Post on 06-Jul-2018
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
1/31
TUGAS INDIVIDU
TEORI PEMBANGUNAN WILAYAH
Dosen: Abd. Rahman, S.Pd., M.Si.
Disusun oleh :
MULYANA
1396140002
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
TEORI PEMBANGUNAN WILAYAH
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
2/31
1. TEORI SEWA TANAH (VON THUNEN )
Johann Heinrich Von Thunen menguraikan teori sewa
lahan diferensial dalam bukunya yang berjudul Der Isolelerte
Staat, in Beziehung auf Landwirtschaft und
Nationalokonomie. Dimana pembahasan Von Thunen adalah
mengenai lokasi dan spesialisasi pertanian. Dalam teorinya ia
memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan
pasar, ia menggambarkan bahwa jenis penggunaan tanah
yang ada di suatu daerah dipengaruhi perbedaan ongkos
transportasi tiap komoditas ke pasar terdekat.
Von Thunen mengeluarkan asumsinya mengenai tanah
pertanian, asumsiasumsi tersebut yaitu:!. "ilayah model yang terisolasikan #isolated state$ adalah
bebas dari pengaruh pasar kotakota lain.
%. "ilayah model membentuk tipe pemukiman
perkampungan di mana kebanyakan keluarga petani
hidup pada tempattempat yang terpusat dan bukan
tersebar di seluruh wilayah.
&. "ilayah model memiliki iklim, tanah, topogra' yang
seragam atau uniform #produkti(itas tanah secara 'sik
adalah sama$.). "ilayah model memiliki fasilitas transportasi tradisional
yang relatif seragam.
*. +aktorfaktor alamiah yang mempengaruhi penggunaan
lahan adalah konstan, maka dapat dianalisis bahwa sewa
lahan merupakan hasil persaingan antara berbagai jenis
penggunaan lahan.
Dari asumsi diatas memaksa petani untuk menyewa lahan
dekat dengan pusat pasar atau kota. Dengan begitu akan
diperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil pertanian.
Tetapi mereka juga harus rela mengeluarkan banyak uang,
karena semakin dekat dengan pusat pasar harga sewa lahan
akan semakin mahal. ehingga makin tinggi kemampuan
petani untuk menyewa lahan maka ia akan mendapatkan
lokasi yang semakin dekat dengan pusat pasar.
-enurut Von Thunen, produsenprodusen tersebar di
daerah luas, sedangkan pembelipembeli terkonsentrasi pada
titik sentral #buyers concentrated, sellers dispersed$. Titik
sentral pada umumnya merupakan kota #pusat pasar$, dan
tidak terdapat perbedaan lokasi di antara para pembeli di
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
3/31
dalam kota. emua pembeli membayar suatu harga tertentu,
tetapi unit penghasilan bersih di antara para produsen
berbedabeda, tergantung pada jaraknya dari pusat
konsumsi. Jika terdapat kenaikan biaya transport, maka harga
barang akan naik, dan sebaliknya penurunan biaya transport
akan menurunkan harga pasar dan memperbesar penjualan.
-anfaat dari penjualan yang bertambah tersebut akan
dinikmati oleh para penjual yang jaraknya lebih jauh, yang
berarti lebih banyak penjual yang melayani suatu pasar,
maka akibatnya permintaan meningkat pula. -odel Von
Thunen ini termasuk dalam kategori satu unit pasar dan
banyak unit produksi. Jadi, inti dari teori Von Thunen adalah bahwa sewa lahan
akan memiliki harga yang berbeda, tergantung dengan tata
guna lahannya. ahan yang berada di pusat kota akan
memiliki harga sewa lahan yang jauh lebih tinggi dan biaya
transportasi pun semakin murah dibandingkan dengan sewa
lahan di daerah pedalaman atau pinggiran kota. /arena
makin jauh jarak yang akan ditempuh, maka makin mahal
biaya transportasi yang akan dikeluarkan.
-odel ini dapat dikatakan masih sangat sederhana, tetapisumbangan pemikirannya terhadap ilmu pengembangan
wilayah adalah cukup penting sampai sekarang yaitu
mengenai penentuan kawasan # zoning$ menurut berbagai
jenis kegiatan usaha # pertanian$.
2. TEORI LOKASI OPTIMUM DAN AGLOMERASI INDUSTRI ( ALFRED WEBER)
Dalam teorinya 0lfred "eber menekankan pentingnya
biaya transport sebagai faktor pertimbangan lokasi. Dimana
teori "eber sebenarnya menentukan dua kekuatan lokasional
primer, yaitu orientasi transport dan orientasi tenaga kerja.
1ada dasarnya pengusaha itu mempunyai kebebasan untuk
menempatkan industri atau pabriknya.
2iaya transport dianggap sebagai suatu (ariabel penting
dalam penentuan lokasi industri. 0dapun asumsi sederhana
yang ditetapkan yaitu tingkat biaya transport adalah 3at
berdasarkan pada berat muatan dan fasilitas transportasi
tersedia ke segala jurusan. Tetapi asumsi tersebut tidak
sesuai dengan kenyataan karena pada umumnya biaya
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
4/31
transport untuk hasil akhir seringkali lebih tinggi daripada
untuk bahan baku dan fasilitas transport hanya terbatas pada
sejumlah rute.
Dalam mengembangkan teorinya, "eber
mengitroproduksikan beberapa konsep pokok, yakni indeks
material #material index$ adalah perbandingan berat bahan
baku dan berat hasil akhir. 2erat lokasional #locational
weight$ adalah berat total dari semua barang #meliputi hasil
akhir, bahan baku, bahan bakar, dsb.$ yang harus diangkut ke
dan dari tempat produksi untuk setiap satuan keluaran.
4ndustriindustri dengan berat lokasional tinggi akan tertarik
pada sumber bahan baku, sedangkan industriindustri denganberat lokasional rendah cenderung mendekati pasar. Dan
isodapan kritis #critical isodapanes$ adalah jika selisih antara
tambahan biaya transport sama dengan keuntungan
keuntungan biaya non transport yang dapat diperoleh pada
suatu tempat alternatif.
/edua konsep berat lokasional dan isodapan kritis dapat
pula digunakan untuk menjelaskan teori "eber tentang
aglomerasi industri. Dimana secara teoretik dijelaskan,
tempat optimal #optimal site$ adalah tempat dimana biayabiaya transpor bagi kombinasi keluaran total adalah yang
paling rendah. Dalam praktek, hal ini berarti bahwa yang
terbesar di antara ketiga perusahaan tersebut akan menarik
perusahaanperusahaan yang lebih kecil ke suatu lokasi di
dalam segmen yang lebih dekat kepada titik biaya transport
minimumnya perusahaan terbesar tersebut. /arena
perubahan posisi lokasi yang harus dilakukan oleh
perusahaan terbesar adalah lebih kecil kemungkinannya
daripada yang harus dilakukan oleh perusahaanperusahaan
kecil lainnya, maka de(iasi total dari titiktitik biaya transport
minimum dapat dikatakan kecil saja kemungkinannya.
Dalam teori ini "eber berusaha untuk menetapkan lokasi
yang optimal dalam arti pemilihan lokasi yang mempunyai
biaya minimal, meskipun dalam hal ini pengaruh permintaan
tidak diperlihatkan. okasi dengan biaya minimal tersebut
mungkin berorientasi pada tersedianya tenaga kerja atau
transportasi ataupun ditentukan oleh keuntungankeuntungan
yang ditimbulkan oleh aglomerasi.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
5/31
Dan menjelaskan terjadinya e(olusi ekonomi tata ruang
dalam arti strata yang sukses seperti pembangunan industri
#pusatpusat kegiatan ekonomi$, terjadinya urbanisasi dan
struktur masyarakat kota dianggap mempunyai kedudukan
yang lebih tinggi dari strata pertanian.
Tetapi teori "eber ini memiliki kelemahankelemahan
yang dikemukakan secara umum: #!$ keuntungan
keuntungan aglomerasi #agglomeration economies$ yang
diketengahkan itu tidaklah merupakan suatu daftar yang
lengkap dan menyeluruh, karena tidak mencakup bunga
modal, asuransi, dan pajak. #%$ analisis "eber tidak mudah
dioperasionalisasikan karena fungsi aglomerasi adalahmerupakan suatu konstruk teoretik yang sukar
dikuanti'kasikan, seperti halnya keuntungankeuntungan
eksternal adalah sukar diukur. #&$ menurut pendapatnya,
penghematan biaya aglomerasi yang terbesar adalah dalam
industriindustri yang nilai tambahnya tinggi, semakin
bertambahnya kepadatan penduduk dan semakin
berkurangnya tarif angkutan, keduaduanya menambah
kecenderungan aglomerasi dapat dipadukan ke dalam proses
perkembangan ekonomi yang akan berakibat bahwaperubahan lokasional akan dicerminkan oleh semakin
bertambahnya aglomerasi, tetapi hal ini adalah kurang
rele(an.
