10. Teknologi Pengoperasian Generator

download 10. Teknologi Pengoperasian Generator

of 45

Transcript of 10. Teknologi Pengoperasian Generator

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    1/45

    KURSUS PRAJABATAN S1 D3

    URSUS PRAJABATAN S1 D3

    10. TEKNOLOGI PENGOPERASIAN GENERATOR

    PT PLN ( Persero )

    UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SURALAYA

    2007

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    2/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    1. GENERATOR 3 PHASA

    1.1. Prinsip KerjaGenerator atau altenator PLTU menerapkan prinsip pembangkitan listrik berdasarkan

    induksi . Unsur utama untuk membangkitkan listrik secara induksi adalah :

    Medan magnit Penghantar (kumparan) Kecepatan relatifMenurut hukum Faraday, apabila kumparan berputar didalam medan magnet atau

    sebaliknya medan magnet berputar didalam kumparan, maka pada ujung-ujung kumparan

    tersebut akan timbul gaya gerak listrik (tegangan).

    Besarnya tegangan yang diinduksikan pada kumparan tergantung pada :

    Kuat medan magnit

    panjang penghantar dalam kumparan

    kecepatan putar (gerakan)

    Oleh karena itu formula dari pembangkitan tegangan secara induksi adalah :

    d

    E = - N

    d t

    Gambar 1. Pembangki tan GGL

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 1

    dimana : N = banyaknya lilitan

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    3/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    d = perubahan medan magnit dalam web/det.

    d t

    Tanda ( - ) minus menunjukan bahwa tegangan yang dibangkitkan berlawanan arah

    dengan yang membangkitkan.

    Didalam alternator PLTU, kuat medan magnit (fluks) ditentukan oleh besarnya arus

    eksitasi, sedang banyak lilitan dari kumparan adalah tetap (konstan) sesuai yang

    terpasang di stator alternator. Putaran alternator juga dijaga konstan pada 3000 rpm. Jadi

    variabel dari harga tegangan hanyalah kuat medan magnit yang dalam hal ini sesuai

    dengan besarnya arus eksitasi.

    Genertor yang ditunjukan dalam gambar 1, terdiri dari hanya satu kumparan dan disebut

    alternator satu fasa. Keluaran (out-put) daya dari alternator satu fasa terbatas hanya relatifkecil.

    Gambar 2. Bentuk Tegangan AC 1 fasa

    Untuk memperoleh daya listrik yang besar generator dibuat sistem tiga fasa. Generator

    tiga fasa mempunyai tiga kumparan yang sama pada statornya dan penempatan dari tiap

    kumparan berjarak 120 satu sama lain , lihat gambar 3. Keuntungan utama dari sistem

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 2

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    4/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    3 fasa dibanding sistem 1 fasa adalah dayanya yang dihasilkan 3 kali lipat dari sistem 1

    fasa untuk ukuran yang sama.

    Ujung ketiga kumparan ini biasanya diberi kode warna, yang berbeda yaitu, merah ( R ),

    kuning ( Y ) dan biru ( B ). Tegangan yang dibangkitkan pada tiap kumparan mempunyai

    bentuk dan harga yang sama, tetapi masing-masing berbeda 120 , lihat gambar 4.

    Gambar 3, Susunan belitan pada alternator 3 fasa

    Gambar 4, sinusoida alternator 3 fasa.

    1.2. Sistem Sambungan Kumparan Alternator

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 3

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    5/45

    __________________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 4

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    Ujung dan pangkal tiap kumparan alternator diberi kode angka berbeda. Tetapi karena

    beban pelanggan terletak cukup jauh dari alternator penyambungan dengan enam kawat

    menjadi rumit dan mahal.Untuk mengatasi hal ini, maka dibuat suatu metode penyambungan yang praktis dan

    hemat, yaitu:

    Sambungan bintang (star).

    sambungan segi tiga ( delta )

    Sambungan segi tiga adalah apabila tiap ujung kumparan dihubungkan ke pangkal

    kumparan yang lain, sehingga terbentuk suatu segi tiga. Kawat keluarannya diambil dari

    tiap titik sambungan. Jumlah kawat keluaran ada tiga, lihat gambar 6. Metode

    penyambungan cara ini biasanya digunakan dalam trafo atau motor. Hal ini sesuai karena

    jumlah pengaruh dari tiap tegangan fasa sama dengan nol pada tiap saat.

    Sambungan bintang adalah apabila semua pangkal kumparan dihubungkan menjadi satu

    membentuk titik umum disebut sebagai titik bintang atau titik netral. Sementara ketiga ujung

    kumparan merupakan sambungan keluar. Sambungan cara ini dapat disederhanakan

    karena pada titik bintang ternyata arusnya sama dengan nol. Oleh karena itu titik ini

    biasanya dihubungkan ke tanah, kadang kala dengan melewati suatu tahanan atau trafo.

    Metode sambungan ini selalu digunakan di alternator dan juga di motor atau trafo.

    Gambar 5. Kumparan Generator 3 fasa

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    6/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    Gambar 6a. Sistem Sambungan Segitiga

    Gambar 6b. Sambungan Bintang

    2. Hubungan FREKUENSI dan Nilai Arus Bolak Balik

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 5

    Generator yang bekerja berdasarkan induksi magnet terdiri dari medan magnet dan

    kumparan. Pada umumnya generator pada pusat pembangkit menerapkan kumparan

    sebagai bagian yang diam (stator) sedangkan medan magnet sebagai bagian yang

    berputar (rotor) atau magnet putar. Generator merupakan mesin sinkron, artinya kecepatanputar medan magnet rotor (mekanik) sama dengan kecepatan putar medan magnet stator.

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    7/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    Besarnya frekuensi yang dibangkitkan oleh generator ditentukan oleh kecepatan putar

    medan magnet dan banyaknya kutub atau pasang kutub magnet. Atau dapat ditulis denganformula :

    n x p

    F = Rpm

    60

    Dimana F = frekuensi

    p = banyak pasang kutub magnet stator

    n = banyaknya putaran

    60 = jumlah detik dalam satu menit

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 6

    Jadi apabila suatu generator mempunyai magnet empat kutub (2 pasang) pada rotornya

    berputar dengan kecepatan 3000 rpm, maka frekuensi yang dihasilkan adalah

    3000 x 2

    F = = 100 Hz

    60

    Frekuensi adalah banyaknya siklus (gelombang) dalam setiap detik dan diberi simbol F.Satuan untuk frekuensi adalah Hertz (Hz) atau cycle per second (c/s). Didalam sistemkelistrikan frekuensi hanya terdapat pada arus bolak-balik (AC). Pada arus searah (DC)tidak ada frekuensi karena besar dan arah nya tetap pada setiap saat.

    Standar frekuensi listrik di Indonesia adalah 50 Hz. Oleh karena itu apabila generator unitpembangkit diputar oleh turbin dengan kecepatan 3000 rpm, maka jumlah kutubmagnetnya adalah 2 atau satu pasang. Jumlah kutub magnet suatu generator ditentukanberdasarkan putaran kerja dan frekuensi generator yang dinginkan.

    Frekuensi listrik harus dijaga konstan sepanjang waktu, karena perubahan frekuensi akanmenyebabkan berubahnya putaran motor atau clock waktu. Indikator kualitas listrik yangbaik salah satunya ditunjukkan dengan frekuensi yang stabil.Arus bolak balik mempunyai bentuk gelombang sinus dan kurva nya disebut sinusoida.Mengingat harga listrik AC selalu berubah-ubah terhadap waktu, maka terdapatketentuan mengenai berbagai harga dalam listrik AC. Harga-harga tersebut adalah :

    a. Harga puncak (Ampli tudo)Harga puncak adalah harga maksimum dari amplitudo gelombang sinus dalam

    setengah siklus, baik itu positif maupun negatif.

    Harga puncah diberi tanda ^ atau index p, misalnya arus puncak = Ip.

    b. Harga puncak ke puncak

    Harga puncak ke puncak adalah harga dari puncak positih hingga puncak negatif atau

    sebaliknya.

    c. Harga Sesaat

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    8/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    Nilai arus AC selalu berubah setiap saat secara terus menerus. Harga sesaat adalah

    harga yang diberikan setiap saat. Tegangan atau arus sesaast diberi simbul dengan

    huruf kecil v dan i.

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 7

    Gambar 7, Sinusoida 1 fasa .

    d. Harga rata-rata

    Harga rata-rata satu siklus lengkap adalah sama dengan nol. Area diantara kurva dan

    sumbu waktu menunjukkan jumlah listrik yang telah mengalir selama selang waktu

    tersebut. Karena bentuk kurva simetris sempurna, maka jumlah listrik yang mengalir

    pada setengah siklus pertama sama dengan arus yang mengalir pada setengah siklus

    berikutnya tetapi dalam arah yang berlawanan. Oleh karena itu harga rata-rata arus AC

    sama dengan nol.

    e. Harga efektif (rms = root mean square)

    Kita perlu memiliki harga yang dapat digunakan untuk perhitungan yang menunjukkan

    jumlah arus listrik. Harga efektif arus AC adalah harga yang akan menghasilkan panas

    yang sama bila dialiri dengan arus DC. Bila I menunjukkan arus efektif, maka besarnya

    adalah :

    pp I

    II= 707,0

    2=

    3. EKSITASI DAN PENGATUR TEGANGAN OTOMATIS

    Eksitasi adalah sistem mengalirkan pasok listrik DC untuk penguat medan rotoralternator. Dalam keadaan start atau beroperasi sendiri tegangan alternator tergantungpada besarnya arus eksitasi. Apabila arus eksitasi berubah tegangan alternator jugaberubah. Tetapi alternator yang beroperasi paralel dengan sistem jaringan, tegangannyarelatif konstan. Perubahan arus eksitasi tidak merubah tegangan tetapi menyebabkan

    berubahnya faktor kerja ( Cos ) dan daya reaktif ( Var ).

