10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

34
10 WASIAT Dan NASEHAT PARA AULIYA

description

Wasiat dan nasehat auliya

Transcript of 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Page 1: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

10 WASIAT Dan NASEHAT PARA AULIYA

Page 2: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Wasiat Nasehat Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf

Wasiat Nasehat Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas

Wasiat Nasehat Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi

Wasiat Nasehat Imam Qutbul Irsyad Habib Abdullah bin Alwi Al -Haddad

Wasiat Nasehat Habib Umar bin Abdurrahman Al Atthas

Wasiat Nasehat Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim ra

Wasiat Nasehat Sayyidina Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran

Wasiat Nasehat Habib Abdullah Al - Aydrus Akbar

Wasiat Nasehat Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz Ibni Syekh Abu

Bakar bin Salim

Wasiat Nasehat Syekh Abdul Qadir Al-Jailany

Page 3: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

1. Wasiat Nasehat Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf

"Ketahuilah bahwa Allah swt akan memberikan kepada hambanya segala apa yang

dipanjatkan sesuai dengan niatnya. Menurut saya Allah swt niscaya akan

mendatangkan segala nikmat-Nya di muka dunia, dengan cara terlebih dahulu Dia

titipkan di dalam hati hamba-Nya yang berhati bersih. Untuk itu kemudian dibagi-

bagikan kepada hamba-Nya yang lain. Amal seorang hamba tidak akan naik dan

diterima Allah swt kecuali dari hati yang bersih. Ketahuilah wahai saudaraku, seorang

hamba belum dikatakan sebagai hamba Allah swt yang sejati jika belum

membersihkan hatinya!"

"Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, hati yang ada di dalam ini ( sambil menunjuk

ke dada beliau ) seperti rumah, jika dihuni oleh orang yang pandai merawatnya

dengan baik, maka akan nampak nyaman dan hidup; namun jika tidak dihuni atau

dihuni oleh orang yang tidak dapat merawatnya, maka rumah itu akan rusak dan tak

terawat. Dzikir dan ketaatan kepada Allah swt merupakan penghuni hati, sedangkan

kelalaian dan maksiat adalah perusak hati."

"wahai Sadara-saudaraku, dengarkanlah apa yang dikatakan Habib Ali! Beliau

meminta kepada kita untuk selalu meluangkan waktu menghadiri majlis-majlis

semacam ini ( ta'lim, Zikir )! Ketahuilah bahwa menghadiri suatu majlis yang mulia

akan dapat menghantarkan kita kepada suatu derajat yang tidak dapat dicapai oleh

banyaknya amal kebajikan yang lain. Simaklah apa yang dikatakan guruku tadi!"

"Di zaman ini, hanya sedikit orang yang menunjukkan adab luhur dalam majlis. Jika

ada seseorang yang datang, mereka berdiri dan bersalaman atau menghentikan

bacaan, padahal orang itu datang ke majlis tersebut tidak lain untuk mendengarkan.

Oleh karenanya, banyak aku jumpai orang di zaman ini, jika datang seseorang,

mereka berkata, "silahkan kemari" dan yang lain mengatakan juga "silahkan kemari"

sedang orang yang duduk di samping mengipasinya.

Gerakan-gerakan dan kegaduhan yang mereka timbulkan menghapus keberkahan

majelis itu sendiri. Keberkahan majlis bisa diharapkan, apabila yang hadir beradab

dan duduk di tempat yang mudah mereka capai. Jadi keberkahan majlis itu pada

intinya adalah adab, sedangkan adab dan pengagungan itu letaknya di hati. Oleh

karena itu, wahai saudara-saudarku, aku anjurkan kepada kalian, hadirilah majlis-

majlis khoir ( baik ). Ajaklah anak-anak kalian kesana dan biasakan mereka untuk

mendatanginya agar mereka menjadi anak-anak yang terdidik baik, lewat majlis-majlis

yang baik pula!"

Page 4: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

"Saat-saat ini aku jarang melihat santri-santri atau siswa-siswa madrasah yang

menghargai ilmu. Banyak aku lihat mereka membawa mushaf atau kitab-kitab ilmu

yang lain dengan cara tidak menghormatinya, menenteng atau membawa dibelakang

punggungnya. Lebih dari itu mereka mendatangi tempat-tempat pendidikan yang tidak

mengajarkan kepada anak-anak kita untuk mencintai ilmu tapi mencintai nilai semata-

mata. Mereka diajarkan pemikiran para filosof dan budaya pemikiran-pemikiran orang

Yahudi dan Nasrani."

"Apa yang akan terjadi pada generasi remaja masa kini? Ini tentu adalah tanggung

jawab bersama. Al-Habib Ali pernah merasakan kekecewaan yang sama seperti yang

aku rasa. Padahal di zaman beliau, aku melihat kota Seiwun dan Tarim sangat

makmur, bahkan negeri Hadramaut dipenuhi dengan para penuntut ilmu yang

beradab, berakhlaq, menghargai ilmu dan orang 'Alim. Bagaimana jika beliau

mendapati anak-anak kita disini yang tidak menghargai ilmu dan para Ulama?

Niscaya beliau akan menangis dengan air mata darah. Beliau menambahkan bahwa

aku akan meletakkan para penuntut ilmu di atas kepalaku dan jika aku bertemu murid

yang membawa bukunya dengan rasa adab, ingin rasanya aku menciun kedua

matanya."

"Aku teringat pada suatu kalam seorang shaleh yang mengatakan; Tidak ada yang

menyebabkan manusia rugi, kecuali keengganan mereka mengkaji buku-buku sejarah

Kaum Sholihin dan berkiblat pada buku-buku modern dengan pola pikir moderat.

Wahai saudara-saudarku! Ikutilah jalan orang-orang tua kita yang sholihin, sebab

mereka adalah orang-orang suci yang beramal ikhlas. Ketahuilah Salaf kita tidak

menyukai ilmu kecuali yang dapat membuahkan amal sholeh."

"Aku teringat pada suatu untaian mutiara nasihat Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-

Aththas yang mengatakan; Ilmu adalah alat, meskipun ilmu itu baik ( hasan ), tapi

hanya alat bukan tujuan, oleh karenanya ilmu harus diiringi adab, akhlaq dan niat-niat

yang sholeh. Ilmu demikianlah yang dapat mengantakan seseorang kepada maqam-

maqam yang tinggi."

Page 5: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

2. Wasiat Nasehat Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas

Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas (kepada salah seorang muridnya):

“Insya Allah ucapanku yang kau tulis dan kumpulkan akan memberikan manfaat yang

besar. Dan usahamu ini lebih bermanfaat dan langgeng daripada mencatat karomah-

karomah yang terjadi. Karomah yang berlangsung hanya saat itu saja dan akan

dilupakan dengan berjalannya waktu. Namun, manfaat ucapanku ini Insya Allah

Ta‟ala akan abadi. Orang yang menghargai ucapanku belum datang, mereka adalah

orang-orang masa depan.”

“Sesungguhnya terlalu memfasih-fasihkan bacaan adalah bid‟ah. Andaikata salaf

membaca Al-Qur‟an seperti mereka yang suka memfasih-fasihkan bacaannya, tentu

mereka tidak dapat menghatamkan Al-Qur‟an dalam semalam.”

“Imam Ghazali juga pernah berkata bahwa hudhur dan khusyu‟ dalam membaca Al-

Qur‟an tidak mungkin dapat dirasakan oleh orang yang membaca Al-Qur‟an dengan

terlalu memfasihkan huruf dan memberi tekanan berlebihan pada tasyhid-tasyhidnya.

Andaikata kalian curahkan seluruh konsentrasi kalian untuk merenungkan makna

rahmat, pujian, rububiyyah, kekuasaan Allah SWT ( al-Malik) penghambaan,

permohonan, permohonan hidayah, shirotol mustaqim yang ada dalam Fatihah, maka

itu lebih baik.”

“Jika kau membaca ayat sajdah dan pada saat itu kau berada di tempat yang tidak

layak untuk sujud; maka bayangkanlah seakan-akan dirimu berada di tempat yang

mulia, seperti Masjidil Haram atau Masjid-masjid lainnya. Setelah itu sujudlah dengan

hatimu. Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam bukunya yang berjudul Al-Ghunyah

mengatakan :”Jika kau berdiri mengerjakan sholat, maka bayangkanlah seakan-akan

kau sedang menghadap Ka‟bah dan saksikanlah Ka‟bah itu dengan hatimu. Niscaya

kau akan meningkat ke maqom yang lain,”

“Setiap zaman ada 124.000 wali dan setiap wali mewarisi hal dari Nabi SAW. Di

antara mereka ada yang tahu dirinya wali, tapi ada juga yang tidak tahu.”

“Amal dan niat saleh akan menyebabkan timbulnya kewibawaan pada diri seseorang.

Ia akan tampak beda dengan orang lain, ucapannya didengar dan bermanfaat.

Sebaliknya, amal dan niat buruk akan menyebabkan pelakunya diselimuti kegelapan”

“Manusia punya dua sayap yang dapat ia gunakan untuk terbabg ke tempat yang

mulia, yaitu Niat dan Himmah ( semangat, tekad ). Sedangkan penghuni zaman ini

berpijak pada salah satu diantara keduanya. Ada yang memiliki niat, tapi tidak

memiliki himmah. Ada yang himmahnya besar, tapi belum memiliki niat. Jika

seseorang punya niat, kemudian memperoleh himmah, maka Allah swt akan

Page 6: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

memperhatikannya dan akan menyampaikannya pada tujuan. Niat itu sebelum

himmah dan himmah sebelum amal.”

