maupun dari luar harus diberi
dorongan agar motivasi belajar dapat muncul sehingga semangat belajar peserta
didik juga akan muncul.
67
Dari data di atas dapat diketahui bahwa motivasi peserta didik MTs Raudlotut
Tholibin dan kompetensi pedagogik guru tergolong sedang. Dari penelitian ini
juga menunjukkan bahwa ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap motivasi
peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis taraf signifikansi 5% dan
1%.
D. Keterbatasan Penelitian
Setiap penelitian memiliki kelebihan dan keterbatasan- keterbatasan
tertentu. Seperti halnya dengan penelitian yang dilakukan ini, juga tidak terlepas
dari adanya keterbatasan, diantaranya:
1. Keterbatasan tempat penelitian
Penelitian ini hanya dilakukan di MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung
Demak. Oleh karena itu penelitian ini hanya berlaku di tempat penelitian dan
tahun terbatas. Namun, tempat ini dapat mewakili beberapa Madrasah
Tsanawiyah yang ada untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. Kalaupun hasil
penelitiannya berbeda, akan tetapi hasilnya tidak akan jauh menyimpang dari hasil
yang dilakukan peneliti.
2. Keterbatasan waktu penelitian
Waktu merupakan faktor yang sangat penting dalam penyelesaian
penelitian ini. Sementara penelitian ini hanya dilakukan selama 30 hari sehingga
masih terdapat banyak kekurangan. Penelitian hanya berpusat pada kompetensi
pedagogik guru dan motivasi belajar peserta didik sehingga karena keterbatasan
waktu peneliti kurang mampu mengamati bagaimana sikap peserta didik secara
keseluruhan.
3. Keterbatasan data penelitian
Pada dasarnya data yang lengkap sangatlah penting bagi seorang peneliti,
akan tetapi dalam melaksanakan penelitian ini peneliti kurang mendapatkan data
yang lengkap dikarenakan di MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak
pada saat penelitian sedang proses akreditasi dan sedang mempersiapkan
semesteran. Sehingga dalam penelitian peneliti mendapatkan data secukupnya.
68
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian tentang “Pengaruh Kompetensi
Pedagogik Guru Akidah Akhlak Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik
MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Tahun Ajaran 2011/ 2012”,
serta sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kompetensi pedagogik guru akidah akhlak MTs Raudlotut Tholibin
BungoWedung Demak termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dapat
dilihat pada nilai rata–ratanya yaitu X = 64,5 dan simpangan baku yaitu S
= 3,59 dan berada pada interval nilai 63 – 66.
2. Motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin tahun ajaran
2011/2012 termasuk dalam kategori sedang. Untuk mendapat data ini
peneliti mengambil sampel pada kelas VIII A dengan hasil nilai rata – rata
yaitu Y = 50,14 dan simpangan baku yaitu S = 6,75 dan berada pada
interval 47- 53.
3. Ada pengaruh variabel kompetensi pedagogik guru akidah akhlak (X)
terhadap motivasi belajar peserta didik MTs Raudlotut Tholibin tahun
ajaran 2011/2012 (Y) dibuktikan dengan persamaan regresi Ŷ = 0,816X –
2,47 dan hasil varians garis regresi Fhitung = 7,93 > Ftabel 5% = 4, 11
berarti signifikan, dan Fhitung = 7,93 > Ftabel 1% = 7, 39 berarti signifikan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada pengaruh kompetensi
pedagogik guru akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik MTs
Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak tahun ajaran 2011/ 2012.
69
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari peneliti dan dengan segala kerendahan
hati, peneliti mengajukan beberapa saran.
Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
Peran guru dalam pembelajaran adalah sangat urgen sekali apalagi
sebagai guru Pendidikan Agama Islam. Sebagai guru harus dapat
mentransfer ilmunya.
Melihat kurangnya motivasi belajar peserta didik saat ini tugas
seorang guru adalah semaksimal mungkin memberikan motivasi kepada
peserta didik. Dengan demikian guru harus meningkatkan kompetensi yang
dimiliki. Dalam hal ini kompetensi yang lebih ditekankan adalah
kompetensi pedagogik. Karena dengan kompetensi pedagogik guru dapat
mengemas suatu pembelajaran sebaik mungkin. Sehingga peserta didik
lebih semangat mengikuti pelajaran.
2. Bagi peserta didik
Peserta didik harus berusaha meningkatkan motivasi belajar
khususnya motivasi instrinsik, karena tanpa ada motivasi maka tujuan yang
kita inginkan tidak akan tercapai. Cara yang dapat menumbuhkan motivasi
salah satunya adalah adanya cita- cita dan tujuan. Jika kita mempunyai cita-
cita dan tujuan maka kita berusaha untuk mengejar dan mewujudkan cita-
cita dan tujuan itu. Dengan demikian motivasi belajar dalam diri kita akan
tumbuh.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al Basyir, Muhammad Muzammil dan Muhammad Sa’id, Muhammad Malik,
Madkhol Ilal Manahij Watthuruqut Taddris, Pakistan: Darul Liwak, 1995.
Ali Muhidin, Sambas, dan Abdurrahman, Maman, Analisis Korelasi, dan Jalur
dalam Penelitian, Bandung: CV Pustaka Setia, 2007.
Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2009.
Alim, Muhammad, Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006.
Amiroh, Siti, “Kompetensi Guru PAI dalam Menerapkan KTSP di MI MA’ARIF
10 Mergawati Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap di dalam
Menerapkan KTSP, Skripsi Fakultas Tarbiyah, Semarang, Perpustakaan
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktik , Jakarta:PT
Rineka Cipta, 2006.
Az- Zarnuji, Ta’lim Muta’alim, t.t Darul Ihya’, t.th.
Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi perkembangan, Jogjakarta: Ar Ruzz
Media.
Crow, Lester D. and Crow, Alice, Human Development and Learning, New York:
American Book Company, 1956.
Danim, Sudarwan, Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, Bandung: Alfabeta,
2010.
Darajat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2011.
Daryono, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Darus sunnah,2002.
Dimayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2006.
Djali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet. 3.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
--------------------------------, Strategi Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
DPR RI, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Fahmi, Mustafa, Saikulujiyyah at Ta’allum, Mesir: Maktabah Mesir, t.th.
Fida, Zaim,”Kompetensi Pedagogik Guru Madrasah Ibtidaiyah Pasca Lulus
Sertifikasi Guru (guru bersertifikat) Studi pada Guru Rumpun Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan
Jekulo Kudus”, skripsi, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo,2011.
Ghazali, Imam, Ihya’ ‘Ulumuddin, ttp. Darul Ihya’, t.t., jil. 3.
Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi, Jakarta;
PT Bumi Aksara, 2009.
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
Hilgard, Ernest R., dan Bower, Gordon H., Theories of Learning, New York:
American Book Company, Meredith Publishing Company, 1996.
Ibnu Hajar al- astqalani, Fathul Barri, Kairo: Daaru Abi Hayyan, 1996.
Isjoni, Guru Sebagai Motivator Perubahan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009,
Cet. 2.
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta: Lentera Abadi, 2010.
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rinekla Cipta, 2001.
Morgan, Clifford T. and King, Richard A., Introduction to Psychology, New
York: Congress Catalog Card, 1971.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah ,
Madrasah dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008.
Mulyasa, E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
----------------, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenagkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010.
Naim, Ngainun, Menjadi Guru Inspiratif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Nurdin, Muhammad, Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogjakarta: Ruzz Media,
2008.
Nurul Zuriah, , Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009, Cet. 3.
Rohmad, Ali, Kapita Selekta Pendidikan, Yogyakarta: Teras, 2009, Cet. 2.
Sadulloh, Uyoh, Pedagogik Ilmu Mendidik, Bandung: Alfabeta, 2010.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011, Cet. 9.
Sarlito, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000,
Cet IV.
Septiana, Ida Farida, “Studi Tentang Kompetensi Guru PAI dalam Menerapkan
KTSP di SMP Negeri 2 Bogorejo Blora”, skripsi, Semarang: Perpustakaan
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011.
Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta,1991.
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R& D, Bandung: CV.
Alfabeta,2009.
-------------, Statistika untuk Penelitian, Bandung, CV Alfabeta,2007.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2001.
Syaiful, Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,
Bandung: Alfabeta,2009
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Prenada Media
Group,2010.
Uno, Hamzah B., Teori motivasi dan pengukurannya Analisis di bidang
Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 1999.
Warsito, Bambang, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2008.
Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Gramedia, 1989.
Yusuf, Ali Anwar, Studi Agama Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2003.
Zuriah, Nurul, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
ANGKET TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKIDAH
AKHLAK DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
DI MTs ROUDLOTUT THOLIBIN BUNGO DEMAK
TAHUN AJARAN 2011/ 2012
I. PENGANTAR
A. Angket ini untuk penelitian skripsi semata, sama sekali tidak berpengaruh pada
nilai raport anda.
B. Kesediaan dan kejujuran anda dalam pengisian angket ini sangat membantu
dalam penelitian.
C. Hasil jawaban anda akan terjaga kerahasiaannya.
II. Kisi- kisi angket A. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang sekurang- kurangnya meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
pemanfaatan teknologi pembelajaran, perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.
B. Motivasi belajar adalah suatu keadaan yang mendorong peserta didik untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya
berinteraksi dengan lingkungan.
