aguseducated.files.wordpress.com€¦ · Web viewDalam perkembangan kognitif di sekolah, ......
Transcript of aguseducated.files.wordpress.com€¦ · Web viewDalam perkembangan kognitif di sekolah, ......
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PIAGET
1. Pendahuluan
Perkembangan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks, artinya banyak
faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses
perkembangan anak. Memahami perkembangan kognitif sangatlah diperlukan bagi seorang
pengajar dan orang tua. Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam perkembangan peserta didik. Kita ketahui bahwa peserta didik merupakan
objek yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran, sehingga perkembangan
kognitif sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam sekolah.
Dalam perkembangan kognitif di sekolah, guru sebagai tenaga kependidikan yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan interaksi edukatif dan pengembangan kognitif
peserta didik, perlu memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang perkembangan
kognitif pada anak didiknya.
Orang tua juga tidak kalah penting dalam kognitif anak karena perkembangan dan
pertumbuhan anak dimulai di lingkungan keluarga. Namun, sebagian pendidik dan orang
tua belum terlalu memahami tentang perkembangan kognitif anak, karakteristik
perkembangan kognitif, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah perkembangan
kognitif anak.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya perkembangan kognitif bagi peserta didik,
diperlukan penjelasan perkembangan kognitif lebih detail baik pengertian maupun tahap-
tahap karakteristik perkembangan kognitif peserta didik.
Dalam pembahasan proses perkembangan kognitif, ada dua alternative proses
perkembangan kognitif yaitu pada teori dan tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan
oleh Piaget dan proses perkembangan kognitif oleh para pakar psikologi pemprosesan
informasi. Disini akan di jelaskan perkembangan kognitif menurut piaget Piaget meyakini
bahwa pemikiran seorang anak berkembang dari bayi sampai dia dewasa. Menurut teori
Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru di lahirkan sampai
mengijak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif.
1
2. Materi
A. Biografi Tokoh
Jean Piaget lahir di Neuchâtel, Swiss , yang berbahasa Perancis pada 9 Agustus
1896 dan meninggal 16 September 1980 pada umur 84 tahun. Dia adalah seorang filsuf,
ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya
tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya.
B. Teori Tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif
mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk
menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman
mereka terhadap dunia.
Teori perkembangan piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana
anak beradaptasi dan menginterprestasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya.
Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun
pengetahuannya mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi. Piaget percaya
bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang
terus bertambah kompleks. Tahap-tahap perkembangan menurut Piaget ini diringkas dalam
tabel berikut:
Tahap Usia/tahun Gambaran
Sensorimotor 0-2 Bayi bergerak dari tindakan
refleks instinktif pada saat
lahir sampai permulaan
pemikiran simbolis
Preoperational 2-7 Anak mulai merepre-
sentasikan dunia dengan
kata-kata dan gambar.
Concrete operational 7-11 Pada saat ini anak dapat
berpikir secara logis
mengenai peristiwa yang
konkrit dan mengkalsifi-
kasikan benda dalam bentuk
berbeda
2
Formal Operational 11-15 Anak remaja berpikir
dengan cara yang lebih
abstrak dan logis.
Untuk menunjukakan struktur kognitif yang mendasari pola-pola tingkah laku yang
terorganisir, Piaget menggunakan istilah skema dan adaptasi.
a) Skema (Struktur kognitif) adalah proses atau cara mengorganisir dan merespon
berbagai pengalaman. Dengan kata lain skema adalah suatu pola sistematis dari
tindakan, perilaku, pikiran, dan strategi dalam menghadapi berbagai tantangan dan
jenis situasi.
b) Adaptasi (struktur fungsional) adalah sebuah istilah yang digunakan piaget untuk
menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam
proses perkembangan kognitif. Menurut Piaget adaptasi ini terdiri dari dua proses
yang saling melengkapi, yaitu asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,
konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada
dalam pikirannya. Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang
menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam
skema yang telah ada.
Akomodasi dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang
tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan skema yang telah
dipunyai. Pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan
skema yang telah ada. Dalam keadaan demikian orang akan mengadakan
akomodasi. Akomodasi tejadi untuk membentuk skema baru yang cocok
dengan rangsangan yang baru atau memodifikasi skema yang telah ada
sehingga cocok dengan rangsangan itu
Piaget mengemukakan bahwa setiap organisme yang ingin mengadakan
adaptasi dengan lingkungannya harus mencapai keseimbangan (ekuilibrium), yaitu
antara aktivitas individu terhadap lingkungan (asimilasi) dan aktivitas lingkungan
terhadap individu (akomodasi). Agar terjadi ekuilibrasi antara diri individu dengan
lingkungan, maka peristiwa-peristiwa asimilasi dan akomodasi harus terjadi secara
terpadu, bersama-sam dan komplementer. Organisasi kecenderungan individu untuk
3
menyatukan berbagai skema menjadi satu sistem yang koheren (berkait dan menjadi
kesatuan).
