04. GAMBARAN UMUM WILAYAH - · PDF file22 GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN POTENSI DAERAH 3.1....
-
Upload
trinhtuyen -
Category
Documents
-
view
219 -
download
3
Transcript of 04. GAMBARAN UMUM WILAYAH - · PDF file22 GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN POTENSI DAERAH 3.1....
22
GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN POTENSI DAERAH 3.1. Gambaran Umum Wilayah 3.1.1. Letak Provinsi Bengkulu Provinsi Bengkulu terletak di sebelah Barat pegunungan Bulit Barisan. Luas
wilayah Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang 1.978.870 hektar atau 19.788,7
kilometer persegi. Wilayah Provinsi Bengkulu memenjang dari perbatasan Provinsi
Sumatera Barat sampai ke perbatasan Provinsi Lampung dan jaraknya lebih kurang 567
kilometer.
Ditinjau dari keadaan geografisnya, Provinsi Bengkulu terletak di antara 2 derajat
16 menit-3 derajat 31 menit Lintang Selatan dan 101 derajat 01 menit 103 derajat 41
menit Bujur Timur.
Provinsi Bengkulu di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat,
di sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan Provinsi Lampung, di
sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Indonesia dan di sebelah Timur berbatasan
dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan.
Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia pada garis
pantai sepanjang lebih kurang 525 kilometer. Bagian Timurnya berbukit-bukit dengan
dataran tinggi yang subur, sedangkan bagian Barat merupakan dataran rendah yang relatif
sempit, memanjang dari Utara ke Selatan serta diselang-selingi daerah yang
bergelombang.
III
23
Gambar 1. Peta Provinsi Bengkulu
Wilayah Administrasi Provinsi Bengkulu, terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kota,
yaitu : Kabupaten Bengkulu Utara dengan Ibukota Argamakmur luas wilayah mencapai
5.584,54 km2 (28,04 persen), Kabupaten Mukumuko dengan Ibukota Mukomuko luas
wilayah 4.036,70 km2 (20,40 persen), Kabupaten Kepahiang dengan Ibukota Kepahiang
luas wilayah 704,57 km2 (3,56 persen), Kabupaten Rejang Lebong dengan Ibukota Curup
luas wilayah 1.475,99 km2 (7,46 persen), Kabupaten Lebong dengan Ibukota Muara
Aman luas wilayah 1.929,24 km2 (9,75 persen), Kabupaten Seluma dengan Ibukota
Seluma luas wilayah mencapai 2.400,44 km2 (12,13 persen), Kabupaten Bengkulu
Selatan dengan Ibukota Manna luas wilayah mencapai 1.179,65 km2 (5,96 persen),
Kabupaten Kaur dengan Ibukota Kaur luas wilayah 2,369,05 km2 (11,97 persen), dan
Kota Bengkulu dengan Ibukota Bengkulu luas wilayah 144,52 km2 (0,73 persen).
24
3.1.2. Keadaan Tanah
3.1.2.1. Geologis
Komposisi tekstur tanah di Provinsi Bengkulu didomonasi oleh komposisi halus
seluas 1.201.529 ha (60,72 persen), diikuti berturut-turut oleh tekstur sedang seluas
469.247 ha (23,71 persen), tekstur agak kasar-kasar seluas 268.775 ha (13,58 persen),
dan tekstur agak halus seluas 39.319 ha (1,99 persen) (Tabel 2).
Tabel 2. Komposisi Tekstur Tanah di Provinsi Bengkulu
No
Tekstur Tanah
Luas (ha)
Persentase (persen)
1. Halus 1.201.529 60,72
2. Agak Halus 39.319 1,99
3. Sedang 469.247 23,71
4. Agak kasar-kasar 268.775 13,58
Jumlah 1.978.870 100.00
Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun 2007
Jenis tanah di Provinsi Bengkulu terdiri dari : tanah Organosol dengan komposisi
1,48 persen, tanah Alluvial dengan komposisi 5,15 persen, tanah Regosol dengan
komposisi 3,58 persen, tanah Assosiasi Podsolik Merah Kuning-Latosol dengan
komposisi 41,22 persen, Latosol dengan kompoisi 20,81 persen, Andosol dengan
komposisi 6,56 persen, Assosiasi Andosol-Regosol 6,0 persen, Assosiasi Podsolik –
Coklat-Podsolik-Litosol dengan komposisi 15,21 persen.