TABEL KISI- KISI ANGKET
Variabel No Indikator Item soal
A. Kompetensi
pedagogik
1 Mampu melaksanakan
pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
1, 2, 3, 4,
dan 5
2 Mampu memanfaatkan teknologi
dalam pembelajaran
5, 7, dan 8
3 Mampu mengevaluasi hasil belajar
peserta didik
9,10, 11,
12, dan 13
4 Mampu mengondisikan kelas 14, 15, dan
16
5 Memahami peserta didik 17, 18, 19,
dan 20
B. Motivasi belajar 1 Respon terhadap pelajaran 1, 2, 3, dan
4
2 Mengerjakan tugas terus- menerus
dalam waktu yang lama, tidak
pernah berhenti sebelum tugas
selesai
5, 6, dan 7
3 Tidak lekas putus asa dalam
mengerjakan tugas
7 dan 8
4 Senang mencari dan memecahkan
masalah soal- soal
9, 10, 11,
12, dan 13
5 Lebih senang bekerja mandiri 14 dan 15
III. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
A. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan anda dan berislah tanda
silang (x) pada salah satu jawaban a, b, c, atau d jawaban yang dianggap paling
tepat.
B. Tulislah identitas anda di bawah ini’
Nama :
No. Induk Siswa :
Jenis Kelamin :
Kelas :
A. Kompetensi Pedagogik guru akidah akhlak
1. Metode apa yang sering digunakan guru akidah akhlak anda dalam kegiatan
mengajar?
a. berbagai metode
b. metode diskusi
c. metode tanya jawab
d. metode ceramah
2. Apa yang dilakukan guru akidah akhlak anda ketika disela- sela pelajaran?
a. memberikan permainan sesuai dengan materi yang pernah disampaikan
b. memberikan permainan tetapi tidak sesuai dengan materi yang pernah
disampaikan
c. tetap menyampaikan materi terus- menerus
d. membiarkannya begitu saja
3. Menurut anda, bagaimana metode yang diberikan guru akidah akhlak dalam
menyampaikan materi?
a. menyenangkan
b. sedikit menyenangkan
c. biasa saja
d. membosankan
4. Menurut anda, bagaimana penggunaan metode guru akidah akhlak anda
dengan penyampaian materi yang disampaikan?
a. sesuai dengan materi yang disampaikan
b. hampir sesuai dengan materi yang disampaikan
c. sedikit sesuai dengan materi yang disampaikan
d. tidak sesuai dengan materi yang disampaikan
5. Bagaimana bentuk penyampaian materi guru akidah akhlak anda?
a. menggunakan power point
b. guru menulis di papan tulis
c. sekretaris maju menulis di papan tulis
d. guru mendektekan kepada peserta didik
6. Media pembelajaran apa yang sering digunakan guru akidah akhlak anda?
a. menggunakan LCD
b. menggunakan kertas asturo
c. papan tulis
d. buku paket
7. Sumber belajar apa yang sering digunakan guru akidah akhlak anda untuk
menyampaikan informasi atau materi?
a. internet
b. buku paket
c. majalah
d. LKS
8. Bagaimana cara guru akidah akhlak anda memberikan tugas?
a. melalui blog
b. melalui email
c. guru mendiktekan kepada peserta didik
d. memberikan tugas melalui LKS
9. Apa yang dilakukan guru akidah akhlak anda ketika pelajaran sudah selesai?
a. menyimpulkan materi yang telah disampaikan
b. memberi tugas kepada peserta didik
c. memberikan materi yang baru
d. membiarkan begitu saja
10. Menurut anda, bagaimana penilaian yang diberikan oleh guru akidah akhlak
anda kepada peserta didik?
a. sudah tepat, sesuai dengan kemampuan peserta didik
b. kurang tepat tidak sesuai dengan kemampuan peserta didik
c. tidak tepat, tidak sesuai dengan kemampuan peserta didik
d. seenaknya sendiri
11. Apa yang dilakukan guru akidah akhlak jika nilai peserta didik di bawah
KKM (kriteria ketuntasan minimum)?
a. mengadakan remedial
b. menambahkan nilai tanpa mengulang
c. memarah marahi peserta didik
d. membiarkan begitu saja
12. Sebelum mid semester berapa kali guru akidah akhlak anda memberikan
ulangan?
a. 4 kali
b. 3 kali
c. 2 kali
d. 1 kali
13. Menurut anda, bagaimana ketepatan evaluasi yang diberikan guru akidah
akhlak anda dengan materi yang pernah disampaikan?
a. sudah tepat dengan materi yang pernah disampaikan
b. kurang tepat dengan materi yang pernah disampaikan
c. tidak tepat dengan materi yang pernah disampaikan
d. tidak jelas dengan materi yang pernah disampaikan
14. Bagaimana kondisi kelas di saat pembelajaran akidah akhlak berlangsung?
a. suasananya kondusif
b. suasananya sedikit kondusif
c. suasananya kurang kondusif
d. suasananya tidak kondusif
15. Apa yang dilakukan guru akidah akhlak anda jika dalam pelajaran peserta
didik ramai?
a. guru membiarkannya begitu saja
b. peserta didik yang ramai disuruh keluar
c. guru menegurnya
d. guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang ramai
16. Apa yang dilakukan guru akidah akhlak anda jika ada materi yang perlu
didiskusikan bersama?
a. membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi bersama
b. menyuruh peserta didik mencari jalan keluar tanpa membentuk
kelompok
c. mengikuti keinginan peserta didik
d. guru mencari solusi sendiri
17. ketika peserta didik menemukan kesulitan masalah pelajaran kemudian dia
bertanya kepada guru, apa yang dilakukan guru akidah akhlak anda?
a. memberikan jalan keluar
b. memberi umpan tanpa memberikan jalan keluar
c. menyuruh peserta didik untuk mencari jalan keluar sendiri
d. masa bodoh
18. Apa yang dilakukan guru jika dalam pembelajaran ada peserta didik yang
sedang sakit ?
a. memaksa untuk tetap mengikuti pelajaran
b. mendapat dispen hanya mengikuti setengah pelajaran
c. menyuruhnya untuk beristirahat dulu
d. masa bodoh
19. Jika ada peserta didik yang malas mengikuti pelajaran akidah akhlak, apa
yang dilakukan guru anda?
a. masa bodoh
b. memberikan hukuman
c. memarahinya
d. memberi motivasi
20. Apa yang dilakukan guru akidah akhlak anda kepada peserta didik ketika
dalam pembelajaran?
a. memberikan perhatian kepada semua peserta didik
b. memberikan perhatian kepada sebagian peserta didik
c. memberikan perhatian kepada peserta didik jika peserta didik bertanya
d. tidak pernah memberikan perhatian kepada peserta didik.
B. Motivasi belajar peserta didik Kelas VIII A MTs Roudlutut Tholibin
Bungo Demak Tahun Ajaran 2011/ 2012 1. Bagaimana perhatian anda pada waktu pelajaran akidah akhlak?
a. mendengarkan dengan penuh perhatian
b. mendengarkan sambil sibuk dengan pekerjaan sendiri
c. sedikit mendengarkan
d. tidak mendengarkan sama sekali
2. Apa yang anda lakukan jika anda tidak paham dengan pelajaran akidah
akhlak?
a. masa bodoh
b. tidak mau bertanya kepada siapapun berusaha memahami sendiri
c. bertanya kepada teman
d. bertanya kepada guru akidah akhlak
3. Bagaimana perasaan anda dalam mengikuti pelajaran akidah akhlak?
a. senang sekali
b. senang
c. biasa saja
d. membosankan
4. Jika anda mendapat tugas akidah akhlak, apa yang anda lakukan?
a. mengerjakan
b. mengerjakan yang mudah saja
c. mengerjakan jika dipaksa
d. tidak mau mengerjakan
5. Apa yang anda lakukan jika ada tugas yang sangat sulit bagi anda?
a. tetap berusaha mengerjakan
b. mengerjakan bila ada yang memberi contekan
c. mengerjakan bila dipaksa
d. tidak mau mengerjakan
6. Apa yang anda lakukan jika anda mendapatkan banyak tugas dari guru
akidah akhlak?
a. mengerjakannya sampai selesai
b. mengerjakan semampunya
c. mengerjakan sebagiaannya saja
d. tidak mengerjakan sama sekali
7. Jika anda lupa mengerjakan tugas dan anda baru ingat ketika sampai di
sekolah apa yang anda lakukan?
a. mengerjakan tugas sebelum pelajaran di mulai
b. mengerjakan dengan mencontek teman
c. hanya mengerjakan sebagian
d. masa bodoh atau tidak mengerjakan
8. Apa yang anda lakukan bila anda mengalami kesulitan dalam belajar?
a. tidak mau belajar lagi
b. belajar sebisanya
c. mencari jawabannya sendiri
d. membentuk belajar kelompok untuk mencari jawaban bersama
9. Jika guru anda membagi kelompok dalam suatu pembelajaran, apa yang
anda lakukan?
a. berpartisipasi
b. berpartisipasi bila dipaksa
c. tidak mau berpartisipasi
d. masa bodoh
10. Jika guru anda tidak bisa hadir untuk mengajar apa yang anda lakukan?
a. tidak belajar
b. belajar jika ditunggui guru pengganti
c. belajar jika ada tugas
d. tetap belajar walaupun tidak ada guru pengganti
11. Jika guru anda terlambat datang mengajar, apa yang anda lakukan?
a. Keluar dari ruang kelas
b. membuat gaduh di dalam kelas
c. menunggu tetapi tidak belajar
d. menunggu sambil belajar sendiri
12. Apa yang anda lakukan jika guru akidah akhlak anda tidak memberikan
tugas?
