1. Ilmu Perkembangan Genetika

26
PERKEMBANGAN ILMU GENETIKA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Genetika Disusun oleh: Ega Apriliana 150510140056 Dikki Rumapea 150510140055 Niki Rahayu 150510140039 Rhezaleta ES 150510140205 Rissa Maulida 150510140217 UNIVERSITAS PADJADJARAN

description

ini tugas

Transcript of 1. Ilmu Perkembangan Genetika

Page 1: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

PERKEMBANGAN ILMU GENETIKA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Dasar Genetika

Disusun oleh:

Ega Apriliana 150510140056

Dikki Rumapea 150510140055

Niki Rahayu 150510140039

Rhezaleta ES 150510140205

Rissa Maulida 150510140217

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERTANIAN

AGROTEKNOLOGI

2015

Page 2: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

Kata Pengantar

Puji syukur panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami

menyelesaikan makalah yang berjudul Perkembangan Ilmu Genetika. Makalah ini diajukan guna

memenuhi mata kuliah Dasar Genetika.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk

pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jatinangor, 10 Maret 2015

Penyusun

i

Page 3: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2

1.3. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3

2.1. Sejarah Perkembangan Ilmu Genetika Pada Masa Awal......................................................3

2.2. Konsep Dasar Genetika Menurut Mendel.............................................................................5

2.3.Perkembangan Ilmu Genetika................................................................................................6

2.4 Cabang-cabang Ilmu Genetika...............................................................................................6

2.5 Kontribusi Ke Bidang Lain....................................................................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................13

3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

ii

Page 4: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin)

yang artinya bersuku – suku bangsa atau asal usul. Secara “etimologi” artinya asal mula

kejadian. Namun, genetika bukan merupakan ilmu tentang asal mula kejadian meskipun

pada batas – batas tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu. Genetika adalah ilmu

yang mempelajari tentang seluk beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi.

Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya

perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat

pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat.

Dalam ilmu ini dipelajari tentang bagaimana sifat keturunan itu diwariskan pada anak

cucunya, serta kemungkinan variasi yang timbul didalamnya.

Perkembangan genetika ini dimulai sejak perkembangan bioteknologi berkembang,

hal ini dengan di temukannya teknologi DNA rekombinan. Oleh sebab itu, perkembangan

genetika semakin maju. Dengan adanya perkembangan DNA rekombinan ini maka

optimasi biotransformasi dalam suatu proses bioteknologi dapat diperoleh dengan lebih

terarah dan langsung. Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetik memungkinkan

kita mengkonstruksi, bukan hanya mengisolasi, suatu galur yang sangat produktif. Sel

prokariot atau eukariot dapat digunakan sebagai "pabrik biologis" untuk memproduksi

insulin, interferon, hormon pertumbuhan, bahan anti virus, dan berbagai macam protein

Lainnya. Teknologi DNA rekombinan juga memungkinkan produksi senyawa-senyawa

tertentu yang jumlahnya secara alami sangat sedikit, sehingga tidak ekonomis bila

diekstrak langsung dari sumber alaminya.

Oleh karena itu sangatlah diharapkan agar berbagai disiplin ilmu yang ada membuka

pintu lebar-lebar untuk mendisain kurikulum yang dapat menampung minat mahasiswa

yang bersifat interface ini, yang merupakan aspek intrinsik dari Bioteknologi Moderen

atau Bioteknologi Molekuler salah satunya mengenai rekayasa genetika ini yang

perkembangannya harus sesuai dengan bioetika yang ada di Negara kita ini agar

penggunaannya tidak di salah gunakan oleh pihak – pihak tertentu sehingga

pemanfaatannya dapat digunakan dengan baik.

1

Page 5: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

1.2. Rumusan Masalah

Sejarah Perkembangan Ilmu Genetika Pada Masa Awal

Konsep Dasar Genetika Menurut Mendel

Perkembangan Ilmu Genetika

Cabang-cabang Ilmu Genetika

Kontribusi Ke Bidang Lain

1.3. Tujuan

Setelah mahasiswa membahas materi pembelajaran tentang Perkembangan Ilmu Genetika

diharapkan mahasiswa mampu memahami mengenai perkembangan tentang ilmu perkembangan

genetika.

