253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
-
Upload
aidafitria -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit saraf yang disebabkan oleh penyakit Diabetes Mellitus (DM) disebut
dengan Neuropati diabetik.1Neuropati diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi
kronis yang paling sering ditemukan pada diabetes melitus. Resiko yang dihadapi oleh
pasien DM dengan neuropati diabetik adalah infeksi berulang, ulkus yang tidak sembuh-
sembuh dan amputasi ari!kaki. "ondisi inilah yang menyebabkan bertambahnya angka
kesakitan dan kematian.#
Pre$alensi ND dalam berbagai literatur sangat ber$ariasi. Penelitian di %merika
&erikat memperlihatkan bah'a 1-# pasien saat ditegakkan DM telah mengalami
neuropati. Pre$alensi neuropati diabetika ini akan meningkat sealan dengan lamanya
penyakit dan tingginya hiperglikemia. Diperkirakan setelah menderita diabetes setelah
#* tahun, pre$alensi neuropati diabetika akan men+apai *.
iperglikemia dianggap persisten sebagai faktor primer teradinya ND. aktor
metabolik ini bukan satu-satunya yang bertanggung a'ab terhadap teradinya neuropati
diabetik, tetapi teori lain yang diterima ialah teori $askular, autoimun dan nerve growth
factor. %da yang menyebutkan bah'a selain peran kendali glikemik, keadian neuropati
uga berhubungan dengan resiko kardio$askular yang potensial masih dapat
dimodifikasi.#
Manifestasi ND bisa sangat ber$ariasi, mulai dari tanpa keluhan dan hanya bisa
terdeteksi dengan pemeriksaan elektrofisiologis, hingga keluhan nyeri yang hebat. /isa
uga keluhannya dalam bentuk neuropati lokal atau sistemik, yang semua itu bergantungpada lokasi dan enis saraf yang terkena lesi.#
Mengingat teradinya ND merupakan rangkaian proses yang dinamis dan
bergantung pada banyak faktor, maka pengelolaan atau pen+egahan ND pada dasarnya
merupakan bagian dari pengelolaan diabetes se+ara keseluruhan.#
1
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
2/24
1.2 Batasan Masalah
Makalah ini akan membahas mengenai definisi, epidemiologi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinik, diagnosis, penatalaksanaan, prognosis, dan ilustrasi
kasus dari Neuropati Diabetik.
1.3Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertuuan untuk memahami dan mengetahui tentang
definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, diagnosis,
penatalaksanaan, dan prognosis dari Neuropati Diabetik.
1.4 Met!e Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan studi kepustakaan yang meruuk ke beberapa
literatur.
BAB II
2
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
3/24
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1.De%inisi
Neuropati diabetik merupakan suatu gangguan yang mengenai saraf, yang
disebabkan oleh diabetes mellitus. /ila menderita diabetes lama, maka dapat teradi
kerusakan pada saraf diseluruh badan. %da pada beberapa orang yang mengalami
kerusakan saraf tidak menunukkan geala. %da uga yang merasakan nyeri, kesemutan
atau baal pada tangan, kaki, telapak tangan dan kaki. 0uga bisa teradi gangguan pada
sistem organ, termasuk traktus digesti$us, antung dan organ seks. Nyeri neuropatik
dapat teradi karena disfungsi neuronal sistem somatosensorik dari saraf perifer.
&ekitar 2-3 penderita diabetes menderita neuropati. Resiko meningkat
berhubungan dengan umur dan resiko tertinggi teradinya neuropati yaitu pada penderita
yang telah menderita diabetes lebih dari #* tahun.
2.2 E&i!e'ilgi
ND paling sering teradi pada yang berumur lebih dari * tahun, lebih arang pada yang
berumur kurang dari tahun dan sangat arang ditemukan pada anak-anak. Dy+k dan teman-
temannya mempelaari diabetes di Ro+hester, Minnesota dan menemukan bah'a * tipe 1
(insulin-dependent) dan * tipe # (noninsulin-dependent) mengalami polineuropati.#
Neuropati mun+ul pada 3,* pasien yang didiagnosis dengan DM. 4ebih dari
setengahnya adalah distal simetris polineuropati. 5idak ada predileksi ras yang khusus untuk
diabetik neuropati. 5etapi orang yang berkulit hitam lebih besar untuk teradi komplikasi
sekunder dari neuropati diabetik, seperti amputasi dari e6tremitas ba'ah dibandingkan orang
berkulit putih. DM mengenai baik pria maupun 'anita sama umlahnya. 7alaupun, pasien pria
dengan tipe # diabetes dapat terkena polineuropati lebih a'al dibandingkan 'anita. Neuropati
diabetik biasanya lebih sering teradi pada orang tua.