a. tidak belajar
b. belajar tetapi sebentar
c. belajar tetapi tidak latihan menjawab soal- soal
d. belajar dan latihan menjawab soal- soal
13. Apa yang anda lakukan jika PR yang diberikan guru akidah akhlak anda
jawabannya tidak ada di dalam buku paket?
a. berusaha mencari jawabannya di internet
b. bertanya kepada guru akidah akhlak yang lain
c. bertanya kepada kakak kelas
d. tidak mengerjakan PR
14. Bagaimana cara anda mengerjakan tugas semester dari guru akidah akhlak
anda?
a. mengerjakan sendiri
b. bertanya kepada guru
c. bertanya kepada teman
d. menyontek jawaban dari teman
15. Bagaimana cara anda mengerjakan PR dari guru akidah akhlak anda?
a. mengerjakan sendiri
b. bertanya kepada guru
c. bertanya kepada teman
d. menyontek jawaban dari teman
MT
Yang bertanda tangan
Nama
Jabatan
Alamat
Menerangkan bahwa:
Nama
Nim
Telah melaksanakan
untuk menyelesaikan
Akidah Akhlak Terh
ajaran 2011/ 2012.
Demikian surat ketera
YAYASAN PENDIDI
RAUDLOTUTTHOLIB
MTs RAUDLOTUTTBUNGO – WEDUN
Jl.RayaBungoMutih Wedu
NSM : 212332113007
SURAT KETERANGANomor:MTs. 112.3/PP.00.5/33
tangan di bawah ini:
: H. Syarifuddin,S.Pd.I
: Kepala MTs RaudlotutTholibinBun
: Desa Ruwit kec. Wedung kab. Dem
ahwa:
: Sri
: 083111177
akan riset/ penelitian di MTs Raudlotut
saikan tugas skripsi dengan judul: Pengar
Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik
keterangan ini dibuat untuk dipergunakan s
DIDIKAN ISLAM
HOLIBIN
UTTHOLIBIN EDUNG DEMAK
Wedung Demak 59554
NPSN : 20319577
NGAN 0.5/33/2012
binBungoWedung Demak
b. Demak
dlotutTholibinBungo Wedung Demak
engaruh Kompetensi Pedagogik Guru
Didik MTs RoudlotutTholibin Tahun
akan sebagaimana mestinya.
Demak,23 Februari 2012
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin, S.Pd.I
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan, Semarang, Telp. (024)7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
No. : In.06.3/ D1/ TL.00/435/2012 Semarang, 7 Februari 2012
Lamp. : 1 (satu) Proposal
Hal : Mohon Izin Riset
A.n. Sri
NIM. 083111177
Kepada Yth.
Kepala Sekolah MTs. Roudlotut Tholibin
Di Demak
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Diberitahukan dengan hormat bahwa dalam rangka penulisan Skripsi, bersama ini kami
hadapkan mahasiswa:
Nama : Sri
NIM : 083111177
Alamat : PP. Al Hikmah Tugurejo RT 07 RW 01 Tugu Semarang
Judul Skripsi : PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKIDAH AKHLAK
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MTs ROUDLOTUT
THOLIBIN BUNGO DEMAK TAHUN AJARAN 2011/2012
Pembimbing : 1. Drs. Abdul Rohman, M.Ag
2. Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag
Bahwa mahasiswa tersebut membutuhkan data-data berkaitan dengan tema/ judul Skripsi
yang sedang disusunnya, dan oleh karena itu kami mohon diberi ijin riset selama 30 hari,
pada tanggal 15 Februari sampai dengan 15 Maret 2012.
Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n dekan
Pembantu Dekan I
Drs. H. Shodiq, M.Ag
NIP. 19681205 199403 1 003
Tembusan:
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
KEADAAN GURU MTs RAUDLOTUT THOLIBIN BUNGO WEDUNG
DEMAK TAHUN AJARAN 2011/2012
No Nama Guru Jenis
Kelamin Pendidikan Sertifikasi Mengampu
mata pelajaran L P
1 H. Syarifuddin,S.Pd.I L S1 Sertifikasi Bahasa arab 2 H. Abdur Rohim,S.Pd.I L S1 Al qur’an
hadist 3 Akhrowi, S.Pd.I L S1 Bimbingan
konseling 4 Nurhayati, BA P D III Sertifikasi Bahasa
indonesia 5 Drs.H. Mas’ad
Masyhur L S1 Fiqih
6 Suyono,S.Pd.I L S1 Matematika 7 Drs. Eko Gunarto L S1 Matematika 8 Muh. Abdul Jarot L SMA Penjaskes 9 Kurdi,S.Pd.I L S1 Sertifikasi Kaligrafi dan
SKI 10 Sudarsono L SMA Matematika
dan penjaskes 11 Suwarso, S.Ag L S1 Sertifikasi Fiqih 12 Nailis Sa’adah, S.Pd.I P S1 Bahasa Inggris 13 Qomariyah P SMA Biologi 14 Musa’diyah,
A.Ma.Pd.SD P D II Seni budaya
15 Rini Windarsih, SE P S1 Sertifikasi Ekonomi 16 Bahroni, S.Ag L S1 Bahasa arab 17 Dewi Setiyowati, S.Pd P S1 Sertifikasi IPS 18 Kusmen, S.Pd.I L S1 Bahasa arab 19 Laila Nazula Rohmah,
S.Pd P S1 Sertifikasi Akidah akhlak
dan Pkn 20 Ulya Zulfa, S.Pd P S1 Bahasa inggris 21 Labib Mubarok, S.Pd.I L S1 IPA 22 Fariq Qoirul
Fuadi,S.Pd L S1 Pkn
23 Hidayah Febrieni, S.Pd.I
P S1 TIK
JUMLAH 14 9
KEADAAN PESERTA DIDIK MTs RAUDLOTUT THOLIBIN BUNGO
WEDUNG DEMAK TAHUN AJARARAN 2011/2012
No Kelas
Jumlah Siswa
2008/ 2009 2009/2010 2010/ 2011 2011/ 2012 L P L P L P L P
1 VII 29 42 31 31 30 34 31 33 2 VIII 42 30 41 41 43 32 35 35 3 IX 41 35 30 30 29 42 42 31
JUMLAH 112 107 102 102 102 108 108 99
HASIL OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKIDAH
AKHLAK KELAS VIII A MTs RUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN AJARAN 2011/ 2012
No Variabel Hal yang diamati Sangat
baik Baik Sedang Kurang
1 Pengondisian kelas
a. Pengaturan ruang kelas √
b. Pengaturan siswa √ 2 Pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran
a. kemampuan penggunaan teknologi dalam menyampaikan materi pembelajaran
√
b. ketepatan penggunaan teknologi dengan materi pembelajaran
√
3 strategi pembelajaran aktif , inovatif, kreatif, efektif,dan menyenangkan.
a. ketepatan pemilihan strategi pembelajaran aktif inovatif, kreatif, efektif,dan menyenangkan
√
4 Pemahaman peserta didik
a. Mengetahui kemampuan belajar peserta didik
√
b. Mengetahui kesulitan belajar peserta didik
√
5 Evaluasi pembelajaran
a. pelaksanaan kegiatan evaluasi
√
b. penilaian tugas √
STRUKTUR ORGANISASI MTs RAUDLOTUT THOLIBIN
BUNGO- WEDUNG- DEMAK TAHUN AJARAN 2011/2012
Pengurus YPI ROBIN
Kepala Sekolah
H. Syarifuddin, S.Pd.I
Wk. Kesiswaan
Kurdi, S. Pd.I
Pembina Osis
Suwarso, S.Ag
Wk. Kuriulum
Laila Nazula Rohmah, S.Pd
Wali kelas
Siswa- siswi
Koordinator BP
Akhrowi, S.Pd.I
Guru- guru
Wk. Humas
Suwarso, S.Ag
Wk. Sapras
Dewi Setiyo Wati, S.Pd
Tata Usaha
Puji Rahmawati
Komite Madrasah
DAFTAR NAMA RESPONDEN
No Nama Kelas No Nama Kelas 1 Abdul Malik VIII A 21 Muh. Tafrikur Rohman VIII A 2 Afniyah VIII A 22 Nafisah Mardhiana VIII A 3 Agung Prasetyo VIII A 23 Nur Hikmah Hidayah VIII A 4 Ahmad Efendi VIII A 24 Nur Irfana VIII A 5 Ahmad Mulyo VIII A 25 Ristianti VIII A 6 Ahmad Tholifin Karim VIII A 26 Rizal Abidin VIII A 7 Anang Mustaghfirin VIII A 27 Rokhimatul Janah VIII A 8 Arif Nur Huda VIII A 28 Rokhit Anang VIII A 9 Atik Handayani VIII A 29 Safri Arifudin VIII A
10 Avivah VIII A 30 Siti Barokah VIII A 11 Ayu Laras Wati VIII A 31 Siti Malikhah VIII A 12 Citra Isnaini Aprilia VIII A 32 Sukriyah Devi VIII A 13 Devi Novita Anggrain VIII A 33 Wahyu Rizqi Maulana VIII A 14 Eko Sulis Yanto VIII A 34 M. Azwan VIII A 15 Ibnu Syuaib VIII A 35 M. Hamzah VIII A 16 Laila Amalia Husnah VIII A 36 Fahrur Rozi VIII A 17 Luluk Nasikhah VIII A 18 M. Irfan Dwi Wahyu P VIII A 19 M. Dhiyaudin VIII A 20 Miftahul Rif'an VIII A
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalian – Semarang telp. / fax (024)
7601295 – 7615387
SURAT KETERANGAN
Nomor: In.06.3/D3/PP.00.9/ /2012
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang menerangkan dengan
sesungguhnya bahwa:
Nama : Sri
NIM : 083111177
Tempat dan tanggal lahir : Demak,14 juli 1989
Program /semester/tahun : S1
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat : Desa Berahan Kulon RT 01 RW 01 Kecamatan
Wedung Kabupaten Demak.
