001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

177
i Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya DAFTAR ISI DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii BAB I PENDAHULUAN 1-1 1.1. LATAR BELAKANG 1-2 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 1-3 1.3. SASARAN 1-4 1.4. MANFAAT 1-4 1.5. SISTEMATIKA BUKU PANDUAN 1-4 BAB II PEMAHAMAN UMUM 2-1 2.1. PEMAHAMAN MENGENAI PENGATURAN BIDANG PENYELENGGARAAN BG 2-2 2.1.1. Undang-Undang yang Melandasi Pekerjaan Umum 2-2 2.1.2. Pengaturan Bangunan Gedung 2-3 2.1.3. Pengaturan Kementerian PU Bidang PBL 2-4 2.2. PEMAHAMAN PERDA BG 2-5 2.3. PENYELESAIAN PERDA BG 2-10 2.4. PEMAHAMAN PENYELENGGARAAN BG 2-12

Transcript of 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

Page 1: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

iK e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBARvii

BAB I PENDAHULUAN 1-1

1.1. LATAR BELAKANG 1-2

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 1-3

1.3. SASARAN 1-4

1.4. MANFAAT 1-4

1.5. SISTEMATIKA BUKU PANDUAN 1-4

BAB II PEMAHAMAN UMUM 2-1

2.1. PEMAHAMAN MENGENAI PENGATURAN BIDANG

PENYELENGGARAAN BG 2-2

2.1.1. Undang-Undang yang Melandasi Pekerjaan Umum 2-2

2.1.2. Pengaturan Bangunan Gedung 2-3

2.1.3. Pengaturan Kementerian PU Bidang PBL 2-4

2.2. PEMAHAMAN PERDA BG 2-5

2.3. PENYELESAIAN PERDA BG 2-10

2.4. PEMAHAMAN PENYELENGGARAAN BG 2-12

2.3.1. Skema Umum Penyelenggaraan BG di Indonesia 2-12

2.3.2. Alur Penyelenggraan BG pada Umumnya 2-13

2.3.3. Alur Penyelenggraan BG Tertentu 2-14

2.3. PEMAHAMAN IMB 2-15

2.5. PEMAHAMAN SLF 2-20

2.6. PEMAHAMAN TABG 2-24

Page 2: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

iiD i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

2.7. PEMAHAMAN PENDATAAN BG 2-27

BAB III PERCEPATAN IMPLEMENTASI PERDA BG 3-1

3.1. LANDASAN HUKUM (YURIDIS) 3-2

3.2. IMPLEMENTASI PERDA BG 3-4

3.3. KONDISI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN BG

SECARA TERTIB ADMINISTRATIF DI INDONSESIA

3-8

3.4. PROGRAM FASILITASI PERCEPATAN

IMPLEMENTASI PERDA BG DI DAERAH 3-10

3.6. POLA HUBUNGAN PUSAT, PROVINSI DAN

KABUPATEN/KOTA DALAM FASILITASI

IMPLEMENTASI PERDA BG 2015 3-10

BAB IV MEKANISME KEGIATAN DI DAERAH 4-1

4.1. PENYUSUNAN & LEGALISASI PERBUP/WAL 4-2

4.1.1. Penyelenggara, Pelaksana dan Pihak Terkait 4-2

4.1.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran yang Dihasilkan 4-2

4.1.3. Skema Metodologi 4-3

4.1.4. Instrumen yang Digunakan: Model Perbup/Wal 4-4

4.2. PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI IMB, SLF, TABG,

PENDATAAN BG 4-8

4.2.1. Penyelenggara, Pelaksana dan Pihak Terkait 4-8

4.2.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran yang Dihasilkan 4-8

4.2.3. Skema Metodologi 4-9

4.2.4. Instrumen yang Digunakan: Modul Pelatihan 4-11

4.3. MONEV IMPLEMENTASI PERDA BG 4-12

4.3.1. Penyelenggara, Pelaksana dan Pihak Terkait 4-12

4.3.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran yang Dihasilkan 4-12

4.3.3. Skema Metodologi 4-13

Page 3: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

iiiD i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

4.3.4. Instrumen yang Digunakan: Format Monev Implementasi

Perda BG 4-15

4.4. PENDATAAN BG 4-15

4.4.1. Penyelenggara, Pelaksana dan Pihak Terkait 4-15

4.4.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran yang Dihasilkan 4-16

4.4.3. Skema Metodologi 4-16

4.4.4. Instrumen yang Digunakan: Manual SIMBG dan Materi

Pelatihan SIMBG 4-19

BAB V MEKANISME KEGIATAN DI PUSAT 5-1

5.1. PENYELENGGARA, PELAKSANA DAN PIHAK

TERKAIT 5-2

5.2. TAHAPAN KEGIATAN DAN KELUARAN YANG

DIHASILKAN 5-2

5.3. SKEMA METODOLOGI 5-3

5.4. AKTIVITAS UTAMA KKI 5-6

5.4.1. Pelaksanaan Konsolidasi Awal Di Pusat 5-6

5.4.1.1. Maksud Dan Tujuan 5-6

5.4.1.2. Sasaran 5-7

5.4.1.3. Metode 5-7

5.4.1.4. Waktu Dan Tempat5-8

5.4.1.5. Susunan Acara 5-8

5.4.1.6. Pembagian Kelas 5-9

5.4.1.7. Narasumber 5-9

5.4.1.8. Peserta 5-10

5.4.1.9. Arahan Untuk Peserta 5-10

5.4.2. Partisipasi dalam Diseminasi Provinsi 5-10

5.4.2.1. Maksud Dan Tujuan 5-10

5.4.2.2. Sasaran 5-11

5.4.2.3. Metode 5-11

5.4.2.4. Waktu Dan Tempat5-12

5.4.2.5. Susunan Acara 5-12

5.4.2.7. Narasumber 5-13

5.4.2.8. Peserta 5-13

Page 4: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

ivD i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5.4.3. Pelaksanaan TOT Di Pusat 5-13

5.4.3.1. Maksud Dan Tujuan 5-13

5.4.3.2. Sasaran 5-14

5.4.3.3. Metodologi 5-14

5.4.3.4. Waktu Dan Tempat5-15

5.4.3.5. Susunan Acara 5-15

5.4.3.6. Narasumber 5-17

5.4.3.8. Peserta 5-17

5.4.3.9. Arahan Untuk Peserta 5-17

5.4.4. Pelaksanaan Konsolidasi Akhir Di Pusat 5-18

5.4.4.1. Maksud Dan Tujuan 5-18

5.4.4.2. Sasaran 5-18

5.4.4.3. Metodologi 5-19

5.4.4.4. Waktu Dan Tempat5-19

5.4.4.5. Susunan Acara 5-19

5.4.1.6. Pembagian Kelas 5-21

5.4.1.7. Narasumber 5-21

5.4.1.8. Peserta 5-21

5.4.1.9. Arahan Untuk Peserta 5-22

LAMPIRAN L-1

LAMPIRAN-1. FORMAT PELAPORAN L-2

L.1.1. Pelaporan Kegiatan Swakelola Penyusunan dan

Legalisasi Perbup/Wal L-2

L.1.2. Pelaporan Kegiatan Swakelola Pendampingan

Implementasi IMB, SLF dan TABG L-5

L.1.3. Pelaporan Kegiatan Swakelola Monev Implementasi

Perda BG L-7

L.1.4. Pelaporan Kegiatan Kontraktual Pendataan BG L-9

LAMPIRAN-2. PROSIDING PELAKSANAAN ACARA L-

12

LAMPIRAN-3. FORMAT PEMANTAUAN KEGIATAN L-

13

Page 5: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

vD i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

L3.1. Borang (Form) Isian Pemantauan Kegiatan Swakelola

Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal L-13

L.3.2. Borang (Form) Isian Pemantauan Kegiatan Swakelola

Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABG L-16

L.3.3. Borang (Form) Isian Pemantauan Kegiatan Swakelola

Monev Implementasi Perda BG L-19

L.3.4. Borang (Form) Isian Pemantauan Kegiatan Kontraktual

Pendataan BG L-22

LAMPIRAN-4. FORMAT PERJANJIAN KERJASAMA L-

25

LAMPIRAN-5. FORMAT KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA

TENTANG TIM PENYUSUNAN RANCANGAN

PERBUP/WAL L-30

Page 6: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

viD i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pengaturan Kementerian PU Bidang PBL......................2-4

Tabel 2.2. Status Penyelesaian Perda BG Nasional (Juli 2015)....2-11

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Penyusunan

dan Legalisasi Perbup/wal..............................................4-2

Tabel 4.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Pendampingan

Implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG..........4-8

Tabel 4.3. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Monev

Implementasi Perda BG................................................4-12

Tabel 4.4. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Fasilitasi

Pendataan Bangunan Gedung.....................................4-16

Tabel 5.1. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Konsultan

Koordinator Implementasi (KKI).....................................5-2

Tabel 5.2. Susunan Acara Konsolidasi Awal di Pusat.....................5-8

Tabel 5.3. Tentatif Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Diseminasi di

Provinsi........................................................................5-12

Tabel 5.4. Susunan Acara Kegiatan Diseminasi di Provinsi..........5-12

Tabel 5.5. Susunan Acara TOT di Pusat.......................................5-15

Tabel 5.6. Susunan Acara Konsolidasi Akhir di Pusat...................5-20

Page 7: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

viiD i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Undang-Undang Melandasi Penyelenggaraan

Pekerjaan Umum........................................................2-3

Gambar 2.2. Pengaturan Bangunan Gedung.................................2-4

Gambar 2.3. Kedudukan Perda BG dalam Konstelasi Peraturan

Perundangan-Undangan............................................2-6

Gambar 2.4. Perkembangan Penyelesaian Perda BG Nasional (Juli

2015).......................................................................2-11

Gambar 2.5. Skema Umum Penyelenggaraan Bangunan Gedung2-13

Gambar 2.6. Skema Penyelenggaraan Bangunan Gedung pada

Umumnya................................................................2-13

Gambar 2.7. Skema Penyelenggaraan Bangunan Gedung Tertentu2-14

Gambar 2.8. Tata Cara Penerbitan IMB BG Pada Umumnya........2-18

Gambar 2.9. Tata Cara Penerbitan IMB BG Tertentu untuk

Kepentingan Umum.................................................2-18

Gambar 2.10. Tata Cara Pengesahan Rencana Teknis BG Pada

Umumnya................................................................2-19

Gambar 2.11. Tata Cara Pengesahan Rencana Teknis BG Tertentu2-19

Gambar 2.12. Tata Cara Penertbitan SLF....................................2-23

Gambar 2.13. Tata Cara Pemeriksaan Berkala BG......................2-23

Gambar 2.14. Tata Cara Perpanjangan SLF.................................2-24

Gambar 2.15. Kedudukan TABG dalam Penyelenggaraan BG di

Daerah.....................................................................2-26

Gambar 2.16. Kode Ektik (Janji) TABG.........................................2-26

Gambar 3.1. Skema Pola Koordinasi Kegiatan.............................3-12

Gambar 4.1.Metodologi Pelaksanaan Swakelola Pendampingan...4-4

Gambar 4.2.Metodologi Pelaksanaan Swakelola Pendampingan

Implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan.........4-10

Page 8: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

viiiD i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 4.3.Metodologi Pelaksanaan Swakelola Monitoring dan

Evaluasi Perda BG....................................................4-14

Gambar 4.4. Metodologi Pelaksanaan Kontraktual Pendampingan

Pendataan BG..........................................................4-18

Gambar 5.1. Metodologi Konsultan Koordinasi Implementasi (KKI)5-5

Page 9: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

BAB I PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATD I R E K T O R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YADIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

Page 10: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1 - 2D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

1.1. LATAR BELAKANGUndang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (UUBG) dan

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung (PPBG)

mengamanatkan bahwa bangunan gedung harus senantiasa fungsional, andal,

berjati diri, serasi dan selaras dengan lingkungannya. Dalam operasionalisasinya di

setiap kabupaten/kota, UUBG telah mengamanatkan untuk ditetapkannya Peraturan

Daerah tentang Bangunan Gedung (Perda BG) sebagai payung hukum

penyelenggaraan bangunan gedung bagi aparatur pemerintah daerah, pelaku

kegiatan konstruksi dan masyarakat sesuai ketentuan dalam.

Kondisi saat ini masih banyak kabupaten/kota yang belum mempunyai Peraturan

Daerah tentang Bangunan Gedung, baru 289 dari 513 kabupaten/kota yang sudah

mempunyai perda bangunan gedung, atau baru 57%. Dari angka tersebut, saat ini

masih sangat sedikit jumlahnya kabupaten/kota yang telah mengimplementasikan

apa yang menjadi amanah UUBG dan perda BG. Adapun substansi pokok yang

seyogyanya diimplementasikan adalah: penerbitan Izin Mendirikan Bangunan

Gedung (IMB); pembentukan dan pengaktifan Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG);

penerbitan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung (SLF); pembentukan dan

pengaktifan pengkaji teknis bangunan gedung; serta pendataan bangunan gedung.

Berdasarkan laporan kegiatan monitoring dan evaluasi perda bangunan gedung

pada tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Sub Direktorat Pengaturan dan

Pembinaan Kelembagaan, ditemukan bahwa belum terimplementasinya peraturan

daerah tentang bangunan gedung di daerah antara lain disebabkan oleh kurangnya

ketersediaan SDM baik secara kualitas maupun kuantitas pada tubuh pemerintah

daerah; kurangnya kalangan profesional; kurangnya pemahaman pentingya

implementasi perda BG; belum tersedianya peraturan operasional untuk

implementasi; adanya konflik kepentingan dan ego sektoral antar instansi di daerah

dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

Dalam rangka untuk mempercepat implementasi peraturan daerah tentang

bangunan gedung tersebut, maka perlu upaya pembinaan oleh Pemerintah. Oleh

karena itu, pada tahun 2015 ini Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

melakukan inisiasi fasilitasi percepatan implementasi Perda BG bagi daerah.

Fasilitasi yang dilakukan meliputi 1) penyusunan dan legalisasi Perbup/wal tentang

IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG; 2) pendampingan implementasi IMB, SLF,

Page 11: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1 - 3D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

dan TABG; 3) monev implementasi Perda BG; serta 4) pendataan bangunan

gedung. Untuk fasilitasi pada poin 3 dilakukan pada kabupaten/kota yang sudah

memiliki Perda BG, sebanyak 289 daerah. Sedangkan untuk fasilitasi pada poin 1,2

dan 4 dilakukan pada kabupaten/kota terpilih sebagai pilot.

Untuk menunjang fasilitasi percepatan implementasi Perda BG bagi daerah,

Direktorat Bina Penataan Bangunan juga menyelenggarakan kegiatan Konsultan

Koordinator Implementasi (KKI), sebagai upaya untuk mengkoordinasikan,

memantau dan mengendalikan kegiatan secara nasional. Salah satu tugas dari Tim

KKI adalah menyediakan Buku Panduan pelaksanaan kegiatan Percepatan

Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015,

sebagai rujukan bagi semua pelaksana kegiatan di pusat, provinsi dan daerah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUANMaksud penyusunan Buku Panduan yaitu untuk menyediakan panduan, acuan atau

rujukan teknis pelaksanaan kegiatan Percepatan Implementasi Perda BG pada

Tahun 2015 di daerah, yang meliputi 1) kegiatan swakelola penyusunan dan

legalisasi Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG; 2) kegiatan

swakelola pendampingan implementasi IMB, SLF, dan TABG; 3) kegiatan swakelola

monev implementasi Perda BG; serta 4) kegiatan kontraktual pendataan bangunan

gedung.

Sedangkan tujuan disusunnya buku panduan ini adalah untuk:

1. Memberikan pemahaman mengenai pengaturan penyelenggaraan

bangunan gedung di Indonesia;

2. Memberikan pemahaman mengenai alur penyelenggaraan bangunan

gedung di Indonesia;

3. Memberikan pemahaman mengenai implementasi penyelenggaraan

bangunan gedung, diantaranya yaitu penyelenggaraan IMB, SLF, TABG

dan Pendataan BG;

4. Memberikan panduan mengenai berbagai ketentuan umum mekanisme

kegiatan percepatan implementasi Perda BG pada tahun 2015, baik di

pusat maupun di daerah;

5. Memberikan panduan secara detail mengenai tahapan dan tatacara

percepatan penyelesaian Perda BG pada tahun 2015, baik di pusat

maupun di daerah.

Page 12: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1 - 4D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

1.3. SASARANSasaran disusunnya buku panduan ini yaitu:

1. Dipahaminya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung;

2. Dipahaminya alur penyelenggaraan bangunan gedung di Indonesia;

3. Dipahaminya ketentuan implementasi penyelenggaraan bangunan gedung,

diantaranya yaitu penyelenggaraan IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG;

4. Tersedianya panduan mengenai berbagai ketentuan umum mekanisme

kegiatan percepatan implementasi Perda BG pada tahun 2015, baik di

pusat maupun di daerah;

5. Tersedianya panduan secara detail mengenai tahapan dan tatacara

percepatan penyelesaian Perda BG pada tahun 2015, baik di pusat

maupun di daerah.

1.4. MANFAATDengan disediakannya buku panduan ini, maka manfaat yang diharapkan yaitu:

1. Meningkatnya pemahaman terhadap berbagai substansi penyelenggaraan

bangunan gedung sesuai peraturan perundang-undangan;

2. Meningkatnya pemahaman terhadap berbagai prosedur dan tata cara

penyelenggaraan bangunan gedung sesuai ketentuan;

3. Meningkatknya komitmen pemerintah daerah dalam implementasi Perda

bangunan gedung di daerah;

4. Meningkatnya kapasitas aparatur dalam implementasi Perda bangunan

gedung di daerah;

5. Terjadinya percepatan implementasi Perda bangunan gedung di daerah.

1.5. SISTEMATIKA BUKU PANDUANSistematika pembahasan buku panduan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, merupakan substansi umum mengenai buku

panduan ini. Bab ini berisi penjabaran mengenai latar belakang; maksud

dan tujuan; sasaran; manfaat; serta sistematika pembahasan.

BAB II PEMAHAMAN UMUM, merupakan merupakan pendalaman

substansi mengenai penyelenggaraan bangunan gedung berdasarkan

peraturan perundang-undangan di Indonesia. Bab ini berisi penjabaran

pemahaman mengenai Pengaturan Bidang Penyelenggaraan BG; Perda

BG; Penyelesaian Perda BG; Penyelenggaraan BG; IMB; SLF; TABG;

Page 13: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1 - 5D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

serta Pendataan BG

BAB III PERCEPATAN IMPLEMENTASI PERDA BG, merupakan

substansi ketentuan umum yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

kegiatan percepatan implementasi Perda BG pada tahun 2015. Bab ini

berisi penjabaran mengenai Landasan Hukum (Yuridis); Implementasi

Perda BG; Kondisi Implementasi Penyelenggaraan BG Secara Tertib

Administratif Di Indonsesia; Program Fasilitasi Percepatan Implementasi

Perda BG Di Daerah; serta Pola Hubungan Pusat, Provinsi Dan

Kabupaten/Kota Dalam Fasilitasi Implementasi Perda BG 2015.

BAB IV MEKANISME KEGIATAN DI DAERAH, merupakan substansi

tahapan dan tatacara secara detail pelaksanaan kegiatan percepatan

implementasi Perda BG tahun 2015 di daerah. Bab ini berisi penjabaran

mengenai ketentuan dan mekanisme Kegiatan Swakelola Penyusunan &

Legalisasi Perbup/Wal; Kegiatan Swakelola Pendampingan Implementasi

IMB, SLF, TABG, Pendataan BG; Kegiatan Swakelola Monev

Implementasi Perda BG; serta Kegiatan Kontraktual Pendataan BG.

BAB V MEKANISME KEGIATAN DI PUSAT, merupakan merupakan

substansi tahapan dan tatacara secara detail pelaksanaan kegiatan

pemantauan dan evaluasi percepatan penyelesaian Perda BG tahun 2015

oleh pusat. Bab ini berisi penjabaran mengenai Penyelenggara, Pelaksana

Dan Pihak Terkait; Tahapan Kegiatan Dan Keluaran Yang Dihasilkan;

Skema Metodologi; serta Aktivitas Utama KKI.

LAMPIRAN, merupakan acuan berbagai dokumen penunjang yang

dihasilkan dari kegiatan percepatan implementasi Perda BG pada tahun

2015. Lampiran ini berisi penjabaran mengenai Sistematika Pelaporan;

Format Perjanjian Kerjasama; serta Fomat Isian Pemantauan Progress

Pelaksanaan Kegiatan di Daerah.

Page 14: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

BAB II PEMAHAMAN UMUM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATD I R E K T O R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YADIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

Page 15: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

2.1. PEMAHAMAN MENGENAI PENGATURAN BIDANG

PENYELENGGARAAN BG

2.1.1. Undang-Undang yang Melandasi Pekerjaan UmumKementerian Pekerjaan Umum sebagai sebuah institusi yang bertanggung jawab

dalam penyelenggaraan pekerjaan umum, bekerja berdasarkan beberapa landasan

hukum. Beberapa undang-undang yang melandasi penyelenggaraan pekerjaan

umum antara lain:

1. Sebagai payung yang melandasi arahan pembangunan adalah Undang-

Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

2. Sebagai pilar yang melandasi pelaksanaan pembangunan, terdiri dari:

a. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

b. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;

c. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung;

d. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman;

e. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah;

3. Sebagai pondasi yang melandasi penyelenggaraan pembangunan adalah

Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.

Secara lebih jelas mengenai landasan hukum yang menjadi dasar penyelenggaraan

pekerjaan umum dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini.

Page 16: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 3D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 2.1. Undang-Undang Yang Melandasi Penyelenggaraan Pekerjaan Umum

UU - PENATAAN RUANG

UU

-P

KP

UU

-J

AL

AN

UU

-R

US

UN

UU

-B

AN

GU

NA

N G

ED

UN

G

UU

-R

UM

AH

NE

GA

RA

UU

-P

EN

GA

IRA

N

UU - JASA KONSTRUKSIU

U -

PE

RS

AM

PA

HA

N

Sumber: Penyedia Jasa, 2015

2.1.2. Pengaturan Bangunan GedungDalam hal penyelenggaraan bangunan gedung di Indonesia, perangkat pengaturan

mengenai bangunan gedung secara berhirarki dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yaitu

dokumen pengaturan bidang bangunan gedung yang berisi norma-norma

penyelenggaraan bangunan gedung di Indonesia;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan

Pelaksanaan UUBG, yaitu dokumen pengaturan bidang bangunan gedung

yang berisi aturan pelaksanaan dari setiap norma dalam UUBG;

3. Peraturan Presiden Nomor 73 tahun 2011 tentang Pembangunan

Bangunan Gedung Negara, yaitu dokumen pengaturan bidang bangunan

gedung negara yang berisi aturan teknis yang secara khusus mengatur

mengenai gedung dan rumah negara;

4. Pedoman Teknis dalam bentuk Peraturan Menteri bidang bangunan

gedung, yaitu dokumen-dokumen pengaturan yang berisi aturan teknis

yang secara khusus mengatur mengenai hal-hal tertentu dalam

penyelenggaraan bangunan gedung;

Page 17: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 4D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5. Standar Teknis dalam bentuk Standar Nasional Indonesia bidang

bangunan gedung, yaitu dokumen-dokumen yang berisi standar teknis

hasil penelitian mengenai hal-hal tertentu dalam penyelenggaraan

bangunan gedung;

6. Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung, yaitu dokumen pengaturan

di daerah yang mengatur norma-norma penyelenggaraan bangunan

gedung di daerah yang bersifat spesifik sesuai karakteristik lokal.

Secara lebih jelas skema mengenai pengaturan bangunan gedung di Indonesia

dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini.

Gambar 2.2. Pengaturan Bangunan Gedung

Undang-undangNo. 28Tahun2002TentangBangunanGedung

PeraturanPemerintahNo. 36 Tahun2005tentangPeraturanPelaksanaanUUNo.28 Tahun2002

tentangBangunanGedung

KONDISISOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, GEOLOGIDAN GEOGRAFIDAERAH

PerdaBangunanGedungdikab/kotaPedomanteknisdan

StandarTeknis/SNI

Perpres

Sumber: Direktorat BPB, 2015

2.1.3. Pengaturan Kementerian PU Bidang PBLSecara lebih jelas mengenai daftar pengaturan Kementerian Pekerjaan Umum

dalam bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 2.1. Pengaturan Kementerian PU Bidang PBL

TAHUN PRODUK PERATURAN

2006

1. Permen PU No. 19/PRT/M/2006 Ttg Pedoman Teknis Rumah Dan Bangunan Gedung Tahan Gempa

2. Permen PU No. 29/PRT/M/2006 Ttg Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

3. Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Ttg Pedoman Teknis Fasilitas & Aksesibilitas Pada BG & Lingkungan

2007 4. Permen PU No. 05/PRT/M/2007 Ttg Pedoman Teknis Rusuna Bertingkat Tinggi

5. Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Ttg Pedoman Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan

Page 18: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 5D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

TAHUN PRODUK PERATURAN

6. Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Ttg Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan

7. Permen PU No. 25/PRT/M/2007 Ttg Pedoman Sertifikat Laik Fungsi

8. Permen PU No. 26/PRT/M/2007 Ttg Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung

9. Permen PU No. 45/PRT/M/2007 Ttg Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara

2008

10. Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Ttg Perawatan Dan Pemeliharaan Bangunan Gedung

11. Permen PU No. 25/PRT/M/2008 Ttg Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran Kota

12. Permen PU No. 26/PRT/M/2008 Ttg Sistem Proteksi Kebakaran pd Bangunan Gedung & Lingkungan

2009 13. Permen PU No. 20/PRT/M/2009 Ttg Manajemen Proteksi Kebakaran Di Perkotaan

2010

14. Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Ttg Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung

15. Permen PU No. 17/PRT/M/2010 Ttg Pedoman Teknis Pendataan Bangunan Gedung

16. Permen PU No. 18/PRT/M/2010 Ttg Pedoman Revitalisasi Kawasan

2014 17. Permen PUPR No. 11/PRT/M/2014 Ttg Pengelolaan Air Hujan Pada Bg Dan Persilnya

201518. Permen PUPR No. 01/PRT/M/2015 Ttg Bangunan Gedung Cagar Budaya

19. Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 Ttg Bangunan Gedung Hijau

Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 Ttg Pembangunan Bangunan Gedung Negara

Sumber: Direktorat PBL, 2015

2.2. PEMAHAMAN PERDA BGPeraturan Daerah (Perda) tentang Bangunan Gedung (BG) merupakan instrumen

penting untuk mengendalikan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah.

Perda BG menjadi sangat penting karena pengaturan yang dimuat mengakomodasi

berbagai hal yang bersifat administratif dan teknis dalam penyelenggaraan

Bangunan Gedung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia

serta dilengkapi dengan muatan lokal yang spesifik untuk setiap daerah.

Perda BG perlu dibuat sebagai peraturan yang bersifat operasional di setiap

daerah, sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002

tentang Bangunan Gedung. Di dalam penjelasan umum UU-BG paragraf terakhir

berbunyi: “... Undang-undang ini mengatur hal-hal yang bersifat pokok dan normatif,

sedangkan ketentuan pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan

Pemerintah dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya, termasuk Peraturan

Daerah, dengan tetap mempertimbangkan ketentuan dalam undang-undang lain

yang terkait dalam pelaksanaan undang-undang ini”.

Secara umum, kedudukan Perda BG dalam konstelasi peraturan perundangan-

undangan terkait bangunan gedung dan penataan ruang dalam skala nasional,

provinsi hingga kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 19: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 6D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 2.3. Kedudukan Perda BG dalam Konstelasi Peraturan Perundangan-Undangan

UU 28 / 2002 ttg BG

PP 36 / 2005 ttg Prt Pelak UUBG

Perpres 73 / 2011 ttg PBGN

Permen PUPR Terkait BG

SNI Terkait BG

Perda Kab/Kota ttg BG

Perbup/wal ttg RTBL

Perbup/wal ttg IMB, SLF, TABG & Pendataan BG

UU 26 / 2007 ttg PR

PP 26/2008 ttg RTRWN

Perbup/wal ttg BGH

Perbup/wal ttg BGCB

dst sesuai kebutu

han

Perda Kab/Kota ttg RTRW

Perda Prov ttg RTRW Prov

Perda Kab/Kota ttg RDTR

Perpres ttg RTR-KSN

Sumber: Tim Penyusun, 2015

Perda BG memiliki arti penting bagi penyelenggaraan BG di daerah, yaitu manfaat

atau keuntungan dari Perda BG bagi Pemda dan Masyarakat yang dilihat dari

berbagai aspek atau sudut pandang. Beberapa aspek pentingnya Perda BG bagi

penyelenggaraan BG di daerah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Terkait Aspek Teknis, pentingnya Perda BG adalah untuk menjamin

Keandalan Bangunan Gedung di daerah, dalam hal Keselamatan,

Kesehatan, Kenyamanan dan Kemudahan.