    Terdapat dua cara mengalirkan arus eksitasi ke rotor alternator, yaitu : Sistem eksitasi dengan sikat ( brus excitation )

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    9/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    Sistem eksitasi tanpa sikat ( brushless excitation )

    3.1. Eksitasi dengan sikat

    Sistem eksitasi dengan sikat terdiri dari alternator DC atau alternator AC yang arusnyadisearahkan yang berfungsi sebagai main eksiter, slipring, pilot eksiter atau generatorfrekuensi tinggi, penyearah dan pengatur tegangan otomatis. Didalam sistem ini piloteksiter atau permanen magnet generator ( PMG ) atau HFG, medan magnetnya adalahmagnet permanen. Banyaknya kutub biasanya 16, sehingga menghasilkan frekuensi 400Hz. Keluaran dari pilot exsiter adalah AC dan dialirkan lemari penyearah.

    Didalam lemari ini tegangan diubah menjadi DC dan digunakan untuk mengontrol

    kumparan

    medan eksiter utama ( main exciter ). Gambar..8 memperlihatkan konfigurasi sistem

    eksitasi dengan sikat untuk alternator 300 MW tipikal.

    Gambar.8. Sistem Eksitasi

    Didalam sistem ini eksitasi untuk alternator diproduksi melalui tiga tahap, yaitu pilot

    eksiter, main eksiter, dan alternator. Untuk mengalirkan arus eksiter dari main eksiter ke

    rotor alternator digunakan slipring dan sikat arang. Demikian pula penyaluran arus dari

    pilot eksiter ke main eksiter.

    3.2. Eksitasi tanpa sikat

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 8

    Penggunaan sikat dan slipring untuk menyalurkan arus eksiter kerotor alternatormempunyai kelemahan, karena besarnya arus yang dapat dialirkan oleh sikat arangrelatif kecil. Oleh karena itu alternator dengan kapasitas yang besar tidak mampu lagi

    mengalirkan arus eksitasi dengan sikat dan slipring, sehingga digunakan sitem eksitasitanpa sikat.

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    10/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    Sistem eksitasi tanpa sikat pada dasarnya terdiri atas komponen yang sama dengansistem eksitasi dengan sikat, tetapi penyearah arus dilakukan dengan peralatan yang

    berputar ( rotary ).Gambar.9 memperlihatkan konfigurasi sitem eksitasi tanpa sikat. Pengontrolan aruseksitasi tetap dilakukan pada sisi masuk eksiter utama. Keluaran dari main eksiteradalah tegangan AC tiga fasa pada sisi rotornya. Tegangan ini disearahkan didalampenyearah berputar ( rotating rectifier ) dan disalurkan ke alternator melalui poros. Jaditidak diperlukan lagi adanya slipring dan sikat.

    Gambar 9. Sistem Eksitasi Tanpa Sikat

    3.3. Pengatur Tegangan Otomatis

    Kondisi beban listrik yang selalu berubah menuntut adanya sistem pengatur beban dan

    tegangan yang selalu dapat mengikuti perubahan sehingga diperoleh output frekuensi

    dan tegangan yang stabil. Alat untuk mengontrol beban ( frekuensi ) adalah governor

    valve, sedang alat untuk menjaga agar tegangan tetap stabil adalah pengatur tegangan

    otomatis (PTO atau AVR ).

    Tugas utama dari AVR secara singkat sebagai berikut :

    i. Mengontrol tegangan terminal generator dalam batas-batas yang ditetapkan, yang

    secara tidak langsung membantu mengontrol tegangan sistem.

    ii. Mengatur pembagian daya reaktif diantara mesin-mesin yang beroperasi paralel

    pada sistem.

    iii. Mengontrol arus medan untuk mejaga mesin berada dalam sinkronisme dengan

    sistem saat beroperasi, terutama sekali pada faktor daya satu atau leading,

    tergantung pada pembebanan mesin.

    iv.Menaikkan eksitasi medan ketika sisitem dalam keadaan terganggu untuk menjagamesin agar selalu dalam sinkronisme dengan sistem.

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 9

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    11/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Generator dan Pengatur Tegangan

    Gambar .10 menunjukan sekema rangkaian pengatur tegangan otomatis sederhana.

    Kumparan stator PMG atau pilot eksiter memasok daya ke AC eksiter ( eksiter utama )melalui rangkaian pengatur tegangan. Besarnya daya ( arus eksitasi ) ke AC eksiter

    ditunjukkan oleh perbedaan antara tegangan terminal alternator dan tegangan referensi

    oleh balance meter. Perbedaan ini bisa berharga minus ( - ) dan ( + ).

    Apabila perbedaan tersebut berharga minus, maka AVR menghasilkan sinyal boost,

    yaitu penambahan arus eksiter ke AC eksiter. Sebaliknya jika perbedaan itu berharga

    plus, maka AVR menghasilkan sinyal buck, yaitu pengurangan arus eksiter ke AC

    eksiter. Apabila tidak ada perbedaan antara tegangan terminal alternator dengan

    tegangan referensi, maka sinyal keluaran AVR menjadi nol , artinya tidak ada

    penambahan dan tidak ada pengurangan arus eksitasi ke AC eksiter.

    Gambar 10. Diagram Blok AVR

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 10

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    12/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 11

    4. SINKRONISASI GENERATOR DAN PENGARUHNYA

    Bila dua sistem tegangan bolak-balik ( AC ) akan di paralel, maka kesamaan dari limakondisi atau parameter berikut ini harus dipenuhi. Kondisi tersebut adalah :

    1. Tegangan

    2. Frekuensi

    3. Perbedaan fasa (sudut fasa )

    4. Urutan fasa

    5. Bentuk gelombang

    Dua kondisi yang terakhir merupakan konstanta yang berkaitan dengan rancang bangundan operasinya tidak dapat dikontrol. Sedang tiga kondisi lainnya harus dikontrol agartegangan frekuensi dan sudut fasanya sama sebelum dihubungkan. Proses ini disebut

    sebagai Mensinkronkan .

    4.1. Prosedur Sinkronisasi Generator

    Sebelum melakukan sinkronisasi generator dengan sistem jaringan (infinite bus),

    pastikan bahwa :

    i. Pemutus tenaga ( circuit breaker ) generator dalam keadan terbuka.

    ii. Pemutus tenaga sistem eksitasi generator dalam keadan terbuka.

    iii. Mesin berputar pada putaran nominal dengan governor pada posisi minimum.

    iv. Semua kondisi unit normal dan memuaskan untuk di sinkronisaikan.

    v. Sistem jaringan telah bertegangan dan pemisah pada bus sudah masuk.

    Prosedur sinkron pada generator secara manual adalah sebagi berikut :a. Naikkan putaran mesin dengan kontrol governor hingga putarannya sama dengan

    kecepatan frekuensi sistem.b. Periksa sistem eksitasi, kemudian masukan pemutus tenaga penguat medan ( field

    breaker ).

    c. Naikan arus eksitasi, periksa tegangan generator bila tegangan generator

    mencapai normal, masukan sistem pengatur tegangan (AVR ) ke posisi auto.

    d. Masukan switch synchroscope keposisi manual. Dan lihat apakah kecepatan

    mesin fast atau slow dibanding kecepatan sistem.

    e. Atur eksitasi agar tegangan generator sama dengan tegangan sistem. Atur

    frekuensi dan sudut fasa dengan menggunakan kontrol governor agarsynchroscope berputar perlahan kearah fast.

    f. Pada saat jarum synchroscope mendekati titik nol ( jam 12 ), tekan tombol

    pemutus tenaga generator sehingga CB masuk pada saat jarum menunjuk titik

    nol. Generator telah sinkron.

    g. Matikan peralatan sinkronisasi dan selektor switch.

    4.2. Pengaruh Perbedaan Tegangan , Frekuensi dan Sudut Fasa

    Bila pada saat CB menutup, kesamaan dari mensinkronkan sirkit generator dengan

    sistem tidak terpenuhi, maka akan terjadi gangguan listrik. Tingkat gangguan ini

    tergantung kepada perbedaan dari kondisi yang telah ditentukan.

    i. Tegangan

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    13/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    Antara tegangan generator ( yang akan dipararel ) dengan tegangan sistem

    jaringan harus sama besarnya ( nilainya ). Untuk menyamakan, maka tegangan

    generator harus diatur, yaitu dengan mengatur arus eksitasinya.Apabila tegangan generator lebih tinggi dari tegangan sistem, maka mesin (

    generator ) akan mengalami sentakan beban M Var lagging ( induktif ); artinya

    generator mengirim daya reaktif ke sistem. Sebaliknya bila tegangan generator

    lebih rendah dari pada tegangan sistem, mesin akan mengalami sentakan beban

    M Var Leading ( kapasitif ), artinya generator menyerap daya reaktif dari sistem.

    ii. Frekwensi

    Frekuensi generator dan frekuensi sistem harus sama ( match ). Untuk

    menyamakan, maka putaran generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur

    katup governor ( aliran uap masuk turbin ). Jika frekuensi generator lebih tinggi

    dari pada frekuensi sistem, sistem akan mengalami sentakan beban MW dari

    mesin, artinya mesin membangkitkan MW. Sebaliknya jika generator frekuensinya

    lebih rendah dari pada sistem, mesin akan mengalami sentakan MW dari sistem ,

    artinya mesin menjadi motor ( motoring ).

    iii. Perbedaan Fasa

    Sudut fasa antara generator dan sistem harus sama. Untuk menyamakannya fasa

    generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur kecepatan generator dengan

    katup governor. Apabila terjadi perbedaan fasa antara generator dengan sistem

    akan mengakibatkan sentakan perpindahan daya antara mesin dan sistem. Hal

    ini mengakibatkan kondisi gangguan dan terjadinya sirkulasi arus antara mesin

    dan sistem yang besarnya ditentukan oleh perbedaan antara keduanya.

    Di dalam penyediaan listrik, perusahaan listrik mempunyai kewajiban untuk

    menyediakan kualitas listrik yang stabil kepada pelanggan. Kualitas tersebut

    meliputi frekuensi dan tegangan yang selau konstan.

    Frekuensi di Indonesia menggunakan standard 50 Hz. Variasi frekuensi

    sebaiknya tidak melebihi 1 % dari 50 Hz, yaitu : 49,5 - 50,5Hz atau 2970 -3030 Rpm.

