Post on 16-Feb-2015
BBAABB II
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
11..11 UU MM UU MM
Dokumen usulan teknik (Technical Proposal) ini disusun untuk memenuhi
persyaratan proses pengadaan jasa konsultansi dalam negeri untuk
pekerjaan “Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi,
Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka
Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina”,
yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2011.
Dokumen Usulan Teknik ini berisikan antara lain informasi atau uraian
tentang kualifikasi pengalaman perusahaan, apresiasi dan pengertian
konsultan terhadap pekerjaan, tanggapan terhadap kerangka acuan
kerja, metoda dan tahapan pelaksanaan pekerjaan, organisasi
pelaksanaan dan kualifikasi tenagaahli dan penugasan personil serta
fasilitas dan sarana yang dibutuhkan, serta kriteria dan spesifikasi
pekerjaan yang disyaratkan yang secara lebih rinci penjelasannya
dapat diikuti pada Bab-bab berikut.
11..22 SSIISSTTEEMMAATTIIKKAA UUSSUULLAANN TTEEKKNNIIKK
Dalam rangka pengadaan jasa Konsultansi untuk Pekerjaan “
Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam
Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong
Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina ”,
______________________________________________ menyusun Dokumen Usulan Teknis ini yang
berisikan bab-bab sebagai berikut :
11..22..11 PPeennddaahhuulluuaann (( BBaabb II ))
Bab ini menerangkan tentang latar belakang perusahan yang
menyangkut bidang layanan, serta pengalaman perusahaan
dalam mengerjakan pekerjaan sejenis.
11..22..22 PPeennggaallaammaann PPeerruussaahhaaaann (( BBaabb IIII ))
Pada bab ini diuraikan tentang kualifikasi, pengalaman kerja,
profil, struktur organisasi perusahaan dan lain-lainnya.
11..22..33 PPeemmaahhaammaann KKeerraannggkkaa AAccuuaann KKeerrjjaa ((BBaabb IIIIII))
Pada bab ini diuraikan tentang ruang lingkup kegiatan,
kebutuhan tenaga ahli serta subtansi laporan hasil studi
11..22..44 TTaannggggaappaann TTeerrhhaaddaapp KK AA KK (( BBaabb IIVV ))
Pada bab ini akan diuraikan komentar ataupun usulan
Konsultan setelah mempelajari isi Kerangka Acuan Tugas (TOR).
11..22..55 AApprreessiiaassii IInnoovvaassii ((BBaabb VV))
Pada bab ini diuraikan tentang pengertian atas lingkup proyek,
sasaran kebutuhan jenis dan jumlah tenaga ahlim jenis dan
subtansi laporan yang dihasilkan berdasarkan dokumen seleksi
11..22..66 MMeettooddee PPeellaakkssaannaaaann PPeekkeerrjjaaaann (( BBaabb VVII ))
Pada bab ini diuraikan metode kerja Konsultan yang
disesuaikan dengan apa yang tercantum dalam Kerangka
Acuan Kerja. Dalam hal ini Konsultan akan menyusun metode
kerja sedemikian sehingga pekerjaan dapat berhasil dengan
baik dan waktu yang tepat.
11..22..77 RReennccaannaa KKeerrjjaa (( BBaabb VVIIII ))
Pada bab ini diuraikan tentang rencana kerja Konsultan dalam
melakukan kegiatan serta konstribusi masing-masing tenaga ahli
11..22..88 JJaaddwwaall PPeellaakkssaannaaaann PPeekkeerrjjaaaann ((BBaabb VVIIIIII))
Pada bab ini dijelaskannya jadwal pelaksanaan pekerjaan di
sertai matriks kebutuhan.
11..22..99 TTeennaaggaa AAhhllii ddaann TTaanngggguunngg JJaawwaabbnnyyaa ((BBaabb IIXX))
Pada bab ini dijelaskan daftar personil dan tanggung jawabnya
dalam melaksanakan kegiatan ini
11..22..1100 JJaaddwwaall PPeennuuggaassaann TTeennaaggaa AAhhllii ((BBaabb XX))
Pada bab ini diuraikan tentang Jadwal penugasan tenaga ahli
dalam melaksanakan kegiatan ini
11..22..1111 OOrrggaanniissaassii PPeellaakkssaannaaaann PPeekkeerrjjaaaann ((BBaabb XXII))
Pada bab ini dijelaskan tentang organisasi pelaksanaan dalam
bentuk struktur organisasi untuk melaksanakan kegiatan ini
11..22..1122 PPeellaappoorraann ((BBaabb XXIIII))
Pada bab ini diuraikan produk hasil dari pekerjaan ini dalam
bentuk laporan–laporan masing-masing pekerjaan
11..22..1133 SSttaaff PPeenndduukkuunngg ((BBaabb XXIIIIII))
Pada bab ini dijelaskan staf pendukung dari pekerjaan ini
dalam bentuk jadwal penugasan sehingga pekerjaan ini dapat
terlaksana sesuai dengan rencana
11..22..1144 FFaassiilliittaass PPeenndduukkuunngg (( BBaabb XXIIVV ))
Pada bab ini diuraikan sarana dan fasilitas apa saja yang akan
digunakan untuk keperluan studi ini.
11111111........22222222........1111111155555555 PPeennuuttuupp ((BBaabb XXVV))
BBAABB 22 PENGALAMAN PERUSAHAAN
_______________________ merupakan perusahaan perseroan komanditer yang
didirikan pada tanggal 24 September 2003. Merupakan perusahaan Swasta
Nasional yang bergerak di bidang penyedia jasa konsultansi baik konstruksi maupun
non konstruksi.
_______________________ dalam menangani berbagai pekerjaan selalu
mencerminkan bahasa perekayasaan yang menjamin suatu karya tepat guna,
optimal, efisien dan menghasilkan tingkat kesempurnaan abadi serta prinsip
perekayasaan, profesi nurani dan kehidupan budaya Nusantara.
_______________________ memiliki tenaga – tenaga ahli teknis dari berbagai disiplin
ilmu yang diregenerasi dan berwawasan dalam menyatukan visi dan persepsi, serta
penempatan personil sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu yang dibutuhkan.
Sebagai konsultan yang dapat dikatakan baru berdiri, Selama kurun waktu terakhir
_______________________ telah menangani berbagai pekerjaan dalam bidang
Pengawasan, pengawasan, penataan ruang dan lain – lain untuk proyek – proyek
Pemerintah dan Swasta.
_______________________ salah satu perusahaan swasta nasional, didalam
melaksanakan tugas yang dipercayakan selalu dilakukan secara profesional
dengan hasil yang sangat memuaskan dan dengan mutu pekerjaan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Dalam kaitan dengan hal tersebut, _______________________ ikut berperan aktif
dalam perancangan, Pengawasan dan pengawasan terhadap proyek yang
diprogramkan.
1. PENDIRIAN DAN KEDUDUKAN HUKUM
(1) _______________________ didirikan pada tahun 2003. Tidak lama
setelah itu, perusahaan ini terdaftar sebagai konsultan di NTB pada
Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) dan diakui sebagai
Konsultan Umum.
Pada saat ini _______________________ tetap terdaftar sebagai
anggota yang aktif pada Ikatan Nasional Konsultan Indonesia
(INKINDO).
(2) _______________________ adalah suatu perusahaan yang sama sekali
tidak mempunyai ikatan dengan perusahaan kontraktor maupun
perusahaan pembuat barang – barang manapun.
Kedudukan hukumnya adalah sebuah perusahaan dalam bentuk
badan usaha Perseroan Comanditer disingkat CV. pendiri – pendiri
perusahaan yang masih ada terdiri dari :
- ANIS SYIFAQ DARMAWAN, ST
- SRI MULYATI
- ADHI RIYONO, ST.
(3) Kerjasama dengan Konsultan – konsultan lokal dan nasional
dilaksanakan dengan teratur, misalnya :
Konsultan Lokal
− Delta Pradana Konsultan
− Prima Cipta Consultan
− Karsa Konsultan
− Fiscon Total Consultant
− Metana
− Karsa Konsultan
− dan sebagainya.
Konsultan Nasional
− Amythas Expert & Associate, PT.
− PT. Indah Karya
2. ORGANISASI PERUSAHAAN
a. Dewan Persero
Dewan Pesero Perusahaan terdiri dari :
ANIS SYIFAQ DARMAWAN, ST
SRI MULYATI
b. Dewan Direksi
Dewan Direksi Perusahaan terdiri dari :
Direktur : ADHI RIYONO, ST.
3. BIDANG KEGIATAN
_______________________ yang didirikan pada tahun 2003, merupakan
perusahaan yang relative baru, namun dengan semangat professional,
reformasi dan siap bersaing dalam rangka AFTA 2010 maka Perusahan
dan tenaga – tenaga ahlinya telah aktif berkecimpung dalam proyek –
proyek Pemerintah maupun Swasta, sehingga sekarang telah mempunyai
pengalaman yang cukup luas dan mendalam dalam berbagai bidang
jasa konsultansi.
