245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

14
II.3 Alasan Penggunaan Bahan 1) Tween 80 dan Span 80 -Tween 80 dan span 80 digunakan sebagai emulgator nonionik dan digunakan untuk sediaan krim (Faradiba, 2013) - Krim dengan zat pengemulsi nonionik lebih baik dibandingkan dengan zat pengemulsi anionic. Zat pengemulsi nonionic yang dimaksud adalah tween 80 dan span 80 (Faradiba, 2013) - Menurut jurnal Emina Pakki dalam formulanya digunakan pebandingan antara fomula 1 (tween 60 dan span 60) dan formula 2 (tween 80 dan span 80) dan hasil penelitiannya disimpulkan bahwa dalam formula 2 (tween 80 dan span 80) memiliki kestabilan secara fisik yang tinggi. - Krim dengan zat pengemulsi nonionik lebih baik dibandingkan pengemulsi anionik, hal ini karena zat pengemulsi anionik ialah surfaktan yang bermuatan negative dan memiliki kekurangan dapat mengiritasi dan menimbulkan rasa yang tidak menyenangkan. Surfaktan ini hanya digunakan sebagai pembersih/detergen. Sedangkan surfaktan nonionik merupakan surfaktan yang tidak bermuatan dimana tersebar luas digunakan sebagai zat pengemulsi karena

description

mnsKJNCQWEKFIQ

Transcript of 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

Page 1: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

II.3Alasan Penggunaan Bahan

1) Tween 80 dan Span 80

- Tween 80 dan span 80 digunakan sebagai emulgator nonionik dan

digunakan untuk sediaan krim (Faradiba, 2013)

- Krim dengan zat pengemulsi nonionik lebih baik dibandingkan

dengan zat pengemulsi anionic. Zat pengemulsi nonionic yang

dimaksud adalah tween 80 dan span 80 (Faradiba, 2013)

- Menurut jurnal Emina Pakki dalam formulanya digunakan

pebandingan antara fomula 1 (tween 60 dan span 60) dan formula 2

(tween 80 dan span 80) dan hasil penelitiannya disimpulkan bahwa

dalam formula 2 (tween 80 dan span 80) memiliki kestabilan secara

fisik yang tinggi.

- Krim dengan zat pengemulsi nonionik lebih baik dibandingkan

pengemulsi anionik, hal ini karena zat pengemulsi anionik ialah

surfaktan yang bermuatan negative dan memiliki kekurangan dapat

mengiritasi dan menimbulkan rasa yang tidak menyenangkan.

Surfaktan ini hanya digunakan sebagai pembersih/detergen.

Sedangkan surfaktan nonionik merupakan surfaktan yang tidak

bermuatan dimana tersebar luas digunakan sebagai zat pengemulsi

karena dapat menyeimbangkan kerja molekul hidrofil dan lipofil

(Tungadi, 2014: 75-76)

- Konsentrasi surfaktan yang dianjurkan yaitu 1-4%, jika digunakn

lebih dari 5% maka telah menjadi bahan utama dalam formula

(Martin, 1971)

- Konsentarsi yang digunakan untuk tween 80 dan span 80 yaitu 4%

2) Parafin cair

- Parafin cair sering digunakan dalam formulasi sediaan topikal

sebagai komponen dalam krim (Excipient 6th, 2009 ;474)

- Keuntungan parafin digunakan sebagai pelembab dalam sediaan

topical yaitu tidak mengiritasi dan tidak toksik (Excipient 6 th,

2009;475)

Page 2: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

- Konsentrasi paraffin sebagai pelembab yang efektif adalah 25%

(Pakki, 2009)

3) Metil Paraben dan Propil Paraben

- Kombinasi pengawet sering digunakan karena kombinasi tersebut

dapat meningkatkan efektifitas pengawet baik dengan penambahan

spektrum aktivitas atau beberapa sifat sinergis (Lachman, 2008:622)

- Pengawet metil paraben dan propil paraben terkenal melawan bakteri

khamir dan jamur (Prescription: 225)

- Digunakan secara luas sebagai pengawet antimikroba dalam produk

kosmetik, makanan dan minuman. Digunakan sendiri atau kombinasi

dengan ester paraben dengan beberapa antimikroba digunakan

bersama dengan metil paraben. Konsentrasi propil paraben 0.02%

dan metil paraben 0.18% (Excpient 6th, 2009: 45)

- Mikroorganisme dapat tinggal dalam air atau fase lemak atau

keduanya. Oleh Karen itu biasanya digunakan pengawet yang dapat

larut dalam fase air dan pengawet yang dapat larut dalam fase

minyak dalam sediaan emulsi (Lachman, 2008: 622)

4) α-tokoferol

- Dalam formulasi ini digunakan antioksidan, dimana antioksidan

merupakan senyawa yang dapat menunda atau memperkecil laju

reaksi oksidasi pada bahan yang mudah teroksidasi terutama pada

sediaan yang mengandung lemak atau minyak dengan asam lemak

tak jenuh. Contohnya sediaan emulsi yang mengandung sebagian

besar lemak minyak (Effionora, 2011: 295)

- Antioksidan yang digunakan adalah α-tokoferol yang merupakan

preparat antioksidan untuk perlindungan kulit yang dapat

memanjakan kulit dengan memperpanjang sel-sel kulit dalam

pemberian secara topikal dapat langsung diserap oleh kulit dan dapat

menggakat radikal bebas pada kulit juga melindungi kulit dari zat

beracun (Novianty, 2008)

- Konsentrasi yang digunakan dalam formulasi adalah 0.05%

Page 3: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

5) Asam Sitrat

- Asam sitrat sebagai pengatur PH yang merupakan asam lemak yang

dapat menurunkan PH sehingga kulit pengguna tidak teriritasi akibat

alkali sabun.