3. TEORI TEMPAT SENTRAL (WALTER CHRISTALLER)
"alter 5hristaller mengintroduksikan teori tempat sentral
#central place$. -odelnya dinyatakan sebagai suatu sistem
geometrik yang dikenal dengan nama 6istem /7&8, dimana
/ ditetapkan secara arbitrer sebagai huruf indeks yang
digunakan untuk notasi pola pemukiman. 0sumsiasumsi
yang digunakan 5hristaller sebagai berikut:
!. "ilayah model merupakan dataran tanpa roman, tidak
memiliki raut tnda khusus baik alamiah maupun buatan
manusia.
%. 1erpindahan dapat dilakukan ke segala jurusan, suatu
situasi yang dilukiskan sebagai permukaan isotropik.
&. 1enduduk serta daya belinya tersebar merata di seluruh
wilayah.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
6/31
). /onsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip
minimisasi jarak
2erdasarkan asumsiasumsi diatas, 5hristaller
mengembangkan pemikirannya menyusun suatu model
wilayah perdagangan yang e'sien yang berbentuk segi enam
#heksagonal$ yang meliputi seluruh dataran tanpa tumpang
tindih menyerupai sarang lebah atau honeycombs dan tiap
wilayah perdagangan heksagonal memiliki pusat. 2esar
kecilnya pusatpusat tersebut adalah sebanding dengan
besarkecilnya masingmasing heksagonal.
ecara hori9ontal, model 5hristaller menunjukkan
kegiatankegiatan manusia yang terorganisasikan dalam tataruang geogra's dan tempattempat sentral #pusatpusat$
yang lebih tinggi ordernya mempunyai wilayah perdagangan
atau wilayah pelayanan yang lebih luas. Tempattempat
sentral kecil dan wilayahwilayah komplementernya tercakup
dalam wilayahwilayah perdagangan dari pusatpusat yang
lebih besar.
ecara (ertical, model tersebut memperlihatkan bahwa
pusatpusat yang lebih tinggi ordernya mensuplai barang
barang ke seluruh wilayah, dan kebutuhan akan bahanbahanmentah di pusatpusat yang lebih tinggi ordernya disuplai
oleh pusatpusat yang lebih rendah ordernya.
1rinsip pemasaran dengan susunan piramidal pada model
tempat sentral dapat menjamin minimisasi biayabiaya
transport. amun, teori ini tetap memiliki kelemahan
kelemahan, diantaranya model tersebut tidak menunjukkan
adanya spesialisasi atau pembagian kerja di antara pusat
pusat tersebut. elain daripada itu menurut 5hristaller,
seluruh wilayah dapat dilayani, sedangkan dalam
kenyataannya sebagian dari wilayahwilayah yang dimaksud
tidak seluruhnya dapat terlayani karena terbatasnya fasilitas
transportasi dan hambatanhambatan geogra's. Teori tempat
sentral dapat dikatakan kaku dan terlalu sederhana
#oersimpli!cation$.
Teori tempat sentral menjelaskan pola geogra's dan
struktur hirarkis pusatpusat kota dan wilayahwilayah nodal
#pusatpusat perkotaan$, akan tetapi tidak menjelaskan
bagaimana pola geogra's tersebut terjadi secara gradual dan
bagaimana pola tersebut mengalami perubahanperubahan
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
7/31
pada masa depan, atau dengan perkataan lain tidak
menjelaskan gejalagejala #fenomena$ pembangunan.
Disamping kelemahan yang dimiliki teori tempat sentral,
;ichardson mengemukakan beberapa keterbatasan yang
dimiliki teori ini yaitu, #!$ teori sentral tidak memberikan
penjelasan secara lengkap mengenai pertumbuhan kota
karena teori tersebut diformulasikan berdasarkan
pembangunan daerah pertanian yang tersusun secara
hirarkis dan berpenduduk secara merata. #%$ analisis tempat
sentral menekankan pada peranan sektor perdagangan dan
kegiatankegiatan jasa daripada kegiatankegiatan
manufaktur. #&$ pertumbuhan kota meningkat terus dansetelah sampai pada suatu tingkat tertentu diperlukan
tambahan sumberdayasumberdaya yang berasal dari luar
wilayah nodal. -odel tempat sentral ternyata tidak berhasil
menjelaskan timbulnya kecenderungan yang kuat dalam
masyarakat mengenai pengelompokkan perusahaan
perusahaan karena pertimbangan keuntungankeuntungan
aglomerasi dan ketergantungan lokasi.
-eskipun model tempat sentral mempunyai keterbatasan
keterbatasan, namun sesungguhnya teori tempat sentralmengandung paling sedikit tiga konsep fundamental, yaitu
proses penyebaran pertumbuhan mengikuti pola ambang
#trhresold$ #jumlah penduduk$ dan pola lingkup #range$
#sistem lokasi$: kedua faktor tersebut menentukan hirarki
#hierarchy$ tempat sentral.
Teori tempat sentral untuk sebagian bersifat positif karena
berusaha menjelaskan pola aktual arus palayanan jasa, dan
untuk sebagian lagi bersifat normatif karena berusaha
menentukan pola optimal distribusi tempattempat sentral.
/eduanya mempunyai kontribusi pada pemahaman interrelasi
spasial dan mengenai kotakota sebagai sistem di dalam
sistem perkotaan. Dalam hubungannya dengan pertumbuhan
kota, teori tempat sentral menyatakan bahwa fungsifungsi
pokok pusat kota adalah sebagai pusat pelayanan bagi
wilayah komplementernya #wilayah belakangnya$, yaitu
mensuplai barangbarang dan jasajasa sentral seperti jasa
jasa perdagangan, perbankan, professional, pendidikan,
hiburan dan kebudayaan, dan jasajasa pemerintah kota.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
8/31
4nti pokok teori tempat sentral adalah menjelaskan model
hirarki perkotaan #urban hierarchy $ yaitu pertumbuhan hirarki
kota dan ketergantungan antara pusatpusat kota dan
wilayahwilayah di sekitarnya.
4. TEORI KERUCUT PERMINTAAN ( AUGUST LOSCH )
0ugust osch telah mengetengahkan suatu model
keseimbangan regional spasial. 4a termasuk yang pertama
menguraikan prinsipprinsip dasar analisis spasial dan
menginterprestasikan ekonomi spasial dalam pasar
persaingan monopolistik. Dimana dalam teori ini ditunjukkan
perbedaanperbedaan antara model osch dengan model Von Thunen yang meskipun begitu baik osch maupun Von
Thunen dalam teorinya menjelaskan tentang interdenpendasi
antara kota dengan daerahdaerah belakangannya, dimana
terdapat arus memusat ke kotakota dan arus menyebar ke
daerahdaerah belakang. /emudian teori osch ini merupakan
perluasan dari teori tempat sentral yang diformulasikan oleh
5hristaller.
Dalam mengembangkan modelnya osch menggunakan
beberapa asumsi, yaitu:!. Tidak terdapat (ariasi dalam biaya dan tidak ada
perbedaanperbedaan spasial dalam sumberdaya,
termasuk tenaga kerja dan modal di seluruh wilayah
#wilayah dianggap homogin$ sehingga perusahaan dapat
ditempatkan di mana saja.
%. 1enduduk tersebar merata, kepadatan dianggap uniform,
cita rasa konstan, dan perbedaan pendapatan diabaikan,
sehingga dapat dijelaskan bahwa permintaan mempunyai
korelasi negatif terhadap jarak secara langsung, hal ini
berarti semakin jauh jaraknya dari lokasi pabrik, maka
jumlah permintaan menjadi semakin berkurang.
