17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

download 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

of 42

Transcript of 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    1/42

    PEDOMAN No: 008/PW 12004

    Perencanaan Perlintasan jalandengan jalurkereta api

    I ; J J DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA \VILAYAHDIREKTORAT JENDERAL PRASARANA WILAYAH

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    2/42

    Jakarta, Oktober 2004

    PRAKATA

    Dalarn rangka mendukung terwujudnya peningkatan kualitas pelaksanaanpembangunan dibidang prasaranajalan agar diperoleh hasil yang tepat mutu, tepat waktudan tepat biaya diperlukan aturan yang berupa NSPM (Norma, Standar, Pedoman, danManual) di bidang prasarana jalan.

    Dengan diterbitkannya buku Pedoman Perlintasan Jalan dengan Jalur KeretaApi ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan para perencana,pengawas maupun pelaksana mengenai perlintasan jalan dengan jalur kereta api.

    Apabila dalam pelaksanaannya dijumpai kekurangan / k ekeliruan dari pedornanini, akan dilakukan penyernpumaan di kernudian hari.

    Direkt.U.~~;arana Wilayahi,/ v .- "...ii' ,,\!'*'/ -,},.\\'// ,I \. \\\~~'iLHen~r.ia.nJ_o_Nptosoegondo. . .... .

    , ~1 :. ,. .:

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    3/42

    Daftar isi

    Prakata .Daftar isi ................................................................................................................. iiPendahuluan ............................................................................................................. v

    Ruang lingkup ......................................................................................................

    ...............................................................................................

    111112

    2 Acuan normatif3 Istifah dan definisi3.1 Jalan Arteri3.2 Jalan Kolektor

    .................................................................................................................................................................................................

    ..................................................................................................

    3.3 Jalan Lokal ..................................................................................................3.4 Jalur 23.5 Jarak Pandang 23.6 Lajur 23.7 Lalu Lintas ,...................................... 23.8 Marka Jalan ..'" 23.9 Median Jalan 33.10 Papan Tambahan ~.............................................................................. 33.11 Panjang Kritis Pada Tanjakan 33.12 Perlengkapan Jalan 33.13 Pita Penggaduh 33.14 Rambu 33.15 Rambu Peringatan 43.16 Rambu Larangan :...................................... 43.17 Rambu Perintah 43.18 Rambu Petunjuk 43.19 Ruang 8ebas Jalan 43.20 Separator 4

    ii

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    4/42

    3.21 Volume Lalu Lintas Harian Rencana 54 Ketentuan Umum.......................................................... 55 Ketentuan Teknis..................................................................................................... 55.1 Geometrik Perlintasan Sebidang 55.1.1 Sarana dan Prasarana Kereta Api 5'5.1.2 Klasifikasi Fungsi Jalan 65.1.3 Potongan Melintang dan Derah (Ruang) Bebas ~........................... 6

    5.1.3.1 Lajur Lalu Lintas 65.1.3.1.1 Lebar Lajur dan Jumlah Lajur 6

    5.1.3.2 Bahu Jalan........................................................................................... 75.1.3.3 Median ~.............................................................................. 75.1.3.3.1 Lebar Median Pulau 75.1.3.3.2 Panjang Median Pulau 7

    5.1.3.4 Trotoar. 85.1.3.4.1 Ruang Bebas Trotoar 85.1.3.4.2 Lebar Trotoar 8

    5.1.3.5 Ruang Bebas ~.; ;........... 95.1.3.5.1 Ketentuan Ruang Bebas 95.1.3.5.2 Pengukuran Garis Bebas : ;........................... 95.1.3.6 Daerah Pengaruh Perlintasan 10

    5.1.4 Alinyemen Horisontal.............. 115.1.5 Alinyemen Vertikal 115.1.6 Jarak Pandang.............................................................................................. 12

    5.1.6.1 Metoda Pengukuran Jarak Pandang........ 125.1.6.2 Ukuran Jarak Pandang 14

    5.1.7 Drainage....................................................................................................... 145.2 Pengaturan pada Perlintasan 145.2.1 Pengaturan dengan Rambu. 15

    5.2.1.1 Rambu Peringatan...... 155.2.1.2 Rambu Larangan Berjalan Terus 155.2.1.3 Rambu Larangan Berbelok 155.2.1.4 Rambu Larangan Berhenti di Atas ReI.. 165.2.1.5 Rambu Rei Sedang Diperbaiki........ 165.2.1.6 Rambu tanpa Pluit Kereta Api... 165.2.1.7 Rambu tanpa Sinyal............................................................................. 165.2.1.8 Rambu Petunjuk Ruang Bebas 16

    iii

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    5/42

    5.2.1.9 Rambu "Laranqan Berjalan Terus" 165.2.1.10 Rambu Larangan Kecepatan Lebih dari 60 Kmljam. 16

    5.2.2 Dimensi dan Jarak Penempatan . 165.2.3 Pengaturan dengan Marka.................................................. 185.2.4 Pita Penggaduh 18'5.2.5 Pengaturan Aktif 18

    5.3 Tipe Perkerasan 195.4 Lain-Iain : ,........................... 195.4.1 Perlintasan Tidak Sebidang dimana Jalan di Atas Jalur Kereta Api 175.4.2 Perlintasan Tidak Sebidang dimana Jalan di Bawah Jalur Kereta Api... 19

    Lampiran A Gambar Rambu 24Lampiran B Gambar Marka Jalan 30Lampiran C Gambar Pita Penggaduh........................................................................ 31Lampiran D Gambar Pengaturan Aktif 32Lampiran E Rumus-rumus Jarak Pandang . 34Bibliografi................................................................................................................... 36

    iv

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    6/42

    Pendahuluan

    Terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan dan kereta api terus meningkatdari tahun ketahun seiring dengan peningkatan prasarana lalu lintas jalan dan peningkatanjumJah kereta api yang melewati perlintasan jalan dengan jalur kereta api.

    Kecelakaan laJu lintas antara kereta api dengan kendaraan biasanya disebabkan oleh faktorkendaraan, faktor pengemudi (human error), faktor perencanaan perlintasan Jalan denganJaJur Kereta Api yang tidak tepat dan juga pengaturan dan penggunaan rambu lalu Jintasyang kurang tepat.Oi dalam perlintasan sebidang dikenal macam-macam tipe alat pengendali lalu Jintas baik ituuntuk kereta api maupun untuk kendaraan jalan yang akan rnelewati perlintasan tersebut.

    Tujuan dari pembuatan pedoman perlintasan Jalan dengan Jalur kereta api adaJah sebagaidasar dan gambaran bagi institusi yang terkait dalam merencanakan fasilitas jalan padaperlintasan jalan dengan jalur kereta api dan hal - hal apa saja yang perlu diperhatikandidalam merencanakannya.Oengan standar in i diharapkan perencana dan pelaksana di lapangan dapat merencanakandan membangun perlintasan jalan dan jalur kereta api yang aman, efektif dan effisien bagipemakai maupun lingkungan sekitar, dan mudah diterapkan.

    v

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    7/42

    Perlintasan Jalan Dengan Jalur Kereta Api

    1 Ruang lingkupPedoman ini meliputi ketentuan untuk perencanaan geometrik pada perlintasan sebidangmaupun tidak sebidang, pengaturan lalu Iintas berupa rambu lalu Iintas serta marka jalandan tipe perkerasan perlintasan sebidang antara jalan dan jalur kereta api serta lain-lainyang berhubungan dengan perllntasan tidak sebidang jalan dengan jalur kereta api.

