2 Jejas Dan Kematian Sel 2

5
17/04/2013 1 www.ismailskep.wordpress.com 1 JEJAS DAN KEMATIAN SEL DALAM PERSPEKTIF PATOFISIOLOGI www.ismailskep.wordpress.com 2 JEJAS (RUDA PAKSA) Saat mengalami stress fisiologi atau rangsang patologis sel beradaptasi mencapai kondisi baru mempertahankan kelangsungan hidupnya Jika kemampuan adaptasi berlebihan sel akan mengalami jejas Dalam waktu tertentu cedera sel dapat bersifat reversibel, dengan stress berat atau menetap cedera sel dapat bersifat irreversibel www.ismailskep.wordpress.com 3 JEJAS (RUDA PAKSA) Respon pasif & respon aktif Inflamasi Rubor Dolor Color Tumor Fungsiolaesa Gerak pindah sel Pembelahan sel Perubahan biokemik Pengaturan kembali jaringan Agregasi Nidasi Presipitasi Fibrin

description

kedokteran

Transcript of 2 Jejas Dan Kematian Sel 2

Page 1: 2 Jejas Dan Kematian Sel 2

17/04/2013

1

www.ismailskep.wordpress.com 1

JEJAS DAN KEMATIAN SEL

DALAM PERSPEKTIF PATOFISIOLOGI

www.ismailskep.wordpress.com 2

JEJAS (RUDA PAKSA)

Saat mengalami stress fisiologi atau rangsangpatologis � sel beradaptasi � mencapai kondisibaru� mempertahankan kelangsungan hidupnya

Jika kemampuan adaptasi berlebihan � sel akanmengalami jejas

Dalam waktu tertentu cedera sel dapat bersifatreversibel, dengan stress berat atau menetap �

cedera sel dapat bersifat irreversibel

www.ismailskep.wordpress.com 3

JEJAS (RUDA PAKSA)

Respon pasif & respon aktifInflamasi

Rubor

Dolor

Color

Tumor

Fungsiolaesa

Gerak pindah sel

Pembelahan sel

Perubahanbiokemik

Pengaturankembali jaringan

Agregasi

Nidasi

Presipitasi

Fibrin

Page 2: 2 Jejas Dan Kematian Sel 2

17/04/2013

2

www.ismailskep.wordpress.com 4

JEJAS (RUDA PAKSA)

Jejas sel reversibel

• Adalah terjadinya perubahan morfologik sel akibatjejas sel yang bersifat non letal (tidak mati)

Jejas irreversibel

• Terjadi karena� iskemia yang berlanjut� terjadiperubahan secara morfologik, vakuolisasimitokondria yang berat (termasuk kristanya) �kerusakan membran plasma yang luas danpembengkakan lisosom� sel menjadi mati

JEJAS (RUDA PAKSA)

Reversible Irreversible

www.ismailskep.wordpress.com 5

www.ismailskep.wordpress.com 6

MEKANISME JEJAS SEL

PENYEBAB JEJAS SELPENYEBAB JEJAS SELPENYEBAB JEJAS SELPENYEBAB JEJAS SEL

• Kekurangan oksigen

• Bahan kimiawi

• Agen Infeksius

• Agen Fisik/trauma fisik

• Reaksi imunitas

• Ketidak-seimbanganNutrisi

• Defek Genetik

• Penuaan

Page 3: 2 Jejas Dan Kematian Sel 2

17/04/2013

3

www.ismailskep.wordpress.com 7

JEJAS ISKEMIK / HIPOKSIKJEJAS ISKEMIK / HIPOKSIKJEJAS ISKEMIK / HIPOKSIKJEJAS ISKEMIK / HIPOKSIK

Oksigen ↓↓↓↓

Oksidatif fosforilasi ↓↓↓↓

Produksi ATP ↓↓↓↓

Pompa natrium ↓↓↓↓ Glikogenolisis Pelepasan ribosom

dari ER

Influx Ca ++

Retensi Na+

Efflux K+

-Sel bengkak

-Mikro villi hilang

-Timbul gelembung

-ER bengkak

-Gambaran mielin

Penimbunan asam

laktat dan

fosfat anorganik

pH ↓↓↓↓

Kromatin

menggumpal

Produksi protein ↓↓↓↓

Tekanan osmotik intrasel ↓↓↓↓

Edema sel

www.ismailskep.wordpress.com 8

NEKROSIS

Nekrosis

koagulatif

Nekrosis

liquefactif

Nekrosis

kaseosa

Nekrosis

lemak

Nekrosis

gangrenosa

Nekrosis

fibrinoid

www.ismailskep.wordpress.com 9

Nekrosis koagulatif

• Outline sel nekrosis dipertahankan sementara

• Karakteristik untuk semua nekrosis karena hipoksia, kecuali pada otak

• Terjadi karena enzim lisosom juga ikut rusak

Nekrosis liquefactif

• Terjadi karena autolisis dan heterolisis

• Karakteristik pada infeksi bakteri (nanah) dan nekrosishipoksik pada otak

Nekrosis kaseosa

• Bentuk khusus nekrosis koagulatif, pada tbc.