&.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
9/31
permintaan seorang petani dianggap dapat mewakili untuk
semua petani. -enurut osch terdapat tiga jenis wilayah
ekonomi, yaitu wilayah pasar sederhana, jaringan wilayah
pasar dan sistem wilayah pasar. "ilayah pasar indi(idual
tersebut nampaknya sangat sederhana dan sangat
tergangtung pada perdagangan, sedangkan sistem wilayah
pasar sangat kompleks, walaupun merupakan bentuk ideal
yang menekankan pada swasembada, akan tetapi sulit
dijumpai dalam kenyataannya. /enyataan menunjukkan
bahwa banyak komoditas diproduksikan dan diperdagangkan
mencapai diluar lingkup sistem, maka terjadilah wilayah
wilayah suatu egara.0ntara wilayah sederhana dan sistem regional lengkap
terdapat jaringan trayek transport menghubungkan kotakota
dalam pengertian pusat sentral. "alapun jaringan dan
daerahdaerah produksi dan konsumsi sudah nyata, akan
tetapi perlu dibedakan dengan sistem wilayah. istem
wilayah merupakankesatuan dari banyak wilayah, merupakan
suatu organisme daripada sebagai suatu organ.
Teori osch mempunyai beberapa keterbatasan. #!$
ebagian besar keterbatasan berkaitan erat dengan asumsiasumsinya yang sangat sederhana. Dapat dimengerti bahwa
tanpa asumsi yang seragam, misalnya distribusi penduduk
merata secara spasial dan biaya yang sama di seluruh lokasi,
maka analisis akan sangat sulit dilakukan. Tetapi asumsi
asumsi tersebut menimbulkan ketidakonsistenan, misalnya
antara distribusi penduduk yang uniform dan pola konsetrasi
hirarki kegiatankegiatan ekonomi. /onsetrasi terjadi di
sekeliling pusat atau sebagai konsekuensi dari
bertumpangannya jaringan wilayahwilayah pasar.
/onsentrasi tersebut akan menyebabkan ekspansi penduduk
pada pusatpusat dan pengelompokanpengelompokan
pembeli dapat membentuk wilayahwilayah pasar secara
tidak beraturan. #%$ 0nalisis osch meremehkan
penghematanpenghematan aglomerasi pada produksi
industri khususnya dalam suatu industri tunggal dan tidak
menjelaskan secara komprehensif mengenai kehadiran titik
titik nodal dalam ekonomi tata ruang.
umbangan pemikiran teori osch dalam pengembangan
wilayah dapat disebutkan yaitu wilayahwilayah yang
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
10/31
membentuk sistem jaringan wilayah pasar diasosiasikan
sebagai wilayah ekonomi, pusatpusat wilayah pasar yang
mempunyai kedudukan sebagai unitunit produksi dapat
diinterpretasikan sebagai pusatpusat urban, dan hubungan
antar pusatpusat wilayah pasar dikaitkan dengan perumusan
tentang hirarki dan hubungan fungsional antar pusatpusat
urban.
0dapun perbedaan model yang dikemukakan oleh osch
dan Von Thunen. osch menekankan pada kegiatankegiatan
sekunder yaitu lokasi produksi industri dimana wilayah
produksi industri berbentuk titiktitik # punctiform$ dan lokasi
terbaik untuk konsumsi barangbarang industri adalah dikotakota. edangkan Von Thunen menitikberatkan sektor
pertanian yaitu lokasi produksi pertanian dimana wilayah
produksi pertanian merupakan daerah luas #areal$ dan lokasi
terbaik untuk konsumsi bahan pangan diperlihatkan oleh
distribusi penduduk yang merata. 1erbedaan lain antara
industri dan pertanian dapat ditunjukkan, yaitu industri
menjual barangbarang hasilnya kepada langganan
langganan di sekitarnya, sebaliknya hasilhasil pertanian
dijual kepada para pembeli di kotakota. Teori osch merupakan perluasan dari teori tempat sentral
yang diformulasikan oleh 5hristaller. 0sumsiasumsi yang
digunakan osch hampir sama dengan asumsi yang
digunakan 5hristaller diantaranya: #!$ wilayah model
merupakan dataran yang homogin, #%$ penduduk dan tenaga
belinya tersebar merata di seluruh wilayah, serta #&$ tidak
adanya keuntungankeuntungan eksternal, 5hristaller dan
osch menjelaskan susunan pusatpusat secara spasial.
-eskipun begitu, tetap keduanya mempunyai perbedaan,
baik dalam lingkup dan cara pandang yang dikembangkan
dalam masingmasing modelnya. #!$ 5hristaller
mengembangkan modelnya dari atas atau skala besar
#nasional$ yaitu setiap wilayah perdagangan yang e'sien
berbentuk segi enam #heksagonal$ memiliki pusat: besar
kecilnya pusatpusat tersebut adalah sebanding dengan
besarkecilnya masingmasing wilayah heksagonal.
edangkan osch mengembangkan modelnya mulai dari
bawah yaitu wilayah spasial yang tersempit ruang
lingkupnya. -ulamula wilayah perdangan berbentuk wilayah
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
11/31
pasar sederhana, kemudian berkembang menjadi suatu
jaringan wilayah pasar, dan akhirnya membentuk sistem
wilayah pasar. #%$ 2arangbarang yang digunakan dalam
model osch termasuk dalam golongan barangbarang yang
dapat diangkut #transportable commodities$, sedangkan
model 5hristaller menekankan pada jasajasa yang tidak
mobil #immobile serice$. #&$ model 5hristaller menganalisis
susunan spasial baik dari segi mikro maupun dari segi makro.
0nalisis dari segi mikro adalah mengenai distribusi produksi
barangbarang secara indi(idual, dan analisis dari segi makro
menyangkut distribusi spasial dan distribusi aglomerasi.
edangkan model osch tidak menganalisis susunan spasialsecara makro atau agregatif. /arya osch bukan merupakan
susunan spasial yang o(erall, tetapi lebih merupakan model
lokasi spesialisasi spasial dan perdagangan barangbarang
indi(idual daripada sebagai model susunan spasial secara
kebulatan.
4nti teori yang dikemukakan 5hristaller, pusatpusat yang
lebih tinggi ordernya melayani pusatpusat yang lebih rendah
oerdernya. edangkan inti teori yang dikemukakan osch,
pusatpusat yang lebih kecil melayani pusat yang lebih besar.2ilamana osch dikaitkan dengan "eber, maka dapat
dikemukakan tanggapan bahwa keduanya mempunyai nama
yang sangat menonjol dalam sejarah analisis lokasi. -eskipun
keduanya menekankan pada kegiatan sekunder, "eber
memberikan tekanan pada faktorfaktor biaya dan
kemungkinan aglomerasi. edangkan analisis osch
didasarkan pada asumsi biaya uniform, maka faktorfaktor
permintaan #analisis wilayah pasar$ menentukan lokasi dan
distribusi produsen #yang berbentuk titiktitik pusat wilayah$.
5. TEORI KUTUB PERTUMBUHAN (FRANCOIS PERROUX )
+rancois 1errou= menurut pendapatnya, pertumbuhan
ataupun pembangunan tidak di lakukan di seluruh tata
ruang, tetapi terbatas pada beberapa tempat atau lokasi
tertentu. Tata ruang di identi'kasikanya sebagai arena atau
medan kekuatan yang di dalamnya terdapat kutubkutub atau
pusatpusat. etiap kutub mempunyai kekuatan pancaran
pengembangan keluar dari kekuatan tarikan kedalam. Teori
ini menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi dan
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
12/31
khususnya mengenai perusahaanperusahaan dan industri
industri serta saling ketergantungannya, dan bukan mengenai
pola geogra's dan pergeseran industri baik secara intra
maupun secara inter, tetapi pada dasarnya konsep kutub
pertumbuhan mempunyai pengertian tata ruang ekonomi
secara abstrak.
4stilah kutub #pole$ dan polarisasi menurut ahliahli
1rancis, suatu kutub berarti suatu pengelompokkan atau
konsentrasi unsurunsur berarti suatu pengelompokan atau
konsentrasi unsurunsur abstrak, tetapi juga dalam
pengertian tata ruang geogra's, dengan demikian suatu
kutub kurang lebih menyerupai suatu puncak kepadatan padasuatu dataran. 4stilah polarisasi digunakan untuk menjelaskan
proses terbentuknya, perkembangannya, dan
kemundurannya. Di lain pihak , menurut ahliahli 4nggris
polarisasi di artikan sebagai keadaan di mana terdapat dua
kutub saja #yaitu kutub utara dan kutub selatan$, sedangkan
menurut pengertian para ahliahli prancis mungkin saja
terdapat lebih dari dua kutub dalam waktu yang bersamaan.
