library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam...

39
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Massa Teori menurut Turner seperti yang dikutip oleh Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa merupakan cerita tentang bagaimana dan mengapa sesuatu itu terjadi. Sementara itu, Bowers dan Courtright mendefinisikan teori sebagai seperangkat pernyataan yang menyatakan hubungan antarvariabel. Sedangkan menurut Bailey teori merupakan penjelasan dan pemprediksian fenomena sosial yang berhubungan dengan subyek ketertarikan kepada beberapa fenomena (Nurudin, 2007: 161-162). Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Massa yang dimaksud dalam Komunikasi Massa adalah penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Misalnya khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Sedangkan media massa dalam 9

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Teori Komunikasi Massa

Teori menurut Turner seperti yang dikutip oleh Nurudin dalam

bukunya Pengantar Komunikasi Massa merupakan cerita tentang bagaimana

dan mengapa sesuatu itu terjadi. Sementara itu, Bowers dan Courtright

mendefinisikan teori sebagai seperangkat pernyataan yang menyatakan

hubungan antarvariabel. Sedangkan menurut Bailey teori merupakan

penjelasan dan pemprediksian fenomena sosial yang berhubungan dengan

subyek ketertarikan kepada beberapa fenomena (Nurudin, 2007: 161-162).

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media

massa (media cetak dan elektronik). Massa yang dimaksud dalam

Komunikasi Massa adalah penerima pesan yang berkaitan dengan media

massa. Misalnya khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca.

Sedangkan media massa dalam komunikasi berupa media elektronik (televisi,

radio, film dan internet) dan media cetak (surat kabar, majalah, tabloid).

(Nurudin, 2007: 3-5). Teori komunikasi massa merupakan penjelasan tentang

proses penyampaian informasi, ide, dan sikap kepada banyak orang (biasanya

menggunakan mesin atau media yang diklasifikasikan ke dalam media massa,

radio, televisi, surat kabar, majalah, film, dan internet (Suprapto, 2009: 17).

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri komunikasi massa;

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa melembaga

2. Komunikan dalam Komunikasi Massa bersifat heterogen

9

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

10

3. Pesannya bersifat umum

4. Komunikasinya berlangsung satu arah

5. Komunikasi massa menimbulkan keserampakan

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (Nurudin, 2007: 19-31).

2.1.2 Uses and Gratifications Theory

Teori Kegunaan dan Kepuasan pertama kali dikenalkan oleh Herbert

Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 dan masih banyak digunakan oleh

para ahli sampai saat ini. Teori Kegunaan dan Kepuasan milik Blumer dan

Katz mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk

memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna

media berusaha untuk mnencari sumber media yang paling baik untuk

memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori Kegunaan dan Kepuasan

mengasumsikan bahwa penggunanya mempunyai pilihan alternatif

untukmemuaskan kebutuhannya.

Teori Kegunaan dan Kepuasan merupakan kebalikan dari teori peluru.

Dalam teori peluru media sangat aktif dan all powerfull, sementara audience

berada di pihak yang pasif. Sementara itu, dalam teori Kegunaan dan

Kepuasan ditekankan bahwa audience aktif untuk menentukan media mana

yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. Teori Kegunaan dan

Kepuasan lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat

media massa.

Banyak asumsi Teori Kegunaan dan Gratifikasi secara jelas

dinyatakan oleh para pencetus pendektaan ini (Katz, Blumler, dan Gurevitch).

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

11

Mereka menyatakan bahwa terdapat lima asumsi dasar Teori Kegunaan dan

Gratifikasi:

a. Khalayak Aktif dan Penggunaan medianya berorientasi pada tujuan

b. Inisiatif dalam menguhubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media

tertentu terdapat pada anggota khalayak.

c. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.

d. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka,

minat, dan motif sehinngga dapat memberikan sebuah gambaran yang

akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti.

e. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak

(West & Turner, 2008: 141).

2.1.3 Komunikasi Hubungan Masyarakat (Humas)

Sebagian besar pesan yang disampaikan media massa terlewatkan dari

perhatian khalayaknya. Scott Cutlip dan rekan mengemukakan bahwa

perhatian massa merupakan objek persaingan sengit (Morissan, 2010: 40).