Page 20: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 7D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Pada gambar dapat dilihat beberapa potret yang memperlihatkan berbagai

kondisi terkait dengan keandalan BG, seperti misalnya kegagalan

konstruksi bangunan, kegagalan bangunan akibat gempa, dan bencana

kebakaran yang mempengaruhi aspek keselamatan; kondisi pencahayaan

dan penghawaan yang mempengaruhi aspek kesehatan dan kenyaman

pada bangunan; serta kondisi aksesibilitas yang mempengaruhi aspek

kemudahan pada bangunan.

2. Terkait Aspek Administratif, pentingnya Perda BG adalah menjamin

tertib penyelenggaraan bangunan gedung, melalui implementasi Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

ada gambar dapat dilihat beberapa contoh kasus saat BG dibangun tanpa

tertib administratif, maka akan terjadi pembangunan yang tidak sesuai

peruntukan, penyegelan oleh pihak berwajib ataupun kegagalan

bangunan.

Sedangkan gambar paling bawah dapat dilihat contoh kasus

penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib administratif melalui IMB

dan SLF di beberapa daerah.

3. Terkait Aspek Yuridis, pentingnya Perda BG adalah merupakan amanah

dari UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan PP Nomor

36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana UU 28 Tahun 2002, dimana

Perda BG merupakan peraturan pelaksana penyelenggaraan bangunan

gedung di daerah.

Page 21: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 8D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

• Penjelasan Umum UU-BG berbunyi:

“... Undang-undang ini mengatur hal-hal yang bersifat

pokok dan normatif, sedangkan ketentuan

pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Pemerintah dan/atau peraturan perundang-

undangan lainnya, termasuk Peraturan Daerah,

dengan tetap mempertimbangkan ketentuan dalam

undang-undang lain yang terkait dalam pelaksanaan

undang-undang ini.”

• Terdapat 6 pasal dalam PP-BG yang

mengamanahkan disusun Perda BG, yaitu:

1. Pasal 9 ayat 4

2. Pasal 98 ayat 3

3. Pasal 108 ayat 2

4. Pasal 109 ayat 1

5. Pasal 109 ayat 2

6. Pasal 112 ayat 1

Berdasarkan penjelasan umum UU-BG disebutkan bahwa UU masih

bersifat pokok dan normatif yang perlu ditindaklanjuti dalam peraturan

pelaksanaan, termasuk dalam bentuk Perda BG di tingkat

daerah.Sedangkan pada PP-BG terdapat 6 pasal yang mengamanahkan

dibuatnya Perda BG di daerah.

4. Terkait Aspek Kelembagaan, pentingnya Perda BG adalah wujud nyata

semangat otonomi daerah, dimana menurut UU Nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, bidang pekerjaan umum (termasuk

penyelenggaraan BG) merupakan urusan konkuren yang bersifat wajib dan

merupakan pelayanan dasar.

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT :Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenanganPemerintah Pusat

PEMERINTAHAN UMUM :kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan yang di daerahdilaksanakan oleh gubernur, bupati/ walikota dan didelegasikankepada camat

KONKUREN :Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat danDaerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota

Urusan Wajib

Urusan Pilihan

Bersifat Pelayanan Dasar

Bersifat Non Pelayanan Dasar

Salah Satunya Bidang Pekerjaan Umum, termasuk

Penyelenggaraan BG

Atas dasar itu, Perda BG merupakan salah satu Indikator Kinerja

Pemerintah Daerah dalam Bidang Pekerjaan Umum.

5. Terkait Aspek Lokalitas, pentingnya Perda BG adalah sebagai peraturan

penyelenggaraan bangunan yang mengakomodasi berbagai muatan

spesifik lokal setiap daerah sesuai karakteristik fisik wilayah dan

kebencanaan serta kondisi tradisionalitas dan kearifan lokal.

Page 22: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 9D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Pada gambar dapat dilihat karakteristik langgam arsitektur tradisional di

Indonesia sangat beragam, dimana perlu dikaji dan diatur dalam Perda BG

dalam rangka pelestarian warisan budaya yang ada.

Selain itu, pada gambar di bawah dapat dilihat berbagai karakteristik dan

potensi bencana dari setiap wilayah yang berbeda-beda dan

mempengaruhi penyelenggaraan BG di suatu wilayah, sehingga perlu

diatur dalam Perda BG.

6. Terkait Prasyarat Program CK, pentingnya Perda BG adalah sebagai

salah satu readiness criteria alokasi APBN bidang Cipta Karya, dimana

kebijakan prioritas pemrograman APBN DJCK dibagi menjadi:

PRIORI-TAS

KLASTER KAB/KOTA STRATEGIS NASIONAL

KAB/KOTA BUKAN STRATEGIS NASIONAL

PERDA RTRW

PERDA BG

1 Klaster A (PKN / PKSN / KSN / MP3EI / KPI)

- V V

2 Klaster B (PKN / PKSN / KSN / MP3EI / KPI)

- V -

3 Klaster C - SPM CK Rendah; Rawan Bencana; Akses Air Minum Rendah; Memiliki

Kawasan Kumuh

V V

4 Klaster D - Tingkat Kemiskinan Tinggi sehingga Membutuhkan Program Pemberdayaan

CK

V V

5 Klaster E - Memiliki Program Inovasi Baru Bidang CK; Daerah Berprestasi

V V

Keterangan:• PKN = Pusat Kegiatan Nasional ditetapkan dalam RTRWN• PKSN = Pusat Kegiatan Strategis Nasional ditetapkan dalam RTRWN• KSN = Kawasan Strategis Nasional ditetapkan dalam RTRWN• MP3EI = Masterplan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi

ditetapkan dalam Perpres 32/2011• KPI = Kawasan Perhatian Investasi MP3EI

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Perda BG menjadi salah

satu readiness criteria alokasi APBN bidang Cipta Karya. Khusus untuk

Page 23: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 10D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

kabupaten/kota strategis nasional, apabila hanya memiliki Perda RTRW

dan belum memiliki Perda BG maka masih masuk dalam Klaster B,

sedangkan apabila sudah memiliki Perda RTRW dan Perda BG maka

masuk dalam Klaster A sebagai prioritas tertinggi.

Kebijakan Ditjen Cipta Karya periode 2015-2019 adalah Prakarsa

Permukiman 100-0-100, yaitu pencapaian 100% akses air minum, 0%

kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi. Dalam mendukung kebijakan

tersebut, maka Perda BG memiliki peran penting sebagaimana dapat

dilihat pada diagram berikut ini.

PERDA KUMUH

UU-PKP

PP- PKP

PERMEN KUMUH

PERDA BG

UU-BG

PP-BG

PERMEN BID PBL

KRITERIA KUMUH TERKAIT BG

• Kepadatan BG tinggi (tdk sesuai RTR)

• BG tidak teratur (tdksesuai RTR)

• BG tidak sesuai persyaratan teknis

PENERTIBAN IMB

PENATAAN LINGKUNGAN

MELALUI RTBL

Tdk Memenuhi Persyaratan:

• Relokasi• Pembongkaran• Perbaikan

(Retrofitting)

IMB Diterbitkan (beserta SLF)

Memenuhi Persyaratan:PERSYARATAN

TEKNIS BG

• Peruntukan & Intensitas sesuai dengan RTR

• Pemenuhan persyaratan Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan dan Kemudahan

PELAKSANAAN FISIK

PENATAAN LINGKUNGAN

LING-KUNGAN

TIDAK KUMUH

PRAKARSAPERMUKIMAN 100-0-100

TAHUN 2019

2.3. PENYELESAIAN PERDA BGBerdasarkan data yang diperoleh dari perdabg.com diketahui bahwa jumlah daerah

yang telah menetapkan Perda BG di Indonesia per Juli 2015 sudah mencapai 289

kabupaten/kota. Jumlah kabupaten/kota tersebut selanjutnya akan menjadi subyek

fasilitasi implementasi Perda BG pada tahun 2015 ini.

Pada gambar berikut dapat dilihat grafik perkembangan penyelesaian Perda BG

hingga bulan Juli 2015.

Page 24: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 11D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 2.4. Perkembangan Penyelesaian Perda BG Nasional (Juli 2015)

Sumber: www.perdabg.com, 2015

Pada tabel berikut dapat dilihat status penyelesaian Perda BG hingga bulan Juli

2015 setiap provinsi di Indonesia

Tabel 2.2. Status Penyelesaian Perda BG Nasional (Juli 2015)

Sumber: www.perdabg.com, 2015

Page 25: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 12D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Pada tahun 2013 lalu, Dirjen Cipta Karya telah menetapkan target penyelesaian

Perda BG di seluruh kabupaten/kota di Indonesia (sebanyak 503 daerah) dapat

diselesaikan pada tahun 2015. Hal ini dilakukan agar setiap daerah dapat memiliki

Perda BG sebagai payung penyelenggaraan bangunan gedung di daerah, sebagai

landasan hukum pemanfaatan ruang terbangun dan sebagai dasar alokasi APBN

bidang keciptakaryaan di daerah baik perencanaan maupun pembangunan fisik.

Selanjutnya berdasarkan dinamika pemekaran kabupaten/kota di Indonesia, maka

jumlah daerah di Indonesia sudah berkembang dari 503 menjadi 513. Oleh karena

itu, untuk mengakomodasi dan memfasilitasi daerah pemekaran baru maka

penyelesaian Perda BG ditargetkan dapat diselesaikan hingga tahun 2017

mendatang.

2.4. PEMAHAMAN PENYELENGGARAAN BG

2.3.1. Skema Umum Penyelenggaraan BG di IndonesiaSecara umum, penyelenggaraan bangunan gedung dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pembangunan, yang terdiri dari:

a. Perencanaan Pembangunan, yang dilengkapi dengan dokumen

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan dilanjutkan dengan

Pendataan.

b. Pelaksanaan Konstruksi, yang dilengkapi dengan dokumen

Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

2. Pemanfaatan, yang didukung dengan kegiatan Kajian Teknis.

3. Pelestarian, yang didukung dengan kegiatan Kajian Teknis.

4. Pembongkaran, yang didahului dengan dokumen Rencana Teknis

Pembongkaran (RTB).

Secara lebih jelas skema umum mengenai penyelenggaraan bangunan gedung

dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini.

Page 26: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 13D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 2.5. Skema Umum Penyelenggaraan Bangunan Gedung

PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN

PENDATAAN

PEMBONGKARAN

IMB SLF RTB

KAJIAN TEKNIS

PELESTARIAN

PEMBANGUNAN

Sumber: Direktorat PBL, 2014

2.3.2. Alur Penyelenggraan BG pada UmumnyaBerdasarkan skema umum tersebut, maka secara lebih detail siklus

penyelenggaraan bangunan gedung berdasarkan peraturan perundang-undangan

di Indonesia dapat digambarkan pada skema berikut ini.

Gambar 2.6. Skema Penyelenggaraan Bangunan Gedung pada Umumnya

Sumber: Direktorat PBL, 2014

Yang membedakan skema ini dengan skema sebelumnya adalah alur yang dibuat

terlihat lebih lengkap dan lebih komprehensif. Pada skema ini dapat dilihat bahwa

penyelenggaraan bangunan gedung dilaksanakan dengan mengacu pada UU,

peraturan, pedoman, standar teknis dan Perda BG. Selain itu dapat dilihat juga

Page 27: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 14D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

bahwa setiap tahapan penyelenggaraan bangunan gedung dapat dilaksanakan

dengan melibatkan penyedia jasa (pihak ketiga).

Hal lain yang berbeda juga dapat dilihat pada tahap perencanaan setiap bangunan

gedung yang direncanakan harus mengacu pada RTRW, RDTR dan RTBL serta

dilengkapi AMDAL dan Persetujuan/Rekomendasi Instansi lain untuk fungsi-fungsi

tertentu.

2.3.3. Alur Penyelenggraan BG TertentuMenurut PP nomor 36 tahun 2005, bangunan gedung tertentu adalah bangunan

gedung yang digunakan untuk kepentingan umum dan bangunan gedung fungsi

khusus, yang dalam pembangunan dan/atau pemanfaatannya membutuhkan

pengelolaan khusus dan/atau memiliki kompleksitas tertentu yang dapat

menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat dan lingkungannya.

Berdasarkan pengertian tersebut, terlihat lebih jelas bahwa bangunan gedung

tertentu yang cenderung memiliki kompleksitas tertentu, sehingga membutuhkan

pengelolaan secara khusus yang berbeda dengan bangunan gedung pada

umumnya. Oleh karena itu, detail siklus penyelenggaraan bangunan gedung

tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia dapat

digambarkan pada skema berikut ini.

Gambar 2.7. Skema Penyelenggaraan Bangunan Gedung Tertentu

UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG TERTENTU

PENYEDIA JASA

KETERANGAN : M - MasyarakatKT - Kajian TeknisKI - Kajian IdentifikasiRTB - Rencana Teknis PembongkaranTABG - Tim Ahli Bangunan GedungSLF - Sertifikat Laik Fungsi SLFn - Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi

Alur proses utama

Alur proses penunjang

PERENCANAAN

PERSETJ/ REKOM.

INSTANSILAIN

RTRWKAB/KOTA,

RDTRKP

AMDAL PELAKSANAAN

PENDATAAN / PENDAFTARAN

IMB SLF

PEMANFAATAN

PELESTARIAN

SLFn RTB

PEMBANGUNAN

KT

KI

RTBL

PEMBONGKARAN

M

TABG

M

TABGTABG

MTABG

M

TABG

MM

TABG

Sumber: Direktorat PBL, 2014

Page 28: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 15D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Secara umum, alur siklus penyelenggaraan bangunan gedung tertentu hampir sama

dengan alur siklus penyelenggaraan bangunan gedung pada umumnya. Yang

membedakan skema ini dengan skema sebelumnya adalah pada setiap tahapannya

(Penyusunan RTBL, Perencanaan, Pelaksanaak, Pemanfaatan, Pelestarian dan

Pembongkaran), bangunan gedung tertentu dipersyaratkan untuk melibatkan Tim

Ahli Bangunan Gedung (TABG) dan mendapatkan rekomendasi dari menteri yang

terkait.

2.3. PEMAHAMAN IMBIzin Mendirikan Bangunan Gedung (IMB) adalah perizinan yang diberikan oleh

pemerintah daerah, dan oleh Pemerintah atau pemerintah provinsi untuk bangunan

gedung fungsi khusus, kepada pemilik bangunan gedung untuk kegiatan meliputi:

Pembangunan bangunan gedung baru, dan/atau prasarana bangunan

gedung;

Rehabilitasi/renovasi bangunan gedung dan/atau prasarana bangunan

gedung, meliputi perbaikan/perawatan, perubahan,

perluasan/pengurangan; dan

Pelestarian/pemugaran.

Dalam proses penerbitan IMB, pemerintah daerah, Pemerintah dan pemerintah

provinsi untuk bangunan gedung fungsi khusus, melaksanakan dengan prinsip

pelayanan prima, serta mengendalikan penerapan persyaratan administratif dan

persyaratan teknis yang ditetapkan dalam rencana teknis.

Persyaratan permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Persyaratan Administratif dokumen untuk permohonan IMB terdiri dari:

a. Status Hak Atas Tanah, berupa:

i. Surat bukti status hak atas tanah yang diputuskan oleh

pemerintah daerah;

ii. Surat perjanjian pemanfaatan/penggunaan tanah;

iii. Data kondisi/situasi tanah, merupakan data-data teknis

tanah.

b. Status Kepemilikan Bangunan Gedung, berupa:

i. Untuk pembangunan baru, status kepemilikan bangunan

Page 29: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 16D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

gedung yaitu dokumen keterangan diri pemilik yang

mengajukan Permohonan IMB dan kepemilikan atas

bangunan gedung;

ii. Untuk proses terkait kegiatan lainnya, status kepemilikan

bangunan gedung berupa Surat Bukti Kepemilikan

Bangunan Gedung.

c. Dokumen/Surat-surat yang Terkait, berupa:

i. SIPPT untuk pembangunan di atas tanah dengan luas

minimum tertentu;

ii. Rekomendasi instansi/lembaga yang bertanggungjawab

di bidang fungsi khusus (untuk bangunan gedung fungsi

khusus);

iii. Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau

UPL/UKL; dan/atau

iv. Rekomendasi instansi teknis terkait untuk bangunan

gedung di atas/bawah prasarana dan sarana umum.

2. Persyaratan Teknis dokumen untuk permohonan IMB, berupa Rencana

Teknis Bangunan Gedung yang meliputi

a. Data umum bangunan gedung memuat informasi meliputi:

i. Fungsi/klasifikasi bangunan gedung;

ii. Luas lantai dasar bangunan gedung;

iii. Total luas lantai bangunan gedung;

iv. Ketinggian/jumlah lantai bangunan gedung; dan

v. Rencana pelaksanaan.

b. Rencana teknis bangunan gedung (sesuai dengan

penggolongannya), meliputi

i. Gambar rencana/rancangan bangunan gedung, dimana

kedetailannya disesuaikan penggolongan berdasarkan

ketentuan berlaku;

ii. Spesifikasi teknis bangunan gedung, berlaku untuk

semua penggolongan;

iii. perhitungan struktur, berlaku untuk BG hunian non

Page 30: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 17D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

sederhana dan BG umum;

iv. perhitungan kebutuhan utilitas, berlaku untuk BG hunian

non sederhana dan BG umum;

v. Rekomendasi instansi terkait, berlaku untuk BG tertentu

dan fungsi khusus.

Pengurusan permohonan IMB dapat dilakukan oleh pemohon sendiri, atau dapat

dengan menunjuk penanggung jawab perencanaan selaku pelaksana pengurusan

permohonan IMB yang resmi (authorized person) dengan surat kuasa bermeterai

yang cukup.

Dalam hal penerbitan IMB harus memungut retribusi untuk sebagian atau sama

dengan biaya kegiatan operasional proses, besarnya harus sesuai dengan

penghitungan berdasarkan tingkat penggunaan jasa pelayanan perizinan dan

mempertimbangkan tingkat kemampuan masyarakat setempat. Pemerintah daerah

serta aparatnya wajib memenuhi ketentuan tentang larangan penerimaan

pembayaran di luar nilai besarnya retribusi IMB yang ditetapkan secara transparan.

Jenis kegiatan yang dikenakan retribusi IMB meliputi:

Pembangunan baru;

Rehabilitasi / renovasi meliputi perbaikan / perawatan, perubahan,

perluasan / pengurangan; dan

Pelestarian / pemugaran.

Objek yang dikenakan retribusi IMB adalah kegiatan pemerintah daerah dalam

rangka pembinaan melalui pemberian izin untuk biaya pengendalian

penyelenggaraan yang meliputi pengecekan, pengukuran lokasi, pemetaan,

pemeriksaan dan penatausahaan pada bangunan gedung dan prasarana bangunan

gedung.

Harga satuan (tarif) retribusi IMB ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan

peringkat skala wilayah administratif kabupaten/kota, dan tingkat kemampuan

ekonomi masyarakat serta pertimbangan lainnya, sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

Dokumen IMB diterbitkan dengan kelengkapan sekurang-kurangnya, meliputi:

1. Keputusan Menteri PU/Gubernur/Bupati/Walikota tentang IMB; dan

2. Lampiran-lampiran:

a. Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung;

Page 31: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 18D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

b. Gambar situasi gambar rencana teknis merupakan berkas

terpisah;

c. Pembekuan dan pencabutan IMB; dan

d. Penghitungan besarnya retribusi IMB.

Pada beberapa gambar di bawah ini dapat dilihat beberapa ketentuan yang dikutip

dari Permen PU Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan

Bangunan Gedung.

Gambar 2.8. Tata Cara Penerbitan IMB BG Pada Umumnya

Sumber: Permen PU Nomor 24/PRT/M/2007

Gambar 2.9. Tata Cara Penerbitan IMB BG Tertentu untuk Kepentingan Umum

Sumber: Permen PU Nomor 24/PRT/M/2007

Page 32: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 19D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 2.10. Tata Cara Pengesahan Dokumen Rencana Teknis BG Pada Umumnya

Sumber: Permen PU Nomor 24/PRT/M/2007

Gambar 2.11. Tata Cara Pengesahan Dokumen Rencana Teknis BG Tertentu

Sumber: Permen PU Nomor 24/PRT/M/2007

Page 33: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 20D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

2.5. PEMAHAMAN SLFSertifikat Laik Fungsi bangunan gedung adalah sertifikat yang diberikan oleh

pemerintah daerah, oleh Pemerintah dan pemerintah provinsi untuk bangunan

gedung fungsi khusus, kepada pemilik/pengguna bangunan gedung apabila kondisi

bangunan gedung yang bersangkutan memenuhi persyaratan administratif dan

persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung yang ditetapkan.

Pemerintah daerah menerbitkan sertifikat laik fungsi terhadap bangunan gedung

yang telah selesai dibangun dan telah memenuhi persyaratan kelaikan fungsi

berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung, sebagai syarat

untuk dapat dimanfaatkan.

Pemberian sertifikat laik fungsi bangunan gedung dilakukan dengan mengikuti

prinsip-prinsip pelayanan prima dan tanpa dipungut biaya. Sertifikat laik fungsi

bangunan gedung diberikan atas dasar permintaan pemilik untuk seluruh atau

sebagian bangunan gedung sesuai dengan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi

bangunan gedung.

Sertifikat Laik Fungsi bangunan gedung yang diberikan meliputi penerbitan SLF

untuk pertama kali dan perpanjangan SLF selanjutnya. Masa berlaku sertifikat laik

fungsi memiliki ketentuan sebagai berikut:

Masa berlaku SLF untuk bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal

sederhana dan rumah deret sederhana tidak dibatasi (tidak ada ketentuan

untuk perpanjangan SLF).

Masa berlaku SLF bangunan gedung untuk bangunan gedung hunian

rumah tinggal tunggal, dan rumah deret sampai dengan 2 (dua) lantai

ditetapkan dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun.

Masa berlaku SLF bangunan gedung untuk bangunan gedung hunian

rumah tinggal tidak sederhana, bangunan gedung lainnya pada umumnya,

dan bangunan gedung tertentu ditetapkan dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun.

Penerbitan SLF bangunan gedung dan perpanjangan SLF bangunan gedung

diproses atas dasar:

Permintaan pemilik/pengguna bangunan gedung;

Adanya perubahan fungsi, perubahan beban, atau perubahan bentuk

Page 34: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 21D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

bangunan gedung;

Adanya kerusakan bangunan gedung akibat bencana seperti gempa bumi,

tsunami, kebakaran, dan/atau bencana lainnya; atau

Adanya laporan masyarakat terhadap bangunan gedung yang

diindikasikan membahayakan keselamatan masyarakat dan lingkungan

sekitarnya.

Dokumen SLF Bangunan Gedung terdiri dari:

1. Sertifikat

2. Lampiran-lampiran, meliputi:

a. Lembar Pencatatan Data Tanggal Penerbitan Sertifikat Laik

Fungsi dan perpanjangan SLF bangunan gedung;

b. Lembar Gambar Block Plan/Site Plan; serta

c. Lembar Daftar Kelengkapan Dokumen untuk perpanjangan SLF

bangunan gedung.

Pelaksana pemeriksaan kelaikan fungsi dan pemeriksaan berkala bangunan

gedung dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyedia Jasa, dapat memiliki peran atau tugas sebagai berikut:

Melaksanakan pemeriksaan kelaikan fungsi dalam proses

penerbitan SLF, untuk hunian tidak sederhana dan bangunan

gedung untuk kepentingan umum;

Melaksanakan pemeriksaan kelaikan fungsi dalam proses

penerbitan SLF dan pemeriksaan berkala, untuk BG tertentu

fungsi khusus;

Melaksanakan pengkajian teknis untuk pemeriksaan kelaikan

fungsi dalam proses perpanjangan SLF bangunan gedung, untuk

hunian tidak sederhana dan bangunan gedung untuk kepentingan

umum;

Melaksanakan pemeriksaan kelaikan fungsi dalam proses

perpanjangan SLF, untuk bangunan gedung fungsi khusus.

2. Pemerintah Daerah, dapat memiliki peran atau tugas sebagai berikut:

Melaksanakan pengkajian teknis untuk:

Page 35: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 22D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

o pemeriksaan kelaikan fungsi dalam proses penerbitan

SLF untuk hunian tunggal dan rumah termasuk hunian

sederhana, dan

o pemeriksaan berkala hunian tunggal dan deret.

Dapat menugaskan penyedia jasa pengawasan atau penyedia

jasa pengkajian teknis konstruksi, untuk pemeriksaan kelaikan

fungsi hunian tunggal dan deret sederhana, bila belum terdapat

tenaga teknis yang cukup.

Menanggung pembiayaan pengkajian teknis yang dilakukan

pemerintah daerah.

3. Pemilik/Pengguna BG, dapat memiliki peran atau tugas sebagai berikut:

Pemilik/pengguna bangunan gedung dapat melakukan

pemeriksaan berkala, bila memiliki unit teknis dengan SDM yang

sesuai ketentuan berlaku;

Pengelola berbentuk badan usaha dapat melakukan pemeriksaan

berkala, bila memiliki unit teknis dengan SDM yang sesuai

ketentuan berlaku;

Pemilik perorangan hunian tunggal dan deret dapat melakukan

pemeriksaan berkala, bila memiliki keahlian.

Pada beberapa gambar di bawah ini dapat dilihat beberapa ketentuan yang dikutip

dari Permen PU Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi

Bangunan Gedung.

Page 36: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 23D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 2.12. Tata Cara Penertbitan SLF

Sumber: Permen PU Nomor 25/PRT/M/2007

Gambar 2.13. Tata Cara Pemeriksaan Berkala BG

Sumber: Permen PU Nomor 25/PRT/M/2007

Page 37: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 24D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 2.14. Tata Cara Perpanjangan SLF

Sumber: Permen PU Nomor 25/PRT/M/2007

2.6. PEMAHAMAN TABGTim ahli bangunan gedung adalah tim yang terdiri dari para ahli yang terkait dengan

penyelenggaraan bangunan gedung untuk memberikan pertimbangan teknis dalam

proses penelitian dokumen rencana teknis dengan masa penugasan terbatas, dan

juga untuk memberikan masukan dalam penyelesaian masalah penyelenggaraan

bangunan gedung tertentu yang susunan anggotanya ditunjuk secara kasus per

kasus disesuaikan dengan kompleksitas bangunan gedung tertentu tersebut.

TABG dibentuk dan ditetapkan oleh bupati/walikota. TABG harus sudah ditetapkan

oleh bupati/walikota selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Perda BG

dinyatakan berlaku.

Susunan keanggotaan TABG terdiri dari:

Pengarah

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Anggota

Keanggotaan TABG dapat terdiri dari unsur-unsur:

asosiasi profesi;

masyarakat ahli di luar disiplin Bangunan Gedung termasuk masyarakat

Page 38: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 25D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

adat;

perguruan tinggi;

instansi Pemerintah Daerah.

Keterwakilan unsur-unsur asosiasi profesi, perguruan tinggi, dan masyarakat ahli

termasuk masyarakat adat, minimum sama dengan keterwakilan unsur-unsur

instansi Pemerintah Daerah. Keanggotaan TABG tidak bersifat tetap. Setiap unsur

diwakili oleh 1 (satu) orang sebagai anggota. Nama-nama anggota TABG diusulkan

oleh asosiasi profesi, perguruan tinggi dan masyarakat ahli termasuk masyarakat

adat yang disimpan dalam basis data daftar anggota TABG.

TABG mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

Memberikan Pertimbangan Teknis berupa nasehat, pendapat, dan

pertimbangan profesional pada pengesahan rencana teknis Bangunan

Gedung untuk kepentingan umum.