• Makroskopik mirip “keju”

• Mikroskopik: massa amorf, granuler, diselubungi selradang

Page 4: 2 Jejas Dan Kematian Sel 2

17/04/2013

4

www.ismailskep.wordpress.com 10

Nekrosis lemak

• Destruksi lemak oleh enzim lipase pankreas

• Asam lemak yang terbentuk akan berikatan dengankalsium

• Mikroskopik: area nekrosis, timbunan kalsium (kebiruan), dan inflamasi di sekitarnya

Nekrosis gangrenosa

• Nekrosis koagulatif yang terinfeksi dan berubah menjadinekrosis liquefaktif

• dimulai: nekrosis iskemik �kuman� gangrenbasah/kering

Nekrosis fibrinoid

• Hipertensi maligna � nekrosis lapisan muscularis�timbunan fibrin

www.ismailskep.wordpress.com 11

APOPTOSIS

• Terjadi pada keadaanfisiologis dan patologis

• “Programmed cell death” padaembriogenesis, involusi organ yang hormon dependent, kematian sel pada tumor, dll)

• Morfologi:

1. Sel mengkerut

2. Kondesasi kromatin

3. Pembentukan gelembung danapoptotic bodies

4. Fagositosis oleh sel disekitarnya

www.ismailskep.wordpress.com 12

PEMICU DAN PEMBENTUKAN

APOPTOSIS

Pemicu terjadinya apoptosis di antaranya TNF-α, glukokortikoid, aktivasi receptor CD95 atau penghentian faktor pertumbuhan (GFs). Kerusakan DNA mendorong terjadinya apoptosis melalui protein p53.

Pada iskemia, sel yang terkena kadang-kadang mengekspresikan reseptor CD95 sehingga sel menjadi terpajan dengan apoptosis. Dengan cara ini, sel "mengantisipasi kematian sel nekrotik" sehingga paling tidak dapat mencegah pelepasan makromolekul intrasel yang dapat menimbulkan peradangan

Page 5: 2 Jejas Dan Kematian Sel 2

17/04/2013

5

www.ismailskep.wordpress.com 13

PENINGKATAN APOPTOSIS

Proses yang meningkatkan apoptosis dapat terjadi melalui pembentukan mediator lokal yang efektif terhadap apoptosis, ekspresi melalui reseptornya (tidak sesuai), atau perangsangan rangkaian sinyal yang tidak tergantung reseptor. Keadaan ini dapatdisebabkan oleh iskemia, toksin, pengerutan selosmotik yang hebat, radiasi, inflamasi (infeksi, penyakit autoimun). Hal ini menyebabkan kematiansel yang tidak adekuat pada sel yang pada dasarnyamasih berfungsi sehingga menyebabkan insufisiensi

Melalui cara tersebut, apoptosis menyebabkanpenolakan transplantasi, degenerasi neuron (misalnya, penyakit Parkinson atau Alzheimer, amiotrofik lateral sklerosis, kuadriplegia, sklerosismultipel), serta kematian sel hati (gagal hati), kerusakan sel β pankreas (DM tipe 1), sel eritropoietik(anemia aplastik), atau limfosit (imunodefisiensi, misalnya, infeksi HIV) karena toksin, iskemia, dan/atau inflamasi.

www.ismailskep.wordpress.com 14

PENURUNAN APOPTOSIS

Proses yang menghambat apoptosis akan menyebabkan sel yang terkenamenjadi berlebihan jumlahnya. Penyebabnya adalah gangguanpengaturan endokrin atau parakrin, kelainan genetik, atau infeksi virus.

Beberapa penyebab tersebut mencegahapoptosis fisiologis dengan sangatmeningkatkan faktor pertumbuhan yang efektif sebagai anti apoptosis melaluipeningkatan ekspresi Bcl2 ataupenurunan ekspresi p53 atau ligan CD95 yang fungsional.