2.3 Patlgi
3
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
4/24
&e+ara morfologik kelainan sel saraf pada neuropati diabetik ini terdapat pada
sel-sel &+h'ann selain mielin dan akson. "elainan yang teradi terutama tergantung
pada deraat dan lamanya mengidap DM. Perubahan patologis dasar dalam
hubungannya dengan patofisiologi neuropati meliputi demielinisasi segmental,
degenerasi aksonal dan degenerasi 7allerian.*
2.3.1 De'ielinisasi #eg'ental
&egmen-segmen internodal saraf perifer mengalami demielinisasi, sedang
akson masih dalam keadaan utuh. Meskipun demieliniasi telah teradi se+ara luas,
namun seringkali aksonnya tidak mengalami perubahan degeneratif. &eringkali
setelah mengalami demielinisasi, serabut saraf menunukkan adanya proses
regenerasi berupa remielinisasi, umlah sel &+h'ann akan bertambah banyak. 0ikaproses patologis tersebut berlangsung se+ara kronis dengan proses demielinisasi
dan remielinisasi yang berulang-ulang, akan teradi proliferasi yang konsentrik
dari sel &+h'ann, sehingga satu struktur seperti lapisan ba'ang merah yang
disebut onion bulb, yang dengan palpasi akan teraba benolan-benolan pada
saraf.*
2.3.2 Degenerasi Aksnal
Penyebab degenerasi aksonal berupa gangguan nutrisi, metabolik atau
toksik sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme badan sel, transpor
aksonal serta fungsi-fungsi lainnya. /agian uung distal akson yang pertama
mengalami degenerasi dan apabila proses terus berlanut degenerasi akan beralan
ke arah proksimal. Proses ini menimbulkan suatu keadaan yang dikenal sebagai
dying back neuropathy.*
2.3.3 Degenerasi (allerian
&uatu trauma mekanik, khemis, termis ataupun iskemik lokal yang
menyebabkan terputusnya satu serabut saraf se+ara mendadak, akan diikuti oleh
suatu proses degenerasi aksonal di sebelah distal tempat teradinya perlukaan,
yang kemudian diikuti terputusnya mielin se+ara sekunder. Proses tersebut dikenal
sebagai degenerasi 7allerian. "elainan mulai timbul antara 1#-2 am setelah
4
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
5/24
teradi perlukaan saraf. Perubahan a'al didapatkan pada akson yang terletak di
dalam atau di sekitar nodus Ran$ier sepanang saraf disebelah distal dari tempat
perlukaan. Perubahan yang sama uga teradi pada akson di sekeliling nodus
Ran$ier tepat di sebelah proksimal dari tempat perlukaan. &el &+h'ann pada
bagian ini akan mengalami proloferasi hebat. Makrofag endoneuron akan
membantu sel &+h'ann dalam menghan+urkan mielin yang rusak.*
4esi pada saraf perifer akan menimbulkan enam tingkat kerusakan yaitu 82
a. 9rade 1 (Neuropraksia)
"erusakan yang paling ringan, teradi blok fokal hantaran saraf, gangguan
umumnya se+ara fisiologis, struktur saraf baik. "arena tidak terputusnya
kontinuitas aksoplasmik sehingga tidak teradi degenerasi 'allerian. Pemulihan
komplit teradi dalam 'aktu 1 : # bulan.
b. 9rade ;; (aksonometsis)
"erusakan pada akson tetapi membrana basalis (&+h'ann +ell tube),
perineurium dan epineurium masih utuh. 5eradi degenerasi 'allerian di distal
sampai lesi, diikutu dengan regenerasi aksonal yang berlangsung 1 in+h per
bulan. Regenerasi bisa tidak sempurna seperti pada orang tua.