Adapun penjelasan selengkapnya mengenai tahapan-tahapan perkembangan mental
Piaget dalam Ruseffendi (2006) adalah sebagai berikut:
1. Tahap sensori motorik (sensori motor stage/ 0-2 thn)
Pada tahap sensorimotor, inteligensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi
anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamak, mendengar, membau
dan lain-lain. Tahap-tahap perkembangan kognitif anak dikembangkan dengan perlahan-
lahan melalui proses asimilasi dan akomodasi terhadap skema-skema anak karena adanya
masukan, rangsangan, atau kontak dengan pengalaman dan situasi yang baru.
Adapun ciri-ciri tahap sensori motor adalah sebagai berikut:
a. Anak belajar mengembangkan dan menyelaraskan jasmaninya dengan perbuatan
mentalnya menjadi tindakan-tindakan atau perbuatan yang teratur dan pasti.
b. Anak berpikir melalui perbuatan dan gerak.
c. Perkembangan yang terjadi pada tahap ini adalah dari gerak refleks ngemot dan gerak
mata sampai pada kemampuan untuk makan, melihat, memegang, berjalan, dan
berbicara.
d. Pada akhir tahap ini, anak belajar mengaitkan simbol benda dengan benda konkretnya,
hanya masih kesulitan.
e. Pada akhir tahap ini pula, anak mulai melakukan percobaan coba-coba berkenalan
dengan benda-benda konkret (dengan menyusunnya, mengutakatik, dan lain-lain).
2. Tahap pre operasi (pre operational stage/2-7 thn)
Dalam tahap ini anak sangat egosentris, mereka sulit menerima pendapat orang lain.
Tahap ini adalah tahap dimana anak mulai melakukan persiapan dalam pengorganisasian
operasi konkret. Tahap perkembangan ini dapat dibagi ke dalam dua bagian. Pertama, tahap
berpikir pre konseptual (sekitar usia 2 – 4 tahun), dimana representasi suatu objek
dinyatakan dengan bahasa, gambar dan permainan khayalan. Kedua, tahap berpikir intuitif
(sekitar usia 4 – 7 tahun), dimana pada tahap ini representasi suatu objek didasarkan pada
persepsi pengalaman sendiri, tidak kepada penalaran.
Adapun ciri-ciri tahap perkembangan pre operasi adalah sebagai berikut:
a. Sebaran umur sekitar 2 – 7 tahun; tahap berpikir pre konseptual sekitar 2 –4 tahun dan
tahap berpikir intuitif sekitar 4 – 7 tahun.
4
b. Pada tahap pre konseptual memungkinkan representasi sesuatu itu dengan bahasa,
gambar, dan permainan khayalan.
c. Anak mengaitkan pengalaman yang ada pada dunia luar dengan pengalaman pribadinya.
d. Pada tahap ini, anak tidak dapat membedakan antara kejadian-kejadian yang sebenarnya
(fakta) dengan khayalannya (fantasi). Oleh karena itu, jika dia berdusta “berdustanya”
itu bukan karena moralnya jelek, tetapi karena kelemahannya.
3. Tahap operasi kongkrit (concrete operational stage/7-12 thn)
Pada tahap ini, anak dapat memahami operasi (logis) dengan bantuan benda-benda
kongkrit. Yang dimaksud operasi dengan bantuan benda-benda kongkrit disini adalah
tindakan atau perbuatan mental mengenai kenyataan dalam kehidupan nyata. Anak tidak
perlu selalu dengan bantuan benda-benda kongkrit ketika melakukan operasi.
Adapun ciri-ciri anak tahap operasi kongkrit adalah sebagai berikut:
a. Sebaran umur dari sekitar 7 – 11 atau 12 tahun, kadang-kadang lebih.
b. Pada permulaan tahap ini, egoismenya mulai berkurang.
c. Dapat mengelompokkan benda-benda yang mempunyai beberapa karakteristik ke dalam
himpunan dan himpunan bagian dengan karakteristik khusus dan dapat melihat beberapa
karakteristik suatu benda secara serentak.
d. Mampu berkecimpung dalam hubungan kompleks antara kelompokkelompok,.