3.1.2.2. Topografi
Berdasarkan topografinya Provinsi Bengkulu terletak pada tiga jalur, yaitu :
1. Jalur pertama
Daerah ini terletak pada ketinggian 0 -100 meter di atas permungkaan laut dan
diklasifikasikan sebagai daerah low land. Luas Provinsi Bengkulu mencapai
708.435 ha atau 35,80 persen.
25
2. Jalur kedua
Daerah ini terletak pada ketinggian 100 – 1000 meter di atas permukaan laut.
Posisinya berada di sebelah timur dari jalur pertama. Daerah tersebut merupakan
lereng pegunungan Bukit Barisan dan terklasifikasi sebagai daerah Bukit Range.
Provinsi Bengkulu dibagi dalam dua kelompok yaitu daerah dengan ketinggian
antara 100 – 500 meter dan ketinggian antara 500 – 1000 meter. Luas daerah yang
berada pada ketinggian antara 100 – 500 meter dari permungkaan laut mencapai
625.323 ha atau 31.60 persen, sedangkan yang berada pada ketinggian antara 500
-1000 meter dari permungkaan laut luasnya mencapai 405.688 ha atau 20,50
persen.
3. Jalur ketiga
Daerah ini terletak pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permungkaan
laut. Posisinya berada di sebelah timur jalur kedua sampai ke puncak pegunungan
Bukit Barisan. Daerah tersebut umumnya merupakan daerah kegiatan vulkanis
dan tektonis. Luas daerah pada ketinggian ini mencapai 239.924 ha atau 12,10
persen.
3.1.2.3. Flora dan Fauna
Hutan tropis Propinsi bengkulu memiliki sumber kekayaan flora dan fauna yang
dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Kekayaan flora hutan tropis Propinsi
Bengkulu yang sudah terkenal dan telah menjadi objek wisata hutan adalah bunga
Raflesia Arnoldi yang terdapat di hutan Propinsi Bengkulu.
Kekayaan flora lain yang juga cukup menarik dan berpotensi untuk dijadikan
objek wisata hutan karena kelangkaannya, yaitu bunga anggrek Vanda, bunga Bangkai,
dan kayu Merbabu. Sementara itu, kekayaan fauna yang berpotensi untuk dikembangkan
menjadi objek wisata adalah harimau Sumatera, Siamang, Tapir, Kerbau Liar, Rusa, serta
penangkaran gajah Sumatera.
26
3.1.2.4. Sungai
Di Propinsi Bengkulu mengalir lebih kurang 130 sungai dan anak sungai. Sungai
–sungai yang mengalir di Provinsi Bengkulu bermuara ke Samudera Indonesia. Sesuai
dengan kondisi topografinya yang berbukit-bukit dan terjal, aliran sungai di Provinsi
Bengkulu umumnya deras dan berjeram, sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai
sumber pembangkit listrik tenaga air berskala kecil (mikro), yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga maupun untuk kegiatan usaha rumah tangga di
daerah sekitar aliran sungai.
3.1.3. Keadaan Iklim
Tipe iklim berdasarkan klasifikasi Schmid-Ferguson di Provinsi Bengkulu secara
umum termasuk tipe A, kecuali disebelah Selatan Kecamatan Kepahiang Kabupaten
Rejang Lebong termasuk type B. Suhu udara di Kota Bengkulu relatif sama dengan kota
lainnya dipinggiran pantai di Indonesia. Berdasarkan stasiun Klimatologi Pulau Baai
Kota Bengkulu, keadaan iklim di Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada Tabel 3.
Rata-rata jumlah curah hujan di Provinsi Bengkulu adalah antara 3.000-4.000
mm/tahun dan jumlah hari hujan rata-rata 130-200 hari/tahun, dengan bulan basah
sepanjang tahun. Menurut Schmid dan Ferguson pada umumnya type iklim di Provinsi
Bengkulu termasuk type A dengan ciri nilai kurang dari 14 persen (Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, 2008).