1errou= menekankan pada dinamisme industriindustri
dan aglomerasi industriindustri di 2agianbagian tata ruanggogra's. ecara esensial teori kutub pertumbuhan di
kategorisasikan sebagai teori dinamis. 1roses pertumbuhan di
gambarkan sebagai keadaan yang tidak seimbang karena
adanya kesuksesan atau keberhasilan kutubkutub dinamis.
4nti pokok dari pertumbuhan wilayah terletak pada ino(asi
ino(asi yang terjadi pada perusahaanperusahaan atau
industriindustri berskala besar dan terdapatnya
ketergantungan antar perusahaan atau industri.
Dalam kerangka dasar pemikiran 1errou= , suatu tempat
merupakan suatu kutub pertumbuhan apabila di tempat
tersebut terdapat industri kecil yang memainkan peranan
sebagain pendorong yang dinamik kerena industri tersebut
mempunyai kemampuan untuk melakukan ino(asi.
4stilah industri pendorong dan industri kunci agar
digunakan secara tepat. 4ndustri pendorong adalah yang
mempunyai pengaruh penting terhadap kegiatankegiatan
pada industriindusri lainnya, baik sebagai pensuplai atau
langganan untuk barangbarang atau jasajasa, sedangkan
industri kunci adalah industri yang menentukan peningkatan
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
13/31
akti(itas maksimum. 4ndustri pendorong mempunyai
kemampuan menciptakan dorongan pertumbuhan yang kuat
dan mampu menggerakkannya kepada industriindustri lain
yang berbeda dalam lingkungannya. Jadi faktor utama dalam
ekspansi regional adalah interaksi antar industriindustri kunci
yang merupakan pusat nadi dari kutub pertumbuhan. /utub
pertumbuhan bukan hanya merupakan lokalisasi dari industri
kunci sematamata, tetapi kutub pertumbuhan harus juga
mendorong ekspansi yang luas di daerah sekitarnya, oleh
karena itu dampak polarisasi pada umumnya lebih menonjol
dibandingkan dengan keterhubungan antar industri.
/onsep kutub pertumbuhan merupakan suatu konsepyang sangat menarik bagi para perencanaan wilayah.
1ersoalan utama yang dihadapi dalam penerapan konsep
tersebut adalah pemilihan industri kunci atau industri yang
menonjol #leading industry $ sebagai penggerak dinamika
pertumbuhan. uatu kompleks industri yang harus
diperhatikan yaitu mengidenti'kasikan ketergantungan di
antara kegiatankegiatan ekonomi dan persoalan proses
pemindahan pertumbuhan, serta dimensi lokasional dan
geogra's dari kegiatankegiatan tersebut.1enafsiran secara fungsional menggambarkan kutub
pertumbuhan itu sebagai suatu kelompok perusahaan,
cabang industri, atau unsurunsur dinamik yang
meningkatkan kehidupan ekonomi. Dalam hal ini tidak terikat
pada daerah geogra's, yang penting adalah adanya
permulaan dari serangkaian perkembangan dengan dampak
pertumbuhan sesungguhnya, lebih banyak merupakan daya
tarik, yang mengundang berbagai kegiatan tertarik
menempatkan usahanya di suatu tempat tanpa adanya
interaksi atau keterkaitan antara usahausaha tersebut. Hal
ini tidak berarti bahwa kutub pertumbuhan secara fungsional
tidak mempunyai pengaruh atau akibat terhadap
perkembangan geogra's. 1errou= sesungguhnya belum
memberikan perhatian yang mendasar mengenai dimensi
tata ruang, ia lebih menekankan penelaan tentang gejala
aglomerasi pertumbuhan secara teritorial.
Tiga ciri penting dari konsep kutub pertumbuhan dapat
dikemukakan, yaitu: #a$ terdapat keterkaitan internal antara
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
14/31
berbagai industri secara teknik dan ekonomi, #b$ terdapat
pengaruh multiplier, dan #c$ terdapat konsentrasi geogra's.
Teori tempat sentral dan teori kutub pertumbuhan sama
sama menekankan pentingnya peranan pusat nodal, tetapi
keduanya berbeda dalam cara pandangnya. -enurut
5hristaller yang menopang pertumbuhan sesuatu tempat
sentral adalah wilayah pelayanannya, sedangkan menurut
1errou= yang menopang pertumbuhan wilayah pengaruh
adalah kutub pertumbuhan. 1erbedaan lainnya, teori tempat
sentral menggunakan metode deduktif dan mendasarkan
teori keseimbangan statik dari perusahaanperusahaan,
sedangkan teori kutub pertumbuhan menggunakan metodeinduktif dan merupakan suatu analisis yang dinamik
berdasarkan pada industriindustri secara makro agregat.
Teori tempat sentral hanya menjelaskan mengenai
pengelompokkan pada tata ruang geogra's, sedangkan teori
1errou= lebih berkenaan dengan pembahasan mengenai
perubahanperubahan struktural pada tata ruang industri
daripada menganalisis pengelompokkan pada tata ruang
geogra's dan aspekaspek pembangunan
amun teori kutub pertumbuhan 1errou= ini menuaibeberapa kritikan, diantaranya: #!$ kenyataan menunjukkan
bahwa besarnya suatu industri secara tersendiri tidak cukup
menjamin keberhasilan pertumbuhan ekonomi, #%$ peranan
industri pendorong seringkali ditafsirkan terlalu berlebihan,
dan #&$ teori kutub pertumbuhan tidak memberikan
penjelasan yang memuaskan mengenai proses aglomerasi.
6. TEORI KUTUB PEMBANGUNAN YANG TERLOKALISASIKAN (BOUDEVILLE )
2oude(ille menampilkan teori kutub pembangunan yang
terlokalisasikan #localized poles of deelopment $. -engikuti
pendapat 1errou=, ia mende'nisikan kutub pertumbuhan
wilayah sebagai seperangkat industriindustri sedang
berkembang yang berlokasi di suatu daerah perkotaan dan
mendorong pertumbuhan lebih lanjut perkembangan ekonomi
melalui wilayah pengaruhnya.
Teori 2oude(ille dapat dianggap sebagai pelengkap
terhadap teoriteori tempat sentral, yang diketengahkan oleh
5hristaller dan kemudian diperluas oleh osch, atau dapat
dikatakan bahwa teori 2oude(ille telah menjembatani
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
15/31
terhadap teoriteori spasial yang terdahulu, yang menekuni
persoalanpersoalan organisasi kegiatankegiatan manusia
pada tata ruang.
Teori 2oude(ille berusaha menjelaskan mengenai impak
pembangunan dari adanya kutubkutub pembangunan yang
terlokalisasikan pada tata ruang geogra's, sedangkan teori
lokasi berusaha untuk menerangkan dimana kutubkutub
pembangunan fungsional berada atau dimana kutubkutub
tersebut dilokalisasikan pada tata ruang geogra's pada
waktu yang akan datang.
Teori 2oude(ille merupakan teori kutub pertumbuhan
yang telah dimodi'kasi, dan dapat digunakan untukmenganalisis gejalagejala dinamis tersebut. Teori 2oude(ille
adalah berdasarkan teori pembangunan dinamis yang
menggunakan cara induktif dan berkenan dengan tingkat
industriindustri dan besaran makro.
1engelompokkan pada tata ruang geogra's telah
diperlihatkan dalam model tempat sentral. elanjutnya oleh
2oude(ille pengelompokkan ini diterapkan pada
pembangunan dalam arti fungsional, sedangkan difusi
#penghamburan$ pembangunan tata ruang geogra'sditerapkan pada pembangunan dalam tata ruang melalui tipe
transformasi.
Teori 2oude(ille meupakan alat yang ampuh untuk
menjelaskan tidak hanya mengenai pengelompokkan
geogra's sematamata, akan tetapi juga mengenai peristiwa
peristiwa geogra's dan transmisi pembangunan di antara
pengelompokkanpengelompokkan yang bersangkutan.