Adalah benar-benar telah melaksanakan kegiatan kokulikuler dan nilai
kegiatan dari masing-masing aspek sebagaimana terlampir.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Kepada pihak-pihak yang berkepentingan diharap maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, Maret 2012
A.n. Dekan,
Pembantu Dekan III
Ridwan, M.Ag.
NIP. 196301061997031001
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalian – Semarang telp. / fax (024)
7601295 – 7615387
TRANSKRIP EKSTRA KULIKULER
Nama : Sri
NIM : 083111177
Jurusan: Pendidikan Agama Islam
No Nama Aspek Kegiatan Jumlah
Kegiatan Nilai Kum. Prosentase
A. Aspek Keagamaan dan
Kebangsaan 7 10 9,81%
B. Aspek Penalaran dan Idealisme 21 56 54,91%
C. Aspek Kepemimpinan dan
Loyalitas 6 12 11,76%
D. Aspek Pemenuhan Bakat dan
Minat 10 22 21,56%
E. Aspek Pengabdian Kepada
Masyarakat 1 2 1,96%
Total 45 102 100%
Semarang, 20 Maret 2012
A.n. Dekan
Pembantu Dekan III
Ridwan, M.Ag.
NIP. 196301061997031001
Mata Pelajaran : ........................................ Jumlah Soal :............................
Kelas / Semester : VII A Jumlah Peserta :............................
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012 Tanggal Ulangan :............................
Kompetensi Dasar :.............................................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdullah Hakim
2 Afif Fahrizal Malik
3 Afnida Maghfiroh
4 Ahmad Mubarok
5 Ahmad Romadhon
6 Ahmad Syafi'i
7 Ahmad Syaifudin
8 Ayu Safitri
9 Devi Risma Yanti
10 Faizin
11 Intan Purnamasari
12 Junarti
13 Khotibul Umam
14 Lisatul Afiana
15 Listiyo Diya'ul Haq
16 Muhamd Khoirul Umam
17 Muhammad Fikri Nurmansyah
18 Muhammmad Abdul Azis
19 Muhammmad Faizin
20 Novi Setyo Wati
21 Novi Yatun Khamimah
22 Nurul Mahmudah
23 Rahma Widayanti
24 Rina Muarifah
25 Selamet Sofiyanto
26 Selvi Putri Apriliana
27 Sigit Ariyanto
28 Siti Nur Khasanah
29 Sulis Tianingsih
30 Syafa'atun Khoirun Nisa'
Ket : Bungo,...........................
% Skor Tercapai = ( Jumlah skor : Jumlah skor maksimum ) x 100 % Guru Mapel
......................................
ANALISIS ULANGAN HARIAN
Jumlah skor
Skor maksimum
Prosentase
Pengayaan
ANALISIS ULANGAN HARIAN
MTs.RAUDLOTUT THOLIBIN
BUNGO WEDUNG DEMAK
Nomor soal dan skor
No Nama Jumlah % Ketercapaian Remidi
Mata Pelajaran : ........................................ Jumlah Soal :............................
Kelas / Semester : VII B Jumlah Peserta :............................
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012 Tanggal Ulangan :............................
Kompetensi Dasar :.............................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Ketercapaian
1 Adithiya Okta Priyanto
2 Agus Muhammad Hamzah
3 Ahmad Sofyan
4 Al Mujiyati
5 Diah Tri Ningsih
6 Fatkhiatuz Zeni
7 Fera Susanti
8 Hasyim Asyarie
9 Ifadotul Ulya
10 Ilham Eka Maulana
11 Indah Ulya
12 Indra Setiawan
13 Muhammad Aclis Mustamar
14 Muhammad Falah Hudin
15 Muhammad Nazarudin
16 Musafik
17 Nailul Muna Faridatunnisak
18 Nisfatul Alimah
19 Nur Khanifah
20 Putri Indah Sari
21 Rizal Muhammad Mujib
22 Setyo Prayitno
23 Sholikul Rohman
24 Siti Muniroh
25 Tri Adi Agustina
26 Ummi Fatehah
27 Zidni Ilma Nafi
28 Zuli Rohmawati
29
Ket : Bungo,...........................
% Skor Tercapai = ( Jumlah skor : Jumlah skor maksimum ) x 100 % Guru Mapel
......................................
BUNGO WEDUNG DEMAK
MTs.RAUDLOTUT THOLIBIN
Prosentase
Skor maksimum
Jumlah skor
PengayaanRemidiNomor soal dan skor
No Nama
ANALISIS ULANGAN HARIAN
MTs.RAUDLOTUT THOLIBIN
Mata Pelajaran : ..................................... Jumlah Soal :............................
Kelas / Semester : VIII A Jumlah Peserta :............................
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012 Tanggal Ulangan :............................
Kompetensi Dasar :.............................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Ketercapaian
1 Abdul Malik
2 Afniyah
3 Agung Prasetyo
4 Ahmad Efendi
5 Ahmad Mulyo
6 Ahmad Tholifin Karim
7 Anang Mustaghfirin
8 Arif Nur Huda
9 Atik Handayani
10 Avivah
11 Ayu Laras Wati
12 Citra Isnaini Aprilia
13 Devi Novita Anggraini
14 Eko Sulis Yanto
15 Ibnu Syuaib
16 Laila Amalia Husnah
17 Luluk Nasikhah
18 M. Irfan Dwi Wahyu P.
19 M.Dhiyaudin
20 Miftahul Rif'an
21 Muh. Tafrikur Rohman
22 Nafisah Mardhiana
23 Nur Hikmah Hidayah
24 Nur Irfana
25 Ristianti
26 Rizal Abidin
27 Rokhimatul Janah
28 Rokhit Anang
29 Safri Arifudin
30 Siti Barokah
31 Siti Malikhah
32 Sukriyah Devi
33 Wahyu Rizqi Maulana
Ket : Bungo,...........................
% Skor Tercapai = ( Jumlah skor : Jumlah skor maksimum ) x 100 % Guru Mapel
......................................
BUNGO WEDUNG DEMAK
No NamaNomor soal dan skor
Remidi Pengayaan
Jumlah skor
Skor maksimum
Prosentase
ANALISIS ULANGAN HARIAN
MTs.RAUDLOTUT THOLIBIN
BUNGO WEDUNG DEMAK
Mata Pelajaran : ......................................... Jumlah Soal :............................
Kelas / Semester : VIII B Jumlah Peserta :............................
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012 Tanggal Ulangan :............................
Kompetensi Dasar :.............................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Ketercapaian
1 Adimas Ahsan Widarto
2 Ahmad Nur Fatah
3 Ahmad Rifqi
4 Andi Sutiono
5 Andre Aditya
6 Elly Nor Indah Sukma
7 Evi Setiani
8 Fika Nurul Qomariyah
9 Helmi Eka Arisandi
10 Hikmatul Mualimah
11 Ida Farekhah
12 Ina Fitriyana
13 Islahudin
14 Khotimatun
15 Khusni Alfian Ni'am
16 Liswijayanti
17 LuluK Indah Anda Rini
18 Malik Irawan
19 Mandala Maulud Putra
20 Musa Andika
21 Ndaryanti
22 Nia Kurniawati
23 Novita Sari
24 Nur Azen
25 Nur Faizah
26 Nur Fathan
27 Nurul Mutmainah
28 Rofiq Hasyim Asyaibani
29 Rondiyah
30 Siti Fatimah
31 Siti Risma Fauziyah
32 Sulaiman Salafuddin
33 Wahyu Kusuma Negara
34 Zuliana
Ket : Bungo,...........................
% Skor Tercapai = ( Jumlah skor : Jumlah skor maksimum ) x 100 % Guru Mapel
......................................
Jumlah skor
No NamaNomor soal dan skor
Remidi Pengayaan
Skor maksimum
Prosentase
ANALISIS ULANGAN HARIAN
MTs.RAUDLOTUT THOLIBIN
BUNGO WEDUNG DEMAK
Mata Pelajaran : ........................................... Jumlah Soal :............................
Kelas / Semester : IX A Jumlah Peserta :............................
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012 Tanggal Ulangan :............................