Kondisi ini menjadikan masyarakat sangat selektif bahkan menolak untuk

memberikan perhatian terhadap “serbuan” pesan yang datang kepada

khalayak. Beberapa pesan mungkin bisa menarik perhatian perhatian

khalayak, namun lebih sedikit lagi pesan yang mampu memberikan efek atau

dampak.

Praktisi humas adalah salah satu pihak yang turut serta bersaing

dengan memperebutkan perhatian khalayak. Tugas pertama praktisi humas

adalah mendapatkan perhatian dari khalayak sasaran; kedua, menarik minat

(ketertarikan) khlayak terhadap isi pesan; ketiga, membangun suatu keinginan

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

12

dan niat khalayak untuk bertindak sesuai dengan pesan; dan keempat

mengarahkan tindakan khalayak agar tetap sesuai dengan pesan yang

disampaikan.

Menurut Shanon-Weaver (2007) komunikasi terdiri dari: 1) sumber

informasi (information source); 2) pesan atau signal (message/signal); 3)

saluran (channel); 4) penerima atau tujuan (receiver, destination). Menurut

Wilbur Schramm (2010) melakukan komunikasi dengan khalayak tidaklah

sesederhana sebagaimana yang dikemukakan model komunikasi Shannon dan

Weaver. Schramm mengatakan berkomunikasi dengan khalayak sasaran

(target publics) yang diinginkan kenyataannya bahkan jauh lebih rumit.

Menurut Scrhamm, manusialah yang membuat komunikasi menjadi rumit.

Sebagaimana yang dikemukakan Scrhamm:

“Jika seseorang mempelajari komunikasi, maka ia mempelajari mengenai bagaimana orang berhubungan dengan orang lain, kelompok orang, organisasi dan masyarakat yang saling mempengaruhi sama sama lainnya, namun juga dipengaruhi, memberi tahu dan diberi tahu, mengajarkan dan diajarkan, menghibur dan dihibur melalui tanda-tanda tertentu” (Morissan, 2010: 42).

Model komunikasi Scrhamm membutuhkan proses komunikasi dua

arah (two-way-process) dimana pengirim dan penerima pesan berkomunikasi

dalam konteks kerangka acuan (frame of reference), hubungan dan situasi

sosial mereka masing-masing. Dengan demikian, komunikasi adalah proses

timbal balik pertukaran tanda untuk memberitahukan, memerintahkan atau

membujuk berdasarkan makna dan kondisi bersama melalui hubungan

komunikator dan konteks sosial (Morissan, 2010: 42).

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

13

2.1.4 Konsep Dasar Public Relations (PR)

PR merupakan salah satu fungsi manajemen yang menjadi jembatan

antara perusahaan/organisasi dengan publiknya. Kebanyakan

perusahaan/organisasi kini mengakui peranan PR cukup menonjol dalam

pengambilan keputusan manajemen. Public Relations memiliki banyak

definisi, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in the Word Marketing

mengatakan bahwa PR adalah suatu system komunikasi untuk menciptakan

kemauan baik. L. Bernays dalam bukunya Public Relations menyebutkan

bahwa PR mempunyai tiga arti: (1) penerangan kepada publik; (2) persuasi

ditujukan kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik; (3)

upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga. Prof. Byron

Christian menyebutkan bahwa PR merupakan suatu usaha yang secara sadar

memotivasi agar orang-orang terpengaruh, terutama melalui komunikasi, agar

timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi, memberi rasa hormat,

mndukung dan bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah

(Soemirat&Ardianto, 2005: 34).

Public Relations menurut Firsan Nova adalah bidang yang berkaitan

dengan mengelola citra dan reputasi seseorang atau sebuah perusahaan atau

organisasi dimata publik. PR bekerja untuk melakukan fungsi komunikasi,

hubungan masyarakat, manajemen krisis, hubungan pelanggan, hubungan

karyawan, hubungan pemerintahan, hubungan industri, hubungan investor,

hubungan dengan media, mediasi, publisitas, dan menulis pidato (Nova,

2011: 39).

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

14

Definisi resmi dari IPRA tentang PR adalah sebagai berikut:

“ PR merupakan fungsi manajemen dari sikap yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpatidan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga aka nada kaitannya, dengan cara menilai opini public mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersamayang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas” (Rumanti, 2005:11).