2

Page 6: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Perkembangan Ilmu Genetika Pada Masa Awal

Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir

abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil

melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan

persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum satifum). Sejumlah percobaan terdokumentasi

yang terkait dengan genetika telah banyak dilakukan pada masa sebelum Mendel, yang kelak

banyak membantu memberikan bukti bagi teori Mendel. Percobaan-percobaan itu misalnya

adalah sebagai berikut:

 Pembuatan Raphanobrassica melalui persilangan lobak dan kubis pada abad ke-17  oleh

Köhlreuter, seorang pemulia sayuran berkebangsaan Jerman, untuk menghasilkan

tanaman yang menghasilkan umbi dan krop kubis sekaligus, meskipun tidak berhasil.

Penemuan dan penjelasan tentang pembuahan berganda pada tumbuhan

berbunga (Magnoliophyta) oleh E. Strassburger (1878) dan S. Nawaschin (1898),

Percobaan terhadap ribuan persilangan oleh Charles Darwin pada abad ke-19 yang

hasilnya diterbitkan pada 1896 dengan judul The variation of animals and plants under

domestication) dan berhasil mengidentifikasi adanya penurunan penampilan pada

generasi hasil perkawinan sekerabat (depresi inbred) dan penguatan penampilan pada

hasil persilangan antarinbred  (heterosis) meskipun dia tidak bisa memberikan

penjelasan.

Usaha menjelaskan kemiripan antara orang tua dan anak oleh Karl Pearson melalui

metode regresi (yang malah menjadi dasar dari banyak teknikstatistika modern).

Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan percobaan-percobaan

persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para pendahulunya yang melihat setiap individu

dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat

sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini

kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu

pengetahuan, dan Mendel pun diakui sebagai bapak genetika.

3

Page 7: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

Pada masapra-Mendel, orang belum mengenal  gen  dan  kromosom  (meskipun  DNA 

sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang masih

beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang apa pun

terhadap sifat anaknya).

Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada

tahun 1866 diProceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun, selama lebih dari 30

tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya. Baru pada tahun 1900 tiga orang

ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di Belanda,Carl Correns di Jerman dan Eric

Von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada

penelitian mereka masing-masing. Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-

20berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi

penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan

genetika klasik.

Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh pengamatan

manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen. Berkembangnya teknik-

teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien memunculkan filosofi baru

dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian. Karena banyak gen yang sudah

diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau mengubah suatu gen dalam kromosom lalu

melihat implikasi fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis yang menggunakan filosofi ini

dikelompokkan dalam kajian genetika arah-balik atau reverse genetics, sementara teknik kajian

genetika klasik dijuluki genetika arah-maju atau forward genetics.

Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang

ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat

materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun

1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA).

Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun1953 oleh J.D.Watson  dan 

F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.

Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu

pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat (doubling time) dalam satu

4

Page 8: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

dasa warsa, maka hal itu pada genetika molekuler hanyalah dua tahun. Bahkan, perkembangan

yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya

teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang

lebih populer disebut rekayasa genetika.

Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme- organisme seperti domba, babi

dan kera, didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut kloning . sementara itu, pada

manusia telah di lakukan pemetaan seluruh genom atau dikenal sebagai proyek genom manusia

(human genom project), yang diluncurkan pada tahun 1990 dan diharapkan selesai pada tahun

2005. ternyata pelaksaan proyek ini berjalan justru lebih cepat dua tahun dari pada jadwal yang

telah ditentukan.

2.2. Konsep Dasar Genetika Menurut Mendel

Konsep dasar genetika mulai diperkenal pada abad ke-19 oleh Gregor Mendel. Saat itu,

Mendel melakukan penelitian secara sistematik tentang genetika. Gregor Mendel ialah seorang

biarawan nan berasal dari Brno, Republik Ceko. Gregor Mendel dinobatkan sebagai Bapak

Genetika setelah karya tentang persilangan tanaman diterbitkan pada 1866.

Dalam karyannya itu, Mendel melakukan penelitian dengan cara melakukan persilangan

tanaman. Dalam penelitian tersebut, Mendel buat pertama kalinya menemukan bahwa sifat

keturunan pada tanaman dibawa oleh “faktor” atau gen. Ya, Mendel menyebut gen sebagai

“faktor”. Pada penelitian tersebut, Mendel menggunakan tanaman kapri. Kini, hasil karya

Mendel tersebut dikenal dengan nama Hukum Pewarisan Mendel.