Kompetensi Dasar :.............................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Ketercapaian
1 Ahmad Khazinul Mizan
2 Ahmad Sifa
3 Ahmad Zainal Arifin
4 Alexander Zulkarnain
5 Alfian Hendra Lukmana
6 Bagus Pradana
7 Danu Sasongko
8 Dewi Nur Rohmah
9 Dwi Handayani
10 Fuad Khasan
11 Irvina Wijayanti
12 Iwan Budiyanto
13 Khoniah
14 Laila Magfiroh
15 M. Kharisudin
16 Moh. Fahrur Rozaq
17 Moh. Fahrur Rozi
18 Muh. Bahaudin
19 Musdhalifah
20 Nasrullah
21 Nur yati
22 Rafita Khudoifah
23 Raudhotul Fitriyani
24 Retno Radianto
25 Rikhaul Wahdah
26 Romdhonah
27 Sabar Sodik
28 Saiful Latif
29 Selamet Ahmad Akbar
30 Setyo Rini
31 Shifaul Janan
32 Shofatun Nazilah
33 Tazkiyatun
34 Wafiq Muhammad Jalal
35 Yusuf Aditya
36 Zaki Setiawan
Ket : Bungo,...........................
% Skor Tercapai = ( Jumlah skor : Jumlah skor maksimum ) x 100 % Guru Mapel
......................................
Mata Pelajaran : ........................................ Jumlah Soal :............................
No NamaNomor soal dan skor
Remidi Pengayaan
Jumlah skor
Skor maksimum
Prosentase
ANALISIS ULANGAN HARIAN
MTs.RAUDLOTUT THOLIBIN
BUNGO WEDUNG DEMAK
Kelas / Semester : IX B Jumlah Peserta :............................
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012 Tanggal Ulangan :............................
Kompetensi Dasar :.............................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Ketercapaian
1 Adib Taufikul Hakim
2 Agung Hidayanto
3 Ahmad Junaidi
4 Ahmad Sofiyanto
5 Ajib Baharudin
6 Amin Saifullah
7 Anik Kholidah
8 Dany Septiawan
9 Desi Rohmawati
10 Eko Indrayanti
11 Eko Nur Khofim
12 Elma Zuliyantika
13 Fita Fatimah
14 Inayati
15 Laily Farikhah
16 Leni Fatmawati
17 Mizan Ainul Fikri
18 Moh. Khanafi
19 Moh. Thorikul Khusyen
20 Muh. Taufikkur Rochman
21 Muhammad Surur
22 Mukhtar
23 Nanda Priyo Martono
24 Nisa'un Nuzillah
25 Nor Kayati
26 Nur Falak
27 Nur Yatin
28 Riska Herifiana
29 Setya Rini
30 Shofiyatus Sholekah
31 Sikri Ansori
32 Siti Qomariyah
33 Tri Widayanti
34 Uun Fatmawati
35 Wahib
36 Zainal Arifin
37 Zulianah
Ket : Bungo,...........................
% Skor Tercapai = ( Jumlah skor : Jumlah skor maksimum ) x 100 % Guru Mapel
........................................
Remidi Pengayaan
Jumlah skor
Skor maksimum
Prosentase
No NamaNomor soal dan skor
KELAS : VIII.A BULAN : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
1 Abdul Malik L
2 Afniyah P
3 Agung Prasetyo L
4 Ahmad Efendi L
5 Ahmad Mulyo L
6 Ahmad Tholifin Karim L
7 Anang Mustaghfirin L
8 Arif Nur Huda L
9 Atik Handayani P
10 Avivah P
11 Ayu Laras Wati P
12 Citra Isnaini Aprilia P
13 Devi Novita Anggraini P
14 Eko Sulis Yanto L
15 Ibnu Syuaib L
16 Laila Amalia Husnah P
17 Luluk Nasikhah P
18 M. Irfan Dwi Wahyu P. L
19 M.Dhiyaudin L
20 Miftahul Rif'an L
21 Muh. Tafrikur Rohman L
22 Nafisah Mardhiana P
23 Nur Hikmah Hidayah P
24 Nur Irfana P
25 Ristianti P
26 Rizal Abidin L
27 Rokhimatul Janah P
28 Rokhit Anang L
29 Safri Arifudin L
30 Siti Barokah P
31 Siti Malikhah P
32 Sukriyah Devi P
33 Wahyu Rizqi Maulana L
34
35
Bungo,.................................2011
Mengetahui Wali Kelas
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I Dewi Setiyowati,S.Pd
L 17
P 16
JML
ABSENSI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
NO NAMAL/
P
TANGGAL
ABSENSI SISWA
KELAS : VIII.B BULAN : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
1 Adimas Ahsan Widarto L
2 Ahmad Nur Fatah L
3 Ahmad Rifqi L
4 Andi Sutiono L
5 Andre Aditya L
6 Elly Nor Indah Sukma P
7 Evi Setiani P
8 Fika Nurul Qomariyah P
9 Helmi Eka Arisandi L
10 Hikmatul Mualimah P
11 Ida Farekhah P
12 Ina Fitriyana P
13 Islahudin L
14 Khotimatun P
15 Khusni Alfian Ni'am L
16 Liswijayanti P
17 LuluK Indah Anda Rini P
18 Malik Irawan L
19 Mandala Maulud Putra L
20 Musa Andika L
21 Ndaryanti P
22 Nia Kurniawati P
23 Novita Sari P
24 Nur Azen L
25 Nur Faizah P
26 Nur Fathan L
27 Nurul Mutmainah P
28 Rofiq Hasyim Asyaibani L
29 Rondiyah P
30 Siti Fatimah P
31 Siti Risma Fauziyah P
32 Sulaiman Salafuddin L
33 Wahyu Kusuma Negara L
34 Zuliana P
Bungo,.................................2011
Mengetahui Wali Kelas
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I Akhrowi,S.Pd.I
L 16
P 18
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO NAMAL/
P
TANGGAL JML
KELAS : IX A BULAN : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
1 Ahmad Khazinul Mizan L
2 Ahmad Sifa L
3 Ahmad Zainal Arifin L
4 Alexander Zulkarnain L
5 Alfian Hendra Lukmana L
6 Bagus Pradana L
7 Danu Sasongko L
8 Dewi Nur Rohmah P
9 Dwi Handayani P
10 Fuad Khasan L
11 Irvina Wijayanti P
12 Iwan Budiyanto L
13 Khoniah P
14 Laila Magfiroh P
15 M. Kharisudin L
16 Moh. Fahrur Rozaq L
17 Moh. Fahrur Rozi L
18 Muh. Bahaudin L
19 Musdhalifah P
20 Nasrullah L
22 Nur yati P
23 Rafita Khudoifah P
24 Raudhotul Fitriyani P
25 Retno Radianto L
26 Rikhaul Wahdah P
27 Romdhonah P
28 Sabar Sodik L
29 Saiful Latif L
30 Selamet Ahmad Akbar L
30 Setyo Rini P
31 Shifaul Janan L
32 Shofatun Nazilah P
33 Tazkiyatun P
34 Wafiq Muhammad Jalal L
35 Yusuf Aditya L
36 Zaki Setiawan L
Bungo,.................................2011
Mengetahui Wali Kelas
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I Laila Nazula Rohmah,S.Pd
L 22
P 14
ABSENSI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO NAMAL/
P
TANGGAL JML
KELAS : IX B BULAN : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
1 Adib Taufikul Hakim L
2 Agung Hidayanto L
3 Ahmad Junaidi L
4 Ahmad Sofiyanto L
5 Ajib Baharudin L
6 Amin Saifullah L
7 Anik Kholidah P
8 Dany Septiawan L
9 Desi Rohmawati P
10 Eko Indrayanti P
11 Eko Nur Khofim L
12 Elma Zuliyantika P
13 Fita Fatimah P
14 Inayati P
15 Laily Farikhah P
16 Leni Fatmawati P
17 Mizan Ainul Fikri L
18 Moh. Khanafi L
19 Moh. Thorikul Khusyen L
20 Muh. Taufikkur Rochman L
21 Muhammad Surur L
21 Mukhtar L
22 Nanda Priyo Martono L
23 Nisa'un Nuzillah P
24 Nor Kayati P
25 Nur Falak L
26 Nur Yatin P
27 Riska Herifiana P
28 Setya Rini P
29 Shofiyatus Sholekah P
31 Sikri Ansori L
32 Siti Qomariyah P
33 Tri Widayanti P
34 Uun Fatmawati P
35 Wahib L
36 Zainal Arifin L
37 Zulianah P
Bungo,.................................2011
Mengetahui Wali Kelas
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I Kurdi,S.Pd.I
L 19
P 18
ABSENSI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO NAMAL/
P
TANGGAL JML
KELAS : VII A BULAN : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
1 Abdullah Hakim L