6) Propilenglikol

- Propilenglikol merupakan bahan yang tidak berwarna, kental dan

praktis tidak berbau (Excipient 6th, 2009: 592)

- Propilenglikol dapat bercampur bebas dengan paraben dalam air

sehingga mengaktifkan kembali kerja metil paraben akibat

penambahan polisorbat 80 (Lachman, 2008: 1129)

- Propilengilokol digunakan sebagai kosolven yang dapat

meningkatkan penetrasi melalui membrane kulit untuk mencapai

tempat aksinya (Melani,2005)

- Propilenglikol dapat sebagai humektan dan kosolven pada

konsentrasi 10-20% (Melani,2005)

7) Lipocol

- Lipocol SC-4 digunakan sebgai pengemulsi untuk tipe W/O yang

merupakan golongan dari stearil alcohol dan setil alcohol, sedangkan

lipocol digunakan sebagai pengemulsi untuk tipe W/O (Flick, 1990)

- Lipocol SC-4 digunakan selain pengemulsi juga dapat menstabilkan

emulsi tipe W/O (Flick, 1990)

- Lipocol SC-4 memiliki HLB 8.0 (W/O) dan lipocol SC-15 memiliki

HLB 14,3 (O/W) (Flick, 1990)

- Konsentraasi lipocol yang digunakan adalah 7% sesuai dengan jurnal

8) Air

- Air digunakan sebagai pelarut pembawa dalam pembuatan obat dan

sdiaan farmasi lainnya (Excipient 6th, 2009: 338)

II.4Uraian Bahan

1) Ketokonazol (Martindale, 539 ; Dirjen POM, 486)

Nama resmi : KETOKONAZOLUM

Nama lain : Ketokonazole, ketokonaksoli, ketokonazolas

Page 4: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

RM/BM : C26H28Cl2N202 / 531,44

Pemerian : Berupa serbuk putih berupa abu-abu

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, ketoconazole

mempunyao pka 2,0 hingga 5,6 : larut dalam

DM50 atau kloroform. Sedikit llarut dalam

alcohol, mudah larut dalam diclorometana, larut

dalam metil alcohol.

Stabilitas : Ketokonazole harus dilindingi dari kelembaban

Inkompatibilitas : Ketokonazole tidak kompatibel dengan obat-obat

yang dapat menguragi keasaman lambung, seperti

antimuskarinitas, antasida, histamn H2 antagonis,

dan inhibitor pompa proton karena dapat

mengurangi penyerapan ketokonazole.

Penyerapan ketokonazole juga mungkin

dikuranggi dengan sukralfat, obat-oat enzim yang

menghambat rimpafisi, ketokonazole menghambat

enzim oksidasi tertentu terutama itrakonazole.

Kegunaan : Sebagai zat aktif

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi : 2%

2) Tween 80 (Dirjen POM, 1979 ; Dirjen POM, 1995)

Nama resmi : Polisorbatum 80

Nama lain : Polisorbat 80, tween 80

RM/BM : (C11H22)CO6 / 120

Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berwarna atau

hamper tidak mempunyai warna

Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%), dalam

etil asetat, dalam metanol.

Stabilitas : Stabil dalam atau bila dicampur dengan c

elektrolit, asam lemah dan basa lemah

Page 5: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

Inkompatibilitas : Perubahan warna atau pengendapan dapat terjadi

dalam berbagai bahan terutama fenol dan tanin

Kegunaan : Sebagai surfaktan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik/rapat

Konsentrasi : 4%

3) Span 80 (Dirjen POM, 1979 ; Dirjen POM, 1995)

Nama resmi : Sorbiton Monoleat

Nama lain : Sorbitol laurate, sorbitol oleat, sorbitol palmitat

RM/BM : C3O6H27CL17 / 363

Pemerian : Larutan bermnyak, tidak berwarna, bau

karakteristik dari asam lemak

Kelarutan : Praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air, dan

dapat tercampur dengan alkohol, sedkit larut

dalam minyak kapas

Stabilitas : Jika dicampur dengan asam lemah dan basa lemah

Inkompatibilitas : Tidak stabil pada suasana asam atau basa kuat,

terjadi pembentukan sabun dengan basa kuat

Kegunaan : Sebagai surfaktan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Konsentrasi : 4%

4) Parafin Cair (Dirjen POM, 1979: 474 ; Excipient 6th, 2009)

