06- Karbohidrat
-
Upload
rama-danu-saputra -
Category
Documents
-
view
111 -
download
2
description
Transcript of 06- Karbohidrat
KARBOHIDRAT BIOMOLEKUL
Dirangkum oleh : Ami Soewandi J.S. Tutuk B. Soewandi
Karbohidrat
Disintesis dalam tanaman menggunakan sinar matahari untuk mengubah CO2 dan H2O menjadi glukosa dan O2.
Bentuk polimernya misalnya : pati dan selulosa.
Kebanyakan golongan gula mempunyai rumus Cn(H2O)n, “hydrate of carbon.”
2
Penggolongan Karbohidrat
Monosakarida atau gula sederhana
polihidroksialdehid atau aldosa
polihidroksiketon atau ketosa
Disakarida dapat dihidrolisis menjadi dua monosakarida.
Polisakarida terhidrolisis menjadi banyak unit monosakarida. E.g., pati dan selulosa mempunyai > 1000 unit glukosa.
3
Monosakarida
Digolongkan menjadi:
aldosa atau ketosa
jumlah rantai karbon
konfigurasi atom karbon kiral yang paling jauh dari
gugus karbonil
4
Gula D dand L
Gula seri D diturunkan dari bentuk putar-kanan
(+) gliseraldehid.
Gula seri L diturunkan dari bentuk putar-kiri
(-) gliseraldehid.
5
Keluarga D-Aldosa
6
Keluarga D-Ketosa
7
Soal Latihan
• Golongkan senyawa gula berikut (e.g. glukosa adalah aldoheksosa)
• Apakah senyawa gula berikut yermasuk seri D/L ?
• Gambar struktur rantai terbuka dari :
1. ketotetrosa 2. ketopentosa
3. deoksialdoheksosa 4. gula amino 5-C
CH2OH
OHH
O
OHH
CH2OH
CH2OH
O
CH2OH
CHO
HHO
HHO
HHO
OHH
H
CH2OH
OH
b ca
CHO
HO H
H OH
H OH
HO H
CH2OH
CHO
OHH
HHO
OHH
CH2OH
CH2OH
O
OHH
HHO
CH2OH
CH2OH
O
HHO
OHH
OHH
CH2OH
b c da
8
Eritro dan Treo
Istilah untuk diastereomer mengandung dua atom C
kiral berurutan, tanpa ujung simetrik.
Untuk molekul simetrik, dipakai istilah meso atau d,l.
9
Epimer
Senyawa gula yang hanya berbeda pada
stereokimia dari satu atom karbon kiral.
10
Struktur Siklik pada Glukosa
Hemiasetal siklik dari glukosa terbentuk oleh reaksi dari
-CHO dengan -OH pada C5.
11 D-glukopiranosa
12
Proyeksi Haworth
Proyeksi Fischer
Struktur Siklik pada Fruktosa
Hemiasetal siklik terbentuk oleh reaksi antara C=O
pada C2 dengan -OH pada C5.
13
D-fruktofuranosa
Anomer
14
Berbeda pada posisi gugus –OH anomerik.
-OH anomerik ke bawah (trans terhadap CH2OH) anomer-a
-OH anomerik ke atas (cis terhadap CH2OH) anomer-b
Pada anomer-b glukosa semua substituen pada posisi ekuatorial
sehingga anomer-b lebih stabil daripada anomer-a
Bila konfigurasi OH anomerik belum diketahui, dinyatakan dengan
garis gelombang
Interkonversi proyeksi Fischer dan rumus Haworth dapat dilakukan
dengan mudah (slide berikutnya)
Monosakarida cincin-6 dinyatakan sebagai piranosa Monosakarida cincin-6 dinyatakan sebagai furanosa
mis. glukosa cincin-6 disebut glukopiranosa
glukosa cincin-5 disebut glukofuranosa
15
Macam-macam
cara penulisan
struktur glukosa
Rumus proyeksi Fischer
Rumus Haworth
Konfigurasi ruang
16
Mutarotasi
17
Glukosa juga disebut
dekstrosa; putar-kanan.