Tabel 3. Keadaan Iklim Berdasarkan Unsur Iklim di Provinsi Bengkulu tahun 2008
Unsur Iklim Maksimum Minimum Rata-rata
Suhu Udara/bulan (Co) 32.3 21.9 26.3
Kelembaban Udara (persen) 87 80 .84.1
Jumlah Hari hujan/bulan (hari) 26 4 15.7
Curah hujan (mm/tahun) 607 1 218.9
Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun 2007 Keterangan : Data berdasarkan stasiun metereologi Pulai Baai
27
3.1.4. Pemerintahan
Provinsi Bengkulu berdasarkan Administrasi Pemerintahan terdiri dari
Kabupaten/Kota terbagi dalam beberapa Kecamatan, dan Kecamatan terdiri dari beberapa
Desa/Kelurahan. Tahun 2006 di Propinsi Bengkulu terdapat 8 kabupaten dan 1 Kota, dan
99 kecamatan dan 1.278 Desa/Kelurahan. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan
Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Kabupaten/Kota di Propinsi Bengkulu
No Kabupaten Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kota Bengkulu Seluma Kaur Muko Muko Lebong Kepahyang
11 15 18 8 14 15 5 5 8
136 154 317 67 168 156 109 77 94
Jumlah 99 1.278
Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun 2007 3.2. Potensi Daerah 3.2.1. Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, di Provinsi Bengkulu
mempunyai luas areal untuk lahan sawah, secara keseluruhan adalah 106.822 ha, dari
luas tersedia, yang belum dimanfaatkan seluas 11.807 ha. Lahan seperti tersebut diatas
terdapat di areal irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, irigasi desa,
tadah hujan, pasang surut, lebak dan lainnya. Luas Panen, produksi dan produktifitas
palawija, sayuran dan buah-buahan, sampai dengan Tahun 2007 secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 5.
28
Tabel 5. Luas dan Produksi Palawija, Sayuran dan Buah-buahan Provinsi Bengkulu Tahun 2007 No Komoditi Luas Panen
(ha) Produksi
(ton) Produktifitas
(kw/ha) 1 Padi Sawah 108.562 438.891 40,43 2 Padi Ladang 15,291 31,578 20,65 3 Jagung 27.117 83.385 30,75 4 Kedelai 1.880 1.747 9,29 5 Kacang Tanah 5.477 5.430 9,91 6 Kacang Hijau 1.845 1.757 9,52 7 Ubi Kayu 6.614 76.924 116 8 Ubi Jalar 3.372 32.131 95 9 Sayur-sayuran 27.444 173.689 63,29 10 Buah-buahan 14.680 71.277 48,55
Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun 2007 Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu terus berupaya mengembangkan upaya-
upaya untuk meningkatkan produksi di sektor pertanian, khususnya beras. Namun masih
terdapat beberapa kendala utama yang dihadapai petani saat ini, seperti : kurangnya
pemakaian benih unggul bersertifikat serta langkanya pengadaan pupuk. Terbatasnya
teknologi pengolahan pasca panen merupakan salah satu faktor penyebab banyaknya
kehilangan hasil, disamping masalah klasik berkenaan dengan pemasaran hasil. Sasaran
indikatif luas tanam, luas panen dan produksi padi di Propinsi Bengkulu dapat dilihat
pada Tabel 6.
Tabel 6. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Panen dan Produksi Padi Sawah Provinsi Bengkulu Tahun 2007 No Kabupaten/Kota Luas Tanam
(Ha) Luas Panen
(Ha) Produksi
(Ton) 1 Bengkulu Utara 23.106 21.951 91.075 2 Bengkulu Selatan 13.936 13.239 54.929 3 Rejang Lebong 12.652 12.019 49.867 4 Kota Bengkulu 4.539 4.312 17.867 5 Muko-muko 12.232 11.620 48.211 6 Seluma 17.995 17.096 70.931 7 Kaur 9.123 8.667 35.959 8 Kepahiang 6.016 5.715 23.712 9 Lebong 17.407 16.637 68.618
Jumlah 117.006 111.156 461.186
Sumber : GP4GB di Provinsi Bengkulu Tahun 2007
29
Berdasarkan data tahun 2007, produksi beras Provinsi Bengkulu mencapai
