Post on 14-Dec-2015
description
Kelompok 1
Oleh :Aulia Rahma DhanyGina Purwaningtias
Kevin Satya Arya PradanaNahdita Utomo
Kerajaan Kutai Kartanegara
MASA KEJAYAAN KERAJAAN KUTAI
SEJARAH KERAJAAN KUTAI
MASA RUNTUHNYA KERAJAAN KUTAI
YUPA
RAJA -RAJA KERAJAAN KUTAI
Kerajan Kutai Mulawarman (Martadipura) didirikan oleh pembesar kerajaan Campa (Kamboja) bernama Kudungga, yang selanjutnya menurunkan Raja Asmawarman, Raja Mulawarman, sampai 27 (dua puluh tujuh) generasi Kerajaan Kutai Mulawarman. Kutai Martadipura ialah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua.
Sejarah Kerajaan Kutai
Berdiri sekitar abad ke- 5, Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini & memang sangat sedikit informasi yang bisa diperoleh
Peta Letak Kecamatan Muara Kaman
Nama Maharaja Kudungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India. Sementara putranya yang bernama Aswawarman diduga telah terpengaruh budaya Hindu. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kata Warman berasal dari bahasa Sansekerta. Kata itu biasanya digunakan untuk akhiran nama-nama masyarakat atau penduduk India bagian Selatan.
Dikisahkan bahwa Raja Mulawarman sangat kuat dan membuat hidup rakyatnya sejahtera. Selama kedudukannya, banyak kerajaan yang takluk dan agama Hindu dijalankan dengan baik. Terbukti, berdasarkan tulisan Yupa, banyak sekali upacara Hindu yang dijalankan seperti:
1. Kurban Agatsya (upacara dinasti Hindu)
2. Kurban Bahuwarnakam (upacara pemberian emas)
3. Kurban Jivandana (upacara kurban hewan berupa sapi)
4. Kurban Waprakeswara (upacara pembangunan candi dan kuil)
5. Kurban Kalpa (upacara penyerahan tanah dan penanaman pohon); dan
6. Kurban Bhagrtha (upacara kemakmuran)
Masa Kejayaan Kerajaan Kutai
Selain itu, terdapat hubungan timbal balik yang menguntungkan antara raja dan rakyat Kutai. Setiap tahun raja akan mengadakan upacara sedekah yang diadakan di tanah lapang. Raja membagikan emas, tanah, dan hewan ternak untuk para Brahmana (kaum pemuka agama). Sebaliknya, rakyat akan mengadakan upacara selamatan untuk raja dan mendirikan tugu yang melukiskan kebesaran raja.
Letak pusat Kerajaan Kutai yang strategis membuatnya menjadi sasaran singgah bagi para saudagar dari berbagai bangsa yang ingin berdagang. Dibawah kepemimpinan Raja mulawarman, rakyat Kutai hidup teratur, juga dapat beradaptasi dengan budaya luar, dalam hal ini India, namun tetap melestarikan kebudayaan sediri.
HOME
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13,Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertamakali berada di Kutai Lama(Tanjung Kute).
Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
Masa Runtuhnya Kerajaan Kutai
HOME
Yupa sendiri adalah sebuah tiang batu yang digunakan untuk mengikat korban berupa hewan atau manusia yang akan dipersembahkan kepada dewa-dewa. Dalam tiang batu tersebut terdapat rangkaian tulisan yang dipahatkan di permukaannya. Tulisan yang terdapat dalam prasasti yupa tersebut semuanya menggunakan bahasa Sansekerta dan aksara / huruf Pallawa.
YUPA
Isi Prasati Yupa adalah sumber utama yang mengungkapkan sejarah Kerajaan Kutai. Keberadaan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia itu diketahui karena adanya peninggalan prasasti Yupa yang semuanya berjumlah 7. Ketujuh prasasti Yupa tidak ada satu pun disertai dengan angka tahun pembuatannya. Kendati begitu, dengan membandingkan bentuk hurufnya, para ahli memperkirakan Yupa-yupa tersebut berasal dari abad ke 4 Masehi.
Yupa memiliki tiga fungsi utama, yaitu: 1. Sebagai prasasti2. Sebagai tiang pengikat hewan kurban3. Sebagai lambang kebesaran raja
Prasasti YupaPrasasti Yupa HOME
1. Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman pendiri
2. Maharaja Aswawarman [anak Kudungga]
3. Maharaja Mulawrman4. Maharaja Marawijaya
Warman5. Maharaja Gajayana
Warman6. Maharaja Tungga Warman7. Maharaja Tungga Warman8. Maharaja Nalasinga
Warman9. Maharaja Nala Parana
Tungga10. Maharaja Gadingga
Warman Dewa
Raja-raja Kutai
11. Maharaja Indra Warman Dewa
12. Maharaja Sangga Warman Dewa
13. Maharaja Candrawarman
14. Maharaja Sri Langka Dewa
15. Maharaja Guna Parana Dewa
16. Maharaja Wijaya Warman
17. Maharaja Sri Aji Dewa
18. Maharaja Mulia Putera
19. Maharaja Nala Pandita
20. Maharaja Indra Paruta Dewa
21. Maharaja Dharma Setia
Raja pertama yang berkuasa di Kerajaan Kutai. Dapat kita lihat, nama tersebut masih menggunakan nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun menurun.
Raja Kudungga
1 •Merupakan Raja Pertama Kerajaan Kutai
2 •Nama Kudungga merupakan Bahasa Lokal•Para ahli berpendapat bahwa selama pemerintahan Kudungga, budaya Hindu baru masuk ke wilayahnya
3 •Pada awalnya, Kudungga adalah kepala suku•Karena pengaruh budaya Hindu, maka ia mengubah strruktur pemerintahannya menjadi Kerajaan dan ia mengangkat dirinya sebagai raja
Kudungga
Aswawarman merupakan anak Raja Kudungga
Merupakan pendiri dinasti Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta [pembentuk keluarga]
Memiliki 3 orang putera, salah satunya Mulawarman yang menjadi penerus Raja Kutai.
Aswawarman
Mulawarman
Merupakan Raja yang berhasil membawa Kerajaan
Kutai ke puncak kejayaan/masa keemasan.
Memberikan perhatian penuh pada masyarakat dan pemuka
Agama Hindu yang juga membuktikan bahwa ia telah
menganut agama Hindu.
Bukti Kejayaan dapat dilihat dari prasasti yang
disebut Yupa.
Mempersembahkan 1000 ekor lembu kepada kaum
Brahmana (Kasta Brahmana adalah Kasta tertinggi dalam
agama Hindu)
Senantiasa mengusahakan kemakmuran rakyat dengan
memajukan bidang perdagangan, diantaranya
dengan mengizinkan pedagang asing masuk ke
Kutai.
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM
Loading........