Post on 04-Jan-2016
description
DISKUSI TOPIK:Sesak dan Gagal Nafas
G u s t a f i a n z a F. PI 1 1 1 0 8 0 0 7
Stase Kegawatdaruratan MedikRSUD dr.Abdul Aziz Singkawang
Fakultas Kedokteran Untan
Perfusi normal di paru-paru
Definisi Objektif Sesak Nafas
Sesak nafas adalah gangguan fungsi pernafasan yang diakibatkan mengecil atau tersumbatnya saluran pernafasan atau lemahnya organ pernafasan/paru-paru atau karena akibat dari penyakit tertentu.
Definisi Subjektif Sesak Nafas
Suatu keadaan mengenai ketidak nyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda intensitasnya
Definisi Gagal Nafas
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi dan/atau perfusi.
Tanda-tanda Pernafasan Adekuat
1. Dada dan perut naik turun seirama dengan pernafasan
2. Penderita tampak nyaman3. Frekuensi normal (12-20x/menit)
Tanda-tanda Pernafasan tidak Adekuat1. Gerakan dada kurang terlihat, tidak
seirama dengan nafas, dan/atau gerakan tidak simetris kanan kiri
2. Terdengar suara nafas tambahan3. Kerja otot tambahan untuk membantu
nafas4. Sianosis atau Kulit Kebiruan5. Frekuensi nafas berkurang/berlebih6. Perubahan status mental
Tanda-tanda Tidak Ada Pernafasan
1. Tidak ada gerakan dada atau perut2. Tidak terdengar aliran udara melalui
mulut atau hidung3. Tidak terasa hembusan nafas dari mulut
atau hidung
Jenis Sesak Nafas
1. Sesak Nafas Akut2. Sesak Nafas Kronik
Sesak Nafas AKUT
Sesak nafas akut adalah sesak nafas yang tiba-tiba (kurang dari 1 bulan) menyerang tanpa adanya gejala terlebih dahulu.
Dapat disebabkan oleh :1. Penyakit pernafasan2. Trauma dada3. Penyakit jantung
Sesak Nafas KRONIK
Sesak nafas kronik adalah sesak nafas yang diderita lebih dari 1 bulan dan berkelanjutan. Biasanya diiringi dengan batuk berdarah
Dapat disebabkan oleh :1. Penyakit asma2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis3. Inflamasi paru4. Emfisema5. Tumor
Mekanisme Sesak Nafas
Sensasi sesak nafas berawal dari aktivasi sistem sensorik yeng terlibat dalam sistem respirasi.
Mekanisme Sesak Nafas
Informasi sensorik Pusat pernapasan di otak Respiratory-related Signals menghasilkan pengaruh kognitif, kontekstual, dan motorik sensasi sesak nafas.
Gejala Klinis Pada Sesak Nafas
1. Stridor InspirasiBunyi kasar saat inspirasi, yang dapat disebabkan oleh penyempitan saluran nafas
2. BradikapneaPenurunan frekuensi pernapasan, di bawah 10x/menit
3. TakipneaFrekuensi pernapasan yang cepat, lebih cepat dari pernapasan normal (21-60x/menit). Disebabkan karena terjadinya hipoventilasi (Peningkatan PaCO2)
Gejala Klinis Pada Sesak Nafas
4. AgitasiSuatu bentuk gangguan yang menunjukkan aktivitas motorik berlebihan, dapat terjadi karena adanya ketegangan dari dalam maupun luar tubuh
5. Gelombang q Patologis (EKG)Dapat ditemukan adanya gelombang q patologis sadapan v1-v4 pada sesak oleh
Gejala Klinis Pada Sesak Nafas
6. Detak JantungPada orang dengan sesak nafas, denyut atau detak jantungnya dapat meningkat atau menurun
Skala Sesak Nafas American Thoracic Society (ATS)
Deskripsi Nilai Derajat
Tak terganggu oleh sesak saat bergegas waktu jalan atau sedikit mendaki
0 -
Terganggu oleh sesak saat bergegas waktuberjalan atau sedikit mendaki
1 Ringan
Jalan lebih lambat dibanding orang seumur karena sesak atau harus berhenti utk bernapas saat jalanbiasa
2 Sedang
Berhenti untuk bernapas setelah berjalan 100 yard / setelah berjalan beberapa menit pada ketinggian tetap
3 Berat
Teralmpau sesak untuk keluar rumah / sesak saat berpakaian atau melepas pakaian
4 Sangat Berat
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
ANAMNESA :- Sejak kapan mulai merasa sesak nafas?