Setelah Mendel melakukan penelitian tersebut, orang mulai mengenal istilah gen. Gen

ialah zat pembawa sifat keturunan dari suatu organisme. Aktualisasi diri alternatif dari suatu gen

nan berkaitan dengan suatu sifat disebut alel. Setiap individu memiliki sepasang alel nan

berhubungan dengan sifat nan khas. Alel tersebut berasal dari orangtuanya. Pasangan alel itu

disebut genotipe. Jika individu mempunyai alel nan sama, genotipe itu dinamakan homozigot.

Sementara itu, jika pasangan alelnya berbeda, genotipe individu tersebut dinamakan heterozigot.

5

Page 9: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

2.3. Perkembangan Ilmu Genetika

Setelah gen ditemukan oleh Mendel, ilmu genetika mulai berkembang pesat. Berbagai

penelitian tentang genetika pun bermunculan. Pada 1878, E, Strassburger menjelaskan tentang

pembuahan berganda. Selanjutnya, pada 1903, sebbuah penelitian menyebutkan bahwa

kromosom diketahui sebagai unsur pewarisan genetik. Pada 1927, sebuah penelitian menemukan

bahwa gen bisa berubah secara fisik. Perubahan itu disebut mutasi gen.

Penelitian tentang genetika berlanjut pada 1956. Pada tahun tersebut, ilmuwan Jo Hin

Tjio dan Albert Levan melakukan sebuah penelitian genetika. Dalam penelitian itu menghasilkan

sebuah konklusi bahwa kromosom manusia berjumlah 46. Selang dua tahun kemudian, tepatnya

pada 1958, sebuah penelitian nan dilakukan oleh Meselson Stahl menemukan bahwa DNA

tenyata bisa digandakan atau direplikasi secara semikonservatif.

2.4 Cabang-cabang Ilmu Genetika

lmu genetika mengalami perkembangan nan sangat pesat, baik genetika sebagai ilmu

murni maupun genetika sebagai ilmu terapan. Perkembangan ilmu genetika tersebut

menghasilkan berbagai macam cabang ilmu genetika. Cabang ilmu genetika terbentuk dampak

adanya penelitian nan mendalam pada suatu aspek eksklusif dari objek kajian genetika. Genetika

sebagai ilmu murni terdiri dari cabang-cabang ilmu sebagai berikut.

1. Genetika molekular

2. Genetika sel

3. Genetika populasi

4. Genetika kuantitatif

5. Genetika perkembangan

Sementara itu, genetika sebagai ilmu terapan terdiri dari cabang-cabang ilmu sebagi berikut.

1. Genetika kedokteran

6

Page 10: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

2. Ilmu pemuliaan

3. Rekayasa genetika atau rekayasa gen

Genetika Molekular

Genetika molekular termasuk salah satu cabang ilmu genetika nan meneliti bahan genetik

dan aktualisasi diri genetik di dalam sel. Kajian genetika molekular meliputi struktur,

fungsi, dan dinamika dari bahan genetika dan hasil ekspresinya. Ilmu genetika molekular

sering disamakan dengan ilmu biologi molekular.

Hal ini terjadi sebab ilmu biologi molekular lahir dari sebuah kajian genetika dan kedua

ilmu ini, genetika molekular dan biologi molekular, menggunakan teknik analisis nan

sama. Sampai sekarang, ilmu genetika molekular masih menjadi kajian tepenting bagi

ilmu biologi molekular. Namun sekarang, ilmu biologi molekular mulai meluas ke bidang

biologi lain, khususnya fisiologi dan ekologi. Jadi, teknik biologi molekular digunakan

buat menjelaskan berbagai gejala fisiologi dan ekologi.

Genetika Populasi

Ilmu Genetika Populasi memiliki pengetian sebagai cabang ilmu genetika nan

menjelaskan tentang perpindahan bahan genetik pada ruang lingkup populasi. Ilmu

genetika populasi termasuk cabang ilmu genetika nan memiliki fokus pada pewarisan

genetik. Ilmu genetika populasi ini membahas akibat Hukum Pewaris Mendel jika

diterapkan pada kumpulan individu homogen di suatu tempat. Ilmu genetika populasi

menjelaskan akibat nan terjadi pada unsur genetik dampak proses saling kawin nan

terjadi pada satu atau lebih sekumpulan individu atau populasi.

Genetika Kuantitatif

Genetika kuantitatif termasuk cabang ilmu genetika. Ilmu Genetika kuantitatif membahas

tentang pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik). Pewarisan kuantitatif ini tak

bisa dijelaskan secara langsung oleh Hukum Pewarisan Mendel. Macam sifat nan

termasuk sifat kuantitatif, contohnya tinggi badan atau berat badan, produksi susu atau

hasil panen.

