Post on 09-Aug-2015
Mekanisme Patogenesis
Oleh:
Halimatus Sa’diyah H. (121610101090)
Nila Khurin’in (121610101091)
Junti Rosa Veryani
(121610101093)
Langkah-langkah Patogenesis
1. Bakteri masuk ke dalam tubuh
2. Adhesi-Kolonisasi
3. Invasi
4. Kehidupan intraseluler
5. Perusakan organ/jaringan
BAKTERI MASUK DALAM TUBUH
Tempat pelekatan bakteri:
1.Membran Mukosa a. Saluran pernafasan
b. Saluran pencernaan: bakteri masuk melalui air, makanan, jari kotor, dsb. Bakteri tahan terhadap asam lambung, enzim dan empedu
c. Saluran kencing: penularan penyakit seksual
d. Konjungtiva: membran yang melapisi bola mata
2. Kulit
• Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yang sehat
• Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel rambut dan kelenjar keringat
3. Organ Dalam Mikroba dapat langsung melekat pada organ dibawah kulit atau membran mukosa melalui rute parenteral.
Contoh: injeksi, gigitan, luka, sayatan, bedah dsb
Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila masuk via rute parenteral
Contoh: Streptococcus pneumoniae menyebabkan pneumonia bila terhirup; jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.
ADHESI-KOLONISASI
Adhesi merupakan proses bakteri menempel pada permukaan sel inang, pelekatan terjadi pada sel epitel. Bakteri yang menempel ke permukaan sel inang memerlukan protein ADHESINAdhesin dibagi menjadi 2: FIMBRIAL dan AFIMBRIAL
Adhesi Fimbriae (Fili)
Fili adalah struktur menyerupai rambut yang terdapat pada permukaan sel bakteri yang tersusun atas protein yang tersusun rapat dan memiliki bentuk silinder heliks
Fili bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor yang terdapat pada permukaan sel host. Fili sering dikenal sebagai ANTIGEN KOLONISASI karena peranannya sebagai alat penempelan pada sel lain
• Contoh: Asam lipoteichoat menyebabkan pelekatan strepcoccus pd sel buccal dan protein M sebagai antifagositik
Adhesin Afimbriae Molekul adhesin AFIMBRIAE golongan berupa protein
(polipeptida) dan polisakarida yang melekat pada membran sel bakteri. Polisakarida yang berperan dalam sel biasanya adalah penyusun membran sel seperti:glikolipid, glikoprotein, matriks ekstraseluler (fibronectin, collagen).
Adhesin Afimbriae sering juga disebut biofilm, contoh: plak gigi. Selain untuk pelekatan yang membantu kolonisasi juga diperlukan untuk resistensi antibiotik
INVASI
Invasi merupakan proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh; akses yang lebih mendalam dari bakteri supaya dapat memulai proses infeksi. Invasi dibagi menjadi invasi EKSTRASELULER dan invasi INTRASELULER
Invasi Ekstraseluler
INVASI EKSTRASELULER terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk menyebar ke dalam ke dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun limfa
Invasi Intrasluler
INVASI INTRASELULER terjadi apabila mikroba benar-benar berpenetrasi dalam sel inang dan hidup di dalamnya. Sebagian besar bakteri gram negatif dan positif patogen mempunyai kemampuan ini.
Toksin yang diprosuksi oleh bakteri saat invasi digolongkan menjadi 2 kelompok :
1.Eksotoksin
Eksotoksin terdiri atas sub unit A dan B. Sub unit B memperantarai perlekatan kompleks toksin pada sel inang dan membantu masuknya eksotoksin pada sel inang. Sedangkan sub unit A menimbulkan aktifitas toksik
2.Endotoksin
Endotoksin dilepaskan pada saat bakteri mengalami lisis.
Peran penting enzim dalam proses invasi
Contoh :
Staphylococcus aureus memproduksi beberapa enzim untuk degradasi molekul sel inang seperti Hyaluronidase –hidrolisis asam hialuronat (bahan dasar jaringan ikat)
• Lipase—degradasi lemak • Nuklease– degradasi RNA dan DNA• Koagulase—pembentukan benang fibrin di sekeliling bakteri shg
mampu hidup dalam jaringan
Psedomonas aeruginosa • Enzim elastase mendegradasi molekul ekstraseluler yg berperan
dalam pelekatan sel
1. Mikroba menghasilkan enzim pendegradasi jaringan
Tubuh apabila kemasukan mikroba maka akan dihasilkan antibodi (imunoglobulin/Ig). Imunoglobulin yang disekresikan adalah IgA padapermukaan mukosa
• Ada 2 tipe IgA, yaitu: IgA1 dan IgA2
Bakteri patogen mempunyai enzim PROTEASE yg akan memecah ikatan spesifik prolin-threonin atau prolin-serin pada IgA1, sehingga IgA tidak aktif
2. Mikroba menghasilkan protease IgA
KEHIDUPAN INTRASELULER1. Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan
berkembang biak dalam sel inang
2. Mikroba mampu hidup dalam 2 tipe sel inang:• Non-fagositik sel: sel epitel, sel endoteliat• Fagositik sel: makrofag, neutrofil3. Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola makanan, dan
lisosom.4. Bakteri dapat membunuh sel inang dengan cara:• Menurunkan pH vakuola• Produksi enzim protease
Dalam mempertahankan hidup, bakteri harus dapat bersaing untuk mendapatkan nutrisi
Fe (besi) adalah nutrisi penting yang dibutuhkan dalam proses INFEKSI
Fe diperlukan sebagai Ko-faktor berbagai macam enzim metabolik
Konsentrasi besi utk pertumbuhan bakteri 0.4- 4 μmol/L
Fe yg diperlukan adalah Fe3+ dalam bentuk bebas yang ada dalam bentuk hidroksida, karbonat dan fosfat
Fe3+ dalam darah, limfa dan cairan ekstraseluler sangat rendah10-18 mol/L
Sebagian besar besi dalam tubuh berada dalam bentuk hemoglobin dan myoglobin sehingga TIDAK DAPAT DIGUNAKAN BAKTERI