Post on 26-Oct-2015
description
PENDAHULUAN
Peradangan peritoneum (peritonitis) merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen
Keputusan untuk melakukan tindakan bedah harus segera diambil karena setiap keterlambatan akan menimbulkan penyakit yang berakibat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Ketepatan diagnosis dan penanggulangannya tergantung dari kemampuan melakukan analisis pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Menutupi sebagian dari organ abdomen
dan pelvis Membentuk pembatas yang halus
sehingga organ yang ada dalam rongga peritoneum tidak saling bergesekan
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap dinding posterior abdomen
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi terhadap infeksi.
Peritonitis adalah peradangan pada
peritonium yang merupakan pembungkus visera dalam rongga perut.6,7
Peritoneum adalah lapisan tunggal dari sel-sel mesoepitelial diatas dasar fibroelastik. Terbagi menjadi bagian viseral, yang menutupi usus dan mesenterium dan bagian parietal yang melapisi dinding abdomen dan berhubungan dengan fasia muskularis.8
Melalui organ yang terinfeksi Kegiatan seksual Infeksi rahim dan saluran telur Kelainan hati & gagal jantung Pasca pembedahan Dialisa peritoneal (pengobatan gagal
ginjal) Iritasi tanpa infeksi Materi kimia yang iritan (asam lambung
dari perforasi usus, empedu dari laserasi hepar).
Rangsangan peritoneum (+)
Peritonitis bakterial: suhu badan , takikardia, hipotensi, letargi, syok
Nyeri subjektif nyeri waktu bergerak: jalan, bernafas, batuk, atau mengejan.
Nyeri objektif nyeri jika digerakkan: palpasi, nyeri tekan lepas, tes psoas, atau tes lainnya
Gambaran klinik inspeksi : perut distensi Palpasi : nyeri tekan, nyeri
lepas, defans muskular Perkusi : hipertimpani Auskultasi : suara peristaltik menghilang
Foto polos abdomen 3 posisiDidapatkan : Gambaran udara kabur dan tidak
tersebar merata Penebalan dinding usus Perselubungan menyeluruh atau pun
di bagian-bagian tertentu
Gambaran garis permukaan cairan dalam usus (air-fluid levels) atau dalam rongga peritoneal (intraperitoneal fluid level)
Kalau terdapat perforasi akan terlihat udara bebas di bawah diafragma.
PENATALAKSANAAN
Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang secara intravena
Pemberian antibiotika yang sesuai
Lavase peritoneum dilakukan pada peritonitis yang difus menggunakan larutan kristaloid (saline)
tindakan-tindakan menghilangkan nyeri.
Resusitasi hebat dengan larutan saline isotonik
dekompresi saluran cerna dengan penghisapan nasogastrik dan intestinal
Pembuangan fokus septik atau penyebab radang lain laparotomi
Komplikasi dini Septikemia dan syok septik Syok hipovolemik Sepsis intra abdomen rekuren Abses residual intraperitoneal Portal Pyemia (misal abses hepar)
Prognosis untuk peritonitis lokal dan ringan adalah baik
Pada peritonitis umum prognosisnya mematikan akibat organisme virulen
Peritonitis adalah peradangan pada peritonium yang merupakan pembungkus visera dalam rongga perut.
Diagnosis dari peritonitis ditegakkan dari gambaran klinik, pemeriksaan laboratorium dan radiologis
Prinsip umum terapi pada peritonitis adalah penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang dilakukan secara intravena, terapi antibiotika, terapi analgesik diberikan untuk mengatasi nyeri, dan tindakan bedah mencakup mengangkat materi terinfeksi dan memperbaiki penyebab.