20. ANTIANGINA
description
Transcript of 20. ANTIANGINA
OBAT ANTIANGINAM DJAMALUDIN, MG
LAB. FARMAKOLOGI FK UNJANI
Angina pectoris merupakan gejala utama dari ischemic heart disease.(penyakit jantung iskemik)
Gejalanya: bersifat tiba-tiba, rasa sakit yang hebat di daerah substernal.
Penyebab : ketidak seimbangan antara oxygen demand (kebutuhan) dan oksigen supply (asupan) oleh pembuluh darah coroner
Pengertian
Stable angina disebut juga ( exertional angina, typical angina, classic angina, atherosklerotic angina, angina of effort )
Ciri : - biasanya akibat atherosklerotik- Episode serangan dipresipitasi oleh
exercise (kerja), suhu atau cuaca dingin, emosi, atau stress.
- Strategi terapi : menurunkan preload & afterload, meningkatkan sirkulasi koroner
Klasifikasi :
Vasospastic angina disebut juga ( variant angina, Prinzmetal’s angina)
Ciri : - disebabkan transient vasospasme - ~ underlying atheromas - nyeri timbul pada saat istirahat
Strategi : menurunkan vasospasme dari arteri coroner
Unstable angina disebut juga( preinfarction angina, crescendo angina, angina at rest )
- disebabkan oleh episode ulangan dari sumbatan platelet pada tempat plak atherosklerotik yang ruptur, yg juga membangkitkan vasospasme.
- berhubungan dengan perubahan karakter serangan angina yang semakin memberat pada saat istirahat
- Unstable angina memerlukan terapi yang cepat, karena kemungkinan besar untuk terjadi miokard Infark
- Strategi terapi : inhibisi agregasi platelet, menurunkan preload & afterload dan vasodilatasi arteri coroner.
Faktor yang menentukan Myocardial Oxygen Demand :
Ventricular stress, Heart rate, kontraktilitas
Faktor yang menentukan Myocardial Oxygen Supply :
- Aliran darah arteri mrpk determinan utama
- ditentukan oleh tekanan perfusi ( aortic diastolic pressure), durasi diastole dan resistensi coroner.
Resistensi koroner ditentukan oleh bbrp faktor, al :
- aktivitas otonom - atherosklerotik - Trombus intracoroner
A.Tujuan terapi angina: Menurunkan kebutuhan O2 miokardium
atau meningkatkan suplai O2. B.Obat-obat antiangina 1.Digunakan mengobati angina pektoris
yang disebabkan iskemik miokard
Pertimbangan umum
C.Aliran darah koroner tergantung pada: 1.Tekanan diastolik aorta 2.Durasi diastolik 3.Resistensi pembuluh darah koroner
I.NITRIT DAN NITRAT 1.Amil nitrit 2.Isosobid dinitrat 3.Isosorbid monoonitrat 4.Nitrogliserin
Klasifikasi obat antiangina
III.PENGHAMBAT SALURAN KALSIUM 1.Amblodipine 2.Diltiazem 3.Nifedipine 4.Verapamil
IV.Modulator metabolik Ranolazine
II.ANTAGONIS RESEPTOR BETA ADRENERGIK
1.Atenolol 2.Metoprolol 3.Propranolol
Klasifikasi Nitrit dan nitrat Berdasar lama kerja (doa) a.Rapid acting: 1.Amil nitrit (inhalasi) 2.Nitrogliserin (IV dan sublingual) b.Long acting: 1.Isosorbid dinitrat (po,sutained release,sl)
2.Nitrogliserin
2.