    2 Acuan normatifUndang - Undang No. 13 tahun 1992 tentang PerkeretaapianUndang - Undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanPeraturan Pemerintah No. 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas JalanPeraturan Pemerintah No. 69 tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana KAKeputusan Menteri Perhubungan No. KM. 60 Tahun 1993 tentang Marka JalanKeputusan Menteri Perhubungan No. KM. 61 Tahun 1993 tentang Rambu - rambu LaluLintas di JalanKeputusan Menteri Perhubungan No. KM. 62 Tahun 1993 tentang Alat Pemberi Isyarat LaluLintas dan Angkutan JalanKeputusan Menteri Perhubungan No. KM 52 tahun 2000, tentang Jalur KAKeputusan Menteri Perhubungan No. KM 53 tahun 2000 tentang Perpotongan dan/atauPersinggungan Antara Jalur KA dengan Bangunan Lain

    3 Istilah dan definisi3.1jalan arterijalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.3 . 2jalan kolektorjalan yang melayani angkutan pengumpulanl pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jaraksedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan mas uk dibatasi

    1 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    8/42

    3 . 3jalan lokal

    jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatanrata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi3 . 4jalurbag ian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan[Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan]3 . 5jarak pandangjarak Pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saatmengemudi sedemikian sehingga jika pengemudi melihat suatu halanganyangmembahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu untuk menghindari bahaya tersebutdengan aman.

    3.6lajurbagian dari [aturlalu lintas yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang memilikilebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain sepeda motor.[Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan]

    3 . 7lalu Hntasgerak Kendaraan, orang, dan hewan di jalan[Undang-Undang RI No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan]

    3 . 8markajalantanda yang berada di permukaan jalan atau diatas permukaan jalan yang meliputi peralatan]atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang serta lambang lainnya yangberfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.[Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan

    2 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    9/42

    3.9Median jalanbagian dari jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajarjalan, terletak disumbul tengah jalan, dimaksudkan untuk memisahkan arus lalu lintas yangberlawanan, median dapat berbentuk median datar, ditinggikan, dan diturunkan.

    3.10papan tambahanpapan yang di pasang di bawah daun rambu yang memberikan penjelasan lebih lanjut darisuatu rambu.[Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 61 Tahun 1993 tentang Rambu - rambu LaluLintas di Jalan]

    3.11panjang kritis pada tanjakanpanjang maksimumyang ditentukan pada suatu tanjakan dimana truk dengan muatan penuhdapat beroperasi pada batas pengurangan kecepatan. Pengurangan kecepatan yangdiizinkan ditentukan berdasarkan kecepatan rencana dari jalan yang bersangkutan3.12perlengkapan jalanfasilitas seperti rambu-rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, guardrail, pohon dan lain-lain yangditempatkan di permukaan jalan demi keamanan, kenyamanan pemakai jalan.3.13ruang bebas jalanruang pada permukaan jalan yang hanya disediakan untuk kendaraan atau pejalan kaki,dimana pada daerah tersebut tidak boleh ada struktur, fasilitas jalan, pohon atau benda yangtidak bergerak lainnya.

    3.14rambusalah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atauperpaduan di antaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakaijalan.[Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 61 Tahun 1993 tentang Rambu - rambu LaluLintas di Jalan]3.15rambu peringatanrambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya padajalan didepan pemakai jalan.

    3 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    10/42

    [Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 61 Tahun 1993 tentang Rambu - rambu LaluUntas di JalanJ3.16rambu laranganrambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakaijalan. .[Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 61 Tahun 1993 tentang Rambu - rambu LaluLintas di JalanJ

    3.17rambu perintahrambu yang menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan.[Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 61 Tahun 1993 tentang Rambu - rambu LaluUntas di JalanJ

    3.18rambu petunjukrambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota,tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan.[Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 61 Tahun 1993 tentang Rambu - rambu LaluLintas di Jalan]3.19pita penggaduhkelompok pita melintang jalan yang direncanakan dapat menghasilkan getaran atau suaraberderap yang dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan pengemudi.3.20separatorbagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan bentuk memanjang sejajarjalan, dimaksudkan untuk memisahkan fungsi lajur lalu Iintas searah dengan kecepatanberbeda.3.21volume lalulintas harian rencanataksiran atau prakiraan volume lalu lintas harian untuk masa yang akan datang pada bagianjalan tertentu.

    4 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    11/42

    4 Ketentuan umumOi dalam pedoman perlintasan jalan dengan jalur kereta api harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :1. Keselamatan lalu lintas, dimana kereta api mempunyai prioritas utama2. Pandangan bebas pemakai jalan3. Kepentingan pejalan kaki4. Orainase jalan5. Kepentingan penyandang cacat6. Oesain yang ramah lingkungan

    5 Ketentuan teknisPerlintasan jalan dengan jalur kereta api yang dimaksud pada pedoman ini adalahperlintasan yang akan direncanakan.Ketentuan teknis ini mencakup :1. Geometrik pada perlintasan sebidang2. Pengaturan lalu lintas3. Tipe perkerasan pada perlintasan sebidang4. Lain-lain

    5.1 Geometrik perlintasan sebidangPerencanaan geometrik perlintasan sebidang harus mematuhi persyaratan geometrik yangtelah ditentukan untuk perencanaan geometrik jalan pada saat melintasi jalur kereta api

    5.1.1. Sarana dan prasarana kereta apiKetentuan sarana dan prasarana kereta api yang tidak menggunakan pintu, antara lain:

    a. Jarak pandang (dapat dilihat pada Tabel 4)b. Kecepatan Kereta api yang melalui perlintasan sebidang kurang dari 60 km/hc. Selang waktu antara kereta api satu dengan kereta api berikutnya (headway) yangmelintas pada lokasi tersebut minimal 6 (enam) menit.d. Jarak Perlintasan yang satu dengan yang lainnya pada satu jalur kereta api tidakkurang dari 800 metere. Apabila a, b, c, dan d. tidak dipenuhi perlintasan itu harus menggunakan pintu atauperlintasan tidak sebidang (overpass/underpass)

    5.1.2. Klasifikasi fungsi jalanMenurut klasifikasi fungsi jalan, antara lain:

    a. Kecepatan operasional kendaraan (Ialu lintas) = : : 60 km/hb. Kelas jalan termasuk kategori kelas III (A, B, C)c. Fungsi jalan umumnya kolektor dan lokaljika a, b, dan c tidak dipenuhi harus tidak sebidang atau berpintu

    5 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    12/42

    5.1.3. Potongan melintang dan daerah (ruang) bebas

    Potongan melintang jalan terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