Dari berbagai definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang

definisi Public Relations (PR). PR merupakan fungsi manajemen yang

mewakili perusahaan untuk memberi penerangan, mempersuasi, menyatakan

sikap dengan publik agar citra dan reputasi perusahaan dapat dikelola dengan

baik di mata publik. PR melakukan beberapa fungsi diantaranya fungsi

komunikasi, hubungan masyarakat, manajemen krisis, hubungan pelanggan,

hubungan karyawan, hubungan pemerintahan, hubungan industri, hubungan

investor, hubungan dengan media, mediasi, publisitas, dan menulis pidato.

2.1.4.1 Tujuan dan Fungsi PR

Berdasarkan penjelasan tentang beberapa definisi PR, maka

dapat dilihat beberapa tujuan dan fungsi PR tersebut. Secara

keseluruhan tujuan PR menurut Mulyana adalah menciptakan citra

baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan

publikterhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Sedangkan

menurut Maria PR bertujuan menciptakan, membina, dan memelihara

sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi pada

satu pihak dan dengan pihak lain dengan komunikasi yang harmonis

dan timbale balik (Nurjaman & Umam, 2012: 114). Dalam hal ini

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

15

tujuan dari PR atau Humas Pemprov DKI sesuai dengan tujuan yang

diungkapkan oleh Maria. Karena Pemprov DKI merupakan organisasi

non profit dan berusaha untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang

dilayaninya.

Adapun fungsi dari Public Relations dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a. Kegitan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan,

saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat

pada umumnya.

b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa

diterima dan menguntungkan semua pihak.

c. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang

spesifik, sesuai dengan harapan publik.

d. Usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara

organisasi atau perusahaan dengan publiknya.

(Nurjaman&Umam, 2012: 115)

2.1.4.2 E-PR

Menurut Bob Julius Onggo dalam bukunya yang berjudul

Cyber Public Relations, E-PR adalah inisiatif PR yang menggunakan

media internet sebagai sarana publisitasnya. Di Indonesia inisiatif PR

ini lebih dikenal dengan istilah Cyber Public Relations. Jika

diuraikan, E-PR dapat diartikan sebagai berikut:

a. E adalah elektronik.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

16

“E” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata mail

atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet.

Mengingat popularitas dan multifungsi media internet, media ini

dimanfaatkan pula oleh para pelaku PR untuk membangun merek

(brand) dan memelihara kepercayaan (trust).

b. P adalah public.

“Public” di sini mengacu bukan hanya pada public, namun psar

konsumen. Public juga tidak mengacu hanya pada satu jenis pasa

konsumen, namun pada berbagai pasar atau public audiens. Media

internet bisa memudahkan kita untuk menjangkau mereka dengan

lebih cepat atau sebaliknya, memudahkan mereka untuk

menjangkau kita, mulai dari komunitas mikro atau niche market

hingga hipermarket.

c. R adalah relations.

“Relations” merupakan hubungan yang harus dipupuk antara

pasar dan bisnis. Itulah kunci kepercayaan pasar agar suatu bisnis

berhasil. Menariknya, melalui media internet hubungan yang

sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam waktu yang cepat

karena sifat internet yang interaktif. Hal ini berbeda dengan public

konvensional. Pelaku PR harus menjangkau mereka dengan sifat

one-to-many. Itulah sebabnya internet merupakan media

pembangun hubungan yang paling ampuh dan cepat serta luas

hingga saat ini (Onggo, 2004: 1-2).

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

17

2.1.5 Citra

Menurut kamus lengkap Psikologi, image atau citra adalah satu reaksi

sikap atau reaksi pertimbangan terhadap satu usaha (urusan, perusahaan),

lembaga, atau bangsa (Chaplin, 2006: 239). Definisi menurut Danasaputra

dalam Dasar-Dasar Public Relations, citra adalah kesan yang diperoleh oleh

seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengetiannya tentang fakta-fakta

atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek dapat

diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Citra terbentuk berdasarkan

pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi

tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung

mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan

(Soemirat&Ardianto, 2005: 114).

Menurut Bill Canton dalam Dasar-Dasar Public Relations,

“Image: the impression, the feeling, the conception which the public has of a company; a conciously created impression of an object, person or organization” (Ardianto&Soemirat, 2010: 111).