I. NITRAT ORGANIK - semua golongan nitrat organik akan
membentuk suatu reactif free radical , yaitu nitric oxide yang akan mengaktivasi guanilat siklase, meningkatkan cGMP, defosforilasi myosin , sehingga terjadi relaksasi otot polos
1. Vasodilatasi perifer Dilatasi vena > dilatasi arteriole
menurunkan preload lebih besar dari afterload. penurunan oxygen demand
Kecuali Nicorandil : efek thd arteri > vena
Efek farmakologi
2. Efek thd aliran darah koroner - menurunkan preload subendocardial - dilatasi koroner epicardial
3. Efek inhibisi platelet
Farmakokinetik
Nitrogliserin ISDN 5-ISMN
T1/2 (min) 3 10 280
Plasma Clr 50 4 0,1
Oral bioavl < 1% 20% 100%
ROUTE PEMBERIAN1. Amil nitrat , berbentuk gas pada suhu
ruangan, dlm bentuk inhalasi. OOA sangat cepat , DOA pendek ( 3-5 menit )
2. Sublingual OOA cepat, efektif untuk serangan akut & menghindari first pass effect. OOA 1-3 menit, DOA 20-30 menit
3. Preparat yang diabsorpsi lambat ( oral, buccal, transdermal)
digunakan untuk profilaksis jangka panjang serangan angina ( 3 – 10 jam ), tetapi dapat menyebabkan terjadinya toleransi
Nitrogliserin IV : untuk ulangan unstable angina yang berat
Nicorandil dapat diberikan peroral ( 2 kali sehari) atau iv tanpa/sedikit efek toleransi
1.Angina pektoris 2.Propilaktik serangan angina pektoris 3.Gagal jantung 4.Kegawatan hipertensi,kontrol hipertensi perioperatif
Indikasi pemberian nitrat
EFEK SAMPING :
1. Hipotensi ortostatik2. Takikardi3. Nyeri kepala, dizziness, flushing4. Syncope5. Methemoglobinemia (nitri)
KONTRAINDIKASI Peningkatan tekanan tinggi Intrakranial
NITROGLISERIN Ointment 0,5-2 inci; 2 atau 3 kali/ hari Buccal/transmucosal 1-3; 3 kali/hari Transdermal patch 0,2-0,8 mg/jam,4 kali
sehari,diangkat pada waktu tidur Sublingual tablet 0,3-0,6 mg bila
diperlukan dapat diberikan 3 dosis per 5 menit
Regimen Dosis Pemberian Nitrat Jangka Panjang
Spray 1-2 kali bila diperlukan dapat Oral sustained release 2,5-6,5 mg 2-3 kali/hari
ISOSORBIDE DINITRATE Oral 10-40 mg;2-3 kali/hari OS R 80-120 mg;1 atau 2 kali/hari
A.NITROGLISERIN Sublingual 0.4 mg/5 menit,untuk nyeri dada IV untuk CHF,hipertensi or persistent
ischemiaB.ASA: 162-325 mg bila tidak, ED 75-162 mg
TERAPI STEMI
C.BETA BLOCKER D.ACEI E.ARB Mulai dengan po pada pasen yang
intoleran terhadap ACEI UNTUK MENGATASI NYERI: IV Morphine sulfate 2-4 mg dinaikkan of 2-8 mg IV dengan interval 5’-15’
ditambah ansiolitik
ISOSORBIDE 5-MONONITRATE Oral 20 mg.,2 atau 3 kali/hari OSR 30-240 mg 1 kali/hari
4 kelas :- Phenilalkilamin : Verapamil- Benzotiazipin : Diltiazem- Dihidripiridine : Nifedipine, nimodipin,
nicardipin- Diarilaminopropilamin eters : Bepridil
II. CALSIUM CHANNEL BLOKER
Seluruh Ca Channel Blocker memvasodilatasi arteri koroner dan menurunkan afterload. Setiap kelas punya efek berbeda thd HR dan kontraktilitas jantung.
- Verapamil, diltiazem bepridil Inotropik & kronotropik negatif
EFEK FARMAKOLOGIS
- Dihydropyridin : sedikit efek terhadap HR dan kontraktilitas jantung, tetapi dapat meningkatkan refleks simpatis.
Seluruh Ca Channel hanya berefek sedikit thd preload.