    Bila ferkuensi menyimpang dari 50 Hz , maka jam listrik dan putaran motor akan

    berubah sehingga untuk peralatan yang presisi perubahan ini dapat

    mengakibatkan terganggunya operasi alat. Batas waktu penyimpangan yang

    diperbolehkan dan tidak menimbulkan pengaruh adalah selama 10 detik. Jika

    jumlah pembangkitan MW melebihi kebutuhan pelanggan ( konsumen ), maka

    kelebihan energi ini menaikan putaran rotor semua turbin generator yang

    terhubung ke sistem sehingga frekuensi naik. Sebaliknya bila kebutuhan beban

    pelanggan lebih besar dari MW yang dibangkitkan , maka semua turbin generator

    putarannya berkurang sehingga frekuensi nya turun .

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 12

    Tegangan nominal untuk sistem tegangan rendah kepada pelanggan adalah 220Volt. Variasi tegangan yang disarankan tidak melebihi 6 % dari tegangan

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    14/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 13

    nominalnya. Jadi untuk tegangan nominal 220 Volt rentangnya adalah 206,8~

    233,2 V. Tidak seperti frekuensi, tingkat ( level ) tegangan pada seluruh sistem

    tidak sama. Tegangan sistem dapat dipengaruhi oleh keadaan setempat ataulingkungan.

    Gambar 11. Kurva Perbedaan Fasa

    4.3. Sudut Fasa dan Synchronoscope

    Seringkali terdapat kerancuan antara perbedaan fasa dan frekuensi. Frekuensi

    adalah banyaknya siklus ( sinusoida ) dalam satu detik dari suatu sirkuit listrik. Sedang

    perbedaan fasa adalah pergeseran sudut antara satu sirkuit dengan sirkit listrik yanglain untuk fasa yang sama, lihat gambar 11.

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    15/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    Untuk dapat melihat perbedaan fasa secara grafis diperlukan instrument oskiloscope.

    Tetapi didalam penerapannya menjadi tidak praktis untuk memasang osiloskop padapanel listrik (alternator ). Sebagai gantinya dipasang synhroskop dan lampu untuk

    mengetahui perbedaan fasa ini. Didalam sinkroskop ini hanya ditunnjukan keterangan

    slow , dan fast, serta titik atau garis yang terletak diantaranya. Apabila jarum

    menunjuk kearah flow, artinya fasa alternator tertinggal dibelakang fasa sistem,

    sedang apabila jarum menunjuk kearah fast, artinya, fasa alternator lebih cepat dari

    fasa sistem.

    Perbedaan fasa adalah nol apabila jarum sinkroskop menunjukan titik nol ( jam 12 )

    atau garis tegak diantara slow dan fast. Untuk sinkronisasi harus dilakukan pada saat

    jarum bergerak pelan kearah fast atau berhenti pada posisi titik nol atau mendekati

    titik nol antara slow dan fast. Apabila jarum berhenti tidak pada posisi titik nol,

    sinkronisasi tidak boleh dilakukan, karena ini berarti masih ada perbedaan fasa. Dan

    besarnya perbedaan fasa adalah jarak antara jarum berhenti dengan titik nol.

    Sinkronisasi yang dilakukan pada saat sudut fasa tidak sama dengan nol atau

    mendekati nol dapat mengakibatkan kerusakan pada trafo dan alternator, karenan hal

    ini berarti terjadi sentakan aliran arus sirkulasi dari alternator ke sistem atau dari

    sistem ke alternator.

    Gambar 12, Synchroscope

    5. OPERASI GENERATOR

    5.1. Kopling Magnetik

    Begitu suatu generator disinkronisasikan ke sistem biasanya mesin diberi beban

    minimum (block load ). Hal ini dilakukan dengan menaikan kontrol governor sehingga

    uap mengalir lebih banyak ke turbin. Tetapi begitu ini terjadi timbul perbedaan

    potensial (tegangan) antara kumparan stator dan tegangan terminal generator.

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 14

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    16/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    Perbedaan tegangan ini menyebabkan arus mengalir dalam kumparan stator sehingga

    menimbulkan medan magnet yang berputar pada kecepatan sinkron (sistem). Medanmagnet ini berinteraksi dengan rotor dan membentuk kopling magnet antara rotor

    dengan stator melintas celah udara. Kopling magnetik ini menghasilkan suatu torsi

    pada rotor yang besarnya sama tetapi berlawanan dengan torsi masukan uap,

    sehingga kecepatan rotor tidak bertambah, tetapi terkunci pada sistem oleh kopling

    magnetik.

    Medan magnet didalam celah udara ini dapat dibayangkan seperti pita elastik yang

    kekuatannya tergantung pada medan magnetik rotor dan medan magnetik yang

    ditimbulkan oleh aliran arus didalam konduktor-konduktor stator. Kopling magnitik ini

    merupakan media ang memindahkan energy mekanik menjadi energy listrik (MW).

    Namun harus diingat bahwa kedua medan magnet tadi berputar dalam keadaan yang

    sama, jadi stasioner (diam) satu sama lain.

    5.2. Sudut Beban

    Bagaimanapun untuk menciptakan medan magnet yang disebabkan aliran arus

    stator, pertama rotor harus dinaikan kecepatan sudutnya terhadap tegangan terminal

    sampai torsi lawan yang dihasilkan oleh kopling terimbangi torsi input.

    Hubungan sudut ini dikenal sebagai sudut beban atau sudut rotor, lihat gambar.13.

    Gambar 13. Sudut Beban atau Sudut Rotor

    Jika kekuatan kopling magnetik berubah karena perubahan eksitasi ( arus rotor ), arus

    stator atau pemasukan uap, maka akan ada suatu hubungan gerakan maju ( sudut

    rotor dinaikan ) atau mundur (sudut rotor berkurang ), dalam arah putaran, hingga

    posisi kesetimbangan yang baru dicapai. Jika kopling magnetik dibentang atau

    diperlemah secara berlebihan, maka kopling akhirnya akan putus dan rotor tidak lagi

    berada dalam sinkronisme dengan sistem.

    Kopling tersebut dapat terputus karena dua cara, yaitu :

    1. Menjaga kekuatan magnetik sama, tetapi menaikan torsi input

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 15

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    17/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    2. Menjaga torsi input tetap sama tetapi mengurangi kekuatan magnetik dengan

    mengurangi arus rotor atau arus stator.

    Bila kopling magnetik putus, maka operasi generator tidak stabil dan kondisi ini

    disebut sebagai ketidak stabilan (instability) generator atau beroperasi tidak sinkron

    (asychron) karena kecepatan rotor tidak lagi berada dalam sinkronisme dengan

    sistem.

    Ada dua macam operasi tidak sinkron yang berbeda yaitu penggelinciran kutub ( pole

    slipping ) dan benar-benar operasi tidak sinkron ( true asynchronous ).

    Penggelinciran kutub adalah kondisi dimana kopling magnetik terputus karena

    kekuatan magnetik tidak cukup, tetapi eksitasi masih ada. Rotor akan dipercepat

    relatif lambat bila kopling magnetik putus pada 1200 - 1300 pertama, dan lebih cepat

    untuk 2300C berikutnya. Kopling kemudian terbentuk lagi dan mengurangi kecepatan

    rotor, tetapi kekuatannya tidak cukup sehingga putus lagi dan mulai penggelinciran

    kutub lagi.

    Pengoperasian tidak sinkron dianggap suatu kehilangan total eksitasi medan. Pada

    kondisi ini tidak ada pengurangan gaya terhadap putaran rotor, tetapi generator

    menyerap semua arus magnetisainya (MVAR) dari sistem, dan beroperasi sebagai

    generator induksi.

    Dalam kasus lain, kondisi tersebut tidak dapat dibiarkan dan oleh karena itu pada

    semuanya kecuali unit-unit yang kecil, dipasang proteksi untuk mendeteksi dan

    mentripkan unit dari sistem. Untuk unit yang kecil menyingkronkan kembali dapat

    dilakukan dengan mengurangi aliran uap masuk ( governor ), dan menaikan eksitasi

    medan, keduanya mendorong rotor untuk kembali berada dalam sinkronisme dengan

    sistem.

    5.3. Kurva Kemampuan Alternator

    Satu cara yang mudah untuk mempertunjukan faktor-faktor yang membatasi operasi

    generator adalah dengan bentuk diagram.Diagram ini disebut capability atau power

    chart. Pada umumnya suatu diagram capability disediakan untuk setiap generatordengan harga sesungguhnya yang diberikan oleh generator itu.

    Dalam gambar.14a, ditunjukan diagram tersebut ditandai dengan faktor-faktor

    pembatasan masing-masing dan digambarkan hanya sebagai suatu tipe, tanpa

    diberikan harga sesungguhnya.

    Diagram capability sesungguhnya digambarkan pada perkiraan bahwa tegangan

    terminal generator dipertahankan pada harga nominalnya. Jika mengoperasikan pada

    tegangan yang berbeda dari harga ini, maka diagram tidak dapat dipakai lagi. Dengan

    cara yang sama digambarkan dengan menganggap bahwa semua susunan pendingin

    dan parameter-parameter berada pada configurasi dan harga rancangan.

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 16

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    18/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 17

    Gambar 14a. Diagram Kapabil itas Generator

    Diagram capability generator dapat digunakan bersama dengan pengukuran MW dan

    MVAR untuk memperkirakan parameter-parameter seperti faktor daya, arus rotor, arus

    stator dan sudut motor ( beban ). Bila batas-batas pengoperasian diperjelas seperti

    pada gambar 14b, dapat dimengerti bahwa lingkar batas pengoperasian yang

    diperlihatkan pada suatu vektor meter dihasilkan dari diagram capability. Dapat

    ditambahkan bahwa jarak dari batas kesetabilan sesungguhnya ( practical stability

    limit ) ke kanan dari garis sudut rotor 750, adalah suatu garis batas keamanan yang

    didasarkan terutama pada tipe apa AVR yang digunakan dan kecepatan reaksinya

    terhadap perubahan tegangan terminal generator, dan apakah suatu sikuit Pembatas

    VAR ( VAR limiter ) disediakan.