    5.1.3.1. Lajur lalu lintas5.1.3.1.1. Lebar lajurLebar Iajur Ialu I intas yang m endekati p erlintasan k ereta a pi yang 5ebidang d engan j alanminimal sebesar 2,75 meter. Adapun hubungan lebar lajur di perlintasan dengan fungsi jalandapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Lebar Lajur ideal di Perlintasan sebidang Jalan dengan JalurKereta Api

    I Fungsi Kelas Lebar lajur (m)I Min IdealKolektor III A, III B 3,00 3,50Lokal III C 2,75 3,50Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometnk Jalan Antar Kota

    5.1.3.1.2. Lebar jalur dan [umlah lajur

    a. Lebar jalur dan jumlah lajur serta lebar bahu di perlintasan sebidang Jalan dengan JalurKereta Api dapat dilihat pada Tabel 2.b. Untuk kelancaran drainase permukaan, jalur lalu lintas pada alinemen lurus memerlukan

    kemiringan melintang normal sebagai berikut (Gambar 1):1. 2 - 3% untuk perkerasan aspal dan perkerasan beton2. 4 - 5% untuk perkerasan kerikil

    6 dari 36

    Tabel 2. Penentuan Lebar Jalur dan Bahu JalanJml Kolektor LokalLajur Minimum Ideal Minimum Ideal

    Jalur Bahu Trotoar Jalur Bahu Trotoar Jalur Bahu Trotoar Jalur Bahu Troloar(M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M)2 6,0 1,5 - 7,0 2,0 - 4.5 1,5 - 7,0 1,5 -2 6,0 - 1,5 7,0 - 2,0 6,0 - 0,5 7,0 - 1,5

    Keterangan ***) = dapat dihilangkan jika n ~ 3 dan ada trotoar**) = Mengacu pada persyaratan ideal*) = 2 jalur terbagi, masing-masing n x 3,5 m, dimana n = jumlah Jajur per jalur= Tidak ditentukan

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    13/42

    , ~ . . : _ ~ . . : 1

    > 3-5 %Jalur Lalu Lintas

    Selokan Bahu Bahu Selokan

    : , _ .Sumber: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar KotaGambar 1. Kemiringan Melintang Jalan Normal

    5.1.3.2. Bahu jalanFungsi bahu jalan adalah sebagai berikut :

    a. Lajur lalu lintas darurat, tempat berhenti sementara, dan atau tempat parkir daruratb. Ruang bebas sam ping bagi lalu lintas, danc. Penyangga sam ping untuk kestabilan perkerasan jalur lalu lintas

    Lebar bahu jalan dapat dilihat pada Tabel 2.

    5.1.3.3. Median [alanMedian jalan dapat ditempatkan jika memenuhi kriteria pada Tabel 3.Tabel 3. Median jalanJml Kolektor LokalLajur Minimum Ideal Minimum Ideal

    Jalur Bahu Trotoar Jalur Bahu Trotoar Jalur Bahu Trotoar Jalur Bahu Trotoar(M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M) (M)

    2 9,0 2,0 - 13,0 1,5 - 9,0 1,5 - 9,0 2,0 -2 14,0 - 1,5 15,0 - 1,5 11,0 - 0,5 13,0 - 1,55.1.3.3.1. Lebar median jaianLebar median jalan pada daerah yang mendekati perlintasan jalan dengan jalur kereta apiyang sebidang minimal sebesar 1 meter.Lebar median diperlukan jika lebar jalur > 9,0 m atau lebar lajur min. 4,0 m

    5.1.3.3.2. Panjang median jalanPanjang minimum median jalan pada daerah perlintasan sebidang sebesar 6,0 meter. UntukJalur Kereta Ganda median jalan diteruskan diantara reI seperti Gambar 2.

    7 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    14/42

    : ~

    Min. 4,0 m 1Min. 1,0 m +

    Min. 6,0 m

    ........................................................................................................................................................................................ ; .. .. .. .. .. 1Gambar 2. Lebar Lajur dan Dimensi Median Jalan

    5.1.3.4. TrotoarBentuk Trotoar harus memperhatikan kepentingan penyandang eaeat.(PedomanTeknik Persyaratan Aksesibilitas pada Jalan UmumNo. 022fT/BM/1999)

    5.1.3.4.1. Ruang bebas trotoar .Tinggi ruang bebas trotoar tidak kurang dari 250. em dan kedalaman bebas trotoartidakkurang dari satu meter dari permukaan trotoar. Sedangkan kebebasan samping trotoar tidakkurang dari 30 em.Pereneanaan pemasangan Utilitas pada trotoar harus memenuhiketentuan sejauh 100 em.(Gambar 4).

    5.1.3.4.2. Lebar trotoarLebar trotoar harus dapat melayani volume pejalan kaki yang ada. Trotoar yang sudah adaperlu ditinjau kapasitas (Iebar), keadaan dan penggunaannya apabila terdapat pejalan kakiyang menggunakan jalur lalu lintas kendaraan. Lebar Trotoar dekat persilangan idealnya1.50 m.

    8 dari 36

    Keterangan : = Bagian Trotoar

    Gambar 3. Penempatan Trotoar

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    15/42

    r - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -lI II II II II Trotoar II II II II II IIIIIIILebar Trotoar = 150 em IIIIIII- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ~

    Sumber : Petunjuk Pereneanaan TrotoarGambar 4. Ruang Bebas Trotoar

    Trotoar

    Gambar 5. Potongan MemanjangTrotoar

    5.1.3.5. Ruang bebas

    5.1.3.5.1. Ketentuan ruang be bas

    50 em

    100 em

    Ruang bebas dalam bab ini hendaknya dilaksanakan sesuai dengan peraturanperencanaan jalan kereta api mengenai potongan melintang jalan.Bangunan, fasilitas utilitas, pohon dan benda-benda yang tidak bergerak tidakdiperkenankan berada dalam ruang bebas ini

    5.1.3.5.2. Pengukuran garis bebasTinggi ruang bebas diukur antara garis sejajar permukaan jalan dan permukaan itusendiriLebar ruang bebas diukur di antara garis tegak lurus permukaan kemiringan normaljalan. Pada bagian dengan superelevasi, garis batas vertikal harus diukur tegak lurusterhadap permukaan jalur lalu lintas (Gambar 6).

    9 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    16/42

    5,1 m

    W hW_______crL. . . -=- : -==-==:~========-===-=-===_J:J~Surnber : Standar Perencanaan Geornetrik untuk Jalan Perkotaan

    Gambar 6. Pengukuran Garis Bebas

    5.1.3.6. Daerah pengaruh persimpanganSuatu perJintasan jaJan dan jaJur kereta api dapat didefinisikan menurut area fungsi danfisiknya, seperti ditampilkan pada Gambar 7. Area fungsionaJ dari perlintasan merupakanarea perpanjangan sampai huJu (upstream) dan hilir (downstream) dari area fisikpersimpangan, termasuk di daJamnya Jajur tambahan dan kanaJisasinya.

    Area fungsionaJ pada pendekat sebuah persimpangan terdiri dari 3 eJemen dasar:a. Jarak persepsi-reaksib. Jarak manuverc. Jarak antrianJarak perjaJanan seJama waktu persepsi-reaksi akan bergantung pada kecepatankendaraan, kewaspadaan pengemudi dan penguasaan Jokasi dari pengemudi.