Sesuai dengan pengalamannya _______________________ pada saat ini
melayani jasa – jasa konsultansi sebagai berikut :
1. Studi Umum dan Studi Kelayakan
2. Pengawasan Umum dan Teknik
3. Pengawasan Konstruksi
4. Manajemen Proyek
5. Penelitian
Sejak mulai berdirinya pada tahun 2003, _______________________ telah
memperoleh beberapa pengalaman. Uraian yang lebih rinci mengenai
proyek – proyek yang pernah ditangani ada pada halaman – halaman
mengenai pengalaman perusahaan _______________________.
DIAGRAM STRUKTUR
ORGANISASI PERUSAHAAN
DIREKTUR
BAGIAN ADM,
UMUM, KEU DAN PERSONALIA
DIV
ISI
AR
SIT
EK
TUR
DIV
ISI
JA
LAN
DA
N
JEM
BA
TAN
DIV
ISI
TATA
RU
AN
G
DIV
ISI
PEN
GA
WA
SA
N
BBAABB 33 PEMAHAMAN TERHADAP KAK I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bencana yang melanda wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat
beberapa tahun terakhir ini banyak menelan korban dan juga merusak sarana
dan prasarana infrastruktur terutama yang pada daerah aliran sungai, seperti
bendungan, bendung, saluran drainase, tanggul, talud, dekker, jalan dan
jembatan. Dalam hal ini pemerintah daerah khususnya harus secepatnya
merehabilitasi atau merekonstruksi sarana dan prasarana tersebut, karena
sarana dan prasarana itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk mengembalikan kondisi (rekondisi) sarana dan prasarana
tersebut, pada tahun anggaran 2011 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi NTB melalui BPBD Kabupaten/Kota melaksanakan pekerjaan
yang di antaranya Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam
Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan
Tebing Sungai Jangka Desa Parangina, Kabupaten Bima, saat ini telah memiliki
dokumen detail design (DD) untuk sarana dan prasarana tersebut, sehingga
secara teknis telah siap untuk dilaksanakan pembangunan fisiknya di tahun ini.
Untuk mengontrol dan mengawal pelaksanaan pembangunan fisik tersebut
sehingga berjalan sesuai dengan perencanaan teknis yang telah ada
diperlukan jasa superfisi yang akan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
1.2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud kegiatan ini adalah melakukan pengawasan (supervise)
pelaksanaan konstrksi fisik Pembangunan Kembali Dam Kakumi,
Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa
Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina di
Kabupaten Bima.
b. Tujuan
Terlaksananya pekerjaan konstruksi fisik kontraktor sesuai dengan dokumen
perencanaan, menjamin mutu bahan dan volume pekerjaan sesuai sesuai
spesifikasi teknis, serta mengontrol kualitas, kuantitas dan waktu
pelaksanaan sesuai dengan yang ditetapkan.
II. LINGKUP KEGIATAN
2.1. Nama Kegiatan
Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing
Sungai Jangka Desa Parangina yang meliputi beberapa kegiatan antara lain
sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
- Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
- Mengecek jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh konstraktor
pelaksana dan selanjutnya diteruskan kepada direksi pekerjaan untuk
disetujui.
2. Pekerjaan teknis dan administrasi
- Melakukan pengecekan topografi di lapangan
- Melakukan pengecekan desain shop drawing dan volume pekerjaan
- Melakukan pengecekan usulan pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Melakukan pengawasan mutu pekerjaan
- Melakukan pengawasan teknis pelaksanaan pekejaan
- Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralaan dan perlengkapan lainnya selama
pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau tempat kerja.
- Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan
yang cepat agar batas waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
jadwal.
- Memeberikan petunjuk, bimbingan/arahan serta perintah kepada
kontraktor pelaksana sejauh tidak mengurangi atau menambah biaya
dan waktu serta tidak menyimpang dari persyaratan teknis yang telah
ditetapkan.
- Melakukan pengecekan as built drawing
- Mengukur progress fisik pekerjaan, penyelesaian masalah lapangan dan
menuangkan dalam laporan harian, mingguan dan laporan bulanan
pekerjaan.
- Merekomendasikan besaran pembayaran termijn kontraktor
- Melakukan asistensi dan diskusi rutin antara Direksi, Konsultan, dan
Kontraktor
- Menerapkan chek list kronologis pekerjaan lapangan
3. Mengadakan rapat lapangan jika diperlukan untuk mengevaluasi progress
pelaksanaan konstruksi fisik.
4. Mencatat dan melaporkan permasalahan-permasalahan yang timbul di
lapangan sehingga dapat dievaluasi bersama dan dicarika sousi yang
tepat.
5. Membuat laporan hasil pekerjaan pengawasan.
2.3 Lokasi Kegiatan
Kabupaten Bima , Provinsi Nusa Tenggara Barat
2.3. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 1.5 (Satu koma lima) bulan , dimulai
sejak penandatanganan Surat Perintah Kerja atau Surat Perjanjian Kerja
(Kontrak) Pekerjaan Pengawasan.
2.4. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Pengguna Jasa adalah Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
2.5. Sumber Dana
Pekerjaan ini dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN yang tertuang
dalam Naskah Kesepakatan Antara BNPB dengan BPBD Provinsi NTB Nomor :
MoU 52/BNPB/XII/2011 Nomor 360/540/KESDA tanggal 16 Desember 2011
sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah).
III. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
3.1. Penyediaan Oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas penunjang yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat
digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa, antara lain :
a. Ruangan untuk diskusi
b. Direksi/ pengawas yang secara khusus akan membantu dalam
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
3.2. Penyediaan Oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli berikut tenaga teknis dan
tenaga pendukungnya serta memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain :
a. Kontrak kerja pengawasan
b. Tenaga ahli pengawasan dan tenaga administrasi teknis
c. Buku direksi, buku tamu, laporan harian, laporan bulanan dan dokumentasi
d. Peralatankantor lapangan
e. Kendaraan operasional
IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Produk/keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam
bentuk laporan yang setiap jenisnya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu
kepada Pengguna Jasa, yang terdiri dari ;
- Laporan Pendahuluan,
- Laporan bulanan,
- Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
BBAABB 44 TANGGAPAN TERHADAP KAK
Tanggapan konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja pekerjaan
Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing
Sungai Jangka Desa Parangina ini secara umum di dalam Dokumen Pengadaan
beserta penjelasan yang diberikan selama rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
yang dilakukan di Kantor Bidang SDA Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat
dimengerti dengan baik oleh Konsultan.
Kerangka Acuan Kerja tersebut telah dapat dimengerti dan dipahami
dengan baik karena Kerangka Acuan Kerja tersebut mudah dipahami dan tersaji
dengan jelas dan terstruktur. Namun demikian beberapa hal yang dapat
ditekankan oleh konsultan dalam hal ini untuk mendapat perhatian untuk
memperoleh optimalisasi pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pembangunan
Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai
Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina.
4.1. PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUGAS KONSULTAN PENGAWAS
• Pengguna Jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek
sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa
dalam lingkungan kantor/satuan kerja/proyek/bagian tertentu.
• Penyedia jasa atau Konsultan Pengawas adalah badan usaha/perusahaan
yang mennyediakan layanan jasa yang memenuhi kualifikasi dan syarat
untuk melaksanakan tugas konsultan dalam bidang jasa Pengawasan teknis
bangunan beserta kelengkapannya.
• Konsultan berfungsi mengawasi proses kerja kontraktor pelaksaa seningga
sesuai dengan dokumen Pengawasan dan tepat dari segi ukuran,kualitas
bahan dan waktu pelaksanaan pekerjaan.
• Konsultan pengawas memulai tugasnya sejak dikeluarkannya SPMK sampai
dengan waktu serah terima seluruh pekerjaan yang diterima baik oleh
pemberi tugas
• Konsultan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
secara kontraktual kepada pengelola kegiatan/pengguna jasa.
4.2. PETUNJUK PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN
Sesuai dengan KAK penyusunan dokumen penawaran untuk pekerjaan
Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing
Sungai Jangka Desa Parangina yang terdiri atas 3 sub bagian yang
merupakan petunjuk penyusunan dokumen penawaran. Secara umum dalam
KAK telah diuraikan dengan jelas mengenai penyusunan dokumen penawaran
yang harus dipedomi dan iikuti oleh consultant dalam melakukan penawaran
pekerjaan ini. Adapun petunjuk tersebut antara lain :
� Latar Belakang
� Maksud dan Tujuan
� Petunjuk Mengenai Usulan
Kegiatan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi,
Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina merupakan bagian
kegiatan dari Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Tahun Anggaran 2011. Layanaan Jasa Konsultan Pengawas ini diadakan
melalui proses Seleksi Langsung yang didahului dengan Prakualifikasi Penyedia
Jasa yang dapat mengikuti pengadaan jasa konsultan adalah Penyedia Jasa
yang telah Lulus Prakualifikasi dan tercantum dalam Daftar Rekanan Terseleksi
(DRT), yang diselenggarakan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Badan
Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
Anggaran. 2011.