Definisi citra menurut Bill canton dapat diartikan sebagai kesan,

perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan

sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi. Jadi citra dengan

sengaja perlu untuk diciptakan agar bernilai positif. Citra merupakan salah

satu asset yang penting dari suatu perusahaan atau organisasi.

Sedangkan menurut Silih Agung Wisesa dan Jim Macnamara,

pencitraan adalah suatu kekuatan dimana perusahaan memiliki sesuatu yang

mampu membahasakan nilai- nilai perusahaan atau organisasi tersebut

kepada publik. Dimensi pencitraan suatu perusahaan atau organisasi akan

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

18

membantu kerja PR dalam memastikan seberapa jauh harus berperan dalam

pekerjaannya. Silih Agung Wisesa dan Jim Macnamara juga membagi

aktivitas pencitraan menjadi 2 (Wisesa&Macnamara, 2005: 105), yaitu;

1. Internal

Segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas pencitraan yang

disebabkan oleh bagian internal perusahaan atau organisasi.

2. Eksternal

Segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas eksternal perusahaan atau

organisasi dan memiliki kedekatan pengaruh terhadap model pencitraan.

2.1.5.1 Jenis- jenis Citra

Menurut Frank Jeffkins dalam Firsan Nova, ada 6 jenis citra, yaitu:

a. Mirror Image (citra bayangan): Citra yang dianut oleh anggota

organisasi terhadap publik eksternal dalam melihat organisasinya

b. Current Image (citra yang berlaku): Citra yang dianut oleh public

eksternal mengenai suatu organisasi. Citra ini ditentukan oleh

banyak atau sedikitnya informasi yang mereka peroleh

c. Wish Image (citra yang diinginkan): Citra yang diinginkan atau

diharapkan oleh pihak organisasi. Citra ini biasanya diterapkan

untuk sesuatu yang baru, sebelum publik eksternal memperoleh

informasi secara lengkap

d. Corporate Image (citra perusahaan): Citra dari organisasi secara

keseluruhan yang dapat terbentuk dari banyak hal seperti sejarah,

kinerja perusahaan, stabilitas keuangan, kualitas produk, dan lain-

lain

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

19

e. Multiple Image (citra majemuk): Publik (individu, kantor cabang

atau organisasi lain) yang membentuk suatu citra yang belum

tentu seragam dengan citra organisasi

f. Good and Bad Image (citra yang baik dan buruk): Kedua citra ini

bersumber dari current image atau citra yang berlaku yang bersifat

positif dan negatif (Nova, 2011: 299-300).

2.1.5.2 Proses Pembentukan Citra

Menurut Danasaputra dalam buku Dasar-Dasar Public

Relations, citra adalah suatu kesan yang dapat diperoleh oleh

seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta

atau kenyataan yang ada. Citra dapat terbentuk berdasarkan

pengetahuan dan informasi- informasi yang diterima oleh individu.

Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu,

tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra

kita tentang lingkungan (Sumber: Soemirat, Ardianto 2010; 115).

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto mengutip John S.

Nimpoeno tentang proses pembentukan citra dalam struktur kognitif

yang sudah sesuai dengan pengertian sistem komunikasi sebagai

berikut:

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

20

Model Pembentukan CitraPengalaman mengenai stimulus

Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra (Sumber: Soemirat, Ardianto 2010: 115)

Model pembentukan citra diatas menunjukkan bagaimana stimulus

yang berasal dari luar dapat mempengaruhi respon perilaku suatu individu.

Model pembentukan citra diatas mempunyai empat komponen penting dalam

citra, yaitu:

1. Persepsi

Persepsi merupakan hasil dari pengamatan terhadap unsur lingkungan

yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Sehingga individu

akhirnya akan memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan

pengalamannya mengenai rangsang.

2. Kognisi

Kognisi adalah suatu keyakinan diri suatu individu terhadap stimulus.

Keyakinan ini akan muncul apabila individu telah mendapatkan dan

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

21

mengerti rangsang tersebut. Individu harus diberikan informasi informasi

yang cukup sehingga dapat mengembangkan kognisinya tersebut.

3. Motif

Motif adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu tersebut untuk melakukan suatu aktivitas tertentu untuk

mencapai suatu tujuan.