2 Afif Fahrizal Malik L
3 Afnida Maghfiroh P
4 Ahmad Mubarok L
5 Ahmad Romadhon L
6 Ahmad Syafi'i L
7 Ahmad Syaifudin L
8 Ayu Safitri P
9 Devi Risma Yanti P
10 Faizin L
11 Intan Purnamasari P
12 Junarti P
13 Khotibul Umam L
14 Lisatul Afiana P
15 Listiyo Diya'ul Haq L
16 Muhamd Khoirul Umam L
17 Muhammad Fikri Nurmansyah L
18 Muhammmad Abdul Azis L
19 Muhammmad Faizin L
20 Novi Setyo Wati P
21 Novi Yatun Khamimah P
22 Nurul Mahmudah P
23 Rahma Widayanti P
24 Rina Muarifah P
25 Selamet Sofiyanto L
26 Selvi Putri Apriliana P
27 Sigit Ariyanto L
28 Siti Nur Khasanah P
29 Sulis Tianingsih P
30 Syafa'atun Khoirun Nisa' P
30 Ahmad Kholidin L
31 Dewi Amalia P
Bungo,.................................2011
Mengetahui Wali Kelas
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I
ABSENSI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO NAMAL/
P
TANGGAL JML
KELAS : VII B BULAN : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
1 Adithiya Okta Priyanto L
2 Agus Muhammad Hamzah L
3 Ahmad Sofyan L
4 Al Mujiyati P
5 Diah Tri Ningsih P
6 Fatkhiatuz Zeni P
7 Fera Susanti P
8 Hasyim Asyarie L
9 Ifadotul Ulya P
10 Ilham Eka Maulana L
11 Indah Ulya P
12 Indra Setiawan L
13 Muhammad Aclis Mustamar L
14 Muhammad Falah Hudin L
15 Muhammad Nazarudin L
16 Musafik L
17 nailul Muna Faridatunnisak P
18 Nisfatul Alimah P
19 Nur Khanifah P
20 Putri Indah Sari P
21 Rizal Muhammad Mujib L
22 Setyo Prayitno L
23 Sholikul Rohman L
24 Siti Muniroh P
25 Tri Adi Agustina L
26 Ummi Fatehah P
27 Zidni Ilma Nafi P
28 Zuli Rohmawati P
29 Fredi Eko Prastiyo L
30 Femila Rizky Damayanti P
Bungo,.................................2010
Mengetahui Wali Kelas
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I
ABSENSI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NO NAMAL/
P
TANGGAL JML
Mata Pelajaran :
Semester : Genap
Kelas : VII A
Jumlah
U R U R U R U R
1 Abdullah Hakim
2 Affif Fahrizal Malik
3 Afnida Maghfiroh
4 Ahmad Mubarok
5 Ahmad Romadhon
6 Ahmad Syafi'i
7 Ahmad Syaifudin
8 Ayu Safitri
9 Devi Risma Yanti
10 Faizin
11 Intan Purnama Sari
12 Junarti
13 Khotibul Umam
14 Lisatul Afiana
15 Listiyo Diya'ul Haq
16 Muhamd Khoirul Umam
17 Muhammad Fikri Nurmansyah
18 Muhammmad Abdul Azis
19 Muhammmad Faizin
20 Novi Setyowati
21 Noviyatun Khamimah
22 Nurul Mahmudah
23 Rahma Widayanti
24 Rina Muarifah
25 Selamet Sofiyanto
26 Selvi Putri Apriliana
27 Sigit Ariyanto
28 Siti Nur Khasanah
29 Sulistianingsih
30 Syafa'atun Khoirun Nisa'
31 Lailatus Sa'adah
32 Dewi Amalia
Bungo, ………………..
Guru Mata Pelajaran
__________________
N H UTS
UAS
NR1 2 3 4
1 2
DAFTAR NILAI SISWA
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
No.
UrutNama Siswa
ULANGAN HARIAN
Rata-Rata UH
(A)
Nilai Tugas
Rata-rata Tugas
(B)
3
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
Mata Pelajaran :
Semester : Genap
Kelas : VII B
Jumlah
U R U R U R U R
1 Adithiya Okta Priyanto
2 Agus Muhammad Hamzah
3 Ahmad Sofyan
4 Al Mujiyati
5 Diah Tri Ningsih
6 Fatkhiatuz Zeni
7 Fera Susanti
8 Hasyim Asyarie
9 Ifadotul Ulya
10 Ilham Eka Maulana
11 Indah Ulya
12 Indra Setiawan
13 Muhammad Aclis Mustamar
14 Muhammad Falah Hudin
15 Muhammad Nazarudin
16 Musafik
17 Nailul Muna Faridatunnisak
18 Nisfatul Alimah
19 Nur Khanifah
20 Putri Indah Sari
21 Rizal Muhammad Mujib
22 Setyo Prayitno
23 Sholikul Rohman
24 Siti Muniroh
25 Tri Adi Agustina
26 Ummi Fatehah
27 Zidni Ilma Nafi
28 Zuli Rohmawati
29 Fredi Eko Prastiyo
30 Femila Rizky Damayanti
31 Ahmad Fazakfi
32 Salma Tsania Azzahra
Bungo, ………………..
Guru Mata Pelajaran
__________________
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
No.
UrutNama Siswa
ULANGAN HARIAN
Rata-Rata UH
(A)
Nilai Tugas
Rata-rata Tugas
(B)
N H UTS
UAS
NR1 2 3 4
1 2 3
DAFTAR NILAI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
Mata Pelajaran :
Semester : Genap
Kelas : VIII A
Jumlah
U R U R U R U R
1 Abdul Malik
2 Afniyah
3 Agung Prasetyo
4 Ahmad Efendi
5 Ahmad Mulyo
6 Ahmad Tholifin Karim
7 Anang Mustaghfirin
8 Arif Nur Huda
9 Atik Handayani
10 Avivah
11 Ayu Laras Wati
12 Citra Isnaini Aprilia
13 Devi Novita Anggraini
14 Eko Sulis Yanto
15 Ibnu Syuaib
16 Laila Amalia Husnah
17 Luluk Nasikhah
18 M. Irfan Dwi Wahyu P.
19 M.Dhiyaudin
20 Miftahul Rif'an
21 Muh. Tafrikur Rohman
22 Nafisah Mardhiana
23 Nur Hikmah Hidayah
24 Nur Irfana
25 Ristianti
26 Rizal Abidin
27 Rokhimatul Janah
28 Rokhit Anang
29 Safri Arifudin
30 Siti Barokah
31 Siti Malikhah
32 Sukriyah Devi
33 Wahyu Rizqi Maulana
34 M. Azwan
35 M. Hamzah
36 Fahrur Rozi
Bungo, ………………..
Guru Mata Pelajaran
__________________
UTS
UAS
NR1 2 3 4
1 2 3
DAFTAR NILAI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
No.
UrutNama Siswa
ULANGAN HARIAN
Rata-Rata UH
(A)
Nilai Tugas
Rata-rata Tugas
(B)
N H
Mata Pelajaran :
Semester : Genap
Kelas : VIII B
Jumlah
U R U R U R U R
1 Adimas Ahsan Widarto
2 Ahmad Nur Fatah
3 Ahmad Rifqi
4 Andi Sutiono
5 Andre Aditya
6 Elly Nor Indah Sukma
7 Evi Setiani
8 Fika Nurul Qomariyah
9 Helmi Eka Arisandi
10 Hikmatul Mualimah
11 Ida Farekhah
12 Ina Fitriyana
13 Islahudin
14 Khotimatun
15 Khusni Alfian Ni'am
16 Liswijayanti
17 LuluK Indah Anda Rini
18 Malik Irawan
19 Mandala Maulud Putra
20 Musa Andika
21 Ndaryanti
22 Nia Kurniawati
23 Novita Sari
24 Nur Azen
25 Nur Faizah
26 Nur Fathan
27 Nurul Mutmainah
28 Rofiq Hasyim Asyaibani
29 Rondiyah
30 Siti Fatimah
31 Siti Risma Fauziyah
32 Sulaiman Salafuddin
33 Wahyu Kusuma Negara
34 Zuliana
Bungo, ………………..
Guru Mata Pelajaran
__________________
Rata-rata Tugas
(B)
N H UTS
UAS
NR1 2 3 4
1
DAFTAR NILAI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
No.
UrutNama Siswa
ULANGAN HARIAN
Rata-Rata UH
(A)
Nilai Tugas
2 3
Mata Pelajaran :
Semester : Genap
Kelas : IX A
Jumlah
U R U R U R U R
1 Ahmad Khazinul Mizan
2 Ahmad Sifa
3 Ahmad Zainal Arifin
4 Alexander Zulkarnain
5 Alfian Hendra Lukmana
6 Bagus Pradana
7 Danu Sasongko
8 Dewi Nur Rohmah
9 Dwi Handayani
10 Fuad Khasan
11 Irvina Wijayanti
12 Iwan Budiyanto
13 Khoniah
14 Laila Magfiroh
15 M. Kharisudin
16 Moh. Fahrur Rozaq
17 Moh. Fahrur Rozi
18 Muh. Bahaudin
19 Musdhalifah
20 Nasrullah
21 Nur yati
22 Rafita Khudoifah
23 Raudhotul Fitriyani
24 Retno Radianto
25 Rikhaul Wahdah
26 Romdhonah
27 Sabar Sodik
28 Saiful Latif
29 Selamet Ahmad Akbar
30 Setyo Rini
31 Shifaul Janan
32 Shofatun Nazilah
33 Tazkiyatun
34 Wafiq Muhammad Jalal
35 Yusuf Aditya
36 Zaki Setiawan
Bungo, ………………..
Guru Mata Pelajaran
__________________
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
No.