    Jika suatu generator dioperasikan dengan AVR keluar ( AVR switched out ), yaitu

    dengan kontrol eksitasi manual, maka tidak ada kontrol penstabilan ketika kondisi

    beban berubah sehingga harus diberikan batas keamanan yang lebih luas.

    Diagram capabilty biasanya menunjukan dua batas kestabilan yaitu, satu untuk AVR

    posisi otomatis dan lainnya ketika AVR posisi manual.

    5.4. Faktor-faktor Yang Membatasi Output Generator

    Dalam merancang dan membuat konstruksi suatu alternator maka pabrik menetapkan

    berapa kemampuan maksimum operasi kontinyu ( maximum continous rating ) dari

    mesin meliputi :

    MW

    MVA

    p.f (cos )

    Tegangan statorArus stator

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    19/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    Tegangan rotor

    Arus stator

    Perlu diingat bahwa :

    MW

    pf = = Cos MVA

    MVA = V. stator x I stator x 3

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 18

    Pengoprasian alternator harus sedemikian sehingga batasaan rancangan tidak

    dilampaui.

    Gambar 14b. Kurva Kapabilitas Generator

    Perlu diingat bahwa :

    MW

    1. Faktor daya = = Cos. , dimana adalah sudut fasaMVA

    2. MVA = KV stator x KA stator x 3= KV x KA x 3

    Pengoprasian generator harus sedemikian rupa, sehingga tidak satupun batasrancangan dilampaui, karena bila dilampaui akan menimbulkan kerusakan padaalternator.Ada lima batas operasional rancangan listrik dan masing-masing harus diperhatikan .

    a. Batas Arus Rotor

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    20/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 19

    Batas ini ditentukan oleh tipe dan klasifikasi isolasi kumparan rotor. Pada umumnya

    rotor alternator diisolasi dengan kelas B, dan ini berarti material ( bahan ) isolasi yang

    digunakan tahan terhadap temperatur sampai 130

    0

    C.

    Diatas temperatur ini isolasi kumparan memburuk karena panas sehingga

    memperpendek umur mesin yang akhirnya menimbulkan kerusakan. Oleh karena itu

    temperatur operasi normal maksimum harus dibatasi pada suatu harga yang akan

    mencegah menurunnya kemampuan. Kenaikan temperatur rotor maksimum

    sebenarnya pada alternator tertentu ditentukan oleh tipe metoda pendingin rotor dan

    bagaimana susunan aliran pendinginan rotor, dan juga berdasarkan pada temperatur

    pendingin sisi dingin yang ditetapkan ( 400C ).

    Jika temperatur gas dingin, tekanan dan kecepatan aliran dianggap konstan pada nilai

    ratednya, maka temperatur rotor hanya tergantung pada besarnya arus medan ( rotor). Arus medan maksimum yang diizinkan biasanya ditentukan oleh pabrik dan ini

    berhubungan dengan batas temperatur rotor maksimum yang diizinkan untuk tipe

    isolasi yang digunakan.

    b. Batas Arus Stator

    Sebagaimana dinyatakan pada rotor, arus stator dibatasi oleh temperatur maksimum

    yang diizinkan untuk tipe material bahan isolasi yang digunakan. Temperatur

    kumparan-kumparan terutama akan bergantung pada arus stator yang mengalir

    melalui kumparan-kumparan stator tersebut, dengan anggapan bahwa temperatur

    masuk pendingin kumparan stator dan laju aliran konstan.

    Oleh karena itu pabrik menetapkan arus stator maksimum yang diizinkan dan ini akan

    berhubungan dengan temperatur maksimum yang diizinkan untuk klas isolasi yang

    digunakan (klas B). Jika alternator dioperasikan dengan mengalirkan arus stator

    harga maksimum,pada tegangan terminal generator, maka harga MVA maksimum

    operasi kontinyu tercapai.

    c. Batas MW

    Harga MW maksimum operasi kontinyu ditentukan oleh kemampuan pembangkit uap(steam generation ) dan nilai daya kuda (HP) dari turbin ketimbang nilai generator.

    Alternator dalam teorinya sanggup membangkitkan out put MW yang harganya sama

    dengan nilai MVA, dengan membuat arus pada stator sefasa dengan tegangannya,

    (yaitu ketika beroperasi pada faktor daya satu). Bagaimanapun, sebaiknya pembangkit

    daya nyata (MW) alternator juga harus mampu memasok daya reaktif (MVAR), dan

    oleh karena itu alternator dirancang untuk beroperasi pada faktor daya lagging

    (contohnya 0,85 lag).

    Hal ini berarti bahwa bila arus stator maksimum mengalir, nilai out put MVA tercapai,

    tetapi karena out put MW adalah sama dengan MVA x Cos , maka hanya 85% dari

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    21/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Sinkronisasi dan Operasi Generator

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 20

    out put MVA adalah MW (misalnya Cos = 0,85). Oleh karena itu diperlukan uapyang lebih sedikit dan daya turbin yang lebih kecil untuk memutar generator.

    d. Batas Arus Rotor Minimum ( Batas Stabilitas )

    Daya yang dipasok ke alternator, pada kecepatan konstan, adalah sebanding dengan

    torsi yang diberikan pada rotor alternator oleh turbin. Daya ini harus diimbangi oleh

    suatu torsi listrik yang berlawanan dari dalam generator, bila tidak rotor akan

    dipercepat. Jika tegangan sistem jaringan dan kondisi frekwensi dianggap konstan,

    maka torsi keseimbangan maksimum dimana alternator dapat menahan ditentukan

    oleh tingkat flux magnit yang ditimbulkan oleh arus medan rotor didalam celah udara

    yang memberikan kopling antara stator dan rotor. Makin kuat kopling medan magnetik,

    makin kuat rotor terkunci ke stator.

    Jika lebih banyak uap yang dialirkan ke turbin dan karenanya torsi rotor, meningkat

    sehingga kopling magnetik akan direntang dan akhirnya akan terputus, menghasilkan

    percepatan pada rotor. Hal ini akan menyebabkan suatu gangguan listrik yang cukup

    besar pada sistem dan mungkin juga menyebabkan panas lebih yang tinggi pada

    stator dan rotor. Suatu pengurangan arus medan, tanpa pengurangan uap akan

    menghasilkan gangguan yang sama. Pemutusan kopling magnetik diikuti dengan

    kehilangan kestabilan mesin tidak dapat dihindari. Oleh karena itu alternator harus

    dioperasikan dengan arus rotor yang cukup untuk menjamin bahwa kopling magnetik

    cukup kuat untuk menjaga kestabilan alternator pada semua out put beban.

    e. Batas Pemanasan Ujung Stator

    Dengan arus stator yang tinggi pada faktor daya leading, cenderung terjadi

    pemanasan dari bagian-bagian ujung inti stator. Tetapi batas pemanasan ujung

    biasanya dicapai jika batas kestabilan dilampaui, oleh karena itu dalam operasi normal

    batas pemanasan ujung seharusnya tidak tercapai.

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    22/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    6. MACAM-MACAM BEBAN dan DAYA

    Rangkaian listrik arus bolak-balik yang merupakan beban alternator pada dasarnya terdiri

    dari tiga komponen, yaitu :- Resistif (tahanan = R)

    - Induktif (kumparan = L)

    - Kapasitif ( kapasitor = C)

    Di dalam kenyataannya beban alternator atau sistem tenaga listrik tidak pernah hanyaterdiri dari beban resistif murni saja, atau bebas induktif murni saja atau beban kapasitifmurni saja, tetapi merupakan gabungan dari dua atau tiga jenis beban tersebut.

    6.1. Beban Resistif (R)

    Rangkaian listrik yang hanya terdiri dari tahanan (resistor) disebut rangkaian tahanan

    murni. Peralatan listrik yang mempunyai tahanan murni contohnya adalah resistor

    elemen pemanas dan lampu pijar. Pada peralatan ini nilai induktansi dan kapasitansinya

    dapat diabaikan.

    Bila suatu rangkaian arus bolak-balik hanya terdiri dari tahanan murni, maka berlaku

    hukum ohm dan formula lain sebagaimana yang diterapkan pada rangkaian arus

    searah. Pada rangkaian tahanan murni arus sefasa dengan tegangan, lihat gambar 15,

    sehingga besarnya daya adalah :

    ___________________________________________________________________________________

    E

    P = I x E , karena I =

    RE2

    maka P = atau P = I2 . R

    R

    Gambar 15. Arus Sefasa dengan Tegangan

    Pengaruh beban resistif pada alternator akan menimbulkan reaksi jangkar pada statorsehingga timbul medan magnit yang arahnya melawan medan magnit rotor, akibatnya

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 21

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    23/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    putaran rotor turun. Karena putaran turun, maka frekwensi dan tegangan juga akan

    turun. Untuk memulihkannya ke kondisi normal, maka putaran (aliran uap) harus di

    tambah.

    Akibat timbulnya medan magnit pada stator, maka pada inti kumparan stator terjadipemanasan (kenaikan temperatur) atau biasanya di sebut core end heating.

    b. Beban Induktif (L)

    Arus listrik yang mengalir didalam penghantar akan menimbulkan medan magnetdisekitarnya dengan arah garis gaya magnetnya mengelilingi penghantar tersebut, lihatgambar. Kuat medan magnet tergantung pada besarnya arus yang mengalir. Jika arusyang mengalir naik, kuat medan magnetnya juga naik melebar keluar dari pusatpenghantar, demikianlah sebaliknya. Melebar dan mengecilnya medan magnet akibatvariasi arus bolak-balik yang mengalir menyebabkan garis gaya magnet memotongpenghantar dan membangkitkan gaya gerak listrik didalam penghantar.

    Arah dari ggl induksi ini sedemikian rupa, sehingga melawan gerakan arus yang

    membangkitkannya (lihat hukum Lenz). Oleh karena itu ggl ini disebut ggl lawan. Bila

    arus dalam suatu rangkaian listrik berubah, rangkaian ini mencoba melawan perubahan

    itu. Sifat dari rangkaian yang melawan perubahan disebut " induktansi " dan

    rangkaiannya disebut induktif. Simbul untuk unduktansi adalah L dan satuanya adalah

    Henry.