    Oamiia KA " .

    Keterangan: Jarak a adalah rnerupakan panjang Daerah pengaruh yang nilainya sarna denganJarak Pandang

    Gambar 7. Area Fungsional Perlintasan Jalan dengan Jalur Kereta Api

    10 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    17/42

    5.1.4. Alinyemen horizontalAlinyemen horizontal pada perlintasan jalan dengan jalur kereta api harus diatur sedemikianrupa tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan teknik dasar semata, tetapi juga untukmenyediakan tempat yang cukup bagi laluJintas para pemakai jalan.Beberapa hal pertimbangan yang diperlukan pada perencanaan Alinyemen Horizontal:

    Jalan apabila memotong Jalur kereta Api harus menggunakan sudut yang tepat yaitumembentuk sudut minimum 450 . (Gambar 8.)Perlintasan jalan dengan jalur kereta api tidak terletak pada tikungan jalur kereta apiatau tikungan jalanBila suatu jalan yang para lei dengan jalur kereta api memotong jalan lain dan jalan lainterse but juga memotong jalur kereta api, haruslah disediakan jarak yang cukup antarajalur kereta dengan perpotongan kedua jalan terse but.Bila terdapat suatu area terlarang yang menyebabkan sulit untuk mendapatkan jarakpandangan yang baik terhadap persimpangan jalan dengan jalur kereta api, maka harusdiperhatikan hal - hal sebagai berikut:a. Harus ada interkoneksi antara sinyal lalulintas jalan dengan sinyal perlintasan

    kereta api sehingga dapat menjamin bebas dari kendaraan ketika kereta mendekat.b. Perlu dipasang rambu "OILARANG BERHENTI 01 ATAS JALAN REL" dan

    "OILARANG BERBALIK ARAH" pada jalan yang mendekati perlintasan tersebut.c. Perlu dipasang rambu "OILARANG MENOAHULUI"

    r . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . 1

    a = >45 0 Ca = > 45 0

    Gambar 8. Sudut Perpotongan antara Jalan dengan Jalur Kereta Api

    5.1.5. Alinyemen vertikalPerlintasan Jalan dengan jalur kereta api yang sebidang hendaknya sedatar mungkin(memiliki elevasi yang sarna) dilihat dari segi jarak pandang, kenyamanan berkendaraan,jarak pengereman dan percepatan.

    CATATAN 1 Permukaan jalan harus satu level dengan kepala rei dengan toleransi 0,5cm, terdapat permukaan datar sepanjang 60 cm diukur dari sisi terluarjalan reI.

    CONTOH Pada jalan yang terdapat Topografi yang tertarang atau keterbatasandaerah milik jalan.

    11 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    18/42

    Pada Bagian Jalan yang mendekati perlintasan hendaknya dibuat dengan ketentuan sebagaiberikut:a. Kelandaian maksimum 2 % diukur dari sisi terluar permukaan datar sepanjang 9,4 meterdari sisi terluar permukaan datar perlintasanb. Untuk 10 meter berikutnya sebagai gradien peralihan digunakan kelandaian maksimum10 %c. Panjang jalan yang lurus dan datar minimal 150 meter

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . - - .l OOOOmm

    lOOOOmm. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . - .Sumber : Keputusan Menteri Perhubungan. No. 53 tahun 2000 tentanq Perpotongan dan! ataupersinggunganantara jalur kereta api dengan bangunanlain

    Gambar 9. Maksimum Gradien di Perlintasan Sebidang

    12 dari 36

    5.1.6. Jarak pandangJarak Pandang digunakan untuk perlintasan tanpa pintu, jika persyaratan ini tidak dipenuhl,maka perlintasan harus dilengkapi dengan pintu.

    5.1.6.1. Metode pengukuran jarak pandang

    Jarak Pandang merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Ada dua hal yang berkaitandengan penentuan jarak pandanq, yaitu :a. Pengemudi kendaraan dapat mengamati kereta api yang mendekat melalui suatu garis

    pandang yang menyebabkan kendaraan tersebut dapat melalui perlintasan denganaman.b. Pengemudi kendaraan dapat mengamati kereta api yang mendekat melalui suatu garis

    pandang yang menyebabkan kendaraan mempunyai kesempatan untuk berhenti.

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    19/42

    . . . . . " .

    v I--t-------j;:~D ~v

    Garis

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .Gambar 10. Kondisi dimana kendaraan dapat mengamati kereta api atau dapatberhenti

    Keterangan: dH = Jarak pandang terhadap jalan raya yang menyebabkankendaraan dapat mencapai kecepatan Vv untuk melintasi jalanrei dengan am an meskipun kereta api sudah terlihat pada jarakdr dari perlintasan, atau jarak untuk menghentikan kendaraandengan aman tanpa melanggar batas perlintasan

    dr .- Jarak pandang terhadap jalan rei untuk melakukan manuverseperti yang dideskripsikan untuk dH

    v = KendaraanRumus lihat lampiran E.8esarnya dH dan dr dapat dilihat pada tabel 4.

    13 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    20/42

    Kasus B Kasus AKecepatan Bergerak Kendaraan Sedang BergerakKereta dari Kecepatan Kendaraan (Km/jam)(Km/jam) ~osisi0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0

    Jarak pandar19terhadap jalan rei, dari perlintasan, DT (m)I 1 0 4 5 3 8 2 4 2 0 1 5 1 3 1 8I 2 0 9 1 7 7 4 8 4 0 3 7 3 7 3 8I 3 0 1 3 6 1 1 5 7 2 6 0 5 6 5 6 5 84 0 1 8 1 1 5 3 9 6 8 0 7 5 7 5 7 75 0 2 2 7 1 9 2 1 2 0 1 0 0 9 4 9 3 9 66 0 2 7 2 2 3 0 1 4 4 1 2 0 1 1 2 1 1 2 1 1 5

    Jarak pandang terhadap [alan raya, dari perlintasan, DH (m)1 6 2 6 3 8 5 2 7 1 9 3

    T a b e l 4 . H ub u n g a n J a r a k P a n d a n g d e n g a n K e c e p a t a n

    5 . 1 . 6 . 2 . k u r a n [arak p a n d a n gJarak pandangan harus diukur sepanjang garis sumbu jalur kereta api terluar dari titik potongdengan garis sumbu jaJan raya ke titik terjauh dari jaJur kereta api tersebut, yang dapat dilihatdari titik tertinggi 1 m diatas permukaan jaJan

    5.1.7. DrainaseHendaknya diberi fasiJitas drainase untuk mengaJirkan air di atas permukaan jaJan tanpamengganggu arus Jalulintas dan konstruksi reI.