Ca Ch. Blocker dapat menginhibisi aggregasi platelet
Effek yang diharapkan dlm th/ angina : 1. menurunkan oxygen demand dgn
menurunkan afterload, HR, dan kontraktilitas ( kecuali dihidropiridine)
2. Meningkatkan perfusi miokardium 3. Efek anti aggregasi
Semua bisa diberikan peroral OOA : 30 menit ( peroral) T1/2 : beberapa jam Bepridil dan Nicardipin T ½ : 24-50 jam
FARMAKOKINETIK
Depresi kontraktilitas dan gagal jantung Bradikardia AV Blok Cardiac arrestShort acting dihidropiridin suddent death :
increasing sympathetic tones.Toksisitas minor : hipotensi, dizziness,
edema, flushing
EFEK SAMPING
Verapamil, diltiazem dan bepridil dapat memperburuk cardipada CHF.
Verapamil, diltiazem dan bepridil dapat mendepresi kontraktilitas dan mengakibatkan AV Blok pada pasien yg mendapat Beta Bloker
Verapamil meningkatkan level serum digoksin pada digitalisasi pasien.
KONTRAINDIKASI
DILTIAZEM Dosis IV:0,25 mg/kg, kemudian 5-15 mg/jam Oral: 30-90 mg 3 -4 kali /hari OSR:60-180 mg 2 kali/hari CD:120-480 mg/hari
Regimen Pemberian Obat
NICARDINE IV :3-15 mg/jam Oral :20-40 mg 3 kali /hari OSR : 30-60 mg 2 kali per hari
NIFEDIPINE/SR Oral: 10-30 mg 3 kali/hari SR :90 mg/hari VERAPAMIL/SR IV : 0.075 – 0.15 mg/kg Oral:80-120 mg, 3-4 kali/hari OSR :30-60 mg, 2 kali/hari
AMBLODIPINE Oral :2.5 – 10 mg/hari FELADIPINE Oral SR :2.5 – 10 mg/hari ISRADIPINE Oral SR: 2.5 – 10 mg/hari NISODIPINE Oral : 10 – 40 mg/hari
Prototipe : Propranolol agen lain : metoprolol, nadolol dan timolol
MEKANISME KERJA :- Mem-Blok reseptor beta adrenergik- Efek Kronotropik dan Inotropik negatif dan
menurunkan afterload oxygen demand menurun.
memperbaiki perfusi miokardial.
III. BETA BLOKER
KONTRAINDIKASI - Ashma - Bradikardi berat - AV Blok - Claudicatio diss.
ATENOLOL: Dosis awal 50 mg/d,dosis efektif 50-100
mg/hari Dosis pemeliharaan 50-100 mg/hari METOPROLOL Oral: 50 – 100 mg/hari 2 – 4 kali/hari
Regimen Pemberian Obat
NADOLOL Oral : 40 – 80 mg/hari PINDOLOL – 40 mg/hari, 2 – 3 kali/hari PROPRANOLOL Dosisi pemeliharaan:80 – 320 mg/hari , 2 – 3 kali/hari/80 – 160 mg/hari
TIMOLOL Dosis : 10 – 30 mg/hari , 2 kali/hari ACEBUTOLOL Dosis Oral : 200- - 600 mg/hari ,2 kali/hari LABETLOL Dosis : 100 – 400 mg/hari ,2 kali/hari
BISOPROLOL Dosis :5-20 mg/hari Dosis pemeliharaan 3.125-50 mg BETAXOLOL Dosis : 5 – 20 mg/hari
CARTEOLOL Dosis : 2.5 – 10 mg/hari PENBUTOLOL Dosis : 10 – 40 mg/hari CARVEDILOL Dosis : 3.125 – 50 mg/hari , 2 kali/hari
ESMOLOL Dosis : 55 ug/kg,infus bolus at 50 – 200
ug/kg/menit SOTALOL Dosis : 80 -100 mg/hari, 2 kali/hari