Imam Junaid rhm berkata :”barang siapa membuka bagi dirinya satu pintu niat baik,

maka Allah swt membukakan baginya 70 pintu taufiq. Dan barang siapa membukakan

untuk dirinya satu pintu niat buruk, maka Allah swt membukakan untuknya 70 pintu

khidzlan ( dorongan untuk bermaksiat ).”

Thoriqoh salaf Alawiyin adalah zhohirnya Ghazaliah dan bathinnya Syazaliah. Jika

seseorang berkonsentrasi pada amal, maka ia akan mengerjakan amal tanpa ruh.

Namun, jika ia meninggalkan amal dan banyak berharap kepada Allah swt, ia akan

miskin amal saleh.

Kerjakanlah shalat karena Allah swt memerintahkannya. Jadikanlah makna segala

sesuatu sebagai tujuanmu. Jangan jadikan cara pengucapan huruf ( makhraj )dan

sejenisnya sebagai pusat perhatianmu dalam sholat. Tapi amati dan renungkan (

tadabbur ) makna ayat yang kau baca. Apa yang menghalangimu untuk merenungkan

makna basmalah, arti rahmat ayat pertama dan makna syukur. Renungkan tentang

Pemberi nikmat dan Pemelihara alam, makna rahmat di ayat ke tiga, makna raja dan

penguasa, makna ibadah, pertolongan, hidayah, shirotol mustaqim dan orang-orang

yang berjalan diatasnya, yaitu orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah swt.

Renungkan tentang orang-orang yang berpaling, yakni orang-orang yang dimurkai

Allah swt.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang tidak akan meninggalkanmu di dunia maupun

di akhirat. Ilmu adalah Alat. Meskipun ilmu itu baik, tapi hanyalah alat, bukan tujuan.

Ilmu digunakan hanya untuk mencapai tujuan. Ilmu harus diiringi adab, akhlaq

danniat-niat saleh. Ilmu demikian inilah yang dapat mengantarkan seseorang kepada

maqam-maqam yang tinggi.

Pelajarilah ilmu, tanamkan dalam hati niat untuk mengamalkannya, maka Allah swt

akan mengembalikan semua yang hilang dari kalian.

Jika kau membaca sesuatu dan tidak dapat memahaminya, atau hatimu tidak hadir

sewaktu membacanya, maka ulangila lagi di waktu yang lain. Sebab setiap waktu

memilki rahasia yang berbeda.

Barang siapa mendahulukan ikhlas sebelum amal, maka ia tidak akan bisa beramal.

Tapi hendaknya ia beramal, kemudian menuntut dirinya untuk ikhlas. Seseorang tidak

seharusnya menuntut kesempurnaan, baik dari dirinya sendiri maupun orang lain.

Sebab jika ia menuntut kesempurnaan dari dirinya, ia tidak akan beramal. jika ia

Page 7: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

menuntut kesempurnaan dari orang lain, ia tidak akan memandang mulia seorang

pun, ia bahkan akan memandang rendah semua orang.

Setiap kebajikan terasa berat bagi “NAFS”. Tapi jika dipaksakan, ia akan terbiasa dan

dapat mengerjakannya dengan mudah. Sebagian orang jika melihat “NAFS”nya benci

pada perbuatan baik, ia mengikuti “NAFS”nya dan cenderung kepadanya. Ia selalu

berbuat demikian, hingga tidak mampu lagi berbuat baik. Akhirnya, hatinya menjadi

keras. Sebenarnya jika hati mau menghadap Allah swt, Allah swt akan menghadap

kepadanya. Jika berpaling, Allah swt pun akan berpaling darinya. Sifat “NAFS” adalah

suka menentang dan mudah bosan. Jika kau membiasakannya dengan kebaikan, ia

akan menjadi baik; tapi jika kau membiasakannya dengan keburukan, ia akan menjadi

buruk.

Manusia hendaknya menyibukkan “NAFS”nya dengan amal-amal yang bermanfaat

baginya. “NAFS” akan terbiasa dengan apa yang dibiasakan kepadanya. Orang yang

terbiasa banyak bicara, menghadiri majelis yang penuh kelalaian dan permainan,

maka hatinya merasa berat untuk membaca Al-Qur‟an.

Hati yang bersih siap menerima karunia-karunia Allah swt. Sedang hati yang kotor

tidak dapat menampung karunia Allah swt.

Hati manusia seperti Baitul Ma‟mur. Setiap hari ada 70.000 malaikat yang thawaf

mengelilinginya hingga hari kiamat. Dalam 24 jam hati 70.000 bisikan dan setiap

bisikan dipegang oleh seorang malaikat.

Orang yang berharta, hendaknya banyak berderma dan bersedekah di jalan Allah

swt. Yang berilmu, hendaknya mencurahkan semua tenaganya untuk mengajar. Yang

mempunyai kedudukan, hendaknya berusaha mendamaikan orang-orang yang

dizalimi. Yang berdagang dan menekuni pekerjaan lainnya, hendaknya jujur kepada

kaum muslimin dan melakukan pekerjaannya dengan sempurna.

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang

yang disempitkan rezekinya hendaknya memberi nafkah dari harta yang diberikan

Allah swt kepadanya. Allah swt tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan

(sekedar) apa yang Allah swt berikan kepadanya. Allah swt kelak akan memberikan

kelapangan sesudah kesempitan.(QS Ath-Thalaq, 65:7).

Di dunia ini manusia harus memiliki empat sifat :

1. Sabar terhadap yang dibenci dan disukai.

2. Melayani dengan baik dan memuaskan hati(jabr) orang yang baik maupun jahat.

3. Memiliki akal yang dapat membedakan segala sesuatu.

4. Memilki niat saleh dalam semua hal agar tercapai keinginannya.

Page 8: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Jika seseorang ingin memperoleh rasa takut kepada Allah swt, maka hendaknya ia

melihat orang yang memilki rasa takut. Jika ingin khusyu‟ maka hendaknya ia melihat

orang yang khusyu‟. Manusia adalah magnet untuk dirinya dan orang lain. Manusia

biasanya mencuri watak orang yang dilihatnya.

Hanya prasangka baik kepada Allah swt dan hamba-hambanyalah yang dapat

membuka pintu-pintu kebajikan.

“Dua hal yang tidak ada sebuah kebaikan pun yang dapat mengungguli keduanya,

yaitu prasangka baik kepada Allah swt dan prasangka baik kepada makhluk Allah swt.

Dan dua hal yang tidak ada sebuah keburukan yang dapat mengunggulinya, yaitu

prasangka buruk kepada Allah swt dan prasangka buruk kepada makhluk Allah swt.”

(Al-Hadits)

Setiap orang memiliki 360 urat. Ada urat yang akan mendorongnya untuk berbuat

kebaikan, dan ada yang akan menggerakkannya untuk berbuat kejahatan. Jika

melihat orang saleh, urat-urat kebaikan akan menggerakkannya untuk berbuat baik.

Jika melihat orang durhaka, maka urat-urat keburukannya akan menggerakkannya

untuk berbuat jahat.

Orang yang mudah iri, menyangka bahwa semua orang iri; orang yang suka

bermaksiat menyangka bahwa semua orang suka bermaksiat; dan orang yang saleh

menyangka semua orang gemar berbuat kebaikan.

Jika kau memandang seorang yang saleh dan istiqomah, khusyu‟ dan wara‟, lalu kau

bandingkan akhlaqmu dengan akhlaqnya. Amalmu dengan amalnya, keadaanmu

dengan keadaannya; maka kau akan mengetahui aib dan kekuranganmu. Setelah itu

akan mudah bagimu untuk memperbaiki ucapan dan perbuatanmu yang salah, lahir

maupun batin. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang

yang saleh dan mulia, serta dilarang bergaul dengan selain mereka. Sebab watak

seseorang akan mencuri watak orang lain. Jika tidak kau temukan teman duduk yang

saleh, pelajarilah buku, sifat, riwayat hidup dan semua prilaku kaum sholihin.

Ada dua orang yang tidak boleh kau pegang pendapatnya, yaitu orang yang selalu

mengikuti kata hatinya dan orang yang tidak melaksanakan pendapatnya sendiri.

Jangan berselisih dengan anakmu dan jangan pula bersikap keras kepadanya. Ajak

dan perintahkan untuk berbuat kebaikan. Jika ia tidak patuh, jauhilah dia dengan

santun dan penuh perhatian.

Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Atthas dahulu melarang seseorang bergaul dengan

Ahli bid‟ah, orang-orang yang aqidahnya menyimpang dan orang-orang yang

merendahkan kaum sholihin, Para Wali dan Ulama. Jika melewati tempat yang ada

Page 9: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

orang-orang yang memiliki salah satu sifat di atas, beliau menutupi kepalanya dan

berjalan dengan cepat.

Sholatlah di belakang orang yang mengucapkan Laa ilaaha illalloh, dan sholatkanlah

orang yang mengucapkan Laa ilaaha illalloh. (Hadits)

Orang –orang di Zaman akhir ini lebih mengutamakan harta mereka dibanding diri

mereka sendiri. Mereka kikir dan tidak memperdulikan apa yang menimpa mereka.

Mereka abaikan Hak Allah swt, Allah swt pun lalu menundukkan mereka di bawah

kekuasaan orang yang tidak mengasihi mereka. Adapun orang-orang terdahulu,

mereka menjadikan harta mereka sebagai perisai dan pelindung dari segala bencana.

