Post on 22-Jul-2015
MATA KULIAHLABORATORIUM KONSTRUKSI III
PRAKTEK BETON( 76 JAM )
KOMPETENSI
KOMPETENSI MK:DAPAT MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMBETONAN
KOMPETENSI LULUSAN:DAPAT MEMBUAT DAN MELAKSANAKAN DED, SERTA DAPAT MELAKUKAN PENGAWASAN SESUAI DED PADA PEKERJAAN PEMBETONAN
LINGKUP KOMPETENSI
PERENCANAAN:- GAMBAR - RAB & BOQ - SPESIFIKASI / RKS
DED
PELAKSANAAN:MELAKSANAKAN GAMBAR, SESUAI DG BOQ DAN SPESIFIKASI
PENGAWASAN:MENGAWASI PELAKSANAAN, AGAR SESUAI DG GAMBAR, BOQ DAN SPESIFIKASI
PERSYARATAN MATA KULIAH1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
GAMBAR TEKNIK BAHAN BANGUNAN REKAYASA BETON KONSTRUKSI BETON LABKON 1 (PRAKTEK BATU) LABKON 2 (PRAKTEK ACUAN PERANCAH) MANAJEMEN PROYEK / KONSTRUKSI
UNSUR PENILAIAN1. NILAI PRAKTEK ( 50 % ) 2. NILAI TUGAS ( 25 % ) 3. NILAI UJIAN ( 25 % )
TATA TERTIB1.2. 3. 4. 5. 6.
SELAMA PRAKTEK GUNAKAN PAKAIAN KERJA SELAMA PRAKTEK DILARANG MENGGUNAKAN SEPATU SANDAL SELAMA PRAKTEK DILARANG MENINGGALKAN KEGIATAN TANPA IJIN MENINGGALKAN KEGIATAN > 12 JAM / 1 JOB, AKAN DIKOMPENSASI PERGUNAKAN ALAT PENGAMAN YANG TELAH DISEDIAKAN PERGUNAKAN PERALATAN SESUAI FUNGSINYA
MATERI PRAKTEK1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.8. 9.
TEORI LATIHAN MEMBENGKOK TULANGAN BETON DEKING TULANGAN PONDASI TULANGAN PELAT PERKERASAN KAKU PENGADUKAN, PENGECORAN & PEMADATAN PEMASANGAN TULANGAN (KOLOM, BALOK, LANTAI, PILAR / DINDING) FINISHING
K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJAYang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJAa. Mencegah dan mengurangi kecelakaan; b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran; c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; e. Memberi pertolongan pada kecelakaan; f. Dll.
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA Memberikan keterangan yang benar; Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan; Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan; Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan; Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan
PERALATAN K3Yang melekat pada orang, yaitu : 1. Toppi helm 2. Sepatu lapangan 3. Sabuk pengaman untuk pekerja di tempat yang tinggi 4. Sarung tangan untuk pekerjaan tertentu 5. Masker pengaman untuk gas beracun untuk pekerjaan tertentu 6. Kaca mata las goggle 7. Obat-obatan untuk P3K 8. Pelampung renang untuk lokasi tertentu
PERALATAN LINGKUNGAN
Tabung pemadaman kebakaran pada ruang-ruang Pagar pangaman Penangkal petir darurat Pemeliharaan jalan kerja Jaring pengaman pada bangunan tinggi Pagar pengaman lokasi proyek
PERALATAN LINGKUNGAN
RAMBU-RAMBU PERINGATAN
Peringatan bahaya dari atas Peringatan bahaya benturan kepala Peringatan bahaya longsoran Peringatan bahaya api/kebakaran Peringatan tersengat listrik Penunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih dari dua lantai) Penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara Dll
KEKELIRUAN PEMAHAMAN K3Ada pemahaman yang keliru tentang K3, yaitu menganggap bahwa kalau sudah memenuhi sarana peralatan K3 berarti sudah memenuhi persyaratan K3. Padahal sarana peralatan K3 ini adalah baru sebagian dari sistim K3
PENGARAHAN DAN PEMBINAAN K3
PENGERTIAN BETONSuatu campuran dari agregat kasar, agregat halus, semen dan air serta ditambah bahan admixture jika diperlukan. Karena hidrasi semen oleh air, maka dapat melekatkan butiran-butiran agregat hingga membentuk suatu massa yang kuat ( mengeras ) seperti batu.