Dalam proses pemasukan dokumen selanjutnya konsultan disyaratkan untuk
memasukkan beberapa dokumen penawaran pekerjaan yang berupa
dokumen administrasi, dokumen usulan teknis dan dokumen biaya penawaran
pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan
Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong
Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina. Segala bentuk dan
persyaratan yang harus dilengkapi oleh konsultan dalam dokumen penawaran
telah tertuang dengan jelas dalam KAK. Namun beberapa format surat-surat
dokumen administrasi dan dokumen teknis dan dokumen biaya belum
dilengkapi oleh form-form seperti yang tertuang dalam bagian lampiran KAK
petunjuk penyusunan dokumen penawaran.
Dalam KAK juga telah menyebutkan kriteria dan bobot evaluasi yang dilakukan
pada setiap dokumen penawaran yang dilakukan oleh konsultan. Sistem
evaluasi yang diterapkan dalam KAK pada dasarnya telah disesuaikan dengan
ketentuan yang ada dan kriteria pekerjaan yang dilelangkan. Berdasarkan
evaluasi dokumen panawaran yang dituangkan dalam KAK pekerjaan
Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing
Sungai Jangka Desa Parangina akan memberikan kesempatan yang sama
bagi setiap konsultan dalam melakukan penawaran untuk pekerjaan ini. Yang
pada intinya konsultan dengan kemampuan teknis yang memadai serta
penawaran biaya dengan kondisi yang wajar memiliki peluang yang utama
untuk dapat memenangkan proses pemilihan konsultan untuk pekerjaan ini.
4.3. DOKUMEN KERANGKA ACUAN KERJA
Dokumen Acuan Kerja (KAK) sebagai pedoman teknis konsultan untuk
Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan
Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong
Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina dapat dipahami dengan jelas
oleh konsultan, namun beberapa point dalam KAK memerlukan interpretasi
dalam pengembangan KAK untuk kesempurnaan pekerjaan ini. Tentunya
pengembangan KAK ini tidak mengubah maksud pekerjaan ini baik dari aspek
teknis maupun biaya pekerjaan, melainkan pengembangan pada beberapa
item untuk kesempurnaan proses pekerjaan ini.
BBAABB 55 APRESIASI DAN INOVASI
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi,
Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina terdapat beberapa hal
yang menjadi usulan konsultan antara lain :
5.1. KOORDINASI DAN KONSULTASI
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, telah dituangkan dalam KAK bahwasannya
dalam proses pelaksanaan pekerjaan pendataan dilakukan koordinasi antara
konsultan selaku penyedia jasa dan pihak pemilik pekerjaan selaku pengguna
jasa. Dalam hal koordinasi tersebut akan meliputi aspek – aspek teknis maupun
non teknis menyangkut segala permasalahan dan keinginan pengguna jasa
terhadap keluaran dari pekerjaan ini. Dalam hal teknis pelaksanaan koordinasi
tersebut yang merupakan item yang sangat penting karena melibatkan
berbagai pihak antara lain :
� Badan Penanggulangan Daerah (BPBD)Provinsi Nusa Tenggara Barat selaku
pengguna jasa
� Dinas/Instansi terkait
� Pihak Konsultan selaku penyedia jasa
Berdasarkan hal tersebut diatas maka, koordinasi konsultan dalam pekerjaan ini
dapat diatur secara tersendiri dalam usulan biaya pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu, Bronjong
Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai
Jangka Desa Parangina tanpa mengubah besaran pagu dana yang ada,
dengan demikian harapan konsultan pelaksanaan koordinasi untuk kelancaran
teknis maupun, non teknis serta memperoleh pengesahan dari pekerjaan
berbagai pihak terhadap pekerjaan ini dapat dilakukan secara optimal
mengingat jangka waktu Pengawasan pekerjaan ini yang hanya berlangsung
sukup singkat.
5.2. PROGRAM KERJA
Konsultan membuat Program Kerja yang disusun dalam rangka efektifitas dan
optimalisasi pelaksanaan pekerjaan antara lain meliputi:
1. Pekerjaan Persiapan
o Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
o Mengecek jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh konstraktor
pelaksana dan selanjutnya diteruskan kepada direksi pekerjaan untuk
disetujui.
2. Pekerjaan teknis dan administrasi
o Melaksanakan pengawasan umum, pengawasan lapangan, koordinasi
dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan
pekerjaan dapat terlaksana secara terus-menerus sampai berakhirnya
pekerjaan.
o Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralaan dan perlengkapan lainnya selama
pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau tempat kerja.
o Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan
yang cepat agar batas waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
jadwal.
o Memeberikan petunjuk, bimbingan/arahan serta perintah kepada
kontraktor pelaksana sejauh tidak mengurangi atau menambah biaya
dan waktu serta tidak menyimpang dari persyaratan teknis yang telah
ditetapkan.
3. Mengadakan rapat lapangan jika diperlukan untuk mengevaluasi progress
pelaksanaan konstruksi fisik.
4. Mencatat dan melaporkan permasalahan-permasalahan yang timbul di
lapangan sehingga dapat dievaluasi bersama dan dicarika sousi yang
tepat.
5. Membuat laporan hasil pekerjaan pengawasan.
Berdasarkan program kerja yang diusulkan maka konsultan pengawas
diharapkan mampu untuk menghasilkan out put Pengawasan yang
diharapkan dan tidak terlepas dari rambu-rambu yang telah digariskan dalam
KAK.
Selanjutnya rencana kerja konsultan untuk menyelesaikan Pekerjaan
Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing
Sungai Jangka Desa Parangina saling terkait dengan uraian pada Bab VI
(metode plaksanaan pekerjaan) selanjutnya.
BBAABB 66 Pendekatan dan Metodologi
Kesuksesan dalam melakukan kegiatan secara efektif dan efisien sangat
ditentukan oleh Pendekatan dan Metodelogi yang diterapkan. Melalui pendekatan
dan metode yang sesuai maka diharapkan hasil yang menjadi keluaran kegiatan
dapat selaras dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, metode yang dipakai mengakomodir seluruh aspek
yang menyangkut Pengawasan konstruksi, pendekatan tersebut dilakukan secara
holistik terhadap aspek-aspek yang terkait.
Pendekatan dan metodelogi yang dilakukan oleh konsultan dalam melakukan
Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam
Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing
Sungai Jangka Desa Parangina adalah sebagai berikut:
6.1. PENDEKATAN
Sesuai pemahaman konsultan dalam Kerangka Acuan Tugas, maka
uraian dan penjelasan kegiatan yang telah dipaparkan di atas, dapat
dirumuskan dalam suatu langkah-langkah pendekatan permasalahan dan
aplikasi metode paling efektif sehubungan dengan pelaksanaan layanan
jasa pada proyek termaksud.
Pendekatan dan metodologi layanan jasa Konsultan tersebut telah
disimpulkan dalam bentuk rencana kerja yang dilengkapi dengan jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan personil, tugas masing-masing tenaga ahli,
tempat tugas dan lain sebagainya yang sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
Hal-hal yang pokok dalam penanganan masalah layanan jasa
tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Disamping memberikan layanan jasa supervisi sesuai Kerangka Acuan
Tugas, konsultan akan berusaha pula mengaplikasikan pengalamannya
untuk melakukaan langkah-langkah efektif sehingga dapat memberikan
hasil yang terbaik.
b. Melaksanakan pengawasan untuk pengendalian biaya proyek dan
berusaha dalam hal efisiensi penggunaan biaya proyek.
c. Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan senantiasa
membuat metode pelaksanaan dan menyusun teknik penjadwalan
kegiatan untuk mendapatkan penghematan waktu.
d. Senantiasa berorientasi pada pelaksanaan program pengawasan
kendali mutu secara efektif.
Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan pihak
kontraktor dalam memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pekerjaan
dan pendaya-gunakan struktur organisasinya.
6.2. METODOLOGI SUPERVISI KONSTRUKSI
Berhubung lokasi setiap ruas jalan pada proyek ini agak jauh dari
Ibukota Propinsi, maka kemungkinan akan timbul hal-hal yang dapat
menghambat penyelesaian proyek, terutama sistim pengawasan.
Karena alasan tersebut diatas, maka sistim pengawasan dan supervisi
konstruksi menjadi hal yang sangat penting sehingga diperlukan suatu
wadah organisasi yang memadai dalam melakukan monitor terhadap
segala aspek pekerjaan sedemikian rupa sehingga proyek ini dapat selesai
tepat pada waktunya sesuai spesifikasi yang ada dan dana yang telah
ditetapkan.
Untuk memenuhi target di atas, kami telah menyiapkan program kerja
dan menyusun satu tim memadai dalam jumlah dan kualitas yang terdiri
dari tenaga-tenaga ahli seperti yang dipaparkan pada usulan teknik ini
pada point lainnya.
Dalam hal ini, kami yakin sepenuhnya bahwa jasa-jasa konstruksi yang
akan kami berikan dapat menambah satu bagian dalam hal penanganan
pekerjaan pembangunan jalan yang dapat diandalkan menjadi Jalan
Nasional atau Jalan Propinsi serta jalan penghubung di Daerah-Daerah yang
bersangkutan.
