Strabismus Cantika

Post on 21-Dec-2015

258 views 4 download

description

strabismus ppt

Transcript of Strabismus Cantika

Intan Cantika

2010730053

Dr. Abizar, SpM

STRABISMOS (squint/juling) Ocular Misalignment

Disebabkan :1. Abnormalitas penglihatan binokuler2. Anomali kontrol neuromuskuler pergerakan

okuler

Strabismus adalah suatu kelainan mata dimana visual axis dari kedua mata tidak mengarah secara bersamaan kepada titik fiksasi

GANGGUAN PSIKOLOGIS GANGGUAN FUSI DAN STEREOSKOPIK DIPLOPIA / CONFUSION SUPRESI AMBLYOPIA EYE STRAIN / READING PROBLEM

FUSI : Proses penggabungan secara mental

berdasarkan kemampuan otak untuk mendapatkan satu penglihatan tunggal yang berasal dari dua sensasi masing-masing mata

STEREOPSIS

Merupakan kesanggupan melihat sebuah benda dengan kedua mata yang memberikan kesan tiga dimensi

AC/A Ratio

Adalah angka yang menyatakan perbandingan dari konvergensi akibat akomodasi dengan besarnya akomodasi N : 3 – 4 prisma dioptri / akomodasi 1 dioptri

SUMBU DAN PERGERAKAN BOLA MATA

Axes of Fick X : transversal Y : sagital Z : vertikal

Jenis gerakan bola mata: Duksi (pergerakan satu mata)

Pergerakan dua mata:

Versi : kedua mata bergerak ke arah sama

Vergen : kedua mata bergerak berlawanan arah

EXTRAOCULAR MUSCLES

PEMERIKSAAN STRABISMUS

Hirschberg Test (corneal light reflex)

00ºº

1515ºº

4545ºº

2828ºº300

Strabismus paralitik Strabismus non paralitik

Sudut deviasi tidak sama kesemua arah Sudut deviasi bertambah besar bila

melihat kearah otot yang parese Sudut deviasi berkurang / hilang bila

melihat kearah yang berlawanan dengan otot yang parese.

Pada umumnya dapat dilihat dari: - usia timbulnya deviasi - besarnya sudut deviasi - ada/tidaknya amblyopia - ada/tidaknya faktor herediter - jenis dan besarnya kelainan refraksi - besarnya deviasi jauh dan dekat - pola fiksasi (satu mata/bergantian)

GAMBARAN KLINIS STRABISMUS

Akomodatif 1. Refraktif : (hipermetrop, AC/A ratio normal) 2. Non refraktif : (high AC/A ratio) Gambaran klinis

Usia timbulnya deviasi : ± 2,5 th ( 2-7 th) Besarnya sudut deviasi : kecil (15-20 prisma dioptri) Amblyopia: sering Faktor heriditer: (+) Kelainan refraksi : - Refraktif : hypermetropia - Non refraktif : High AC/A

deviasi jauh dan dekat – Refraktif : dev jauh = dekat - Non refraktif : dev dekat > dev jauh

pola fiksasi : satu mata (yg sehat)

TERAPI : - Refraktif : kaca mata (+) & miotik - Non refraktif : kaca mata bifokal & miotik

Non akomodatif : 1.Esotropia kongenital Kelainan di pusat akomodasi konvergensi

Gambaran klinik - usia timbulnya deviasi : < 6 bulan - besarnya sudut deviasi : besar > 50 prisma - amblyopia: jarang ( cross fixation) - faktor heriditer: (+) - kelainan refraksi : kecil / (-) - deviasi jauh dan dekat : sama - pola fiksasi : bergantian TERAPI: Operasi - recess m.rectus medial dan resect m.rectus lateral - bilateral recess m. rectus medial

2.Esotropia didapat: akibat adanya kel. sensoris spt: katarak, ptosis kongenital, leukoma

cornea, kel.retina. Gambaran klinik - usia timbul deviasi: 6 bulan stlh timbul kel.sensoris - besarnya sudut deviasi: kecil - ambliopia: tergantung usia timbul kel. sensoris - faktor heriditer: (-) - kelainan refraksi : kecil / (- ) - deviasi jauh dan dekat : sama - pola fiksasi : satu mata

TERAPI: Operasi ( recess m.rectus medial dan resect m.rectus lateral)

Esotropia kombinasi akomodatif dan non akomodatif

1. Eksotropia intermitten Biasanya dari eksoforia yang berkembang

jadi eksotropia (akibat kelelahan,penyakit umum,tidak konsentrasi/melamun, perubahan anatomis orbita karena faktor usia)

2. Eksotropia konstan - Timbul sejak lahir - Eksotropia intermitten yang berkembang

jadi konstan.