Memberikan masukan tentang program dalam pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi instansi yang terkait.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, TABG mempunyai fungsi sebagai berikut:

Pengkajian dokumen rencana teknis yang telah disetujui oleh instansi yang

berwenang;

Pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan ketentuan tentang

persyaratan tata bangunan.

Pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan ketentuan tentang

persyaratan keandalan Bangunan Gedung.

Disamping tugas pokok, TABG dapat membantu beberapa hal berikut ini:

Pembuatan acuan dan penilaian;

Penyelesaian masalah;

Penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar.

Masa kerja TABG ditetapkan 1 (satu) tahun anggaran. Masa kerja TABG dapat

diperpanjang sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali masa kerja sebagaimana dimaksud

pada ayat (1).

Biaya pengelolaan database dan operasional anggota TABG dibebankan pada

APBD Pemerintah Daerah, yang meliputi:

Biaya pengelolaan basis data.

Page 39: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 26D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Biaya operasional TABG yang terdiri dari:

o Biaya sekretariat;

o Persidangan;

o Honorarium dan tunjangan;

o Biaya perjalanan dinas.

Pada beberapa gambar di bawah ini dapat dilihat beberapa ketentuan yang dikutip

dari Permen PU Nomor 26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan

Gedung.

Gambar 2.15. Kedudukan TABG dalam Penyelenggaraan BG di Daerah

Sumber: Permen PU Nomor 26/PRT/M/2007

Gambar 2.16. Kode Ektik (Janji) TABG

Sumber: Permen PU Nomor 26/PRT/M/2007

Page 40: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 27D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

2.7. PEMAHAMAN PENDATAAN BGPendataan bangunan gedung adalah kegiatan pengumpulan data suatu bangunan

gedung oleh pemerintah daerah yang dilakukan secara bersama dengan proses izin

mendirikan bangunan gedung, proses sertifikat laik fungsi bangunan gedung, dan

pembongkaran bangunan gedung, serta mendata dan mendaftarkan bangunan

gedung yang telah ada.

Sasaran pendataan bangunan gedung adalah seluruh bangunan gedung yang

berada di wilayah kabupaten/kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta di wilayah provinsi.

Pendataan dan/atau pendaftaran bangunan gedung dilakukan pada saat :

Permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung (PIMB)

Permohonan Perubahan Izin Mendirikan Bangunan Gedung (PPIMB) yaitu

pada waktu :

o Penambahan dan pengurangan atau perubahan pada bangunan

gedung, yang telah memenuhi sebagaimana yang disyaratkan

dalam proses IMB.

o Perubahan fungsi bangunan gedung.

o Pelestarian bangunan gedung

Permohonan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) serta perpanjangannya (SLFn)

yaitu :

o 1 kali untuk hunian tunggal dan deret sederhana;

o Setiap 20 tahun untuk hunian tunggal dan deret hingga 2 lantai.

o Setiap 5 tahun untuk hunian tidak sederhana, BG umum, dan BG

tertentu.

Pembongkaran bangunan gedung.

Pemutahiran data dilakukan secara aktif oleh pemerintah daerah dengan

dilakukannya pendataan secara periodik yaitu:

secara berkala setiap 5 tahun untuk BG non-hunian;

secara berkala setiap 10 tahun untuk BG hunian (oleh dinas teknis);

pada masa peralihan 1 tahun sejak Permen PU tentang Pedoman Teknis

Pendataan Bangunan Gedung dilaksanakan.

Hasil pendataan bangunan gedung dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah

Page 41: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 28D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

maupun masyarakat melalui suatu sistem informasi bangunan gedung, antara lain:

Menemukan fakta kepemilikan, penggunaan, pemanfaatan serta riwayat

bangunan gedung dan tanah termasuk kesesuaian antara penggunaan

bangunan gedung dengan rencana tata ruang wilayahnya;

Mengetahui informasi/perkembangan mengenai proses penyelenggaraan

bangunan gedung yang sedang berjalan (seperti IMB, SLF atau

perpanjangan SLF);

Mengetahui kekayaan aset negara dan pendapatan

Pemerintah/pemerintah daerah;

Keperluan perencanaan dan pengembangan tata ruang wilayah;

Mengetahui batas waktu masa berlakunya suatu perizinan (IMB, SLF).

Persyaratan pendataan bangunan gedung dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Umum (Pemilik Bangunan Gedung), yang meliputi:

a. Perorangan / Badan Usaha / Negara;

b. Data Tanah;

c. Data Bangunan Gedung;

2. Data Teknis, yang meliputi:

a. Data teknis struktur;

b. Data teknis arsitektur;

c. Data teknis utilitas, terdiri dari:

i. Data kelistrikan;

ii. Data sistem proteksi kebakaran;

iii. Data alat bantu transportasi;

iv. Data instalasi komunikasi;

v. Data penghawaan buatan;

vi. Data instalasi air bersih;

vii. Data instalasi air kotor dan pengelolaan limbah;

d. Data penyedia jasa, terdiri dari:

i. Penyedia jasa perencanaan (struktur, arsitektur, dan

utilitas);

ii. Penyedia jasa pelaksanaan (struktur, arsitektur, dan

Page 42: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 29D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

utilitas);

iii. Penyedia jasa pengawasan (struktur, arsitektur, dan

utilitas);

3. Data Status (pemilik bangunan terdahulu) , yang meliputi:

a. Perorangan / Badan Usaha / Negara;

b. Data status administrasi bangunan, terdiri dari:

i. Nomor IMB terdahulu;

ii. Nomor SLF terdahulu.

Data terkait proses penyelenggaraan bangunan gedung dapat dijelaskan sebagai

beriut:

Data Terkait Proses IMB, yang meliputi:

o Data terkait kelengkapan administrasi pemohon IMB;

o Data terkait kemajuan permohonan IMB;

Data Terkait SLF/SLFn, yang meliputi:

o Data terkait kelengkapan administrasi pemohon SLF;

o Data terkait kemajuan proses permohonan SLF;

Data Terkait Proses Pembongkaran/Pelestarian, yang meliputi:

o Data terkait kelengkapan administrasi pemohon pembongkaran;

o Data terkait kemajuan proses permohonan

pembongkaran/pelestarian.

Secara organisasi, pelaksanaan pendataan bangunan gedung dilakukan oleh

instansi yang terkait dalam penerbitan IMB dan SLF dengan struktur tenaga terdiri

dari :

1. Penentu atau Pengambil Keputusan/Kebijakan Pendataan BG

Pejabat Pemda yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan

yang sifatnya strategis, menentukan hasil keluaran dan indikator yang ingin

didapat dari data bangunan gedung yang ada dan mampu menentukan

arah dan tujuan serta pengembangan dari kegiatan pendataan bangunan

gedung.

2. Petugas Pelaksana Pendataan BG

Petugas pelaksana pendataan bangunan gedung merupakan bagian yang

Page 43: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2 - 30D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

paling memegang peranan dalam pelaksanaan pendataan bangunan

gedung.

Petugas ini secara umum dapat dibagi menjadi:

Petugas Pelayanan Masyarakat;

Petugas Pemasukan Data;

Administrator sistem/ programmer.

Page 44: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

BAB III PERCEPATAN IMPLEMENTASI

PERDA BG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATD I R E K T O R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YADIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

Page 45: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

3.1. LANDASAN HUKUM (YURIDIS)Beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum

penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung yaitu:

1. Peraturan perundangan-undangan yang bersifat atribusi, yaitu peraturan

perundang-undangan yang memberikan kewenanganan kepada

Pemerintahan Daerah untuk membuat Perda, antara lain:

a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten/Kota

bersangkutan;

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah.

2. Peraturan perundangan-undangan yang bersifat delegasi, yaitu peraturan

perundang-undangan yang memberikan amanah untuk disusunnya Perda

tentang bangunan gedung, antara lain:

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan

Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung.

3. Peraturan perundang-undangan yang bersifat teknis, yaitu peraturan

perundang-undangan yang memberikan arahan mengenai teknis

penyusunan Perda, antara lain:

a. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah.

4. Peraturan perundang-undangan yang bersifat substansial, yaitu peraturan

perundang-undangan yang memberikan arahan mengenai substansi

penyelenggaraan bangunan gedung, antara lain:

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006

tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

Page 46: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 3D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006

tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksebilitas pada

Bangunan Gedung dan Lingkungan;

c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007

tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung

Negara;

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007

tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan;

e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007

tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi bangunan Gedung;

f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007

tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung;

g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008

tentang Pedoman Pemeliharan dan Perawatan Bangunan

Gedung;

h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2008

tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistim

Proteksi Kebakaran;

i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008

tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada

Bangunan Gedung dan Lingkungan;

j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009

tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran Di

Perkotaan;

k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2010

tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan

Gedung;

l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2010

tentang Pedoman Teknis Pendataan Bangunan Gedung;

m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2010

tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan;

Page 47: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 4D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Nomor 11/PRT/M/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan Pada

Bangunan Gedung Dan Persilnya;

o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Nomor 01/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Cagar

Budaya;

p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.

3.2. IMPLEMENTASI PERDA BGTantangan ke depan pasca penetapan Perda BG di daerah adalah melaksanakan

implementasinya secara menyeluruh. Mengingat pentingnya Perda BG bagi

perwujudan fisik pembangunan di daerah, khususnya dalam konteks pembangunan

bangunan gedung, maka implementasinya sangat dibutuhkan. Sudah menjadi fakta

umum dimana banyak Perda di daerah yang sudah dibuat namun minim

implementasi. Oleh karena itu, peran pembinaan dari Pemerintah kepada

pemerintah daerah dalam hal implementasi Perda BG di daerah masih sangat

dibutuhkan.

Sesuai dengan muatan pengaturan di dalamnya, hal-hal yang perlu

diimplementasikan dalam Perda BG cukup banyak, yaitu:

1. Penetapan Peraturan Pelaksana Dalam Bentuk Peraturan Kepala

Daerah (Perkada)

Pasca penetapan Perda BG, pemerintah daerah harus melakukan

penetapan peraturan pelaksanaan dalam bentuk Perkada. Peraturan

pelaksanaan yang dibutuhkan sebagai operasionalisasi Perda BG adalah

beberapa norma pengaturan dalam Perda BG yang membutuhkan

pengaturan lebih lanjut dalam hal tata laksana atau tata cara. Oleh karena

itu, jumlah peraturan pelaksana yang harus disiapkan sangat tergantung

jumlah norma pengaturan dalam Perda BG yang mendelegasikan

dibuatnya peraturan pelaksana. Dalam acuan yang dibuat oleh Direktorat

Penataan Bangunan dan Lingkungan (Dit. BPB), terdapat sekitar 33

substansi yang diamanahkan dalam Model Perda BG untuk dibuatkan

peraturan turunannya dalam bentuk Perkada. Walaupun diamanahkan 33

substansi untuk dibuatkan peraturan turunannya, namun demikian tidak

berarti harus dibuat dalam 33 Perkada. Bisa saja disusun 1 atau beberapa

dokumen Perkada yang memuat 33 substansi tersebut. Sebagai contoh,

Page 48: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 5D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

dalam UU-BG diamanahkan 29 substansi untuk diatur dalam PP, dalam

prakteknya Pemerintah cukup menetapkan -BG yang memuat 29 substansi

tersebut.

2. Sosialisasi Perda BG Kepada Masyarakat

Untuk mendapatkan dukungan peran masyarakat, maka pasca penetapan

Perda BG pemerintah daerah harus melakukan sosialisasi kepada

masyarakat. Sosialisasi Perda BG kepada masyarakat dapat dilakukan

secara pasif maupun secara aktif. Secara pasif sosialisasi dapat dilakukan

melalui berbagai media diseminasi informasi seperti website, baliho,

spanduk, banner, leaflet dan lain sebagainya. Sedangkan secara aktif,

sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan diseminasi,

penyuluhan dan pembimbingan kepada masyarakat. Dalam upaya seperti

ini, pemerintah daerah dapat memanfaatkan jejaring kelembagaan yang

dimiliki seperti instansti kecamatan, kelurahan/desa serta kelembagaan

lain terkait seperti jejaring P2KP atau PNPM mandiri. Dengan begitu, maka

sosialisasi yang dilakukan dapat bersifat terstruktur, sistematis dan masif.

3. Penetapan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Untuk mendukung operasionalisasi Perda BG, maka pemerintah daerah

perlu menetapkan kelembagaan terkait penyelenggaraan bangunan

gedung di daerah. Sesuai dengan amanah dalam Perda BG, terdapat

berbagai instansi yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan gedung

di daerah termasuk hubungan antar instansi. Instansi yang perlu

ditentukan adalah instansi perizinan yang mengeluarkan IMB, dimana

instansi ini sangat terkait dengan kebijakan pemerintah perizinan terpadu

satu pintu. Selain itu instansi yang perlu ditetapkan adalah instansi teknis

yang memberikan rekomendasi teknis bangunan gedung. Tentunya

terdapat beberapa instansi terkait penerbitan IMB seperti instansi tata kota,

lingkungan hidup, perhubungan, dan lain sebagainya. Selanjutnya

berkaitan dengan penertiban dan penegakan hukum, tentunya sangat

terkait dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kepolisian dan

kejaksaan.

Page 49: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 6D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

4. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

(RTBL)

Sebagaimana diamanahkan dalam Perda BG, maka pemerintah daerah

perlu melakukan penyusunan dan penetapan RTBL. Dokumen RTBL

merupakan suatu panduan rancang bangun suatu kawasan tertentu yang

merupakan perwujudan dari dokumen rencana tata ruang (RTR). Apabila

dalam dokumen RTR merupakan pengaturan spasial secara dua dimensi,

yaitu rencana zonasi (zoning plan) dan peraturan zonasi (zoning

regulation). Maka dokumen RTBL merupakan perwujudan tiga dimensional

dari rencana dan peraturan zonasi dalam suatu kawasan tertentu yang

memiliki tema pengembangan tertentu. Berbagai kawasan tertentu yang

dimaksud misalnya kawasan pusat pemerintahan, kawasan kota tua,

kawasan pusat perdagangan, kawasan pesisir pantai, dan lain-lain.

Dokumen RTBL ditetapkan dalam bentuk peraturan kepala daerah

(Perkada).

5. Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Sesuai Ketentuan

Pasca penetapan Perda BG maka pemerintah daerah berkewajiban untuk

menyelenggarakan IMB sesuai ketentuan yang ada. Apabila sebelum

ditetapkannya Perda BG penyelenggaraan IMB masih berorientasi pada

aspek retribusi, maka pasca ditetapkannya Perda BG aspek teknis harus

diperkuat dalam penerbitan IMB. Setiap permohonan IMB dari masyarakat,

harus dilengkapi dengan dokumen rencana teknis yang memenuhi

persyaratan teknis yang berlaku sesuai dengan kompleksitas bangunan

gedung. Pemenuhan persyaratan teknis diketahui melalui pemeriksaan

dokumen rencana teknis oleh instansi teknis. Apabila persyaratan teknis

telah dipenuhi maka IMB yang dimohonkan dapat diterbitkan, namun

apabila persyaratan teknis belum dipenuhi maka pemohon harus

memperbaiki dokumen rencana teknis.

6. Pendataan Bangunan Gedung

Berdasarkan ketentuan dalam Perda BG, maka pemerintah daerah juga

harus melakukan pendataan bangunan gedung. Pendataan bangunan

gedung sebagaimana diamanahkan dalam Perda BG, memiliki peran

penting dalam hal pengendalian dan pengawasan bangunan gedung di

daerah. Mengingat pentingnya arti pendataan bangunan gedung, maka

proses pelaksanaannya seyogyanya menggunakan Sistem Informasi

Page 50: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 7D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Manajemen Bangunan Gedung (SIM-BG). SIM-BG merupakan suatu

instrumen pendataan bangunan gedung menggunakan sistem komputasi

yang mutakhir untuk memudahkan dan memperlancar proses pendataan

bangunan gedung.

7. Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung dan Penerbitan

Sertifikat Laik Fungsi (SLF)

Dalam menjamin keandalan bangunan gedung di daerah, pasca

penetapan Perda BG pemerintah daerah harus mulai melaksanakan

pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung. Pemeriksaan kelaikan

fungsi bangunan gedung dilakukan terhadap bangunan gedung yang telah

dibangun namun belum dimanfaatkan. Hal ini penting dilakukan untuk

menjamin bahwa bangunan gedung dibangun sesuai IMB yang diberikan,

yang berarti telah memenuhi persyaratan teknis yang berlaku. Apabila dari

pemeriksaan diketahui bahwa bangunan gedung laik fungsi, maka SLF

dapat diberikan oleh pemerintah daerah kepada pemilik bangunan gedung.

8. Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung dan Perpanjangan SLF

Sesuai ketentuan dalam Perda BG, SLF memiliki masa berlaku dan harus

diperpanjang bila sudah habis masa berlakunya. Untuk bangunan hunian

tidak sederhana, masa berlaku SLF-nya adalah 20 tahun, sedangkan

untuk bangunan gedung untuk kepentingan umum (bukan hunian), masa

berlaku SLF-nya adalah 5 tahun. Sebagai dasar perpanjangan SLF,

pemilik/pengguna bangunan gedung harus melakukan pemeriksaan

berkala untuk memeriksa kelaikan fungsi dari sebagian atau keseluruhan

bangunan gedung. Apabila dari pemeriksaan diketahui bahwa bangunan

gedung tidak laik fungsi, pemilik/pengguna bangunan wajib melakukan

perbaikan atau retrofitting agar bangunan gedung kembali laik fungsi dan

SLF dapat diperpanjang.

9. Pengawasan, Penertiban dan Penegakan Hukum dalam

Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Yang tidak kalah penting dalam implementasi Perda BG adalah upaya

pengawasan, penertiban dan penegakan hukum. Melalui upaya inilah tertib

penyelenggaraan bangunan gedung dapat dicapai. Pengawasan

pemanfaatan bangunan gedung dilakukan oleh Instansi Perizinan dan

Teknis dengan melibatkan peran masyarakat. Hal ini dilakukan untuk

menjamin pemanfaatan bangunan gedung sesuai dengan ketentuan dan

Page 51: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 8D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

persyaratan dalam perizinannya. Penertiban dilakukan terhadap berbagai

pelanggaran sanksi administratif yang dilakukan oleh pemilik/pengguna

bangunan gedung. Penertiban dilakukan oleh Satpol PP dengan tujuan

untuk menjaga ketertiban penyelenggaraan bangunan gedung agar tetap

sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Penegakan

hukum dilakukan terhadap berbagai pelanggaran ketentuan pidana yang

terjadi. Penegakan hukum dilakukan oleh penegak hukum, baik kepolisian,

kejaksaan, maupun PPNS sesuai kewenangannya untuk menjamin

keamanan dan ketertiban dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

Terdapat pepatah yang mengatakan bahwa “perjalanan seribu mil dimulai dari satu

langkah kecil’. Hal ini sangat tepat menggambarkan bahwa implementasi Perda BG

secara menyeluruh tidaklah mudah dan masih cukup panjang, namun dapat dicapai

dengan apabila dilaksanakan secara bertahap. Oleh karena itu, pemerintah daerah

perlu menyiapkan langkah konkrit implementasi Perda BG yang secara sistematis

dapat dilaksanakan hingga mencapai implementasi yang menyeluruh. Untuk

mendukung upaya pemerintah daerah, tentu dibutuhkan komitmen dari Pemerintah

untuk secara berkelanjutan memberikan pembinaan dalam konteks implementasi

Perda BG.

3.3. KONDISI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN BG

SECARA TERTIB ADMINISTRATIF DI INDONSESIAPenyelenggaraan bangunan gedung secara tertib administratif merupakan amanah

dari UU No 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Yang dimaksud dengan

penyelenggaraan bangunan gedung secara tertib administratif artinya setiap

bangunan gedung harus dilengkapi dengan kelengkapan administratifnya, seperti

IMB, SLF, Pendataan BG, dan pelibatan TABG untuk bangunan gedung tertentu.

Oleh karena merupakan amanah, maka penyelenggaraan bangunan gedung secara

tertib administratif bersifat wajib dilakukan dan mengikat semua warga negara di

Indonesia.

Sesuai amanah dari UU-BG, maka seharusnya penyelenggaraan bangunan gedung

secara tertib administratif harus dilakukan dengan:

Kepemilikan IMB untuk setiap bangunan gedung (100% bangunan gedung

dalam suatu wilayah) yang telah selesai direncanakan sebelum dilakukan

pembangunan;

Pendataan BG untuk setiap bangunan gedung (100% bangunan gedung

Page 52: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 9D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

dalam suatu wilayah) yang datanya telah masuk saat mengurus IMB;

Kepemilikan SLF untuk setiap bangunan gedung (100% bangunan gedung

dalam suatu wilayah) yang telah selesai dibangun sebelum dilakukan

pemanfaatan;

Keterlibatan/rekomendasi TABG pada setiap tahap penyelenggaraan

bangunan gedung tertentu.

Terkait dengan kondisi eksisting penyelenggaraan bangunan gedung secara tertib

administratif di Indonesia masih belum didapatkan data yang dipublikasi secara

resmi dan akurat. Namun demikian, dari berbagai sumber informasi diketahui

bahwa kondisi penyelenggaraan bangunan gedung secara tertib administratif di

Indonesia hingga tahun 2014 ini masih sangat minim.

Penetapan Perda BG di Indonesia baru mencapai 57%.

Implementasi IMB sudah dilaksanakan sekitar 67% daerah, namun belum

semuanya menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Dari

daerah yang sudah menerapkan IMB pun diindikasi belum seluruh

bangunan secara tertib memiliki IMB serta diindikasi proses IMB pada

aspek teknis belum dilaksanakan dengan baik, masih berorientasi pada

aspek administratif dan retribusi.

Implementasi Pendataan BG sudah dilaksanakan pada daerah yang telah

melaksanakan IMB, yaitu sekitar 67% daerah. Dalam hal ini, kondisinya

pun sama yaitu diindikasi belum seluruh bangunan dalam wilayah

bersangkutan yang sudah didata.

Implementasi SLF pencapaiannya jauh lebih rendah angka IMB.

Diperkirakan implementasi SLF pencapaiannya masih di bawah 10%

daerah. Penyebabnya diindikasi karena berbeda dengan IMB yang

memiliki implikasi pemasukan (income), penerapan SLF memiliki implikasi

pengeluaran (expense) bagi Pemda, selain dari berbagai penyebab lain

seperti pemahaman, komitmen, sumber daya personil, biaya dan waktu

yang masih kurang dan sangat terbatas.

Implementasi TABG di daerah memiliki angka yang diperkirakan sama

dengan pencapaian SLF, yaitu masih di bawah 10%. Penyebab rendahnya

implementasi TABG di daerah pun relatif sama dengan SLF.

Page 53: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 10D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

3.4. PROGRAM FASILITASI PERCEPATAN IMPLEMENTASI

PERDA BG DI DAERAHMelalui alokasi APBN tahun 2015, Direktorat BPB menyelenggarakan Program

Fasilitasi Percepatan Implementasi Perda BG bagi kabupaten/kota dengan

beberapa kegiatan sebagai berikut:

1. Fasilitasi Monitoring dan Evaluasi Implementasi Perda BG, yang dilakukan

pada kabupaten/kota yang telah memiliki Perda BG;

2. Fasilitasi Penyusunan dan Penetapan Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG

dan Pendataan BG, yang dilakukan pada 1 kabupaten/kota terpilih setiap

provinsi (pilot 2015);

3. Fasilitasi Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan

BG, yang dilakukan pada 1 kabupaten/kota terpilih setiap provinsi (pilot

2015);

4. Fasilitasi Pendataan BG, yang dilakukan pada 1 kabupaten/kota terpilih

setiap provinsi (pilot 2015).

Adapun Program Fasilitasi Percepatan Implementasi Perda BG bagi kabupaten/kota

tersebut dilakukan untuk mendorong tercapainya :

1. 50% bangunan gedung di kabupaten/kota ber-IMB pada 2019;

2. 30% kabupaten/kota dapat melaksanakan SLF pada 2019;

3. Terlaksananya penerapan Pendataan BG di kabupaten/kota.

4. Peningkatan kapasitas aparatur dari SKPD teknis, TABG dan tenaga

pengkaji teknis di kabupaten/kota.

3.6. POLA HUBUNGAN PUSAT, PROVINSI DAN

KABUPATEN/KOTA DALAM FASILITASI

IMPLEMENTASI PERDA BG 2015Secara hirarkis, Kegiatan Percepatan Implementasi Perda BG tahun 2015

dilaksanakan pada 3 tingkatan, yaitu nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Pada

tingkat nasional, pelaksana dari unsur pemerintah adalah Direktorat BPB. Dari

unsur konsultan pada tingkat nasional terdapat Tim Konsultan Koordinator

Implementasi (KKI) yang bertugas mendampingi Direktorat BPB. Dalam prosesnya,

KKI bertugas memberikan arahan serta pemantauan terhadap substansi dan proses

Page 54: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 11D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

kepada KD dan KI. Selain itu, KKI bertanggung jawab memberikan laporan berkala

kepada Direktorat BPB.

Pada tingkat provinsi, SNVT PKPPB Provinsi mengelola kegiatan implementasi

Perda BG tahun 2015 yang meliputi 1) Monev Implementasi Perda BG, 2)

Penyusunan dan Penetapan Perbup/wal, 3) Pendampingan Implementasi, dan/atau

4) Pendataan BG. Untuk Pendataan BG, kegiatan dilakukan dengan mekanisme

kontraktual, dimana SNVT PKPPB menetapkan Konsultan Daerah (KD) sebagai

pelaksana kegiatan yang disupervisi oleh Tim Teknis penerima barang dan jasa

sebagai kendali kualitas. Sedangkan untuk Monev Implementasi Perda BG,

Penyusunan dan Legalisasi Perbup/wal serta Pendampingan Implementasi,

kegiatan dilakukan dengan mekanisme swakelola, dimana SNVT PKPPB

membentuk Tim Swakelola sebagai pelaksana kegiatan dengan dibantu oleh

Konsultan Individual (KI).

Kabupaten/kota yang memperoleh fasilitasi dari kegiatan 1) Penyusunan dan

Legalisasi Perbup/wal, 2) Pendampingan Implementasi dan 3) Pendataan BG yaitu

satu daerah terpilih (sebagai pilot 2015) dari setiap provinsi. Sedangkan Monev

Implementasi Perda BG dilakukan pada semua kabupaten/kota yang telah memiliki

Perda BG, sebagai masukan fasilitasi implementasi Perda BG pada tahun

mendatang.

Secara lebih jelas, skema pola koordinasi pelaksanaan kegiatan implementasi

Perda BG tahun 2015 di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

Page 55: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

3 - 12D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Gambar 3.1. Skema Pola Koordinasi Kegiatan

Sumber: Penyedia Jasa, 2015

Pusat

- Dit.

BPB

Provinsi

- SNVT BPB

Pem. Kab/Kota

KKISubdit Pengaturan

& Pembinaan Kelembagaan

Tim Swa. Perkada

Tim Pelaksana – Unsur Pemerintah Unsur Konsultan

Membentuk

Turut Memfasilitasi

Pembinaan Skala NasionalPengarahan Pemantauan

dan Evaluasi Implementasi IMB, TABG, SLF, Pendataan

Fungsi

Pembinaan dalam Skala Provinsi

Pengelolaan Kegiatan Swakelola dan Kontraktual

Pengarahan pada Kegiatan Implementasi IMB, TABG, SLF, Pendataan

Pembinaan dalam Skala Kab/Kota

Penyusunan & Legalisasi Ranperkada

Implementasi IMB, TABG, SLF, Pendataan

Monev Implementasi Perda BG

Tim Swa. Implementasi

Tim Teknis Pendataan

Tim Swa. Monev

KI Perkada

KI Implementasi

KD Pendataan

KI Monev

Kab/Kota Terpilih sebagai Pilot 2015

Kab/Kota yg Sudah Punya Perda BG

Turut Memfasilitasi

Membentuk

Memfasilitasi

Memfasilitasi

Memfasilitasi

Page 56: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

BAB IV MEKANISME KEGIATAN DI DAERAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATD I R E K T O R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YADIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

Page 57: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

4.1. PENYUSUNAN & LEGALISASI PERBUP/WAL

4.1.1. Penyelenggara, Pelaksana dan Pihak TerkaitKegiatan Fasilitasi Penyusunan dan Legalisasi Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG

dan Pendataan BG diselenggarakan untuk membantu pemerintah kabupaten/kota

(terpilih sebagai pilot 2015) dalam penyiapan produk pengaturan turunan Perda BG,

sebagai landasan operasional penyelenggaraan IMB, SLF, TABG dan Pendataan

BG. Kegiatan ini diselenggarakan dan dikelola oleh SNVT PKPPB Provinsi dengan

mekanisme swakelola menggunakan dana APBN.

Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan kegiatan ini, SNVT PKPPB Provinsi akan

membentuk Tim Swakelola sebagai pelaksana kegiatan. Dalam pelaksanaannya

Tim Swakelola akan dibantu oleh Konsultan Individual (KI) yang ditunjuk melalui

proses penunjukan langsung. Dalam pelaksanaan kegiatan ini KI merupakan

tenaga ahli arsitektur dengan kualifikasi yang telah ditentukan. Dalam hal ini Tim

Swakelola dan KI akan membantu pemerintah kabupaten/kota menyusun dan

membahas Raperbup/wal serta penandatanganan perjanjian kerjasama bahwa

Perbup/wal yang telah selesai dibahas akan ditetapkan.

Pemerintah kabupaten/kota merupakan pihak terkait yang menerima manfaat dari

penyelenggaraan kegiatan ini. Sebagai pihak terkait, pemerintah kabupaten/kota

diharapkan dapat menetapkan Tim Penyusunan Raperbup/wal. Tim tersebut

merupakan tim penyusun yang akan didampingi oleh Tim Swakelola dan KI dalam

proses penyusunan dan pembahasan Perbup/wal.

4.1.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran yang DihasilkanRangkaian tahapan dan capaian keluaran setiap tahapan dari kegiatan Penyusunan

dan Legalisasi Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Penyusunan dan Legalisasi Perbup/wal

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

I TAHAP PERSIAPAN

1 Pembentukan Tim Swakelola dan KI Tim Swakelola dan KI

2 Pendalaman KAK Pemahaman KAK

3 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja Metodologi dan Rencana Kerja

4 Evaluasi Substansi Perda BG yang Ada Hasil Evaluasi Perda BG

5 Koordinasi dengan Pemerintah Kab/Kota. Hasil Koordinasi

6 Pembentukan Tim Penyusun Kab/kota SK Tim Penyusunan

Page 58: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 3D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

7 Identifikasi Permasalahan dan Penyelesaian Permasalahan dan Solusi Penyelesaian

8 Penyusunan Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan

9 Mengikuti Konsolidasi Awal di Pusat Hasil Konsolidasi Awal di Pusat

II TAHAP PEMBAHASAN DI KAB/KOTA

1 Pendampingan Penyusunan Raperbup/wal Draf Raperbu/wal

2 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama PKS

3 Pembahasan Raperbup/wal Raperbu/wal Final

III TAHAP FINALISASI

9 Mengikuti Konsolidasi Akhir di Pusat Hasil Konsolidasi Akhir di Pusat

1 Tindak Lanjut Legalisasi Perkada Hasil Penetapan Perbup/wal

2 Penyusunan Laporan Akhir Laporan Akhir

Sumber: Tim Penyusun, 2015

4.1.3. Skema MetodologiBerdasarkan tabel tahapan kegiatan dan capaian keluaran, maka dapat dirumuskan

skema metodologi yang berisi:

Tahapan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari 3 tahapan utama;

Durasi pelaksanaan kegiatan dalam periode waktu yang dapat disesuaikan

dengan alokasi dalam RKA-KL;

Rangkaian kegiatan setiap tahapan dalam dimensi waktu;

Momentum diskusi dan pembahasan yang akan dilaksanakan;

Capaian keluaran yang dihasilkan dari setiap tahapan kegiatan;

Periode pelaporan yang terdiri dari pendahuluan, dan akhir.

Skema metodologi yang dirumuskan menjadi acuan bagi penyelenggara, pelaksana

dan pihak terkait dalam pelaksanaan Kegiatan Penyusunan dan Legalisasi

Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG di kabupaten/kota,

termasuk dalam hal ini sebagai acuan pemantauan dan evaluasi.

Secara lebih jelas, skema metodologi Kegiatan Fasilitasi Penyusunan dan

Legalisasi Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG di

kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 59: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 4D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

4.1.4. Instrumen yang Digunakan: Model Perbup/WalUntuk membantu pemerintah daerah dalam proses penyusunan dan legalisasi

Peraturan Bupati/Walikota (Perbup/wal) tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan

BG, pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

menyiapkan Model Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG.

Tujuan dibuatkannya Model Perkada tersebut adalah untuk memberikan acuan dan

contoh pengaturan turunan dari Perda BG yang telah disusun secara detail dan

BULAN 3 (OKT)BULAN 1 (AGU) BULAN 2 (SEP)

RANGKAIAN KEGIATAN

10 11 121 2 3 4 5 6 7 8

DISKUSI PARTISIPATIF

KELUARAN

PELAPORANLAP. PENDAHULUAN LAP. AKHIR

Sumber: Tim Penyusun, 2015

Tim Swakelola & KIMetodologi & RenjaHasil Evaluasi Perda BG yg AdaTim Pokja Kab/Kota TerpilihLaporan Pendahuluan

O-1 RanperkadaPerjanjian KerjasamaRanperkada Final

O-2 Tindak Lanjut LegalisasiLaporan Akhir

I. TAHAP PERSIAPAN

II. TAHAP PEMBAHASAN

III. TAHAP FINALISASI

13

1.2. Pembentukan Tim Swakelola dan KI

9

1.3. Pendalaman KAK, Metodologi &

Renja

1.4. Evaluasi Substansi Perda BG

yang Ada

O-3

2.1. Pendampingan

Penyusunan Ranperkada tentang IMB,

SLF, TABG dan Pendataan di

Kab/Kota

2.2. Penanda-tanganan

Komitmen di Daerah

3.2. Tindak Lanjut

Legalisasi Perkada

1.5. Koordinasi dengan Pemerintah

Kab/Kota Terpilih (Pembentukan Tim

Pokja)

1.6. Penyusunan Lap Pendahuluan

1.1. Mengikuti Konso-lidasi Awal di Pusat

2.3. Pembahasan Ranperkada tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan di Kab/Kota

3.3. Penyusunan

Laporan Akhir

Gambar 4.1.Metodologi Pelaksanaan Swakelola Pendampingan

Alokasi Waktu dapat disesuaikan RKA-KL

3.1. Mengikuti Konso-lidasi Akhir di Pusat

Page 60: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 5D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

operasional untuk mendukung implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG,

sesuai ketentuan pedoman teknis dalam Permen PU bidang PBL yang ada.

Yang perlu ditekankan di sini adalah Model Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG

dan Pendataan BG yang dibuat merupakan acuan dan contoh, sehingga tidak

bersifat mengikat dan tidak mengharuskan setiap norma pengaturan untuk sama

persis. Akan tetapi Model Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG

dibuat untuk memudahkan dan mempercepat proses penyusunan dan legalisasi di

daerah.

Dalam proses penyusunannya berbagai norma pengaturan dalam Model

Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG perlu disesuaikan dengan

kondisi dan karakteristik lokal yang ada dan berlaku di setiap daerah. Sehingga

walaupun pada awalnya mengacu pada Model Perbup/wal tentang IMB, SLF,

TABG, dan Pendataan BG namun pada akhirnya diharapkan setiap Perbup/wal

yang dihasilkan setiap daerah dapat berbeda satu dengan yang lain dan bersifat

spesifik.

Sistematika penjabaran dalam Model Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan

Pendataan BG meliputi:

JUDUL

PEMBUKAAN

BATANG TUBUH

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II KETENT. PENYELENGGARAAN IMB

Bagian Kesatu Tata Cara Penerbitan IMB

Paragraf 1 Umum

Paragraf 2 Proses Penerbitan IMB

Paragraf 3 Tatacara Pengesahan Dok RenTek

Paragraf 4 Pemeriksaan Permohonan IMB

Paragraf 5 Kelengkapan Dokumen IMB

Paragraf 6 Perub RenTek dlm Pelaks. Konstr.

Paragraf 7 Jangka Waktu Penerbitan IMB

Bagian Kedua Persy .Permohonan IMB

Paragraf 1 Persyaratan Administratif IMB

Paragraf 2 Persyaratan Teknis IMB

Paragraf 3 Pelaksana Permohonan IMB

Bagian Ketiga Retribusi IMB

Paragraf 1 Ketentuan Khusus Perizinan

Page 61: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 6D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Paragraf 2 Jenis Kegiatan & Objek Retribusi

Paragraf 3 Penghitungan Retribusi IMB

Paragraf 4 Indeks Penghitungan Retribusi IMB

Paragraf 5 Harga Satuan (Tarif) Retribusi IMB

Paragraf 6 Dokumen IMB

BAB III KETENT. PENYELENGGARAAN SLF

Bagian Kesatu Pola Umum SLF

Paragraf 1 Umum

Paragraf 2 Persyaratan Penerbitan SLF BG

Paragraf 3 Penggolongan BG untuk SLF BG

Paragraf 4 Masa Berlaku SLF BG

Paragraf 5 Dasar Pemberian SLF BG

Paragraf 6 Pemberian SLF BG

Bagian Kedua Tata Cara Penerbitan SLF

Paragraf 1 Tata Cara Umum

Paragraf 2 Tata Cara Penggolongan

Bagian Ketiga TataCara Perpanjangan SLF

Paragraf 1 Tata Cara Umum

Paragraf 2 Tata Cara Penggolongan

Paragraf 3 Dokumen Perpanjangan SLF BG

Bagian Keempat Pelaksana Pemohon SLF

Bagian Kelima Dokumen SLF BG

Paragraf 1 Sertifikat

Paragraf 2 Lampiran-Lampiran

Bagian Keenam Pelaksana Pemeriks Kelaikan Fungsi & Berkala

Paragraf 1 Penyedia Jasa

Paragraf 2 Pemerintah Daerah

Paragraf 3 Pemilik/Pengguna BG

Bagian Ketujuh Label Laik Fungsi

Bagian Kedelapan Pemberlakuan

BAB IV KETENT. PENYELENGGARAAN TABG

Bagian Kesatu Tugas Dan Fungsi TABG

Paragraf 1 Pola Penyelenggaraan BG Tertentu

Paragraf 2 Tugas Dan Fungsi

Paragraf 3 Pengesahan RenTek BG Tertentu

Paragraf 4 Pelaksanaan Tugas TABG Lainnya

Bagian Kedua Pembentukan TABG

Page 62: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 7D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Paragraf 1 Kedudukan TABG

Paragraf 2 Jangka Waktu Masa Kerja

Paragraf 3 Keanggotaan TABG

Paragraf 4 Penugasan TABG

Paragraf 5 Pembentukan Pengelomp. Tugas

Paragraf 6 Tata Cara Pembentukan TABG

Paragraf 7 Database Anggota TABG

Bagian Ketiga Tata Tertib TABG

Paragraf 1 Persidangan

Paragraf 2 Perilaku Melaksanakan Tugas

Paragraf 3 Administrasi

Bagian Keempat Pembiayaan

BAB V KETENTUAN PENYELENGGARAAN PENDATAAN BG

Bagian Kesatu Penyelenggaraan Pendataan BG

Paragraf 1 Umum

Paragraf 2 Konsep Pendataan BG

Paragraf 3 Sistem Pendataan BG

Bagian Kedua Persyaratan Pendataan BG

Paragraf 1 Data Umum BG

Paragraf 2 Data Teknis BG

Paragraf 3 Data Status BG

Paragraf 4 Data Terkait Proses IMB

Paragraf 5 Data Terkait Proses SLF/SLFn

Paragraf 6 Data Pembongkaran/Pelestarian

Bagian Ketiga Tata Cata Pendataan BG

Paragraf 1 Umum

Paragraf 2 Organisasi Dan Tata Laksana

Paragraf 3 Proses Pendataan BG

BAB XI KETENTUAN PERALIHAN

BAB XII KETENTUAN PENUTUP

LAMPIRAN

4.2. PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI IMB, SLF, TABG,

PENDATAAN BG

4.2.1. Penyelenggara, Pelaksana dan Pihak Terkait

Page 63: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 8D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Kegiatan Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG

diselenggarakan untuk membantu pemerintah kabupaten/kota (terpilih sebagai pilot

2015) dalam peningkatan kapasitas aparatur dari instansi teknis, TABG dan tenaga

pengkaji teknis melalui pelatihan yang diberikan. Kegiatan ini diselenggarakan dan

dikelola oleh SNVT PKPPB Provinsi dengan mekanisme swakelola menggunakan

dana APBN.

Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan kegiatan ini, SNVT PKPPB Provinsi akan

membentuk Tim Swakelola sebagai pelaksana kegiatan. Dalam pelaksanaannya

Tim Swakelola akan dibantu oleh Konsultan Individual (KI) yang ditunjuk melalui

proses penunjukan langsung. Dalam pelaksanaan kegiatan ini KI merupakan

tenaga ahli arsitektur dengan kualifikasi yang telah ditentukan. Dalam hal ini Tim

Swakelola dan KI akan menyelenggarakan pelatihan bagi aparatur dari instansi

teknis, TABG dan tenaga pengkaji teknis.

Pemerintah kabupaten/kota merupakan pihak terkait yang menerima manfaat dari

penyelenggaraan kegiatan ini. Sebagai pihak terkait, pemerintah kabupaten/kota

diharapkan dapat menentukan aparatur dari instansi teknis, TABG dan tenaga

pengkaji teknis yang akan mendapatkan pelatihan.

4.2.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran yang DihasilkanRangkaian tahapan dan capaian keluaran setiap tahapan dari kegiatan

Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG

dan Pendataan BG

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

I TAHAP PERSIAPAN KEGIATAN

1 Pembentukan Tim Swakelola dan Penyedia Jasa Tim Swakelola dan Penyedia Jasa

2 Pendalaman KAK Pemahaman KAK

3 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja Metodologi dan Rencana Kerja

4 Evaluasi Substansi Perda BG yang Ada Hasil Evaluasi

5 Koordinasi dengan Pemerintah Kab/Kota Hasil Koordinasi

6 Penyusunan Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan

II TAHAP DISEMINASI DI PROVINSI

1 Partisipasi dalam Konsolidasi Awal di Pusat Hasil Konsolidasi Awal

2 Persiapan (Sinkronisasi Jadwal Secara Nasional) Jadwal secara Nasional

3 Pelaksanaan Diseminasi di Provinsi Hasil Diseminasi di Provinsi

III TAHAP PELATIHAN DI KAB/KOTA

1 Mengikuti TOT di Pusat Hasil TOT

Page 64: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 9D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

2 Persiapan Pelatihan di Kab/Kota Hasil Persiapan

3 Pelatihan Pemeriksaan Rencana Teknis IMB di Kab/Kota Hasil Pelatihan

4 Pelatihan Pengkaji Teknis dan TABG di Kab/Kota Hasil Pelatihan

IV TAHAP MONITORING IMPLEMENTASI

1 Monitoring Implementasi IMB di Kab/Kota Hasil Monitoring Implementasi IMB

2 Monitoring Implementasi SLF di Kab/Kota Hasil Monitoring Implementasi SLF

3 Monitoring Implementasi TABG di Kab/Kota Hasil Monitoring Implementasi TABG

4 Monitoring Implementasi Pendataan BG di Kab/Kota Hasil Monitoring Implementasi Pendataan

V TAHAP FINALISASI

1 Partisipasi dalam Konsolidasi Akhir di Pusat Hasil Konsolidasi Akhir

2 Penyusunan Prosiding Acara (Sesuai KAK) Prosiding Acara

3 Penyusunan Laporan Akhir Laporan Akhir

Sumber: Tim Penyusun, 2015

4.2.3. Skema MetodologiBerdasarkan tabel tahapan kegiatan dan capaian keluaran, maka dapat dirumuskan

skema metodologi yang berisi:

Tahapan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari 5 tahapan utama;

Durasi pelaksanaan kegiatan dalam periode waktu yang dapat disesuaikan

dengan alokasi dalam RKA-KL;

Rangkaian kegiatan setiap tahapan dalam dimensi waktu;

Momentum diskusi dan pembahasan yang akan dilaksanakan;

Capaian keluaran yang dihasilkan dari setiap tahapan kegiatan;

Periode pelaporan yang terdiri dari pendahuluan, dan akhir.

Skema metodologi yang dirumuskan menjadi acuan bagi penyelenggara, pelaksana

dan pihak terkait dalam pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Implementasi IMB,

SLF, TABG dan Pendataan BG, termasuk dalam hal ini sebagai acuan pemantauan

dan evaluasi.

Secara lebih jelas, skema metodologi Kegiatan Pendampingan Implementasi IMB,

SLF, TABG dan Pendataan BG di kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 65: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 10D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

BULAN 2 (JUL)

I. TAHAP PERSIAPAN

BULAN 3 (AGU) BULAN 4 (SEP) BULAN 5 (OKT) BULAN 6 (NOV)

DISKUSI PARTISIPATIF

RANGKAIAN KEGIATAN

KELUARAN

PELAPORAN

23 24 25 261 2 3 4 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20

1.1. Pembentukan Tim Swakelola & KI (3 Org)

Gambar 4.2.Metodologi Pelaksanaan Swakelola Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan

21 22

BULAN 1 (JUN)

Tim Swakelola & KI (3 Org)Pemahaman SubstansialMetodologi & Rencana KerjaHasil Evaluasi Substansi Perda BG yang AdaLaporan Pendahuluan

O-1 Jadwal Pelaksanaan Diseminasi ProvinsiHasil Pelaksanaan Diseminasi Provinsi

O-2 Hasil Pelaksanaan TOT di PusatJadwal Pelaksanaan Pelatihan di Kab/KotaHasil Pelatihan di Kab/Kota

O-3 Prosiding AcaraLaporan Akhir

O-5

II. TAHAP DISEMINASI DI PROVINSI

III. TAHAP PELATIHAN DI

KABUPATEN/KOTA

IV. TAHAP MONITORING

IMPLEMENTASI DI KABUPATEN/KOTA

V. TAHAP FINALISASI

1895

LIBU

R ID

UL F

ITRI

1.2. Pendalaman KAK

1.3. Penyusunan Metodologi & Renja

1.4. Evaluasi Substansi Perda BG yang Ada

1.5. Koordinasi dengan Pemerintah Kab/Kota

1.6. Penyusunan Laporan Pendahuluan

2.1. Persiapan (Sinkronisasi

Jadwal Secara Nasional)

2.2. Pelaksanaan Diseminasi di Provinsi (Sesuai Alokasi Jadwal

Nasional)

3.1. Mengikuti

TOT di Pusat

3.2. Persiapan Pelatihan di Kab/Kota

Terpilih

3.3. Pelatihan Pemeriksaan Rencana Teknis IMB di Kab/Kota Terpilih

(Sesuai Alokasi Jadwal Nasional)

3.4. Pelatihan Pengkaji Teknis dan TABG di Kab/Kota Terpilih (Sesuai

Alokasi Jadwal Nasional)

4.1. Monitoring Implementasi IMB di

Kab/Kota Terpilih

4.2. Monitoring Implementasi SLF di

Kab/Kota Terpilih

4.3. Monitoring Implementasi TABG di Kab/Kota Terpilih

4.4. Monitoring Implementasi

Pendataan BG di Kab/Kota Terpilih

5.1. Penyusunan Prosiding Acara (Sesuai

KAK)

5.2. Penyusunan

Laporan Akhir

Hasil Monitoring Implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG di di Kab/Kota

O-4

Alokasi Waktu dapat disesuaikan RKA-KL

Mengikuti Konsolidasi Awal di Pusat

Mengikuti Konsolidasi Akhir di Pusat

Page 66: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 11D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

4.2.4. Instrumen yang Digunakan: Modul PelatihanMateri Pelatihan Implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG merupakan

modul pelatihan yang berisi materi pembelajaran mengenai substansi, ketentuan,

dan tata cara penyelenggaraan IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Materi pelatihan tersebut

disusun sebagai bahan pelatihan yang akan dibawakan oleh instruktur kompeten

kepada peserta pelatihan di daerah yang merupakan aparatur dari SKPD terkait

dalam penyelenggaraan BG di daerah.

Secara umum, muatan Materi Pelatihan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Materi Pelatihan Pemeriksaan Rencana Teknis IMB, yang meliputi:

a. Materi pemeriksaan dokumen permohonan IMB dari sisi

persyaratan administratif;

b. Materi pemeriksaan dokumen permohonan IMB dari sisi

persyaratan teknis:

i. Persyaratan tata bangunan;

ii. Persyaratan keandalan bangunan gedung;

c. Apa saja yg harus ada dalam dokumen rencana teknis IMB.

2. Materi Pelatihan Pengkaji Teknis, yang meliputi:

a. Materi pemeriksaan kelaikan fungsi dari sisi persyaratan

administratif;

b. Materi pemeriksaan kelaikan fungsi dari sisi persyaratan teknis:

i. Persyaratan tata bangunan;

ii. Persyaratan keandalan bangunan gedung;

c. Tata cara penggunaan alat-alat pemeriksaan kelaikan fungsi

bangunan gedung, seperti: hammer test, infra red meter,

thermographic termal, dll.

3. Materi Pelatihan Tim Ahli Bangunan Gedung, yang meliputi:

a. Materi pemeriksaan dokumen persyaratan administratif;

b. Materi pemeriksaan dokumen persyaratan teknis:

i. Persyaratan tata bangunan;

ii. Persyaratan keandalan bangunan gedung.

4. Materi Tenaga Instalasi dan Pelatihan Tenaga Penunjang SIMBG, yang

meliputi:

Page 67: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 12D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

a. Tatacara instalasi SIMBG;

b. Tatacara penggunaan SIMBG.

4.3. MONEV IMPLEMENTASI PERDA BG

4.3.1. Penyelenggara, Pelaksana dan Pihak TerkaitKegiatan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Perda BG diselenggarakan untuk

melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap kondisi implementasi Perda BG di

kabupaten/kota yang telah memiliki Perda BG, sebagai masukan bagi pemerintah

daerah untuk dapat meningkatkan kinerja implementasi Perda BG di daerah serta

masukan bagi pemerintah pusat (Direktorat BPB) dalam menyiapkan program

pembinaan pada tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini diselenggarakan dan

dikelola oleh SNVT PKPPB Provinsi dengan mekanisme swakelola menggunakan

dana APBN.

Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan kegiatan ini, SNVT PKPPB Provinsi akan

membentuk Tim Swakelola sebagai pelaksana kegiatan. Dalam pelaksanaannya

Tim Swakelola akan dibantu oleh Konsultan Individual (KI) yang ditunjuk melalui

proses penunjukan langsung. Dalam pelaksanaan kegiatan ini KI merupakan

tenaga ahli arsitektur dengan kualifikasi yang telah ditentukan. Dalam hal ini Tim

Swakelola dan KI akan melakukan monev terhadap: 1) substansi pengaturan dalam

Perda BG, 2) kelembagaan penyelenggaraan BG yang ada, serta 3) pemahaman

masyarakat terkait penyelenggaraan BG sesuai ketentuan.

Pemerintah kabupaten/kota merupakan pihak terkait yang menerima manfaat dari

penyelenggaraan kegiatan ini. Sebagai pihak terkait, pemerintah kabupaten/kota

diharapkan dapat memberikan fasilitasi pada Tim Swakelola dan KI yang

melakukan pendataan monev di daerah, agar dapat diperoleh data dan informasi

yang valid, obyektif dan komprehensif.

4.3.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran yang DihasilkanRangkaian tahapan dan capaian keluaran setiap tahapan dari kegiatan Monitoring

dan Evaluasi Implementasi Perda BG dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Monev Implementasi Perda BG

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

I TAHAP PERSIAPAN

1 Pembentukan Tim Swakelola dan KI Tim Swakelola dan KI

2 Pendalaman KAK Pemahaman KAK

Page 68: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 13D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

3 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja Metodologi dan Rencana Kerja

4 Koordinasi dengan Pemerintah Kab/Kota Hasil Koordinasi

5 Penyusunan Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan

Partisipasi dalam Konsolidasi Awal di Pusat Hasil Konsolidasi Awal

II TAHAP SURVEI KE KAB/KOTA

1 Pengumpulan Perda BG di Kab/Kota Dokumen Perda BG

2 Konversi Dokumen Perda BG Menjadi Softfile (Proses Scanning) Softfile Perda BG

3 Pengisian Form Monitoring Substansi Perda BG Form Isian Monev Substansi Perda BG

4 Pengisian Form Monitoring Implementasi Perda BG Form Isian Monev Implementasi Perda BG

5 Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Tahun 2014 Hasil Monitoring

III TAHAP EVALUASI DAN PEMETAAN

1 Evaluasi Implementasi Perda BG di Kab/Kota Hasil Evaluasi

2 Pemetaan Implementasi Perda BG di Kab/Kota Hasil Pemetaan

3 Rekomendasi Implementasi Perda BG di Kab/Kota Rekomendasi Implementasi

4 Pelaksanaan FGD dengan Kab/Kota terkait Hasil FGD

IV TAHAP FINALISASI

Partisipasi dalam Konsolidasi Akhir di Pusat Hasil Konsolidasi Akhir

1 Penyusunan Laporan Akhir Laporan Akhir

Sumber: Tim Penyusun, 2015

4.3.3. Skema MetodologiBerdasarkan tabel tahapan kegiatan dan capaian keluaran, maka dapat dirumuskan

skema metodologi yang berisi:

Tahapan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari 4 tahapan utama;

Durasi pelaksanaan kegiatan dalam periode waktu yang dapat

disesuaikan dengan alokasi dalam RKA-KL;

Rangkaian kegiatan setiap tahapan dalam dimensi waktu;

Momentum diskusi dan pembahasan yang akan dilaksanakan;

Capaian keluaran yang dihasilkan dari setiap tahapan kegiatan;

Periode pelaporan yang terdiri dari pendahuluan, dan akhir.

Skema metodologi yang dirumuskan menjadi acuan bagi penyelenggara, pelaksana

dan pihak terkait dalam pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

Implementasi Perda BG di kabupaten/kota, termasuk dalam hal ini sebagai acuan

pemantauan dan evaluasi.

Secara lebih jelas, skema metodologi Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

Implementasi Perda BG di kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 69: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 14D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

BULAN 2 (JUL)

I. TAHAP PERSIAPAN

BULAN 3 (AGU) BULAN 4 (SEP) BULAN 5 (OKT) BULAN 6 (NOV)

DISKUSI PARTISIPATIF

RANGKAIAN KEGIATAN

KELUARAN

PELAPORAN

23 24 25 261 2 3 4 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20

1.1. Pembentukan Tim Swakelola dan KI

Gambar 4.3.Metodologi Pelaksanaan Swakelola Monitoring dan Evaluasi Perda BG

21 22

BULAN 1 (JUN)

Tim Swakelola & KIPemahaman KAK, Metodologi dan Rencana KerjaHasil Koordinasi dengan Pemkab/kotLaporan Pendahuluan

O-1 Dokumen / File Perda BG Kab/KotaHasil Monitoring Implementasi Perda BG di Kab/Kota yang Sudah Memiliki Perda BG

O-2 Hasil Evaluasi ImplementasiHasil Pemetaan ImplementasiRekomendasi ImplementasiHasil FGD

Laporan AkhirO-4

II. TAHAP SURVEI KE KAB/KOTA

IV. TAHAP FINALISASI

1895

LIBU

R ID

UL F

ITRI

III. TAHAP EVALUASI & PEMETAAN

O-3

1.2. Pendalaman KAK

1.3. Penyusunan Metodologi dan Rencana

Kerja

1.4. Koordinasi dengan Pemerintah Kab/Kota

1.5. Penyusunan Laporan

Pendahuluan

2.2. Konversi Dokumen Perda BG dalam Bentuk Hardcopy Menjadi Bentuk Softfile (Proses Scanning)

2.4. Pengisian Form Monitoring Implementasi Perda BG di Kab/Kota yang Sudah Memiliki Perda BG

3.1. Evaluasi Implementasi Perda BG

di Kab/Kota

3.2. Pemetaan Implementasi Perda BG

di Kab/Kota

3.3. Rekomendasi Implementasi Perda BG

di Kab/Kota

3.4. Pelaksanaan FGD dengan Kab/Kota terkait

4.1. Penyusunan Laporan Akhir

2.5. Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Temuan Implementasi Perda BG Tahun 2014di Kab/Kota yang Sudah Memiliki Perda BG

2.3. Pengisian Form Monitoring Substansi Perda BG di Kab/Kota yang Sudah Memiliki Perda BG

Alokasi Waktu dapat disesuaikan RKA-KL

2.1. Pengumpulan Perda BG di Kab/Kota yang Sudah Memiliki Perda BG

Mengikuti Konsolidasi Awal di Pusat

Mengikuti Konsolidasi Akhir di Pusat

Page 70: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 15D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

4.3.4. Instrumen yang Digunakan: Format Monev Implementasi

Perda BGDalam pelaksanaan kegiatan swakelola Monitoring dan Evaluasi Implementasi

Perda BG, pelaksana dari Tim Swakelola dan KI menggunakan instrumen berupa

format Monev Implementasi Perda BG yang telah disiapkan, yaitu terdiri dari:

1. Format Monev Substansi Pengaturan dalam Perda BG;

2. Format Monev Kelembagaan Penyelenggaraan BG;

3. Format Monev Pemahaman Masyarakat terkait Penyelenggaraan BG;

4. Format Monev Penyelenggaraan BG sesuai Ketentuan.

Format Monev Implementasi Perda BG disiapkan oleh Subdit Turbinbaga dan Tim

KKI dalam dokumen terpisah.