    Didalam rangkaian induktif, jika arus naik rangkaian menyimpan energi didalam medan

    magnet. Jika arus berkurang rangkaian mengeluarkan energi dari medan magnet tadi.

    Rangkaian yang terdiri dari kumparan dengan inti besi mempunyai induktif yang lebihtingggi dibanding yang hanya terdiri dari rangkaian penghantar saja. Oleh karena itu

    induktansi membangkitkan ggl lawan yang melawan atau menunda perubahan arus.

    Karena sifat ini, maka suatu rangkaian arus bolak-balik yang berisi induktansi tinggi

    (murni), menyebabkan arus tidak naik dan turun secara bersamaan dengan tegangan.

    Arus tertinggal seperempat siklus atau 90 di belakang tegangan sepanjang siklus, lihat

    gambar 16, atau dikatakan arus tidak sefasa lagi dengan tegangan dengan sudut 90.

    Tetapi didalam penerapannya tidak ada rangkaian listrik induktif murni.

    Dalam rangkaian induktif selalu terdapat tahanan R, sehingga didalam rangkaian induktifarus tertinggal dari tegangan dengan sudut kurang dari 90. Besarnya sudut ini

    tergantung pada seberapa besar kandungan tahanan induktansi.

    Karena induktansi menyebabkan perlawanan terhadap aliran arus, maka disebut "

    Reaktansi induktif "dan diberi simbol XL dengan satuan Ohm. Reaktansi induktif tidak

    hanya tergantung pada induktansi , tetapi juga pada frekuensi. Hal ini karena makin

    tinggi frekuensi makin besar laju perubahan arus dan medan magnetnya, sehingga

    makin besar ggl lawan yang dinduksikan.

    Reaktansi induktif XL = 2 f L

    ___________________________________________________________________________________

    dimana : = 3,14

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 22

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    24/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    f = frekuensi

    L = induktansi

    Gambar 16. Arus Tertinggal dari Tegangan

    Pengaruh beban induktif terhadap alternator adalah pemanasan pada kumparan rotor.

    Beban induktif menyebabkan tegangan turun dan faktor daya rendah, sementara arus

    generator naik akibat reaksi jangkar di stator. Akibat selanjutnya tegangan cenderung

    turun sehingga untuk mengembalikan ke harga normal arus eksitasi harus ditambah.

    Penambahan arus eksitasi ini akan menyebabkan pemanasan pada rotor.

    c. Beban Kapasit if (C)

    Apabila induktansi bersifat selalu melawan perubahan arus, maka kapasitansi bersifat

    menahan perubahan tegangan. Kapasitansi timbul dalam rangkaian listrik karena

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 23

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    25/45

    __________________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 24

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    terdapat bagian yang dapat menyimpan muatan listrik. Untuk melihat pengaruh

    kapasitansi terhadap tegangan, lihat gambar di bawah ini. Sebelum switch ditutup

    tegangan antara plat adalah nol dan tidak ada arus mengalir. Ketika switch ditutup, satu

    sisi plat terhubung ke terminal positif batere dan plat yang lain keterminal negatif.Akibatnya elektron (arus listrik) akan mengalir dan memuati plat. Pada mulanya arusnya

    besar, tapi makin lama makin kecil dan akhirnya arus berhenti mengalir ketika muatan

    listrik di plat sudah penuh dan tegangan diantara plat sama dengan tegangan batere

    (sumber).

    Kejadian memuati listrik ke dalam kedua plat hingga bertegangan disebut kapasitansi

    dan rangkaian kedua plat disebut kapasitor atau kondensor. Jadi kapasitansi melawan

    perubahan tegangan dan menunda timbulnya tegangan. Bila switch dibuka muatan listrik

    tetap berada di dalam kedua plat atau kapasitor tetap menyimpan energi listrik. Muatan

    ini akan berkurang dan bahkan habis (discharge), apabila diantara kedua platdihubungkan kesuatu beban (rangkaian). Proses pengisian (charging) dan pembuangan

    muatan (discharging) pada kapasitor akan terjadi berulang-ulang, apabila kapasitor

    dihubungkan ke sumber arus bolak-balik lihat gambar 17 Oleh karena kapasitansi

    memyebabkan penundaan timbulnya tegangan , maka arus dan tegangan menjadi tidak

    sefasa. Didalam rangkaian kapasitif arus mendahului tegangan dengan sudut 90.

    Tetapi karena tidak ada rangkaian listrik, yang hanya terdiri dari kapasitansi murni,

    melainkan selalu dibarengi adanya tahanan (resistansi), maka besarnya sudut fasa

    anatara arus dan tegangan tidak sampai 90. Karena kapasitansi menyebabkan

    perlawanan terhadap perubahan tegangan, maka disebut reaktansi kapasitif, dan diberisimbul XC dengan satuan Ohm. Besarnya reaktansi kapasitif tidak hanya tergantung

    pada kapasitansi tetapi juga pada frekuensi. Bila frekuensi atau kapasitansi naik,

    reaktansi kapasitif turun.

    1

    Reaktasi kapasitif = XC =

    2 f C

    dimana C = kapasitansi

    Gambar17a. sirki t beban kapasitif

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    26/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    Gambar 17b, Kurva dan vektor beban kapasitif

    Pengaruh beban kapasitif terhadap alternator adalah meningkatnya suhu stator, karena

    adanya penguatan medan magnet dari luar (sistem). Beban kapasitif menyebabkan

    tegangan cenderung naik karena adanya penambahan eksitasi dari luar, akibatnya

    kumparan stator menjadi lebih panas sedang arus eksitasi ke rotor menjadi kecil

    sehingga alternator cenderung beroperasi ke daerah tidak stabil.

    6.1. Daya dan Energi

    Bila arus mengalir melalui suatu hambatan, maka timbul panas pada hambatan tersebut.Lalu disebut apakah panas yang timbul itu ?. Sebagaimana dalam ilmu mekanik ada dua

    istilah disini dan keduanya mempunyai definisi yang sama. Istilah tersebut adalah Daya

    dan Energi. Energi listrik adalah kemampuan sistem listrik untuk melakukan kerja.

    Satuan pengukuran energi listrik adalah Joule atau Watt jam.

    Disebut kerja (usaha) telah dilakukan, apabila muatan sebesar Q Coulomb berpindah

    melalui perbedaan tegangan V Volt.

    Work = V . Q Joule

    Q = I . t Coulomb

    atau W = V . I . t Joule

    Jadi, Energi = W = V . I . t Joule

    Sedangkan daya listrik adalah laju (rate) dari kerja yang dilakukan. Karena Joule adalah

    satuan kerja, maka daya di ukur dalam Joule per detik. Istrilah yang lebih umum untuk

    satuan daya adalah Watt.

    1 Watt = 1 Joule per detik

    Energi atau Kerja (joule)

    Sehingga Daya =

    Waktu (detik)

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 25

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    27/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    V . I . t

    P = Watt

    tP = V . I Watt

    ___________________________________________________________________________________

    Dengan menggunakan formula hukum Ohm dapat diperluar menjadi,

    P = V . I Watt

    Karena V = I . R

    V2

    maka P = I2. R atau P =

    R

    6.2. Macam-macam Daya

    Mengingat sifat-sifat rangkaian terhadap arus bolak-balik seperti tersebut di atas, makajenis dan perhitungan daya dalam arus bolak-balik berbeda dengan daya dalam arussearah. Di dalam arus searah seperti telah dijelaskan di atas,

    P = V . I Watt atau P = I2. R Watt

    Di dalam rangkaian arus bolak-balik ada tiga macam daya, yaitu :* Daya nyata (aktif)* Daya semu* Daya reaktif

    Daya nyata (true power)Daya nyata adalah daya yang dapat dilihat hasilnya dan merupakan hasil perkalian

    antara arus dan tegangan dengan faktor daya (Cos ), dengan satuan Watt, ditulis :

    P = V . I . Cos . Watt

    Faktor daya adalah pergeseran fasa antara arus dan tegangan. Di dalam rangkaianarus bolak-balik, beban rangkaian merupakan gabungan dari beban R, L dan C. Olehkarena itu selalu timbul perbedaan fasa antara arus dan tegangan. Besarnya sudutpergeseran fasa tergantung dari kandungan L dan C dalam rangkaian. Faktor daya

    atau Cos merupakan perbandingan antara hambatan R dan impedansi Z.

    Bila dalam arus searah berlaku hukum Ohm untuk mencari hubungan antara, arus

    dan hambatan, maka dalam arus bolak-balik formula tersebut berlaku. Tetapi

    hambatan arus bolak-balik adalah impedansi Z. Impedansi adalah hasil penjumlahan

    secara aljabar dari R, XL, dan XCatau ditulis :

    Z = R2+ (XL- XC)2

    Sehingga besarnya arus dapat dicari dengan menggunakan hukum Ohm.

    VI =

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 26

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    28/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    Z

    Daya nyata merupakan daya yang menghasilkan panas setara dengan panas yang

    dihasilkan peralatan tersebut bila dialiri arus searah.

    Gambar 18, Kurva daya Arus sefasa dengan tegangan.

    Daya Semu (Apparent power)

    Daya semu adalah daya yang mengabaikan adanya beban induktif dan bebankapasitif, atau perkalian antara arus dan tegangan dengan satuan Voltampere.

    P = V . I Voltampere

    Suatu rangkaian listrik arus bolak-balik secara teoritis tidak mungkin hanya terdiri daribeban R, sehingga arus sefasa dengan tegangan. Oleh karena itu daya ini disebutdaya semu, karena dalam prakteknya kemungkinan arus sefasa dengan tegangankecil sekali.

    Daya Reaktif (Reactive power)

    Daya reaktif adalah daya hasil perkalian antara arus dan tegangan dengan sinus ,dan satuannya adalah Voltampere reaktif (Var).