SUSUNAN BAHAN BETON
Pada umumnya terdiri dari : Udara 3 %. Air 8 %. Semen 15 %. Agregat 75 %.
BERAT VOLUME BETON1.
2.
3.
Beton Berat, mempunyai berat volume > 2,8 ton/m3 Beton Normal, mempunyai berat volume 1,8 2,8 ton/m3 Beton Ringan, mempunyai berat volume 0,6 1,8 ton/m3
MUTU DAN KELAS BETONKelas Mutu I B0 bk ( kg/cm2 ) bm S =46 ( kg/cm2 ) Pengawasan Terhadap Tujuan Non Strukturil B1 II K 125 K 175 K 225 III > K 225 125 175 225 225 200 250 300 300 Strukturil Strukturil Strukturil Strukturil Strukturil Sedang Ketat Ketat Ketat Ketat Tanpa Kontinu Kontinu Kontinu Kontinu Mutu Agregat Ringan Kekuatan Tekan Tanpa
TEKNIK PEMBUATAN BETONBETON BIASA : KONSTRUKSI BETON DIBUAT LANGSUNG DI LAPANGAN
(lanjutan)
TEKNIK PEMBUATAN BETONBETON PRECAST (PRACETAK)Dibuat dalam bentuk elemen-elemen jadi yang siap untuk dipasang Bentuk Beton Pracetak dapat berupa : 1. Lantai HCS 2. Lantai Half Slab 3. Tiang Pancang 4. Balok 5. Dll
(lanjutan)
TEKNIK PEMBUATAN BETON
TEKNIK PEMBUATAN BETON
(lanjutan)
(lanjutan)
TEKNIK PEMBUATAN BETON
(lanjutan)
TEKNIK PEMBUATAN BETON
(lanjutan)
TEKNIK PEMBUATAN BETON
(lanjutan)
TEKNIK PEMBUATAN BETON
BETON PRESTRES
(lanjutan)
TEKNIK PEMBUATAN BETON
LOKASI KABEL PRATEGANG
PEMASANGAN KABEL PRATEGANG
PENARIKAN KABEL
(lanjutan)
TEKNIK PEMBUATAN BETON
BETON KOMPOSITPenghubung geser
Garis netral Komposit Garis netral Balok
SHEAR CONECTOR
PENGENDALIAN PEMBETONAN SEBELUM PELAKSANAAN
SEMEN Berat jenis Semen Portland umumnya berkisar antara 3,0 sampai 3,2. Jika berat jenis semen kurang dari 3,0 atau lebih dari 3,2, berarti semen tersebut sudah tidak murni lagi
PENGENDALIAN PEMBETONAN SEBELUM PELAKSANAAN
AGREGAT HALUS
Mempunyai butir yang tajam. Tidak boleh mengandung Lumpur > 5%, apabila melebihi harus dicuci. Tidak boleh mengandung zat organis yang dapat mengurangi mutu beton.
PENGENDALIAN PEMBETONAN SEBELUM PELAKSANAAN
Mempunyai butir yang keras dan tidakberpori Agregat yang berbentuk pipih tidak boleh > 20 % dari pemakaian agregat beton. Tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1 % dan tidak boleh mengandung zat yang merusak mutu beton.
AGREGAT KASAR
PENGENDALIAN PEMBETONAN SEBELUM PELAKSANAAN
AIR
Air harus bersih. Tidak mengandung Lumpur, minyak dan benda terapung Tidak mengandung garam yang dapat larut dan merusakbeton lebih dari 15 gr/ltr. Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gr/ltr. Khusus untuk beton pratekan, kecuali syarat-syarat tersebut di atas, air tidak boleh mengandung Chlorida lebih dari 50 ppm.
PENGENDALIAN PEMBETONAN SEBELUM PELAKSANAAN
BAJA TULANGAN
PENYIMPANAN BAHAN
SEMEN
PENYIMPANAN BAHAN
AGREGAT
PENYIMPANAN BAHAN
BAJA TULANGAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
PEK. BEKISTING
PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN TULANGAN PEKERJAAN PENGADUKAN PEMERIKSAAN ADUKAN & BENDA UJI PENGECORAN & PEMADATAN
PENGENDALIAN MUTU SETELAH PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
PERAWATAN BETON