4.4. PENDATAAN BG

4.4.1. Penyelenggara, Pelaksana dan Pihak TerkaitKegiatan Fasilitasi Pendataan Bangunan Gedung diselenggarakan untuk

membantu pemerintah kabupaten/kota (terpilih sebagai pilot 2015) dalam

penyelenggaraan pendataan BG di daerah, secara tertib administratif dan teknis

sesuai ketentuan yang berlaku menggunakan Sistem Informasi Manajemen

Bangunan Gedung (SIMBG).

Pelaksana dari kegiatan ini adalah Konsultan Daerah (KD) yang dibentuk melalui

proses pelelangan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini KD terdiri dari susunan Tenaga

Ahli sesuai kebutuhan. Dalam hal kegiatan ini kabupaten/kota akan disediakan

server sebagai penyimpanan database dan KD akan: 1) membantu instalasi

aplikasi SIMBG, 2) melakukan pelatihan kepada tenaga operator SIMBG, dan 3)

melakukan pendataan BG untuk 500 bangunan baru sebagai simulasi bersama.

Pemerintah kabupaten/kota merupakan pihak terkait yang menerima manfaat dari

penyelenggaraan Kegiatan Fasilitasi Pendataan Bangunan Gedung. Sebagai pihak

terkait, pemerintah kabupaten/kota diharapkan dapat menentukan instansi yang

menjadi target pembinaan dan tenaga operator SIMBG yang akan mendapatkan

pelatihan.

Page 71: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 16D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

4.4.2. Tahapan Kegiatan dan Keluaran yang DihasilkanRangkaian tahapan dan capaian keluaran setiap tahapan dari kegiatan Fasilitasi

Pendataan Bangunan Gedung dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Fasilitasi Pendataan Bangunan Gedung

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

I TAHAP PERSIAPAN

1 Pendalaman KAK Pemahaman KAK

2 Pemilihan 1 Kab/Kota yang Difasilitasi Kab/Kota Terpilih

3 Koordinasi dengan Satker (Waktu Pelaksanaan, Target SKPD, Alokasi Anggaran Pemda dan Capaian Kegiatan)

Hasil Koordinasi dengan SNVT PKPPB

4 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja Metodologi dan Rencana Kerja

5 Penyusunan Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan

II TAHAP KONSOLIDASI DAN DISEMINASI

1 Koordinasi dengan Pemerintah Kab/Kota Hasil Koordinasi dengan Pemda

2 Mengikuti Konsolidasi di Pusat Hasil Konsolidasi Awal di Pusat

3 Membantu Persiapan Diseminasi di Provinsi Persiapan Diseminasi di Provinsi

4 Pelaksanaan Diseminasi di Provinsi Hasil Pelaksanaan Diseminasi di Provinsi

5 Penyusunan Laporan Antara Laporan Antara

III TAHAP PELATIHAN PENDATAAN BG

1 Mengikuti TOT Pendataan BG di Pusat Hasil TOT

2 Persiapan Pelatihan Hasil Persiapan Pelatihan di Daerah

3 Instalasi Alat Penunjang Hasil Instalasi

4 Pelaksanaan Pelatihan Hasil Pelatihan di Daerah

IV TAHAP PENDATAAN BG

1 Pemilihan Target Pendataan BG (Seluruh BG baru dan 500 BG Eksisting)

Target 200 BG untuk Pendataan

2 Pelaksanaan Pendataan BG Konsultan dan Aparatur (Transfer of Knowledge)

Hasil Pendataan BG

3 Pengisian Monitoring Kinerja Pendataan BG Isian Monitoring Kerja Pendataan BG

V TAHAP FINALISASI

Partisipasi dalam Konsolidasi Akhir di Pusat Hasil Konsolidasi Akhir

1 Evaluasi Kinerja Aparatur Dilatih Hasil Evaluasi

2 Rekomendasi Tindak Lanjut Pendataan BG Rekomendasi

3 Penyusunan Laporan Akhir Laporan Akhir

Sumber: Tim Penyusun, 2015

4.4.3. Skema MetodologiBerdasarkan tabel tahapan kegiatan dan capaian keluaran, maka dapat dirumuskan

skema metodologi yang berisi:

Tahapan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari 5 tahapan utama;

Page 72: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 17D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Durasi pelaksanaan kegiatan dalam periode waktu yang dapat

disesuaikan dengan alokasi dalam RKA-KL;

Rangkaian kegiatan setiap tahapan dalam dimensi waktu;

Momentum diskusi dan pembahasan yang akan dilaksanakan;

Capaian keluaran yang dihasilkan dari setiap tahapan kegiatan;

Periode pelaporan yang terdiri dari pendahuluan, dan akhir.

Skema metodologi yang dirumuskan menjadi acuan bagi penyelenggara, pelaksana

dan pihak terkait dalam pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Pendataan Bangunan

Gedung di kabupaten/kota, termasuk dalam hal ini sebagai acuan pemantauan dan

evaluasi.

Secara lebih jelas, skema metodologi Kegiatan Fasilitasi Pendataan Bangunan

Gedung di kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 73: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 18D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

BULAN 2 (JUL)

I. TAHAP PERSIAPAN

BULAN 3 (AGU) BULAN 4 (SEP) BULAN 5 (OKT) BULAN 6 (NOV)

DISKUSI PARTISIPATIF

RANGKAIAN KEGIATAN

KELUARAN

23 24 25 261 2 3 4 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20

1.1. Pendalaman KAK

Gambar 4.4. Metodologi Pelaksanaan Kontraktual Pendampingan Pendataan BG

21 22

BULAN 1 (JUN)

Pemahaman SubstansialKab/Kota TerpilihHasil Koordinasi dengan SatkerMetodologi & Rencana KerjaLaporan Pendahuluan

O-1 Hasil Koordinasi dengan SatkerO-2 Hasil Konsolidasi PusatPelaksanaan Diseminasi ProvinsiLaporan Antara

Hasil TOT di PusatJadwal PelatihanAlat Penunjang TerinstalasiHasil Pelatihan

O-3 Hasil Pendataan BGHasil Monitoring Pendataan BG

Evaluasi KinerjaRekomendasi Tindak LanjutLaporan Akhir

O-5

II. TAHAP KONSOLIDASI DI PUSAT DAN DISEMINASI DI PROVINSI

III. TAHAP PELATIHAN PENDATAAN BG

DI KABUPATEN/KOTA

V. TAHAP FINALISASI

Pembahasan Lap. Pendahuluan

Pembahasan Lap. Antara

Pembahasan Lap. Akhir

1895

LIBU

R ID

UL F

ITRI

O-4

IV. TAHAP PENDATAAN BG

DI KABUPATEN/KOTA

1.2. Pemilihan 1 Kab/Kota yang Difasilitasi

1.3. Koordinasi dengan Satker (Waktu Pelaksanaan, Target SKPD, Alokasi Anggaran Pemda dan Capaian Kegiatan)

1.4. Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja

1.5. Penyusunan

Laporan Pendahuluan

2.1 Koordinasi

dengan Pemerintah Kab/Kota

2.2. Mengikuti

Konsolidasi di Pusat

2.3. Membantu Persiapan Diseminasi di

Provinsi

2.4. Pelaksanaan Diseminasi di Provinsi (Jadwal Disesuaikan

Secara Nasional)

2.5. Penyusunan

Laporan Antara

3.1. Mengikuti TOT Pendataan

BG di Pusat

3.2. Persiapan Pelatihan di Kab/Kota Terpilih

3.3. Instalasi Alat Penunjang di Kab/Kota

Terpilih

3.4. Pelaksanaan Pelatihan di Kab/Kota Terpilih

4.1. Pemilihan Target Pendataan BG (Seluruh

BG baru dan 500 BG Eksisting)

4.2. Pelaksanaan Pendataan BG

Konsultan dan Aparatur (Transfer of Knowledge)

4.3. Pengisian Monitoring Kinerja

Pendataan BG

5.1. Evaluasi Kinerja Aparatur Dilatih

5.2. Rekomendasi Tindak Lanjut Pendataan

BG

5.3. Penyusunan

Laporan Akhir

Alokasi Waktu dapat disesuaikan RKA-KL

Mengikuti Konsolidasi Akhir di Pusat

Page 74: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

4 - 19D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

4.4.4. Instrumen yang Digunakan: Manual SIMBG dan Materi

Pelatihan SIMBGDalam pelaksanaan kegiatan kontraktual Pendataan Bangunan Gedung, pelaksana

dari Konsultan Daerah menggunakan instrumen sebagai berikut:

1. Manual SIMBG terdiri dari:

a. Daftar isi;

b. Pengantar;

c. Instalasi;

d. Swicthboard;

e. Pendataan BG;

f. Pendaftaran BG (IMB, SLF, & Bongkar);

g. Cari Data;

h. Data BG;

i. Laporan;

j. Export-Import;

k. Penyesuaiaan(Setup);

l. No Identitas BG;

m. Denah Lokasi & Foto BG.

2. Materi Pelatihan SIMBG terdiri dari:

a. Jadwal;

b. Materi Pelatihan SIMBG Versi 4 (Homepage);

c. Materi Pelatihan Instalasi SQL Server;

d. Materi Pelatihan Instalasi SQL Server Management Tool;

e. Materi Pelatihan Konfigurasi ODBC;

f. Materi Pelatihan Instalasi SIMBGv4;

g. Materi Pelatihan Cara Penggunaan SIMBGv4.

Page 75: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

BAB V MEKANISME KEGIATAN DI PUSAT

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATD I R E K T O R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YADIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

Page 76: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

5.1. PENYELENGGARA, PELAKSANA DAN PIHAK

TERKAITKegiatan Konsultan Koordinator Implementasi (KKI) diselenggarakan untuk

mengkoordinasi percepatan implementasi Perda BG pada tahun 2015 secara

nasional. Kegiatan ini diselenggarakan dan dikelola oleh Subdit Pengaturan dan

Pembinaan Kelembagaan (Subdit. Turbinbaga - Dit. BPB) dengan mekanisme

kontraktual menggunakan dana APBN. Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan

kegiatan ini, Subdit. Turbinbaga akan membentuk Tim Teknis sebagai penerima

barang dan jasa.

Pelaksana dari Kegiatan Konsultan Koordinator Implementasi (KKI) adalah Tim KKI

yang dibentuk melalui proses pelelangan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini Tim KKI

terdiri dari susunan Tenaga Ahli sesuai kebutuhan. Dalam hal ini Tim KKI

melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sebagai koordinator nasional.

Pihak terkait dalam Kegiatan Konsultan Koordinator Implementasi (KKI) adalah Tim

Swakelola implementasi Perda BG yang dibentuk oleh Subdit. Turbinbaga untuk

mendampingi Tim KKI dalam proses pelaksanaan kegiatan baik di pusat maupun

perjalanan ke daerah. Melalui kolaborasi antara Tim Swakelola dan Tim KKI maka

diharapkan proses koordinasi nasional dapat dilakukan secara maksimal.

5.2. TAHAPAN KEGIATAN DAN KELUARAN YANG

DIHASILKANKegiatan Konsultan Koordinator Implementasi (KKI) terdiri dari 5 tahapan yang

masing-masing terdiri dari beberapa kegiatan. Rangkaian tahapan kegiatan dan

capaian keluaran dari setiap tahapannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1. Tahapan Kegiatan dan Keluaran Kegiatan Konsultan Koordinator Implementasi (KKI)

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

I TAHAP PERSIAPAN

1 Pendalaman KAK Pemahaman Substansial

2 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja Metodologi dan Rencana Kerja

3 Pemetaan Daerah: Lelang, Nilai dan Lokpri Pemetaan Awal

4 Penyusunan Model Perkada Model Perkada

5 Penyusunan Buku Panduan Implementasi Buku Panduan Implementasi

6 Penyusunan Materi Pelatihan Materi Pelatihan

7 Identifikasi Permasalahan Implementasi Permasalahan Implementasi

Page 77: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 3D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / KELUARAN

8 Penyusunan Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan

9 Pelaksanaan TOT Pendataan di Pusat Hasil Pelaksanaan TOT Pendataan

10 Penyiapan Perjanjian Kerjasama Format PKS

11 Pelatihan Personil KKI Hasil Pelatihan Personil

II TAHAP KONSOLIDASI AWAL DAN TOT DI PUSAT

1 Persiapan dan Koordinasi Jadwal, Narasumber, Peserta, dll

2 Pelaksanaan Konsolidasi Awal di Pusat Hasil Pelaksanaan Konsolidasi Awal

3 Penyusunan Prosiding Hasil Konsolidasi Awal Prosiding Konsolidasi Awal

4 Penyiapan Materi Pelatihan (IMB, SLF, TABG) Materi Pelatihan

5 Pelaksanaan TOT (IMB, SLF, TABG) di Pusat Hasil Pelaksanaan TOT (IMB, SLF, TABG)

6 Penyusunan Laporan Antara Laporan Antara

III TAHAP DISEMINASI PROVINSI

1 Penyiapan Materi Diseminasi Provinsi Materi Diseminasi Provinsi

2 Mengikuti (monitoring & support) Diseminasi di Provinsi Hasil Diseminasi Provinsi

3 Monitoring & Support Pelatihan di Daerah Pemetaan Pelatihan di Daerah

IV TAHAP KONSOLIDASI AKHIR DI PUSAT

1 Persiapan dan Koordinasi Jadwal, Narasumber, Peserta, dll

2 Pelaksanaan Konsolidasi Awal di Pusat Hasil Pelaksanaan Konsolidasi Awal

3 Penyusunan Prosiding Hasil Konsolidasi Awal Prosiding Konsolidasi Awal

V TAHAP FINALISASI

1 Pemetaan Implementasi Perda BG di Kab/Kota Pemetaan Akhir

2 Evaluasi Kinerja Implementasi Perda BG di Kab/Kota Evaluasi Kinerja

3 Rekomendasi Implementasi Perda BG di Kab/Kota Rekomendasi Implementasi

4 Penyusunan Laporan Akhir Laporan Akhir

Sumber: Tim Penyusun, 2015

5.3. SKEMA METODOLOGIBerdasarkan tabel tahapan kegiatan dan capaian keluaran, maka dapat dirumuskan

skema metodologi yang berisi:

Tahapan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari 5 tahapan utama;

Durasi pelaksanaan kegiatan dalam periode 6 bulan;

Rangkaian kegiatan setiap tahapan dalam dimensi waktu;

Momentum diskusi dan pembahasan yang akan dilaksanakan;

Capaian keluaran yang dihasilkan dari setiap tahapan kegiatan;

Page 78: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 4D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Periode pelaporan yang terdiri dari pendahuluan, antara dan akhir.

Skema metodologi yang dirumuskan menjadi acuan bagi penyelenggara, pelaksana

dan pihak terkait dalam penyelenggaraan Kegiatan Konsultan Koordinator

Implementasi (KKI), termasuk dalam hal ini sebagai acuan pemantauan dan

evaluasi.

Secara lebih jelas, skema metodologi Kegiatan Konsultan Koordinator Implementasi

(KKI) dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 79: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 5D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

BULAN 2 (JUL)

I. TAHAP PERSIAPAN

BULAN 3 (AGU) BULAN 4 (SEP) BULAN 5 (OKT) BULAN 6 (NOV)

DISKUSI PARTISIPATIF

RANGKAIAN KEGIATAN

KELUARAN

PELAPORAN

23 24 25 261 2 3 4 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20

1.1. Pendalaman KAK

Gambar 5.1. Metodologi Konsultan Koordinasi Implementasi (KKI)

21 22

BULAN 1 (JUN)

Metodologi & RenjaPemetaan AwalModel Perbup/wal,

Panduan & Materi Pelatihan

O-1 Laporan PendahuluanHasil TOT Pendataan di

PusatFormat PKSHasil Pelatihan Personil

Hasil Persiapan Konsolidasi AwalProsiding Konsolidasi AwalMateri Pelatihan (IMB, SLF, TABG dan

PendataanHasil TOT di Pusat

O-2 Materi DiseminasiHasil DIseminasi ProvinsiPemetaan Pelatihan di DaerahLaporan Antara

O-3 Hasil Persiapan Konsolidasi Akhir

Prosiding Konsolidasi Akhir

Pemetaan AkhirEvaluasi KinerjaRekomendasi ImplementasiLaporan Akhir

O-5

II. TAHAP KONSOLIDASI AWAL DAN TOT

DI PUSAT

III. TAHAP DISEMINASI DI PROVINSI

IV. TAHAP KONSOLIDASI AKHIR

DI PUSAT V. TAHAP

FINALISASI

Pembahasan Lap. Pendahuluan

Pembahasan Lap. Antara

Pembahasan Lap. Akhir

1.2. Penyusunan Metodologi dan Renja

1.3. Pemetaan Awal Daerah: Lelang, Nilai &

Lokpri

1.4. Penyusunan: Model Perbup/wal, Buku Panduan,

Materi Pelatihan

1.6. Penyusunan Laporan

Pendahuluan

1.5. Identifikasi Permasalahan Implementasi

1.8. Penyiapan Perjanjian Kerjasama

2.2. Pelaksanaan Konsolidasi Awal

di Pusat

5.1. Pemetaan Implementasi Perda

BG di Kab/Kota

5.2. Evaluasi Kinerja Implementasi Perda

BG di Kab/Kota

5.3. Rekomendasi Implementasi Perda

BG di Kab/Kota

2.3. Penyusunan Prosiding Hasil

Konsolidasi Awal

1895

LIBU

R ID

UL F

ITRI

2.6. Penyusunan Laporan Antara

5.4. Penyusunan Laporan AKHIR

1.9. Pelatihan Personil KKI

2.1. Persiapan dan Koordinasi untuk Konsolidasi Akhir

di Pusat1.7.

Pelaksanaan TOT

Pendataan di Pusat

2.5. Pelaksanaan TOT di Pusat

3.1. Penyiapan Materi Diseminasi

Provinsi

3.3. Monitoring dan Support Pelaksanaan Pelatihan di Daerah

3.2. Mengikuti (monitoring & support) Diseminasi di 32 Provinsi

(Jadwal Disesuaikan Secara Nasional)

2.2. Pelaksanaan Konsolidasi Akhir

di Pusat

2.3. Penyusunan Prosiding Hasil

Konsolidasi Akhir

2.1. Persiapan dan Koordinasi untuk Konsolidasi Akhir

Pusat

2.4. Penyiapan Materi Pelatihan

(IMB, SLF, TABG & Pendataan)

O-4

Page 80: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 6D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5.4. AKTIVITAS UTAMA KKI

5.4.1. Pelaksanaan Konsolidasi Awal Di Pusat

5.4.1.1. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari Rapat Konsolidasi Awal di Pusat ini adalah melakukan konsolidasi,

koordinasi dan diseminasi secara nasional mengenai program percepatan

implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) pada tahun 2015

bagi semua kabupaten/kota yang telah memiliki Perda BG serta memberikan

arahan teknis bagi daerah yang mendapatkan fasilitasi percepatan implementasi

Perda BG tahun 2015.

Berdasarkan maksud tersebut, maka Rapat Konsolidasi Awal di Pusat dalam

rangka percepatan implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini bertujuan

untuk:

1. memberikan pemahaman seluruh peserta mengenai pentingnya

implementasi Perda BG untuk mencapai tujuan penyelenggaraan

bangunan gedung yang tertib administratif dan teknis;

2. memberikan pemahaman seluruh peserta mengenai Program percepatan

implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG);

3. memberikan pemahaman seluruh peserta mengenai substansi

implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG sesuai peraturan yang

ada;

4. memperoleh komitmen dari kabupaten/kota yang telah memiliki Perda BG

untuk berpartisipasi dalam percepatan implementasi Perda BG (IMB, SLF,

TABG dan Pendataan BG) sebagai masukan alokasi program pembinaan

2016 – 2019 mendatang;

5. memperoleh pendataan dan pemetaan awal terhadap status kegiatan di

daerah dari SNVT PKPPB Provinsi yang mengelola kegiatan 2015 terkait

implementasi Perda BG;

6. memberikan pemahaman bagi pelaksana kegiatan di provinsi dan daerah

mengenai Panduan Teknis Pelaksanaan Kegiatan Implementasi Perda BG

Tahun 2015, yang meliputi

Page 81: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 7D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

a. Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal;

b. Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABG;

c. Monev Implementasi Perda BG; serta

d. Pendalaman Mekanisme Pendataan BG.

5.4.1.2. Sasaran

Sasaran dari Rapat Konsolidasi Awal di Pusat dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini yaitu:

1. dipahaminya urgensi implementasi Perda BG untuk mencapai tujuan

penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib administratif dan teknis;

2. dipahaminya program percepatan implementasi Perda BG (IMB, SLF,

TABG dan Pendataan BG) yang dilaksanakan pada tahun 2015 hingga

2019;

3. dipahaminya substansi implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG

sesuai peraturan yang ada;

4. diperolehnya komitmen dari kabupaten/kota yang telah memiliki Perda BG

untuk berpartisipasi dalam percepatan implementasi Perda BG;

5. diperolehnya data dan peta status kegiatan 2015 terkait implementasi

Perda BG di daerah;

6. dipahaminya Panduan Teknis Pelaksanaan Kegiatan Implementasi Perda

BG Tahun 2015, yang meliputi

a. Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal;

b. Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABG;

c. Monev Implementasi Perda BG; serta

d. Pendalaman Mekanisme Pendataan BG.

5.4.1.3. Metode

Penyelenggaraan Rapat Konsolidasi Awal di Pusat dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini, pada prinsipnya dilaksanakan

dalam 2 (dua) metode, yaitu metode pleno dan metode kelas.

Metode pleno merupakan metode seminar dengan partisipasi seluruh peserta

dalam satu ruangan besar, untuk memberikan penjelasan dan penjabaran

materi/muatan yang bersifat umum. Melalui metode pleno ini, diharapkan seluruh

Page 82: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 8D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

peserta Konsolidasi di Pusat dapat memperoleh dan memiliki pemahaman umum

yang sama secara efisien dan efektif.

Metode kelas merupakan metode diskusi kelompok secara terarah atau FGD

(Focused Group Discussion) dengan membagi peserta dalam beberapa kelompok

lebih kecil dalam beberapa ruangan, untuk memberikan penjelasan dan penjabaran

materi/muatan yang bersifat lebih detail dan teknis. Melalui metode kelas ini,

diharapkan peserta Konsolidasi di Pusat dapat memperoleh dan mendiskusikan

hal-hal teknis secara lebih fokus dan mendalam.

5.4.1.4. Waktu Dan Tempat

Rapat Konsolidasi Awal di Pusat dalam rangka percepatan implementasi Perda BG

tahun anggaran 2015 ini secara tentatif akan diselenggarakan selama 2 hari

kegiatan pada:

Hari, Tanggal : Kamis – Jumat, tanggal 13 - 14 Agustus 2015.

Tempat : Jakarta.

5.4.1.5. Susunan Acara

Susunan acara dari Konsolidasi Awal di Pusat dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini, yaitu:

Tabel 5.2. Susunan Acara Konsolidasi Awal di Pusat

WAKTU ACARA PENYAJI / MODERATOR KETHARI PERTAMA: Kamis 13 Agustus 2015

09.00-09.30 Registrasi Peserta Panitia 09.30-10.15

(5 menit)(5 menit)

(15 menit)(15 menit)(5 menit)

SESI PEMBUKAAN 1. Menyanyikan Indonesia Raya 2. Laporan Panitia Penyelenggara 3. Arahan dan Sambutan Pembukaan4. Keynote Speech5. Pembacaan Doa

Penyaji: 1. Panitia2. Panitia3. Dirjen Cipta Karya4. Walikota Bogor5. Panitia

PLENO

10.15-10.30 Rehat Kopi Panitia 10.30-12.30 (30 menit) (30 menit) (60 menit)

SESI PLENO I1. Program Percepatan Implementasi Perda BG di Daerah2. Kelembagaan dalam Implementasi Perda BG di Daerah3. Diskusi (Tanya dan Jawab)

Penyaji: 1. Direktur Bina Penataan

Bangunan2. Kementerian Dalam

Negeri Moderator: KSD Turbinbaga - BPB

PLENO

12.30-13.30 Ishoma Panitia 13.30-15.30 (30 menit)(30 menit)(30 menit)(30 menit)

SESI PLENO II1. Implementasi IMB dan SLF2. Implementasi TABG3. Pengalaman Implementasi Perda BG di Daerah4. Diskusi (Tanya dan Jawab)

Penyaji: 1. Kasi Kelembagaan2. Jafung TBP3. Pemkot BatamModerator: Rino Wicaksono

PLENO

15.30-17.40 (30 menit) (30 menit)(60 menit)

SESI PLENO III1. Implementasi Pendataan BG2. Panduan Teknis Kegiatan Implementasi Perda BG Tahun 20153. Diskusi (Tanya dan Jawab)

Penyaji: 1. Jafung TBP2. Tim KKI

Moderator: Kasi Pengaturan

PLENO

Page 83: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 9D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

(10 menit) 4. Penjelasan Sesi Kelas Hari Kedua17.40-Selesai Ishoma Panitia

HARI KEDUA: Jumat 14 Agustus 2015

08.00-08.30 Registrasi Peserta Panitia08.30-11.30(10 menit)(20 menit)(75 menit)(75 menit)

SESI KELAS II1. Pengumpulan Form Isian2. Perkenalan3. Pendalaman Mekanisme Penyusunan & Legalisasi Perbup/Wal4. Pendalaman Mekanisme Pendampingan Implementasi IMB, SLF

dan TABG

Peserta (Satker, Pemda, KD/KI): Kelas1 - Sumatera Kelas2 - Jawa Kelas3 - Kalsula Kelas4 - Balnusmalpap

Fasilitator Kelas: Dit. BPB & KKI

KELAS

11.30-13.30 Ishoma Panitia 13.30-17.30(90 menit)(90 menit)(30 menit)(30 menit)

SESI KELAS III1. Pendalaman Mekanisme Monev Implement. Perda BG2. Pendalaman Mekanisme Pendataan BG3. Kesimpulan Hasil Sesi Kelas4. Door Prize

Peserta (Satker, Pemda, KD/KI): Kelas1 - Sumatera Kelas2 - Jawa Kelas3 - Kalsula Kelas4 - Balnusmalpap

Fasilitator Kelas: Dit. BPB & KKI

KELAS

17.30-18.00 Rehat Kopi dan Kembali ke Pleno Panitia 18.00-19.00(40 menit)(20 menit)

SESI PEMBUKAAN 1. Kesimpulan Hasil Konsolidasi Awal2. Sambutan Penutupan

Penyaji: 1. Tim KKI2. Direktur BPB

PLENO

19.00-Selesai IshomaSumber: Tim Penyusun, 2015

5.4.1.6. Pembagian Kelas

Dalam sesi kelas, Kegiatan Konsolidasi Awal di Pusat akan dibagi dalam 4 kelas

dengan pembagian sebagai berikut:

Kelas 1 – Wilayah Sumatera;

Kelas 2 – Wilayah Jawa;

Kelas 3 – Wilayah Kalimantan dan Sulawesi;

Kelas 4 – Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

5.4.1.7. Narasumber

Pembicara dari Kegiatan Konsolidasi Awal di Pusat dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini, yaitu:

1 Dirjen Cipta Karya : Sambutan dan Arahan Pembukaan

2 Direktur BPB : Percepatan Implementasi Perda BG

3 Kementerian Dalam

Negeri

: Kelembagaan dalam Implementasi Perda BG

4 Narasumber dari

Turbinbaga

: Implementasi IMB, SLF, TABG & Pendataan BG

5 Tim KKI : Panduan Teknis Kegiatan 2015

Page 84: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 10D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5.4.1.8. Peserta

Peserta dari Rapat Konsolidasi Awal di Pusat dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini, yaitu:

1. Perwakilan (1 orang ) dari Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT)

Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan (PKPPB)

Provinsi, yaitu sebanyak 32 SNVT PKPPB Provinsi.