UrutNama Siswa
ULANGAN HARIAN
Rata-Rata UH
(A)
Nilai Tugas
Rata-rata Tugas
(B)
N H UTS
UAS
NR1 2 3 4
1 2 3
DAFTAR NILAI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
Mata Pelajaran :
Semester : Genap
Kelas : IX B
Jumlah
U R U R U R U R
1 Adib Taufikul Hakim
2 Agung Hidayanto
3 Ahmad Junaidi
4 Ahmad Sofiyanto
5 Ajib Baharudin
6 Amin Saifullah
7 Anik Kholidah
8 Dany Septiawan
9 Desi Rohmawati
10 Eko Indrayanti
11 Eko Nur Khofim
12 Elma Zuliyantika
13 Fita Fatimah
14 Inayati
15 Laily Farikhah
16 Leni Fatmawati
17 Mizan Ainul Fikri
18 Moh. Khanafi
19 Moh. Thorikul Khusyen
20 Muh. Taufikkur Rochman
21 Muhammad Surur
22 Mukhtar
23 Nanda Priyo Martono
24 Nisa'un Nuzillah
25 Nor Kayati
26 Nur Falak
27 Nur Yatin
28 Riska Herifiana
29 Setya Rini
30 Shofiyatus Sholekah
31 Sikri Ansori
32 Siti Qomariyah
33 Tri Widayanti
34 Uun Fatmawati
35 Wahib
36 Zainal Arifin
37 Zulianah
Bungo, ………………..
Guru Mata Pelajaran
__________________
DAFTAR NILAI SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
No.
UrutNama Siswa
ULANGAN HARIAN
Rata-Rata UH
(A)
Nilai Tugas
Rata-rata Tugas
(B)
N H UTS
UAS
NR1 2 3 4
1 2 3
KELAS : VIII.A Mata Pelajaran : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
Tanggal tatap muka
Jumlah jam tatap muka
Nama Siswa L/P
1 Abdul Malik L
2 Afniyah P
3 Agung Prasetyo L
4 Ahmad Efendi L
5 Ahmad Mulyo L
6 Ahmad Tholifin Karim L
7 Anang Mustaghfirin L
8 Arif Nur Huda L
9 Atik Handayani P
10 Avivah P
11 Ayu Laras Wati P
12 Citra Isnaini Aprilia P
13 Devi Novita Anggraini P
14 Eko Sulis Yanto L
15 Ibnu Syuaib L
16 Laila Amalia Husnah P
17 Luluk Nasikhah P
18 M. Irfan Dwi Wahyu P. L
19 M.Dhiyaudin L
20 Miftahul Rif'an L
21 Muh. Tafrikur Rohman L
22 Nafisah Mardhiana P
23 Nur Hikmah Hidayah P
24 Nur Irfana P
25 Ristianti P
26 Rizal Abidin L
27 Rokhimatul Janah P
28 Rokhit Anang L
29 Safri Arifudin L
30 Siti Barokah P
31 Siti Malikhah P
32 Sukriyah Devi P
33 Wahyu Rizqi Maulana L
34 Fahrurrozi
Bungo,.................................2011
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I ____________________
L 17
P 16
DAFTAR HADIR SISWA
DAFTAR HADIR SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Kehadiran siswa pada kegiatan tatap muka JML
N
O
Pertemuan ke
KELAS : VIII.B Mata Pelajaran : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
Tanggal tatap muka
Jumlah jam tatap muka
Nama Siswa L/P
1 Adimas Ahsan Widarto L
2 Ahmad Nur Fatah L
3 Ahmad Rifqi L
4 Andi Sutiono L
5 Andre Aditya L
6 Elly Nor Indah Sukma P
7 Evi Setiani P
8 Fika Nurul Qomariyah P
9 Helmi Eka Arisandi L
10 Hikmatul Mualimah P
11 Ida Farekhah P
12 Ina Fitriyana P
13 Islahudin L
14 Khotimatun P
15 Khusni Alfian Ni'am L
16 Liswijayanti P
17 LuluK Indah Anda Rini P
18 Malik Irawan L
19 Mandala Maulud Putra L
20 Musa Andika L
21 Ndaryanti P
22 Nia Kurniawati P
23 Novita Sari P
24 Nur Azen L
25 Nur Faizah P
26 Nur Fathan L
27 Nurul Mutmainah P
28 Rofiq Hasyim Asyaibani L
29 Rondiyah P
30 Siti Fatimah P
31 Siti Risma Fauziyah P
32 Sulaiman Salafuddin L
33 Wahyu Kusuma Negara L
34 Zuliana P
Bungo,.................................2011
Mengetahui Wali Kelas
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I _____________________
L 16
P 18
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
N
O
Pertemuan keKehadiran siswa pada kegiatan tatap muka JML
DAFTAR HADIR SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
KELAS : IX A Mata Pelajaran : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
Tanggal tatap muka
Jumlah jam tatap muka
Nama Siswa L/P
1 Ahmad Khazinul Mizan L
2 Ahmad Sifa L
3 Ahmad Zainal Arifin L
4 Alexander Zulkarnain L
5 Alfian Hendra Lukmana L
6 Bagus Pradana L
7 Danu Sasongko L
8 Dewi Nur Rohmah P
9 Dwi Handayani P
10 Fuad Khasan L
11 Irvina Wijayanti P
12 Iwan Budiyanto L
13 Khoniah P
14 Laila Magfiroh P
15 M. Kharisudin L
16 Moh. Fahrur Rozaq L
17 Moh. Fahrur Rozi L
18 Muh. Bahaudin L
19 Musdhalifah P
20 Nasrullah L
22 Nur yati P
23 Rafita Khudoifah P
24 Raudhotul Fitriyani P
25 Retno Radianto L
26 Rikhaul Wahdah P
27 Romdhonah P
28 Sabar Sodik L
29 Saiful Latif L
30 Selamet Ahmad Akbar L
30 Setyo Rini P
31 Shifaul Janan L
32 Shofatun Nazilah P
33 Tazkiyatun P
34 Wafiq Muhammad Jalal L
35 Yusuf Aditya L
36 Zaki Setiawan L
37 Intan Fitri Amalia P
Bungo,.................................2011
Mengetahui Guru Mata pelajaran
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I ________________________
L 22 P14
DAFTAR HADIR SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
N
O
Pertemuan keKehadiran siswa pada kegiatan tatap muka JML
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
KELAS : IX B Mata Pelajaran : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
Tanggal tatap muka
Jumlah jam tatap muka
Nama Siswa L/P
1 Adib Taufikul Hakim L
2 Agung Hidayanto L
3 Ahmad Junaidi L
4 Ahmad Sofiyanto L
5 Ajib Baharudin L
6 Amin Saifullah L
7 Anik Kholidah P
8 Dany Septiawan L
9 Desi Rohmawati P
10 Eko Indrayanti P
11 Eko Nur Khofim L
12 Elma Zuliyantika P
13 Fita Fatimah P
14 Inayati P
15 Laily Farikhah P
16 Leni Fatmawati P
17 Mizan Ainul Fikri L
18 Moh. Khanafi L
19 Moh. Thorikul Khusyen L
20 Muh. Taufikkur Rochman L
21 Muhammad Surur L
21 Mukhtar L
22 Nanda Priyo Martono L
23 Nisa'un Nuzillah P
24 Nor Kayati P
25 Nur Falak L
26 Nur Yatin P
27 Riska Herifiana P
28 Setya Rini P
29 Shofiyatus Sholekah P
31 Sikri Ansori L
32 Siti Qomariyah P
33 Tri Widayanti P
34 Uun Fatmawati P
35 Wahib L
36 Zainal Arifin L
37 Zulianah P
Bungo,.................................2011
Mengetahui Guru mata Pelajaran
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I ________________________
L 19
P 18
N
O
Pertemuan keKehadiran siswa pada kegiatan tatap muka JML
DAFTAR HADIR SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
KELAS : VII A Mata Pelajaran : SEMESTER : GANJIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
Tanggal tatap muka
Jumlah jam tatap muka
Nama Siswa L/P
1 Abdullah Hakim L
2 Afif Fahrizal Malik L
3 Afnida Maghfiroh P
4 Ahmad Mubarok L
5 Ahmad Romadhon L
6 Ahmad Syafi'i L
7 Ahmad Syaifudin L
8 Ayu Safitri P
9 Devi Risma Yanti P
10 Faizin L
11 Intan Purnamasari P
12 Junarti P
13 Khotibul Umam L
14 Lisatul Afiana P
15 Listiyo Diya'ul Haq L
16 Muhamd Khoirul Umam L
17 Muhammad Fikri Nurmansyah L
18 Muhammmad Abdul Azis L
19 Muhammmad Faizin L
20 Novi Setyo Wati P
21 Novi Yatun Khamimah P
22 Nurul Mahmudah P
23 Rahma Widayanti P
24 Rina Muarifah P
25 Selamet Sofiyanto L
26 Selvi Putri Apriliana P
27 Sigit Ariyanto L
28 Siti Nur Khasanah P
29 Sulis Tianingsih P
30 Syafa'atun Khoirun Nisa' P
31 Ahmad kholidin L
32 Dewi Amalia P
Bungo,.................................2011
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I _______________________
KELAS : VII B Mata Pelajaran : SEMESTER : GANJIL
N
O
Pertemuan keKehadiran siswa pada kegiatan tatap muka JML
DAFTAR HADIR SISWA
MTs. RAUDLOTUT THOLIBIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 S I A
Tanggal tatap muka
Jumlah jam tatap muka
Nama Siswa L/P
1 Adithiya Okta Priyanto L
2 Agus Muhammad Hamzah L
3 Ahmad Sofyan L
4 Al Mujiyati P
5 Diah Tri Ningsih P
6 Fatkhiatuz Zeni P
7 Fera Susanti P
8 Hasyim Asyarie L
9 Ifadotul Ulya P
10 Ilham Eka Maulana L
11 Indah Ulya P
12 Indra Setiawan L
13 Muhammad Aclis Mustamar L
14 Muhammad Falah Hudin L
15 Muhammad Nazarudin L
16 Musafik L
17 Nailul Muna Faridatunnisak P
18 Nisfatul Alimah P
19 Nur Khanifah P
20 Putri Indah Sari P
21 Rizal Muhammad Mujib L
22 Setyo Prayitno L
23 Sholikul Rohman L
24 Siti Muniroh P
25 Tri Adi Agustina L
26 Ummi Fatehah P
27 Zidni Ilma Nafi P
28 Zuli Rohmawati P
29 Fredi Eko Prastiyo
30 Femila Rizky Damayanti
31 Ahmad Fazakfi
32 Salma Tsania Azzahra
Bungo,.................................2010
Mengetahui Guru mata Pelajaran
Kepala Madrasah
H. Syarifuddin Sumarno, S.Pd.I ___________________________
Kehadiran siswa pada kegiatan tatap muka JML
N
O
Pertemuan ke
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas : VII A
Mid Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
KKM : ...................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
1 Abdullah Hakim
2 Afif Fahrizal Malik
3 Afnida Maghfiroh
4 Ahmad Mubarok
5 Ahmad Romadhon
6 Ahmad Syafi'i
7 Ahmad Syaifudin
8 Ayu Safitri
9 Devi Risma Yanti
10 Faizin
11 Intan Purnamasari
12 Junarti
13 Khotibul Umam
14 Lisatul Afiana
15 Listiyo Diya'ul Haq
16 Muhamd Khoirul Umam
17 Muhammad Fikri Nurmansyah
18 Muhammmad Abdul Azis
19 Muhammmad Faizin
ANALISIS ULANGAN MID SEMESTER
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
20 Novi Setyo Wati
21 Novi Yatun Khamimah
22 Nurul Mahmudah
23 Rahma Widayanti
24 Rina Muarifah
25 Selamet Sofiyanto
26 Selvi Putri Apriliana
27 Sigit Ariyanto
28 Siti Nur Khasanah
29 Sulis Tianingsih
30 Syafa'atun Khoirun Nisa'
31
32
33
Bungo,....................................