Jika seseorang senantiasa taat, maka Allah swt akan memberinya rejeki. Allah swt

tidak akan membiarkannya begitu saja tanpa harta. Allah swt telah memberi kalian

rejeki, tapi kalian menghambur-hamburkan rejeki itu bukan pada tempatnya.

Tunaikanlah kewajiban zakat, janganlah kalian kurangi.

Segala kesedihan yang dapat hilang dengan uang, bukanlah kesedihan.

Jika dalam hatimu terlintas bisikan buruk atau ajakan untuk bermaksiat, angkatlah

kepalamu ke langit lalu ucapkan :”Allah….. dengan satu nafas. Perbuatan ini akan

membakar dan menghapus dengan seketika bisikan-bisikan buruk dalam hati.

Hikmah dari menengadahkan kepala ke langit adalah karena setan tidak dapat

mendatangi manusia dari atas kepalanya. Allah Ta‟ala berfirman : “Kemudian Saya

(iblis) akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan

dari kiri mereka.(QS Al-A‟raf, 7:17). Allah swt tidak mengatakan bahwa iblis akan

mendatangi mereka dari atas.

Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas selalu membaca surat Al-Waqiah di waktu Ashar.

Beliau berkata :”Sayyidil Wujud (Nabi Muhammad saw) lah yang memerintahkanku

untuk membacanya di waktu Ashar.”

Page 10: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

3. Wasiat Nasehat Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi

“Camkanlah, jangan sampai kalian tidak mempelajari ilmu bahasa, Nahwu dan shorof.

Karena ilmu bahasa merupakan dasar dan perantara kalian untuk memahami semua

ilmu.”

"Wahai saudaraku, berprasangka baiklah kepada Allah swt, wujudkanlah kebenaran

janji-Nya, dan rasakanlah kebesaran rahmat-Nya. Cukuplah bagi kita firman Allah swt,

seperti disabdakan Rasulullah saw, “Aku bersama prasangka hamba-Ku terhadap-Ku,

maka berprasangkalah kepada-Ku sesukamu.”

"Jika seorang hamba memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, niscaya

mereka akan mendapatkan tabib di hadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali yang

membahas masalah ini, karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal.”

"Jika tak ada ketamakan, dan tak ada satu mahluk pun keluar dari lingkaran jejak nabi

saw, tidak akan ada manusia mengejar dunia yang fana ini atau berpaling dari

kebahagiaan akhirat yang kekal.”

"Tak ada derajat yang lebih tinggi daripada prasangka baik. Karena di dalam

prasangka baik terdapat keselamatan dan keberuntungan. Didalam keluasan rahmat

Allah swt sirnalah amalmu seperti amal setiap mahluk. Di dalam rahasia Allah swt swt,

yang dititipkan pada mahluk-Nya, terdapat sesuatu yang mengharuskan untuk

berkeyakinan bahwa semua mahluk adalah Aulia."

"Keteguhan yang sempurna berbeda-beda. Keteguhan dalam perkataan berbeda

dengan keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan perbuatan berbeda dengan

keteguhan dalam beramal. Keteguhan dalam beramal berbeda dengan keteguhan

dalam mencari. Keteguhan dalam mencari berbeda dengan keteguhan dalam apa

yang dicari. Sedangkan hakikatnya, secara utuh dan merupakan kedudukan yang

terakhir, adalah tidak memalingkan pandangan dari Allah swt sekedip mata pun,

bahkan yang lebih cepat dari itu."

"Janganlah kau putuskan kehadiranmu di tempat-tempat yang baik karena alasan

kesibukan dunia. Hati-hatilah, karena itu merupakan tipu daya setan. Hadirkanlah

Allah swt ketika sendirian. Sembahlah Dia, seakan melihatnya; dan jika tidak

melihatnya, sesungguhnya Dia melihatmu."

"Tutuplah mata dari perhiasan dunia dan segala kenikmatan fana yang dimiliki budak-

budaknya serta kenikmatan yang akan terputus. Sesungguhnya semuanya seperti

kau saksikan bahwa dunia ini cepat berpindah dan dekat kefanaannya."

Page 11: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

"Jadikanlah Al-Qur‟an dan zikir kepada Allah swt bacaan sehari-harimu. Bertafakurlah

terhadap nikmat Allah swt. Jika mungkin, setiap waktu hanya ada antara dirimu dan

Allah swt, dan pada saat itu telitilah diri sendiri. Rasulullah saw bersabda, “Telitilah

dirimu, sebelum kalian diteliti.” Seseorang yang meneliti dirinya di dunia, perhitungan

baginya akan lebih ringan di Akherat kelak."

"Orang yang lalai mengira bahwa dirinya mencapai kelezatan dunia tanpa mengetahui

bahwa sebenarnya kemanisan dunia bercampur dengan kepahitannya. Sedangkan

kehidupan indah yang sebenarnya adalah berpaling dari dunia, kemudian masuk ke

hadirat yang Maha Kaya dengan sifat faqir, miskin, lalu memetik sesuatu yang indah

dari tempat itu."

"Kerjakanlah segala perintah Allah swt dan tinggalkanlah larangan-Nya. Jangan

sampai Allah swt melihatmu melakukan apa yang dilarang-Nya, atau kehilangan-Mu

pada perintahnya. Bangkitlah untuk memenuhi hak Allah swt. Bersemangatlah

melakukan sesuatu yang membuat para salaf Mulia."

"Cabutlah ketajaman dari sarung pedang tabiatmu yang membelah akar cinta dari

asalnya. Taburilah tanah dengan benih pohon-pohon kezuhudan, hingga

menghasilkan qurb ( kedekatan ) kepada Allah swt, air telaga dari celah wishal (

persatuan dengan Allah swt ), dan pengetahuan pada puncak tujuan."

"Yang selalu memperlambat terkabulnya doa‟ seorang hamba adalah karena harapan

yang rendah : mengharapkan sesuatu dari mahluk. Angkatlah pandanganmu secara

keseluruhan kepada zat yang dibutuhkan semua mahluk….maka akan tampak tanda-

tanda terkabulnya doa‟."

"Niat merupakan pondasi amal. Seseorang akan memperoleh karunia sesuai dengan

niatnya. Betapa sering niat membuat orang yang jauh dari Allah swt menjadi dekat

kepada-Nya dan merubah sesuatu yang sulit menjadi ringan. Oleh karena itu, dalam

setiap perbuatan, ucapan dan amalnya seorang Mukmin, hendaknya menerapkan niat

yang baik. Tidak ada seorang pun yang mencapai kesuksesan dan keberhasilan

kecuali karena niat yang baik. Sabda kekasih Allah swt yang paling Agung, Al-

Musthafa saw di bawah ini cukup menjadi bukti keutamaan niat .

Rasulullah bersabda :

Sesungguhnya ( balasan ) setiap amal tergantung dari niatnya. ( HR. Bukhari dan

Muslim )

Page 12: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Niat seorang Mukmin lebih baik daripada amalnya.

Sudah menjadi sifat seorang Mukmin untuk menetapkan berbagai amal yang agung

dan berusaha mengamalkannya, padahal dia hanya mampu mengamalkan sebagian

darinya. Sebagai contoh adalah orang yang berniat menggunakan semua nafasnya (

waktunya ) untuk membaca wirid, dzikir atau untuk berpikir. Ternyata dia hanya

mampu menggunakan sebagian waktunya saja. Apa yang telah dia kerjakan itu baik,

tapi niatnya tersebut lebih baik dari amal yang telah dia kerjakan."

"Motivasi tobat sangat banyak, tetapi penyebab paling kuat adalah renungan ( fikr ).

Renungkanlah berbagai nikmat yang diberikan Allah swt kepadamu sejak engkau

berupa mani, hingga menjadi manusia sempurna yang lahir ke alam ini dan berbagai

nikmat lainnya yang kau peroleh hingga saat ini. Renungkanlah semua nikmat Allah

swt dalam setiap masa pertumbuhanmu. Sebab dalam setiap napas terdapat banyak

nikmat Allah swt. Jika engkau renungkan semua ini, maka dalam dirimu akan muncul

rasa cinta kepada Allah swt. Karena, sudah menjadi watak hati untuk mencintai

siapapun yang berbuat baik kepadanya, sebagaimana sabda Rasulullah saw. Dan

hakikatnya yang berbuat baik kepadamu adalah Allah swt. Cinta ( kepada Allah swt )

merupakan jalan paling mulia yang dapat membuat seseorang bertobat. Demi

menyenangkan kekasihnya, seorang pecinta dapat melakukan sesuatu yang berada

di luar kemampuannya. Apalagi untuk hal-hal yang mampu ia lakukan. Seorang

pecinta akan berusaha sekuat tenaga meninggalkan segala sesuatu yang dapat

membuat kekasihnya murka. Cinta adalah buah terbesar fikr. Merenung ( Fikr ) akan

membuahkan rasa malu. Jika engkau merenungkan berbagai nikmat yang diberikan

Allah swt kepadamu, maka engkau akan malu menggunakan berbagai nikmat itu

untuk bermaksiat kepada-Nya. Selain membuahkan cinta dan rasa malu yang

merupakan motivasi terkuat untuk bertobat, maka merenung juga membuahkan rasa

takut kepada Allah swt ( khosyyah ). Seseorang yang memikirkan berbagai bencana

yang akan dia peroleh karena maksiat; seperti pengusiran, kemurkaan, siksa dan

hijab serta menyadari keagungan dan kebesaran Allah swt dan betapa keras siksa-

Nya, maka mau tidak mau dia akan sangat takut kepada Allah swt."