Perubahan besarnya harga rotasi spesifik [a]
Disebabkan adanya kesetimbangan bentuk rantai terbuka
dengan anomer-a dan anomer-b (dalam larutan)
Epimerisasi
Dalam larutan alkalis, H pada C2 akan terlepas (deprotonasi) membentuk ion enolat.
Reprotonasi akan mengubah stereokimia dari C2.
18
Tataulang Enadiol
Dalam larutan alkalis, posisi gugus C=O dapat bergeser.
Kimiawan memakai larutan gula yang asam atau netral
untuk mencegah pergeseran tersebut.
19
Reduksi Gula Sederhana
C=O dari aldosa atau ketosa dapat direduksi
menjadi C-OH oleh NaBH4 atau H2/Ni.
Nama gula alkohol: ditambah akhiran -itol
pada nama pokok gula.
Reduksi D-glukosa menghasilkan D-glusitol,
umum disebut D-sorbitol.
Reduksi D-fruktosa menghasilkan campuran
D-glusitol dan D-mannitol.
20
Oksidasi oleh Bromin, pH 5-6
Aqua Bromata mengoksidasi aldehid, tetapi tak
mengoksidasi keton atau alkohol; membentuk asam
aldonat.
21
Oksidasi oleh Asam Nitrat
Asam nitrat mengoksidasi aldehid dan alkohol
terminal, membentuk asam aldarat.
22
Oksidasi oleh Pereaksi Tollens
Pereaksi Tollens bereaksi dengan aldehid, tetapi
adanya basa menyebabkan tautomeri keto- enadiol,
sehingga keton juga bereaksi dengan pereaksi Tollens.
Gula yang membentuk cermin perak dengan Tollens,
disebut gula pereduksi.
23
Fruktosa (suatu ketosa) juga termasuk gula
pereduksi
karena dapat mereduksi pereaksi Tollens.
Hal ini disebabkan ketosa dalam basa kuat akan
mengalami tautomeri keto-enadiol menjadi aldosa
24
Oksidasi enzimatis
Dengan menggunakan enzim tertentu, hanya gugus
–CH2OH saja pada bentuk hemiasetal siklis akan
teroksidasi tanpa memecah cincin membentuk
asam uronat
Gugus –OH lain tidak ikut teroksidasi
25
Gula Non-pereduksi
Glikosida adalah asetal, stabil dalam basa, sehingga
tidak bereaksi dengan pereaksi Tollens.
Disakarida tertentu dan polisakarida juga berupa
asetal, tergolong gula non-pereduksi.
26
Pembentukan Glikosida (1)
Glikosida adalah senyawa hasil reaksi gula dan
alkohol dalam suasana asam.
Karena rantai terbuka gula dalam kesetimbangan
dengan a- and b-hemiasetal, maka kedua anomer
dari asetal akan terbentuk.
Aglikon adalah sebutan untuk gugus yang terikat
pada C-anomerik.