Pada prinsipnya, Konsultan lebih mengutamakan hal-hal yang
berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan
dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai
pembuatan Dokumen Kontrak yang tentunya dapat dipahami oleh
kontraktor.
b. Mengarahkan kontraktor dalam persiapan metode pelaksanaan untuk
semua kegiatan pekerjaan dan membantu membuat revisi bila
memerlukan peningkatan metode tersebut.
c. Mengarahkan kontraktor untuk merencanakan dan menyusun jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
d. Bekerjasama dengan kontraktor dalam optimalisasi hasil kerja dari
tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatannya.
e. Senantiasa melakukan monitoring persediaan material yang memadai
selama pelaksanaan.
f. Membentuk tim inspeksi lapangan yang bekerjasama dengan Tenaga
Laboratorium untuk pengujian tanah dan material dengan tujuan
utama adalah menjamin tercapainya pengawasan mutu yang baik
dan sesuai spesifikasi yang disyaratkan.
g. Secara periodik mengadakan Rapat Mingguan dengan pihak
kontraktor guna membahas semua kegiatan pekerjaan, terutama
mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk peningkatan dan
efisiensi pelaksanaan di lapangan. Juga untuk membahas secara detail
dan menyelesaikan setiap masalah yang timbul, kaitan dengan
pengawasan mutu dan kemajuan pekerjaan.
h. Menyusun suatu metode yang menjamin, sehingga gambar kerja
kontraktor tidak terlambat dalam proses sejak pembuatan dan koreksi
hingga mendapat persetujuan.
i. Menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan program,
termasuk gambar rencana dan spesifikasinya.
j. Membimbing kontraktor agar dapat memproduksi aggregat dengan
mutu sesuai spesifikasi yang telah disyaratkan.
k. Memeriksa dan menandatangani sertifikat pembayaran Bulanan
Kontraktor, sehingga penerimaan pembayaran dapat tepat pada
waktunya, tanpa mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.
Juga mengadakan rapat koordinasi sebulan sekali (harus dihadiri
oleh staf utama dari Direksi dan Konsultan serta Kontraktor) untuk membahas
dan memecahkan masalah penting yang terjadi selama pelaksanaan
proyek. Senantiasa menjalin hubungan secara harmonis dengan orang
yang terlibat pada proyek ini.
Dari uraian di atas, Konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan akan
berjalan lancar dengan hasil pekerjaan yang baik dan proyek akan selesai
tepat pada waktunya.
6.2.1. Pekerjaan Persiapan
Apabila kontraktor telah mendapat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
atau surat resmi lainnya, maka harus segera dilakukan langkah-langkah
untuk memulai pekerjaan persiapan sebagai tahap pelaksanaan supervisi
konstruksi. Dalam tahap persiapan ini, meliputi mobilisasi personil dan
peralatan termasuk menyediakan kantor proyek dan perlengkapannya serta
alat transportasi.
Demikian pula untuk kebutuhan laporan, maka konsultan akan
menyiapkan blanko standar dan membuat format laporan yang akan
digunakan selama pelaksanaan supervisi konstruksi (laporan Inspector,
laporan pengujian tanah dan bahan, blanko pengecekan topo-survey,
blanko pengukuran volume pekerjaan, blanko persetujuan atas
permohonnan pelaksanaan pekerjaan, surat menyurat antar instansi, blanko
rekaman pengiriman dan pemakaian peralatan dan kendaraan dan lain-
lain).
Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada tahap
awal pekerjaan adalah pengujian ulang secara terinci dan evaluasi data
yang telah ada seperti standar perencanaan, rencana spesifikasi, surat
keterangan material, persyaratan kontrak, rencana aggaran biaya,
rencana kerja, dan lain-lain. Hal yang bermanfaat pada setiap
peningkatan palaksanaan pekerjaan yaitu menghilangkan keraguan
atau mengoreksi kesalahan yang dapat ditemukan serta yang dapat
mengurangi biaya proyek dan menghemat waktu pelaksanaan dengan
pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.
Konsultan akan menyiapkan setiap tambahan, catatan tambahan
atau sejenisnya yang mungkin diperlukan setelah proses pengkajian ulang
yang lebih detail dan evaluasi data yang telah ada. Jika telah disetujui oleh
Bina Marga, hal tersebut selanjutnya diserahkan kepada kontraktor yang
akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
Jika waktu memungkinkan, maka dilakukan kajian ulang secara yang
lebih detail dan evaluasi/studi atas data yang sudah ada, dapat
dilanjutkan untuk menentukan kemungkinan tahap sebelum konstruksi.
6.2.2. Pengendalian Mutu
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa konsultan pengawasan
dan pengendalian mutu sebagai aspek proyek yang terpenting. Oleh
karena itu harus dengan seksama membentuk suatu tim lapangan,
menyusun metode dan langkah-langkah serta sistem pelaporan, sehingga
menjamin setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor telah sesuai
yang disyaratkan atau spesifikasi yang ada.
Konsultan akan senantiasa mengusahakan yang terbaik dengan
mencari metode dan langkah penyelesaian setiap masalah yang dialami
kontraktor, sehingga hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang
tercantum dalam kontrak.
Program pengendalian mutu, secara garis besarnya kami usulkan
dengan uraian berikut :
a. Pengujian Bahan
Konsultan akan melakukan pengujian secara rutin sesuai
keperluan pengendalian bahan dengan peralatan laboratorium yang
telah disyaratkan dalam Dokumen Kontrak sebagai data penunjang dari
konsultan jika diperlukan.
Standar mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi
akan dikontrol berdasarkan test/pengujian laboratorium dan test
lapangan sesuai yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebelum dimulai,
konsultan akan menyiapkan suatu langkah-langkah secara detail
tentang pengetesan yang harus laksanakan dan jumlah pengetesan,
dengan memberikan contoh pengetesan kepada kontraktor sehingga
bisa dipahami secara benar.
Pengujian akan dilakukan setiap hari atau secara berkala,
tergantung keperluan. Test bahan akan dilakukan berkaitan dengan
tahap kemajuan pekerjaan. Hasil test akan segera diberikan ke
kontraktor untuk memberikan tanggapan. Semua test harus
dilaksanakan pada waktu yang tepat, sehingga dapat terhindar dari
setiap penundaan pekerjaan kontraktor.
Sistem pengujian didasarkan pada pengambilan contoh secara
acak dan secara statistik akan dipakai jika memenuhi syarat dan tidak
bertentangan dengan spesifikasi yang ada. Perhatian khusus adalah
perlu diadakan pengujian secara berkesinambungan terhadap
aggregat kasar dan halus yang dihasilkan dari alat pemecah batu
kontraktor di lokasi pengambilan batu.
Jika kontraktor mempunyai quarry dan crusher plant, maka
konsultan harus merekomendasikan bahwa bahan di lokasi
pengambilan tersebut dapat diterima dan akan secara kontinyu
mengadakan test terhadap bahan yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang ada.
b. Program Inspeksi
Salah satu dari tanggung jawab utama Konsultan adalah
program Inspeksi dan monitoring. Konsultan akan senantiasa
melaksanakan program ini untuk menjamin bahwa pelaksanaan
pekerjaan kontraktor di inspeksi oleh tenaga yang handal dan diawasi
secara profesional.
Inspeksi ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan
sesuai spesifikasi dan jika dijumpai bahwa telah terdapat penyimpangan
dan tidak sesuai spesifikasi, maka kontraktor secara resmi akan
diberitahukan secara tertulis sehingga dapat diadakan perbaikan yang
diperlukan.
Dalam hal ini harus dijelaskan bahwa konsultan akan selalu
berusaha untuk membantu kontraktor memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang telah terjadi.Dengan demikian mengurangi sebanyak
mungkin pengeluaran biaya dan penggunaan waktu untuk perbaikan
pekerjaan.
Sebagai contoh kontraktor tidak diperbolehkan melanjutkan
pekerjaan tertentu, sebelum diperiksa oleh Inspector dari konsultan.
Setelah segala sesuatunya telah siap, maka dengan surat persetujuan
secara tertulis, kontraktor dapat melanjutkan pekerjaan termaksud. Sistim
prosedur ini sangat membantu untuk menghindari kesalahan kendali
mutu.
Konsultan akan menyiapkan serangkaian prosedur terutama
untuk inspeksi, yang harus menjadi pedoman pada setiap kegiatan
lapangan meliputi pelaporan, pemberian perintah secara tertulis
kepada Kontraktor, izin kontraktor untuk dapat melaksanakan
pekerjaan setelah permohonan kerja dan lain sebagainya telah disetujui.
Juga seperti yang telah diterangkan, bahwa konsultan akan
meminta kontraktor untuk menyusun metode pelaksanaan yang
disiapkan dan disetujui untuk setiap butir penjelasan yang menerangkan
cara pelaksanaan pekerjaan termasuk jenis peralatan yang
dibutuhkan dan test yang harus dilaksanakan.
Selain dari metode pelaksanaan yang telah disetujui untuk tahap
pekerjaan tertentu akan diberikan kepada mandor dari kontraktor dan
Inspektor dari konsultan sebagai pedoman sehingga dapat membantu
melancarkan proses pekerjaan dan memberikan mutu sesuai yang
diharapkan.