2. Perwakilan (1 orang) dari SKPD Teknis Pemerintah Kabupaten/Kota yang

telah memiliki Perda BG, yaitu sebanyak 288 kabupaten/kota.

5.4.1.9. Arahan Untuk Peserta

Pada Rapat Konsolidasi Awal di Pusat dalam rangka percepatan implementasi

Perda BG tahun anggaran 2015, arahan untuk peserta yaitu:

1. Peserta dari SNVT PKPPB Provinsi yang mengelola kegiatan fasilitasi

Implementasi Perda BG TA 2015 diminta untuk mengisi Form Isian

mengenai data kegiatan, daerah terpilih dan rencana kegiatan.

2. Peserta dari Kabupaten/Kota diminta untuk membawa dokumen Perda BG

yang telah ditetapkan, diprioritaskan dalam bentuk softfile. Namun apabila

tidak memungkinkan dalam bentuk hardcopy.

5.4.2. Partisipasi dalam Diseminasi Provinsi

5.4.2.1. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari Kegiatan Diseminasi di Provinsi dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini adalah melakukan pendalaman,

dan penajaman serta update progress pelaksanaan kegiatan Implementasi Perda

BG tahun 2015, yang terdiri dari Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal,

Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABG, Monev Implementasi Perda BG

dan/atau Pendataan BG.

Berdasarkan maksud tersebut, maka Kegiatan Diseminasi di Provinsi dalam rangka

percepatan implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini bertujuan untuk

memastikan pelaksana kegiatan dan pihak terkait memiliki kesamaan mengenai

mekanisme kegiatan serta mendapatkan update dan pemetaan kondisi

pelaksanaan kegiatan Implementasi Perda BG tahun 2015, yang terdiri dari

Page 85: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 11D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal, Pendampingan Implementasi IMB, SLF

dan TABG, Monev Implementasi Perda BG dan/atau Pendataan BG.

5.4.2.2. Sasaran

Sasaran dari Kegiatan Diseminasi di Provinsi dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini yaitu:

1. Dipahaminya program percepatan Implementasi Perda BG oleh SNVT

PKPPB, perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota serta KD dan KI;

2. Dipahaminya substansi Implementasi Perda BG, baik mengenai IMB, SLF,

TABG maupun Pendataan BG, oleh SNVT PKPPB, perwakilan

Pemerintah Kabupaten/Kota serta KD dan KI;

3. Dipahaminya mekanisme pelaksanaan Implementasi Perda BG Tahun

2015, yang meliputi:

a. Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal;

b. Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABG;

c. Monev Implementasi Perda BG; serta

d. Pendalaman Mekanisme Pendataan BG.

4. Diperolehnya update progress pelaksanaan kegiatan Implementasi Perda

BG Tahun 2015 setiap provinsi;

5. Teridentifikasinya permasalahan yang dihadapi serta diperolehnya solusi

terhadap permasalahan dalam kegiatan Implementasi Perda BG Tahun

2015 setiap provinsi.

5.4.2.3. Metode

Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi di Provinsi dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini dilaksanakan dalam metode

diskusi kelompok secara terarah.

Metode diskusi kelompok secara terarah (focused group discussion) dilakukan

untuk mendiskusikan berbagai hal yang bersifat detail dan teknis serta

menemukenali permasalahan dan merumuskan solusi yang dibutuhkan, agar tidak

menghambat proses pelaksanaan kegiatan dan sasaran yang diharapkan. Melalui

metode ini diharapkan peserta dapat mendiskusikan hal-hal teknis secara fokus,

mendalam dan terbuka serta dapat saling belajar dari pengalaman dan

permasalahan di daerah lain.

Page 86: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 12D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5.4.2.4. Waktu Dan Tempat

Jadwal pelaksanaan Kegiatan Diseminasi di Provinsi dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3. Tentatif Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Diseminasi di Provinsi

WILAYAHJML

PERJALANANAGU SEP OKT

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 1

Wilayah Sumatera 10 1 1 1 1 2 2 2

Wilayah Jawa 4 1 1 1 1

Wilayah Kalsula 9 1 1 1 1 1 1 1 2

Wilayah Balnusmalpap 7 1 1 1 1 1 1 1

Total Perjalanan = 30 4 4 4 3 3 2 2 1

Sumber: Tim Penyusun, 2015

5.4.2.5. Susunan Acara

Susunan Acara Kegiatan Diseminasi di Provinsi dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.4. Susunan Acara Kegiatan Diseminasi di Provinsi

WAKTU ACARA PENYAJI / MODERATOR

09.00-09.30 Registrasi Panitia

09.30-10.10(5 menit)

(15 menit)(15 menit) (5 menit)

SESI – PEMBUKAAN 1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya2. Laporan Panitia Penyelenggara 3. Sambutan Pembukaan 4. Pembacaan Doa

Penyaji: Panitia SNVT PKPPB Provinsi Kadis PU Provinsi Panitia

10.10-10.30 Rehat Kopi Panitia

10.30-12.00 (60 menit)

(30 menit)

SESI I – PROGRAM & SUBSTANSI1. Program Percepatan & Substansi Implementasi Perda BG

(IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG 2. Diskusi (Tanya dan Jawab)

Penyaji: Subdit Turbinbaga Moderator: SNVT PKPPB Provinsi

12.00-13.00 Ishoma Panitia

13.00-14.30 (60 menit)(30 menit)

SESI II – MEKANISME 20151. Mekanisme Implementasi Perda BG 20152. Diskusi (Tanya dan Jawab)

Penyaji: Tim KKIModerator: SNVT PKPPB Provinsi

14.30-16.30 SESI III – PROGRESS PELAKSANAAN KEGIATAN1. Progress Keg. Penyusunan & Legalisasi

Perbup/wal2. Progress Keg. Monev Implementasi Perda BG3. Progress Keg. Pendampingan IMB, SLF, TABG4. Progress Keg. Pendataan BG5. Kesimpulan dan Saran

Penyaji: KI Perbup/wal KI Monev KI Implementasi KD Pendataan BG

Moderator: SNVT PKPPB Provinsi

16.30-17.00 SESI PENUTUPANSambutan Penutupan

SNVT PBL Provinsi

Sumber: Tim Penyusun, 2015

Page 87: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 13D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5.4.2.7. Narasumber

Narasumber dari Kegiatan Diseminasi di Provinsi dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini, yaitu:

1. SNVT PKPPB Provinsi – Laporan Panitia;

2. Kadis PU Provinsi – Sambutan Pembukaan;

3. Subdit Turbinbaga – Program Percepatan dan Substansi

Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan

Pendataan BG;

4. Tim KKI – Mekanisme Implementasi Perda BG 2015.

5.4.2.8. Peserta

Peserta dari Kegiatan Diseminasi di Provinsi dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini, yaitu:

1. SKPD Terkait dari Pemerintah Kabupaten/Kota yang mendapatkan

fasilitasi dari APBN terkait kegiatan implementasi Perda BG 2015.

2. Konsultan Pendamping Kabupaten/Kota, yaitu Konsultan Individual dan

Konsultan Daerah (KD) sebagai pelaksana kegiatan implementasi Perda

BG 2015 di daerah .

5.4.3. Pelaksanaan TOT Di Pusat

5.4.3.1. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari Kegiatan TOT di Pusat adalah melakukan pelatihan bagi pelaksana

kegiatan swakelola Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABG di setiap

satu kabupaten/kota terpilih setiap provinsi, sebagai proses alih pengetahuan dan

peningkatan pemahaman mengenai ketentuan dan prosedur dalam

penyelenggaraan IMB, SLF dan TABG di daerah.

Berdasarkan maksud tersebut, maka Kegiatan TOT di Pusat bertujuan untuk

menyiapkan pelaksana kegiatan swakelola Pendampingan Implementasi IMB, SLF

dan TABG di setiap satu kabupaten/kota terpilih setiap provinsi, yang terdiri dari

Tim Swakelola dari SNVT PKPPB Provinsi, Perwakilan dari SKPD Teknis

Kabupaten/Kota dan Penyedia Jasa dalam kegiatan tersebut, agar dapat

menindaklanjuti proses pelaksanaan kegiatan di daerah sesuai pelatihan yang

diberikan.

Page 88: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 14D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5.4.3.2. Sasaran

Sasaran dari Kegiatan TOT di Pusat dalam rangka percepatan implementasi Perda

BG tahun anggaran 2015 ini, yaitu:

1. Dipahaminya ketentuan dan prosedur penyelenggaraan IMB, yang

meliputi:

a. Ketentuan Umum IMB;

b. Proses Penerbitan IMB;

c. Pemeriksaan Permohonan IMB;

d. Penghitungan Retribusi IMB;

e. Persyaratan Permohonan IMB.

2. Dipahaminya ketentuan dan prosedur penyelenggaraan SLF, yang

meliputi:

a. Ketentuan Umum SLF;

b. Proses Penerbitan SLF;

c. Pemeriksaan Kelaikan Fungsi;

d. Pemeriksaan Berkala;

e. Proses Perpanjangan SLF.

3. Dipahaminya ketentuan dan prosedur penyelenggaraan TABG, yang

meliputi:

a. Ketentuan Umum TABG;

b. Ketentuan Pembentukan TABG;

c. Penugasan TABG (Rutin Dan Insidentil);

d. Pengesahan Rencana Teknis Oleh TABG;

e. Tata Tertib Pelaksanaan Tugas TABG.

5.4.3.3. Metodologi

Penyelenggaraan Kegiatan TOT di Pusat dalam rangka percepatan implementasi

Perda BG tahun anggaran 2015 ini, pada prinsipnya dilaksanakan dalam 2 (dua)

metode, yaitu matrikulasi dan dinamika kelompok.

Matrikulasi dilakukan dalam bentuk penyampaian materi pelatihan dari narasumber

atau instruktur yang ditentukan sesuai dengan substansi yang dilatihkan, sehingga

peserta pelatihan mendapatkan pemahaman secara teoritis yang dikompilasi dari

berbagai sumber referensi terkait.

Dinamika kelompok dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti kuis (quiz),

praktek (exercise), bermain peran (role play), dan lain sebagainya, oleh semua

peserta dari setiap materi pelatihan yang telah disampaikan oleh narasumber atau

Page 89: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 15D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

instruktur agar diperoleh pemahaman yang mendalam melalui pengalaman diri

(self-experience).

5.4.3.4. Waktu Dan Tempat

Kegiatan TOT di Pusat dalam rangka percepatan implementasi Perda BG tahun

anggaran 2015 ini, secara tentatif akan diselenggarakan selama 3 hari kegiatan

pada:

Hari/Tanggal : Rabu – Jumat / 26 – 28 Agustus 2015

Tempat : Jakarta

5.4.3.5. Susunan Acara

Susunan acara dalam Kegiatan TOT di Pusat dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5. Susunan Acara TOT di Pusat

WAKTU ACARA PENYAJI / MODERATOR KET

HARI PERTAMA

09.00-09.30 Registrasi Panitia

09.30-10.10(5 menit)

(15 menit) (15 menit) (5 menit)

SESI PEMBUKAAN 1. Menyanyikan Indonesia Raya2. Laporan Panitia Penyelenggara3. Sambutan dan Arahan4. Pembacaan Doa

Penyaji: Panitia

Panitia

Direktur BPB Panitia

PLENO

10.10-10.20 Pre Test Panitia

10.20-12.30 (30 menit) (60 menit)(40 menit)

SESI PLENO1. Program Percepatan Implementasi Perda BG 2. Ketentuan Mengenai IMB, SLF dan TABG3. Diskusi (Tanya dan Jawab)

Narasumber: KSD Turbinbaga Kasi KelembagaanModerator: Jafung TBP

PLENO

12.30-13.30 Ishoma Panitia

13.30-15.30 (30 menit) (30 menit) (60 menit)

MODUL I – KETENTUAN UMUM IMB1. Matrikulasi Ketentuan Umum IMB2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – (Quiz)

Narasumber: To be namedFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

13.30-15.30 (30 menit) (30 menit) (60 menit)

MODUL I – KETENTUAN UMUM SLF1. Matrikulasi Ketentuan Umum IMB 2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – (Quiz)

Narasumber: To be namedFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

13.30-15.30 (30 menit) (30 menit) (60 menit)

MODUL I – KETENTUAN UMUM TABG1. Matrikulasi Ketentuan Umum IMB 2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – (Quiz)

Narasumber: To be namedFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

15.30-17.30 MODUL II – PROSES PENERBITAN IMB Narasumber: KELAS

Page 90: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 16D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

WAKTU ACARA PENYAJI / MODERATOR KET

(30 menit) (30 menit) (60 menit)

1. Matrikulasi Proses Penerbitan IMB2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – (Exercise)

To be namedFasilitator: Tim KKI

(PARALEL)

15.30-17.30 (30 menit) (30 menit) (60 menit)

MODUL II – PROSES PENERBITAN SLF1. Matrikulasi Proses Penerbitan SLF 2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – (Exercise)

Narasumber: To be namedFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

15.30-17.30 (30 menit) (30 menit) (60 menit)

MODUL II – KETENTUAN PEMBENTUKAN TABG1. Matrikulasi Ketentuan Pembentukan TABG2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – (Exercise)

Narasumber: To be namedFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

17.30- Selesai Ishoma Panitia

HARI KEDUA

08.00-09.00 Registrasi

09.00-12.00(30 menit) (30 menit)

(120 menit)

MODUL III – PEMERIKSAAN PERMOHONAN IMB1. Matrikulasi Pemeriksaan Permohonan IMB2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Narasumber: To be namedFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

09.00-12.00(30 menit) (30 menit)

(120 menit)

MODUL III – PEMERIKSAAN KELAIKAN FUNGSI1. Matrikulasi Pemeriksaan Kelaikan Fungsi

2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Narasumber: To be namedFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

09.00-12.00(30 menit) (30 menit)

(120 menit)

MODUL III – PENUGASAN TABG (RUTIN DAN INSIDENTIL)1. Matrikulasi Penugasan TABG (Rutin & Insidentil)

2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Narasumber: To be namedFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

12.00-13.00 Ishoma Panitia

13.00-15.50(30 menit) (30 menit)

(120 menit)

MODUL IV – PENGHITUNGAN RETRIBUSI IMB1. Matrikulasi Penghitungan Retribusi IMB2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Narasumber: Subdit TurbinbagaFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

13.00-16.00(30 menit) (30 menit)

(120 menit)

MODUL IV – PEMERIKSAAN BERKALA1. Matrikulasi Pemeriksaan Berkala

2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Narasumber: Subdit TurbinbagaFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

13.00-16.00(30 menit) (30 menit)

(120 menit)

MODUL IV – PENGESAHAN RENCANA TEKNIS OLEH TABG4. Matrikulasi Pengesahan Rancana Teknis oleh TABG5. Diskusi (Tanya dan Jawab)6. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Narasumber: Subdit TurbinbagaFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

16.00-18.00(30 menit) (30 menit) (60 menit)

MODUL V – PERSYARATAN PERMOHONAN IMB1. Matrikulasi Persyaratan Permohonan IMB2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Narasumber: Subdit TurbinbagaFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

16.00-18.00(30 menit)

MODUL V – PROSES PERPANJANGAN SLF1. Matrikulasi Proses Perpanjangan SLF

Narasumber: Subdit Turbinbaga

KELAS (PARALEL)

Page 91: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 17D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

WAKTU ACARA PENYAJI / MODERATOR KET

(30 menit) (60 menit)

2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Fasilitator: Tim KKI

16.00-18.00(30 menit) (30 menit) (60 menit)

MODUL V – TATA TERTIB PELAKSANAAN TUGAS TABG1. Matrikulasi Tata Tertib Pelaksanaan Tugas TABG 2. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Dinamika Kelompok – Praktek (Exercise)

Narasumber: Subdit TurbinbagaFasilitator: Tim KKI

KELAS (PARALEL)

18.00-Selesai Ishoma

HARI KETIGA

09.00-09.30 Registrasi Peserta

09.30-11.30 Kesimpulan Hasil TOT Implementasi Perda BG Tim KKI PLENO

11.30-12.00 SESI PENUTUPANSambutan Penutupan

Direktur PBL – DJCK – PU PLENO

Sumber: Tim Penyusun, 2015

5.4.3.6. Narasumber

Narasumber dari Kegiatan TOT di Pusat dalam rangka percepatan implementasi

Perda BG tahun anggaran 2015 ini akan ditentukan pada saat persiapan

pelaksanaan dan akan disampaikan pada peserta TOT dalam undangan.

5.4.3.8. Peserta

Peserta dari Kegiatan TOT di Pusat dalam rangka percepatan implementasi Perda

BG tahun anggaran 2015 ini, yaitu:

1. 3 orang perwakilan Tim Swakelola Pendampingan Implementasi IMB, SLF

dan TABG dari 17 SNVT PKPPB Provinsi;

2. 3 orang perwakilan SKPD terkait (SKPD Teknis, Bappeda dan Perizinan)

dari kabupaten/kota terpilih di 17 provinsi tersebut;

3. 2 orang penyedia jasa dari Kegiatan Pendampingan Implementasi IMB,

SLF dan TABG dari 17 provinsi (Tenaga Pengkaji Teknis dan TABG).

5.4.3.9. Arahan Untuk Peserta

Pada Kegiatan TOT di Pusat ini setiap daerah diminta untuk membawa komputer

(laptop) sebagai sarana untuk melakukan praktek (exercise) dari materi yang

dilatihkan, serta melakukan persiapan dengan mempelajari KAK, Permen PU

No24/PRT/M/2007 tentang IMB, Permen PU No. 25/PRT/M/2007 tentang SLF, dan

Permen PU No. 26/PRT/M/2007 tentang TABG.

Page 92: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 18D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5.4.4. Pelaksanaan Konsolidasi Akhir Di Pusat

5.4.4.1. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari Kegiatan Konsolidasi Akhir Di Pusat adalah melakukan pemetaan

akhir dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan percepatan implemenasi

Perda BG di daerah tahun 2015, yang meliputi: 1) Penyusunan dan Legalisasi

Perbup/Wal; 2) Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABG; 3) Monev

Implementasi Perda BG; serta 4) Pendalaman Mekanisme Pendataan BG.

Berdasarkan maksud tersebut, maka Rapat Konsolidasi Awal di Pusat dalam

rangka percepatan implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini bertujuan

untuk:

1. meningkatkan pemahaman urgensi implementasi Perda BG untuk

mencapai tujuan penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib

administratif dan teknis;

2. meningkatkan pemahaman Program Percepatan Implementasi Perda BG

(IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) secara Nasional;

3. meningkatkan pemahaman substansi implementasi IMB, SLF, TABG dan

Pendataan BG sesuai peraturan yang ada;

4. meningkatkan pemahaman Mekanisme Percepatan Implementasi Perda

BG pada tahun 2015;

5. memperoleh pemetaan ahkir hasil pelaksanaan kegiatan Percepatan

Implementasi Perda BG pada tahun 2015;

6. mendapatkan evaluasi akhir terhadap hasil pelaksanaan kegiatan

Percepatan Implementasi Perda BG pada tahun 2015, sebagai masukan

bagi pemda untuk meningkatkan kinerja implementasi dan bagi Direktorat

BPB untuk menyempurnakan program di tahun mendatang.

5.4.4.2. Sasaran

Sasaran dari Rapat Konsolidasi Awal di Pusat dalam rangka percepatan

implementasi Perda BG tahun anggaran 2015 ini yaitu:

1. dipahaminya urgensi implementasi Perda BG;

2. dipahaminya Program Percepatan Implementasi Perda BG;

3. dipahaminya substansi implementasi IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG;

Page 93: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 19D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

4. dipahaminya Mekanisme Percepatan Implementasi Perda BG tahun 2015;

5. diperolehnya pemetaan ahkir hasil pelaksanaan kegiatan Percepatan

Implementasi Perda BG pada tahun 2015;

6. dipahaminya evaluasi akhir terhadap hasil pelaksanaan kegiatan

Percepatan Implementasi Perda BG pada tahun 2015.

5.4.4.3. Metodologi

Penyelenggaraan kegiatan Kegiatan Konsolidasi Akhir Di Pusat dalam rangka

Percepatan Implementasi Perda BG tahun 2015 ini, pada prinsipnya dilaksanakan

dalam 2 (dua) metode, yaitu metode pleno dan metode kelas.

Metode pleno merupakan metode seminar dengan partisipasi seluruh peserta

dalam satu ruangan besar, untuk memberikan penjelasan dan penjabaran

materi/muatan yang bersifat umum. Melalui metode pleno ini, diharapkan seluruh

peserta Kolokium dapat memperoleh dan memiliki pemahaman umum yang sama.

Metode kelas merupakan metode diskusi kelompok secara terarah (focused group

discussion) dengan membagi peserta dalam beberapa kelompok lebih kecil dalam

beberapa ruang kelas, untuk mendiskusikan berbagai hal yang bersifat lebih detail

dan teknis serta melakukan evaluasi teknis dan penilaian terhadap proses

pelaksanaan kegiatan dan substansi yang dihasilkan. Melalui metode kelas ini,

diharapkan peserta dapat mendiskusikan hal-hal teknis secara lebih fokus dan

mendalam serta dapat saling belajar dari pengalaman dan permasalahan di daerah

lain.

5.4.4.4. Waktu Dan Tempat

Kegiatan Kegiatan Konsolidasi Akhir Di Pusat dalam rangka Percepatan

Implementasi Perda BG tahun 2015 ini, secara tentatif akan diselenggarakan

selama 3 hari kegiatan pada:

Hari/Tanggal : Rabu - Kamis/ 21 – 22 Oktober 2015

Tempat : Jakarta.

5.4.4.5. Susunan Acara

Susunan acara dalam Kegiatan Kegiatan Konsolidasi Akhir Di Pusat dalam rangka

Percepatan Implementasi Perda BG tahun 2015 ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5.6. Susunan Acara Konsolidasi Akhir di Pusat

WAKTU ACARA PENYAJI / MODERATOR KETHARI PERTAMA

Page 94: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 20D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

WAKTU ACARA PENYAJI / MODERATOR KET09.00-09.30 Registrasi Peserta Panitia 09.30-10.15

(5 menit)(5 menit)

(15 menit) (5 menit)

SESI PEMBUKAAN 1. Menyanyikan Indonesia Raya 2. Laporan Panitia Penyelenggara 3. Arahan dan Sambutan Pembukaan4. Pembacaan Doa

Penyaji: 1. Panitia 2. Panitia3. Dirjen Cipta Karya4. Panitia

PLENO

10.15-10.30 Rehat Kopi Panitia 10.30-12.30 (30 menit) (30 menit) (60 menit)

SESI PLENO I1. Program Percepatan Implementasi Perda BG secara

Nasional2. Kelembagaan dalam Implementasi Perda BG di Daerah3. Diskusi (Tanya dan Jawab)

Penyaji: 1. Direktur Bina Penataan

Bangunan 2. Kementerian Dalam Negeri Moderator: KSD Turbinbaga - BPB

PLENO

12.30-13.30 Ishoma Panitia 13.30-15.30 (60 menit)(30 menit)(30 menit)

SESI PLENO II1. Ketentuan Mengenai IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG 2. Pengalaman Implementasi Perda BG di Daerah3. Diskusi (Tanya dan Jawab)

Penyaji: 1. Kasi Kelembagaan 2. Pemkot Batam

Moderator: Rino Wicaksono

PLENO

15.30-16.30 (50 menit) (30 menit)(10 menit)

SESI PLENO III1. Panduan Teknis Implementasi Perda BG Tahun 20152. Diskusi (Tanya dan Jawab)3. Penjelasan Sesi Kelas

Penyaji: 1. Tim KKI

Moderator: Kasi Pengaturan

PLENO

16.30-18.00 (30 menit) (30 menit)(30 menit)

SESI KELAS I1. Perkenalan 2. Penjelasan Mengenai Form Isian3. Penjelasan Mekanisme Kelas Hari Kedua

Peserta (Satker, Pemda, KD/KI): Kelas1 – Perbup/wal Kelas2 – Monev Perda BG Kelas3 – Pendampingan

Implem. Kelas4 – Pendataan BG

Fasilitator Kelas: Dit. BPB & KKI

KELAS

18.00-Selesai Ishoma Panitia HARI KEDUA

09.00-09.30 Registrasi Peserta Panitia09.30-12.30(10 menit)(30 menit)

(140 menit)

SESI KELAS II1. Pengumpulan Form Isian 2. Update Umum Progress Kegiatan dari SNVT PKPPB Provinsi3. Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Implementasi Perda BG

Tahun 2015 yang telah dilaksanakan oleh setiap Provinsi ((KI dan KD)a. Kegiatan Swakelola Penyusunan & Legalisasi Perbup/Walb. Kegiatan Swakelola Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan

TABGc. Kegiatan Swakelola Monev Implement. Perda BGd. Kegiatan Kontraktual Pendataan BG

Peserta (Satker, Pemda, KD/KI): Kelas1 – Perbup/wal Kelas2 – Monev Perda BG Kelas3 – Pendampingan

Implem. Kelas4 – Pendataan BG

Fasilitator Kelas: Dit. BPB & KKI

KELAS

12.30-13.30 Ishoma Panitia 13.30-16.30(120 menit)

(30 menit)(30 menit)

SESI KELAS III1. Lanjutan Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Implementasi

Perda BG Tahun 2015 yang telah dilaksanakan oleh setiap Provinsi (KI dan KD)

2. Kesimpulan Hasil Sesi Kelas3. Door Prize

Peserta (Satker, Pemda, KD/KI): Kelas1 – Perbup/wal Kelas2 – Monev Perda BG Kelas3 – Pendampingan

Implem. Kelas4 – Pendataan BG

Fasilitator Kelas: Dit. BPB & KKI

KELAS

16.30-17.00 Rehat Kopi dan Kembali ke Pleno Panitia 17.00-18.00(40 menit)(20 menit)

SESI PENUTUPAN 1. Kesimpulan Hasil Konsolidasi Awal 2. Sambutan Penutupan

Penyaji: 1. Tim KKI 2. Direktur BPB

PLENO

18.00-Selesai IshomaSumber: Tim Penyusun, 2015

5.4.1.6. Pembagian Kelas

Page 95: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 21D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Dalam sesi kelas, Kegiatan Konsolidasi Akhir Di Pusat dalam rangka Percepatan

Implementasi Perda BG tahun 2015 ini akan dibagi dalam 4 kelas dengan

pembagian sebagai berikut:

Kelas1 – Kegiatan Penyusunan dan Legalisasi Perbup/wal;

Kelas2 – Kegiatan Monev Implementasi Perda BG;

Kelas3 – Kegiatan Pendampingan Implementasi IMB, SLF & TABG;

Kelas4 – Kegiatan Pendataan BG

5.4.1.7. Narasumber

Pembicara dari Kegiatan Kegiatan Konsolidasi Akhir Di Pusat dalam rangka

Percepatan Implementasi Perda BG tahun 2015 ini, yaitu:

1 Dirjen Cipta Karya : Sambutan Pembukaan

2 Direktur BPB : Program Percepatan Implementasi Perda BG

3 Kementerian Dalam

Negeri

: Kelembagaan dalam Implementasi Perda BG

4 Kasi Kelembagaan : Ketentuan Mengenai IMB, SLF, TABG &

Pendataan BG

5 Pemkot Batam : Pengalaman Implementasi Perda BG di

Daerah

6 Tim KKI : Panduan Teknis Kegiatan 2015

5.4.1.8. Peserta

Peserta dari Kegiatan Kegiatan Konsolidasi Akhir Di Pusat dalam rangka

Percepatan Implementasi Perda BG tahun 2015 ini, yaitu:

1. 1 orang perwakilan SNVT PKPPB Provinsi yang mendapatkan alokasi

APBN untuk percepatan implementasi Perda BG;

2. 1 orang KI untuk kegiatan swakelola Monev Implementasi Perda BG dari

Provinsi;

3. 3 orang (Tim Swakelola, Pemda dan Penyedia Jasa) untuk kegiatan

swakelola Pendampingan Implementasi IMB, SLF, dan TABG;

4. 3 orang (Tim Swakelola, Pemda dan KI) untuk kegiatan swakelola

Penyusunan dan Legalisasi Perbup/wal tentang IMB, SLF, TABG dan

Pendataan BG;

Page 96: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

5 - 22D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

5. 3 orang (KD, SKPD Teknis dan Perizinan) untuk kegiatan kontraktual

Pendataan BG.