Page 13: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

4. Wasiat Nasehat Imam Qutbul Irsyad Habib Abdullah bin Alwi Al -Haddad.

“Dalam segala hal aku selalu mencukupkan diri dengan kemurahan dan karunia Allah

SWT. Aku selalu menerima nafkah dari khazanah kedermawanannya.”

“Aku tidak pernah melihat ada yang benar-benar memberi, selain Allah SWT. Jika ada

seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak meninggikan kedudukannya di

sisiku, karena aku mrnganggap orang itu hanyalah perantara saja,”

“Andaikan aku kuasa dan mampu, tentu akan kupenuhi kebutuhan semua kaum faqir

miskin. Sebab pada awalnya, agama ini ditegakkan oleh kaum Mukminin yang

lemah.” “Dengan sesuap makanan tertolaklah bencana.”

“Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan masyarakat, aku juga tidak

menyukai pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada siapapun dari mereka.

Sudah menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai kemegahan dan

kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di gurun sahara. Itulah keinginanku; itulah

yang kudambakan. Namun, aku menahan diri tidak melaksanakan keinginanku agar

masyarakat dapat mengambil manfaat dariku.”

"Kebanyakan orang, jika tertimpa musibah penyakit atau lainnya, mereka tabah dan

sabar; mereka sadar bahwa itu adalah qodho dan qodar Allah SWT. Tetapi jika

diganggu orang, mereka sangat marah. Mereka lupa bahwa gangguan-gangguan itu

sebenarnya juga qodho dan qodar Allah SWT, mereka lupa bahwa sesungguhnya

Allah SWT hendak menguji dan menyucikan jiwa mereka.

Rasulullah bersabda :

“Besarnya pahala tergantung pada beratnya ujian. Jika Allah SWT mencintai suatu

kaum, ia akan menguji mereka. Barang siapa ridho, ia akan memperoleh

keridhoannya; barang siapa tidak ridho, Allah SWT akan murka kepadanya.”

( HR Thabrani dan Ibnu Majah )

“Ajaklah orang awam kepada syariat dengan bahasa syariat; ajaklah ahli syariat

kepada tarekat ( thariqah ) dengan bahasa tarekat; ajaklah ahli tarekat kepada hakikat

( haqiqah ) dengan bahasa hakikat, ajaklah ahli hakikat kepada Al-Haq dengan

bahasa Al-Haq, dan ajaklah ahlul Haq kepada Al-Haq dengan bahasa Al-Haq.”

"Beramallah sebanyak mungkin dan pilihlah amal yang dapat kamu kerjakan secara

berkesinambungan ( mudawamah ). Jangan remehkan satu amal pun yang pernah

kau kerjakan. Sebab setelah Imam Ghazali wafat, seseorang bermimpi bertemu

dengannya dan bertanya, "Bagaimana Allah swt memperlakukanmu?"

"Dia mengampuniku" jawab Imam Ghazali. "Amal apa yang menyebabkan Allah swt

mengampunimu?" "Suatu hari, ketika aku sedang menulis, tiba-tiba seekor lalat

Page 14: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

hinggap di penaku. Kubiarkan ia minum tinta itu hingga puas."

Ketahuilah! Amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang

remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu,

pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena

orang lain yang berada sekitarnya."

"di zaman ini kita harus berhati-hati, sebab zaman ini adalah zaman syubhat. Para

Ulama menyatakan, tidak sepatutnya seorang yang berilmu bingung membedakan

yang baik dan buruk. Sebab, kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang sangat

jelas, setiap orang dapat membedakannya.

Seorang berilmu ketika harus memilih satu diantara dua kebaikan atau dua

keburukan, maka dia akan memilih kebaikan yang terbaik dan meninggalkan

keburukan yang terburuk. Sebagai contoh, jika ada seseorang ingin melukaimu

dengan tongkat atau pisau, dank au tidak dapat menghindarinya, maka terluka oleh

tongkat lebih ringan. Atau ada seseorang tidak mampu berjalan, sedangkan kau

mampu. Jika kau turun dari hewan tungganganmu dan menyuruhnya naik, maka itu

lebih baik daripada engkau boncengkan dia, meskipun kedua-duanya baik.

Begitulah keadaan kami di zaman ini. Memilih yang terbaik dari dua kebaikan dan

meninggalkan yang terburuk dari dua keburukan merupakan salah satu kaidah agama

yang disampaikan oleh para salaf seperti Imam Malik bin Anas dan Ulama lainnya.

Semoga Allah swt meridhai mereka semua.

Barangsiapa tidak mengetahui akidah ini, maka dia adalah seorang yang bodoh. Jika

dia tidak mengetahui kaidah ini dan memandang dirinya sebagai seorang yang

berilmu, maka dia adalah seorang yang teramat bodoh. Dia seperti seorang kikir yang

merasa dirinya sebagai seorang dermawan. Orang seperti ini adalah orang teramat

kikir."

"Persahabatan, pertemanan dan pergaulan memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk

membuat seseorang menjadi baik maupun buruk. Persahabatan dan pergaulan

dengan orang-orang shaleh dan berbudi membawa manfaat, sedangkan

persahabatan dan pertemanan dengan orang-orang fasik dan durhaka membawa

bahaya. Hanya saja manfaat persahabatab dengan orang shaleh atau bahaya

pergaulan dengan pendurhaka tersebut terkadang tidak tampak secara langsung,

akan tetapi secara bertahap dan setelah berlangsung lama.

Page 15: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Rasulullah saw bersabda :

Seseorang akan bersama teman duduknya.

Seseorang itu akan mengikuti agama sahabatnya, oleh karena itu setiap orang dari

kalian hendaknya memperhatikan siapa yang ia jadikan teman.

( HR. Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad )

Teman duduk yang baik lebih utama daripada menyendiri; danmenyendiri lebih baik

daripada bergaul dengan teman yang buruk.

"Jika engkau ingin mengetahui ilmu dan amal yang bermanfaat dan penting atau yang

paling bermanfaat dan paling penting bagimu, maka bayangkanlah bahwa besok

engkau akan mati, kembali kepada Allah swt dan berdiri dihadapan-Nya. Allah swt

kemudian menanyakan semua ilmu, amal dan keadaanmu. Setelah itu engkau akan

dimasukkan ke Surga atau Neraka.

Ilmu dam amal yang engkau anggap lebih utama pada saat membayangkan kematian

tersebut adalah ilmu dan amal yang penting dan bermanfaat engkau miliki. Itulah

yang seharusnya engkau tekuni dan cari.

Sedangkan semua yang engkau anggap tidak bermanfaat dan penting ketika engkau

membayangkan kematian tersebut, maka tinggalkanlah. Jangan sibukkan dirimu

untuk mencari dan mempelajarinya. Begitu pula dengan semua kegiatan hidup, apa

yang engkau anggap penting dan memang harus kau penuhi ketika membayangkan

kematian itu, maka jangan kau tinggalkan. Dan apa yang tidak kau butuhkan pada

saat itu, maka tinggalkan dan jangan kau kerjakan.

"Secara umum, pada awalnya kebaikan itu berat untuk dilakukan, tetapi akhirnya

penuh dengan kenikmatan. Orang yang berbuat baik ibarat seorang vpendaki gunung

terjal. Ia tidak akan merasa tenang sebelum sampai ke puncaknya.

Sedangkan, keburukan awalnya manis dan akhirnya kelak berat. Orang yang

melakukan perbuatan buruk adalah ibarat seorang yang jatuh dari puncak gunung

atau atap sebuah rumah. Ia baru merasa akan merasa kesakitan setelah mendarat di

tanah."

Tuntutlah ilmu dari orang-orang yang benar-benar mewarisi ilmu dari Rosulullah

SAW, yang sanad isnadnya (silsilah ilmunya sampai Rosulullah) terpercaya karena

menuntut ilmu agama itu wajib bagi setiap orang Islam baik laki-laki maupun

perempuan. Barang siapa meninggalkannya ia akan berdosa. Karena tanpa ilmu

agama, amal ibadah akan tertolak, tidak diterima oleh Allah SWT.

Page 16: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

“Setiap orang yang beramal tanpa dibarengi dengan ilmu pengetahuan (tentang

amalnya itu) maka amalan-amalannya tertolak dan tidak diterima.”

Tidak ada di zaman ini (abad 12 H) yang lebih mudah dan baik daripada Thoriqoh

Ba‟Alawy yang telah diakui oleh ulama Yaman dan disepakati oleh ulama Haromain

(dua Tanah Harom – Mekkah Madinah). Thoriqoh Ba‟Alawy (Alawiyah) adalah

Thoriqoh Nabawiyah.

Thoriqoh Kepemimpinan adalah thoriqoh kami Ba‟Alawy, dan ini thoriqoh spesial, dan

yang dimaksud thoriqoh kepemimpinan adalah ikut dan tunduk serta pasrahnya

seorang murid terhadap jejak langkah guru yang membimbing dan menuntunnya ke

jalan Allah, dengan menanggalkan sementara peran akal (rasio). Sesungguhnya akal

tidak berperan di dalamnya, sebab segala hal disini berdasarkan kasyf (penglihatan

mata hati).

Ikut langkah-langkah ulama salaf (ulama terdahulu) akan membuahkan kebaikan

yang amat besar, walaupun si pengikut bukan tergolong ahlil bathin. Tetapi jika ia

serasikan langkahnya dengan ulama salaf, maka ia akan mendapatkan seperti apa

yang di dapat oleh mereka para salaf sholihin.