Semua tenaga Inspector akan menyiapkan laporan-laporan
harian dan disampaikan kepada Quantity Engineer yang menyajikan
tentang pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, lokasi kerja, kondisi
cuaca, jumlah tenaga yang bekerja dilapangan, jenis dan jumlah
peralatan yang digunakan dilapangan, perkiraan hasil pekerjaan yang
diperoleh dari setiap kondisi umum yang terjadi dan masih berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
Program Inspeksi ini juga memberikan konsultan jaminan bahwa
tenaga yang memadai dan peralatan dengan kondisi yang baik telah
digunakan selama pelaksanaan pekerjaan.
Konsultan akan secara rutin memeriksa peralatan kontraktor dan
menyampaikan laporan tentang kondisi dan keadaannya. Tingkat
produksi harus dibandingkan dengan jadwal yang telah diserahkan
oleh kontraktor untuk memastikan kemajuan pekerjaan bahwa telah
sesaui yang disyaratkan.
Semua peralatan, pekerjaan sementara, dan pengoperasian
dari kontraktor akan secara kontinyu di evaluasi untuk menentukan
mutu produksi masih tetap dipelihara. Demikian juga terhadap fasilitas
penting lainnya dari kontraktor harus diperiksa, untuk menjamin bahwa
telah sesuai dengan spesifikasi yang ada.
Konsultan akan melakukan inspeksi secara rutin dan merekam
bahan konstruksi yang disimpan di lapangan serta bahan yang telah lolos
test.
c. Persetujuan atau Penolakan Pekerjaan
Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai, Konsultan akan
mengadakan metode "Inspeksi untuk menerima hasil pekerjaan"
secara tepat. Jika pekerjaan sudah dilakukan secara memuaskan dan
sesuai dengan spesifikasi dalam Dokumen Kontrak, konsultan akan
membuat rekomendasi secara resmi kepada Bina Marga untuk
penerimaan pekerjaan.
Pekerjaan yang tidak dapat diterima atau tidak sesuai dengan
spesifikasi, bila mana penyimpangan kualitas akibat pelaksanaan yang
buruk, pemakaian bahan yang rusak, atau akibat hal lain sehingga
ditolak dengan catatan secara tertulis alasan penolakan tersebut,
tetapi sebelumnya diberitahukan kepada Direksi tentang hal yang
berkaitan dengan setiap pekerjaan yang ditolak.
6.2.3. Monitoring Kemajuan Pekerjaan
a. Umum
Walaupun lokasi pelaksanaan proyek berada di beberapa
wilayah yang berbeda, namun demikian gangguan lalu lintas tidak
akan menjadi faktor hambatan yang utama.
Sedangkan dalam hal monitoring, sangat penting
menggunakan sistem kendali/ kontrol untuk mengawasi kegiatan di
berbagai pekerjaan walaupun tidak saling berkaitan tetapi tetap
dibutuhkan perhitungan kemajuan jadwal pekerjaan.
b. Pengendalian Jadwal Pelaksanaan
Salah satu hal yang harus dilaksanakan konsultan setelah
Surat Perintah Mulai Kerja (SMPK) adalah melakukan diskusi dengan
kontraktor mengenai jadwal pelaksanaan yang lebih terinci, untuk
bersama-sama menyusun jadwal tersebut.
Berdasarkan pengalaman dalam supervisi konstruksi pada
proyek yang sama, konsultan menyadari benar bahwa jadwal
membutuhkan evaluasi yang berkesinambungan untuk memantau
kelemahan struktur organisasi kontraktor, metode pelaksanaan,
penugasan personil, penggunaan peralatan dan lain sebagainya.
Jadi konsultan secara periodik setiap minggu, mengevaluasi
jadwal kontraktor tentang kemajuan dari kegiatan lapangan dan
langkah-langkah perbaikan yang harus diambil untuk
mengurangi keterlambatan yang dialami.
Jika terdapat bahwa Critical Path pekerjaan akan ditunda,
sehingga konsultan harus segera mengadakan rapat khusus
dengan kontraktor untuk mendiskusikan semua item pekerjaan
berhubungan dengan masalah tersebut, menunjukkan secara
tepat apa permasalahannya, memberi pengarahan bagaimana
mencari jalan keluarnya dan menginstruksikan kontraktor untuk
mengambil tindakan segera. Perlu dicatat bahwa hal ini harus
diambil bukan setelah Critical Path ditunda.
c. Evaluasi Ulang Terhadap Rencana Kerja Kontraktor
Sebelum pekerjaan konstruksi, konsultan akan mengkaji ulang
dan melakukan evaluasi tentang rencana kerja kontraktor yang
memperlihatkan metode usulan dan prosedur pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
Rencana kerja ini menggambarkan secara detail kontraktor
seperti mobilisasi, jadwal pelaksanaan yang memperhitungkan lalu
lintas dan faktor keamanan, metodologi pelaksanaan, program
pengendalian mutu, metode pengadaan dan penyimpanan
material, penggunaan peralatan kerja, orgnanisasi kerja, sub
kontraktor (jika ada) dan lain-lainnya.
Pertimbangan Konsultan atas rencana kerja kontraktor akan
memerlukan perhatian khusus terutama pada beberapa pokok
persoalan berikut ini :
a. Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja sesuai
dengan spesifikasi dan syarat-syarat kontrak
b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan metode
Critical Path dan atas pertimbangan semua kegiatan item
pekerjaan yang saling berkaitan
c. Perhitungan pengendalian keselamatan, terutama keamanan
lalu lintas yang ada dengan mempertimbangkan kenyamanan
masyarakat
d. Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai.
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, konsultan akan meminta
kontraktor untuk mengubah rencana kerja dan membantu bila
diperlukan. Setelah rencana kerja tersebut diperbaiki sesuai
dengan pertimbangan konsultan, walaupun telah disetujui akan
tetapi tetap dikaji ulang lebih jauh jika memang diperlukan
d. Perencanaan dan Koordinasi Kemajuan Jadwal
Suatu metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan
secara memuaskan, atau bahkan untuk meningkatkannya, adalah
hal yang memerlukan perhatian terutama dari segi penjadwalan
proyek dan rapat koordinasi yang diadakan setiap Minggu
(sebaiknya setiap hari Senin pagi) antara konsultan dan
kontraktor.
Dalam rapat ini harus dihadiri oleh personil utama dari
kedua pihak, untuk rumusan rencana kerja selanjutnya.
Pada saat yang sama, setiap masalah yang timbul yang
dapat mempengaruhi metode CPM, akan dianalisa dengan
langkah-langkah yang tepat untuk mendapatkan pemecahannya.
Dalam hal ini, sebelum diadakan rapat bersama staf pada setiap
akhir Minggu (hari Sabtu) untuk membicarakan kegiatan Minggu
tersebut dan menentukan bobot kemajuan yang dicapai.
Kemudian kontraktor harus pula mempersiapkan sebuah
jadwal Bar-Chart sederhana yang memperlihatkan jadwal
pekerjaan selanjutnya yang direncanakan pada Minggu berikut
dan menunjukkan Rapat Koordinasi Mingguan yang diadakan
pada setiap hari Senin antara konsultan dan kontraktor.
Walaupun jadwal Mingguan kontraktor bersifat sementara,
namun tetap akan membantu secara efektif konsultan maupun
kontraktor di lapangan terutama pengaturan personilnya guna
menghilangkan keraguan, sehingga dapat dapat mengakibatkan
kemajuan yang lebih positif.
Sepanjang koordinasi yang baik dan terpelihara antara
konsultan dan kontraktor, maka akan memudahkan terutama
dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan, memecahkan masalah
dan menghindarkan kesalah pahaman serta akan memungkinkan
tercapainya pekerjaan yang maksimum
e. Evaluasi Ulang Terhadap Gambar Pelaksanaan Kontraktor
Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar pelaksanaan
kepada Konsultan untuk disetujui, dimana diperlihatkan secara
lengkap dan lebih rinci seluruh bangunan/struktur yang harus
dibangun sesuai Construction Plant yang digunakan, waktu untuk
pekerjaan persiapan, pemeriksaan, perbaikan dan persetujuan
gambar pelaksanaan yang bisa dipertimbangkan dan jika tidak
akan terjadi keterlambatan kemajuan kerja.
Dengan menyadari akan hal ini, konsultan dengan kontraktor
menyusun jadwal proses gambar pelaksanaan dan dipersiapkan
untuk disetujui sesuai prioritas yang dapat mempengaruhi critical
path.
6.2.4. Pengendalian Biaya Proyek
a. Umum
Konsultan menyadari sepenuhnya dalam hal pengendalian
semua biaya yang berhubungan dengan proyek dan akan
membuat usaha pengendalian secara dini hingga akhir tahap
konstruksi.
Berbagai cara untuk melakukan hal ini, seperti penggunaan
komputer untuk pengolahan data pembiayaan, menghindari
keterlambatan kemajuan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan
tambah kurang seminimal mungkin, dan menjamin prosedur
pelaksanaan konstruksi yang paling efisien.
Dalam pegendalian biaya proyek yaitu meminimalkan
biaya operasi lapangan, menyiapkan sertifikat pembayaran secara
teliti dan meyakinkan Kontraktor dengan membayar pekerjaan
yang telah dikerjakan, menyiapkan perkiraan pekerjaan sisa secara
berkala sehingga jadwal pembayaran bisa disesuaikan dengan
taksiran kemajuan pekerjaan yang tepat, dan menjamin bahwa
pekerjaan telah diterima sesuai dengan spesifikasi.