+. 9rade ;;;
&eperti pada grade ;; ditambah dengan terputusnya membrana basalis
(&+h'ann +ell tube). Regenerasi teradi tetapi banyak akson akan terblok oleh
skar endoneurial. Pemulihan tidak sempurna.
d. 9rade ;tara.
f. 9rade
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
7/24
"ondisi hiperglikemia menyebabkan glukosa dan metabolitnya dipakai
oleh beberapa alur. /eberapa teori yang diaukan untuk menerangkan dampak
negati$e hiperglikemia adalah8
a. Penumpukan sorbitol (Polyol pathway)
iperglikemia menyebabkan kadar glukosa intraseluler yang
meningkat, sehingga teradi keenuhan (saturation) dari alur glikolitik yang
biasanya digunakan. iperglikemia persisten menyebabkan akti$itas alur
poliol meningkat, yaitu teradi akti$asi en@im aldose-reduktase, yang merubah
glukosa menadi sorbitol, yang kemudian dimetabolisasi oleh sorbitol
dehidrogenase menadi fruktosa. %kumulasi sorbitol dan fruktosa dalam sel
saraf merusak sel saraf melalui mekanisme yang belum elas. &alah satukemungkinannya adalah akibat akumulasi sorbitol dalam sel saraf
menyebabkan keadaan hipertonik intraselular sehingga mengakibatkan edem
saraf. Reaksi poliol ini uga menyebabkan turunnya persediaan N%DP saraf
yang merupakan kofaktor penting dalam metabolisme oksidatif. "arena
N%DP merupakan kofaktor untuk glutathion dan nitric oxide synthase
(N=&), pengurangan kofaktor tersebut membatasi kemampuan saraf untuk
mengurangi radikal bebas dan penurunan nitric oxide (N=). Penurunan N=
mengakibatkan $asodilatasi berkurang, aliran darah ke saraf menurun, dan
bersama rendahnya mioinositol dalam sel saraf, teradilah neuropati
diabetik.#,,
b. Penurunan kadar mioinositol
Mioinositol berperan dalam transmisi impuls, transport elektrolit, dan
sekresi peptida. Peningkatan sintesis sorbitol berakibat terhambatnya
mioinositol masuk ke dalam sel saraf. Penurunan mioinositol dan akumulasi
sorbitol se+ara langsung menimbulkan stress osmoti+ yang akan merusak
mitokondria dan akan menstimulasi protein kinase A (P"A). %kti$asi P"A ini
akan menekan fungsi Na-"-%5P-ase, sehingga kadar Na intraseluler menadi
berlebihan, yang berakibat terhambatnya mioinositol masuk ke dalam saraf
sehingga teradi gangguan transduksi sinyal pada saraf. %kti$asi Protein "inase
7
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
8/24
A (P"A) uga berperan dalam patogenesis neuropati perifer diabetika.
iperglikemia di dalam sel meningkatkan sintesis atau pembentukan
diacylglyserol (D%9) dan selanutnya peningkatan protein kinase A. Protein
kinase uga diaktifkan oleh stress oksidatif dan advanced glycosilation
products (%9Bs). %kti$asi protein kinase A menyebabkan peningkatan
permeabilitas $as+ular, gangguan sintesis nitric oxyde (N=) dan perubahan
aliran darah.#,,
+. 9likosilasi non en@imatik
"ondisi hiperglikemia yang berlangsung lama akan menyebabkan
teradinya proses glikosilasi protein dengan hasil akhir terbentuknya advanced
glycosilated end products (%9Bs) dimana %9Bs sangat toksik dan merusak
protein tubuh, termasuk sel saraf. 9likosilasi dari protein saraf ini akan
menyebabkan terbentuknya glycosilated myelin yang mempunyai reseptor
spesifik dan akan difagositosis oleh makrofag. &erangan sel-sel makrofag
tersebut akan menyebabkan hilangnya mielin pada saraf tepi, dengan akibat
teradinya gangguan fungsi sel saraf tersebut.
. aktor %utoimun
Peran antibodi berperan dalam mekanisme patogenesis neuropati diabetik
adalah adanya antineural antibodies pada serum sebagian penyandang DM.
%utoantibodi yang beredar ini se+ara langsung dapat merusak struktur saraf
motorik dan sensorik yang bisa dideteksi dengan immunofloresens indirek.
Neuropati autoimun bisa teradi karena perubahan imunogenik dari sel endotel
kapiler.#
. PeranNerve Growth Factor (N9)
N9 berupa protein yang memberi dukungan besar terhadap serabut saraf
dan neuron simpatis. Pada pasien dengan DM teradi penurunan N9 sehingga
transport aksonal yang retrograde (dari organ target menuu badan sel) terganggu.
Penurunan kadar N9 pada kulit pasien DM berkorelasi positif dengan adanya
geala a'alsmall fibers sensory neuropathy.#
8
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
9/24
9ambar 1. Diambil dari C
2.) Mani%estasi $linik
9
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
10/24
9eala tergantung dari tipe neuropati dan tergantung dari saraf mana yang terkena.