4. Tahap operasi formal (formal operational stage/ 12 tahun ke atas)
Tahap operasi formal merupakan tahap terakhir dalam perkembangan kognitif
menurut Piaget. Pada tahap ini, seorang remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan
pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesis, dapat mengambil
kesimpulan lepas dari apa yang dapat diamati saat itu, dan cara berpikir yang abstrak mulai
dimengerti.
Adapun ciri-ciri tahap operasi formal adalah sebagai berikut:
a. Tidak memerlukan perantara operasi konkret lagi untuk menyajikan abstraksi mental
secara verbal.
b. Mulai belajar merumuskan hipotesis (perkiraan) sebelum ia berbuat.
c. Dapat merumuskan dalil/teori, menggeneralisasikan hipotesis, dan mengetes bermacam
hipotesis.
5
d. Dapat berpikir deduktif dan induktif, dapat memberikan alasan-alasan dari kombinasi
pernyataan dengan menggunakan konjungsi, disjungsi, negasi, dan implikasi, serta
memahami induksi matematika.
Kelebihan teori perkembangan Piaget adalah kejeniusannya dalam mengobservasi
anak. Observasi-observasinya yang sangat teliti telah mendemonstrasikan langkah baru
dalam menemukan bagaimana anak-anak berperilaku dan beradaptasi dengan
perkembangan, seperti perpindahan dari tahap pemikiran praoperasional menuju
operasional konkret (Haith dan Benson, dalam Santrock: 2007).
Sedangkan kelemahan teori Piaget ini adalah setiap umur tidak bisa menjadi
patokan utama seseorang berada pada tahap tertentu karena tergantung dari ciri
perkembangan setiap individu yang bersangkutan. Bisa saja seorang anak akan mengalami
tahap praoperasional lebih lama dari pada anak yang lainnya sehingga umur bukanlah
patokan utama.
C. Implementasi Pada Pembelajaran
Penerapan teori perkembangan kognitif Piaget di kelas adalah:
Guru harus mengerti cara berpikir anak, bukan sebaliknya anak yang beradaptasi
dengan guru.
Agar pembelajaran yang berpusat pada anak berlangsung efektif. Metode yang baik
digunakan adalah dengan menemukan (discovery).
Tidak menghukum siswa jika menjawab pertanyaan yang salah.
Menekankan kepada para siswa agar mau menciptakan pertanyaa-pertanyaan dari
permasalahan yang ada serta pemecahan permasalahannya.
Membimbing siswa dalam menemukakan dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
Menghindari istilah-istilah teknis.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak karena Bahasa dan cara
berpikir anak berbeda dengan orang dewasa.
Menganjurkan para siswa berpikir dengan cara mereka sendiri.
Memilih pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
Memberi peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di beri peluang
untuk berbicara dab diskusi dengan temannya.
6
3. Penutup
A. Kesimpulan
Teori perkembangan piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak
beradaptasi dan menginterprestasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Piaget
memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun pengetahuannya
mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi. 4 Konsep yang terdapat pada
perkembangan Piaget dalam menerima informasi atau situasi yang baru, yaitu: skema,
asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi.
Tahapan-tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget meliputi: Tahap sensori
motorik (sensori motor stage/ 0-2 thn), Tahap pre operasi (pre operational stage/2-7 thn),
Tahap operasi kongkrit (concrete operational stage/7-12 thn), dan Tahap operasi formal
(formal operational stage/ 12 tahun ke atas).
Implementasi perkembangan kognitif Piaget dapat dilakukan dengan : Guru harus
mengerti cara berpikir anak,. Metode yang baik digunakan adalah dengan menemukan
(discovery). Tidak menghukum siswa jika menjawab pertanyaan yang salah. Menekankan
kepada para siswa agar mau menciptakan pertanyaa-pertanyaan dari permasalahan yang
ada serta pemecahan permasalahannya. Membimbing siswa dalam menemukakan dan
menyelesaikan masalahnya sendiri. Menghindari istilah-istilah teknis. Menggunakan
bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak karena Bahasa dan cara berpikir anak
berbeda dengan orang dewasa. Menganjurkan para siswa berpikir dengan cara mereka
sendiri. Memilih pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Bahan yang
harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. Memberi peluang agar
anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di beri peluang untuk berbicara dab diskusi
dengan temannya.
7
DAFTAR RUJUKAN
Desmita, 2007, Psikologi Perkembangan : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Farida Harahap, M.Si, Perkembangan Kognitifteori Piaget
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget-
dan-implementasinya-dalam-pendidikan-346946.html
Thobroni M & Mustofa Arif, 2011, Belajar & pembelajaran, Jogjakarta : Ar Ruzz
Media
8