Nama resmi : Parafin Liquidum

Nama lain : Parafin cair

RM/BM : - / 460

Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berfluroensi, tidak

berwarna hampir tidak berbau

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan etanol (95%)

larut dalam kloroform dan dalam eter

Stabilitas : Stabil dan mudah mencair berubah dan kembali

mengental

Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat

Page 6: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

Kegunaan : Sebagai pelembab

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari

cahaya

Konsentrasi : 6%

5) Metil Paraben (Dirjen POM, 1979 ; Excipient 6th, 2009)

Nama resmi : Methylis Parabenum

Nama lain : Nipagin

RM/BM : C8H8O3/ 152,15

Pemerian : Serbuk hablur halus putih, hampir tidak berbau,

tidak mempunyai rasa, agak membakar diikuti

rasa tebal

Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air

mendidih, dalam 3,5 etanol (95%) P dan dalam 3

bagian asidan

Stabilitas : Dapat stabil pada PH 3-6 sampai sekitar 4 tahun

pada suhu kamar. Sedangkan apabila pada PH 8

atau diatasnya akan cepat terhidrolisis.

Inkompatibilitas : Dengan bahan antimikroba dan bahan metil

paraben dikurangi dengan adanya surfaktan

nonionik

Kegunaan : Seba gai pengawet

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi : 0,18%

6) Propil Paraben (Dirjen POM, 1979 ; Excipient 6th, 2009)

Nama resmi : Propil Parabenum

Nama lain : Nipasol

RM/BM : C10H12O3 / 180,21

Pemerian : serbuk hablur putih, tidak berbau dan tidak berasa

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5

bagian etanol (12%), 3 bagian aseton P, 140

Page 7: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

bagian gliserol P, 40 bagian minyak kuat, mudah

larut dalam larutan alkali hidroksida

Stabilitas : larutan berair pada PH 3-6 dapat disterilkan pada

20 menit tanpa penguraian

Inkompatibilitas : dengan bahan antimikroba dari bahan propil

paraben dikurangi dengan adanya surfaktan

nonionik

Kegunaan : Sebagai pengawet

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi : 0,02%

7) Citric Acid (Dirjen POM, 1995:45 ; Excipient 6th, 2009:181)

Nama resmi : Acidum Citricum

Nama lain : Asam sitrat

RM/BM : C6H8O7 / 210,14

Pemerian : Hablur bening tidak berwarna atau serbuk hablur,

granul sampai halus, putih, tidak berbau/ praktis

tidak berbau, rasa sangat asam, bentuk hidrat

mekar dalam udara dingin

Kelarutan : Sangat larut dalam air, mudah larut dalam letanol,

agak sukar larut dalam eter

Stabilitas : Tidak stabil pada suhu 40°C

Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan kalium tartrat, alkali dengan

alkali tanah, karbonat dan bikarbonat, asetat dan

sulfida, tidak kompaibel dengan bahan

pengoksidasi, basa dan logam nitrat

Kegunaan : Sebagai penstabil PH

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi : q.s

8) Propilenglikol (Dirjen POM, 1979:534 ; Exipient 6th, 2009:592)

Nama resmi : Propylen Glycolum

Page 8: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

Nama lain : Propilenglikol 1,2-Dihydroxypropane, Methyl

Glikol

RM/BM : C3H8O2 / 76.10

Pemerian : Cairan kental, jernih tidak berwarna, tidak berbau,

rasa agak manis

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%)

P dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian

eter minyak tanah dan dengan minyak lemak

Stabilitas : Propilenglikol secara kimiawi stabil bila

dicampurkan dengan etanol (95%), gliserin atau

air yang telah disterilkan dengan autoklaf

Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan pengoksdasi kuat dan

kalium permanganat

Kegunaan : Sebagai humektan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi : 10%

9) α-tokoferol (Dirjen POM, 1995:296 ; Excipient 6th, 2009:32)

Nama resmi : Tocopherolum

Nama lain : α-tokoferol

RM/BM : C29H50O2 / 436

Pemerian : Praktis tidak berbau dan tidak berasa, bentuk α-

tokoferol asetat berupa minyak kental jernih,

warna kuning atau kuning kehijauan

Kelarutan : α-tokoferol asam salisilat tidak larut dalam air,

etanol, dalam eter, dalam aseton, dan dalam

minyak nabati, sangat mudah larut dalam

kloroform

Stabilitas : α-tokoferol teroksidasi oleh oksigen dan garam

berisi serta perak, α-tokoferol ester lebih stabil

untuk yang mudah teroksidasi, α-tokoferol bebas

yang biasanya digunakan untuk bahan yang stabil

Page 9: 245898101 Uraian Bahan Ketokenazole Dan Zat Tambahannya

untuk yang mudah teroksidasi, α-tokoferol bebas

biasanya digunakan unutk bahan yang stabil

Inkompatibilitas : α-tokoferol tidak kompatibel dengan peroksida

dan ion logam, terutama besi, tembaga dan perak

Kegunaan : Sebagai

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Konsentrasi : 0,05%