Gambaran klinik - usia timbulnya deviasi: kongenital < 6 bln intermitten: 2-7 th - sudut deviasi: besar ( > 50 prisma ) - amblyopia : kongenital (+); intermitten (-) - faktor heriditer: (+) - kelainan refraksi : kecil / (-) - deviasi jauh dan dekat : -kongenital: sama -intermitten jauh>dekat - pola fiksasi: kongenital: satu mata intermitten: bergantian

TERAPI

Operasi: Recess m.rectus lateral Resect m.rectus medial

A Pattern : Bila deviasi waktu melihat kebawah lebih besar dari melihat keatas (minimal 10 PD)

V Pattern :

Bila deviasi waktu melihat keatas lebih besar dari melihat kebawah (minimal 15 PD ) Penyebab : disfungsi M.Obliq, disfungsi M.Rectus

Horizontal

Pengobatan: - tenotomi - recess

- supra/infra placement

V pattern Esotropia

A pattern Esotropia

PENGOBATAN LAIN STRABISMUS:

- PRISMA - BOTULINUM TOXIN

Amblyos : redup,pudar,suram

Ops : mata

Amblyopia kurangnya tajam penglihatan yang tidak

dapat dikoreksi refraksi dan pada pemeriksaan secara oftalmoskopi tidak

ditemui kelainan patologis/struktural

Tajam penglihatan mata amblyop: 20/30 atau perbedaan 2 baris snellen atau lebih buruk

Amblyop - ringan : 20/30 – 20/70

- sedang : 20/80 – 20/120 - berat : lebih buruk dari 20/120

Insiden : 2 – 2,5% dari jumlah penduduk

MEKANISME DASAR TERJADINYA AMBLYOPIA:

1. Adanya gangguan penglihatan binokuler 2. Kurang tegasnya bayangan yang jatuh di fovea 3. Gabungan kedua faktor diatas

1. Strabismus (Ambliopia Strabismik)2. Kelainan Refraksi (Ambliopia Refraktif)3. Deprivasi (Ambliopia Deprivasi)

Amblyopia Strabismik

Ambliopia Strabismik lebih sering terjadi pada esotropia

dibanding eksotropia

Helveston: - esotropia 80% - eksotropia 17% Pollard : - esotropia 51,9% - eksotropia 15,5%

Amblyopia Refraktif - anisometropia

(kelainan refraksi berbeda kedua mata)

- iso ametropia (kelainan refraksi sama kedua mata)

Amblyopia Deprivasi Disini terjadi hambatan sinar masuk ke dalam mata

Tajam penglihatan menurun 20/30 atau perbedaan 2 baris snellen (lebih buruk)

Adanya Crowding phenomen

Tak terjadi penurunan tajam penglihatan Tak terjadi penurunan tajam penglihatan dengan dengan neutral density filterneutral density filter

Pola fiksasi yang tidak normal (diluar fovea/eksentrik)

DETEKSI MASSAL AMBLYOPIA PADA ANAK USIA < 7 TAHUN

TNO stereoscopic test Alat ini terdiri dari buku yang tiap lembarnya mempunyai gambar dengan tajam penglihatan stereoskopik berbeda

Photo Screening Dengan cara ini

dapat mendeteksi

kelainan yang me

nyebabkan ambliopia

(strabismus,

kelainan refraksi

dan kekeruhan media)

TERAPI

1. Koreksi kelainan refraksi 2. Oklusi 3. Pleoptik 4. Penalisasi (atropin tetes,kaca mata, kombinasi atropin dan kaca mata) 5. CAM vision stimulator 6. Terapi obat L-Dopa (Levodopa/Carbidopa)