Ilmu Genetika kuantitatif menggunakan Hukum Pewarisan Mendel buat gen dengan

pengaruh nan lemah. Selain itu, ilmu genetika kuantitatif diasumsikan tak hanya sedikit

7

Page 11: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

gen nan mengendalikan suatu sifat, tapi banyak gen. Oleh sebab itu, sifat kuantitatif dari

gen sering disamakan dengan sifat poligenik.

Dalam menjelaskan prinsip-prinsip dan metodologi nan dipakai, ilmu genetika kuantitatif

banyak memanfaatkan ilmu matematika dan statistika. Di samping itu, penerapan ilmu

genetika kuantitatif dalam ilmu pemuliaan tanaman atau budidaya tanaman sangat

bermanfaat dalam bidang pertanian.

Genetika Arah Balik

Penelitian ilmu genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe, yaitu gejala nan tampak oleh

pengamatan manusia, kemudian dicari klarifikasi secara genotif hingga ke gen. Semakin

berkembangnya teknik-teknik dalam ilmu genetika molekular secara efisien dan cepat,

menimbulkan filosofi baru dalam metode pengkajian genetika.

Filosofi baru tesebut dengan cara membalikkan arah kajian genetikanya. Karena begitu

banyak gen nan sudah diketahui sekuensnya, orang mengubah suatu gen dalam

kromosom, kemudian melihat akibat fenotip nan ada. Berbagai metode analisis nan

memakai filosofi ini termasuk dalam kajian ilmu genetika arah-balik atau reverse

genetics, sedangkan metode kajian genetika klasik dinamakan genetika arah-maju

atau forward genetics .

2.5 Kontribusi Ke Bidang Lain

Sebagai ilmu pengetahuan dasar, genetika dengan konsep-konsep di dalamnya dapat

berinteraksi dengan berbagai bidang lain untuk memberikan kontribusi terapannya.

1. Pertanian

Di antara kontribusinya pada berbagai bidang, kontribusi genetika di bidang pertanian,

khususnya pemuliaan tanaman dan ternak, boleh dikatakan paling tua. Persilangan-

persilangan konvensional yang dilanjutkan dengan seleksi untuk merakit bibit unggul, baik

tanaman maupun ternak, menjadi jauh lebih efisien berkat bantuan pengetahuan genetika.

Demikian pula, teknik-teknik khusus pemulian seperti mutasi, kultur jaringan, dan fusi

protoplasma kemajuannya banyak dicapai dengan pengetahuan genetika. Dewasa ini

beberapa produk pertanian, terutama pangan, yang berasal dari organisme hasil rekayasa

8

Page 12: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

genetika atau genetically modified organism (GMO) telah dipasarkan cukup luas meskipun

masih sering mengundang kontroversi tentang keamanan.

Contoh lain dari perkembangan ilmu genetika dibidang pertanian adalah di temukanya

cara baru dalam mengatasi serangga hama yaitu dengan cara perakitan tanaman tahan

serangga hama melalui teknik rekayasa genetik. Salah satu kendala dalam produksi suatu

komoditas tanaman di negara yang beriklim tropis dan lembab adalah serangan organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) seperti serangga hama dan patogen tumbuhan. Bahkan pada

tanaman tertentu seperti padi.

Serangga hama masih merupakan kendala utama dan menjadi masalah serius, misalnya

wereng coklat dan peng-gerek batang. Di negara tertentu se-perti Amerika Serikat (AS),

kerugian akibat kerusakan yang ditimbulkan serangga hama seperti penggerek jagung dan

penggerek buah kapas bisa mencapai jutaan dolar AS. Usaha pengendalian yang biasa

dilakukan petani adalah menggunakan cara bercocok tanam yang tepat yang meliputi

penanaman Hak Cipta 2002, Balitbio varie-tas tahan dan pergiliran tanaman, serta

penyemprotan insektisida.

Di negara maju, seperti AS, untuk menanggulangi OPT dari jenis serangga hama,

petani sudah menggunakan insektida hayati yang berasal dari bakteri Bacillus thuri-

ngiensis (Bt) selama lebih dari 30 tahun. Namun secara komersial produksi insektisida

hayati terbatas dan pengaruh perlindungannya hanya berumur pendek. Selain pengendalian

dengan insektisida, petani juga menggunakan varietas tahan. Penggunaan varietas tahan

merupakan cara pengendalian serangga hama yang murah dan ramahlingkungan. Perbaikan

sifat tanaman dapat dilakukan melalui modifikasi genetic baik dengan pemuliaan tanaman

secara konvensional maupun dengan bioteknologi khususnya tek-nologi rekayasa genetik.