    P = V . I sin Voltampere reaktif (Var)

    Ini adalah daya yang tidak menghasilkan kerja (panas) atau daya yang tidak berguna(Wattless power), tetapi selalu timbul di dalam rangkaian arus bolak-balik. Daya initidak menghasilkan panas tetapi memerlukan arus untuk energis atau memuatirangkaian induktif atau kapasitif. Gambar 18 menunjukkan kurva daya dalam berbagairangkaian (resitif, induktif dan kapasitif). Hubungan diantara ketiga daya dapatmembentuk suatu segitiga dan disebut segitiga daya, lihat gambar 19.

    Daya semu ( S )2 = Daya nyata ( P )2 + Daya reaktif ( Q )2

    S2 = P2 + Q2

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 27

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    29/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    Sudut antara daya nyata dengan daya semu adalah sudut , dan faktor daya juga

    dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara daya nyata dengan daya semu.

    P

    Faktor daya : Cos =

    S

    Gambar 18. Kurva Daya Rangkaian Induktif dan Kapasitif

    ___________________________________________________________________________________

    MVA

    MVar

    MW

    Gambar 19. Segitiga Daya

    7. KONSTRUKSI GENERATOR

    Alternator atau generator merupakan komponen utama PLTU yang berfungsi untuk

    merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Kapasitas alternator dari waktu ke waktu

    berkembang semakin besar dengan teknologi konstruksi dan rancang bangun yang

    semakin maju. Kapasitas alternator PLTU di Indonesia sangat bervariasi, karena

    pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan energi yang harus dilayani.

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 28

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    30/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    Kostruksi alternator PLTU semuanya menggunakan medan magnet putar . Hal ini

    bertujuan untuk memudahkan penyambungan (connection) energi listrik keluar alternator,

    karena titik terminal penyambunagn benda pada stator.

    Komponen utama alaternator terdiri dari :

    a. Casing (frame atau rangka)

    b. Stator (inti dan kumparan)

    c. Rotor

    d. Eksiter

    7.1. CASING

    Casing terbuat dari baja ringan yang dirancang untuk menopang inti stator dan

    kumparan-kumparan nya.. Pada umumnya generator di PLTU didinginkan denganhidrogen yang bertekanan. Oleh karena itu casing harus dirancang mampu menahan

    tekanan dan ledakan hidrogen yang mungkin terjadi . Besarnya tekanan ledak

    diperkirakan dua kali tekanan hidrogen.

    ___________________________________________________________________________________

    Gambar 20. Generator dan eksiter

    7.2. Stator

    Stator terdiri dari inti stator dan kumparan. Pada generator-generator ukuran kecil, inti

    statornya dibuat menjadi satu dengan casing, tetapi pada generator ukuran besar inti

    statornya dibuat sebagai komponen terpisah. (lihat gambar 21 dan gambar 22). Inti ini

    terbentuk dari susunan plat-plat baja silikon yang mempunyai sifat kemagnetan yang

    baik dikompres dengan rapat sekali, tetapi diisolasi satu sama lain dengan pernis atau

    kertas berisolasi (impregnated paper).

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 29

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    31/45

    __________________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 30

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    Susunan plat baja silikon yang membentuk inti ini biasanya disebut laminasi. Laminasi-

    laminasi ini membentuk saluran yang baik sekali bagi flux magnit yang dihasilkan oleh

    rotor. Isolasi pada laminasi mengurangi besarnya arus pusar (Eddy current), sehingga

    mengurangi kerugian panas yang timbul. Inti ini dibuat membentuk alur-alur untukmenempatkan kumparan dan lubang-lubang untuk saluran pendingin yang akan

    bersirkulasi untuk menyerap panas. Disepanjang keliling bagian dalam dari inti ini

    mempuyai sederetan alur-alur. Setiap alur berisi 2 lilitan (coil) yang dipasang berimpit

    satu diatas yang lain dan semua lilitan ini digulung dalam 3 grup yang berbeda, setiap

    grup disebut fasa.

    Gambar 21. Stator Generator

    Salah satu ujung dari setiap grup dihubungkan bersama untuk membentuk titik bintang

    atau titik netral pada kumparan stator. Ujung yang lain dari tiap grup, merupakan

    terminal keluar dari tiap fasa dan dibawa keluar dari casing generator melaui bushing-

    bushing berisolasi. Ketiga penghubung ini mengalirkan energi listrik dari generator ke

    transformator generator

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    32/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    Gambar 22, Inti dan Kumparan Stator

    Didalam kumparan-kumparan stator dibangkitkan tegangan tinggi sehingga kumparan-

    kumparan tersebut harus diisolasi secara baik dengan bahan pembungkus coil-coil

    tembaga pada lapisan-lapisan fibreglass atau pita mica, yang diisi/diresapkan secara

    bertekanan dengan bitumen atau suatu bentuk fibreglass.

    Coil-coil yang menggantung pada tiap ujung inti stator memberi ruangan untuk

    keperluan pen yambungan-penyambungan dari coil ke coil dan ujung terakhir ke

    terminal. Ujung-ujung kumparan dijepit dengan kuat sekali dengan bahan isolasi seperti

    pasak bakelite, pita isolasi dan mur-mur dan baut-baut permali untuk mencegah

    gerakan oleh gaya mekanik yang disebabkan oleh kebocoran flux magnet.

    Generator-generator yang besar biasanya menggunakan pendingin air untuk coil-coil

    statornya. Konduktor-konduktor dengan penampang yang berlubang persegi

    mengizinkan air murni (non-conducting) untuk bersirkulasi melalui coil-coil. Inlet

    manifold dan exhaust manifold mensirkulasikan dan menampung air pendingin.

    Media pendingin yang lain adalah gas hidrogen yang disirkulasikan sekeliling bagian

    dalam dari generator oleh fan yang dipasang pada tiap ujung dari rotor. Saluran-saluran

    kecil dan alur-alur dalam inti stator dan dalam metal rotor serta kumparan rotor

    memungkinkan gas untuk mendinginkan bagian-bagian ini secara kontak langsung.

    7.3. Rotor

    Bentuk rotor dari generator besar yang diputar dengan turbin uap biasanya tipe silinder

    dengan 2 atau 4 kutub magnet. Rotor ini dibuat dari metal tempa berbentuk silinder

    sepanjang generator. Untuk mesin-mesin berkutub 4 yang lebih besar diameternya

    sampai 1,5 meter. Kedua ujung rotor yang merupakan poros dibuat berdiameter lebih

    kecil untuk dipasang bantalan journal. Pada salah satu sisi poros ini dilengkapi dengan

    slipring atau terminal untuk menyalurkan arus aksitasi (penguat). Sepanjang keliling

    bagian luar rotor di buat alur-alur aksial untuk menempatkan kumparan. Pada mesin

    berkutub 2 alur-alur ini membawa kumparan-kumparan (coil) rotor separuh searah

    jarum dan separuh lainnya berlawanan jarum jam.

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 31

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    33/45

    __________________________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 32

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    Dengan cara ini, bila arus dialirkan ke kumparan-kumparan rotor, maka dihasilkan

    medan magnit yang mempunyai kutub utara dan selatan pada sisi yang berlawanan.

    Untuk mesin berkutub 4, coil-coil digulung sedemikian rupa sehinga kutub-kutub utara

    dan selatan akan berselang seling satu sama lain dengan sudut 90. Pada kedua tipe

    mesin ini , tiap alur membawa beberapa lapis coil hingga bagian dalam. Tiap coil

    diisolasi satu sama lain dan pada samping-samping alur biasanya disisipi dengan mica

    atau strip-strip dan palung-palung fibreglass.

    Pada tiap ujung alur, antara ujung kumparan yang satu dengan ujung kumparan yang

    lain dihubungkan dengan penghubung yang berada diluar alur pada kedua sisinya

    hingga membentuk coil yang konsentris. Bagian yang menggantung dari coil tidak

    mendapat penyangga dari alur rotor, dan harus menahan gaya sentrifugal yang tinggi

    akibat perputaran dari rotor. Oleh karena itu bagian yang menggantung ini dijepit

    dengan blok-blok terisolasi, dan ditahan dalam ring pengikat coil retaining ring yangberbentuk silinder. Ring ini dibuat dari bahan baja austenit non-magnetis dengan

    kandungan mangan tinggi yang diameter luarnya sedikit lebih besar dari rotor. Ring ini

    dipasang dengan cara dipanaskan (shrink-fitted).

    Gambar 23. Kumparan Rotor

    Coil-coil dan pasak-pasak dilekukkan dan dilobangi, sementara alur-alur rotor dibuat lebih

    dalam dari coil agar gas pendingin (hidrogen) bersirkulasi. Retaining ring selain berfungsi

    untuk menahan kumparan rotor yang berada diluar alurnya terhadap gaya sentrifugal,

    juga mencegah kenaikan kebocoran flue dan stray load yang sebanding dengan

    besarnya arus.

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    34/45

    __________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Beban dan Daya Generator

    Gambar 24, Ring-ring pengikat rotor dan kumparan-kumparan

    Kedua ujung kumparan rotor dihubungkan pada slip ring -slip ring yang dipasang pada

    poros dan terisolasi terhadap poros tersebut, atau dihubungkan pada terminal penyearah

    berputar untuk jenis eksitasi tanpa sikat. Sikat karbon yang dipasang pegas ditahan

    disekeliling slip ring-slip ring untuk menyalurkan arus ke rotor.

    Bentuk utama lain dari rotor adalah yang dikenal sebagai rotor dengan kutub menonjol

    (salient pole rotor). Tipe ini biasanya diputar pada kecepatan yang lebih rendah seperti

    pada turbin air. Kecepatan yang lebih lambat memerlukan jumlah kutub yang lebih

    banyak untuk menghasilkan frekwensi 50 Hz, karena :

    Frekwensi = kecepatan putaran (put/det) x Jumlah pasang kutub / 60n x p

    f =

    60

    Kecepatan yang lebih lambat menyebabkan ukuran diameter rotor jauh lebih besar, dan

    gaya sentrifugal yang timbul memnjadi lebih kecil.