4mplikasi penting dari hubungan antara teori 2oude(ille
dan teori tempat sentral dalam konteks perencanaan dan
pengawasan pembangunan yang dihadapi oleh banyak
egara dapat dikemukakan dua persoalan yang rele(an, yaitu
#!$ bagaimana merintis proses pembangunan di wilayah
wilayah yang terbelakang secara terusmenerus. 1ersoalan ini
merupakan salah satu usaha mengarahkan pengaruh
pengaruh pembangunan dari instalasiinstalasi yang didirikan
pada unitunit di wilayah terbelakang tersebut ke tempat
tempat tertentu di sekitarnya. #%$ bagaimana mengarahkan
proses urbanisasi sedemikian rupa dapat diciptakan distribusi
pusatpusat kota secara geogra's yang mampu mendorong
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
16/31
pembangunan selanjutnya. 1ersoalan yang kedua pada
dasarnya merupakan usaha pemilihan lokasi yang tepat atau
cocok untuk pendirian perusahaanperusahaan industri dan
jasa.
7. TEORI DAMPAK TETESAN KE BAWAH DAN POLARISASI (HIRSCHMAN ) SERTA
DAMPAK PENYEBARAN DAN PENGURASAN (MYRDAL)
0lbert >. Hirschman adalah seorang penganjur teori
pertumbuhan tidak seimbang #unbalanced growth$. ecara
geogra's, pertumbuhan ekonomi pasti tidak seimbang.
Dalam proses pertumbuhan tidak seimbang selalu dapat
dilihat bahwa kemajuan di suatu tempat #titik$ menimbulkantekanantekanan, keteganganketegangan, dan dorongan
dorongan kearah perkembangan pada tempattempat #titik
titik$ berikutnya. Hirschman menyadari bahwa fungsifungsi
ekonomi berbeda tingkat intesitasnya pada tempattempat
originalnya sebelum disebarkan ke berbagai tempat lainnya.
4a menggunakan istilah titik pertumbuhan #growing point $
atau pusat pertumbuhan #growing centre$ dan bukan kutub
pertumbuhan #growth pole$ seperti yang dipakai oleh 1errou=
dan ahliahli 1erancis lainnya.0ntara pusat dan daerah belakang terdapat
ketergantungan dalam suplai barang dan tenaga kerja.
1engaruh polarisasi yang paling hebat adalah migrasi
penduduk ke kotakota besar #urbanisasi$ akan dapat
mengabsorsikan tenaga kerja yang terampil dan di lain pihak
akan mengurangi pengangguran tidak kentara di daerah
belakang. Hal ini tergantung pada tingkat komplementaritas
antara dua tempat tersebut.
Jika komplementaritas kuat akan terjadi proses
penyebaran pembangunan ke daerahdaerah belakang
#trickling down e"ect $, dan sebaliknya jika komplementaritas
lemah akan terjadi dampak polarisasi # polarization e"ect $.
Jika polarisasi lebih kuat dari dampak penyebaran
pembangunan maka akan timbul masyarakat dualistik, yaitu
selain memiliki ciriciri daerah perkotaan modern juga
memiliki ciriciri daerah perdesaan terbelakang. "alaupun
terlihat suatu kecenderungan yang suram, namun Hirschman
optimis dan percaya bahwa pada akhirnya pengaruh trickling
down akan mengatasi pengaruh polarisasi.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
17/31
Dalam jangka panjang penghematanpenghematan
eksternal dan tersedianya komplementaris di pusatpusat
akan menjamin penyebaran pembangunan ke daerahdaerah
di sekitarnya.
-yrdal berdasarkan kerangka konseptual yang serupa
mengenai struktur titiktitik pertumbuhan dan daerahdaerah
belakang, menggunakan istilah backwash e"ect dan spread
e"ect yang artinya persis serupa dengan dampak polarisasi
dan dampak trickling down. amun demikian, dalam hal
penekanan pembahasan dan kesimpulankesimpulan terdapat
perbedaan yang cukup besar. 4a berpendapat bahwa
polarisasi akan muncul lebih kuat daripada penyebaranpembangunan, perpindahan faktorfaktor produksi akan
menumpuk di daerahdaerah perkotaan yang memberikan
manfaatmanfaat kepadanya, dan sebaliknya di daerah
daerah perdesaan yang tidak menguntungkan akan menipis.
1usat pemikiran -yrdal pada mekanisme kausasi
kumulatif menyebabkan ia tidak dapat melihat dengan jelas
timbulnya kekuatankekuatan yang menimbulkan suatu titik
balik apabila perkembangan ke arah polarisasi di suatu
wilayah sudah berlangsung untuk beberapa waktu. /ausasisirkuler kumulatif selalu menghasilkan penyebaran
pembangunan yang lemah dan ketidakmerataan, atai dapat
dikatakan bahwa migrasi akan memperbesar ketimpangan
regional.
2erdasarkan pada perbedaan pandangan, maka
kebijaksanaan perspektif yang dianjurkan oleh Hirschman dan
-yrdal berbeda pula. Hirschman menyarankan agar
membentuk lebih banyak titiktitik pertumbuhan supaya
dapat menciptakan pengaruhpengaruh penyebaran
pembangunan yang efektif, sedangkan -yrdal menekankan
pada langkahlangkah kebijaksanaan untuk melemahkan
backwash e"ect dan memperkuat spread e"ects agar proses
kausasi sirkuler kumulatif mengarah ke atas, dengan
demikian semakin memperkecil ketimpangan regional.
/onsep dampak tetesan ke bawah atau trickling down
e"ect yang diformulasikan oleh Hirschman telah diterima dan
ditetapkan di banyak egara termasuk 4ndonesia.
/onsep trickling down e"ect perlu diperbaiki terutama
untuk egaranegara berkembang dimana pusatpusat
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
18/31
perkembangan #kotakota$ jumlahnya relatif banyak tetapi
besarnya dan kemampuannya pada umumnya masih relatif
rendah dan lemah. Dalam hubungan ini, ;ahardjo 0disasmita
mengintroduksikan konsep 6untikan kepada "ilayah
1engaruh8 #In#ection to in$uence region$ sebagai konsep
tandingan #counter concept $ terhadap konsep trickling down
e"ect #Hirschman$.
/onsep suntikan kepada wilayah pengaruh menggunakan
pendekatan keterkaitan fungsional antara pusat dan wilayah
pengaruhnya, akan tetapi dalam arah sebaliknya, jika ingin
meningkatkan pembangunan suatu pusat atau urban sebagai
pusat pelayanan atau pusat perkembangan, janganlah arahdan penyediaan anggaran pembangunan difokuskan kepada
daerah urban, tetapi sebaliknya agar memperhatikan kepada
daerah urban, tetapi sebaliknya agar memperhatikan kepada
daerah sekitarnya yang menjadi wilayah pengaruhnya,
dengan melakukan injeksi in(estasi pada berbagai proyek
pembangunan.
Dengan berhasilnya pembangunan di wilayah pengaruh
surplus komoditas hasil produksi akan dipasarkan ke daerah
perkotaan untuk memenuhi konsumsi penduduk ataudigunakan sebagai bahan baku industri di daerah perkotaan,
ataupun di kirim ke pasar nasional antar egara, hal ini akan
memberikan dampak pengembangan, perluasan dan
peningkatan berbagai usaha produktif di daerah perkotaan.
Jadi baik wilayah pengaruh maupun pusat pelayanan
keduanya memperoleh dampak keberhasilan pembangunan.
/otakota memiliki fasilitas pelabuhan, berbagai kemudahan
dan mempunyai peluang yang lebih besar untuk
memanfaatkan strategi 6suntikan wilayah pengaruh8.
. TEORI MASUKAN TRANSPOR (WALTER ISARD)
"alter 4sard dalam teori lokasi membahas aspekaspek
orientasi transport. 4sard memformulasikan pemikirannya
dalam sebuah model lokasi optimum. 4sard menyadari bahwa
biaya transport merupakan determinan utama untuk
menentukan lokasi suatu industri, akan tetapi bukan satu
satunya. 4a membahas gejala aglomerasi terutama di kota
kota besar, telah mengetengahkan pentingnya penghematan
urbanisasi, yang merupakan salah satu manfaat aglomerasi.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
19/31
-odel 4sard lebih 3eksibel karena analisinya di anggap
dapat mengakomodasikan struktur biaya transport secara
lebih realistik. /onsep dasar yang di gunakan dalam analisis
4sard adalah masukan transpor #transport input$. -asukan
transport di artikan sebagai perpindahan suatu berat unit
atas jarak unit. 2erat unit di lukiskan sebagai garis
transformasi #transportmation line$. Jarak unit di lukiskan
sebagai garis perbandingan harga #price ratio line$ atau
perbandingan transport relatif #relati(e transport ratio$. Jadi
masukan transpor dapat di nyatakan dalam tonmil. -asukan
transport berkaitan dengan besarnya usaha #manhaurs$
untuk melakukan perpindahan melalui tata ruang.Dengan bantuan garis transformasi ditunjukan bagaimana
dengan perubahan lokasi dapat disubtitusikan masukan
transport suatu barang #bahan mentah$ dengan masukan
transport barang lainnya #produk akhir$.