9eala biasanya tidak terlalu kelihatan pada a'alnya, dan biasanya geala karena kerusakan
saraf baru terlihat beberapa tahun kemudian. 9eala dapat meliputi sistem saraf sensorik,
motorik dan otonom. Pada beberapa orang dengan neuropati fokal, onset nyerinya dapat tiba-
tiba dan berat.
9eala neuropati perifer antara lain 8,
- Rasa tebal atau kurang merasakan nyeri atau suhu
- Rasa seperti kesemutan, seperti terbakar atau seperti ditusuk-tusuk
- Nyeri yang taam terasa di ari kaki, kaki, tungkai, tangan, lengan dan ari tangan
- "ehilangan keseimbangan dan koordinasi
- Menge+ilnya otot-otot kaki dan tangan
- Rasa tebal, kesemutan atau nyeri di telapak kaki, kaki, tangan, telapak tangan dan
ari-ari
- 9angguan pen+ernaan seperti mual, muntah
- Masalah miksi (inkontinensia urin)
- Disfungsi ereksi
- Disesthesia (penurunan atau hilangnya sensibilitas ke tubuh)
10
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
11/24
2.* $lasi%ikasi Neur&ati Dia+etika
1. &imetris
a. Distal sensory polineuropati
/entuk ini paling banyak diumpai dengan geala-geala yang sifatnya simetris
dan berlangsung kronis. Pada permulaan biasanya gangguan pada serabut-serabut halus
(small fiber) ditemukan geala sensibilitas, dapat berupa parestesi, rasa tebal, rasa nyeri,
rasa panas seperti terbakar dan rasa keram pada bagian distal tungkai.
ipalgesia!analgesia dapat berupa sarung tangan atau kaos kaki (glove and stocking)
dan kondisi seperti ini memudahkan teradinya trauma!ulkus pada kaki, keluhan ini
menalar ke bagian tungkai dan ari kaki dan makin buruk saat malam hari.1
Degenerasi serabut-serabut kasar (large fiber) menyebabkan gangguan
proprioseptif seperti berkurangnya rasa $ibrasi!gangguan rasa posisi dapat pula
ditemukan, kadang-kadang ataksia dapat diumpai. 4ebih auh bisa pula timbul kelainan
motorik seperti atrofi, refleks tendo menurun sampai menghilang pada bagian distal dari
ekstremitas.1#
Refleks %+hilles tidak ada dan kadang-kadang refleks patella uga tidak terdapat
refleks. ilangnya refleks tersebut dapat menyebabkan perubahan +ara beralan dan
dapat teradi deformitas pada kaki seperti hammertoes. 5erdapat kelemahan otot, tetapi
pada beberapa pasien distal sensory neuropathy dikombinasi dengan kelemahan pada
bagian pro6imal. &elain itu, uga ditemukan ataksia dan atoni dari kandung kemih.1#
11
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
12/24
9ambar #. Neuropati1#
Sumber !inik "# $asellini $# Nevoret %!& 'iabetic Neuropathies& (disi 'ecember )*++&
'iunduh dari http,,www&endotext&org,diabetes,diabetes-+,diabetes-+&htm#. /uni )*+0
b. Neuropati otonom
Pada neuropati otonom, meliputi kombinasi dari disfungsi pupil dan
lakrimal, refle6 $as+ular, diare no+turnal yang disebabkan kerusakan pada
esophagus dapat menyebabkan kesukaran menelan sedangkan kerusakan pada
usus menyebabkan konstipasi bergantian dengan diare yang sering dan tak
terkontrol terutama pada malam hari dan karena hal ini dapat menyebabkan
turunnya berat badan., atonik pada traktus gastrointestinal (gastroparesis), dan
dilatasi kandung kemih, impotensi seksual, dan hipotensi postural. ipotensi
12
http://www.endotext.org/diabetes/diabetes31/diabetes31.htmhttp://www.endotext.org/diabetes/diabetes31/diabetes31.htmhttp://www.endotext.org/diabetes/diabetes31/diabetes31.htm -
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
13/24
postural disebabkan karena kerusakan saraf di system kardio$askuler sehingga
menganggu kemampuan badan untuk mengatur tekanan darah dan denyut antung
sehingga tekanan darah dapat turun dengan mendadak setelah duduk atau berdiri
dan dapat menyebabkan penderita pingsan.,1
0enis neuropati ini mengenai saraf yang mengontrol antung, mengurus
tekanan darah dan mengatur gula darah. 0uga mengenai organ dalam yang
menyebabkan gangguan pada pen+ernaan, pernapasan, miksi, respons seksual dan
penglihatan. Manifestasi gangguan saraf otonom berupa hiperhidrosis, diare
noktural, atoni kandung kemih.,1
+. Simetric proximal lower limb motor neuropathy(amyotrophy)
Menurut %sbury, pro6imal neuropati merupakan $ariasi diabetik
radikulopati, yakni kelemahan pada otot dari pelvic girdle yang teradi se+ara
pelan-pelan dalam beberapa hari atau minggu. 9eala a'al berupa timbulnya rasa
nyeri seakan-akan ditusuk pisau di daerah lumbosakral dan meluas ke paha se+ara
simetris bilateral. 4ebih auh bisa timbul kelemahan otot femoral sampai atrofi
sehingga penderita kalau alan sering atuh.1
/isa pula geala-geala timbul asimetri yang dikenal dengan asimetrik !