5.4.1.9. Arahan Untuk Peserta

Pada Kegiatan Konsolidasi Akhir di Pusat ini setiap daerah diminta untuk:

1. Menyiapkan materi tayangan laporan akhir pelaksanaan setiap kegiatan

untuk durasi paparan 10 menit, dengan muatan sekurangnya berisi skema

metodologi, tabel penjabaran proses pelaksanaan, dokumentasi setiap

tahapan, produk dan substansi yang dihasilkan.

2. Menyiapkan produk dan/atau dokumen keluaran setiap kegiatan dalam

bentuk softfile untuk dikumpulkan.

3. Mengisi Form Isian rekapitulasi hasil pelaksanaan setiap kegiatan yang

telah disiapkan dan didistribusikan sebelum acara sebagai bentuk

pemetaan akhir setiap kegiatan di setiap daerah.

Page 97: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

1K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

LAMPIRAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATD I R E K T O R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YADIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

Page 98: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

2K e m e n t e r i a n P e k e r j a a n U m u mD i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a

LAMPIRAN-1. FORMAT PELAPORAN

L.1.1. Pelaporan Kegiatan Swakelola Penyusunan dan

Legalisasi Perbup/Wal

Laporan Pendahuluan Kegiatan Penyusunan dan Legalisasi Perbup/WalMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I –

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Ruang Lingkup

1.5. Keluaran

BAB II - GAMBARAN

UMUM WILAYAH

2.1. Letak Geografis

2.2. Wilayah administratif

2.3. Kondisi Fisik Dasar

2.4. Potensi Bencana Alam

BAB III - TINJAUAN

YURIDIS

3.1. Amanah Kewenangan Penetapan Perbup/Wal sesuai Ketentuan

3.1.1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

3.1.2. UU No. 23 tahun 2004 Pemerintahan Daerah

3.1.3. UU No. ... tahun .... tentang Pembentukan Daerah

3.2. Amanah Delegasi Penetapan Perbup/Wal sesuai Ketentuan Perda

Kab/Kota tentang Bangunan Gedung

3.3. Ketentuan Penyusunan Peraturan Perundangan

3.3.1. UU No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan

3.3.2. Permendagri 1 tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah

3.4. Teknis Substansi Penyelenggaraan Bangunan Gedung

3.4.1. Permen PU tentang IMB

3.4.2. Permen PU tentang SLF

3.4.3. Permen PU tentang TABG

3.4.4. Permen PU tentang Pendataan BG

BAB IV - KONDISI

IMPLEMENTASI

PERDA BG

4.1. Kondisi Implementasi Perda Bangunan Gedung di Daerah

4.2. Praktek Penyelenggaraan Bangunan Gedung di Daerah (Eksisting)

4.2.1. Praktek Penyelenggaraan IMB

4.2.2. Praktek Penyelenggaraan SLF

4.2.3. Praktek Penyelenggaraan TABG

4.2.4. Praktek Penyelenggaraan Pendataan BG

4.4. Potensi, Permasalahan & Isu Strategis Implementasi Perda BG di Daerah

Page 99: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 3D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

MUATAN RINCIAN MUATAN

BAB V -

PENDEKATAN DAN

METODOLOGI

5.1. Pendekatan Pelaksanaan

5.2. Metodologi Studi

5.3. Tahapan Pelaksanaan

BAB VI - RENCANA

KERJA

6.1. Jadwal Pelaksanaan

6.2. Struktur Organisasi Pelaksaaan

6.3. Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya

6.4. Pelaporan

BAB VII - PROGRAM

SURVEI

7.1. Metode Survei

7.2. Perangkat Survei

7.3. Identifikasi Kebutuhan Data dan Informasi

7.4. Identifikasi Sasaran Narasumber

LAMPIRAN 1 – FORM SURVEI KEBUTUHAN DATA SEKUNDER DAN DATA PRIMER

LAMPIRAN 2 –DRAF AWAL RANCANGAN PEBUP/WAL

LAMPIRAN 3 –DRAF AWAL PERJANJIAN KERJASAMA

LAMPIRAN 4 –KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG TIM PENYUSUN RAPERBUP/WAL

Laporan Akhir Kegiatan Penyusunan dan Legalisasi Perbup/WalMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I -

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum

1.3. Profil Wilayah Kabupaten/Kota

1.3.1. Letak Geografis

1.3.2. Wilayah administratif

1.3.3. Kondisi Fisik Dasar

1.3.4. Potensi Bencana Alam

1.4. Permasalahan dan Isu Strategis Implementasi Perda BG

BAB II KAJIAN

TEORETIS DAN

PRAKTIK EMPIRIS

2.1. Kajian Teoritis

2.2. Kajian Asas/Prinsip

2.3. Kondisi Eksisting Implementasi Perda Bangunan Gedung di Daerah

2.4. Praktek Eksisting Penyelenggaraan

4.2.1. Praktek Eksisting Penyelenggaraan IMB

4.2.2. Praktek Eksisting Penyelenggaraan SLF

4.2.3. Praktek Eksisting Penyelenggaraan TABG

4.2.4. Praktek Eksisting Penyelenggaraan Pendataan BG

2.5. Kajian Implikasi Penerapan Sistem Baru

2.5.1. Kebutuhan Kegiatan

2.5.2. Kebutuhan Kelembagaan

2.5.3. Kebutuhan Pembiayaan

2.5.4. Kebutuhan SDM

BAB III EVALUASI 3.1. Amanah Kewenangan Penetapan Perbup/Wal sesuai Ketentuan

Page 100: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 4D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

MUATAN RINCIAN MUATAN

DAN ANALISIS

PERATURAN

PERUNDANG-

UNDANGAN

TERKAIT

3.1.1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

3.1.2. UU No. 23 tahun 2004 Pemerintahan Daerah

3.1.3. UU No. ... tahun .... tentang Pembentukan Daerah

3.2. Amanah Delegasi Penetapan Perbup/Wal sesuai Ketentuan Perda Kab/Kota

tentang Bangunan Gedung

3.3. Ketentuan Penyusunan Peraturan Perundangan

3.3.1. UU No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan

3.3.2. Permendagri 1 tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah

3.4. Teknis Substansi Penyelenggaraan Bangunan Gedung

3.4.1. Permen PU tentang IMB

3.4.2. Permen PU tentang SLF

3.4.3. Permen PU tentang TABG

3.4.4. Permen PU tentang Pendataan BG

BAB IV PERUMUSAN

LANDASAN

4.1. Landasan Filosofis

4.2. Landasan Sosiologis

4.3. Landasan Yuridis

BAB V JANGKAUAN,

ARAH

PENGATURAN, DAN

RUANG LINGKUP

5.1. Ketentuan Umum

5.2. Ketentuan Penyelenggaraan IMB

5.3. Ketentuan Penyelenggaraan SLF

5.4. Ketentuan Penyelenggaraan TABG

5.5. Ketentuan Penyelenggaraan Pendataan Bangunan Gedung

5.6. Kelembagaan

5.7. Pembiayaan

5.8. Ketentuan Peralihan

5.9. Ketentuan Penutup

BAB VI HASIL

PELAKSANAAN

KEGIATAN

6.1. Hasil Partisipasi dalam Konsolidasi Awal di Pusat

6.1. Hasil Partisipasi dalam Diseminasi di Provinsi

6.1. Hasil Pembahasan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota

6.2. Hasil Partisipasi dalam Konsolidasi Akhir di Pusat

BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan

7.2. Rekomendasi dan Saran

LAMPIRAN 1 –RAPERBUP/WAL FINAL

LAMPIRAN 2 –PERJANJIAN KERJASAMA

Page 101: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 5D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

L.1.2. Pelaporan Kegiatan Swakelola Pendampingan

Implementasi IMB, SLF dan TABG

Laporan Pendahuluan Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABGMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I –

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Ruang Lingkup

1.5. Keluaran

BAB II - GAMBARAN

UMUM WILAYAH

2.1. Letak Geografis

2.2. Wilayah administratif

2.3. Kondisi Fisik Dasar

2.4. Potensi Bencana Alam

BAB III - KONDISI

IMPLEMENTASI

PERDA BG

3.1. Kondisi Implementasi Perda Bangunan Gedung di Daerah

3.2. Praktek Penyelenggaraan Bangunan Gedung di Daerah (Eksisting)

3.2.1. Praktek Penyelenggaraan IMB

3.2.2. Praktek Penyelenggaraan SLF

3.2.3. Praktek Penyelenggaraan TABG

3.2.4. Praktek Penyelenggaraan Pendataan BG

3.4. Potensi, Permasalahan & Isu Strategis Implementasi Perda BG di Daerah

BAB IV -

PENDEKATAN DAN

METODOLOGI

4.1. Pendekatan Pelaksanaan

4.2. Metodologi Studi

4.3. Tahapan Pelaksanaan

BAB V - RENCANA

KERJA

5.1. Jadwal Pelaksanaan

5.2. Struktur Organisasi Pelaksaaan

5.3. Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya

5.4. Pelaporan

BAB VI - PROGRAM

PELATIHAN

7.1. Metode Pelatihan

7.2. Perangkat Modul Pelatihan

7.3. Identifikasi Peralatan Pelatihan

7.4. Identifikasi Narasumber/Instruktur

LAMPIRAN 1 – RUNDOWN ACARA PELATIHAN

LAMPIRAN 2 –MODUL PELATIHAN

LAMPIRAN 3 –PERALATAN PELATIHAN

Page 102: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 6D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Laporan Akhir Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABGMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I –

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Ruang Lingkup

1.5. Keluaran

BAB II - GAMBARAN

UMUM DAERAH

TERPILIH

2.1. Letak Geografis

2.2. Wilayah administratif

2.3. Kondisi Fisik Dasar

2.4. Potensi Bencana Alam

BAB III - KONDISI

IMPLEMENTASI

PERDA BG

3.1. Kondisi Implementasi Perda Bangunan Gedung di Daerah

3.2. Praktek Penyelenggaraan Bangunan Gedung di Daerah (Eksisting)

3.2.1. Praktek Penyelenggaraan IMB

3.2.2. Praktek Penyelenggaraan SLF

3.2.3. Praktek Penyelenggaraan TABG

3.2.4. Praktek Penyelenggaraan Pendataan BG

3.4. Potensi, Permasalahan & Isu Strategis Implementasi Perda BG di Daerah

BAB IV –

KOORDINASI DAN

PEMBAHASAN

4.1. Hasil Partisipasi dalam Konsolidasi Awal di Pusat

4.2. Hasil Penyelenggaraan Diseminasi di Provinsi

4.3. Hasil Pembahasan (Provinsi dan Kabupaten/Kota Terpilih)

4.4. Hasil Partisipasi dalam Konsolidasi Akhir di Pusat

BAB V – HASIL

PELATIHAN

5.1. Maksud dan Tujuan

5.2. Waktu dan Tempat

5.3. Susunan Acara

5.4. Materi Pelatihan

5.5. Notulensi

5.6. Daftar Hadir

5.7. Dokumentasi Kegiatan

5.8. Permasalahan dalam Pelatihan

5.9. Kesimpulan Pelatihan

BAB VI –

MONITORING

IMPLEMENTASI

PASCA PELATIHAN

6.1. Hasil Monitoring Implementasi IMB di Kab/Kota

6.2. Hasil Monitoring Implementasi SLF di Kab/Kota

6.3. Hasil Monitoring Implementasi TABG di Kab/Kota

6.4. Hasil Monitoring Implementasi Pendataan BG di Kab/Kota

BAB VII - PENUTUP

7.1. Rekomendasi

7.2. Saran

7.3. Kesimpulan Akhir

Page 103: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 7D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

L.1.3. Pelaporan Kegiatan Swakelola Monev Implementasi Perda

BG

Laporan Pendahuluan Monev Implementasi Perda BGMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I –

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Ruang Lingkup

1.5. Keluaran

BAB II –

PERKEMBANGAN

PENYELESAIAN

PERDA BG

2.1. Grafik Penyelesaian Perda BG

2.2. Tabel Status Penyelesaian Perda BG di Kabupaten/Kota se Provinsi

2.3. Tabel Daftar Nomor Perda BG di Kabupaten/Kota se Provinsi

2.4. Permasalahan Penyelesaian Perda BG di Kabupaten/Kota se Provinsi

2.5. Target Penyelesaian Perda BG di Kabupaten/Kota se Provinsi

BAB III - KONDISI

IMPLEMENTASI

PERDA BG

3.1. Kondisi Implementasi Perda BG secara Umum di Daerah

3.2. Praktek Penyelenggaraan Bangunan Gedung di Daerah (Eksisting)

3.2.1. Praktek Penyelenggaraan IMB

3.2.2. Praktek Penyelenggaraan SLF

3.2.3. Praktek Penyelenggaraan TABG

3.2.4. Praktek Penyelenggaraan Pendataan BG

3.3. Potensi, Permasalahan & Isu Strategis Implementasi Perda BG di Daerah

BAB IV -

PENDEKATAN DAN

METODOLOGI

4.1. Pendekatan Pelaksanaan

4.2. Metodologi Studi

4.3. Tahapan Pelaksanaan

BAB V - RENCANA

KERJA

5.1. Jadwal Pelaksanaan

5.2. Struktur Organisasi Pelaksaaan

5.3. Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya

5.4. Pelaporan

BAB VI - PROGRAM

SURVEI

6.1. Metode Survei

6.2. Perangkat Survei

6.3. Identifikasi Kebutuhan Data dan Informasi

6.4. Identifikasi Sasaran Narasumber

LAMPIRAN 1 – FORM SURVEI KEBUTUHAN DATA SEKUNDER DAN DATA PRIMER

Page 104: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 8D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Laporan Akhir Monev Implementasi Perda BGMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I – PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Ruang Lingkup

1.5. Keluaran

BAB II –

PERKEMBANGAN

PENYELESAIAN PERDA

BG

2.1. Grafik Penyelesaian Perda BG

2.2. Tabel Status Penyelesaian Perda BG di Kabupaten/Kota se Provinsi

2.3. Tabel Daftar Nomor Perda BG di Kabupaten/Kota se Provinsi

2.4. Permasalahan Penyelesaian Perda BG di Kabupaten/Kota se Provinsi

2.5. Target Penyelesaian Perda BG di Kabupaten/Kota se Provinsi

BAB III – REKAPITULASI

MONEV SUBSTANSI

PERDA BG

3.1. Rakapitulasi Monev Substansi Perda BG

3.2. Monev Substansi Perda BG Kab/Kota …

3.3. Monev Substansi Perda BG Kab/Kota …

3.4. dst

BAB IV – REKAPITULASI

MONEV KELEMBAGAAN

PENYELENGGARAAN BG

4.1. Rakapitulasi Monev Kelembagaan Penyelenggaraan BG

4.2. Monev Kelembagaan Penyelenggaraan BG Kab/Kota …

4.3. Monev Kelembagaan Penyelenggaraan BG Kab/Kota …

4.4. dst

BAB V – REKAPITULASI

MONEV PEMAHAMAN

MASYARAKAT

5.1. Rakapitulasi Monev Pemahaman Masyarakat terkait Penyelenggaraan BG

5.2. Monev Pemahaman Masyarakat terkait Penyelenggaraan BG Kab/Kota …

5.3. Monev Pemahaman Masyarakat terkait Penyelenggaraan BG Kab/Kota …

5.4. dst

BAB VI – REKAPITULASI

MONEV

PENYELENGGARAAN BG

6.1. Rakapitulasi Monev Penyelenggaraan BG

6.2. Monev Penyelenggaraan BG Kab/Kota …

6.3. Monev Penyelenggaraan BG Kab/Kota …

6.4. dst

BAB VII – EVALUASI DAN

REKOMENDASI TINDAK

LANJUT

7.1. Evaluasi Substansi dan Implementasi Perda BG

7.2. Permasalahan dan Tantangan yang Dihadapi

7.3. Rekomendasi Tindak Lanjut dalam 3 Tahun Mendatang

Page 105: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 9D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

L.1.4. Pelaporan Kegiatan Kontraktual Pendataan BG

Laporan Pendahuluan Kegiatan Kontraktual Pendataan BGMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I –

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Ruang Lingkup

1.5. Keluaran

BAB II –

PEMAHAMAN

MENGENAI

PENDATAAN BG

2.1. Dasar Hukum Pendataan BG

2.2. Konsep Umum Pendataan BG

2.3. Penjabaran Data Bangunan Gedung

2.4. Tata Cara Pendataan BG

2.5. Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung

BAB III - KONDISI

EKSISTING

PENDATAAN BG DI

DAERAH

3.1. Praktek Penyelenggaraan Pendataan BG

3.2. Kelembagaan Pendataan BG dan Hubungan Antar Instansi

3.3. SDM Pelaksana Pendataan BG

3.4. Pembiayaan Pendataan BG

3.5. Sistem Pendataan BG yang Digunakan

BAB IV -

PENDEKATAN DAN

METODOLOGI

4.1. Pendekatan Pelaksanaan

4.2. Metodologi Studi

4.3. Tahapan Pelaksanaan

BAB V - RENCANA

KERJA

5.1. Jadwal Pelaksanaan

5.2. Struktur Organisasi Pelaksaaan

5.3. Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya

5.4. Pelaporan

BAB VI - PROGRAM

PELATIHAN

6.1. Metode Pelatihan

6.2. Perangkat Modul Pelatihan

6.3. Identifikasi Peralatan Pelatihan

6.4. Identifikasi Narasumber/Instruktur

LAMPIRAN 1 – RUNDOWN ACARA PELATIHAN

LAMPIRAN 2 –MODUL PELATIHAN

LAMPIRAN 3 –PERALATAN PELATIHAN

Laporan Antara Kegiatan Kontraktual Pendataan BGMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

Page 106: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 10D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

MUATAN RINCIAN MUATAN

DAFTAR GAMBAR

BAB I –

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Ruang Lingkup

1.5. Keluaran

BAB II –

PEMAHAMAN

MENGENAI

PENDATAAN BG

2.1. Dasar Hukum Pendataan BG

2.2. Konsep Umum Pendataan BG

2.3. Penjabaran Data Bangunan Gedung

2.4. Tata Cara Pendataan BG

2.5. Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung

BAB III - KONDISI

EKSISTING

PENDATAAN BG DI

DAERAH

3.1. Praktek Penyelenggaraan Pendataan BG

3.2. Kelembagaan Pendataan BG dan Hubungan Antar Instansi

3.3. SDM Pelaksana Pendataan BG

3.4. Pembiayaan Pendataan BG

3.5. Sistem Pendataan BG yang Digunakan

BAB IV – HASIL

PARTISIPASI DALAM

TOT DI PUSAT

4.1. Maksud dan Tujuan

4.2. Waktu dan Tempat

4.3. Notulensi

4.4. Daftar Hadir

4.5. Materi Tayangan

4.6. Dokumentasi Kegiatan

4.7. Kesimpulan Hasil Kegiatan

BAB V – HASIL

PARTISIPASI DALAM

DISEMINASI DI

PROVINSI

5.1. Maksud dan Tujuan

5.2. Waktu dan Tempat

5.3. Notulensi

5.4. Daftar Hadir

5.5. Materi Tayangan

5.6. Dokumentasi Kegiatan

5.7. Kesimpulan Hasil Kegiatan

Laporan Akhir Kegiatan Kontraktual Pendataan BGMUATAN RINCIAN MUATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I –

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Ruang Lingkup

1.5. Keluaran

BAB II –

PEMAHAMAN

MENGENAI

2.1. Dasar Hukum Pendataan BG

2.2. Konsep Umum Pendataan BG

Page 107: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 11D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

MUATAN RINCIAN MUATAN

PENDATAAN BG

2.3. Penjabaran Data Bangunan Gedung

2.4. Tata Cara Pendataan BG

2.5. Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung

BAB III - KONDISI

EKSISTING

PENDATAAN BG DI

DAERAH

3.1. Praktek Penyelenggaraan Pendataan BG

3.2. Kelembagaan Pendataan BG dan Hubungan Antar Instansi

3.3. SDM Pelaksana Pendataan BG

3.4. Pembiayaan Pendataan BG

3.5. Sistem Pendataan BG yang Digunakan

BAB IV – HASIL

INSTALASI ALAT

PENUNJANG

4.1. Waktu & Tempat

4.2. Pelaksana

4.3. Spesifikasi Teknis Peralatan

4.4. Permasalahan

4.5. Hasil Kegiatan

BAB V – HASIL

PELATIHAN DI

DAERAH

5.1. Maksud dan Tujuan

5.2. Waktu dan Tempat

5.3. Notulensi

5.4. Daftar Hadir

5.5. Materi Tayangan

5.6. Dokumentasi Kegiatan

5.7. Kesimpulan Hasil Kegiatan

BAB VI – HASIL

PELAKSANAAN

PENDATAAN BG

6.1. Waktu & Tempat

6.2. Pelaksana

6.3. Rekapitulasi Hasil Pendataan

6.4. Permasalahan

6.5. Hasil Kegiatan

LAMPIRAN 1 – DATABASE BG HASIL PENDATAAN

LAMPIRAN 2 – REKAPITULASI MONITORING KINERJA

Page 108: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 12D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

LAMPIRAN-2. PROSIDING PELAKSANAAN ACARAMUATAN RINCIAN MUATAN

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I – PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Sasaran

1.4. Metodologi

1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

1.6. Rekapitulasi Pelaksanaan Acara

BAB II – LAPORAN HASIL

PELAKSANAAN ACARA

Ketentuan:

1. Partisipasi pada setiap acara di Pusat, rincian muatan yang

dilaporkan meliputi:

a. Maksud dan Tujuan

b. Waktu dan Tempat

c. Resume Acara

d. Dokumentasi Acara

2. Penyelenggaraan/Partisipasi pada Acara di Provinsi,

rincian muatan yang dilaporkan meliputi:

a. Maksud dan Tujuan

b. Waktu dan Tempat

c. Notulensi

d. Daftar Hadir

e. Materi Tayangan

f. Dokumentasi Kegiatan

g. Lampiran – Produk Keluaran Tahap Ini

3. Penyelenggaraan setiap Acara Pembahasan / FGD /

Pelatihan sesuai arahan dalam KAK dan RAB, rincian

muatan yang dilaporkan meliputi:

a. Maksud dan Tujuan

b. Waktu dan Tempat

c. Notulensi

d. Daftar Hadir

e. Materi Tayangan

f. Dokumentasi Kegiatan

g. Lampiran – Produk Keluaran Tahap Ini

BAB III – PENUTUP3.1. Kesimpulan

3.2. Rekomendasi

Page 109: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 13D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

LAMPIRAN-3. FORMAT PEMANTAUAN KEGIATAN

L3.1. Borang (Form) Isian Pemantauan Kegiatan Swakelola

Penyusunan dan Legalisasi Perbup/WalBorang (Form) Isian Awal (Saat Rakorwal di Pusat)

NO URAIAN ISIAN

I DATA RESPONDEN

1 Nama Responden ………………………………………………..2 Jabatan ………………………………………………..3 Provinsi ………………………………………………..4 Instansi ………………………………………………..5 No. Telepon ………………………………………………..6 Email ………………………………………………..

II DATA KEGIATAN

1 Nama Kegiatan ………………………………………………..2 Bentuk Kegiatan Swakelola3 Daerah Difasilitasi (1 Kab/Kota) ………………………………………………..4 Durasi ………………………………………………..5 Nilai ………………………………………………..6 Tanggal Mulai ………………………………………………..7 Tanggal Selesai ………………………………………………..

III DATA TIM SWAKELOLA & KONSULTAN

1 Susunan Tim Swakelola Provinsia) Ketua ……………….b) Sekretaris ……………….c) Anggota

a) ……………………………………………. (nama)b) ……………………………………………. (nama)c) ……………………………………………. (nama)dst

2 Konsultan Individuala) Nama ………………………………………………..

b) Strata Pendidikan ………………………………………………..

c) Bidang Keahlian ………………………………………………..

d) No. HP ………………………………………………..

e) Email ………………………………………………..

IV RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

1 Diseminasi Provinsi …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

2 Pembahasan Raperbup/wal …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

3 Pembahasan Laporan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

V RENCANA PENYELESAIAN PRODUK

1 Laporan Pendahuluan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

2 Laporan Akhir …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

3 PKS …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

4 SK Tim Penyusunan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

5 Raperbup/Wal …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

Page 110: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 14D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO URAIAN ISIAN

6 Target Penetapan Perbup/Wal …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

VI PERMASALAHAN

Uraikan Identifikasi Permasalahan Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal yang Dihadapi atau Diperkirakan Akan Dihadapi

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VII SOLUSI

Uraikan Identifikasi Solusi sebagai Solusi terhadap Permasalahan dalam Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

Borang (Form) Isian Pemantauan Progress Kegiatan

NO URAIAN ISIAN

I DATA RESPONDEN

1 Nama Responden ………………………………………………..2 Jabatan ………………………………………………..3 Provinsi ………………………………………………..4 Instansi ………………………………………………..5 No. Telepon ………………………………………………..6 Email ………………………………………………..

II PEMANTAUAN TERKAIT PROSES

1 Diseminasi Provinsia) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

2 Pembahasan Raperbup/wala) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

3 Pembahasan Laporana) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

III PEMANTAUAN TERKAIT SUBSTANSI

1 Ketentuan IMBa) Ketersediaan Substansi Tidak Ada Ada

b) Jumlah Pasal ……………………………

c) Kesesuaian Kurang Sesuai Model Penambahan

2 Ketentuan SLFa) Ketersediaan Substansi Tidak Ada Ada

b) Jumlah Pasal ……………………………

Page 111: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 15D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO URAIAN ISIAN

c) Kesesuaian Kurang Sesuai Model Penambahan

3 Ketentuan TABGa) Ketersediaan Substansi Tidak Ada Ada

b) Jumlah Pasal ……………………………

c) Kesesuaian Kurang Sesuai Model Penambahan

4 Ketentuan Pendataan BGa) Ketersediaan Substansi Tidak Ada Ada

b) Jumlah Pasal ……………………………

c) Kesesuaian Kurang Sesuai Model Penambahan

5 Ketentuan Kelembagaana) Ketersediaan Substansi Tidak Ada Ada

b) Jumlah Pasal ……………………………

c) Kesesuaian Kurang Sesuai Model Penambahan

6 Ketentuan Pembiayaana) Ketersediaan Substansi Tidak Ada Ada

b) Jumlah Pasal ……………………………

c) Kesesuaian Kurang Sesuai Model Penambahan

IV PEMANTAUAN TERKAIT PRODUK

1 Laporan Pendahuluan ………………………… (tgl, bln, thn)

2 Laporan Akhir ………………………… (tgl, bln, thn)

3 PKS ………………………… (tgl, bln, thn)

4 SK Tim Penyusunan ………………………… (tgl, bln, thn)

5 Raperbup/Wal ………………………… (tgl, bln, thn)

6 Target Penetapan Perbup/Wal ………………………… (tgl, bln, thn)

V PERMASALAHAN

Uraikan Identifikasi Permasalahan Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal yang Dihadapi atau Diperkirakan Akan Dihadapi

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VI SOLUSI

Uraikan Identifikasi Solusi sebagai Antisipasi terhadap Permasalahan dalam Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VII CEKLIS PENGUMPULAN DOKUMEN

1 Laporan Pendahuluan Belum Sudah (Soft file)

2 Laporan Akhir Belum Sudah (Soft file)

3 PKS Belum Sudah (Soft file)

4 SK Tim Penyusunan Belum Sudah (Soft file)

5 Raperbup/Wal Belum Sudah (Soft file)

6 Target Penetapan Perbup/Wal Belum Sudah (Soft file)

Page 112: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 16D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

L.3.2. Borang (Form) Isian Pemantauan Kegiatan Swakelola

Pendampingan Implementasi IMB, SLF dan TABGBorang (Form) Isian Awal (Saat Rakorwal di Pusat)

NO URAIAN ISIAN

I DATA RESPONDEN

1 Nama Responden ………………………………………………..2 Jabatan ………………………………………………..3 Provinsi ………………………………………………..4 Instansi ………………………………………………..5 No. Telepon ………………………………………………..6 Email ………………………………………………..II DATA KEGIATAN

1 Nama Kegiatan ………………………………………………..2 Bentuk Kegiatan Swakelola3 Daerah Difasilitasi (1 Kab/Kota) ………………………………………………..4 Durasi ………………………………………………..5 Nilai ………………………………………………..6 Tanggal Mulai ………………………………………………..7 Tanggal Selesai ………………………………………………..III DATA TIM SWAKELOLA & KONSULTAN

1 Susunan Tim Swakelola Provinsia) Ketua ……………….b) Sekretaris ……………….c) Anggota

a) ……………………………………………. (nama)b) ……………………………………………. (nama)c) ……………………………………………. (nama)dst

2 Konsultan Individuala) Nama ………………………………………………..

b) Strata Pendidikan ………………………………………………..

c) Bidang Keahlian ………………………………………………..

d) No. HP ………………………………………………..

e) Email ………………………………………………..