278.009 ton. Dengan kebutuhan konsumsi masyarakat sebesar 242.978 ton, maka terjadi
surplus sebesar 34.977 ton. Perkembangan ketersediaan beras, berdasarkan produksi padi
dan jumlah penduduk kurun waktu 2004-2007 dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Perkembangan Ketersediaan Beras (ton) Berdasarkan Produksi Padi dan Jumlah Penduduk di Provinsi Bengkulu
No Uraian Tahun
2004 2005 2006 2007
1 Produksi Padi (ton) GKG 414.743 441.276 378.722 470.468
2 % Kenaikan 0.33 6.40 -14.18 24.34
3 Produksi Beras (Ton) 245.080 260.759 223.794 278.009
4 Jumlah Penduduk pertengahan Thn (Jiwa)
1.529.366 1.543.919 1.557.182 1.735.557
5 Konsumsi/Kap/Th (Kg) 140 140 140 140
6 Kebutuhan (Ton) 214.111 216.149 218.005 242.978
7 Surplus/Minus 30.969 44.610 5.789 34.977
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Bengkulu Tahun 2007
Provinsi Bengkulu memiliki lahan persawahan yang mendapat pengairan irigasi
baik mencapai 69.549 ha dari luas total lahan persawahan yang ada 106.822 ha. Di
beberapa daerah kabupaten, lahan tersebut berpotensi cukup besar untuk dikembangkan
menjadi pusat produksi padi. Pentingnya komoditas padi bagi masyarakat Bengkulu
dapat dilihat dari hasil studi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu yang bekerjasama
dengan beberapa Pemerintah Daerah Kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu,
menyimpulkan bahwa komoditas padi merupakan salah satu komoditas andalan
masyarakat Bengkulu yang dapat dilihat dari sumbangan terhadap pendapatan rumah
tangga dan serapan tenaga kerja.
30
3.2.2. Sektor Perkebunan
Sektor perkebunan akan dibagai dalam 3 bagian besar, yaitu : Perkebunan Rakyat,
Perkebunan Besar Swasta, Perkebunan Besar Negara.
3.2.2.1. Perkebunan Rakyat Jenis komoditi yang berpotensi dikembangkan di Propinsi Bengkulu antara lain :
Kopi, Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Cengkeh, Coklat, Aren, Lada, Kayu Manis, Pinang,
Vanili, Jahe, Nilam, Teh, Tembakau. Luas Areal dan Produksi dan Productivitas
Perkebunan Rakyat di Provinsi Bengkulu secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten/Kota
No Jenis Tanaman Keadaan Tanaan (ha) Produksi (Ton)
Produktivitas Rata-rata (Kg/Ha) TBM TM TTM/TR Jumlah
1. Kelapa Sawit 35.537 69.560 557 105.654 1.126.865,53 16.199,91
2. Karet 20.293 60.657 4.954 85.904 84.581,90 1.394,43
3. Kopi Robusta 9.188 83.950 13.769 106.907 62.941,59 749,43
4. Kopi Arabika 289 4.129 811 5.229 2.608,23 631,68
5. Kakao 9.940 3.096 634 13.670 2.351,63 759,57
6. Kelapa 1.708 5.601 1.189 8.498 7.055,49 1.259,68
7. Lada 3.649 5.573 939 10.161 3.690,24 662,16
8. Cengkeh 528 465 194 1.187 92,49 198,89
9. Aren 653 2.275 203 3.131 2.341,85 1.029,38
10. Kayu Manis 529 722 72 1.323 1.077,23 1.492,00
11. Pinang 820 1.427 101 2.348 754,54 528,76
12. Kapuk 127 331 52 510 120,85 365,11
13. Kemiri 477 1.739 77 2.293 1.049,21 603,34
14. Panili 35 53 10 98 15,72 296,60
15. Pala 29 6 - 35 0,90 150,00
16. Kapulaga 2 1 - 3 0,14 135,00
17. Jarak Pagar 880 72 1 - 103,00 1.430,56
18. Jahe 314 55 154 1 210 6.834,74
Jumlah - Total 84.739 239.661 23.564 348.114 1.296.703,05 Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu
31
Dari total 23.564 ha luasan perkebunan rakyat di Provinsi Bengkulu, Kabupaten
Bengkulu Utara dan Kabupaten Seluma merupakan dua kabupaten yang memiliki luasan
terbesar, yaitu : 6.455 ha dan 6.396 ha, sedangkan untuk 7 daerah tingkat II lainnya
mempunyai luasan yang berkisar antara 43 ha sampai dengan 2.720 ha. (Tabel 9).