Kadang-kadang dalam perakitan

Varietas tanaman tahan serangga hama, pemulia konvensional menghadapi suatu

kendala yang sulit dipecah-kan, yaitu langkanya atau tidak ada-nya sumber gen ketahanan

di da-lam koleksi plama nutfah. Contoh sumber gen ketahanan yang langka adalah gen

ketahanan terhadap se-rangga hama, misalnya penggerek batang

9

Page 13: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

padi, penggerek polong ke-delai, hama boleng ubi jalar, peng-gerek buah kapas (cotton

bolworm), dan penggerek jagung (Herman, 1997). Akhir-akhir ini, ke-sulitan pemulia

konvensional terse-but dapat diatasi dengan teknologi rekayasa genetik melalui tanaman

transgenik (Herman, 1996).

Pemulian dan perekayasa genetik mempunyai tujuan yang sama. Pemulia ta-naman

secara konvensional mela-kukan persilangan dan atau seleksi, sedangkan perekayasa

genetik mengembangkan secara terus menerus dan memanfaatkan teknik isola-si dan

transfer gen dari sifat yang di-inginkan. Melalui rekayasa genetik sudah dihasilkan tanaman

transgenic yang memiliki sifat baru seperti ketahan-an terhadap serangga hama atau

herbisida atau peningkatan kualitas hasil. Tanaman transgenik tahan serangga hama tersebut

sudah banyak ditanam dan dipasarkan di berbagai negara (James, 2002a). Sedangkan di

Indonesia, tanaman transgenik tahan serangga hama baru pada taraf penelitian perakitannya.

Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang tanaman transgenic tahan serangga hama,

perkembangan tanaman transgenic secara global, dan status tanaman transgenik di

Indonesia.

2. Kesehatan

Salah satu contoh klasik kontrubusi genetika di bidang kesehatan adalah diagnosis dan

perawatan penyakit fenilketonurani (PKU). Penyakit ini merupakan penyakit menurun yang

disebabkan oleh mutasi gen pengatur katabolisme fenilalanin sehingga timbunan kelebihan

fenilalanin akan dijumpai di dalam aliran darah sebagai derivat-derivat yang meracuni

sistem syaraaf pusat. Dengan diet fenilalanin yang sangat ketat, bayai tersebut dapat

terhindar dari penyakit PKU meskipun gen mutan penyebabnya sendiri sebenarnya tidak

diperbaiki.

Beberapa penyakit genetika lainnya telah dapat diatasi dampaknya dengan cara seperti

itu. Meskipun demikia, hingga sekarang masih banyak penyakit yang menjadi tantangan

para peneliti dari kalangan kedokteran dan genetika untuk menanganinya seperti

perkembangannya resistensi bakteri patogen terhadap antibiotok, penyakit-penyakit kanker,

dan sindrom hilangnya kekebalan bawaan atau acquired immunodeficiency

syndrome (AIDS).

10

Page 14: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

Contoh lain dari perkembangan ilmu genetika dibidang kesehatan adalah proyek

genom manusia yang dipelopori oleh amerika serikat dimana proyek ini akan menguraikan

100.000 gen manusia. Diperkirakan pada abad XXI mendatang akan muncul bidang

kedokteran baru yang disebut ilmu kedokteran prediktif (predictive medicine). Munculnya

ilmu kedokteran tersebut di mungkinkan karena pada abad XXI mendatang, diperkirakan

seluruh informasi dari genom manusia yang mengandung 100.000 gen akan teridentifikasi.

Dengan diketahuinya genom manusia dapat digunakan memprediksi berbagai penyakit,

artinya dengan ilmu kedoktran prediktif dapat diketahui kemungkinan seseorang mengalami

kanker payudara atau kanker calon rental dengan melakukan analisa terhadap kombinasi

gen-gen yang dipunyai orang tersebut.