4. Sikap

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dalam

menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Sikap merupakan kecenderungan

untuk berperilaku dengan cara- cara tertentu (2010: 116).

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa citra

merupakan suatu pandangan atau penghargaan yang didapat oleh perusahaan

atau suatu organisasi karena adanya nilai positif dan keunggulan- keunggulan

yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya citra positif dari

publik maka perusahaan atau organisasi dapat terus menciptakan inovasi-

inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2.1.6 Media Sosial

Media sosial merupakan media untuk interaksi sosial, sebagai suatu

rangkaian terus menerus tanpa henti di balik komunikasi sosial. Andreas

Kaplan dan Michael Haenlein (2010: 56-57) mendefinisikan media sosial

sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas

dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan

dan pertukaran user-generated content”. Dalam partisipasi politik antara

aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran yang

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

22

murah untuk: (1) menginformasi, menyosialisasikan atau berkampanye; (2)

berkoordinasi antara partisipan; (3) merekrut dan memobilisasi partisipan;

dan (4) membangun komunitas online dan keanggotaan partisipan politik

secara virtual. (Irwansyah, 2012: 103)

Saat ini media massa dapat berkembang dengan pesat. Hal ini

dikarenakan hampir semua orang telah memiliki media sosial sendiri. Untuk

memiliki media sosial, seseorang tidak membutuhkan modal besar seperti

jika untuk memiliki media tradisional. Jika untuk memiliki media tradisional

seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal besar dan tenaga kerja

yang banyak, seorang pengguna media sosial hanya memerlukan jariangan

internet untuk mengakses media sosial. Dalam media sosial, kita dapat

melakukan berbagai aktivitas dua arah seperti berkenalan, kolaborasi, dan

berbagai bentuk pertukaran baik secara tulisan, visual maupun audiovisual

(Marindo, Puntoadi, & Sutedja, 2011: 2)

Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :

a. Media sosial memiliki sifat viral

Media sosial bersifat viral, viral dalm hal ini mempunyai arti “sifat

seperti virus” yaitu menyebar dengan cepat.

b. Media sosial dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online.

c. Media Sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat

dengan masyarakat (Marindo, Puntoadi, & Sutedja, 2011: 21-25).

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

23

2.1.6.1Fungsi Media Sosial

Media sosial merupakan salah satu dari sistem komunikasi.

Maka dari itu, ada beberapa fungsi media sosial jika dikaitkan dengan

system komunikasi, antara lain:

a. Administrasi

Media sosial dapat digunakan untuk mengorganisasikan profil

karyawan perusahaan dalam jariangan sosial yang relevan dan

relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Dengan membentu

sebuah media sosial, masyarakat dapat dengan mudah

menemukan perusahaan dan segala jenis bentuk

administratifnya.

b. Mendengarkan dan Belajar

Melalui media sosial, perusahaan dapat mendengarkan dan

belajar dari apa yang ada di media tersebut. Informasi dari

media sosial membuat perusahaan tahu mnegenai apa yang

pasar inginkan dan bagaimana memuaskan mereka. Informasi

yang relevan dapat membantu perusahaan untuk mebcapai visi

dan misi mereka.

c. Berpikir dan Perencanaan

Dengan melihat tahap 1 dan 2 apa yang akan organisasi

lakukan untuk memuaskan pasar, maka organisasi bisa

berpikir dan menetapkan perencanaan berkomunikasi ke pasar.

Bagaimana teknologi sosial dapat meningkatkan efisiensi

operasional hubungan pasar.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

24

d. Pengukuran

Setelah melihat langkah 1-3, Perusahaan dapat memiliki

pengetahuan dan data yang relevan dengan pasar. Dari data

tersebut, perusahaan dapat mengukur dan dapat menetapkan

langkah-langkah efektif untuk mengkur apakah metode yang

digunakan adalah metode yang terbaik (Wijaya, 2013)

2.1.6.2 Peran Media Sosial

Media sosial seperti YouTube, blog, facebook, twitter

memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari

media konvensional seperti media cetak, iklan, TV, brosur dan

selebaran.

Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media

konvensional, antara lain :

a. Kesederhanaan

Sederhana dalam hal ini berarti simple atau mudah digunakan.