    5.2. Pengaturan pada perlintasanPada perlintasan jalan dengan jaJur kereta api yang sebidang ada dua jenis pengaturan yangdapat di gunakan :

    a. Jenis pengaturan pasifPengatur Ialu I intas p asif merupakan s istem kontroJ Ialu I intas yang b ersifatpasif di daJam memberitahukan pengguna jalan, terdiri dari :

    1. Rambu2. Marka3. Pita Penggaduhb. Jenis pengaturan aktif

    Pengatur lalu lintas aktif merupakan sistem kontrol Ialu lintas yang bersifataktif daJam memberitahukan pengguna jalan

    Pengaturan pada Perlintasan Jalan dengan Jalur Kereta Api dapat terbagi menjadi 2 yaitu :1. Pengaturan Pada Perlintasan Dengan Pintu2. Pengaturan Pada Perlintasan Tanpa Pintu

    14 d ar i 3 6

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    21/42

    5.2.1. Pengaturan dengan rambu

    Pengatur ini dibuat untuk dapat dikenali dan menarik perhatian pengemudi secara langsungkepada lokasi perlintasan.Rambu jalan pada persimpangan jalan dengan j alur k ereta api berg una untuk membantupengguna jalan untuk mengetahui adanya perlintasan kereta api dan kondisi perlintasantersebut.

    5.2.1.1. Rambu peringatan

    Rambu ini digunakan untuk memberi peringatan kepada pengguna jalan bahwa adaperlintasan jalan dengan jalur kereta api dengan atau tanpa pintu. Rambu ini terdiri dari:1. Rambu peringatan perlintasan datar dengan lintasan kereta api berpintu (Gambar

    a.1 Lampiran)2. Rambu peringatan perlintasan datar dengan lintasan kereta api tanpa plntu(Gambar a.2 Lampiran)3. Rambu peringatan hati-hati (Gambar a.3 Lampiran)

    CAT A T AN 1 Rambu peringatan ini harus dipasang didepan perlintasan sebidang jalan denganjalur kereta apiCAT A T AN 2 Pada tempat atau bagian jalan yang berbahaya pada suatu perlintasankereta api,sesuatu rambu peringatan jarak dapat ditempatkan secara berulang dengan menambahkanrambu peringatan jarak di bagian bawahnya (Gambar a.4 Lampiran).

    5.2.1.2. Rambu larangan berjalan terus

    Rambu ini memberikan larangan kepada pengguna jalan untuk tidak langsung berjalan teruspada perlintasan jalan dengan jalur.kereta api tanpa pintu. Rambu ini terdiri dari:1. Rambu larangan berjalan terus pada perlintasan sebidang lintasan kereta api jalur

    tunggal, untuk mewajibkan pengemudi berhenti sesaat sebelum memasukiperlintasan untuk mendapat kepastian aman. (Gambar a.5 Lampiran)2. Rambu Iarangan b erjalan t erus p ada p erlintasan s ebidang I intasan kereta a pi jalurganda, untuk mewajibkan pengemudi berhenti sesaat sebelum memasukiperlintasan untuk mendapat kepastian aman. (Gambar a.6 Lampiran)

    5.2.1.3. Rambu larangan berbelok

    15 dari 36

    Rambu larangan berbelok digunakan untuk melarang pengemudi untuk berbelok di dekatatau pada perlintasan jalan dengan jalur kereta api. Rambu tersebut digunakan baik padaperlintasan berpintu maupun tidak berpintu.

    CA TAT A N 1 Rambu peringatan pendahuluan harus dipasang didepan perlintasan sebidangjalan dengan jalur kereta api

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    22/42

    5.2.1.4. Rambu larangan berhenti di atas [alan rei

    Rambu larangan Berhenti digunakan apabila potensi berhentinya kendaraan padaperlintasan jalan dengan jalur kereta api tinggi. Rambu ini digunakan pada perlintasanberpintu atau tidak dengan pintu. (Gambar a.8 Lampiran)

    5.2.1.5. Rambu "REL SEDANG DIPERBAIKI"

    Rambu "REL SEDANG DIPERBAIKI" digunakan pada saat jalur kereta pada perlintasandengan jalan sedang diperbaiki. digunakan pada perlintasan berpintu dan tidak berpintu.(Gambar a.9 Lampiran)

    5.2.1.6. Rambu tanpa pluit kereta api

    Rambu tanpa pluit kereta api digunakan untuk kondisi perlintasan dimana kereta api dilarangmembunyikan pluit. (Gambar a.10 Lampiran)

    5.2.1.7. Rambu tanpa sinyalRambu tanpa sinyal dipasang sebagai peringatan bahwa perlintasan tidak dilengkapi dengansinyal otomatis. (Gambar a.10 Lampiran)

    5.2.1.8. Rambu petunjuk ruang bebas antara bawah kendaraan dengan permukaanperlintasanRambu petunjuk ruang bebas ini digunakan untuk memberi petunjuk kondisi perlintasanmempunyai ruang bebas tertentu. Hal ini berguna bagi kendaraan yang mempunyai jarakroda yang panjang dan gandengan yang mempunyai ruang bebas yang rendah. (Gambara.11 Lampiran)

    5.2.1.9. Rambu " Larangan Berjalan Terus"

    16 dari 36

    Rambu "Larangan Berjalan Terus" wajib berhenti sesat dan meneruskan perjalanan setelahmendapat kepastian aman bahwa kereta api telah lewat. Rambu ini digunakan padaperlintasan jalan dengan jalur kereta api yang tidak menggunakan pintu. (Gambar a.12Lampiran)

    5.2.1.10. Rambu larangan kecepatan kendaraan lebih dari 60 Km/hRambu Larangan yang memberi perintah kepada pengguna jalan untuk membatasikecepatannya tidak lebih dari 60 km/h. (Gambar a.13 Lampiran)

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    23/42

    5.2.2. Dimensi dan jarak penempatanDimensi dari rambu yang digunakan adalah sesuai dengan Tabel berikut ini :Tabel 5. Jenis Rambu dan Dimensi RambuI No. Jenis Rambu Fungsi Jalan Keeepatan Tinggi Lebar KeteranganI ReneanaI (Km/h) (mm) (mm)_! 1 Peringatan Arteri > 80 1280 1280 Rambu BesarI Arteri/kolektor 60-80 1060 1060 Rambu Sedangii i kolektor < 60 850 850 Rambu Kecil12 I Larangan Arteri > 80 900 900 Rambu BesarI Arteri/kolektor 60-80 750 750 Rambu SedangI kolektor < 60 600 600 Rambu Keeil3 Batas Akhir Arteri > 80 900 900 Rambu Besar

    Arteri/kolektor 60-80 750 750 Rambu SedangI kolektor 100 180 Tinggi Penempatan rambuArterilkolektor 80 - 100 100 2,00 m - 2,65 mkolektor 60-80 80< 60 502 y Arteri > 100 15 Tinggi Penempatan rambuArteri/kolektor 80 -100 15 2,00 m - 2,65 mkolektor 60-80 15 100 15 Tinggi Penempatan rambuArteri/kolektor 80 - 100 15 2,00 m - 2,65 mKoJektor 60-80 15< 60 15 iKeterangan : Y = Z

    17 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    24/42

    Gambar penempatan rambu dapat dilihat pada Gambar 12

    x C=1-1Daerah Manfaat Jalan KA

    : :Gambar 12. Penempatan Rambu

    5.2.3. Pengaturan dengan markaMarka jalan berlaku bagi lalu lintas sesuai dengan arah lalu lintas yang bersangkutan. Lokasipenempatan marka harus mempertimbangkan : . .

    a. Kondisi Jalan dan Lingkunganb. Kondisi Lalu lintasc. Aspek Keselamatan, keamanan, Ketertiban dan kelancaran lalu lintas

    Marka yang digunakan pada perlintasan kereta api berupa Tanda Peringatan MendekatiJalur Kereta Api.Apabila mendekati Jalur Kereta Api yang tidak menggunakan pintu perlintasan, harus diberimarka melintang berupa garis berhenti dan marka lambang berupa tanda pada permukaanjalan. Gambar b.1. pada lampiran.