3. Industri farmasi

Teknik rekayasa genetika memungkinkan dilakukannya pemotongan molekul DNA

tertentu. Selanjutnya, fragmen-fragmen DNA hasil pemotongan ini disambungkan dengan

molekul DNAlain sehingga terbentuk molekul DNA rekombinan. Apabila molekul DNA

rekombinan dimasukkan kedalam suatu sel bakteri yang sangat cepat pertumbuhannya,

misalnya Escherichia coli, maka dengan mudah akan diperoleh salinan molekul DNA

rekombinan dalam jumlah besar dan waktu yang singkat. Jika molekul DNA rekombinan

tersebut membawa gen yang bermanfaat bagi kepentingan manusia, maka berarti gen ini

telah diperbanyak dengan cara yang mudah dan cepat. Prinsip kerja semacam ini telah

banyak di terapkan diberbagai industri yang memproduksi biomolekul penting seperti

insulin, interferon, dan beberapa hormon pertumbuhan.

4. Hukum

Sengketa dipengadilan untuk menentukan ayah kandung bagi seorang anak secara

klasik sering diatasi melalui pengujian golongan darah. Pada kasus-kasus tertentu cara ini

dapat menyelesaikan masalah dengan cukup memuaskan, tetapi tidak jarang hasil yang

diperoleh kurang meyakinkan. Belakangan ini dikenal cara yang jauh lebih canggih, yaitu

uji DNA. Dengan membandingkan pola restriksi pada molekul DNA anak,ibu, dan orang

yang dicurigai sebagai ayah kandung anak, maka dapat diketahui benar tidaknya kecurigaan

tersebut.

11

Page 15: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

Dalam kasus-kasus kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan bahkan teror

pengeboman, teknik rekayasa genetika dapat diterapkan untuk memastikan benar tidaknya

tersangka sebagai pelaku. Jika tersangka masih hidup pengujian dilakukan dengan

membandingkan DNA tersangka dengan DNA objek yang tertinggal di tempat kejadian,

misalnya rambut atau sperma. Cara ini dikenal sebagai sebagia sidik jari DNA (DNA finger

printing). Akan tetapi, jika tersangka mati dan tubuhnya hancur, maka DNA dari bagian-

bagian tubuh tersangka dicocokkan pola restruksinya dengan DNA kedua orang tuanya atau

saudara-saudaranya yang masih hidup.

5. Kemasyarakatan dan kemanusiaan

Di negara-negara maju, terutama di kota-kata besarnya, dewasa ini dapat dijumpai

klinik konsultasi genetik yang antara lain berperan dalm memberikan pelayanan konsultasi

perkawinan. Berdasarkan atas data sifat-sifat genetik, khususnya penyakit genetik, pada

kedua belah pihak yang akan menikah, dapat dijelaskan berbagai kemungkinan penyakit

genetik yang akan diderita oleh anak mereka, dan juga besar kecilnya kemungkinan

tersebut.

Contoh kontribusi pengetahuan genetika di bidang kemanusiaan antara lain dapat di

lihat pada gerakan yang dinamakan eugenika, yaitu gerakan yang berupaya untuk

memperbaiki kualitas genetika manusia. Jadi, dengan gerakan ini sifat-sifat positif manusia

akan di kembangkan, sedangkan sifat-sifat negatifnya ditekan. Di berbagai negara, terutama

di negara-negara berkembang, gerakan eugenika masih sering dianggap tabu. Selain itu, ada

tantangan yang cukup besar bagi keberhasilan gerakan ini karena pada kenyataannya orang

yang tingkat kecerdasannya tinggi dengan status sosial ekonomi yang tinggi pula biasanya

hanya mempunyai anak sedikit. Sebaliknya, orang dengan tingkat kecerdasan dan status

sosial-ekonomi rendah umumnya justru akan beranak banya

12

Page 16: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya

suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara “Etimologi”kata genetika berasal dari kata genos

dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genitika adalah ilmu yang mempelajari

seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Oleh karena cara berlangsungnya

alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara

individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu

tentang pewarisan sifat.

Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun 1866

di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun, selama lebih dari 30 tahun

tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya. Baru pada tahun 1900 tiga orang

ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di belanda, Carl Correns di jerman dan Eric

von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada

penelitian mereka masing-masing. Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad

ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat

mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era

yang dinamakan genetika klasik.

Seiring berkembangnya jaman, ilmu genetika semakin mengalami perkembangan

bahkan ilmu genetika sudah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai

bidang diantaranya pertanian, kesehatan, industri farmasi, hukum serta kemasyarakatan dan

kemanusiaan.

13

Page 17: 1. Ilmu Perkembangan Genetika

DAFTAR PUSTAKA

Neil Campbell. 2002. Biologi. Erlangga: Jakarta

Suryo.1992.Genetika Strata 1. Universitas Gajah Mada: Jogjakarta

14