Sebagai ringkasan, cara terbaik untuk mengendalikan biaya
proyek secara keseluruhan adalah mengoptimalkan pekerjaan
yang telah selesai dan menjamin bahwa tanggal penyelesaian
kontrak dapat dicapai tanpa adanya perpanjangan waktu.
Pada sub bab ini berisi uraian singkat tentang penggunaan
sistim komputer dalam pengendalian biaya proyek, pengolahan
pengeluaran rekening kontraktor dan kontinyu memeriksa
keseimbangan jumlah bahan yang tersisa selama pelaksanaan.
b. Sistem Komputer untuk Pengolahan Data Pembiayaan Proyek
Menjaga data biaya proyek yang terbaru adalah bagian
yang terpenting dari supervisi konstruksi tetapi kegiatan ini menjadi
sulit dan memerlukan waktu, dengan akibatnya sering menjadikan
kurang efektifnya metode ini.
Tetapi pada proyek ini Konsultan akan menggunakan sistem
Komputer yang bisa beroperasi dilapangan tanpa memerlukan
alat penunjang yang lebih memadai.
Hal ini berarti bahwa konsultan harus dapat mengolah semua
data yang berhubungan dengan pengontrolan biaya proyek
secara cermat, teliti dan cepat.
c. Persiapan dan Pemrosesan Tagihan Kontraktor
Konsultan akan memeriksa dan mengevaluasi hasil
pengukuran material yang dapat diterima dan hasil pekerjaan
sesuai dalam ketentuan Dokumen Kontrak. Metode pengukuran
dan perhitungan yang dipakai dalam menentukan jumlah material
terpasang dan hasil pekerjaan yang dapat diterima akan
ditunjukkan sesuai Dokumen Kontrak.
Konsultan dengan cara tepat akan memeriksa pengukuran
hasil pekerjaan yang sudah disiapkan oleh kontraktor dan akan
menerima sesuai jumlah pekerjaan yang sebenarnya sesuai
dengan spesifikasi. Konsultan kemudian akan menyiapkan
Sertifikat Pembayaran Bulanan atas pekerjaan yang telah selesai
dan disetujui.
Format blanko standar yang digunakan disiapkan khusus
untuk sertifikat pembayaran bulanan yang telah disetujui Direksi.
Jumlah pembayaran secara bertahap akan dihitung sebagaimana
mestinya sesuai dengan harga satuan dan jumlah pekerjaan yang
sudah disetujui oleh Konsultan.
Sertifikat bulanan ditanda tangani oleh wakil senior
supervisi dari konsultan dan kontraktor kemudian diteruskan ke
Pimbagpro/Pimpro untuk pemeriksaan akhir dan persetujuan
pembayaran.
Usaha khusus akan dilakukan selama dalam proses
penagihan disiapkan dan diproses untuk kepastian kontraktor
menerima pembayaran atau ditunda.
d. Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan Biaya Berkala
Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara
berkala pekerjaan sisa, sehingga dapat dibuat perkiraan biaya
untuk semua pekerjaan yang telah dilaksanakan dan disampaikan
kepada Direksi secara berkesinambungan tentang keadaan
perkiraan keseimbangan pekerjaan yang harus diselesaikan.
Untuk hal ini Konsultan akan menyiapkan jadwal pembayaran
berdasarkan kemajuan pekerjaan dengan taksiran dan secara
rutin diperbaharui secara berkala pula seiring dengan kemajuan
pekerjaan yang sebenarnya serta setiap perubahan jadwal
pekerjaan.
6.2.5. Pengendalian Keselamatan
Keselamatan personil adalah hal yang sangat penting dan
menjadi bagian dipertimbangkan dalam setiap pekerjaan konstruksi,
terutama yang berhubungan dengan proyek ini dan menyebabkan arus
lalu lintas akan padat serta sejumlah besar pejalan kaki dalam lokasi
proyek.
Sehingga Konsultan akan memberikan perhatian khusus pada
keselamatan dan meminta kontraktor untuk mengambil tindakan
sedapat mungkin untuk menghindarkan kecelakaan lalu lintas dan
membahayakan kepada pejalan kaki dan terhadap pekerja sendiri.
Segera sesudah kontraktor melakukan kegiatan mobilisasi, konsultan
akan mengadakan rapat yang dihadiri wakil dari pemerintah, dengan
maksud hanya untuk mengatasi masalah yang timbul berkaitan dengan
keselamatan termaksud.
Selama dalam rapat, garis-garis besar pengendalian
keselamatan disusun sebagai persiapan untuk program dari
keselamatan kontraktor dan harus dilakukan penyesuaian dengan
persyaratan keselamatan rakyat Indonesia serta termasuk pula bagian
keselamatan lalu lintas.
Juga Konsultan akan meminta kontraktor untuk menunjuk salah
salah seorang staf seniornya sebagai "Project Safety" dan secara resmi
akan bertanggung jawab untuk mengatur dan melaksanakan program
keselamatan.
Kontraktor akan diberi waktu 30 hari untuk menyerahkan program
keselamatannya secara terinci kepada konsultan untuk selanjutnya dikaji
ulang dan disetujui. Sementara kontraktor merumuskan program
pengawasannya, konsultan harus telah memikirkan program
penggunaan sendiri dan juga menunjuk seorang staf untuk melakukan
tugas tambahan pada tenaga pengamanan.
Setelah program pengamanan selesai, dievaluasi untuk direvisi
kembali oleh Supervision Engineer jika diperlukan, dengan penekanan
tanda pengamanan yang tepat dan secara jelas terlihat pada kantor
konsultan dan daerah pekerjaannya, dengan pendekatan yang dibuat
seluruh karyawan akan sadar pentingnya keamanan.
Saat program keamanan kontraktor diterima setelah direvis
kembali, maka diadakan pertemuan dengan kontraktor untuk
membahas beberapa perubahan dan tambahan bila hal yang
diperlukan untuk penyusunan program. Setiap ada perubahan
program keamanan kontraktor diselesaikan, dan diserahkan ke Direksi
untuk di evaluasi dan direkomendasikan.
Direksi dapat melakukan reviesi program keamanan kontraktor
menjadi program keamanan proyek dan resmi dari kontraktor serta
diperintahkan untuk dilaksanakan secara efektif. Persiapan dan
persetujuan program pengamanan proyek diselesaikan selama periode
mobilisasi dan tepat pada saat dimulai dari waktu pekerjaan lapangan.
Untuk keamanan pejalan kaki akan disusun dengan suatu
pertimbangan khusus, terutama kegunaan dengan maksud dalam
skala besar, tanda lalu lintas dan tanda pengatur, barikade, lampu
seperti yang diperlukan malam hari dan pengaman yang sama.
Peralatan rambu yang berwarna akan digunakan untuk lalu lintas pada
lokasi yang berbahaya dan selama perjalanan jam puncak. Beberapa
galian terbuka ditutup dengan barikade yang mempunyai reflektor dan
bercahaya bila malam hari.
Selama periode konstruksi, konsultan akan memberi tanda
sederhana berdasarkan pertimbangan keamanan atau daerah yang
ditentukan untuk diperbaiki keamanannya, dan kontraktor akan
mengambil langkah secara tepat termasuk memperbaharui program
keamanan proyek.
Tentang keamanan akan dibahas selama pertemuan dalam
koordinasi Mingguan antara konsultan dan kontraktor, atau suatu
pertemuan khusus masalah keamanan dan dilaksanakan sekali
sebulan. Jika terjadi kecelakaan, akan dilaporkan oleh Supervision
Engineer setelah tugas pengamanan menyerahkan laporan detail
terhadap kecelakaan dan cara pencegahannya untuk masa
mendatang.
Beberapa kecelakaan memerlukan penanggulangan (rumah
sakit) untuk korban dan akan dilaporkan ke Pimbagpro/Bina Marga.
Juga komentar pada keamanan, termasuk daftar beberapa kecelakaan
yang akan menjadi bagian dari laporan bulanan
6.2.6. Pekerjaan Tambah Kurang
Walaupun pada prinsipnya bahwa perintah kerja tambah kurang
tidak dinginkan karena dapat mengakibatkan penambahan biaya dan
perpanjangan waktu. Namun demikina konsultan harus tetap
menyiapkan kemungkinan timbulnya perubahan perintah yang tidak
diharapkan dan dapat saja terjadi selama periode pembangunan jalan.
Sebelum membuat keputusan untuk merubah beberapa jenis
pekerjaan, konsultan akan memberi catatan kepada Manajer Proyek
setelah evaluasi melalui perhitungan dan analisa sebagai masukkan
data penunjang yang disiapkan pada rencana pendahuluan atau sket
pekerjaan tambah kurang tersebut, kuantitas pekerjaan sesuai taksiran
kebutuhan tenaga dan peralatan, serta waktu yang dibutuhkan untuk
persetujuan dan timbulnya perintah perubahan dan pengaruh apa
yang akan timbul secara keseluruhan terhadap aktifitas proyek.