Efocal peripheral neuropathyF. %danya atrofi ini menyebabkan keadaan ini
disebut pula sebagai Ediabetic amyotrophyF oleh karena ada anggapan bah'a lesi
terdapat pada kornu anterior. %da pula yang menyebut sebagai femoral
neuropathy atau sa+ral ple6opathy.1
/iasanya pro6imal neuropathy diumpai pada penderita diabetes yang
berumur * tahun ke atas, dimana terdapat penurunan berat badan yang menyolok
dan gangguan metabolik yang hebat. =tot yang sering diserang ialah kuadri+eps
femoris, ileopsoas dan abduktur paha. 4aki-laki lebih banyak diumpai daripada
perempuan dan diumpai pada penderita dengan kontrol gula yang elek. Prognosa
baik bila gangguan metabolik dikoreksi pada 'aktunya.1
13
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
14/24
#. %simetris
a. Aranial Mononeuropati
"elainan pada +ranial mononeuropati ini disebabkan karena pada a'alnya
teradi iskemik yang didapatkan pada degenerasi 7allerian dan pada degenerasi
aksonal dimana teradi dying back type neuropati.1
5eradinya diabetik oftalmoplegia biasa sering teradi. 5eradi kerusakan pada
N.;;;, N.;< dan N.
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
15/24
diabetik sensori. ;ni disebabkan karena adanya patofisologi dari neuropatik diabetik
itu sendiri, seperti glikolisis, alur poliol dan lain-lain. A5& ini disebabkan karena
gula darah yang tinggi sehingga protein di tendon menadi glikosilasi, glukosa
menempel pada protein tendo sehingga menginflamasi tendo dan tendo adi
berkurang gerakannya.,1
2., Pe'eriksaan
Pemeriksaan pada neuropati diabetik yaitu pemeriksaan fisik, dimana diperiksa
tekanan darah, denyut antung, kekuatan otot, refleks, dan raba halus. Pemeriksaan
kaki yang komprehensif yaitu dengan +ara memeriksa kulit, apakah ada luka atau
tidak.
Pemeriksaan penunang 8
a. Pemeriksaan 4aboratorium
Periksa laboratorium untuk mengetahui apakah gula darah dan b%1+
pada diabetes tidak terkontrol dengan baik atau yang belum diketahui.
b. Pemeriksaan ;maging
A5 mielogram adalah suatu pemeriksaan alternati$e untuk menyingkirkan lesi
kompresi dan keadaan patologis lain di kanalis spinalis pada
radikulopleksopati lumbosakral dan neuropati torakoabdominal.
MR; digunakan untuk menyingkirkan aneurisma intra+ranial, lesi kompresi
dan infark pada kelumpuhan n.okulomotorius
+. Blektromiografi (BM9)
"& motorik dimonitor dengan amplitude dari AM%P ($omponed
%uscle2ction Potensials) atau diukur ke+epatan hantar saraf motoriknya.
"elainan hantar saraf menggambarkan kehilangan serabut saraf yangbermielin yang berdiameter besar dan biasanya tungkai lebih sering terkena
dibandingkan lengan. al ini men+erminkan degenerasi serabut saraf
berdiameter besar, yang tergantung dari panangnya saraf.
15
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
16/24
"& motorik tak boleh menurun lebih dari * dibandingkan dengan nilai
rata-rata normal
"elainan pada ke+epatan hantar sensorimotorik dapat ditemukan pada pasien
diabetes, 'alaupun se+ara klinis belum ada geala polineuropati distal simetris.
%bnormalitas ke+epatan hantar saraf umumnya ditemukan di saraf sensorik (N.suralis,
N.peroneus dan N.medianus)
BM9 menunukkan bagaimana respons otot terhadap signal elektris yang
ditransmisi oleh saraf dan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan "&.