Tabel 9. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten/Kota
No Lokasi Keadaan Tanaan (ha) Produksi (Ton)
Produktivitas Rata-rata (Kg/Ha) TBM TM TTM/TR Jumlah
1. Bengkulu Selatan 25.074 9.483 13.706 205 23.394 75.934,95
2. Rejang Lebong 41.740 8.264 24.645 2.140 35.049 22.451,88
3. Bengkulu Utara 62.869 14.639 60.348 6.455 81.442 334.456,57
4. Kaur 41.145 7.886 16.935 2.720 27.541 30.352,91
5. Seluma 76.553 9.707 55.238 6.396 71.341 261.279,66
6. Mukomuko 48.653 22.193 42.525 1.463 56.161 529.397,34
7. Lebong 13.218 2.440 5.074 2.561 10.075 3.690,95
8. Kepahiang 40.437 9.813 19.403 1.581 30.797 14.160.48
9. Kota Bengkulu 4.793 314 1.912 43 2.294 24.974,33
Jumlah - Total 374.483 84.739 239.661 23.564 348.114 1.296.703,05
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu 3.2.2.2. Perkebunan Besar 3.2.2.2.1. Perkebunan Besar Swasta Tabel 9. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta tahun 2007
No Lokasi Jenis Usaha
Keadaan Tanaan (ha) Produksi (Ton)
Produkti- Vitas
(Kg/Ha) TBM TM TTM/TR Jumlah 1. Bengkulu
Utara Kelapa Sawit Karet Kakao
1.932 288
-
23.968 7.217 3.045
10 545
3.559
25.910 8.050 6.604
435.019,20 12.088,48
3.197,25
18.150 1.675 1.050
2. Seluma Kelapa Sawit Kakao
535 -
6.328 518
- -
6.863 518
112.954,80 440,30
17.850 850
3. Mukomuko Kelapa Sawit Karet
2.157 153
26.192 168
200 -
28.549 321
471.456,00 268,80
18.000 1.600
4. Rejang Lebong
Kopi Arabika 85 15 - 100 10,50 700
5. Lebong Kopi Arabika Teh
10 125
307 825
198 -
515 950
268,63 1.237,50
875 1,500
Jumlah 5.285 68.583 4.512 78.380 Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu
32
3.2.2.2.2. Perkebunan Besar Negara Tabel 10. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara tahun 2007
No Lokasi Jenis Usaha
Keadaan Tanaan (ha) Produksi (Ton)
Produkti- Vitas
(Kg/Ha) TBM TM TTM/TR Jumlah 1. Seluma Kelapa Sawit
- Inti - Plasma
- -
587 2.989
- 1.170
587 4.159
10.389,90 -
17.700,00 -
Jumlah - 3.576 1.170 4.746 62.697,40 17.532,00 Karet - Inti - Plasma
- -
4.375 6.006
- 812
4.375 6.818
6.934,38 9.159,15
1.585,00 1.525,00
Jumlah - 10.381 812 11.193 16.093,53 1.521,97 2. Bengkulu
Utara Karet - Inti - Plasma
- -
1.858 4.486
- 691
1.858 5.177
2.926,35 6.729,00
1,575,00 1.500,00
Jumlah - 6.344 691 7.035 9.655,35 1.521,00 Jumlah - 20.301 2.673 22.974 88.446,28
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu 3.3 . Sektor Perternakan Peran masyarakat disektor perternakan umumnya dilaksanakan secara swadaya
murni masyarakat, sedangkan usaha ternak yang dikelola secara profesional, terbatas
pada usaha perternakan ayam potong.
Peluang bagi investor untuk berpartisivasi secara langsung dalam memberdayakan
peternakan di Provinsi Bengkulu adalah pengembangan penggemukkan sapi dan usaha
ternak ayam potong dan ayam petelur secara profesional, hal ini masih dimungkinkan
sekali mengingat permintaan akan daging dan telur semakin meningkat sesuai dengan
perkembangan jumlah penduduk.
Disamping usaha seperti tersebut di atas, investor dapat membuka usaha
pembuatan pakan ayam. Peluang ini perlu dimanfaatkan mengingat bahan baku
pendukung pembuatan pakan cukup tersedia. Dilain pihak harga pakan ayam yang
didatangkan dari luar Provinsi Bengkulu cukup mahal, dengan didirikannya pabrik
pembuatan pakan ayam, harga pakan ayam dapat lebih ekonomis/menguntungkan.