Jika dibandingkan dengan media lainnya, oaring tanpa latar

belakang IT pun dapa menggunakan media sosial, yang

dibutuhkan hanya computer dan koneksi internet.

a. Membangun Hubungan

Media konvensional seperti TV dan radio hanya bisa menjalin

komunikasi satu arah, namun media sosial dapat melakukan

komunikasi 2 arah. Perusahaan dapat langsung memperoleh

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

25

feedback atau umpan balik secara langsung sehingga hubungan

terlihat lebih interaktif.

b. Jangkauan Global

Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten

anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan

bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.

Pengiriman pesan melalui media sosial tidak dibatasi dengan

waktu dan lokasi geografis.

c. Terukur

Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat

terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui

efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional

yang membutuhkan waktu yang lama (Wijaya, 2013)

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Konsep Humas Pemerintah

Public Relations atau yang biasa disebut Humas di dalam sebuah

instansi pemerintah adalah sebagai suatu divisi yang nonprofit. Public

Relations atau Humas dalam instansi pemerintah bukan hanya sekedar

membangun dan mempertahankan citra instansi tersebut namun juga harus

mencerminkan citra negara, bangsa dan pemerintahan dimata masyarakat

setempat dan dunia internasional. (Morissan, 2010: 90).

Kesimpulannya, Public Relations dalam instansi pemerintah sebagai

komunikator yang memback-up organisasinya untuk mencapai tujuan instansi

tersebut, membangun dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat dan

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

26

menciptakan citra dan opini positif masyarakat. Instansi-instansi

pemerintahan selalu dilengkapi oleh adanya divisi Humas untuk mengelola

informasi dan opini publik. Informasi mengenai kebijaksanaan dan peraturan

pemerintah disebarluaskan kepada publik dan opini publik pun diteliti dan

dibahas secara efektif utnuk keperluan pengambilan keputusan dan penentuan

kebijaksanaan berikutnya (Sunarto, 2003: 23).

2.2.2 Corporate Image/Citra Perusahaan

Corporate Image atau Citra Perusahaan di mata publik dapat terlihat

dan didapat dari pandangan, pendapat dan pola pikir publik. Satu hal yang

penting sehubungan dengan terbentuknya sebuah citra perusahaan adalah

adanya persepsi yang berkembang di benak publik terhadap realitas (2011:

297). Menurut Santoso dalam buku Structural Equation Modelling, citra

perusahaan dapat diperoleh publik melalui:

1. Perhatian yang diberikan pegawai atau pihak perusahaan itu sendiri kepada

pelanggan

2. Kejujuran pihak perusahaan kepada pelanggan.

3. Kinerja pegawai

4. Kredibilitas perusahaan (2011: 16).

Katz mengatakan bahwa citra perusahaan dapat datang dari berbagai

pihak, yaitu dari pelanggan, perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf

perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan

pelanggan disektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap suatu

perusahaan atau organisasi. Menurut Veronica Napoles, citra perusahaan

adalah cara dimana kehadiran dan keeksisan perusahaan itu dirasakan oleh

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

27

publik, yaitu konsumen, kompetitor, pemasok, dan pemerintah. Citra dalam

pandangan publik dapat dikembangkan melalui kontak dengan perusahaan

dan dengan menginterpretasikan informasi tentang perusahaan. Citra dapat

berubah seiring dengan bertambahnya informasi, dan perubahan tren pada

bisnis perusahaan (Santoso, 2011: 18).

Berdasarkan paparan di atas, maka keempat poin citra perusahaan

yang diperoleh publik menurut Santoso dalam buku Structural Equation

Modelling akan dijadikan oleh peneliti sebagai indikator dari variabel citra

instansi pemerintah dimana masing-masing indikator akan dideskripsikan

pada bab selanjutnya dalam operasionalisasi konsep.

2.2.3 YouTube

Menurut Kaplan and Haenlein (2010:65) ada enam tipe dari media

sosial: (1) collaboration project (Wikipedia), (2) micro blogs (Twitter), (3)

content community (YouTube), (4) Social Networking sites (Facebook), (5)

virtual game world (World of Warcraft), dan social virtual world (Second

Life). Berdasarkan hal tersebut, maka YouTube dapat dikategorikan sebagai

media sosial.