Segala permasalahan yang ada itu berlandaskan kejujuran, ada pun orang yang

biasa berbohong jika diibaratkan bangunan tidaklah jauh berbeda dengan bangunan

di atas air (lemah dan mudah runtuh).

Jika satu zaman itu rusak, maka wajiblah bagi mereka yang hidup di zaman itu, untuk

mengikuti jejak langkah ulama salaf sholihin. Jika tidak mampu menyamakan diri

dengan mereka dalam setiap langkah, paling tidak hampir menyamai mereka, sebab

setiap orang dalam kehidupan itu harus memiliki panutan (imam), sedang orang yang

tidak memiliki panutan (Imam) maka panutannya adalah setan.

Telah sesat sekelompok orang sebab buku yang dibacanya, seseorang tidak akan

menjadi alim besar kecuali dengan guru yang membimbing dan menuntunnya, bukan

dengan buku yang dibacanya.

Penghuni kubur dari para Wali Allah berada di sisi Allah. Barang siapa tawajuh

kepada mereka, maka mereka spontan datang membantunya.

Jika kamu melihat seorang dari Ba‟Alawy berjalan di luar Thoriqoh Ba‟Alawy maka

sesungguhnya maka tiada yang menghalangi dirinya selain kelemahannya sendiri,

dan kelemahan itu adakalanya dalam kondisi ekonomi atau hati.

Thoriqoh Alawiyyah berdiri atas dasar kemuliaan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Page 17: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Barangsiapa yang menjalin hubungan (kontak batin) dengan kami, maka kami berikan

kepadanya segala perhatian kami, kami tidak pernah melepas dan meninggalkannya

walaupun dia tinggal jauh dari tempat kami.

Tidak ada hak yang lebih besar kecuali haknya seorang guru. Ini wajib di pelihara

oleh setiap orang Islam yang ingin selamat dunia akhirat. Sungguh pantas bila

seorang guru yang mengajar, walau hanya satu huruf, diberi hadiah seribu dirham

sebagai tanda hormat padanya. Sebab guru yang mengajarmu satu huruf yang kamu

butuhkan dalam agama, dia ibarat bapakmu dalam agama.

Barang siapa ingin anaknya menjadi orang alim, maka dia harus menghormati para

ahli fiqih. Dan memberi sedekah pada mereka. Jika ternyata anaknya tidak menjadi

alim, maka pasti diantara cucu keturunannya yang akan menjadi orang alim.

Seorang murid (pencari jalan menuju Allah) tidak boleh menyakiti hati gurunya karena

belajar dan ilmunya tidak akan diberi berkah.

Adakalanya seseorang murid (pencari jalan menuju Allah) diuji dengan kemiskinan,

kepapaan dan kesempitan dalam kehidupan. Maka hendaknya ia bersyukur kepada

Allah SWT, disebabkan dengan hal tersebut di atas dan harus beranggapan

berprasangka bahwa takdir / kehendak Allah menjadikan anda miskin, papa dan

susah serta sempit sebagai sebesar-besarnya kenikmatan karena dunia adalah

musuh Allah. Anda harus bersyukur, maka Allah akan mengangkat derajatnya sama

dengan para nabi-Nya, para Auliya-Nya dan hamba-hamba yang sholeh.

Ketahuilah bahwa rizki itu telah ditentukan dan telah dibagikan oleh Allah SWT.

Diantara hamba-hamba-Nya ada yang diluaskan rezekinya dan dilapangkan

kehidupannya, dan dikurangkankan rizkinya menurut kebijaksanaan-Nya. Bersifatlah

qona‟ah (cukup) atas apa yang ditentukan Allah bagimu.

Awas dan waspadalah dengan panjang angan-angan dan harapan tentang kehidupan

di dunia, karena dunia akan menariknya untuk mencintai dunia, dan anda akan terikat

dengannya sehingga sukar untuk beribadat dan mengasingkan diri untuk menuju

jalan akhirat.

Ada setengah manusia yang tabiatnya suka menganiaya orang, memandang rendah

terhadapnya, atau suka mencela dan sebagainya. Jika anda tergolong orang terkena

penganiayaan orang maka hendaklah anda bersabar jangan sekali-kali anda

membalasnya. Disamping itu, hati anda harus benar-benar bersih dari dengki dan

dendam terhadapnya, dan lebih utama lagi jika anda memaafkan orang yang

menganiayamu, dan anda doakan supaya Allah memberi petunjuk kepadanya, dan

itulah tanda-tanda akhlak serta tingkah laku para Shiddiqin (Orang yang Benar).

Page 18: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Berusahalah sekuat kemampuanmu dalam menghindari diri dari rasa takut dan butuh

serta berharap hak terhadap manusia, karena hal tersebut anda akan dipandang oleh

manusia tetapi dipandang hina dalam pandangan Allah SWT, karena orang mukmin

itu mulia di sisi Allah SWT, tiada takut pada siapapun selain Allah dan apa yang

dicintai-Nya, dan tak pernah mengharapkan sesuatu selain Allah.

Awas! Jangan sekali-kali anda mentaati syaikh (guru) itu hanya lahiriah semata,

karena ketahuilah bahwa syaikh itu dapat melihat ketaatanmu padanya, di

belakangnya anda membantah dan mendurhakai kerena sangkaanmu, anda sangka

Allah tidak tahu kelakuanmu, sedangkan syaikhmu itu dekat dengan-Nya. Kalau anda

begitu akan mendapatkan kecelakaan, kesempitan dan kebinasaan. Bukankah Allah

berjanji kepada barang siapa Aku cintai maka penglihatannya adalah penglihatan-KU,

pendengarannya adalah pendengaran-KU, mulutnya adalah mulut-KU, tangannya

adalah tangan-KU dan kakinya adalah kaki-KU, barangsiapa memusuhinya atau

menyakitinya, maka AKU dan para malaikatKU mengumandangkan perang terhadap

dirinya. Jangan sekali-kali datang pada syaikh yang lain melainkan dengan izin

syaikhmu.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya syaikhmu sangat berat hati tentang apa-apa yang

baik untukmu, dengan itu janganlah engkau menuduh dan menyangka bahwa dia

menyimpan perasaan dengki dan cemburu terhadap dirimu, dan semoga dijauhkan

oleh Allah. Karena kamu hanya memandang sesuatu hal dengan pandangan lahiriah

belaka bukan pandangan bashiroh (mata hati dengan Allah). Awas ! Jangan coba-

coba menuntut agar syaikhmu mengeluarkan kelebihannya. Karena jika syaikhmu

seorang Ahlillaah (orang yang meyakinkan dirinya untuk mengabdi kepada Allah)

kekasih Allah, maka ia adalah orang-orang yang teramat merahasiakan kebaikannya,

menutupi rahasia-rahasia tentang dirinya, dan sangat jauh untuk menonjolkan dirinya

dengan karomah-karomah atau perkara-perkara luar biasa kepada orang banyak

meskipun ia amat kuasa dan mampu untuk melakukannya serta diizinkan oleh Allah

untuk melahirkannya (memperlihatkan karomahnya).

Syaikh yang kamil (sempurna) ialah seorang syaikh yang selalu memberi faedah

pada muridnya, dengan kesungguhan dalam perbuatan dan perkataanya, dia

memelihara muridnya sewaktu di hadapannya maupun ketika berada jauh

daripadanya. Sang Syaikh memelihara muridnya dengan getaran-getaran kalbunya

dalam segala hal yang dikerjakan oleh muridnya. Maka paling sangat berbahaya jika

Syaikhnya sudah berpaling dari si murid. Dalam hal ini jika seluruh syaikh dan wali-

NYA yang lain dari timur sampai ke barat dikumpulkan seluruhnya, untuk mengubah

Page 19: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

hati syaikhnya, niscaya sia-sia dan tidak akan berhasil, kecuali sang murid sendiri

harus berusaha untuk mengubah hati syaikhnya dan minta maaf serta mendapat

keridhoannya.

Jika anda menyimpan penuh ta‟zhim (kepatuhan) dan penghormatan setinggi-

tingginya terhadap syaikhmu, senantiasa menghargainya, percaya lahir dan batin

bersedia mematuhi segala perintahnya, mencontoh akhlaknya, maka itulah tandanya

anda sedang mewarisi rahasia-rahasia dari syaikhmu dari syaikhnya dari syaikhnya

terus bersambung sampai dari Baginda Nabi Rosulullah SAW, atau sebagian dari

rahasia-rahasia tersebut, dan ia terus akan hidup di sisimu sesudah wafatnya

syaikhmu, inilah anugrah yang terbesar dari Allah SWT yang dapat menghantarkan

kita selamat & bahagia di dalam agama, dunia dan akhirat kelak.

Para orang sholeh itu setelah wafat hanya hilang jasadnya saja, pada hakikatnya

masih hidup seperti sedia kala malah tambah tajam pandangan bashirohnya dan

makin kuat tawajuhnya (menghadap) kepada Allah.

Page 20: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

5. Wasiat Nasehat Habib Umar bin Abdurrahman Al Atthas

Perhatikan kebiasaan baik yang engkau inginkan, wafat dalam kebiasaan itu, karena

itu tetaplah dalam kebiasaan itu, dan perhatikanklah kebiasaan buruk yang engkau

tidak inginkan wafat dalam kebiasaan seperti itu, karena itu jauhilah kebiasaan itu.

Jika engkau melihat seseorang selalu berkelakuan baik, maka yakinlah engkau orang

itu teguh agamanya.

Sumber-sumber ilmu tidak akan berkurang sedikitpun dari generasi terkemudian,

akan tetapi pada umumnya mereka datang dengan membawa wadah yang bocor,

sehingga tidak memperoleh ilmu kecuali sedikit.