    5.2.4. Pita penggaduhPita penggaduh dirancang untuk memberikan efek getaran mekanik maupun suara,sehingga pengemudi akan mengurangi kecepatan yang ada kurang dari 60 km/h menujuperlintasan kereta api. Pita Pengaduh digunakan pada Perlintasan yang sebidang tanpapintu.

    5.2.5. Pengatur aktifDisamping pengaturan pasif pada perlintasan sebidang antara Jalan dengan jalur Kereta Apiada pengaturan yang bersifat aktif (menggunakan pintu) harus dilengkapi dengan :

    a. Sinyal Lampub. Pintu Otomatisc. Isyarat suara adanya kereta api metintas

    18 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    25/42

    5.3. Tipe perkerasanStruktur perkerasan jalan dekat persilangan sebidang antara jalan dengan jalur kereta api,hendaknya dibedakan dengan struktur perkerasan jalan di ruas mendekat perlintasan.Struktur perkerasan yang digunakan hendaknya mempunyai kekuatannya yang lebih besardari struktur perkerasan jalan pada ruas jalan yang ada, seperti halnya dapat digunakanStruktur Perkerasan Kaku.Dalam merencanakan tebal perkerasan harus mengikuti standar yang berlaku, sedangkanpanjang perkerasan yang dibedakan minimal 60 meter dari tepi luar perlintasan.

    5.4. Lain - lainPerlintasan diluar dari perlintasan sebidang dapat dikatakan perlintasan tidak sebidang .Dalam Perlintasan Jalan dengan jalur kereta api yang tidak sebidang terdapat duakemungkinan yaitu :

    a. Perlintasan tidak sebidang dimana jalan berada diatas Jalur Kereta Api (OverPass).b. Perlintasan tidak sebidang dimana jalan berada dibawah jalur kereta api(Under Pass).

    5.4.1. Perlintasan tidak sebidang dimana jaJan di atas jaJur kereta apiBeberapa hal yang perlu diperhatikan didalam membangun perlintasan tidak sebidang OverPass yaitu :

    a. Ruang Bebas pada Over Pass 6,50 meter dari kepala Rei (Gambar 14.)Sedangkan Ruang bebas minimum merupakan ruangan yang dibutuhkankereta untuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melintas.(Gambar 15 sId 18)

    b. Kontruksi Jalan harus mengikuti ketentuan teknis jalanc. Saluran air harus dibuat tertutup dan tidak boleh mengalir pada jalur keretaapid. Jarak Pondasi Pilar dari as rei jalur tunggal (single track) inimal 10 meter dan

    untuk Jalur ganda (double track) 10meter dihitung dari as rei paling luar.e. Penggunaan Utilitas minimal dengan ketinggian sebesar 2 meter daripermukaan rei yang ada.f. Pemasangan pilar jalan layang (Over Pass) mengantisipasi rencana jalurganda (Double Track) jalur Kereta api dan rencana elektrifikasi.g. Jalan Layang (Over Pass) harus dipasang pagar pengaman minimal didaerah

    manfaat jalan (Damaja)h. Alinyemen Vertikal di dalam pembangunan jalan layang mempunyai

    kelandaian maksimum 5 %i. Panjang Jari-jari minimum yang disyaratkan untuk alinyemen horizontal pada

    pembangunan jalan layang adalah sebesar 1105.4.2. Perlintasan tidak Sebidang dimana jalan di bawah jalur kereta apiBeberapa hal yang perlu diperhatikan didalam membangun perlintasan tidak sebidang UnderPass yaitu :a. Kontruksi Jalan harus memenuhi ketentuan teknis Jalan

    19 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    26/42

    b. Jarak Permukaan Jalan dibawah Jalur kereta Api, minimal 5,10 meter dihitung daripermukaan jalan sampai gelagar kereta api paling bawahc. Letak sisi teratas kontruksi under passminimal 1meter dibawah kepala reid. Drainase harus dibuat sedemikian sehingga jalan tidak tergenang dan terendam air.e. Memperhatikan Beban rangkaian Kereta Api terbesar yang melewati Jalur rei yangterletak di atas Jalan Under Passf. Penempatan Portal sebagai Rambu Pengaman dengan ruang bebas setinggi 5,10meter atau disesuaikan dengan tinggi ruang bebas kereta api yang ada, jarak 10meter dari Damija terluar Kereta Api (Gambar 13 )

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . _ ~WF =400 x 300 m m 10 m 10 m

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . _ .

    Gambar 13. Penempatan Rambu Pengaman berupa Portal (WF = 400 x 300 mm)Pada under pass dengan tinggi maksimum

    20 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    27/42

    [ . .; , : j

    1-------,------ --j1+6.500 mm

    II

    AS TR ACK

    > 10.000 mm

    K.R.O .OOO

    .? 2.000 mmII :

    I 'I

    /1:1,5III

    ; .'f lGambar 14. Ruang Bebas Kendaraan pada Perlintasan Tidak SebidangOver Pass

    21 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    28/42

    ----1475_137S .-275-- +40S0

    P er on R e nd ah

    . + 355025SU

    Pe ro n T ing gi+-f---- 21S0 +.~ 2U~J +k---_ 1950 +4---1950' +1

    -I3UO __ 1600 ~_S3U_ +7SUL _1300_ +4S0I-U(K--. --1000'-_1 ..200~~ __+40I I + I()(~)-- +(J

    1067

    Gambar 15. Ruang Bebas Rei Tunggal di Tikungan

    Balas+ 5045

    Tinggi kawataliran +4050 +4020

    ---- 2550----+

    Peron Till'::.l:i Peron Rendah+3550

    .....--19501--- ..----I95(l----+

    -1300-- -IGOO ~ + WOO-1530- +750~3()()--_ +450+-;()()(}-+-1000-- +~---.r=:= __I" _ +0

    1067. . . .. .

    Gambar 16. Ruang Bebas Rei Tunggal Lurus

    22 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    29/42

    +6200+6615

    ~ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ~ + ~ ~---- 4000 - --_

    + W OO

    +l5~

    +-- 1950 --- -.

    Gambar 17. Ruang Bebas Rei Ganda lurus

    23 dari 36

    Gambar 18. Ruang Bebas Rei Ganda di Tikungan

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    30/42

    Lampiran AGambar Rambu

    A. Rambu Perlintasan Sebidang1 Rambu PeringatanStandar: Bentuk ukuran huruf dan angka pada rambu Peringatan Pendahuluan mengikutiStandar dari Kepmen No. KM 61. Tahun 1993 pasal12.Pilihan: Jika perlintasan jalan dengan jalur kereta api berpintu, rambu Gambar a.1 wajibdipasang pada jalan tersebut. .