Sudah lama atau baru saja?(kecurigaan akut atau kronik)
- Apakah timbul sesudah kegiatan berat?(Kecurigaan pada penyakit jantung)
- Apakah disertai batuk-batuk?(Kecurigaan pada penyakit paru/saluran nafas atas)
- Apakah ada dahak? banyak? Ada darahnya?(Kecurigaan terhadap TBC, atau penyakit paru lainnya)
- Apakah ada nyeri di dada kiri? Atau ulu hati?(Kecurigaan pada penyakit jantung atau dispepsia)
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
Analisis Hasil ANAMNESA :
ASMA BRONKIALSering kambuh pada saat-saat tertentu
(menjelang pagi, udara dingin, banyak debu, dll)Nafas berbunyi, disertai sputumKadang ada riwayat alergi (makanan tertentu,
Obat, dll)Ada riwayat alergi/sesak pada keluarga lain yang
sedarahKadang dicetuskan oleh stres.
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
Analisis Hasil ANAMNESA :
GANGGUAN JANTUNGTimbul setelah aktivitas fisik berat (jalan jauh,
naik tangga, dll) dan berkurang dengan istirahatLebih enak berbaring dengan bantal tinggi.Sering disertai nyeri dada bagian kiriSering terbangun tengah malam karena sesakSering terdapat edema pada bagian tubuh lain
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
Analisis Hasil ANAMNESA :
EFUSI PLEURA, PNEUMONIA, PNEUMOTHORAX, PPOKSesak nafas yang timbul terus-menerus dan
berkepanjangan
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
Analisis Hasil ANAMNESA :
DISPEPSIASesak nafas di hulu hati, sesaknya berhubungan
dengan kecemasan, makanan, misalnya sesudah makan makanan yang merangsang (pedas, kecut, kopi, dll)
Dada sering terasa panas seperti terbakar
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN FISIK :Inspeksi :- Bentuk dada : Normal, Dada burung,
Barrel chest atau Funnel Chest (dada mengecil dan sternum menonjol ke dalam)
- Ekspansi : Simetris/tidak- Sifat pernafasan : Dada/perut- Frekuensi pernafasan : normal, takipnea,
bradipnea
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN FISIK :Inspeksi :- Ritme pernafasan : Eupnea (normal), Kusmaul
(Cepat dan dalam), Hiperventilasi (dalam dan kecepatan normal), Biot’s (Cepat, dalam dan berhenti tiba-tiba), Cheyne Stoke (bertahap dangkal - lebih cepat dan dalam – lambat – apnea)
- Retraksi interkosta : kemungkinan retraksi pada obstruksi jalan nafas
- Orthopnea : sesak pada waktu posisi berbaring- Suara batuk : produktif/tidak
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN FISIK :Palpasi :- Nyeri dada tekan : kemungkinan fraktur
Iga- Kesimetrisan ekspansi dada- Taktil fremitus : getaran saat pasien
menyebut tujuh-tujuh. Bila kurang bergetar efusi pleura, pneumothorax
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN FISIK :Perkusi :- Paru normal : Sonor- Pneumothoraks : Hipersonor- Jaringan padat (Jantung, Hati) : Redup- Daerah berongga : Timpani- Batas paru normal :
- sisi kiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan- tympani : ICS 7/8 (Paru-lambung)- sisi kanan : ICS 4/5 (Paru-paru)- dinding posterior : superskapularis (3-4 jari di pundak)
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN FISIK :Perkusi :- Paru normal : Sonor- Pneumothoraks : Hipersonor- Jaringan padat (Jantung, Hati) : Redup- Daerah berongga : Timpani- Batas paru normal :
- sisi kiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan- tympani : ICS 7/8 (Paru-lambung)- sisi kanan : ICS 4/5 (Paru-paru)- dinding posterior : superskapularis (3-4 jari di pundak)
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN FISIK :Auskultasi :Suara / bunyi nafas vesikuler- Terdengar disemua lapang paru normal- Bersifat halus, nada rendah- Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
Bronkovesikuler- Ruang interkostal pertama dan kedua area
interskapula- Nada sedang, lebih kasar dari vesikuler- Inspirasi sama dengan ekspirasi
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN FISIK :Auskultasi :Bronkial- Terdengar di atas manubrium- Bersifat kasar, nada tinggi- Inspirasi lebih pendek dari ekspirasi
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN FISIK :Auskultasi :Suara tambahan- Ronchi kering
Suara yang tidak terputus, akibat adanya getaran dalam lumen saluran pernafasan karena penyempitan : ada sekret kental/lengket
- Ronchi basahSuara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan dan terdengar pada saat inspirasi
- WheezingSuara terdengar akibat obstruksi jalan napas, terjadi penyempitan sehingga ekspirasi dan inspirasi terganggu, sangat jelas terdengar saat ekspirasi
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
- Monitor Saturasi O2 dan Pemeriksaan Gas Darah : Hipoksemia Ringan < 80 mmHg, Sedang < 60 mmHg, Berat < 40 mmHg.