Sebagian orang yang datang dengan membawa bejana yang dapat mencukupi dalam

waktu sebulan, ada juga yang mencukupinya hanya 8 hari, ada juga yang hanya

mencukupinya sehari, tetapi ada juga yang dapat mencukupinya sepanjang hidupnya.

Tentang Sabda Rasulullah SAW :

“Seseorang adakalanya beramal kebajikan-kebajikan sampai antara ia dengan surga

hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketentuan Ilahi, ia ditetapkan sebagai penghuni

neraka, sehingga ia melakukan perbuatan-perbuatan amal penghuni neraka, sampai

ia masuk neraka. Seseorang adakalanya beramal kejahatan-kejahatan sampai antara

ia dengan neraka hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketetapan Ilahi, ia ditetapkan

sebagai calon penghuni surga, maka ia beramal penghuni surga, sampai ia masuk

surga.”

Pendapat Habir Umar Al Attas tentang sabda Nabi SAW diatas :

“Seseorang yang selalumengerjakan amalan ahli surga, kebanyakannya akan masuk

ke dalam surga; sebab perbuatan lahiriyah adalah lambing perbuatan batiniyah, jika ia

masuk ke dalam neraka, maka hal itu jarang sekali. Hal itu seperti orang yang jatuh

dari tempat yang tidak terlalu tinggi, tentunya orang itu tidak akan berbahaya.

Demikian pula seorang yang melakukanamal-amal ahli neraka, kebanyakannya ia

akan masuk ke dalam neraka; tetapi jika ia masuk ke dalam surga, maka hal itu

jarang sekali terjadi. Hal itu seperti orangyang jatuh dari puncak gunung, kebanyakan

akan wafat”

Seorang yang melakukan amal kebajikan tetapi ia suka makan yang diharamkan,

maka ia seperti seorang yang mengambil air dari tempayan yang datar, tidak akan

memperoleh pahala sedikitpun.

Dulu di antara manusia ada yang datang membawa pelita lengkap dengan minyak

dengan koreknya, yakni dengan persiapan yang lengkap, sehingga gurunya dapat

Page 21: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

menyalakan. Tetapi kini banyak di antara mereka yang datang kepada gurunya, tetapi

mereka tidak membawa apapun yang gurunya dapat menyalakan.

Bersabar itu akibatnya adalah positif. Allah SWT akan selalu memberi akibat positif

bagi seorang yang bersabar, alhamdulillah apa yang dikehendaki Allah SWT pasti

akan ditentukan dan apa yang akan dilaksanakan Allah SWT, maka akan terlaksana.

Hendaknya orang-orang yang menghendaki keselamatan Akhirat meninggalkan

tidurnya, demi untuk mendapatkan siraman rahmat di malam hari.

Hendaknya kalian senantiasa menghadirkan hati kalian kepada Allah SWT dan

hendaknya kalian bertawakal kepadanya sepenuh hati, sebab Allah SWT mengetahui

di manapun kalian berada.

Syetan dapat menggoda manusia dari sisi manapun yang tak pernah ia perkirakan.

Buah kurma atau ketimun dari sumber yang halal , lebih baik dari bubur daging dari

sumber yang Syubhat.

Janganlah terlalu peduli dengan dunia dan penghuninya dan janganlah merasa iri

pula dengan pakaian atau makanan yang dimiliki oleh penghuninya.

Alangkah entengnya musibah dalam agama menurut kalian, padahal kalian tidak

pernah menyatakan belasungkawa andaikata aku terlambat sholat berjama‟ah.

Yang dikatakan orang baik adalah seorang yang telah melewati pintu surga sampai

masuk kedalamnya.

Kedzaliman kaum penguasa terhadap rakyatnya akan menambah kebajikan bagi

rakyat negeri itu, baik di dalam masalah dunianya, maupun akheratnya, yang

demikian itu sama halnya dengan sebuah sumur, makin banyak diambil airnya, maka

sumur itu makin banyak memancarkan air; sebaliknya jika sumur itu tidak diambil

airnya, maka tidak akan bertambah airnya sedikitpun, mungkin airnya akan menjadi

busuk, karena air didalamnya tidak pernah bergerak.

Bila waktu Sholat telah tiba, tinggalkanlah semua kegiatanmu, sebab Allah SWT lebih

pantas diperhatikan daripada yang lain.

Setiap orang yang telah menghatamkan bacaan Al-Qur‟an yang ditujukan bagi arwah-

arwah orang-orang yang telah wafat, hendaknya ia membaca Tahlil ( Laa ilaha illallah

) sebanyak orang yang ia kehendaki, kemudian dilanjutkan Subhaanallahi

Wabihamdihi sebanyak orang yang ia kehendaki; lalu membaca Laa illaha illallah

Muhammadur Rasulullah sebanyak 3X dengan memanjangkan bacaannya; lalu

Sholawat sebanyak 3X ( Allahumma Sholi „Alaa Habibika Sayyidina Muhammadin Wa

Aalihi Wa Sohbihi Wasallim ), Lalu hendaknya ia mengucapkan Ya Rasulullah alaika

salam Ya Rasulullah salaamun fi salamin „alaika sebanyak 3X; Lalu membaca Al

Page 22: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Fatihah 1 X, Al Ikhlas 11 X, Al Falaq 1 X, An Naas 1 X, ayat kursi 1 X, Akhir surat Al

Baqarah 1 X dan Al Qadr 1 X dengan niat menghadiahkan pahalanya kepada arwah

yang dituju.

Habib Umar menganjurkan muridnya membaca Istigfar dan Al Hamdulillah sebanyak

mungkin setelah membaca maulud.

Memperbanyak baca Istigfar dan Sholawat, karena keduanya adalah sebaik-baik

dzikir yang dapat menolong kesulitan di masa kini.

Habib Abdullah berkata :”jika engkau mengucapkan 11 X tiap hari bacaan ini, berarti

engkau telah menjalankan apa yang pernah diajarkan Habib Umar

(Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allaa ilaaha illa anta, Astagfiruka Wa

Atuubu ilaika Wa asaluka an Tusholliya Wa Tusallima ala Abdika Wa Rasuulika

Sayyidina Muhammadin Wa „ala Aalihi Afdola Wa Adwama aslima ma Shollait Wa

sallamta alaa Ahadin min „Ibaadikal Mustafin. )

Page 23: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

6. Wasiat Nasehat Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim ra

Barangsiapa diam, ia akan selamat dan barangsiapa berbicara ia akan menyesal.

Orang yang bahagia adalah orang yang disenangkan oleh Allah tanpa alasan tertentu

dan orang yang sengsara adalah orang yang disengsarakan Allah tanpa sebab

tertentu. Demikianlah menurut ilmu hakikat. Sedangkan menurut ilmu syariat; orang

yang bahagia adalah orang yang oleh Allah diberi kesenangan dengan melakukan

berbagai amal saleh, dan orang yang disengsarakan oleh Allah dengan meninggalkan

amal-amal saleh dan melanggar syariat agama.

Orang yang sengsara adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya Barangsiapa

mengenal dirinya, ia tidak akan melihat selain Allah swt. Barangsiapa tidak mengenal

dirinya, ia tidak akan melihat Allah swt.

Setiap wadah memercikan apa yang ditampungnya.

Barangsiapa tidak bermujahadah pada masa bidayahnya, ia tidak akan mencapai

puncak. Dan barangsiapa tidak bermujahadah, ia tidak akan bermusyahadah; {“Dan

orang-orang yang bersungguh-sungguh (bermujahadah) di jalan kami, niscaya akan

kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami. : Al-Ankabut,29 : 69”}

Barangsiapa tidak memelihara waktunya, ia tidak akan selamat dari bencana.

Barangsiapa bergaul dengan orang baik, ia akan memperoleh berbagai pengetahuan

dan asrar, dan barangsiapa bergaul dengan orang-orang jahat, ia akan memperoleh

aib dan siksa neraka.

Berbagai hakikat tidak akan diperoleh kecuali dengan meninggalkan berbagai

penghalang.

Dalam Qanaah terdapat ketenteraman dan keselamatan; dalam tamak terdapat

kehinaan dan penyesalan.

Orang yang arif melihat aib-aib dirinya; sedang orang yang lalai melihat aib-aib orang

lain.

Dan orang yang bahagia adalah orang yang melawan hawa nafsunya, berpaling dari

alam untuk menghadap kepada penciptanya, dan melewatkan waktu pagi dan sore

dengan meneladani sunah nabinya.

Hendaklah kamu bertawadhu dan tidak menonjolkan diri. Jauhilah sikap takabur dan

cinta kedudukan.

Kesuksesanmu adalah ketika kamu membenci nafsumu dan kehancuranmu adalah

saat kamu meridhainya. Karena itu, bencilah nafsumu dan jangan meridhainya,

niscaya kamu akan berhasil meraih segala cita-citamu, Insya Allah.

Page 24: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Orang yang arif adalah yang mengenal dirinya, sedangkan orang jahil adalah yang

tidak mengenal dirinya.

Alangkah mudah bagi seorang Arifbillah untuk membimbing orang jahil, kadangkala

kebahagiaan abadi dapat diraih hanya lewat sekilas pandangannya.

• Ridhalah atas maqam apapun yang Allah berikan kepadamu. Seorang Sufi berkata,

“selama lebih 40 tahun aku tidak pernah merasa benci pada maqam yang Allah

berikan kepadaku.”