    Jika perlintasan jalan dengan jalur kereta api tanpa pintu, rambu Gambar a.2 wajibdipasang pada jalan tersebut.Jika pada tempat atau bagian jalan yang berbahaya, rambu hati-hati (Gambar a.3)yang dapat dilengkapi dengan rambu peringatan jarak yang ditempatkan secaraberulang dengan menambahkan rambu peringatan jarak di bagian bawahnya(Gambar a.4)Jika bagian jalan yang berbahaya pada perlintasan dengan jalur kereta api beradapada jarak 450m, rambu Gambar a.4.a dapat dipasang pada jalan tersebut.Sedangkan rambu tambahan yang menyatakan jarak 300m dapat menggunakanrambu Gambar a.4.b dan 150 m menggunakan Gambar a.4.c.

    Gambar a.1 Rambu Peringatan Perlintasan dengan Jalur Kereta Api Berpintu

    24 dari 36

    Gambar a.2 Rambu Peringatan Perlintasan dengan Jalur Kereta Api Tanpa Pintu

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    31/42

    Gambar a.3 Rambu Peringatan Hati-hati, ,, ,, ,, ,, ,, ,, '"'', ,

    " "I It I, ,, ,"" "," ,,,,

    Gambar a.4.a Rambu Tambahan 450 m

    Gambar a.4.b Rambu Tambahan 300 m

    25 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    32/42

    Gambar a.4.c Rambu Tambahan 150 m

    2. Rambu Larangan Berjalan Terus

    Standar : Sentuk ukuran huruf dan angka pada rambu larangan berjalan terus (Gambar 5dan Gambar 6) mengikuti Standar dari Kepmen Hub. No. KM 61. Tahun 1993pasal 12 tentang Rambu - rambu Lalu Lintas di Jalan.Pilihan: Jika persilangan sebidang lintasan kereta api jalur tunggal, rambu Gambar 5

    dapat dipasang pada jalan tersebut. Sedangkan Gambar 6 dipasang untukperlintasan sebidang lintasan kereta api jalur ganda.

    Gambar a.5 Rambu Dilarang Berjalan Terus Pada Persilangan Sebidang LintasanKereta Api Jalur Tunggal

    26 dari 36

    Gambar a.6 Rambu Dilarang Berjalan Terus Pada Persilangan Sebidang LintasanKereta Api Jalur Ganda

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    33/42

    3. Rambu Larangan Berbalik arahStandar : Bentuk ukuran huruf dan angka pada rambu Larangan Berbalik Arah (Gambara.7.) mengikuti Standardari Kepmen No. KM61. Tahun 1993 pasal12 .

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . _ . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . ~.

    Gambar a.7. Rambu Oilarang Berbalik Arah

    4. Rambu "OILARANG BERHENTI 01ATAS JALAN REL"Standar: Bentuk ukuran huruf dan angka pada rambu "OILARANG BERHENTIOIATASJALAN REL" (Gambar a.8) mengikuti Standar dari Kepmen HUb. No. KM 61.Tahun 1993 pasal12 tentang Rambu - rambu Lalu Lintasdi Jalan.Pilihan : Penempatannya adalah di kedua sisi dari jalan raya berdekatan denganpersimpangann jalan dengan jalur kereta api

    O ILARANG BERHENTI01 ATAS JALAN REL. . . . .

    Gambar a.8. Rambu Oilarang Berhenti Oi Atas Jalan Rei5. Rambu "REL SEOANG OIPERBAIKI"Standar : Bentuk ukuran huruf dan angka pada rambu "REL SEOANG OIPERBAIKI"(Gambar a.9) mengikuti Standar dari Kepmen No. KM 61. Tahun 1993 pasal 12tentang Rambu - rambu Lalu Lintas di Jalan.Pilihan: Rambu Gambar a.9. dapat dipindahkan apabila persimpangan telah dapatdipergunakan.

    27 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    34/42

    'l ,......REL KERETA APISEDANG

    DIPERBAIKI

    Gambar a.9. Rambu " REL SEDANG DIPERBAIKI":

    6. Rambu Tanpa Pluit Kereta Api & Tanpa SinyalStandar : Sentuk ukuran huruf dan angka pada rambu Tanpa Pluit Kereta Api dan TanpaSinyal (Gambar a.10) mengikuti Standar dari Kepmen No. KM 61. Tahun 1993pasal 12 tentang Rambu - rambu Lalu lintas di Jalan.Pilihan: Rambu ini dipasang sebagai peringatan tambahan dibawah rambu PeringatanPendahuluan

    r - ;

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Gambar a.1o . Rambu Tanpa Pluit Kereta Api & Tanpa Sinyal

    7. Rambu Petunjuk Ruang Bebas antara bawah kendaraan dengan permukaanperlintasan .Standar : Rambu Petunjuk Ruang Bebas antara bawah kendaraan dengan permukaan

    perlintasan ini harus tetap berada dl tempat sekurang-kurangnya 3 tahundari waktu pemasangan

    ........................................................................................

    Gambar a.11. Petunjuk Ruang Bebas antara bawah kendaraan denganpermukaan perlintasan

    28 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    35/42

    8. Rambu "Larangan Berjalan Terus "Standar: Rambu Petunjuk "STOP" diletakan dekat" dengan pintu perlintasansejarak15 meter dari perlintasan

    Gambar a.12. Petunjuk Rambu Larangan Berjalan Terus

    9. Rambu Larangan Kecepatan Kendaraan Lebih dari 60 Km/hStandar : Rambu Larangan ini diletakkan (iauh dari pintu perlintasan) sejarak 50 meterdari pintu perlintasan

    Gambar a.13.Petunjuk Rambu Larangan Kecepatan Kendaraan Lebih dari 60Km/h

    29 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    36/42

    Lampiran BGambar MarkaJalan

    Marka Peringatan Mendekati Perlintasan Sebidang .Jatan -denqan Jalur KeretaApiUkuran : -. Tanda Garis melintang sebagai batas berhenti kendaraan ditempatkan

    pada jarak sekurang-kurangnya 4,50 meter dari jalur kereta api dansebelum garis melintang diberi tanda peringatan berupa marka lambangdengan jarak 100 meter dilengkapi dengan tulisan " KA ".