YouTube hingga kini menjadi situs Video Content Sharing terbesar di

dunia yang telah menguasai 60 persen dari jumlah total penikmat video

online. Saat ini pengguna YouTube rata-rata telah mengunggah 72 jam video

ke situs YouTube setiap menitnya, ini meningkat drastis bila dibandingkan

satu tahun lalu yang hanya 48 jam per menitnya. YouTube telah memiliki 4

miliar video (per Januari 2012) yang disaksikan dari situs tersebut setiap

harinya, pada saat bersamaan sudah ada rata-rata 60 jam video yang diunggah

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

28

setiap menitnya. YouTube yang dibeli oleh google di tahun 2006 ini juga

menjadi search engine nomor dua di dunia (comScore data). Berarti

perkembangan YouTube cukup signifikan hingga kini telah memiliki 800 juta

pengguna yang mengakses dari berbagai belahan dunia (Marindo, Puntoadi,

& Sutedja, 2011: 42).

YouTube adalah situs jejaring sosial dimana lebih memusatkan pada

kegiatan  berbagi video. Dengan kata lain, YouTube berfungsi dimana para

pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis.

Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik  (video klip ), film,

TV, serta video buatan para penggunanya sendiri. Berdasarkan jurnal

berjudul “Tantangan Jurnalisme di Era Globalisasi Informasi” aplikasi

YouTube memungkinkan siapa saja mengupload file audio video, sementrara

podcasting yang memberi fasilitas upload audio telah memungkin user untuk

berperan sebagai penyebar informasi layaknya jurnalis profesional. (Hasfi,

2010: 34-35)

Hal menarik dari YouTube saat ini adalah fungsinya yang secara

langsung dapat mempopulerkan seseorang bahkan melahirkan beberapa

bintang contohnya sebut saja Justin Biebber. Tidak hanya dapat mengangkat

nama secara personal, dengan YouTube perusahaan-perusahaan pun kini

mulai melirik dang membuat beberapa video tentang perusahaan mereka

sebagai nilai promosi dan keeksistensian.

PR memang dituntut memiliki wawasan apapun yang sedang terjadi

pada saat ini. Dengan “Nge-Yotube” (istilah untuk yang sedang membuka

situs YouTube) PR mampu melihat berbagai macam video baik itu untuk

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

29

wawasan dirinya dan untuk mengetahui profile perusahaan lain baik itu

pesaing atau perusahaan yang lebih maju.

Berikut analisis kelebihan YouTube sesuai dengan pernyataan  Mc Quaill :

a. Interactivity, kemampuan sifat interaktif yang hampir sama dengan

kemampuan interaktif komunikasi antarpersonal. Dengan YouTube

seorang PR dapat berinteraksi menggunakan media audio visual yaitu

berupa video.

b. Social presence (sociability), yaitu berperanan besar membangun sense of

personal contact dengan partisipan komunikasi lain. Melalui YouTube

seseorang dapat memiliki pendapat sendiri yang terbangun dari melihat

cuplikan video yang ada.

c. Media richness, yaitu menjadi jembatan bila terjadi perbedaan kerangka

referensi, mengurangi ambiguitas, memberikan isyarat-isyarat, serta lebih

peka dan lebih personal. Melalui YouTube seseorang dapat membela

suatu pemahamannya dengan membuat sebuah penggambaran dan

penjelasan yang detail melalui video dan share.

d. Autonomy, yaitu memberikan kebebasan tinggi bagi pengguna untuk

mengendalikan isi dan penggunaannya. Melalui media tersebut, peserta

komunikasi dapat bersikap independen terhadap sumber komunikasi.

Misalnya dalam YouTube pengguna dapat mengupload video apapun  dan

share videonya dengan tujuan masing-masing.

e. Playfulness, yaitu sebagai hiburan dan kenikmatan. Di YouTube banyak

orang-orang yang kreatif yang mengupload video yang sangat lucu dan

menghibur seperti halnya stand up comedy.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

30

f. Privacy, yaitu fasilitas yang bisa membuat peserta komunikasi

menggunakan media dan isi sesuai dengan kebutuhan. Seperti yang

dijelaskan tadi pengguna YouTube memiliki hak bebas meng upload

video untuk keperluannya sendiri.

g. Personalization, Kelebihan terakhir itu menekankan bahwa isi pesan

dalam komunikasi dan penggunaannya bersifat personal dan unik.