"alaupun model ini dikatakan sederhana, akan tetapi
4sard telah memberikan sumbangan pemikiran yang
bermanfaat, yaitu mengkaitkan analisis lokasi yang
berorientasi pada transportasi dengan teori produksi
tradisional. Dengan menerapkan masukan transport dalamfungsi transformasi perusahaan, hal ini berarti menambah
dimensi tata ruang ke dalam teori produksi. umbangan
pemikiran 4sard lainnya yaitu, 4a telah mengintroduksikan
analisis kompleks industri #industrial comple=$. Dimana
kompleks industri dide'nisikan sebagai suatu perangkat
kegiatankegiatan pada suatu lokasi spesi'k yang
mempunyai saling keterhubungan secara teknis dan produksi.
4ndustriindustri dapat bekerja secara optimal bila
berkelompok bersamasama secara tata ruang daripada
mereka melayani sendiri perdagangan yang meliputi daerah
yang luas.
-eskipun suatu kompleks industri tidak mempunyai suatu
industri pendorong seperti yang di katakan pada teori kutub
pertumbuhan, akan tetapi kompleks industri memberikan
perhatian sama pentingnya pada keuntungankeuntungan
aglomerasi atau konsentrasi tersebut akan menimbulkan
keuntungankeuntungan, yaitu penghematan skala,
penghematan lokalisasi, dan penghematan aglomerasi.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
20/31
1enghematan skala, produksi dengan skala besar berarti
dapat membagi beban biayabiaya tetap pada unitunit yang
terdapat dalam sistem produksi, dengan demikian unit biaya
produksi dapat ditekan lebih rendah, sehingga perusahaan
tersebut mampu bersaing dengan perusahaanperusahaan
lainnya.
1enghematan lokalisasi, berkelompok atau
terkonsentrasinya perusahaanperusahaan dalam suatu
industri yang sejenis pada suatu geora's tertentu misalnya di
daerahdaerah perkotaan akan menciptakan penghematan
penghematan yang dinikmati secara luas oleh semua
perusahaan yang termasuk dalam industri tersebut, danselanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan kotakota yang
bersangkutan.
1enghematan urbanisasi diasosiasikan dengan
pertambahan dalam jumlah penduduk #urbanisasi$, industri,
pendapatan, dan kemakmuran di suatu daerah urban.
1enghematan ini mengkaitkan kegiatankegiatan industri
industri dan dan sektorsektor secara agresif. -isalnya,
berbagai kegiatan perkotaan yang sangat ditentukan oleh
manajemen yang kreatif dan tenaga kerja yang terampil,dalam hal ini terdapat resiko bila menempatkan kegiatan
tersebut di suatu daerah perkotaan yang relatif kecil.
4sard menjelaskan hubungan saling ketergantungan dari
kegiatankegiatan ekonomi dalam pengertian penghematan
dan pemborosan aglomerasi. 1embahasan ini di kembangkan
sampai pada struktur hirarkis spasial regional. ebuah urban
metropolis #orde pertama$ mempunyai hubungan kebawah
dengan beberapa kota besar #orde ke dua$, sebuah kota
besar mempunyai hubungan ke bawah dengan beberapa
kotakota yang lebih kecil #orde ketiga$, demikian seterusnya
dengan nodalnodal yang mempunyai orde yang lebih
rendah.
!. MODEL DAN TEORI HOO"ER (E. M. HOOVER)
?.- Ho(er dalam teorinya menekankan pentingnya
peranan biaya transport dalam pemilihan lokasi industri.
Hoo(er membedakan biaya transport yaitu biaya transport
bahan baku yang selanjutnya disebut procurement cost dan
biaya transport produk akhir yang disebut sebagai
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
21/31
distribution cost. Jumlah procurement cost ditambah
distribution cost sama dengan total transfer cost. Disamping
itu Hoo(er juga mengintroduksikan modelnya tentang
korelasi tingkat biaya transport dan jarak yang ditempuh
menurut beberapa moda #sarana$ transport yaitu truk kereta
api dan kapal laut. eperti pada gambar Ti!"#$ %i#
$'#()*'$ +,-'-$ %,%,'#)# +*.# $'#()*'$ dibawah
ini:
T'-" K,',$# #)i
Ti!"#$Bi#
T'#()*'$
K#)#/ /#-$
#'#"
Dari gambar diatas dapat diliahat bahwa tingkat biaya
transport untuk sarana truk #angkutan jalan raya$
menunjukan bahwa untuk jarak pendek, tingkat biaya
transportnya adalah terendah tetapi untuk jarak jauh adalah,
tertinggi dibandingkan dengan kedua jenis sarana transport
lainnya yaitu kereta api dan kapal laut sedangkan tingkat
biaya transport untuk kapal laut menunjukan yang tertinggiuntuk jarak dekat tetapi terendah untuk jarak jauh di
bandingkan sarana transport truk dan kereta api.
-engenai pemilihan lokasi industri, Hoo(er membedakan
antara transportasi bahan baku dan produk akhir yang
dilakukan oleh #!$ satu jenis sarana angkutan dan #%$ yang
dilakukan oleh lebih dari satu jenis sarana angkutan.
-enurut istilah 1oernomosidi Hadjisarosa yang
mengintroduksikan teori simpul jasa distribusi, pemilihan
lokasi menguntungkan dititik pindah muat ataupun
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
22/31
mendekati pasar #konsumen$ akan mendorong kelompoknya
industri dan berbagai kegiatan usaha di daerahdaerah
perkotaan atau pusatpusat jasa distribusi atau simpulsimpul
jasa distribusi akan menikmati berbagai kemudahan yang di
artikan sebagai kesempatan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan untuk melakukan kegiatan usaha. -enurut istilah
"eber, semakin tinggi tingkat kemudahan pada suatu
tempat, berarti semakin kuat daya tariknya mengundang
berbagai kegiatan industri untuk datang ke tempat tersebut,
atau terjadi kecenderungan aglomerasi.
0glomerasi menimbulkan keuntungan berupa
penghematan #kehematan$ aglomerasi dengan terjadinyaaglomerasi dan penghematan lokasional karena
berkelompoknya industri yang sejenis pada suatu lokasi
tunggal tertentu. Jika kegiatankegiatan industri dan sektor
sektor lain secara agregatif diperkaitkan dengan
pengembangan penduduk di perkotaan, akan menimbulkan
keuntungan urbanisasi. @ejala aglomerasi lokasional
kemudian diperluas oleh Hoo(er terutama dikaitkan dengan
keuntungankeuntungan urbanisasi #urbanization economies$
yang ditimbulkan aglomerasi yang dibedakan dengankeuntungan lokalisasi #localization economies$.
1#. TEORI DAERAH$WILAYAH INTI (JOHN FRIEDMANN )
John +riedman menganalisis aspekaspek tata ruang lokasi
serta persoalanpersoalan kebijaksanaan dan perencanaan
pengembangan wilayah dalam ruang lingkup yang general.
Disekitar daerah inti terdapat daerah daerah pinggiran
atau periphery regions. Daerahdaerah pinggiran seringkali
disebut pedalaman atau daerahdaerah sekitarnya.
1engembangan dipandang sebagai proses ino(asi
diskontinu tetapi komulatif yang berasal pada sejumlah kecil
pusatpusat perubahan yang terletak pada titik interaksi yang
mempunyai potensi interaksi tinggi. 1embangunan ino(atif
cenderung menyebar kebawah dan keluar dari pusat pusat
tersebut ke daerah yang mempunyai potensi interaksi yang
lebih rendah.
1usatpusat besar pada umumnya berbentuk kotakota
besar, metropolis, atau megalopolis, dikategorisasikan
sebagai daerahdaerah inti dan daerahdaerah yang relatif
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
23/31
statis sisanya merupakan, subsistemsubsistem dan
kemajuan pembangunannya ditentukan oleh lembaga
lembaga di daerah inti dalam arti bahwa daerahdaerah
pinggiran berada dalam suatu hubungan yang
ketergantungan yang subtansial. Daerah inti dan wilayah
pinggiran bersamasama membentuk sistem spasial yang
lengkap.