    Oleh karena itu struktur dari rotor dapat dibuat mengitari suatu poros yang ditempa,

    dengan potongan kutub-kutub yang dipasang mengitari kelilingnya dari laminasi-laminasi

    yang sama seperti juga yang dipakai pada inti stator. Kumparan-kumparan Rotor

    tersebut disisipkan sekeliling potongan ini. Pendinginannya bisanya dengan sirkulasi

    udara karena area yang lebih besar sehingga memungkinkan pendinginan yang lebihefisien.

    Tiga komponen utama yaitu, casing , inti stator dan rotor, dirancang sebagai bagian-

    bagian terpisah dan diangkut ke Pusat Pembangkit. Ini memungkinkan pabrik-pabrik

    mempreteli komponen hingga sesuai dengan kemampuan jalan . Inti stator adalah sangat

    berat dan biasanya bagian sisi yang harus diangkat ke Pusat Pembangkit tanpa dipreteli.

    ___________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 33

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    35/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    8. PENDINGIN GENERATOR

    Mengapa alternator memerlukan pendinginan ?Alternator yang beroperasi selain memproduksi energi listrik juga menghasilkan panas

    didalam alternator.. Sistem pendingin alternator diperlukan untuk menyerap panas yang

    timbul didalam alternator sehingga mencegah terjadinya panas lebih yang dapat

    merusak isolasi. Panas didalam alternator merupakan kerugian yang menurunkan

    efisiensi alternator. Kerugian yang menimbulkan panas didalam alternator meliputi :

    a. Kerugian tembaga listrik

    Konduktor stator dan rotor yang dilalui arus listrik mempunyai nilai tahanan tertentu.

    Besarna nilai tahanan ini tergantung pada panjang, luas penampang dan jenis

    materialnya (biasanya tembaga). Aliran arus listrik (I) yang mengalir melalui konduktor

    yang mempunyai tahanan (R) menimbulkan panas. Besarnya panas ditentukan olehrumus :

    Panas = I2 . R ( watt)

    b. Kerugian besi magnetis

    Kumparan rotor alternator dialiri arus searah yang dipasok dari eksiter sehingga

    menjadi magnet. Rotor yang berputar menyebabkan medan magnetnya memotong

    kumparan stator dan membangkitkan listrik. Tetapi tegangan juga dihasilkan didalam

    inti statornya sendiri (ingat ggl lawan) sehingga meningkatkan arus Eddy (arus pusar).

    Begitu arus mengalir melalui kumparan, arus Eddy juga timbul di dalam inti danmengakibatkan panas.Untuk mengurangi besarnya arus Eddy yang menimbulkan

    panas, maka inti stator dibuat dari lembaran-lembaran plat tipis yang disebut laminasi.

    Laminasi dibuat dari baja silikon khusus yang diisolasi satu sama lain dengan vernis

    atau material isolasi lain. Bagian lain dari struktur stator juga harus diperhatikan

    untuk mencegah terjadinya arus Eddy.

    Medan magnet yang berubah-ubah secara tetap di dalam inti stator memyebabkan

    terjadinya lop histeris. Histerisis medan magnet ini juga menimbulkan panas.

    Sebagaimana arus Eddy histerisis juga dapat dikurangi dengan membuat inti stator

    dengan laminasi.

    c. Kerugian gesekan dan angin (windage)

    Selama rotor berputar pada kecepatan nominalnya, (3000 rpm), maka terjadi

    peningkatan panas karena pengaruh gesekan dan angin terhadap media yang

    mengelilinginya. Panas yang timbul pada butir a, tergantung dari besarnya arus yang

    mengalir pada kumparan atau oleh besarnya beban , sedang panas yang ditimbulkan

    oleh butir b dan c hampir konstan tidak tergantung pada beban. Jumlah kerugian

    tersebut diatas harus diusahakan kecil hingga tidak lebih dari 2 % dari output

    alternator. Oleh karena itu sistem pendingin harus mampu mencegah kenaikan

    temperatur melebihi batas operasinya.

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 34

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    36/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    8.1. Macam-macam Pendingin

    Untuk menyerap dan membuang panas (disipasi) yang timbul didalam alternator yang

    sedang beroprasi dapat digunakan beberapa macam media pendingin.Media pendingin tersebut adalah :

    Udara

    Hidrogen

    Air

    Pendingin dengan udara biasanya digunakan pada alternator dengan kapasitas yangrendah, tetapi selalu ada kekecualian, karena pertimbangan keamanan ataumenyangkut hak cipta pabrik. Ada juga generator berkapasitas besar menggunakanpendingin udara atau generator berkapasitas kecil menggunakan pendingin hidrogen.

    Alasan penggunaan hidrogen sebagai pendingin alternator adalah karena semakinbesarnya kapasitas alternator, maka panas yang ditimbulkanpun semakin besar. Jumlah

    panas yang besar ini akan memerlukan jumlah udara pendingin yang semakin besar

    pula, sehingga ukuran alternator menjadi sangat besar. Karena ukurannya besar, maka

    kerugian gesekannya juga menjadi besar dan kebisingan yang timbulpun makin

    menigkat. Oleh karena itu digunakan gas hidrogen untuk pendingin alternator sebagai

    pengganti udara. Pendinginan alternator dengan hidrogen ada dua macam, yaitu

    pendingin tak langsung (covensional hydrogen cooled machine) dan pendingin langsung

    (inner cooled machine).

    Pendingin hidrogen tak langsung artinya hidrogen tidak kontak langsung dengankonduktor atau inti, karena adanya isolasi, terutama pada statornya. Pendinginan

    hidrogen langsung artinya hidrogen kontak langsung dengan konduktor tanpa ada

    pemisahnya.

    Alternator berpendingin hidrogen langsung mempunyai konduktor berongga, lihatgambar 25 sehingga gas hidrogen mengalir didalam konduktor. Pendingin alternatordengan air hanya dapat dilakukan terhadap statornya, sementara sebagai pendinginanpada rotornya biasanya menggunakan gas hidrogen. Air yang digunakan sebagaipendingin alternator adalah air murni (H2O) dengan daya hantar mendekati nol.

    8.2. Keuntungan dan Kerugian

    Pendinginan dengan UdaraKeuntungannya :a. Udara mudah diperoleh dimana sajab. Murahc. Tidak perlu perapat poros

    Kerugiannya :a. Kerapatannya cukup besar

    b. Daya hantar panas rendah

    c. Koefisien perpindahan panas rendah

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 35

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    37/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    d. Kebersihannya kurang

    . Pendinginan dengan hidrogen

    Keuntungan :

    a. Kerapatannya rendah ( nya udara )

    b. Daya hantar panas tinggi ( 7 kali udara )

    c. Koefisien perpindahan panasnya tinggi

    d. Tidak menimbulkan korosi asam

    e. Resiko kebakaran rendah

    f. Biaya pemeliharaan alternator rendah

    Kerugian :

    a. Resiko terjadinya ledakan tinggi ( 5% s/d 75% hidrogen di udara )

    b. Memerlukan sistem perapat poros

    c. Memerlukan gas antara ( CO2atau N2)

    d. Memerlukan pasok hidrogen

    e. Memerlukan casing yang kuat untuk menahan tekanan ledak

    Gambar 25. Konduktor Berongga untuk Generator

    Pendinginan dengan air

    Keuntungan:

    a. Kerapatannya tinggi ( 4545 lebih besar dari H2)

    b. Daya hantar panasnya tinggi ( 3,139 )

    __________________________________________________________________________________

    c. Koefisien perpindahan panas tinggi ( 13,7 )

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 36

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    38/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    Kerugian :a. Rumit konstruksi dan operasinya

    b. Kondisi kimia air harus terkontrol

    c. Memungkinkan air merembes ke sisi gas

    Melihat keuntungan dan kerugian dari penggunaan pendingin tersebut di atas, maka

    hidrogen sampai saat ini masih mempunyai banyak kelebihan dibanding jenis pendinginlain.

    Hal ini karena :1. Kerapatannya rendah sehingga kerugian gesekan rendah, kebisingan berkurang

    dan daya fan untuk mensirkulasikannya juga rendah.

    2. Koefisien perpindahan panas tinggi dibanding udara sehingga dapat menyerap

    panas lebih banyak sekalipun melewati lapisan isolasi.3. Daya hantar panas tinggi dibanding udara sehingga dapat menghantarkan

    panas lebih banyak.

    4. Tidak mendukung terjadinya korosi asam akibat korona didalam alternator.

    Korona adalah loncatan listrik akibat tegangan yang tinggi. Apabila korona ini

    melaui udara (Oksigen ) korona dapat membentuk asam sendawa ( nitrit acid )

    yang merusak isolasi. Bila digunakan hidrogen, adanya korona tidak

    menimbulkan terbentuknya asam sendawa.

    5. Resiko kebakaran rendah, hidrogen murni tidak membantu terjadinya

    kebakaran. Berbeda bila menggunakan udara, nyala api yang kecil mudah

    merambat dan membesar.6. Biaya pemeliharaan rendah. Hal ini karena siklus gas tertutup dan bersih,sehingga tidak ada kotoran atau gas lain yang menyebabkan pengotoran ataupenurunan umur untuk alternator.

    8.3. SIRKULASI PENDINGIN

    Untuk menjaga agar tempertur media pendingin tidak meningkat terus, maka setelahmenyerap panas media pendingin ini harus didinginkan untuk membuang panas yangdikandungnya. Oleh karena itu media pendingin harus disirkulasikan.

    Al ternator Berpendingin UdaraUdara pendingin disirkulasikan didalam alternator secara sirkulasi tertutup dengan dua

    fan dan didinginkan didalam pendingin ( Cooler ) yang dipasang di luar dirangka

    stator. Aliran udara pendingin dibagi menjadi empat jalur setelah keluar fan, lihat

    gambar 26.

    Jalur1. Udara diarahkan kecelah ( air gap ) melaui rotor retaining ring. Udara ini

    kemudian dialirkan ke inti stator melalui ventilating duct. Jalur ini ditujukan

    untuk mendinginkan retaining ring, badan rotor dan bagian pinggir inti stator.