Keunikan YouTube yang tidak dimiliki oleh jejaring sosial lainnya dalah

dari isi pesan melalui video dan komentar (Apriliani, 2013)

Dari beberapa analisis tadi, sudah terlihat bahwa dengan nge YouTube

seorang PR dapat melakukan salah satu fungsinya berupa menjaga citra

perusahaannya dengan membuat video tentang perusahaannya dengan baik.

YouTube pun dapat digunakan sebagai media langsung yang mempermudah

PR dalam kegiatan press conference.

Berdasarkan teori uses and gratifications dan konsep mengenai media

sosial dan YouTube, maka ada enam poin untuk dijadikan indikator dari

varibel media sosial YouTube antara lain: kesederhanaan (simple); jangkauan

global; terukur; social presence (sociability); khalayak yang aktif; dan media

richness; dimana masing-masing indikator akan dideskripsikan pada bab

selanjutnya dalam operasionalisasi konsep. Sedangkan indkator dari variabel

citra instansi pemerintah digunakan 4 poin dari citra perusahaan yang

diperoleh publik menurut Santoso, yaitu: (1) Perhatian dari pemerintah

kepada masyarakat; (2) Kejujuran dari pemerintah kepada masyarakat; (3)

Kinerja pegawai; (4) Kredibilitas pemerintah.

2.3 State of the Art

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

31

Berdasarkan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Online Terhadap

Citra Instansi Pemerintah di Mata Mahasiswa Binus University” media online

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap citra instansi pemerintah.

Dalam hal ini media online yang dimaksud adalah website resmi

Kementerian Pemuda dan Olahraga. (Yudardhea, 2011)

Sedangkan menurut jurnal internasional yang berjudul “Online Video

and Participatory Culture” munculnya YouTube sebagai budaya partisipatif

telah menjelaskan peran YouTube sebaggi ajang kritik sosial. YouTube

merupakan situs media yang sangat kuat untuk menampilkan bakat produsen

dan konsumen sebuah budaya. (Rosati, 2010)

Menurut jurnal internasional yang berjudul "Media Use, Social

Capital, And Civic Participation In South Korea” media internet dapat

mempengaruhi partisipasi positif dari masyarakat di Korea Selatan terhadap

pemerintahan. Melalui mdia internet, masyarakat mendapatkan interpersonal

trust and informal socializing sehingga mereka merasa terhibur dengan

pemerintah. (Kim, 2007)

Setelah meninjau paparan di atas, terlihat bahwa penelitian akan

media sosial, internet dan instansi pemerintah telah banyak dilakukan. Yang

membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya adalah penelitian ini meneliti tentang media sosial YouTube

yang baru digunakan pertama kali oleh Pemprov DKI Jakarta. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa media sosial YouTube yang dapat disebut juga sebagai

media internet mempunyai peran yang sangat signifikan untuk

menyebarluaskan sebuah informasi. Salah satunya adalah yang dimanfaatkan

oleh Diskominfomas Pemprov DKI Jakarta yaitu melakukan transparansi

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

32

kinerja dengan mengunggah video semua kegiatan pegawai Pemprov DKI

Jakarta melalui situs YouTube.

2.4 Kerangka Pikir

VARIABEL X

MEDIA SOSIAL

YOUTUBE

Berpengaruh

Atau

Tidak Berpengaruh

VARIABEL Y

CITRA INSTANSI

PEMERINTAH

Uses and Gratifications

Theory

KHALAYAK YANG

AKTIF

PERHATIAN DARI

PEMERINTAH

KEPADA

MASYARAKAT

Konsep tentang Media

Sosial

SEDERHANA

(SIMPLE)

JANGKAUAN

GLOBAL

SOCIAL PRESENCE

(SOCIABILITY)

KEJUJURAN DARI

PEMERINTAH

KEPADA

MASYARAKAT

KINERJA

PEGAWAI

Konsep tentang YouTube

TERUKUR

MEDIA RICHNESS

KREDIBILITAS

PEMERINTAH

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewDalam partisipasi politik antara aktivis muda, media baru termasuk media sosial memberikan anggaran

33

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Sumber: penulis