Pemeriksaan BM9 pada otot-otot distal pada ekstremitas ba'ah menunukkan adanya
dener$asi dalam bentuk P&7 (positive sharp waves) dan fibrilasi (spontaneous
discharges). Perubahan re-iner$asi seperti unit potensial yang mempunyai amplitude
tinggi, duration yang panang men+erminkan adanya suatu gangguan yang kronis.
"elainan pada otot-otot paraspinal dengan pemeriksaan dengan arum menunukkan
spontaneous dis+harges, yang ditemukan se+ara bilateral dan menunukkan suatu
poliradikulopati.
2.- Penegahan
1. Pemeriksaan berkala untuk glukosa darah
#. Pengendalian 9lukosa Darah
al yang pertama dapat dilakukan adalah pengendalian glukosa darah dan
monitor b%1+ sse+ara berkala dan diaga kadar b%1+ agar dipertahankan
diba'ah 3. Di samping itu pengendalian fa+tor metaboli+ lain seperti
hemoglobin, albumin, dan lipid sebagai komponen tak terpisahkan uga perlu
dilakukan.#
. Diet dan olahraga teratur
16
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
17/24
2./ Penatalaksanaan
Non medika mentosa
a. oot ygiene
Penderita neuropati harus memperhatikan dan mera'at kakinya
dengan seksama. ilangnya perasaan di kaki, bila ada le+et dan luka yang
tidak diketahui dapat menadi suatu ulkus atau mengalami infeksi. 9angguan
dalam sirkulasi darah uga akan meningkatkan resiko teradinya ulkus pada
kaki.
"arena hal itu, pera'atan kaki harus dilakukan se+ara benar dan hati-
hati untuk men+egah teradinya amputasi. Aaranya adalah 8
- "aki harus dibersihkan setiap hari dengan menggunakan air hangat. arus
dihindari pembasahan kaki yang berlebihan dan harus menggunakan
handuk yang lembut dan kaki dikeringkan se+ara hati-hati terutama
diantara ari-ari kaki.- "aki dan ari kaki harus diperiksa setiap hari dengan men+ari apakah ada
luka, kemerahan, pembengkakan.
- arus selalu memakai sepatu atau sandal untuk melindungi kaki angan
sampai luka dan kulit harus di+egah agar angan sampai teradi iritasi.
- Pemakaian sepatu yang +o+ok dan harus diperhatikan bagian dalamnya
agar supaya tidak ada uung-uungnya yang taam dan dapat melukai kaki.
b. Diet agar men+apai berat badan ideal
+. isioterapi- 5BN& (5rans+utaneus Ble+tri+al Ner$e &timulation) adalah stimulasi
listrik yang digunakan untuk menghilangkan nyeri, yang digunakan
frekuensi rendah untuk menyembuhkan kaku, mobilisasi, menghilangkan
nyeri neuropatik, menurunkan edema dan memperbaiki ulkus pada kaki.
- Program e6er+ise, dapat men+egah teradinya kontraktur, spasme otot dan
atrofi otot. Dapat melakukan olahraga seperti berenang dan sepeda.
Medika M entosa
17
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
18/24
Pengobatan sebaiknya diberikan untuk memperbaiki neuropati atau
berlanutnya komplikasi dari DM. 4angkah pertama yang dapat dilakukan adalah
kontrol glikemik dimana dengan upaya menurunkan gula darah ke le$el yang
normal untuk men+egah kerusakan yang lebih lanut? diperlukan monitoring gula
darah, pengaturan diet dan e6er+ise. "ontrol gula darah yang ketat bisa
menurunkan resiko neuropati 2 dalam * tahun.#
5erapi kausatif 8
%ldose reduktase inhibitor
9olongan aldose redu+tase inhibitor, yang berfungsi
menghambat penimbunan sorbitol dan fruktosa, dengan +ara
memblok peme+ahan glukosa yang spesifik melalui alur poliol.