33
3.4. Sektor Kelautan dan Perikanan 3.4.1. Potensi Perikanan Laut Produksi ikan dan udang laut di Propinsi Bengkulu, pada saat ini baru untuk
pemenuhan kebutuhan sendiri. Hal ini mengingat upaya penangkap ikan laut baru
dilaksanakan di wilayah pesisir pantai. Ketidak mampuan penagkapan ikan sampai ke
ZEE disebabkan kurangnya sarana dan prasarana pendukung yang memadai berupa
kapal ikan yang modern.
Potensi sumber daya perikanan laut di Propinsi Bengkulu, berokasi dipantai barat
pulau Sumatera menghadap laut Hindia. Yang mempunyai pantai sepanjang 525 Km.
Tabel 15. Potensi Sumber Daya Perikanan Laut No. Jenis Ikan Potensi
(Ton/Th) 1 Ikan Demersal 27.000
2 Ikan Pelagis 85.000
3 Ikan Tuna 8.600
4 Ikan Cakalang 13.000
5 Ikan Karang 1.245
6 Ikan Tenggiri 4.000
7 Ikan Tongkol 3.800
8 Udang Lobster 320
9 Udang Karang 2.200
10 Cumi-cumi 169 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu
Untuk menggali potensi laut di Provinsi Bengkulu, masyarakat kelautan perlu
diberdayakan secara profesional. Untuk itu, investor perlu menyediakan sarana dan
prasarana pendukung proses penangkapan ikan laut di ZEE, khususnya untuk mencegah
agar ikan laut tidak cepat membusuk. Untuk kedepannya diperlukan juga pabrik batu es
dan pabrik pengolahan ikan segar baik yang berskala besar maupun sedang.
34
3.4.2. Potensi Perikanan Air Tawar Usaha budi daya pengembangan perikanan air tawar di Provinsi Bengkulu, pada
umumnya dilaksanakan melalui tambak, keramba, sawah dan perairan umum. Luas areal
sumber daya perikanan air tawar yang masih dapat dimanfaatkan adalah 50.867,5 ha.:
dengan rincian di kab.Bengkulu Utara dan Muko-muko adalah seluas 14.106,25 ha; di
Kab. Seluma, Bengkulu Selatan dan kaur seluas 19.545 ha; dan di kab. Kepahyang,
Rejang Lebong dan Lebong seluas 10.000 ha.
Lahan yang tersedia sangat produktif untuk diberdayakan secara maksimal dan
profesional. Sebagai pendukung untuk melaksanakan usaha budi daya ikan air tawar, di
Provinsi Bengkulu tersedia bahan baku untuk pembuatan pakan ikan. Untuk itu investor
dapat membuka lapangan kerja untuk usaha pembuatan pakan ikan.
3.5 Sektor Industri
Sektor Industri di Provinsi Bengkulu, belum cukup optimal dalam menggerakkan
roda pembangunan. Sampai dengan saat ini (2009), Industri besar yang ada di Provinsi
Bengkulu hanya 1 unit. Sedangkan untuk indutri kecil ada sebanyak 205 unit. Adapun
unit industri yang dapat dikembangkan dalam wilayah Provinsi Bengkulu antara lain
adalah :
1. Industri makanan dan minuman 2. Industri Pakaian Tradisional 3. Industri Perdagangan sandang pangan 4. Industri Batu Akik 5. Indutri Bubuk kopi dan pengolahan buah-buahan 6. Industri Minyak kelapa/minyak goreng 7. Industri Pengolahan Karet mentah 8. Industri Tepung Tapioka 9. Industri Kerajinan kayu, bambu dan rotan 10. Industri Pisang salai, dan tepung pisang 11. Indutri Rotan 12. Industri pemanfaatan limbah kayu 13. Industri Crum Rubber 14. Industri margarin Kelapa dan Sawit 15. Industri tepung Jahe 16. Industri Gula Semut 17. Industri pengawetan buah-buah dan sayuran 18. Indutri teh
35
3.6. Sektor Pertambangan
Provinsi Bengkulu banyak mengadung Sumber Daya mineral berupa galian :
Golongan A (bahan galian strategis); golongan B (bahan galian vital); golongan C (bahan
galian industri dan bahan bangunan).