1ada umumnya daerahdaerah inti melaksanakan fungsi
pelayanan terhadapterhadap daerahdaerah disekitarnya.
2eberapa daerah inti memperlihatkan fungsi yang khusus,
misalnya sebagai pusat perdagangan atau pusat industri, ibu
kota pemerintah dan sebagainya.ehubungan dengan peranan daerah inti dalam
pembangunan spasial, +riedmann mengemukakan * buah
preposisi utama yaitu sebagai berikut:
!. Daerah inti mengatur keterhubungan dan ketergantugan
daerahdaerah disekitarnya melalui suplai, pasar dan
daerah administrasi.
%. Daerah inti meneruskan sebagai sistematis dorongan
dorongan ino(asi ke daerahdaerah disekitarnya yang
terletak dalam wilayah pengaruhnya.&. ampai pada suatu titik tertentu pertumbuhan daerah inti
cenderung mempunyai pengaruh positif dalam proses
pembangunan sistem spasial, akan tetapi mungkin pula
mempunyai pengaruh negatif jika penyebaran
pembangunan inti kepada daerahdaaerah disekitarnya
tidak berhasil ditingkatkan, sehingga keterhubungan dan
ketergantungan daerahdaerah disekitarnya terhadap
daerah inti menjadi berkurang.
). Dalam sistem spasial, hirarki daerahdaerah inti ditetapkan
berdasar pada kedudukam fungsionalnya masingmasing
meliputi karakteristikkarakteristiknya secara terperinci dan
prestasinya.
*. /emunngkinan ino(asi akan ditingkatkan keseluruh daerah
sistem spasial degan cara mengembangkan pertukaran
informasi.
-eskipun hubungan daerah intidaerah pinggiran sebagai
kerangka dasar kebijaksanaan dan perencanaan
pembangunan regional danggap kasar dan sederhana, akan
tetapi dapat digunakan untuk menjelaskan keterhubungan
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
24/31
dan ketergantungan antara pusat dan daerahdaerah
sekitarnya. /emudian +riedmann bersama 0lonso
mengembangkan klasi'kasi daerah inti dan daerahdaerah
pinggiran menjadi daerah metropolitan #-etropolitan ;egion$,
1oros pembangunan #De(eplopmant 0ccses$, darerah
perbatasan #+rontier ;egion$ dan daerah tertekan #Depressed
;egion$.
ecara esensial hubungan antara daerah metropolitan
dengan daerahdaerah perbatasan tidak berbeda dengan
hubungan antara daerah inti dengan daerahdaerah
pinggiran. 1oros pembangunan merupakan perluasan dari
daerah metropolitan dan sebagai bentuk embrio untukberkembang menjadi megapolis. "ilayah perbatasan
termasuk dalam kategori daerah pinggiran dan didalamnya
terdapat pusatpusat kecil yang mempunyai potensi
berkembang menjadi pusatpusat yang lebih besar pada
masa depan.
Dari klasi'kasi diatas dapat diperoleh pelajaran yang
bermanfaat, yakni suatu kebijaksanaan nasional
pengembangan wilayah harus menyadari bahwa masalah
masalah dan metoda pembangunan adalah berbedabedauntuk setiap wilayah, selain daripada itu perubahan
perubahan ekonomi dan pembangunan pada umumnya yang
terjadi diseluruh jenis wilayah yang mempunyai
ketergantungan satu sama lainnya.
+riedmann memberikan perhatian penting pada daerah
inti sebagai pusat pelayanan dan pusat pengembangan.Teori
teori tersebut tidak membahas masalah pemilihan lokasi
optimum industri dan tidak pula menentukan jenis in(estasi
apa yang sebaiknya di tetapkan pusatpusat urban, oleh
karena itu mereka diklasi'kasikan sebagai tanpa tata ruang.
"alaupun demikian disadari bahwa pusatpusat urban
walaupun demikian bahwa pusatpusat urban mempunyai
peranan yang dominan yaitu memberikan pancaran
pengembangan ke wilayahwilayah disekitarnya: daerah inti
mempunyai daya pengikat yang kuat untuk mewujudkan
integrasi spasial sistem sosial, ekonomi suatu bangsa.
Dampak negatif yaitu munculnya susunansusunan
ketergantungan dualistik menimbulkan akibatakibat yang
mendalam bagi pembangunan nasional.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
25/31
-emperlihatkan kelemahankelemahan diatas maka
+riedmann menganjurkan pembentukan agropolisagropolis
atau kotakota diladang. Hal ini tidak mendorong perpindahan
penduduk desa ke kotakota besar tetapi mendorong mereka
untuk tetap tinggal ditempat mereka semula. Dengan
pembangunan agropolitan bistricts, pertentangan abadi
antara kota di desa dapat diredakan terutama di negara
negara berkembang.
-enurut +riedmann, kunci bagi pembangunan kawasan
agropolitan yang berhasil ialah memperlakukan tiaptiap
kawasan sebagai satuan tunggal dan terintegrasi: kawasan
agropolitan merupakan suatu konsep yang tepat untukmembuat suatu kebijaksanaan pembangunan tata ruang
melalui desentralisasi perencanaan dan pengambilan
keputusan.
+riedmann telah mengembangkan teori kutub
pertumbuhan dalam sistem pembangunan yang
diselenggarakan berdasarkan atas desentralisasi yang
terkonsentrasikan #5oncentrated Decentrali9ation$ atau
sistem dekonsentrasi.
5iriciri kawasan agropolitan seperti yang dianjurkan+riedmann mirip dengan kotakota #ibu kotaibu kota
kabupaten yang berpenduduk *A.AAA orang kebawah.
/ebijaksanaan perspektif yang dianjurkan oleh Hirschman
dan +riedmann adalah: #!$ menganjurkan pembentukan lebih
banyak titiktitik pertumbuhan dan #%$ merangkai pusatpusat
agropolitan menjadi suatu jaringan pusat yang serasi secara
regional.
11. TEORI SIMPUL %ASA DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ARUS
BARANG (POERNOMOSIDI HADJISAROSA)
ebelum membahas teori simpul jasa distribusi secara
komprehensif, maka perlu dijelaskan lebih dahulu tentang
tujuan pengembangan wilayah nasional untuk memperoleh
gambaran yang utuh mengenai 60pa8 6-engapa8 dan
62agaimana8 memahami teori simpul jasa distribusi. -enurut
1oernomosidi Hadjisarosa yang mengembangkan teori ini,
pengembangan wilayah nasional mempunyai tujuantujuan
sebgai berikut :
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
26/31
!. -ewujudkan keseimbangan antara daerah dalam hal
tingkat pertumbuhannya.
%. -emperkokoh kesatuan ekonomi nasional.
&. -emelihara e'siensi pertumbuhan nasional.
/etiga tujuan tersebut saling berkaitan dan berkelakuan
searah. atu diantara ketiga tujuan tersebut merupakan titik
sentral yakni keseimbangan antar daerah dalam hal tingkat
pertumbuhannya. /eseimbangan antara daerah, selain
memenuhi tuntutan keadilan sosial, juga memungkinkan
berlangsungnya perdagangan antar daerah yang berimbang.
1erdagangan yang berimbang adalah perdagangan yang
e'sien. 1erdagangan yang e'sien, mendorong semakinintensifnya antar daerah. 1edagangan antar daerah yang
intensif merangsang timbulnya 6pesialisasi Daerah8, yang
berarti pula membuka kesempatan yang lebih besar lagi bagi
masingmasing untuk berkembang.
1erdagangan yang berpijak pada spesialisasi daerah
merupakan dasar bagi pertumbuhan nasional yang e'sien.
Dengan demikian usaha untuk memelihara pertumbuhan
nasional yang e'sien jelas sejalan dengan terwujudnya
keseimbangan antar daerah.Dengan berpijak pada tujuan mewujudkan keseimbangan
antar daerah, akan dapat dicapai % tujuan penting lainnya,
yaitu kokohnya kesatuan ekonomi nasional dan
terpeliharanya pertumbuhan nasional yang e'sien .
Teori ini berpijak pada hasil pengenalan atas faktor
penenentu lokasi kemudahan. Dalam pengertian ini
kemudahan menempati kedudukan yang sentral karena :
!. -erupakan sumber dorongan bagi pengembangan kegiatan
usaha yang bersifat multi sektoral.
%. Disamping memberikan arti pada pendapatan dianggap
pula sebagai sumber rangsangan bagi tumbuhnya
dinamika masyarakat yang memungkinkan terwujudnya
daya pengembangan wilayah yang uni(ersal sifatnya.