27
Pembentukan Glikosida (2)
Monosakarida (bentuk hemiasetal) bila
bereaksi dengan alkohol, katalis asam akan
menghasilkan asetal (disebut glikosida)
Penamaan glikosida tergantung sakarida
awal :
glukosa glukosida
galaktosa galaktosida
fruktosa fruktosida
28
Pembentukan Glikosida (3)
29
Contoh :
D-glukosa dan metanol menghasilkan campuran
metil-a-D-glukopiranosida dan metil-b-D-
glukopiranosida
O
H
HO
H
HO
H
H
OHHOH
OH
O
H
HO
H
HO
H
OCH3
OHHH
OH
O
H
HO
H
HO
H
H
OHHOCH3
OH
b-D-glukopiranosa metil a-D-glukopiranosida metil b-D-glukopiranosida
CH3OH, HCl
Sifat Glikosida
Stabil dalam larutan netral dan alkalis
Tidak dapat kesetimbangan dengan bentuk rantai
terbuka
Tidak dapat mengalami mutarotasi
Terhidrolisis oleh enzim atau dalam larutan asam
menjadi sakarida dan alkohol semula
Hidrolisis glikosida (dalam asam) :
30
O
OH
H
H
HO
H
H
OHHOH
OH
H3O+
O
OH
H
H
HO
H
OHH
OH
H,OH
CH3OH
metil b-D-galaktopiranosida
D-galaktosa
(campuran anomer-a dan anomer-b)
Hidrolisis glikosida oleh enzim
Enzim hanya menghidrolisis ikatan glikosidik tertentu
31
O
H
HO
H
HO
H
OCH3
OHHH
OH
metil aD-glukopiranosidaikatan a-glikosidik
(hanya dihidrolisis oleh
enzim a-glikosidase)
O
H
HO
H
HO
H
H
OHH
OCH3
OH
metil b-D-glukopiranosida
ikatan b -glikosidik(hanya dihidrolisis olehenzim b -glikosidase)
Pembentukan Eter (1) Gula sulit dikristalkan kembali dari larutan air karena
kelarutannya yang sangat tinggi.
Setelah mengkonversi gula menjadi asetal, kemudian mengubah
semua gugus -OH menjadi -OR, melalui sintesis Williamson
yang dimodifikasi, menghasilkan bentuk eter yang stabil dalam
basa.
32
Pembentukan Ester (2)
Anhidrida asetat dengan katalis piridin mengubah
semua oksigen menjadi ester asetat.
33
Pembentukan Osazon Kedua atom C1 dan C2 bereaksi dengan fenilhidrazin.
34
Disakarida
Terdapat tiga jenis ikatan glikosidik alamiah :
Ikatan 1-4’ : Karbon anomerik berikatan dengan
Oksigen pada C4 dari molekul gula yang lain.
Ikatan 1-6’ : Karbon anomerik berikatan dengan
Oksigen pada C6 dari molekul gula yang lain.
Ikatan 1-1’ : Karbon anomerik dari kedua molekul
gula saling berikatan lewat suatu Oksigen.
35
Selobiosa
Dua unit glukosa terikat 1-4’-b.
Disakarida hasil hidrolisis parsial selulosa.
Termasuk gula pereduksi; dapat mengalami
mutarotasi.
36
Maltosa
Dua unit glukosa berikatan 1-4’-a.
37
Laktosa
Galaktosa + glukosa berikatan 1-4’-b-glikosidik.
“Gula susu”
Laktulosa terdiri atas galaktosa + fruktosa (struktur?)
38
Gentiobiosa
Dua unit glukosa terikat 1-6’-b.
Jarang ditemui pada disakarida, tetapi umum terlihat
sebagai titik cabang dalam karbohidrat.
39
Sukrosa
Glukosa + fruktosa, berikatan 1-1’
Gula non-pereduksi
40
Sukrosa
Campuran glukosa dan fruktosa (1:1) disebut gula
invert.
Terjadi perubahan arah rotasi optik. Sukrosa
( [a]D= +66,50 ) terhidrolisis menjadi campuran
glukosa dan fruktosa ( [a]D= -22,00 ). Disebut
peristiwa inversi
Lebah madu mempunyai enzim invertase yang
mengubah sukrosa menjadi gula invert.