- EKG : Memeriksa adanya gangguan pada jantung. Maka sesak nafas disebabkan oleh gangguan jantung
Pemeriksaan Pada Sesak Nafas
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
- Foto Rontgen Thorax : untuk melihat bentuk paru-paru dan jantung, serta kedudukan keduanya di dalam rongga dada.
- CT-Scan : sangat jelas untuk melihat adanya infiltrat atau tumor di rongga dada
- Tes darah lengkap : untuk memeriksa kadar cairan tubuh dan memastikan adanya infeksi atau tidak
- Tes sputum : untuk pemeriksaan pada pasien suspek TBC
Diagnosis Banding Kardiogenik
1. Gagal Jantung Kongestif2. Coronary Artery Disease3. Aritmia Kardiak4. Perikarditis5. Infark Miokard Akut
Diagnosis Banding non-Kardiogenik
1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik2. Asma3. Pneumonia4. Tuberkulosis Paru5. Serangan Panik6. Anxietas7. Epiglotitis8. Asidosis Metabolik9. Gangguan Neuromuskular10. Overdosis Aspirin11. Gastrointestinal Reflux Disease12. Hepatomegali13. Deformitas Dinding Dada14. Obesitas15. Stenosis Trakeal
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Pengkajian :
1. Airway• Peningkatan/penurunan Ekspirasi dan Inspirasi• Bunyi nafas ronki dan wheezing
2. Breathing• Distress pernapasan : takipneu/bradipneu, retraksi supraklavikula.• Menggunakan otot aksesori pernapasan• Kesulitan bernafas : miskin udara, diaforesis, sianosis
3. Circulation• Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia• Sakit kepala• Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau mental, mengantuk• Papiledema• Penurunan keluaran urine
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Penatalaksanaan Umum :Pemeriksaan cepat : anamnesis, pemeriksaan
fisik.Berikan O2 melalui selang 2-4 lt/menit
tergantung derajat sesaknyaInfus D5% 8 tetes/menit, jika bukan payah
jantung tetesan dapat lebih cepatPosisi setengah duduk atau berbaring dengan
bantal tinggi usahakan yang paling enak buat pasien. Bila syok Posisi kepala jangan tinggi.
Cari penyebab tindakan selanjutnya tergantung penyebab.
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Perlu diperhatikan :Pada payah jantung jangan beri
infus NaCl, dan tetesan harus pelan sekali agar tidak makin memberatkan beban jantung
Pada PPOK, O2 aliran kecil : 1-2 lt/menit bila terlalu besar dapat terjadi Apnea.
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Selang Oksigen:Nassal Canule
- Dapat mengalirkan 1-6 lt/menit- Konsentrasi oksigen sebesar 24%-44%
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Selang Oksigen:Simple Face Mask
- Dapat mengalirkan 8-10 lt/menit- Konsentrasi oksigen sebesar 40-60%
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Selang Oksigen:Non-Rebreathing Mask
- Dapat mengalirkan 10-15 lt/menit- Konsentrasi oksigen sebesar 60-100%
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Rumus konsentrasi oksigen
Konsentrasi Oksigen = (4 x kecepatan aliran oksigen dalam L/menit) + 21% 1 lt/menit = 25%
2 lt/menit = 29%3 lt/menit = 33%4 lt/menit = 37%5 lt/menit = 41%
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Konsentrasi oksigen yang diberikan pada pasien gawat darurat harus lebih dari 40-50%
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Asma Eksaserbasi