Sepanjang jadwal waktu pelaksanaan, data tersebut harus
diperhatikan tentang bagaimana perintah perubahan yang akan
dilaksanakan, kemudian diserahkan kepada Direksi untuk dilakukan revisi
perencanaan.
Jika diputuskan untuk memerintahkan perubahan, kontraktor
harus siap serta konsultan akan menyiapkan perintah perubahan
(termasuk rencana penting secara keseluruhan, spesifikasi, dan data
terkait lainnya) bila memungkinkan dan realisasi waktunya adalah
bagian hal yang pokok. Juga Konsultan akan mengambil langkah untuk
menekan biaya minimun.
Setiap perintah perubahan terjadi, harus disiapkan dan konsultan
akan siap membantu kontraktor untuk memandu pada jenis pekerjaan
yang baru dengan pekerjaan yang sedang berjalan dengan metode
penyelesaian yang cepat dan praktis. Konsultan juga tetap
menyampaikan kepada Direksi tentang aspek utama dari perintah
perubahan, terutama dalam hal kemajuan pekerjaan yang dicapai.
6.2.7. Klaim dan Perselisihan
a. Umum
Konsultan akan senantiasa mengutamakan aspek
musyawarah dalam penyelesain klaim dan perselisihan dengan
kontraktor. Sehingga situasi hubungan harmonis dalam
pengawasan dan pola efisiensi proyek tetap terpelihara dan
ditekan untuk keseluruhan unsur terkait yaitu kontraktor, konsultan
dan Bina Marga setempat.
Kejadian klaim atau perselisihan dapat saja terjadi, namun
secara garis besarnya dapat ditanggulangi seperti langkah-langkah
dalam bagian berikut.
b. Proses Klaim
Jika klaim diajukan oleh kontraktor, maka konsultan akan
menjaga etika profesional dengan memberikan evaluasi yang
bijaksana sesuai prosedur klaim yang ada dalam daftar dalam
perjanjian kontrak. Evaluasi dimulai dengan review secara teliti isi
dari klaim dan keseluruhan data pendukung. Data pendukung
sangat penting, dengan demikian kontraktor harus menyerahkan
tambahan data yang lebih detail. Konsultan juga akan melihat
acuan dari data yang dapat digunakan yang dengan berbagai
sistim yang digunakan untuk klaim seperti, surat-menyurat, laporan,
test/laboratorium, catatan survey, jadwal harian, dokumen kontrak,
data cuaca, sertifikat pembayaran, perhitungan lalu lintas,
dokumentasi dan sebagainya.
Setelah seluruh data yang digunakan telah diperoleh, maka
konsultan membuat studi pendekatan berdasarkan kejadian
yang berkaitan dengan klaim, sehingga penetapan dapat
dibuat, seperti validitas dari setiap kegiatan klaim. Konsultan
kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh aspek dari klaim
termasuk data pendukung, biaya/jadwal, dan hasil temuan serta
rekomendasi. Setelah laporan lengkap, maka diserahkan kepada
Pimbagpro untuk dilaksanakan.
Laporan konsultan tersebut, dipelajari dan dievaluasi ulang
oleh Pimbagpro untuk selang beberapa waktu. Keputusan akan
dilakukan setelah isi klaim sebagian/seluruhnya disetujui atau
ditolak, sehingga konsultan akan menyampaikan kepada
Kontraktor tentang hal yang bersangkutan secara detail dari hasil
keputusan ini.
c. Penyelesaian Perselisihan
Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan garis
besar metode proses klaim di atas) tetap berupaya pada
penyelesaian secara musyawarah. Konsultan akan menerima
penyerahan alasan perselisihan secara tertulis dari pihak Kontraktor
termasuk pertanyaan dan data penunjang sebagai data
pendukung terjadinya perselisihan tersebut.
Konsultan juga akan senantiasa tanggap untuk melakukan
review informasi yang dapat menimbulkan perselisihan dalam
seluruh permasalahan, petunjuk umum yang diberikan dalam
kondisi umum kontrak diikuti untuk menurunkan perselisihan.
6.2.8. Tahap Penyelesaian Konstruksi
Adanya kecenderungan aktifitas kontraktor terlalu lambat
pada akhir masa konstruksi, dengan hasil tanggal penyelesaian
sudah seharusnya selesai ternyata masih ada beberapa pekerjaan
yang belum selesai (biasanya dihubungkan dengan kejadian alam
yang tidak begitu mengganggu). Untuk itu konsultan akan mengambil
langkah untuk meyakinkan agar hal ini tidak terjadi. Jadi untuk
membantu tahap penyelesaian konstruksi secara efisien, maka
kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan tentang rencana
demobilisasi kepada konsultan sekurang-kurangnya 30 hari sebelum
penyelesaian yang telah dijadwalkan dan diisyaratkan dan
demobilisasi yang tidak sempurna dari setiap uraian tidak
diperbolehkan.
Sekitar 4 minggu tanggal rencana penyelesaian, maka
konsultan akan menangani pemeriksaan pendahuluan, untuk
mendapatkan daftar kekurangan penyelesaian oleh kontraktor untuk
mendapat koreksi kekurangan selama inspeksi akhir dilakukan.
Metode ini memungkinkan inspeksi akhir bebas dari kekeliruan dan
perselisihan.
Pada saat kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan
konstruksi, maka konsultan akan melakukan inspeksi akhir untuk
meyakinkan seluruh pekerjaan etlah diselesaikan sesuai dengan
kontrak. Inspeksi akhir direncanakan dan dilaksanakan dengan pola
umum yang sama dengan inspeksi pendahuluan. Berdasarkan hasil
dari petunjuk inspeksi pendahuluan yang telah ada, maka hanya
kekurangan atau kecatatan pekerjaan yang dapat diamati selama
dalam inspeksi ini.
Konsultan kemudian akan menyerahkan daftar kekurangan
yang ditemukan selama inspeksi akhir kepada Kontraktor untuk
mengoreksi setiap kekurangan dengan batas waktu khusus. Setelah
inspeksi akhir dilakukan untuk mengkorfimasikan penyelesaian
pekerjaan yang memuaskan, Konsultan akan memberikan
rekomendasi ke Bina Marga (Pemimpin Bagian proyek) untuk
penerimaan proyek.
6.3. KOORDINASI KEGIATAN
Sehubungan dengan penyusunan rencana pelaksanaan, jika
tenaga dan peralatan tidak dengan sesuai kondisi yang telah
disyaratkan, maka pekerjaan proyek tidak akan selesai dalam pola
yang terbaik.
Demikian juga bila kegiatan yang berjalan tidak dalam
koordinasi yang baik, maka tidak dapat pula dicapai hasil yang baik
antara pemerintah, konsultan, dan kontraktor. Untuk itu konsultan akan
mencurahkan segala usaha koordinasi selama dalam kegiatan proyek
dengan mantap dan lancar.
Salah satu sistim terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat
adalah mengadakan pertemuan secara teratur terutama antara
konsultan dan kontraktor, seperti pada beberapa jenis pertemuan
yang secara garis besar diuraikan di bawah ini. Perlu dipahami pula
bahwa jenis pertemuan di bawah bukanlah suatu keharusan dan
ketetapan yang mengikat.
5.3.1. Pekerjaan Persiapan
Jenis pertemuan ini akan diadakan pada hari Sabtu dengan para
peserta senior atau merupakan sebagai penanggungn jawab, seperti
Supervision Engineer dan Quality Engineer.
Pertemuan personil akan membahas masalah penting seperti
jenis permasalahan dari kegiatan yang dibutuhkan untuk
memecahkan permasalahan, quality control, kemajuan,
keselamatan, dan lain lain. Konsultan akan memantau kegiatan
mingguan yang telah lewat, rencana kerja mingguan mendatang
dan menyiapkan agenda untuk pertemuan mingguan konsultan dan
kontraktor, umumnya diadakan setiap hari Senin berikutnya.
5.3.2. Pertemuan Mingguan Konsultan dan Kontraktor
Seperti telah disinggung, bahwa pertemuan ini akan lebih
baik bila diadakan pada waktu pada hari Senin yang dihadiri oleh
senior tim konsultan yaitu Site Engineer dan Project Manager dari
kontraktor serta dari gugus kendali mutu. Selama pertemuan, harus
kontraktor mempresentasikan tentang rencana kerja untuk seminggu
berikutnya.
Masalah lain yang akan dibahas dan diianggap penting
adalah kontrol kwalitas, kemajuan, status/operasi peralatan, kontrol
keamanan, dan masalah lain dengan rencana yang dibuat dan cara
mengoreksinya. Pada saat dimulai pertemuan konsultan akan
memberikan agenda uraian prinsip yang akan dibahas dan setelah
itu disiapkan risalah secara garis besarnya dalam pertemuan
pembagian rencana berikutnya kepada kontraktor dan pihak lainnya.
Risalah pertemuan ini terbukti sangat berguna dalam meneliti dan
mendapatkan data yang sering dibutuhkan untuk waktu mendatang.
5.3.3. Pertemuan Bulanan Direksi, Konsultan dan Kontraktor
Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan
dihadiri oleh Pimpro, kontraktor serta beberapa staf senior yang
ditunjuk dan Site Engineer dari konsultan.
Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda
daftar draft point utama yang akan dibahas secara khusus dalam
hubungannya dengan masalah kontrol kualitas, kemajuan, pengajuan
rekening, keamanan hubungannya dengan masyarakat dan lain-lain.
Selama pertemuan, jadwal CPM yang tepat dapat dipakai
sebagai acuan untuk memperlihatkan status terakhir dari kemajuan
yang sedang dibuat. Risalah pertemuan akan disiapkan oleh
konsultan dan dibagikan kepada peserta sebagai pedoman dan
akan digunakan. Seperti telah diuraikan, risalah-risalah pertemuan
sering terbukti sangat penting.
BBAABB 77 TENAGA AHLI DAN
TANGGUNG JAWABNYA
7.1. UMUM
CV. Andesa Consultant akan menugaskan staf yang ikut menangani proyek ini
dipilih yang sesuai dengan pengalaman dan kecakapan mereka dan sesuai
dengan posisi dan tanggung jawab mereka.
Tenaga ahli yang ditempatkan konsultan Pengawas haruslah tenaga yang telah
berpengalaman di bidangnya, dengan persyaratan sebagaimana berikut ini.
a. Team Leader/ Site Engineer :
• Merupakan Koordinator seluruh pelaksanaan pekerjaan, dengan
memberikan bimbingan baik dalam hal substansional maupun non
substansional dalam proyek yang ada dibawah tanggung jawabnya.
• Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh anggota tim pelaksana (tenaga ahli) pekerjaan.
• Bertugas mengatur jadwal dan penempatan personil dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan serta hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh
anggota tim pelaksana pekerjaan
• Bertugas membantu Direktur dalam hubungannya kepada Pemberi Tugas,
berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaannya dan hasil
pekerjaannya.
• Melaporkan hasil kegiatan melalui diskusi sesuai dengan persyaratan yang
tertuang dalam KAK.
b. Tenaga Lapangan (Inspektor) :
• Bertugas membantu Site Engineer dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan bidang dan keahlian masing-masing.
• Malakukan diskusi bersama Site Engineer dan tenaga ahli lainnya terkait
dengan kendala dan permasalahan pekerjaan
• Mengahasilkan produk laporan yang talah disyaratkan berdasarkan
tanggungjawabnya.
BBAABB 88 JADWAL TENAGA AHLI
YANG DITUGASKAN
_______________________ akan menugaskan Tenaga Ahli yang ikut menangani
proyek ini dipilih yang sesuai dengan pengalaman dan kecakapan mereka dan
sesuai dengan posisi dan tanggung jawab mereka.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka tenaga ahli yang diusulkan dalam
Pengawasan ini adalah sebagai berikut :
NO N A M A TENAGA AHLI JANGKA WAKTU
PENUGASAN
1 Baiquni, ST Team Leader/ Site
Engineer
1.5 Bulan
2 Hairul Anwar, ST Inspector/ Pengawas
Lap.
1.5 Bulan
Jadwal penugasan personil akan dibuat berdasarkan pengetahuan dan
kemampuan Konsultan untuk memenuhi persyaratan proyek, pengalaman
terdahulu pada proyek di Indonesia yang mirip dan lingkup kerja yang tertera pada
TOR.
BBAABB 88 ORGANISASI PELAKSANAAN
99..11.. UUMMUUMM
Agar terlaksana pekerjaan ini dengan baik maka tim konsultan perlu membuat
susunan organisasi personil sesuai dengan lingkup perkerjaan yang ditangani.
Hal ini untuk memudahkan dalam koordinasi pekerjaan sehingga pekerjaan
dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat diselesaikan pada
waktunya. Koordinasi yang intensif antara dengan pengguna jasa dan tim
teknis akan memberikan manfaat yang maksimal dalam penyempurnaan
pekerjaan ini.
Pada hakeketnya organisasi pelaksana pekerjaan ditujukan untuk
mempermudah dalam proses penyusunan pekerjaan ini. Organisasi pelaksana
dimaksudkan agar upaya penyusunan rencana dapat berjalan sesuai dengan
tujuan serta jadwal yang ditetapkan. Pada dasarnya penyususnan organisasi
pelaksana tersebut, menyangkut hubungan kerja antara pemberi tugas
dengan konsultan.
9.2. ORGANISASI PELAKSANA
Efektifitas dan efisiensi kerja merupakan suatu prasyarat yang harus dipenuhi
dalam menangani berbagai macam pekerjaan. Kedua hal tersebut perlu
diterapkan agar tidak terjadi pemborosan meteri, tenaga dan waktu serta
agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang sudah disusun.
Pemberi Tugas dan penerima pekerjaan (Konsultan) selalu mengadakan
hubungan kerja, dimana dalam pelaksanaan tugas konsultan akan selalu
melakukan hubungan kerja dengan pemberi pekerjaan, hal ini berkaitan
dengan penerapan keinginan – keinginan serta persyaratan-persyaratan teknis
operasional Pengawasan dan Konsultan akan mengindahkan saran serta
petunjuk yang diberikan, agar hasil - hasil pekerjaan ini terlaksana dengan baik
dan bermanfaat nantinya.
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja Intern Konsultan : Efektivitas dan efisiensi kerja merupakan
suatu persyaratan dalam menangani berbagai pekerjaan hal ini harus
dilaksanakan agar tidak terjadi pemborosan dalam berbagai hal. Untuk
efektif dan efisien dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan pengaturan
penempatan dan waktu masing-masing tenaga ahli dalam suatu kerangka
pelaksanaan yang solid dan terarah serta terkendali.
Penerapan mekanisme kerja didalam konsultan, terutama antara komponen
dari struktur organisasi kerja pelaksana, dilakukan secara terpadu, saling
mengisi dan menunjang, dengan demikian Konsultan mengajukan usulan
struktur organisasi kerja yang terdiri dari unsur-unsur:
1. Direktur
2. Site Engineee
3. Inspektor
Penyusunan struktur organisasi yang bersifat khusus ini bertujuan agar dapat
menjamin mutu hasil pekerjaan disamping kepentingan akan pekerjaan yang
berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan.
Mekanisme Kerja dengan instansi lain: Hubungan kerja dengan instansi lain
yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini (instansi terkait) Pengawasan
akan dilakukan guna mendukung dan mencapai suatu hasil yang baik dan
matang.
Tugas tanggung jawab dan wewenang masing-masing unsur di dalam organisasi
tersebut adalah sebagai berikut :
c. Direktur :
• Merupakan badan kontrol dan manajemen konsultan
• Penanggung jawab utama pekerjaan dan bertanggung jawab keluar
yaitu kepada pemberi tugas atas pekerjaan dan hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh konsultan (perusahaannya).
d. Site Engineer :
• Merupakan Koordinator seluruh pelaksanaan pekerjaan, dengan
memberikan bimbingan baik dalam hal substansional maupun non
substansional dalam proyek yang ada dibawah tanggung jawabnya.
• Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh anggota tim pelaksana (tenaga ahli) pekerjaan.
• Bertugas mengatur jadwal dan penempatan personil dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan serta hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh
anggota tim pelaksana pekerjaan
• Bertugas membantu Direktur dalam hubungannya kepada Pemberi Tugas,
berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaannya dan hasil
pekerjaannya.
• Melaporkan hasil kegiatan melalui diskusi sesuai dengan persyaratan yang
tertuang dalam KAK.
e. Inspektor :
• Bertugas membantu Site Engineer dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan bidang dan keahlian masing-masing.
• Malakukan diskusi bersama Site Engineer dan tenaga ahli lainnya terkait
dengan kendala dan permasalahan pekerjaan
• Mengahasilkan produk laporan yang talah disyaratkan berdasarkan
tanggungjawabnya.
f. Tenaga Pendukung :
• Bertugas membantu Site Engineer dan tenaga ahli lainnya kaitannya
dengan pelaksanaan pekerjaan.
• Membantu kelancaran penyelesaian produk laporan yang talah
disyaratkan berdasarkan tanggungjawabnya.
Tenaga Pendukung terdir dari :
- Pengawas Lapangan sebanyak 3 orang
- Sekretaris/Administrasi/Op. Komputer sebanyak 1 orang
10.3. KEWAJIBAN PENGAWAS
a. Pengawas bertanggung jawab dan berkewajiban sepenuhnya terhadap
pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi,
Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka
Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
b. Pengawas berkewajiban menyusun pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan
Tebing Sungai Jangka Desa Parangina Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan.
c. Pengawas dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir, bila
proses penyusunan selesai secara keseluruhan
d. Pengawas diwajibkan mempresentasikan arahan rencana yang telah
disusun dalam forum diskusi.
Diagram
Struktur Organisasi Pelaksaan Pekerjaan
Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,
Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai
Jangka Desa Parangina Provinsi Nusa Tenggara Barat
INSPEKTOR
Pengguna
Jasa/Penanggung
Jawab Kegiatan
Team Teknis
Terkait
Direktur CV.
Andesa Consultant
Supporting Staf:
Operator Kompoter/ Operator
CAD, Administrasi
SITE
ENGINEEER