Pada saat ini sebagian beasr dari potensi bahan galian yang terdapat di Provinisi
Bengkulu telah diketahui baik jenis maupun indikasi pembayarannya. Kegiatan
pengusahaan pertambangan di Bengkulu saat ini didominasi oleh pengusahaan bahan
galian strategis seperti batu bara, dikarenakan potensinya di Prov. Bengkulu mempunyai
prospek yang baik untuk dikembangkan, hal ini dilihat dari jumlah cadangan terukur
batubara sebesar +/- 122.913.304 ton, dengan cadangan yang layak tambang sejumlah
+/- 101.087.376,83 ton. Pemasaran batubara saat ini selain untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri, juga untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke negara-negara Asia seperti
Jepang, India, dan Malaysia.
Untuk sektor energi, pada zone cekungan Bengkulu diperkirakan memiliki cadangan
minyak sebesar 500 sampai 1.000 MMSTB (Million Stock Tank Barrel) dan gas bumi
sebesar 1.000 smpai 10.000 BSF (Billion Standarrt Cubic Feet) serta panas bumi 1.150
MWE dan masih diperlukan eksplorasi detail. Untuk bahan galian golongan B (bahan
galian vital) seperti : emas, besi tembaga dan belerang, yang sudah dieksploitasi baru
berupa bahan galian emas yang dilakukan oleh penambangan rakyat.
Untuk material emas dan mineral pengikutnya (DMP) pernah dieksploitasi dengan
sistem Kontrak Karya Pertambangan Umum oleh PT. Lusang Mining sejak tahun 1985
sampai dengan 1995.
Adapun besar cadangan emas di Lebong Tandai (berdasarkan data PT. Lusang
Mining tahun 1995) adalah :
Cadangan terukur (prove) : 16.674 ton
Cadangan terunjuk (Provable) : 53.590 Ton
Cadangan tereka (possible) : 1.476.000 ton
Adapun potensi bahan galian yang terdapat di Provinsi Bengkulu dan mempunyai
prospek yang baik untuk dikmbangkan adalah sebagai berikut :
36
1. Golongan A (strategis) - Batu Bara - Bitumen Cair - Minyak dan Gas Bumi - Panas Bumi
2. Golongan B (Vital) - Emas dan perak - Pasir Besi - Tembaga - Timbal - Belerang - Kristal Kuarsa
3. Golongan C (industri dan bangunan) - Andesit - Obsidian - Granit - Perlit - Batu gamping - Batu Apung - Bnetoit - Zeolit - Kaolin - Trass - Piropilit - Phospat - Lempung. (Secara rinci dapat dilihat pada Peluang Investasi Prov.
Bengkulu, Bappeda) 3.7. Sektor Pariwisata
Setor Pariwisata merupakan peluang unggulan ketiga setelah sektor kelautan/perikanan dan pertambangan. Beragam jenis objek pariwisata yang dimiliki Provinsi Bengkulu tersebar diberbagai tempat di daerah Tingkat II.
Potensi pariwisata yang banyak dikunjungi dan mempunyai potensi untuk
dikembangkan di Prov. Bengkulu adalah :
1. Benteng Malborough, Tugu Thomas Parr, Tugu Hamilton, Pecinan. 2. Pantai Panjang dan Nala 3. Pantai Pasir Putih 4. Pantai Tapak Padri dan Jakat 5. Rumah Pengasingan Bung karno 6. Makam Pahlawan Sentot Alibasyah 7. Pulau Enggano 8. Taman Buru Gunung Nana’ua
37
9. Danau Gedang 10. Pemandian Gunung Selan 11. Pantai Lais 12. Pantai Muko-muko dan Benteng Anne 13. Pantai Pasar bawah 14. Pantai Bengkenag 15. Muara Kedurang 16. Pantai Linau 17. Pantai Way Hawang 18. Pantai Dayang Pandan 19. Danau Mas Harun Bastari 20. Suban Air Panas 21. Bukit Kaba 22. Danau Tes 23. Perkebunan Teh Kabawetan 24. Air Kopras 25. Air Terjun Air Simpang 26. Air terjun Semiang 27. Air Terjun Embong Baru.
3.8. Potensi Aliran Sungai Musi
Saat ini potensi air Sungai Musi sudah dimanfaatkan untuk pembangkit Listrik
Tenaga Air dengan daya terpasang 3 x 70 MW (210 MW), produksi energi per tahun
1.140 Gwh.