Diberikan tolrestat # mg!hari.,1
%sam alfa lipoik (%4%)
Merupakan @at antioksidan yang sangat kuat. Dapat
meningkatkan fungsi endotel $askuler. %4% merupakan
antioksidan en@imatik yang penting yaitu glutation yang
berfungsi uga sebagai antihiperglikemik sehingga dapat
menurunkan glukosa sampai * bila diberikan dalam dosis
1# mg i$ per hari. %4% uga dapat menurunkan gly+osylated
hemoglobin melalui penurunan gula darah.,1
;munoglobulin (;
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
19/24
deposition dan neutralisasi sitokin. 5ersedia dalam larutan * dan
1 dan bubuk #,* g, * g, 1 g dan 1# g untuk ineksi. Bfek
samping yang dapat timbul adalah mialgia, takikardi, sakit
kepala, nausea dan hipotensi.1
5erapi yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri yaitu 8
N&%;D
Menghambat en@im siklooksigenase sehingga kon$ersi asam
arakhidonat menadi P99# menadi terganggu. Bn@im
siklooksigenase terdapat dalam # isoform disebut A=G-1 dan A=G-
#. /erfungsi sebagai antiinflamasi. =bat yang diberkan berupa
ibuprofen 2 mg 6!hari, sulinda+ # mg #6!hari. Bfek samping
yang sering adalah tukak lambung yang kadang disertai anemia
karena perdarahan lambung.1,1
%ntidepresan 5risiklik (5A%)
%nti-depresan memiliki efek memblok reuptake dari
serotonin dan norepinefrin di &&P, sehingga meningkatkan aktifitas
dari system modulasi nyeri endogen.
Mekanisme kera anti depresan trisiklik (5A%) terutama
mampu memodulasi transmisi dari serotonin dan norepinefrin (NB).
%nti depresan trisiklik menghambat pengambilan kembali serotonin
(*-5) dan noradrenalin oleh reseptor presineptik. Disamping itu,
anti depresan trisiklik uga menurunkan umlah reseptor *-5
(autoreseptor), sehingga se+ara keseluruhan mampu meningkatkan
konsentrasi *-5 di+elah sinaptik. ambatan reuptake norepinefrin
uga meningkatkan konsentrasi norepinefrin di+elah sinaptik.
Peningkatan konsentrasi norepinefrin di+elah sinaptik menyebabkan
19
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
20/24
penurunan umlah reseptor adrenalin beta yang akan mengurangi
akti$itas adenilsiklasi. &ehingga akan menyebabkan nyeri berkurang.
5A% meliputi imipiramine, amitriptilin, dan nortriptilin.
=bat-obatan ini efektif untuk menurukan nyeri tetapi dapat
menimbulkan efek samping berupa dose-dependent. &alah satu efek
samping 5A% yaitu bersifat toksik. Ditandai dengan hiperpireksia,
hipertensi, kon$ulsi dan koma. Pada kera+unan dapat menimbulkan
gangguan konduksi antung dan aritmia. Pada dosis yang rendah
dapat digunakan untuk neuropati, kera+unan arang untuk dosis
rendah. Hang lebih sering digunakan adalah amitriptilin. %mitriptilin
tersedia dalam bentuk tablet 1 mg dan #* mg, dan dalam bentuk
larutan suntik 1 mg!1m4. Dosis permulaan 3* mg sehari.1,1
Serotonin3norepinefrin reuptake inhibitors(&&NR;)
&&NR; yaitu dulo6etine disetuui untuk pengobatan neuropati
diabetik, dan uga $enlafa6ine uga dapat digunakan. Dengan
menargetan serotonin dan norepinefrin, obat ini dapat mengobati
nyeri yang timbul karena neuropati diabetik dan uga mengobati
depresi ika ada.
Dulo6etine diindikasikan untuk penanganan nyeri neuropatik
yang berhubungan dengan ND, 'alaupun mekanisme keranya
dalam mengurangi nyeri belum sepenuhnya dipahami. al ini
mungkin berhubungan dengan kemampuannya untuk meningkatkan
akti$itas norepinephrin dan *-5 pada sistem saraf pusat, dulo6etine
umumnya dapat ditoleransi dengan baik, dosis yang dianurkan yaitu
dulo6etine diberikan sekali sehari dengan dosis 2 mg, 'alaupun
pada dosis 1# mg!hari menunukkan keamanan dan
keefektifannya.1#,1
Antiepileptic drugs (AED)
20
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
21/24
Pemanangan dari saraf A nosiseptor dapat menyebabkan
pengeluaran glutamate yang bekera pada reseptor N-Methyl-D-
%spartate (NMD%) di medulla spinalis. %kti$asi dari reseptor
NMD% menyebabkan neuron pada medulla spinalis menadi lebih
responsi$e, yang mengakibatkan sensitisasi sentral. Pengaktifan itu
dapat mengakibatkan sel merespon terhadap nyeri. Maka dari itu,