Berprasangka baiklah kepada sesama hamba Allah, sebab buruk sangka timbul

karena tiadanya taufiq. Ridhalah selalu pada qodho, bersikap sabarlah, walaupun

musibah yang kamu alami teramat besar. Firman Allah : Sesungguhnya hanya orang-

orang yang bersabarlah yang akan dibalas dengan pahala tanpa batas. ( Az Zumar,

39 :10 )

Dan tinggalkanlah hal-hal yang tidak ada manfaatnya bagimu, dan benahilah dirimu

lebih dahulu.

Dunia adalah anak perempuan Akhirat, barangsiapa telah menikahi seorang

perempuan, haram memperistri ibunya.

Berbagai hakikat terhijab dari hati, karena perhatian kepada selain Allah.

Waktumu yang paling bermanfaat adalah disaat kamu fana‟ dan waktumu yang paling

sia-sia adalah disaat kamu menyadari dirimu.

Ketahuilah oleh kalian sesungguhnya Allah swt bertajalli ( mengagungkan dirinya ) di

hati para kekasihnya; para kaum Arifin, karena mereka menghapus selainnya di hati

mereka dan mereka menghilangkan selain Allah swt dalam pandangan mereka

terhadap semesta dan pada setiap kejadiannya bahwa semuanya adalah semata-

mata ciptaan Allah swt, dan mereka melalui siang, pagi serta sore hari selalu dalam

keadaan taat kepadanya; mereka selalu beribadat serta berharap dan takut

kepadanya; serta selalu ruku‟ dan bersujud kepadanya, mereka selalu dalam keadaan

bahagia dan gembira serta ridho dengan segala ketentuan Qadha dan Qadar yang

telah ditentukan Allah swt atas mereka; berkata Nabi Ayyub as :”Bila mana aku

hendak memilih di antara dua perkara, maka aku akan memilih perkara yang ada

Ridho Allah swt didalamnya karena hanya hal itulah yang mendatangkan

kemaslahatan bagiku” Berkata kaum „Arifin : “Kalau sekiranya kedua mataku melihat

selain Allah, maka akan ku butakan, kalau sekiranya ke dua telingaku mendengar

selain Allah, maka akan ku tulikan, dan bilamana lidahku berkata yang tidak

diperintahkan Allah, maka akan ku potong”

Sedikit amal dari hati menyamai amal seluruh manusia dan jin.

Page 25: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Sesungguhnya Bala‟ yang menimpamu pada saat lupamu, bila engkau menyadarinya

adalah merupakan jalanmu untuk kembali mengenal Allah swt dan kembali

mendekatkan dirimu kepadanya pada saat engkau meminta bala tersebut

dihilangkannya, dan bala‟ sesungguhnya adalah bilamana engkau melupakan Allah

swt dan engkau lupa bahwa dirimu selalu faqir kepadanya.

Beristiqamahlah kalian dalam setiap amal, karena para Ahli kasyaf sekalipun semua

bermohon kepada Allah swt agar mereka diberikan kekuatan dalam beristiqamah

agar mereka tidak jatuh dalam keadaan terhijab darinya.

Ketahuilah oleh kalian; Ma‟rifat kepada Allah swt adalah dengan kejelasan dan bukan

dengan tersamar, dan bilamana seorang hamba diberinya ma‟rifat kepadanya, maka

ia pasti akan melihat semua amal yang dicintai oleh Rasulullah saw.

Sesungguhnya derajat yang tertinggi dalam maqom sabar adalah menahan diri dari

pada mengadu kepada selain Allah swt.

Derajat paling tinggi disisi para Auliya Allah swt yang utama, adalah Tawadhu dan

Khumul ( menutupi keistimewaan diri ).

Page 26: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

7. Wasiat Nasehat Sayyidina Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran

"Barangsiapa memiliki hubungan dengan orang-orang yang telah meninggal dunia

dengan terbiasa menghadiahkan pahala membaca Al-Qur'an, dzikir, doa', sedekah

dan ibadah lainnya, maka kelak di kubur dia tidak akan merasa kesepian. Bahkan

setelah meninggal dunia dia akan merasa senang. Dia seperti orang yang berkunjung

ke rumah teman yang pandai menghibur dan selalu memuliakannya.

Jika engkau sering mengirim surat dan hadiah kepada orang yang tinggal di Negara

lain serta menjamunya saat dia datang mengunjungimu, maka bagaimana kiranya

ketika engkau mengunjungi negaranya? Tentu dia akan berbuat baik kepadamu,

menghiburmu dan memuliakanmu. Engkau tidak akan merasa kesepian."

"Saudaraku! Jangan tinggalkan satu pun sunah dan adab yang terdapat dalam

syariat, tanpa udzur ( alas an ) yang benar. Sebab , Abdullah bin Mubarak Ra berkata

: barangsiapa meremehkan adab, akibatnya dia akan meninggalkan sunah. Dan

barangsiapa meremehkan sunah, akibatnya dia akan meninggalkan yang wajib. Dan

barangsiapa meremehkan yang wajib, akibatnya dia tidak akan memperoleh

makrifat."

Rasulullah saw bersabda : Maksiat merupakan utusan ( kurir ) kekufuran.

Memandang remeh hal-hal yang makruh akan mendorong seseorang untuk berbuat

yang haram dan meremehkan yang haram akan mendorong seseorang untuk kufur.

Oleh karena itu, wahai saudaraku, dengan berlandaskan sunah dan hukum-hukum

stariat, biasakan dirimu untuk menentang dan tidak mengikuti keinginan nafsu.

Curahkanlah semua tenagamu untuk berjuang mendapatkan keridhaan Allah swt dan

kesuksesan di hari esok."

Page 27: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

8. Wasiat Nasehat Habib Abdullah Al - Aydrus Akbar

Peraslah jasadmu dengan mujahadah ( memerangi hawa nafsu dunia ) sehingga

keluar minyak kemurnian.

Barangsiapa yang menginginkan keridhaan Allah, hendaklah mendekatkan diri

kepada Allah swt, karena keajaiban dan kelembutan Allah terdapat pada akhir malam.

Siapapun dengan penuh kesungguhan hati mendekatkan diri kepada Allah swt, maka

terbukalah Khazanah Allah swt.

Diantara waktu yang bernilai tinggi, merupakan pembuka perbendaharaan Ilahi,

diantara zuhur dan „Asar, Magrib dan Isya dan tengah malam terakhir sampai Ba‟da

Subuh.

Sumber segala kebaikan dan pangkal segala kedudukan dan keberkahan akan

dicapai melalui ingat mati, kubur dan bangkai.

Keridhoan Allah swt dan Rasulnya terletak pada muthalaah( mempelajari dan

memperdalam ) Al qur‟an dan hadits serta kitab-kitab agama islam.

Meninggalkan dan menjauhi Ghibah adalah Raja atas dirinya, menjauhi namimah

(mengadu domba) adalah Ratu dirinya, baik sangka kepada orang lain adalah wilayah

dirinya, duduk bercampur dalam majlis dzikir adalah keterbukaan hatinya.

Kebaikan seluruhnya bersumber sedikit bicara ( tidak berbicara yang jelek didalam

bertafakur tentang Ilahi dan ciptaannya terkandung banyak rahasia.)

Jangan kau abaikan sedekah pada setiap hari sekalipun sekecil atom; perbanyaklah

baca Al qur „an setiap siang dan malam hari.

Ciri-ciri orang yang bahagia adalah mendapatkan taufik dalam hidupnya, banyak ilmu

dan amal serta baik perangi maupun tingkah lakunya.

Orang yang berakal adalah yang diam (tidak bicara sembarangan)

Orang yang takut pada Allah swt adalah orang yang banyak sedih (merasa bersalah)

Orang yang Roja‟ ( mengharap Ridho Allah ) adalah orang yang banyak melakukan

ibadah

Orang yang mulia adalah yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan ridho Allah

swt yang didambakan hidupnya.

Orang yang bertaubat adalah yang menyesali perbuatannya, menjauhi pendengaran

yang tidak bermanfaat, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.

Page 28: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

9. Wasiat Nasehat Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz Ibni Syekh Abu

Bakar bin Salim

Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu niscaya akan

menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah.

Barang siapa Semakin mengenal kepada Allah niscaya akan semakin takut.

Barang siapa yang tidak mau duduk dengan orang beruntung, bagaimana mungkin ia

akan beruntung dan barang siapa yang duduk dengan orang beruntung bagaimana

mungkin ia tidak akan beruntung.

Barang siapa menjadikan kematiannya sebagai pertemuan dengan sang kekasih

(Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.

Barang siapa percaya pada Risalah (terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi

padanya. Dan barang siapa percaya pada risalah, maka ia akan menanggung (sabar)

karenanya. Dan barang siapa yang membenarkan risalah, maka ia akan

mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya.

Kedekatan seseorang dengan para nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya

terhadap dakwah ini.

Betapa anehnya bumi, semuanya adalah pelajaran. Kukira tidak ada sejengkal tanah

di muka bumi kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila

mau mempelajarinya.

Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.

Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama

sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya.

Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa

nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.

Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian), lebih baik daripada melihat arsy dan

seisinya seribu kali.

Betapa anehnya bumi, semuanya adalah pelajaran. Kukira tidak ada sejengkal tanah

di muka bumi kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila

mau mempelajarinya.

Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.

Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama

sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya.

Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yang diinginkan.

Page 29: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa

nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.

Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian), lebih baik daripada melihat arsy dan

seisinya seribu kali.