1oernomosidi menekankan pula pentingnya peranan
pusatpusat dan selanjutnya di identi'kasikannya sebagai
simpulsimpul jasa distribusi. -enurut pendapatnya, peranan
jasa distribusi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan dalam kehidupan manusia dan
pembangunan secara 'sik. >leh karena itu perlu dikaji
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
27/31
tentang ciriciri dan tingkah laku jasa distribusi, terutama
dalam kaitannya dengan proses perkembangan wilayah,
terbentuknya simpulsimpul dan satuansatuan wilayah
pengembangan wilayah.
Dalam garis besarnya 1oernomosidi menjelaskan
kosnsepsinya: berkembangnya wilayah ditandai oleh
terjadinya pertumbuhan atau perkembangan sebagai akibat
berlangsungnya berbagai kegiatan usaha, baik sektor
pemerintah maupun sektor swasta yang pada dasarnya
bertujuan untuk meningkat pemenuhan kebutuhan.
2erlangsungnya kegiatan usaha tersebut ditunjang oleh
pertumbuhan modal serta pengembangan sumberdayasumberdaya tersebut berlangsung sedemikian sehingga
menimbulkan arus barang.
0rus barang dianggap sebagai salah satu gejala ekonomi
yang menonjol, arus barang merupakan wujud 'sik
perdagangan antar daerah, antar pulau ataupun antar
egara. 0rus barang didukung oleh jasa perdagangan dan
jasa pengangkutan #jasa distribusi$. Jadi jasa distribusi
merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan dan
pembangunan secara 'sik, terutama jika ditinjaupengaruhnya dalam penentuan lokasi tempat
berkelompoknya berbagai kegiatan usaha dan kemudahan
kemudahan, demikian pula fungsinya dalam proses
berkembangnya wilayah.
impul mempunyai keistimewaan yaitu sebagai pasar,
barang yang mencapai tingkat harga pasar yang berlaku
pada suatu simpul akan terjamin pemasarannya sampai ada
konsumen akhir.
0da % faktor penting yang harus diperhatikan dalam
pemahaman peranan simpulsimpul yaitu mengenai fungsi
fungsi simpul dam hirarki simpul dalam sistem spasial. +ungsi
primer suatu simpul adalah sebagai pusat pelayanan jasa
distribusi bagi wilayah pengembangannya atau wilayah
nasional #bersifat keluar$ sedangkan fungsi sekundernya
adalah sebagai pusat pelayanan bagi kehidupan masyarakat
disimpulkan yang bersangkutan #bersifat kedalam$.
Dibandingkan dengan teori tempat sentral dan teori kutub
pertumbuhan ternyata teori simpul jasa distribusi lebih
akomodatif.
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
28/31
0dapun bantahan 1oernomosidi mengenai teori tempat
sentral yang beranggapan bahwa:
!. eluruh wilayah terbagi habis dan seluruh bagian wilayah
tidak ada yang terlewatkan oleh jasa pelayanan.
%. elain daripada itu mengenai lokasi sentral menurut
5hristaller setiap pusat pasar terletak di tengahtengah
wilayah pasar demikian pula menurut osch, sedangkan
1oernomosidi lokasi pusat di tengahtengah itu untuk
kegiatankegiatan usaha penghasil jasa yang orientasinya
tidak luas dan bersifat ke dalam.
&. Teori tempat sentral dapat dinilai pula kurang lengkap
sebab belum memasukkan analisis tentang arah orientasisecara geogra's dari pusatpusat yang berada di suatu
wilayah justru hal ini diperoleh perhatian pula dalam
konsepsi 1oernomosidi.
Teori simpul yang bertitik tolak pada pemahaman struktur
wilayah tingkat nasional #dalam 1"T$ telah
mengungkapkan gambaran tentang penyebaran, orientasi
dan tingkat perkembangan masingmasing atuan "ilayah
1engembangan #"1$.
1ola distribusi dalam teori simpul dapat dikatakan lebihlengkap dan mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya
berdasarkan unit produksi dan unit pasar yang terpisah satu
sama lainnya, maka kegiatankegiatan distribusi dari masing
masing teori terdahulu dapat di kategorikan dalam ) pola
yaitu sebagai berikut:
K#$,
!*'i
Ui$
P'*.-
"(i
Ui$
P#(#'
T,*'iK*(,)(i !
.i",+-"#"# */,
4 atu atu "eber44 atu 2anyak 5hristaller, osch, 1errou=
4442anya
katu
Von Thunen, "eber, 5hristaller,
osch, 1errou=
4V2anya
k2anyak 1oernomosidi Hadjisarosa
Teori yang mampu menjelaskan sistem perwilayahan jika
mampu menjangkau ruang lingkup yang luas mencakup
pusat urban beserta wilayah pasar dan wilayah produksinya
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
29/31
#/ategori 4V$ 1oernomosidi Hadjisarosa mampu mengisi atau
melengkapi kelemahan pokok sistem perwilayahan.
Dari hasil pembahasan di atas ternyata teori ini memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan dengan teoriteori lokasi
dan pengembangan wilayah sebelumnya. amun demikian,
nampaknya masih terdapat peluang untuk melengkapi dan
memperkuat teori simpul jasa distribusi yaitu pendekatan
arus barang yang dianggap sebagai gejala ekonomi yang
sangat menonjol dikehiduan manusia dan pembangunan
secara 'sik itu pada hakikatnya merupakan pendekatan
produk daam rangkaian proses distribusi atau dapat
dikatakan sebagai akibat pada tingkat pengambilan danpelaksanaan suatu keputusan suatu usaha dalam
perdagangan.
12. TEORI SIMPUL %ASA DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ORIENTASI
PEDAGANG (RAHARDJO ADISASMITA)
Dalam rangka upaya melengkapi serta memperkuat teori
6impul Jasa Distribusi8 pengkajian ;ahardjo 0disasmitadilakukan melalui jalur perdagangan yakni dengan mendekati
para pedagang guna memperoleh data primer terutama yang
berkaitan dengan orientasi pedagang. Jika terjadinya arus
barang, segala pertimbangan berada ditangan kaum
pedagang. ?laborasi lebih lanjut mengenai tingkat e'siensi
masing masing simpul akan dilakukan dalam bentuk
penelaan tentang pembentukan harga barangbarang pada
simpulsimpul.
etelah dapat mengenal karakteristik terbentuknya
simpulsimpul berikut hirarkis yang berlaku ;ahardjo
0disasmita berusaha lebih lanjut untuk mengaitkannya
dengan fungsifungsi kota lainnya sehingga dapat diperoleh
gambaran tentang fungsi kota seutuhnya.
Variabel yang dipilih adalah yang dapat digunakan untuk
menyatakan: #!$ 2esaran simpul, dan #%$ /aitan fungsional
antar simpul serta besarnya pengaruh simpul yang satu
terhadap yang lain. 2esaran simpul yang dimaksudkan
haruslah identik dengan ukuran tingkat kemudahan bagi
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
30/31
masyarakat khususnya dalam memperoleh kebutuhan
kebutuhan berupa barang.
Dalam rangka memenuhi kriteria (ariabel didesain
dengan mempergunakan orientasi pedagang sebagai unsur
pendukung. >rientasi pndukung mencakup aspekaspek #!$
0rah >rientasi , #%$ 2obot pedagang, dan #&$ Jumlah
pedagang.
2anyaknya kota yang berorientasi kearah suatu kota
dapat merupakan ukuran luasnya daya tarik kota yang
bersangkutan. Daya tarik dapat dikaitkan dengan misalnya
yang tercermin dalam hal banyaknya jenis dan pilihan barang
yang diperdagangkan.Dalam pengkajian teori simpul jasa distribusi melalui jalur
perdagangan melaui ;ahardjo 0disasmita telah
mengintroduksikan % peralatan analisis baru selain uas Daya
Tarik ;elatif #DT;$ adalah 2obot +ungsi Distribusi ;elatif
#2+D;$. 1enerapan DT; dan 2+D; digunakan untuk
menelaah gejala karakteristik dan peranan simpul simpul
berikut struktur hirarki yang berlaku di suatu daerah.
RE&ERENSI
8/18/2019 Teori Pembangunan Wilayah
31/31
A.i(#(+i$# R##'.*. %AAB. %engembangan &ilayah '(onsep
dan )eori*. Cogyakarta: @raha 4lmu.