Madu merupakan campuran glukosa, ftruktosa, dan
sukrosa
Sukrosa termasuk gula non-pereduksi, sebab tidak
punya gugus –OH anomerik bebas
Perbandingan rasa manis
(gula dan non-gula)
Nama Jenis Rasa manis
Laktosa
Glukosa
Sukrosa
Fruktosa
Aspartame
Acesulfam-K
Saccharin
Sucralose
Disakarida
Monosakarida
Disakarida
Monosakarida
Gula sintetik
Gula sintetik
Gula sintetik
Gula sintetik
0,16
0,75
1,00
1,75
180
200
350
600
Sucralose:
IUPAC : 1,6-Dichloro-1,6-dideoxy-β-D-fructofuranosyl-4-chloro-4-deoxy-
α-D-galactopyranoside
Raffinosa (Galaktosa + Glukosa + Fruktosa)
6-0-a-D-galaktopiranosil (1,6’)-2-0-a-D-glukopiranosil
(1,2’)-b-D-fruktofuranosida
Oligosakarida
O
OH
OH
CH2 OH
OH
CH2OHO
OH
OH
O
OH
CH2OH
O
HO
OH
CH2
O
MelbioseSucrose Moiety
Stachiosa (Galaktosa + Galaktosa + Glukosa +
Fruktosa)
6-0-a-D-Galaktopiranosil (1,6’)-6-0-a-D-Galaktopiranosil
(1,6’) -2-0-a-D-Glucopiranosil-b-D-Fruktofuranosida
“Flatulence Factor”
O
OH
OH
CH 2OH
OH
CH2OH
O
OH
OH
OH
OH
CH2OH
O
HO
OH
CH2
O
O
O
OH
OH
CH2
O
45
Polisakarida
Polimer gula sederhana yang saling terikat melalui
ikatan glikosidik
Hanya ada satu gugus anomerik bebas pada ujung,
sehingga tidak dapat mereduksi maupun mengalami
mutarotasi
Contoh polisakarida:
- selulosa, penyusun kerangka tumbuhan
- amilum (pati), terdiri atas amilosa dan
amilopektin. Merupakan bahan cadangan
makanan tumbuhan
- dekstrin, mirip amilopektin; cadangan energi
pada manusia
- khitin, pembentuk kerangka luar serangga
Polisakarida
Selulosa Polimer D-glukosa, berikatan melalui ikatan 1-4’b
glikosidik;
terdapat dalam tanaman.
Mammalia tidak mempunyai enzim b-glikosidase .
46
Amilosa
Pati larut air, polimer dari D-glukosa.
Kompleks pati-iodida, warna biru gelap.
Reduksi parsial menghasilkan maltosa
47
Amilopektin Bercabang pada C1-6’; fraksi yang tak larut air dari pati.
Hidrolisis parsial membentuk campuran maltosa dan
isomaltosa
48
Glikogen
Polimer glukosa, mirip amilopektin, tetapi
cabang lebih banyak.
Cadangan energi dalam jaringan otot dan
hepar.
Banyaknya ujung percabangan menjadi
alat yang cepat untuk memberikan glukosa
ke dalam darah.
49
Cyclodextrin
(oligosakarida siklik
Khitin
Polimer dari N-asetilglukosamin.
Kerangka luar (exoskeleton) dari serangga.
Sebagai benang operasi karena mudah mengalami
biodegrasi.
51
KHITIN –polisakarida khusus dengan gugus
asetil amina
Apa yang terbentuk bila khitin direaksikan dengan :
a. Larutan HCl
b. Larutan NaOH
Tuliskan reaksinya
Polimer dari asam 4-0-a-D-Galakturonat (1 -> 4) &
Metilgalakturonat
PEKTIN
O
OH
OH
OH
O OO
O
OH
OH
O
OH
OH
O
OH
OH
O
OH
OH
O
OH
OH
COOH COOCH3 COOCH3 COOH
Makin tinggi derajat termetilasi (DM = degree of methylation),
makin tinggi pula suhu pembentukan gel.
Untuk membentuk gel, minimal 50% gugus karboksil harus termetilasi.
Pektin (kira-kira 74 DM) dipakai pada pembuatan selai (jam).
Untuk jelly : DM kira-kira 60.
INULIN
polimer fruktosa
disimpan dalam beberapa tanaman
sebagai cadangan pangan alternatif
untuk pati
- chicory (Cichorium intybus)
-dandelion (Taraxacum officinale)
enzim mamalia tidak bisa memecahnya
mudah diekskresikan dalam urine
Digunakan untuk menentukan GFR (laju
filtrasi glomerular) bahan pemanis