Guru Mata Pelajaran
..........................................
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas : VII B
Mid Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
KKM : ...................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
1 Adithiya Okta Priyanto
2 Agus Muhammad Hamzah
3 Ahmad Sofyan
4 Al Mujiyati
5 Diah Tri Ningsih
6 Fatkhiatuz Zeni
7 Fera Susanti
8 Hasyim Asyarie
9 Ifadotul Ulya
10 Ilham Eka Maulana
11 Indah Ulya
12 Indra Setiawan
13 Muhammad Aclis Mustamar
14 Muhammad Falah Hudin
15 Muhammad Nazarudin
16 Musafik
17 Nailul Muna Faridatunnisak
18 Nisfatul Alimah
19 Nur Khanifah
ANALISIS ULANGAN MID SEMESTER
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
20 Putri Indah Sari
21 Rizal Muhammad Mujib
22 Setyo Prayitno
23 Sholikul Rohman
24 Siti Muniroh
25 Tri Adi Agustina
26 Ummi Fatehah
27 Zidni Ilma Nafi
28 Zuli Rohmawati
29
30
31
32
33
Bungo,....................................
Guru Mata Pelajaran
..........................................
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas : VIII A
Mid Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
KKM : ...................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
1 Abdul Malik
2 Afniyah
3 Agung Prasetyo
4 Ahmad Efendi
5 Ahmad Mulyo
6 Ahmad Tholifin Karim
7 Anang Mustaghfirin
8 Arif Nur Huda
9 Atik Handayani
10 Avivah
11 Ayu Laras Wati
12 Citra Isnaini Aprilia
13 Devi Novita Anggriani
14 Eko Sulisyanto
15 Ibnu Syuaib
16 Laila Amalia Husnah
17 Luluk Nasikhah
18 M. Irfan Dwi Wahyu P.
19 M.Dhiyaudin
ANALISIS ULANGAN MID SEMESTER
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
20 Miftahul Rif'an
21 Muh. Tafrikur Rohman
22 Nafisah Mardhiana
23 Nur Hikmah Hidayah
24 Nur Irfana
25 Ristianti
26 Rizal Abidin
27 Rokhimatul Janah
28 Rokhit Anang
29 Safri Arifudin
30 Siti Barokah
31 Siti Malikhah
32 Sukriyah Devi
33 Wahyu Rizqi Maulana
34
35
Bungo,....................................
Guru Mata Pelajaran
..........................................
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas : VIII B
Mid Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
KKM : ...................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
1 Adimas Ahsan Widarto
2 Ahmad Nur Fatah
3 Ahmad Rifqi
4 Andi Sutiono
5 Andre Aditya
6 Elly Nor Indah Sukma
7 Evi Setiani
8 Fika Nurul Qomariyah
9 Helmi Eka Arisandi
10 Hikmatul Mualimah
11 Ida Farekhah
12 Ina Fitriyana
13 Islahudin
14 Khotimatun
15 Khusni Alfian Ni'am
16 Liswijayanti
17 LuluK Indah Anda Rini
18 Malik Irawan
19 Mandala Maulud Putra
ANALISIS ULANGAN MID SEMESTER
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
20 Musa Andika
21 Ndaryanti
22 Nia Kurniawati
23 Novita Sari
24 Nur Azen
25 Nur Faizah
26 Nur Fathan
27 Nurul Mutmainah
28 Rofiq Hasyim Asyaibani
29 Rondiyah
30 Siti Fatimah
31 Siti Risma Fauziyah
32 Sulaiman Salafuddin
33 Wahyu Kusuma Negara
34 Zuliana
35
36
Bungo,....................................
Guru Mata Pelajaran
..........................................
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas : IX A
Mid Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
KKM : ...................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
1 Ahmad Khazinul Mizan
2 Ahmad Sifa
3 Ahmad Zainal Arifin
4 Alexander Zulkarnain
5 Alfian Hendra Lukmana
6 Bagus Pradana
7 Danu Sasongko
8 Dewi Nur Rohmah
9 Dwi Handayani
10 Fuad Khasan
11 Irvina Wijayanti
12 Iwan Budiyanto
13 Khoniah
14 Laila Magfiroh
15 M. Kharisudin
16 Moh. Fahrur Rozaq
17 Moh. Fahrur Rozi
18 Muh. Bahaudin
19 Musdhalifah
ANALISIS ULANGAN MID SEMESTER
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
20 Nasrullah
21 Nur yati
22 Rafita Khudoifah
23 Raudhotul Fitriyani
24 Retno Radianto
25 Rikhaul Wahdah
26 Romdhonah
27 Sabar Sodik
28 Saiful Latif
29 Selamet Ahmad Akbar
30 Setyo Rini
31 Shifaul Janan
32 Shofatun Nazilah
33 Tazkiyatun
34 Wafiq Muhammad Jalal
35 Yusuf Aditya
36 Zaki Setiawan
Bungo,....................................
Guru Mata Pelajaran
..........................................
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas : IX B
Mid Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
KKM : ...................................
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
1 Adib Taufikul Hakim
2 Agung Hidayanto
3 Ahmad Junaidi
4 Ahmad Sofiyanto
5 Ajib Baharudin
6 Amin Saifullah
7 Anik Kholidah
8 Dany Septiawan
9 Desi Rohmawati
10 Eko Indrayanti
11 Eko Nur Khofim
12 Elma Zuliyantika
13 Fita Fatimah
14 Inayati
15 Laily Farikhah
16 Leni Fatmawati
17 Mizan Ainul Fikri
18 Moh. Khanafi
19 Moh. Thorikul Khusyen
ANALISIS ULANGAN MID SEMESTER
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 skor tercapai
20 Muh. Taufikkur Rochman
21 Muhammad Surur
22 Mukhtar
23 Nanda Priyo Martono
24 Nisa'un Nuzillah
25 Nor Kayati
26 Nur Falak
27 Nur Yatin
28 Riska Herifiana
29 Setya Rini
30 Shofiyatus Sholekah
31 Sikri Ansori
32 Siti Qomariyah
33 Tri Widayanti
34 Uun Fatmawati
35 Wahib
36 Zainal Arifin
37 Zulianah
Bungo,....................................
Guru Mata Pelajaran
..........................................
No Nama Siswa
Nomor soal dan skor Tuntas
ya tdk
JURNAL
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Sri
2. Tempat & Tgl. Lahir : Demak, 14 Juli 1989
3. NIM : 083111177
4. Alamat Rumah : Jl. Ketapang
Ds. Berahan Kulon Rt/Rw 01/01, Kec. Wedung Kab.
Demak
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. TK Budi Utami Berahan Wetan Wedung Demak, Lulus Tahun 1997
b. SD Inti Berahan Wetan I BerahanWetan Wedung Demak, Lulus Tahun
2001
c. MTs Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak, Lulus Tahun 2004
d. MANU Raudlotul Mu’allimin Ngawen Wedung Demak, Lulus Tahun 2007
2. Pendidikan Non Formal
a. PPP. AL- Hikmah Tugurejo Tugu Semarang
Semarang, April 2012
Sri
NIM.083111177