IV RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

1 Diseminasi Provinsi …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

2 Pelatihan IMB …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

3 Pelatihan Pengkaji Teknis & TABG …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

4 Monitoring Implementasi IMB, SLF & TABG …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

5 Pembahasan Laporan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

V RENCANA PENYELESAIAN PRODUK

1 Laporan Pendahuluan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

2 Laporan Akhir …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

3 Materi Pelatihan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

4 Prosiding Pelatihan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

5 Hasil Monitoring Implementasi …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

VI PERMASALAHAN

Page 113: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 17D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO URAIAN ISIAN

Uraikan Identifikasi Permasalahan Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG yang Dihadapi atau Diperkirakan Akan Dihadapi

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VII SOLUSI

Uraikan Identifikasi Solusi sebagai Antisipasi terhadap Permasalahan dalam Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

Borang (Form) Isian Pemantauan Progress Kegiatan

NO URAIAN ISIAN

I DATA RESPONDEN

1 Nama Responden ………………………………………………..2 Jabatan ………………………………………………..3 Provinsi ………………………………………………..4 Instansi ………………………………………………..5 No. Telepon ………………………………………………..6 Email ………………………………………………..

II PEMANTAUAN TERKAIT PROSES

1 Diseminasi Provinsia) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

2 Pelatihan IMB, SLF dan TABG

a) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

3 Monitoring Implementasi IMB, SLF & TABGa) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

4 Pembahasan Laporana) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

III PEMANTAUAN TERKAIT SUBSTANSI

1 Materi Pelatihan IMBa) Ketentuan Umum IMB Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

b) Proses Penerbitan IMB Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

Page 114: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 18D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO URAIAN ISIAN

c) Pemeriksaan Permohonan IMB Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

d) Penghitungan Retribusi IMB Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

e) Persyaratan Permohonan IMB Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

2 Materi Pelatihan SLFa) Ketentuan Umum SLF Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

b) Proses Penerbitan SLF Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

c) Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

d) Pemeriksaan Berkala Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

e) Proses Perpanjangan SLF Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

3 Materi Pelatihan TABGa) Ketentuan Umum TABG Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

b) Pembentukan TABG Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

c) Penugasan TABG Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

d) Pengesahan Rentek Oleh TABG Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

e) Tata Tertib Tugas TABG Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

IV PEMANTAUAN TERKAIT PRODUK

1 Laporan Pendahuluan ………………………… (tgl, bln, thn)

2 Laporan Akhir ………………………… (tgl, bln, thn)

3 Materi Pelatihan ………………………… (tgl, bln, thn)

4 Prosiding Pelatihan ………………………… (tgl, bln, thn)

5 Hasil Monitoring Implementasi ………………………… (tgl, bln, thn)

V PERMASALAHAN

Uraikan Permasalahan Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG yang Dihadapi atau Diperkirakan Akan Dihadapi

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VI SOLUSI

Uraikan Solusi sebagai Antisipasi terhadap Permasalahan dalam Pendampingan Implementasi IMB, SLF, TABG

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VII CEKLIS PENGUMPULAN DOKUMEN

1 Laporan Pendahuluan Belum Sudah (Soft file)

2 Laporan Akhir Belum Sudah (Soft file)

3 Materi Pelatihan Belum Sudah (Soft file)

4 Prosiding Pelatihan Belum Sudah (Soft file)

5 Hasil Monitoring Implementasi Belum Sudah (Soft file)

Page 115: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 19D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

L.3.3. Borang (Form) Isian Pemantauan Kegiatan Swakelola

Monev Implementasi Perda BGBorang (Form) Isian Awal (Saat Rakorwal di Pusat)

NO URAIAN ISIAN

I DATA RESPONDEN

1 Nama Responden ………………………………………………..2 Jabatan ………………………………………………..3 Provinsi ………………………………………………..4 Instansi ………………………………………………..5 No. Telepon ………………………………………………..6 Email ………………………………………………..II DATA KEGIATAN

1 Nama Kegiatan ………………………………………………..2 Bentuk Kegiatan Swakelola3 Daerah yang Sudah Memiliki Perda BG ….. Kabupaten/Kota, sebutkan:

1. ………………………………………………..2. ………………………………………………..3. ………………………………………………..4. dst

4 Durasi ………………………………………………..5 Nilai ………………………………………………..6 Tanggal Mulai ………………………………………………..7 Tanggal Selesai ………………………………………………..III DATA TIM SWAKELOLA & KONSULTAN

1 Susunan Tim Swakelola Provinsia) Ketua ……………….b) Sekretaris ……………….c) Anggota

a) ……………………………………………. (nama)b) ……………………………………………. (nama)c) ……………………………………………. (nama)dst

2 Konsultan Individuala) Nama ………………………………………………..

b) Strata Pendidikan ………………………………………………..

c) Bidang Keahlian ………………………………………………..

d) No. HP ………………………………………………..

e) Email ………………………………………………..

IV RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

1 Diseminasi Provinsi …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

2 Kompilasi & Pengolahan Dokumen Perda BG …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

3 Survei Monitoring Implementasi Perda BG …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

4 Kompilasi Hasil Monev Implementasi Perda BG …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

5 Pembahasan Laporan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

V RENCANA PENYELESAIAN PRODUK

1 Laporan Pendahuluan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

2 Laporan Akhir …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

Page 116: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 20D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO URAIAN ISIAN

3 Kompilasi Dokumen Perda BG …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

4 Rekapitulasi Hasil Monev …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

5 Rekomendasi Implementasi …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

VI PERMASALAHAN

Uraikan Identifikasi Permasalahan Monev Implementasi Perda BG yang Dihadapi atau Diperkirakan Akan Dihadapi

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VII SOLUSI

Uraikan Identifikasi Solusi sebagai Antisipasi terhadap Permasalahan dalam Monev Implementasi Perda BG

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

Borang (Form) Isian Pemantauan Progress Kegiatan

NO URAIAN ISIAN

I DATA RESPONDEN

1 Nama Responden ………………………………………………..2 Jabatan ………………………………………………..3 Provinsi ………………………………………………..4 Instansi ………………………………………………..5 No. Telepon ………………………………………………..6 Email ………………………………………………..

II PEMANTAUAN TERKAIT PROSES

1 Diseminasi Provinsia) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

2 Kompilasi & Pengolahan Dokumen Perda BGa) Waktu ………………………………………………..

b) Pelaksana ………………………………………………..

c) Hasil Keluaran ………………………………………………..

3 Survei Monitoring Implementasi Perda BGa) Waktu ………………………………………………..

b) Pelaksana ………………………………………………..c) Hasil Keluaran ………………………………………………..

4 Kompilasi Monev Implementasi Perda BGa) Waktu ………………………………………………..

b) Pelaksana ………………………………………………..c) Hasil Keluaran ………………………………………………..

5 Pembahasan Laporana) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

Page 117: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 21D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO URAIAN ISIAN

III PEMANTAUAN TERKAIT SUBSTANSI

1 Monev Substansi Pengaturan dalam Perda BG Sudah Belum

2 Monev Kelembagaan Penyelenggaraan BG Sudah Belum

3 Monev Pemahaman Masyarakat Sudah Belum

4 Monev Penyelenggaraan BG Sudah Belum

IV PEMANTAUAN TERKAIT PRODUK

1 Laporan Pendahuluan ………………………… (tgl, bln, thn)

2 Laporan Akhir ………………………… (tgl, bln, thn)

3 Kompilasi Dokumen Perda BG ………………………… (tgl, bln, thn)

4 Rekapitulasi Hasil Monev ………………………… (tgl, bln, thn)

5 Rekomendasi Implementasi ………………………… (tgl, bln, thn)

V PERMASALAHAN

Uraikan Identifikasi Permasalahan Monev Implementasi Perda BG yang Dihadapi

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VI SOLUSI

Uraikan Solusi sebagai Antisipasi terhadap Permasalahan dalam Monev Implementasi Perda BG

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VII CEKLIS PENGUMPULAN DOKUMEN

1 Laporan Pendahuluan Belum Sudah (Soft file)

2 Laporan Akhir Belum Sudah (Soft file)

3 Kompilasi Dokumen Perda BG Belum Sudah (Soft file)

4 Rekapitulasi Hasil Monev Belum Sudah (Soft file)

5 Rekomendasi Implementasi Belum Sudah (Soft file)

Page 118: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 22D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

L.3.4. Borang (Form) Isian Pemantauan Kegiatan Kontraktual

Pendataan BGBorang (Form) Isian Awal (Saat Rakorwal di Pusat)

NO URAIAN ISIAN

I DATA RESPONDEN

1 Nama Responden ………………………………………………..2 Jabatan ………………………………………………..3 Provinsi ………………………………………………..4 Instansi ………………………………………………..5 No. Telepon ………………………………………………..6 Email ………………………………………………..II DATA KEGIATAN

1 Nama Kegiatan ………………………………………………..2 Bentuk Kegiatan Kontraktual3 Daerah Difasilitasi (1 Kab/Kota) ………………………………………………..4 Durasi ………………………………………………..5 Nilai ………………………………………………..6 Tanggal Mulai ………………………………………………..7 Tanggal Selesai ………………………………………………..III DATA TIM KONSULTAN

1 Nama Perusahaan ………………………………………………..2 Ketua Tim ………………………………………………..3 Susunan Tenaga Ahli

a) Ahli ………………. ………………………………………………..b) Ahli ………………. ………………………………………………..c) Ahli ………………. ………………………………………………..dst ………………………………………………..

4 No. HP (kontak Person) ………………………………………………..5 Email ………………………………………………..IV RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

1 Diseminasi Provinsi …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

2 TOT di Pusat …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

3 Instalasi Alat Penunjang …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

4 Pelatihan di Daerah …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

5 Pelaksanaan Pendataan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

6 Monitoring Kinerja …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

7 Pembahasan Laporan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

V RENCANA PENYELESAIAN PRODUK

1 Laporan Pendahuluan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

2 Laporan Antara …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

3 Laporan Akhir …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

4 Hasil Instalasi …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

5 Hasil Pelatihan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

6 Hasil Pendataan …………………………… (perkiraan tanggal, bulan, tahun)

Page 119: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 23D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO URAIAN ISIAN

VI PERMASALAHAN

Uraikan Identifikasi Permasalahan Pendataan BG yang Dihadapi atau Diperkirakan Akan Dihadapi

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VII SOLUSI

Uraikan Identifikasi Solusi sebagai Antisipasi terhadap Permasalahan dalam Pendataan BG

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

Borang (Form) Isian Pemantauan Progress Kegiatan

NO URAIAN ISIAN

I DATA RESPONDEN

1 Nama Responden ………………………………………………..2 Jabatan ………………………………………………..3 Provinsi ………………………………………………..4 Instansi ………………………………………………..5 No. Telepon ………………………………………………..6 Email ………………………………………………..

II PEMANTAUAN TERKAIT PROSES

1 Diseminasi Provinsia) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

2 TOT di Pusata) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

3 Instalasi Alat Penunjanga) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Pelaksana ………………………………………………..c) Hasil Keluaran ………………………………………………..

4 Pelatihan di Daeraha) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

5 Pelaksanaan Pendataana) Waktu ………………………………………………..

b) Pelaksana ………………………………………………..

c) Hasil Keluaran ………………………………………………..

6 Monitoring Kinerjaa) Waktu ………………………………………………..

Page 120: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 24D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

NO URAIAN ISIAN

b) Pelaksana ………………………………………………..

c) Hasil Keluaran ………………………………………………..

7 Pembahasan Laporana) Waktu & Tempat ………………………………………………..

b) Susunan Acara ………………………………………………..

c) Peserta yang Hadir ………………………………………………..

d) Hasil Kegiatan ………………………………………………..

III PEMANTAUAN TERKAIT SUBSTANSI

1 Pemahaman Umum SIMBG Versi 42 Pemahaman Instalasi SQL Server Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

3 Pemahaman Instalasi SQL Server Management Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

4 Pemahaman Konfigurasi ODBC Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

5 Pemahaman Instalasi SIMBGv4 Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

6 Pemahaman Penggunaan SIMBGv4 Kurang Dipahami Cukup Dipahami Sangat Dipahami

IV PEMANTAUAN TERKAIT PRODUK

1 Laporan Pendahuluan ………………………… (tgl, bln, thn)

2 Laporan Antara ………………………… (tgl, bln, thn)

3 Laporan Akhir ………………………… (tgl, bln, thn)

4 Hasil Instalasi ………………………… (tgl, bln, thn)

5 Hasil Pelatihan ………………………… (tgl, bln, thn)

6 Hasil Pendataan ………………………… (tgl, bln, thn)

V PERMASALAHAN

Uraikan Identifikasi Permasalahan Pendataan BG yang Dihadapi

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VI SOLUSI

Uraikan Solusi sebagai Antisipasi terhadap Permasalahan dalam Pendataan BG

………………………………………………..………………………………………………..………………………………………………..

VII CEKLIS PENGUMPULAN DOKUMEN

1 Laporan Pendahuluan Belum Sudah (Soft file)

2 Laporan Antara Belum Sudah (Soft file)

3 Laporan Akhir Belum Sudah (Soft file)

4 Hasil Instalasi Belum Sudah (Soft file)

5 Hasil Pelatihan6 Hasil Pendataan Belum Sudah (Soft file)

Page 121: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 25D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

LAMPIRAN-4. FORMAT PERJANJIAN KERJASAMA (untuk Kegiatan Swakelola Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal)

LOGO

KEMEN-

PUPR

LOGO

KAB/

KOTA

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

DAN

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA …………………………

PROVINSI …………………………

Nomor: …………………………

Nomor: …………………………

TENTANG

PENYUSUNAN DAN LEGALISASI PERATURAN BUPATI/WALIKOTA

TENTANG IMB, SLF, TABG DAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG

TAHUN ANGGARAN 2015

Pada hari ini, ……………, tanggal …………… bulan …………… tahun dua ribu lima belas (….. -….. - …..),

yang bertanda tangan di bawah ini:

I. ADJAR PRAJUDI : Direktur Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, berdasarkan

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

…/KPTS/M/2015 tanggal … …….2015 berkedudukan di Jalan Pattimura

Nomor 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak untuk dan

atas nama Direktorat Jenderal Cipta Karya, selanjutnya disebut PIHAK

KESATU.

II. ………. : Bupati/Walikota ………….. berkedudukan di ..........., Jalan .........

Nomor .............., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah

Page 122: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 26D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Kabupaten/Kota ........., berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

……….. Tahun ………. tentang ……………, selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA.

Dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin

Mendirikan Bangunan Gedung;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik

Fungsi Bangunan Gedung;

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli

Bangunan Gedung;

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2010 tentang Pedoman Teknis

Pendataan Bangunan Gedung;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota … Nomor … Tahun … tentang Bangunan Gedung.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-

hal sebagai berikut:

1. UU Nomor 28 Tahun 2002 dan PP 36 Tahun 2005 mengamanahkan penyelenggaraan

bangunan gedung dilakukan secara tertib administratif dan teknis, diantaranya adalah melalui

implementasi Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMB), Sertifikat Laik Fungsi (SLF), Tim Ahli

Bangunan Gedung (TABG) dan Pendataan Bangunan Gedung.

2. UU Nomor 23 Tahun 2014 mengamanahkan bahwa penyelenggaraan bangunan gedung

sebagai bagian dari Bidang Pekerjaan Umum merupakan Urusan Pemerintahan Konkuren yang

bersifat wajib dan merupakan pelayanan dasar.

3. Pasca ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten/Kota … Nomor … Tahun … tentang

Bangunan Gedung perlu ditindaklanjuti dengan pembentukan peraturan pelaksanaan

penyelenggaraan IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG sebagai landasan operasionalisasi.

4. Sesuai amanah PP 36 Tahun 2005, Pemerintah memiliki kewajiban melakukan pembinaan

teknis untuk membantu pemerintah kabupaten/kota dalam pembentukan pengaturan

penyelenggaraan bangunan gedung, yaitu dalam bentuk bantuan teknis pendampingan

penyusunan produk pengaturan.

5. Penetapan Peraturan Bupati/Walikota merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/kota.

6. Untuk mensinergikan pembinaan pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung dari

Pemerintah dan kewenangan pemerintah kabupaten/kota dalam penetapan peraturan

bupati/walikota, maka dalam pelaksanaan Penyusunan Dan Legalisasi Peraturan

Bupati/Walikota tentang IMB, SLF, TABG Dan Pendataan Bangunan Gedung Tahun Anggaran

2015, diperlukan kesepakatan antara Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

PARA PIHAK sepakat untuk membuat Perjanjian Kerjasama tentang Penyusunan Dan Legalisasi Peraturan

Bupati/Walikota Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan Bangunan Gedung Tahun Anggaran 2015

dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 123: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 27D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

BAB I

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

(1) Perjanjian Kerjasama ini dimaksudkan untuk menjadi acuan PARA PIHAK dalam melaksanakan

kegiatan Penyusunan Dan Legalisasi Peraturan Bupati/Walikota Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan

Bangunan Gedung.

(2) Perjanjian Kerjasama ini bertujuan untuk menghasilkan Peraturan Bupati/Walikota Tentang IMB, SLF,

TABG dan Pendataan Bangunan Gedung sebagai peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota …. Nomor … Tahun …. tentang Bangunan Gedung.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi:

1. Obyek Perjanjian Kerjasama;

2. Tugas dan Kewajiban PARA PIHAK;

3. Pembiayaan;

4. Jangka Waktu.

BAB III

OBYEK PERJANJIAN KERJASAMA

Pasal 3

Obyek Perjanjian Kerjasama ini meliputi:

(1) Penetapan Tim Penyusunan Rancangan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan

Bangunan Gedung;

(1) Pendampingan Penyusunan Rancangan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan

Bangunan Gedung;

(2) Fasilitasi Pembahasan Rancangan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan

Bangunan Gedung; dan

(3) Penetapan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan Bangunan Gedung.

BAB IV

TUGAS DAN KEWAJIBAN

Pasal 4

(1) PIHAK KESATU memiliki tugas dan kewajiban:

a. Menyediakan dana APBN untuk membiayai Pendampingan Penyusunan Rancangan Perbup/wal tentang

Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan Bangunan Gedung;

b. Memberikan fasilitasi pembahasan Rancangan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan

Pendataan Bangunan Gedung;

c. Menyediakan tenaga ahli individual untuk memfasilitasi pembahasan dan penyempurnaan hasil

pembahasan;

c. Memberikan pembinaan teknis, pemantauan, evaluasi dan supervisi pelaksanaan Penyusunan dan

Penetapan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan Bangunan Gedung.

Page 124: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 28D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

(2) PIHAK KEDUA memiliki tugas dan kewajiban:

a. Menetapkan Tim Penyusunan Rancangan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan

Bangunan Gedung sesuai ketentuan dalam Permendagri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Produk Hukum Daerah;

b. Menyediakan pembiayaan honor Tim tersebut melalui dana APBD;

c. Menyediakan kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan Rancangan Perbup/wal

tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan Bangunan Gedung;

d. Berpartisipasi aktif dalam pembahasan yang dilakukan dengan memberikan arahan, masukan dan

aspirasi terhadap substansi Rancangan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan

Bangunan Gedung; dan

e. Menetapkan Perbup/wal tentang Tentang IMB, SLF, TABG dan Pendataan Bangunan Gedung yang telah

dihasilkan.

BAB V

PEMBIAYAAN

Pasal 5

(1) Pembiayaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab PIHAK KESATU

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara yang dialokasikan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Pengembangan Kawasan

Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi …. , Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp.....;

(2) Pembiayaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab PIHAK KEDUA

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten/Kota ………………. .

BAB VI

JANGKA WAKTU

Pasal 6

(1) Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk Tahun Anggaran 2015.

(2) Pihak yang berniat untuk memperpanjang atau mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini sebelum

berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu memberitahukannya secara

tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat 2 (dua) bulan sebelum rencana untuk mengubah atau

menghentikan Perjanjian Kerjasama ini.

BAB VII

KEADAAN KAHAR

Pasal 7

(1) PARA PIHAK dapat menunda atau membebaskan tugas dan kewajiban masing-masing PIHAK bila

terjadi hal-hal diluar kekuasaan manusia/keadaan kahar.

(2) PIHAK yang mengalami keadaan kahar harus memberitahukan kepada PIHAK lainnya secara tertulis

selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah terjadinya keadaan kahar disertai bukti-

bukti yang layak adanya keadaan kahar dan akibat-akibatnya terhadap pelaksanaan kewajiban masing-

masing PIHAK.

(3) Keterlambatan memberitahukan terjadinya keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan

mengakibatkan tidak diterimanya alasan keadaan kahar.

Page 125: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 29D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

(4) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bencana alam (gempa bumi, banjir, taufan,

tanah longsor), sabotase, huru hara, pemberontakan yang jelas dinyatakan oleh instansi berwenang.

(5) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus ada hubungan sebab akibat secara

langsung dengan kerugian yang dialami PARA PIHAK yang dituangkan dalam Berita Acara yang

ditandatangani oleh PARA PIHAK.

BAB VIII

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 8

(1) Dalam hal terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, akan diselesaikan secara

musyawarah dan mufakat.

(2) Dalam hal upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka

PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya ke pengadilan yang disepakati PARA PIHAK.

BAB IX

PERUBAHAN

Pasal 9

(1) Perubahan terhadap Perjanjian Kerjasama ini akan diatur dalam perubahan yang disepakati PARA

PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.

(2) Dalam hal terdapat kebijakan pemerintah atau peraturan lain yang mengakibatkan perubahan dalam

pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, akan dibicarakan lebih lanjut oleh PARA PIHAK.

(3) Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini tidak akan terpengaruh dengan terjadinya pergantian

kepemimpinan di lingkungan PARA PIHAK.

BAB X

PENUTUP

Pasal 10

Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan, dan tahun

sebagaimana disebut pada awal Perjanjian Kerjasama, dibuat dalam rangkap 2 (dua), dan masing-masing

mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

ADJAR PRAJUDI …………………………………

Page 126: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 30D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

LAMPIRAN-5. FORMAT KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA

TENTANG TIM PENYUSUNAN RANCANGAN PERBUP/WAL(untuk Kegiatan Swakelola Penyusunan dan Legalisasi Perbup/Wal)

BUPATI/WALIKOTA .............

PROVINSI ...............................

KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA .............

NOMOR : ...........................

TENTANG

PENETAPAN TIM PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI/WALIKOTA

TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG, SERTIFIKAT LAIK FUNGSI, TIM AHLI

BANGUNAN GEDUNG DAN PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG

BUPATI/WALIKOTA ......................,

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan bangunan gedung harus dilaksanakan

secara tertib, sesuai dengan fungsinya, dan memenuhi persyaratan

administratif dan teknis bangunan gedung agar menjamin

keselamatan penghuni dan lingkungannya;

b. bahwa penyelenggaraan bangunan gedung di daerah sesuai Undang-

Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan

Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung, harus didasarkan pada peraturan daerah tentang

bangunan gedung;

c. bahwa sesuai ketentuan pembentukan tim penyusunan Rancangan

Peraturan Bupati/Walikota sebagaimana diatur pada pasal 22 ayat (3)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Keputusan

Bupati/Walikota tentang Rancangan Peraturan Bupati/Walikota

Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi, Tim

Ahli Bangunan Gedung Dan Pendataan Bangunan Gedung

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134,

Page 127: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 31D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58);

3. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERTAMA : Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota Tentang Izin

Mendirikan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi, Tim Ahli Bangunan

Gedung Dan Pendataan Bangunan Gedung adalah tim yang dibentuk untuk

satu tujuan tertentu yaitu melakukan penyusunan Rancangan Peraturan

Bupati/Walikota tersebut, dimana tim ini bersifat sementara sesuai jangka

waktu yang ditetapkan.

KEDUA : Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota Tentang Izin

Mendirikan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi, Tim Ahli Bangunan

Gedung Dan Pendataan Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada

diktum PERTAMA, terdiri dari:

Penanggung Jawab : .............nama jelas (Bupati/Walikota)

Pembina : .................nama jelas (Sekretaris Daerah)

Ketua : .................nama jelas (Kepala SKPD Pemrakarsa)

Sekretaris : .................nama jelas (Kepala Bagian Hukum)

Anggota : 1. .................nama jelas (...................... jabatan)

2. .................nama jelas (...................... jabatan)

3. .................nama jelas (...................... jabatan)

4. dan seterusnya (SKPD Terkait sesuai Kebutuhan)

KETIGA : Tugas Pokok dan Fungsi Tim Penyusunan Rancangan Peraturan

Bupati/Walikota Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik

Fungsi, Tim Ahli Bangunan Gedung Dan Pendataan Bangunan Gedung

sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA, dapat dijelaskan sebagai

Page 128: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 32D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

berikut:

Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan penyusunan Rancangan

Peraturan Bupati/Walikota Tentang Izin Mendirikan

Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi, Tim Ahli

Bangunan Gedung Dan Pendataan Bangunan

Gedung sesuai alur proses dan sistematika muatan

yang telah diarahkan dengan prinsip-prinsip

koordinatif, akomodatif dan tuntas.

Fungsi : 1. Penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan

dalam proses pelaksanaan kegiatan.

2. Penyusunan produk dan/atau dokumen sebagai

keluaran dari setiap tahapan kegiatan.

3. Penyelenggaraan pembahasan dan diskusi sesuai

tahapan proses pelaksanaan kegiatan.

4. Pelaksanaan koordinasi secara aktif dengan

Konsultan Pendamping dan Tim Teknis dari

Provinsi.

5. Berpartisipasi aktif dalam proses koordinasi dan

kolokium serta pemantauan dan evaluasi yang

dilakukan oleh Direktorat Bina Penataan

Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat.

KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada

diktum KETIGA, Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota

Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi, Tim Ahli

Bangunan Gedung Dan Pendataan Bangunan Gedung mengacu pada Buku

Panduan Kegiatan Percepatan Implementasi Peraturan Daerah tentang

Bangunan Gedung Tahun 2015 dan Buku Model Peraturan Bupati/Walikota

Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi, Tim Ahli

Bangunan Gedung Dan Pendataan Bangunan Gedung yang dipublikasikan

oleh Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

KELIMA : Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada

diktum KETIGA, Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota

Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi, Tim Ahli

Bangunan Gedung Dan Pendataan Bangunan Gedung akan didampingi

dengan Tim Swakelola dan Konsultan Individual yang dibentuk oleh Satuan

Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pengembangan Kawasan Permukiman

dan Penataan Bangunan Provinsi ....................

KEENAM : Masa tugas Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota

Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi, Tim Ahli

Bangunan Gedung Dan Pendataan Bangunan Gedung sebagaimana

dimaksud pada diktum PERTAMA, adalah selama satu tahun sejak

Page 129: 001-Panduan Kegiatan Implementasi Perda BG (Rev 24 Juli 2015)

L - 33D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

( D i r e k t o r a t B P B )

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATANPercepatan Implementasi Perda BG (IMB, SLF, TABG dan Pendataan BG) Pada Tahun 2015

diberlakukannya keputusan ini dan setelah selesainya produk akhir

Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tersebut.

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : .....................................

Pada tanggal : ....... .................. 2015

BUPATI/WALIKOTA ...........................

t.t.d.

(NAMA LENGKAP)