anti epilepsy dapat digunakan untuk menghilangkan nyeri pada
neuropati karena salah satu kera antiepilepsi adalah penurunan
ekstimasi glutamate melalui blok reseptor NMD%.1,1
%BD, khususnya gabapentin dan pregabalin adalah first line
pengobatan pada neuropati. 9abapentin dibandingkan amitriptilindari segi efek dan efek samping lebih minimal. Bfek samping yang
dapat mun+ul adalah sedasi.1#,1 9abapentin merupakan suatu analog
9%/% yang berperan dalam metabolism 9%/%. 9abapentin
menghambat degradasi 9%/%, yaitu dengan mempengaruhi re3
uptake. Dosis gabapentin (de'asa dan anak I 1# tahun) adalah -
1C mg!hari. Bfek sampingnya berupa ata6ia, pusing, sakit kepala,
somnolen dan tremor.1,1
Pregabalin diindikasikan pada penanganan nyeri neuropatik
untuk ND dan uga PN. Mekanisme kera dari pregabalin diyakini
sama dengan gabapentin. Pregabalin# memblok Aa#J masuk pada
uung saraf dan mengurangi pelepasan neurotransmitter. Pada
penderita ND yang nyeri, dosis maksimum yang direkomendasikan
dari pregabalin adalah 1 mg tiga kali sehari (mg!hari). Pada
pasien dengan creatinin clearance K 2 ml!min, dosis seharusnya
mulai pada * mg tiga kali sehari (1*mg!hari) dan dapat
ditingkatkan hingga mg!hari dalam 1 minggu berdasarkan
keampuhan dan daya toleransi dari penderita.1,1
21
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
22/24
=bat anti-epilepsy (%BD) memiliki kemampuan mengurangi
eksitabilitas membran dan menekan teradinya impuls saraf
abnormal pada neuron. al ini terutama berperan menekan proses
yang teradi pada sensitisasi, sehingga sering digunakan pada nyeri
neuropatik.1,1
5erapi tambahan 8
Metilkobalamin
Merupakan satu-satunya deri$ate aktif dari $itamin /1#
yang mempunyai efek merangsang proteosintesis sel-sel &+h'ann
dan dengan alan transmetilasi dapat menyebabkan mielogenesis
dan regenerasi akson saraf dan memperbaiki transmisi sinaps.
Mempromosi sintesa fosfatidilkolin yang memperbaiki akti$itas
Na-"-%5Pase. Dengan alan transmetilasi dapat menyebabkan
mielogenesis dan menstimulasi regenerasi akson saraf dan
memperbaiki transmisi pada saraf. Dosis 6#* ug
metilkobalamin.1,1
BAB III
PENUTUP
22
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
23/24
$E#IMPULAN
Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi kronik DM dengan pre$alensi dan
manifestasi klinis amat ber$ariasi. Dari beberapa fa+tor teradinya DM yang berperan pada
mekanisme patogenik neuropati diabetik, hiperglikemia berkepanangan sebagai komponen
fa+tor metaboli+ merupakan dasar utama pathogenesis neuropati diabetik.
=leh karena itu, dalam pen+egahan dan pengelolaan neuropati diabetik pada pasien DM,
yang penting ialah diagnosis diikuti pengendalian glukosa darah dan pera'atan kaki sebaik-
baiknya. 0uga perlu diperhatikan pengobatan yang diterapkan dalam upaya penyembuhan.
Da%tar Pustaka
1. Aor'in B0. /uku &aku Patofisiologi. 0akarta 8 B9A? #.h.23
23
-
7/24/2019 253368341-NEUROPATI-DIABETIKA
24/24
#. &ubekti ;. /uku %ar ;lmu Penyakit Dalam. 0ilid ;;; Bdisi ;;? #2.h.13#-, #-
24
http://eprints.undip.ac.id/30687/3/Bab_2.pdfhttp://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/neuropathies/neuropathies.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/15006/1/2005FK4175.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30881/4/Chapter%20II.pdfhttp://www.scribd.com/doc/76941741/NEUROPATI-DIABETIKhttp://www.scribd.com/doc/76941741/NEUROPATI-DIABETIKhttp://www.endotext.org/diabetes/diabetes31/diabetes31.htmhttp://www.answers.com/topic/diabetic-neuropathyhttp://eprints.undip.ac.id/30687/3/Bab_2.pdfhttp://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/neuropathies/neuropathies.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/15006/1/2005FK4175.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30881/4/Chapter%20II.pdfhttp://www.scribd.com/doc/76941741/NEUROPATI-DIABETIKhttp://www.scribd.com/doc/76941741/NEUROPATI-DIABETIKhttp://www.endotext.org/diabetes/diabetes31/diabetes31.htmhttp://www.answers.com/topic/diabetic-neuropathy