Menyatunya seorang murid dengan gurunya merupakan permulaan di dalam

menyatunya dengan Rasulullah SAW. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah

SAW merupakan permulaan untuk fana pada Allah (lupa selain Allah)

Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yang

diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang di wajahnya

terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.

Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap

pengorbanan.

Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahanya turun pada hati

seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan

mengangkat dari sujudnya.

Beliau RA berkata tentang dakwah, “Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi da‟I dan

tidak harus menjadi qodli atau mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah

jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas aku dan pengikutku)

apakah kita ikut padanya (Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah

memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat

kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat

yang buruk menuju sifat yang baik.

Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah menjaga kekasih-kekasih-Nya.

Apabila ibadah agung bagi seseorang maka ringanlah adap (kebiasaan) baginya dan

apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka akan keluarlah

keagungan adat darinya.

Bila benar keluarnya seseorang (di dalam berdakwah), maka ia akan naik ke derajat

yang tinggi.

Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dengan

rasa takut pada kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari

hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap pada Sang

Kholiq.

Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari

mengagungkan Allah dan tanda dari lemahnya iman.

Page 30: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Hakikat tauhid adalah membaca Al Qur‟an dengan merenungi artinya dan bangun

malam.

Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).

Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.

Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang

yang menangis di tengah malam.

Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, Allah akan memenuhi hatinya

dengan rahmat di setiap waktu.

Page 31: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

10. Wasiat Nasehat Syekh Abdul Qadir Al-Jailany.

Ikutilah Sunnah rasul dengan penuh keimanan, jangan mengerjakan bid‟ah, patuhlah

selalu kepada Allah swt dan Rasulnya, janganlah melanggar. Junjung tinggi tauhid,

jangan menyekutukan Allah swt, selalu sucikan Allah swt, dan jangan berburuk

sangka kepadanya. Pertahankanlah kebenarannya, jangan ragu sedikitpun.

Bersabarlah selalu, jangan menunjukkan ketidak sabaran. Beristiqomahlah dengan

berharap kepadanya; bekerja samalah dalam ketaatan, jangan berpecah belah.

Saling mencintailah, dan jangan saling mendendam.

Tabir penutup kalbumu tak akan tersibak selama engkau belum lepas dari alam

ciptaan; tidak berpaling darinya dalam keadaan hidup selama hawa nafsumu belum

pupus; selama engkau melepaskan diri dari kemaujudan dunia dan akhirat; selama

jiwamu belum bersatu dengan kehendak Allah swt dan cahayanya. Jika jiwamu

bersatu dengan kehendak Allah swt dan mencapai kedekatan denganNya lewat

pertolonganNya. Makna hakiki bersatu dengan Allah swt ialah berlepas diri dari

makhluq dan kedirian; serta sesuai dengan kehendaknya tanpa gerakmu; yang ada

hanya kehendaknya. Inilah keadaan fana dirimu; dan dalam keadaan itulah engkau

bersatu denganNya; bukan dengan bersatu dengan ciptaannya. Sesuai Firman Allah

swt :”Tak ada sesuatupun yang serupa dengannnya. Dan dialah yang Maha

Mendengar dan Maha Melihat”

Anakku! Pertama-tama nasihatilah dirimu, kemudian nasihatilah orang lain.

Perhatikanlah dirimu, jangan mengurusi orang lain, jangan mengurusi orang lain

selama dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus diperbaiki. Sungguh celaka,

engkau mengaku tahu cara menyelamatkan orang lain! Engkau buta, bagaimana

dapat menuntun orang lain? Hanya yang memiliki penglihatan tajamlah yang mampu

menuntun umat manusia. Hanya seorang perenang handallah yang mampu

menyelamatkan mereka dari samudera ganas. Hanya orang yang mengenal Allah swt

lah yang dapat mengembalikan manusia ke jalan-Nya. Seseorang yang tidak

mengenal-Nya, bagaimana dapat menuntun manusia ke jalan-Nya?

Hai orang-orang yang lalai! Secara terang-terangan engkau menentang Allah swt

yang Maha Benar dengan bermaksiat kepada-Nya tetapi merasa aman dari siksa-

Nya? Ketahuilah tak lama lagi rasa aman itu akan berubah menjadi ketakutan, masa

luangmu menjadi kesempitan, kesehatanmu menjadi sakit, kemuliaanmu menjadi

kehinaan, kedudukanmu menjadi rendah, kekayaanmu menjadi kemiskinan.

Ketahuilah! Rasa aman dari siksa Allah 'Azza wa jalla yang akan kau peroleh di hari

Page 32: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

kiamat sesuai dengan rasa takutmu kepada-Nya di dunia ini. Sebaliknya,

ketakutanmu di hari kiamat, sesuai dengan rasa amanmu ( dari siksa Allah swt ) di

dunia.

Sayangnya! Engkau tenggelam di dunia dan terperosok ke lembah kelalaian,

sehingga cara hidupmu seperti hewan. Yang kalian ketahui hanya makan, minum,

menikah dan tidur. Keadaan kalian ini tampak nyata bagi orang-orang yang berhati

suci.

Rasa rakus terhadap dunia, keinginan untuk mencari dan menumpuk-numpuk harta

telah memalingkan kalian dari jalan Allah 'Azza wa jalla dan pintu-Nya.

Hai yang ternoda karena ketamakannya, andaikata kau bersama penghuni bumi

bersatu untuk mendatangkan sesuatu yang bukan bagianmu, maka kalian semua

tidak akan mampu mendatangkannya. Oleh karena itu tinggalkanlah rasa tamak untuk

mencari sesuatu ( rezeki ) yang telah ditetapkan untukmu, maupun yang tidak

ditetapkan untukmu. Apakah pantas bagi seorang yang berakal untuk menghabiskan

waktunya memikirkan sesuatu yang telah selesai pembagiannya….?

Empat hal berikut menghapus agama kalian :

1. Kalian tidak mengamalkan apa yang kalian ketahui.

2. Kalian mengamalkan apa yang tidak kalian ketahui.

3. Kalian tidak mau mempelajari apa yang tidak kalian ketahui, maka selamanya

kalian bodoh.

4. Kalian mencegah orang lain untuk mempelajari apa yang tidak mereka ketahui.

Kalian menghadiri majelis ilmu hanya untuk mencari jalan keluar bagi permasalahan

duniawi kalian, bukan untuk mengobati penyakit hati. Kalian tidak mendengarkan

nasihat para penceramah, tetapi meneliti kesalahan mereka, kemudian menghina dan

mentertawakannya, kalian juga bermain-main dalam majelis. Sesungguhnya kalian

sedang mempertaruhkan diri kalian kepada Allah swt yang Maha Agung dan Maha

Mulia. Segeralah bertobat, jamgan mencontoh musuh-musuh Allah 'Azza wa jalla.

Berusahalah untuk mengambil manfaat dari apa yang kalian dengar.

Berpuasalah! Tetapi ketika berbuka jangan lupakan faqir miskin. Berilah mereka

sedikit makanan yang kau gunakan untuk berbuka. Jangan makan sendiri, sebab

orang yang makan sendiri dan tidak memberi makan orang lain, dikhawatirkan kelak

akan menjadi miskin dan hidup susah. Perut kalian kenyang, tetangga kalian

kelaparan, tetapi kalian mengaku sebagai Mukmin. Iman kalian tidaklah sah, jika

kalian memiliki banyak makanan sisa, keluarga kalian telah makan, tetapi kalian tolak

seorang peminta yang berdiri di depan pintu kalian, sehingga ia pergi dengan tangan

Page 33: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

hampa. Jika ini kalian lakukan, ketahuilah, tak lama lagi kalian akan mengetahui

berita kalian, kalian akan menjadi sepertinya, kalian akan diusir sebagaimana kalian

mengusir peminta itu ketika kalian mampu memberinya. Sungguh celaka dirimu,

mengapa engkau tidak segera bangun dan memberikan sesuatu yang kau miliki

dengan tanganmu sendiri. Andaikata kalian mau bangun dan memberinya sesuatu,

maka kalian telah melakukan dua kebaikan, yaitu merendahkan diri kepada sang

peminta dan berderma kepadanya. Lihatlah Nabi kita Muhammad saw, beliau

berderma kepada peminta, memerah susu onta dan menjahit pakaian beliau dengan

kedua tangan beliau sendiri. Bagaimana kalian berani mengaku sebagai pengikut

beliau saw, perbuatan beliau saw. Kalian hanya pandai mengaku, tetapi tidak memiliki

bukti….!

Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu.

Ucapkan dalam hatimu :

"Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah swt jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku"

jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah ( dalam hatimu ) :

"Anak ini belum bermaksiat kepada Allah swt, sedangkan diriku telah banyak

bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku."

Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah ( dalam hatimu ) :

"Dia telah beribadah kepada Allah swt jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik

dariku."

Jika bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah ( dalam hatimu ) :

"Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan

yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia

mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku."

Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah ( dalam hatimu ) :

"Orang ini bermaksiat kepada Allah swt karena dia bodoh ( tidak tahu ), sedangkan

aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu

bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku."

Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah ( dalam hatimu ) :

"Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak, bisa jadi di akhir usianya dia memeluk

agama islam dan beramal saleh. Dan bisa jadi di akhir usia, diriku kufur dan berbuat

buruk."

~~~~~ Alhamdulillah ~~~~~

Page 34: 10 Wasiat dan Nasehat Para Auliya

Sumber :

http://wasiatnasehat.blogspot.com

Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam buku ini, mohon Untuk kritik,

saran dan bias kirim ke :

[email protected]

Semoga Bermanfaat