    -, Ukuran lebar keseluruhan marka lam bang sebesar 2,40 meter dan tinggi6,00 meter sebagaimana Gambar b.1

    - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - r - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1

    100m ---- _- ---_ ---- -

    6 , OOm

    I0.3

    1 ------------------------------

    IS , OOm

    ,- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Gambar b.1. Marka Jalan

    30 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    37/42

    Lampiran BGambar Marka Jalan

    Marka Peringatan Mendekati Perlintasan Sebidang 'Jalan ,dengan Jalur KeretaApiUkuran : -. Tanda Garis melintang sebagai batas berhenti kendaraan ditempatkanpada jarak sekurang-kurangnya 4,50 meter dari jalur kereta api dansebelum garis melintang diberi tanda peringatan berupa marka lambangdengan jarak 100meter dilengkapi dengan tulisan " KA ".-. Ukuran lebar keseluruhan marka lambang sebesar 2,40 meter dan tinggi6,00 meter sebagaimana Gambar b.1

    . - - - - - - -- - - - - - - - --- - - - - - - - r - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1

    100m

    6,oom

    ------ - - - = - - - - ---- -I0,3

    IS ,OOm

    ~ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ~Gambar b.1. Marka Jalan

    30 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    38/42

    Lampiran 0Gambar Pengaturan Aktif

    1 Sinyal LampuStandar: Apabila ada kereb, ruang bebas horizontal sejauh minimal 0,6 meter harus

    disediakan dari tepi vertical kereb sampai bagian terdekat dari lengan sinyal ataupintu dalam posisi tegak.Jika terdapat bahu tapi tanpa kereb, maka harus disediakan ruang bebashorizontal minimal 0.6 m dari pinggir perkerasan atau permukaan bahu. Denganruang bebas minimal 1,8 meter dari pinggir jalur lalulintasJika tidak terdapat bahu dan kereb, jarak ruang bebas minimal yang harusdisediakan adalah 1,8 meter dari pinggir jalur lalulintas

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . _ :

    Daerah 8ebasMin. 5,2 m

    2S0mm300mm

    2,3 m Min.2,8 m Max.

    II.~

    1.1 mMin.1.4 m Max.

    100mmMax

    Kemiringan PermukaanJalan

    Gambar D. 1. Pemasangan Sinyal Lampu

    32 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    39/42

    Standar: Sinyal lampu harus dipasang menghadap ke arah lalulintas jalan raya yangsedang akan mendekati re i dan menunjukan 2 lampu rnerah yang terJetak sejajar,berkedap-kedip secara bergantian.

    Pilihan: Bel atau alat peringatan dengar lainnya adapat disertakan dalam pemasngan dandapat dioperasikan sejalan dengan lampu sinyaJ untuk memberi peringatan bagipejalan kaki dan pengendara sepeda

    2. Pintu Otomatis Standar : Pintu Otomatis ( Gambar 0.1.) terdiri mekanisme kendali dan lengan pintu yang di

    cat berpendar strip merah putih yang dapat dikendalikan bolak balik secaraotomatis dan dilengkapi oleh lampu. Pada posisi bawah lengan pintu harus terletakmembentang mengahalangi jalur lalu Iintas yang bergerak mendekati.Lengan Pintu harus dicat berpendar pada kedua sisi, mempunyai strip-stripbergantian merah putih dengan sudut 45 derajat. Jarak satu warna dengan yanglain a dalah 400 m m d ihitung s ecara horizontal. Lenqan p intu h arus m empunyaiminimal 3 buah lampu.

    33 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    40/42

    Lampiran ERumus - rumus Jarak Pandang

    Rumus d.1: Persamaan Dasar hubungan Antara Jarak Pandang dengan kecepatankendaraan dan kereta api

    1 - - - - - - - - - - _, ,, 2 'V . ,d H = 0,28 v , . t + _v - + D + de254/dan

    v [ V2 ]; =-L (0,28)Vvt+-"-+2D+L+WV" 254/,- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ,

    Keterangan:dH = Jarak pandang terhadap jalan raya yang menyebabkan

    kendaraan dapat mencapai kecepatan V v untuk melintasi reIdengan aman meskipun kereta sudah terlihat pada jarak dT dariperlintasan, atau jarak untuk menghentikan kendaraan denganaman tanpa melanggar batas perlintasan

    dT = Jarak pandang terhadap jalan reI untuk melakukan manuverseperti yang dideskripsikan untuk dHV v = Kecepatan kendaraan (km/h)VT = Kecepatan kereta api (km/h)t = waktu persepsi (reaksi), yang diasumsikan sebesar 2,5 detik

    (nilai ini sama dengan yang digunakan pada Bab III untukmendapatkan jarak minimum untuk berhenti yang aman

    f = koefisien gesek, yang diasumsikan sama dengan nilai yangdigunakan untuk mendapatkan jarak minimum untuk berhentiyang aman.

    D = jarak dari garis stop atau dari bagian depan kendaraan terhadapjalan reI terdekat, yang diasumsikan 4,5 m

    de = jarak dari pengemudi terhadap bagian depan kendaraan, yangdiasumsikan 3 m

    L = panjang kendaraan, yang diasumsikan 20 mW = jarak antara reI-reI terluar ( untuk single track, nilainya 1,5 m)

    34 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    41/42

    Rumus d.2.: Persamaan Dasar hubungan Antara Jarak Pandang dengan kecepatankendaraan dan kereta api pada persimpangan jalan yang miring

    r - - - - - - - - - - - - - ,, ,i dr =O,28Vr[VG + L+2D+W-da +J] !: G1 V G :1-

    "

    Keterangan :dT = Jarak pandang terhadap jalan rei (m)VT = Kecepatan kereta api (km/h)VG = kecepatan maksimum kendaraan pada gigi-1, diasumsikan 2,7 m/sa, = percepatan kendaraan pada gigi-1, diasumsikan 0;45 m/s2L = panjang kendaraan, yang diasumsikan 20 mo = jarak dari garis stop atau dari bagian depan kendaraan terhadap rei

    terdekat, yang diasumsikan 4,5 mJ = Waktu persepsil reaksi, yang diasumsikan 2 detikW = Jarak antara rei terluar; untuk jalur tunggal (single track) diasumsikan 0,6 m

    VG 2

    2alJarak kendaraan yang pada saat akselerasi untuk mencapai kecepatanmaksimum pada gigi pertama dalam meter

    VG 2 (2,7/= -------- = 8,1 meter

    2aI (2) (0.45)

    35 dari 36

  • 5/14/2018 17-Perencanaan an Jalan Dengan Jalur Kereta API

    42/42

    Bibliografi

    A Policy on Geometric Design of Highways and Streets, 2000, American Association of StateHighway and Transportation Officials.

    Manual On Uniform Traffic Control Devices, Desember 2000, U.S. Department ofTransportasion, Federal Highway Administration Petunjuk Perencanaan Marka Jalan, No. 012JS/BNKT/1990 , Direktorat Jenderal Bina Marga,Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Departemen Pekerjaan Umum.

    Produk Standar untuk Jalan Perkotaan, Februari 1987, Direktorat Jenderal Bina Marga,Departemen Pekerjaan Umum.Petunjuk Perencanaan Trotoar, No. 0071T1BNKT/1990, Direktorat Jenderal Bina Marga,Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Departemen Pekerjaan Umum.Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Maret 1992, Direktorat PembinaanJalan Kota, Direktorat Jenderal Bina Marga.Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997, Direktorat Pembinaan JalanKota, Direktorat Jenderal Bina Marga.Standar Produk untuk Jalan Perkotaan Volume 11,No. 04/S/BNKT/1992, Direktorat JenderalBina Marga, Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Departemen Pekerjaan Umum.

    36 dari 36