    Jalur 2. Dialirkan ke kumparan stator ke duct udara daan ke ruang ( compartement )

    udara didalam rangka stator. Kemidian udara dialirkan ke duct didalam inti

    untuk menyerap panas dari inti dan kumparan stator.

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 37

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    39/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    Jalur 3. Udara dialirkan untuk mendinginkan kumparan rotor, aliran udara pendingin

    melintasi tiap kumparan kemudian mengalir ke lubang-lubang badan rotor.

    Jalur 4. Udara dialirkan ke kumparan stator dan ke eksiter untuk mendinginkan eksiter.Sebagian udara yang masuk ke alternator bocor melalui poros, sehingga

    setiap saat udara ditambah dari atmosfir melalui saringan.

    __________________________________________________________________________________

    Gambar 26. siklus pendingin udara generator

    Al ternator Berpendingin Hidrogen.

    Untuk alternator berpendingin hidrogen tak langsung, sirkulasinya serupa dengan

    alternator berpendingin udara. Tetapi pada alternator berpendingin hidrogen langsung

    mempunyai sirkulasi yang berbeda dan hanya menggunakan satu fan ( blower ) yang

    dipasang diporos alternator pada sisi turbin. Alternator tipe ini mempunyai dua set

    pendingin hidrogen yang dipasang tegak di sisi keluar blower ( sisi turbin ), sehingga

    langsung mendinginkan gas hidrogen begitu keluar dari blower.

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 38

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    40/45

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    41/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    itu digunakan gas antara, yaitu CO2 atau N2. Gas analizer digunakan untuk mengukur

    dan mengetahui :

    % CO2in H2 % CO2in Air

    % H2in CO2

    Gas analizer ini biasanya tidak terpasang tetap disistem gas untuk alternator,

    sehingga perlu dipasang secara temporari ( sementara ).

    Persediaan gas antara ( inert ) harus cukup sehingga tercapai % CO2 in H2 yang

    disyaratkan. Sebelum ini dilakukan, sistem minyak perapat harus sudah dioperasikan

    dan beroperasi dengan baik. Kita anggap kondisi alternator habis dioverhaul atau

    dilakukan pemeliharaan, maka urutan pengisian adalah sebagai berikut :

    1. Mengeluarkan udara dari alternator dengan CO22. Mengosongkan CO2dengan Hidrogen.

    3. Menaikan tekanan hidrogen.

    Sementara urutan pengeluaran H2dari alternator adalah :

    1. Mengeluarkan hidrogen dengan CO2.

    2. Mengeluarkan CO2dengan udara kering.

    8.4.2. Perosedur Pengisian dan Pengeluaran Gas Hidrogen ( H2)

    Pengisian gas H2 ke dalam generator yang berisi udara atau sebaliknya pengisianudara kedalam generator yang berisi H2dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :a.

    cara langsungb. cara tidak langsung

    a. Cara LangsungUdara atau gas H2yang terdapat dalam generator dikeluarkan dengan cara dihisapsehingga casing generator menjadi Vacum. Kemudian gas H2 atau udara diisikankedalam generator yang telah vacum tersebut.

    o Keuntungan :

    a. Uap air ( moisture ) maupun debu ( kotoran ) yang terdapat dalam generatorikut terbawa keluar.

    b. Jumlah gas H2 yang diisikan lebih sedikit, karena tidak perlu pembilasan

    (purging ).

    c. Waktu pengisian lebih singkat dan segera mencapai kemurnian yang tinggi.

    d. Tidak memerlukan gas inert CO2sebagai media perantara.

    oKerugian :a. Konstruksi generator harus kokoh agar dapat menahan vacum dan tekanan

    H2.b. Memrlukan sistem perapat khusus yang dapat menahan vacum dan

    bertekanan.c. Memerlukan pompa vacum.

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 40

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    42/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    b. Cara Tidak LangsungUdara atau gas H2 yang terdapat dalam generator dikeluarkan dengan cara

    memasukkan gas inertCO2. Gas ini berfungsi sebagai media perantara untuk membilas udara atau gas H2,

    sehinggamencegah terjadinya percampuran antara udara dan gas H2 didalam generator.

    Dengan cara ini selain diperlukan adanya gas CO2, jumlah gas H2yang digunakan jugalebih banyak.

    a. Mengeluarkan udara dengan CO2- CO2dimasukan kedalam casing alternator melaui manifold bawah, sedang udara di

    vent ke atmosfir melalui manifold atas, lihat gambar 28.

    - Pemasukan CO2 berlangsung hingga tercapai persentasi 75% CO2in Air, kemudian

    distop.b. Mengosongkan CO2dengan hidrogen

    - Hidrogen dialirkan kedalam alternator melalui manifold atas, sedang CO2di vent ke

    atmosfir melalui manifold bawah.

    - Penaikan hidrogen berlangsung hingga tercapai tingkat pemurnian 95 % H2in CO2,

    kemudian vent diatur ( diperkecil ) .

    c. Menaikkan tekanan hidrogen

    Setelah vent dikurangi aliran hidrogen ditambah, sehingga tekanan hidrogen di

    dalam alternator naik, sedang tekanan minyak perapat menyesuaikan. Penaikan

    tekanan hidrogen berlangsung hingga sedikit dibawah tekanan kerja normal.

    tujuannya agar pada saat alternator dibebani dan temperaturnya naik, maka tekananhidrogen akan naik hingga mencapai tekanan kerjanya.

    d. Menggeluarkan Hidrogen dengan CO2Gas CO2 dialirkan ke alternator melalui manifold bawah dan hidrogen di vent ke

    atmosfir melalui manifold atas. Penggeluaran ini berlangsung hingga mencapai

    konsentrasi 90% CO2in H2.

    e. Mengeluarkan CO2dengan dengan udara

    Setelah konsentrasi CO2 in H2 mencapai 90% pengisian CO2 ke alternator distop.

    Apabila alternator akan stop lama akan dilakukan pemeliharaan, maka CO2didalam

    alternator harus dikeluarkan, caranya dengan mengalirkan udara kering ke alternator

    melalui manifod atas dan membuang CO2ke atmosfir melalui manifold bawah.

    Pengisian dan pengeluaran gas ke dan dari alternator sebaiknya dilakukan dengan

    alternator dalam kondisi diam ( berhenti ), tetapi apabila terpaksa karena sesuatu hal,

    proses tersebut dapat dilakukan dalam kondisi alternator berputar. Namun ini berarti

    memerlukan gas yang lebih banyak.

    Dalam kondisi operasi , kemurnian dan tekanan hidrogen cenderung turun. Oleh

    karena itu, pasok hidrogen harus dibuka secara periodik atau kontinyu, demikian pula

    vent ke atmosfir. Untuk mencegah adanya uap air didalam hidrogen, maka hidrogen di

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 41

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    43/45

    ________________________________________________________________________________

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    dalam alternator diberi silica gell untuk menyerap air. Silica gell ini akan menjadi

    jenuh setelah digunakan beberapa lama, sehingga harus di keringkan. Warna silica

    gell yang sudah jenuh adalah merah muda, sedang warna yang normal adalah biru.

    Gambar 28. Sistem Purg ing Gas ke Generator

    9. PERAPAT POROS

    9.1. Fungsi dan Konstruksi

    Fungsi utama perapat poros alternator adalah, mencegah gas hidrogen keluar ke

    atmosfir, karena tekanan gas hidrogen didalam alternator lebih tinggi dari tekanan

    udara luar. Sebagai media perapat digunakan minyak pelumas. Konstruksi perapatyang sederhana diperlihatkan pada gambar 29.

    Perapat tipe radial ini terbentuk dari dua pasang sirip perapat ( sealing fin ) dengankelonggaran ( clearance ) yang kecil. Untuk mencegah kerusakan yang disebabkanoleh gesekan, maka perapat tersebut ditekan oleh pegas yang lemas. Minyak perapatdengan tekanan sedikit lebih tinggi dari tekanan hidrogen dialirkan ketengah perapatdan memberi perapatan dengan mengalir kedua arah yang berlawanan, satu ke arahsisi hidrogen dan yang lain ke arah sisi udara. Untuk mencegah minyak masuk kedalam casing alternator, dipasang ring penghapus minyak. Minyak ini selanjutnyadialirkan ke tangki vakum dan gas hidrogen dipisahkan dari minyak untuk dikembalikan

    ke alternator.

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 42

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    44/45

    ________________________________________________________________________________

    __________________________________________________________________________________

    BPS/TtB/Sdr Doc.01/ OPU/L3/2006 43

    PT PLN (Persero)

    UNIT JASA DIKLAT

    SURALAYA Pendingin dan Perapat Alternator

    Sedang minyak yang ke sisi udara dikumpulkan dalam tangki detraining. Minyakperapat dipasok dengan menggunakan pompa yang digerakan oleh motor listrik.Tekanan minyak perapat dipertahankan sedikit lebih ( sekitar 0,5 bar ) tinggi dari

    tekanan hidrogen dengan menggunakan katup pengatur.

    9.2. Jenis-jenis Perapat

    Ada dua tipe perapat yang umum digunakan, yaitu :a. Perapat radial atau perapat berpermukaan aksial ( lihat gambar 29 ). Pada

    umumnya alternator menggunakan perapat tipe ini, karena konstruksinya sederhana

    dan pemeliharaannya mudah. Ada dua jenis perapat radial, yaitu simple flow dan

    double flow. Jenis single flow mempunyai tingkat kebocoran yang lebih besar dibanding

    jenis double flow, sehingga diperlukan pasok gas yang lebih banyak saat beroperasi.

    b. Perapat aksial atau perapat berpermukaan radial.

    Perapat aksial terdiri dari thrust bearing yang ditahan oleh pegas atau tekanan minyak

    terhadap Collar pada poros rotor. Minyak dialirkan ketengah perapat dalam arah aksial

    dan terbelah menjadi dua aliran dengan arah yang berlawanan. Minyak akan mengalir

    ke sisi udara dan sisi hidrogen, lihat gambar 30.

    Gambar 29 Perapat poros (radial) generator

  • 8/11/2019 10. Teknologi Pengoperasian Generator

    45/45