3.evaporasi

download 3.evaporasi

of 9

description

process

Transcript of 3.evaporasi

  • EVAPORASI

    tujuan

    menghilangkan air dari larutan

    Menghilangkan uap dari boiling liquid

    sehingga hanya tinggal konsentrat

    Contoh

    produksi gula, susu,orange juice

    Proses menghasilkan air minum dari air laut

  • Faktor yg mempengaruhi pemilihan

    1. konsentrasi liquid :

    Umpan masuk cukup encer viskositas

    rendah koefisien heat transfer jadi tinggi

    Setelah melewati evaporasi, larutan menjadi

    lebih terkonsentrasi viscous koefisien PP

    jadi turun

    Butuh sirkulasi agar koefisien PP jadi tidak

    terlalu turun

    2. solubility :

    jika larutan di

    panaskan dan

    konsentrasi solut

    atau garam

    meningkat,

    solubility limit

    terlampaui kristal

    terbentuk

  • 3. sensitivitas thd suhu :

    banyak produk sangat sensitif thd suhu dan akan terurai pada suhu tinggi

    Derajat degradasi fungsi suhu dan waktu

    4.foaming atau frothing :

    beberapa produk spt larutan soda, asam akan membentuk foam atau froth

    selama pemanasan. Foam ini akan menguap

    5. P dan T:

    T boil adalah fs P. P>> maka T >>

    Semakin banyak komponen yg menguap maka T boil akan meningkat

    Agar T tetap rendah utk material heat sensitif maka operasi dilakukan di

    bawah 1 atm

    6. pembentukan kerak dan material konstruksi :

    akibat peruraian produk atau penurunan

    solubilitas overall heat transfer koefisien

    menurun evaporator harus di bersihkan

    Material evaporator harus tahan korosi

  • Jenis Evaporator

    Prinsip:

    Larutan dipanaskan utk menguapkan pelarut,

    yg biasanya air.

    Panas umumnya disediakan oleh steam

    Jenis2peralatan yg digunakan, tgt pd

    konfigurasi permukaan heat transfer dan alat

    yg digunakan utk mensirkulasi liquid

    1. Open kettle or pan

    Bentuk yg paling sederhana

    Panas disupply oleh steam dalam jacket

    atau coil yg dicelupkan ke liquid

    Pd bbrp kasus, kettle dipanaskan langsung

    Murah dan simple, namun efisiensi panas

    jelek

    2. Horizontal tube natural circulation

    evaporator:

    Bundle heating tubes = bundle di HE.

    Steam masuk ke tubes kmd berkondesasi.

    Kondensat steam kemudian meninggalkan

    ujung tubes. Boiling liquid solution

    melingkupi tubes. Vapor meninggalkan

    permukaan liquid dan keluar di bagian

    atas.

    Murah, digunakan utk nonviscous liquid

    dg koef PP tinggi dan liquid tidak

    mengakibatkan deposit

    Circulasi liquidnya nya jelek

    Dapat digunakan utk operasi kontinyu

  • 3. Vertical type natural circulation evaporator (b)

    Digunakan tubes vertical, liquid ada di dalam tubes

    dan steam mengembun di luar tubes

    Karena pendidihan dan menurunnya densitas, liquid

    naik dalam tabung melalui sirkulasi natural dan

    mengalir turun melalui downcomer

    Tidak digunakan utk viscous liquid

    Banyak digunakan di pabrik gula, garam

    4. long tube vertical type evaporator

    Liquid di dalam tubes dan pembentukan gelembung

    uap di dlam tubes menyebabkan pumping action yg

    memberikan kecepatan liquid yg cukup besar

    Umumnya liquid melewati tubes hanya sekali dan tdk

    disirkulasi lagi. Waktu kontaknya singkat

    Sering digunakan dii pabrik susu

    5.Forced circulation type evaporator

    dipompa sehingga menyebabkan sirkulasi paksa dr liquid

    dalam tubes Liquid film heat transfet coeff dapat

    ditingkatkan

    Digunakan utk viscous liquid

    6 open pan solar evaporator:

    Berupa pemanasan dg matahari

    Contoh pembuatan garam

  • Cara kerja evaporator

    Single effect evaporator

    Umpan masuk pd T

    F

    dan saturated

    steam pada T

    s

    masuk ke heat

    exchange section

    Condensed steam keluar sebagai

    condensat

    Karena larutan dalam evaporator

    diasumsikan sangat tercampur,

    concentrated product dan solution

    dalam evaporator punya komposisi

    dan T1 yg sama. T1 adl boiling point

    larutan

    P1 adalah tekanan uap larutan pada

    T1

    Digunakan saat kapasitas yg

    dibutuhkan hanya sedikit dan cost

    steamnya murah

    Forward feed multiple effect evaporator

    Single effect boros energy karena

    panas latent uap yg dikeluarkan,

    tidak dimanfaatkan lagi

    Evaporator 1 bekerja pada suhu

    cukup tinggi sehingga uap dari

    evaporator 1 akan berperan sebagai

    heating medium di evaporator ke

    dua dst nya

    Ditinjau dari segi steam economy (

    kg vapor evaporated/kg steam used)

    maka akan tinggi

    Fresh feed masuk ke evaporator

    pertama kmd akan mengalir ke next

    evaporator ssi dengan arah aliran

    uap. Metode ini digunakan jika feed

    nya panas atau jika final

    concentrated product rusak pada

    suhu tinggi.

    Boiling temp akan turun dari

    evaporator 1 dst nya. Demikian juga

    tekanannya

  • Backward feed multiple

    effect evaporator

    Fresh feed masuk di

    evaporator terakhir

    sedang concentrated

    product keluar di

    evaporator pertama

    Sangat bermanfaat

    apabila fresh feed nya

    dingin

    Butuh pompa karena

    liquid mengalir dr

    tekanan rendah ke tinggi

    Juga digunakan jika

    concentrated

    productnya sangat

    viscous

    Parallel feed multiple effect evaporator

    Pengambilan concentrated product di tiap

    evaporator

    Uap dari masing2 evaporator di gunakan utk

    memanaskan evaporator berikutnya

    Terutama dipakai jika umpan hampir saturated

    dan solid crystal merupakan productnya

  • Overall heat tranfer coefficient dalam

    evaporator

    Merupakan fungsi

    koefisien uap,

    bahan dinding

    logam, resistansi

    kerak, koefisien

    film liquid

    Perhitungan dalam single effect

    evaporator

    Umpan F dengan fraksi massa solid

    x

    F

    , suhu T

    F

    , entalpi h

    F

    Liquid dengan laju L, fraksi massa

    x

    L

    , suhu T

    L

    , entalpi h

    L

    Uap dg laju V dianggap sebagai

    pure solvent dengan fraksi massa

    solid y

    V

    = 0, suhu T

    1

    dan entalpi H

    V

    Saturated steam yg masuk dengan

    laju S, suhu T

    S

    dan entalpy Hs

    Condensed steam yg keluar dr

    evaporator dg laju S, diasumsikan

    pada suhu Ts (suhu saturasi) dan

    entalpi hs

    Artinya steam hanya

    menyumbangkan panas laten

    sebesar

    = Hs-hs

  • Karena NM diasumsikan steady state maka

    Massa input = massa output

    F=L+V

    NM komponen

    F.x

    F

    =L.x

    L

    NP asumsi tdk ada heat loss krn radoasi dan konveksi maka

    Panas input = panas output

    Panas di Feed + panas di steam=panas di concentrated liquid+panas di vapor+ panas di condensed

    steam

    F.h

    F

    + S.h

    S

    =L.h

    L

    +V.h

    v

    +S.H

    s

    Sustitusi latent heat

    F.h

    F

    +S .=L.h

    L

    +V.H

    V

    Panas yg ditransfer dalam evaporator (q) =

    Q = S(Hs-hs)=S

    Harga dapat dicari pd appendix 2

    Nilai entalpi feed dan produk seringkali tidak ada, sehingga diperlukan pendekatan2 sbb :

    1. latent heat evaporation 1 kg air dari larutan encer dapat diperoleh dari steam table menggunakan

    suhu boiling larutan T1

    2. jika CpF dan CpL diketahui maka dapat digunakan utk menghitung entalpi

    LATIHAN

    Single effect evaporator dg umpan 9072

    kg/h,konsentrasi umpan 1 %wt, bersuhu 311 K.

    konsentrat diharapkan memilki konsentrasi 1,5 %wt.

    uap di evaporator bertekanan 101,325 kPa dan

    steam masuk pada kondisi jenuh dengan tekanan

    143,3 kPa. Overall koefisiean PP (U) = 1704 W/m2.K.

    Hitung jumlah uap dan liquid yg dihasilkan serta luas

    PP yg dibutuhkan, jika diasumsikan larutan dalam

    evaporator sangat encer sehingga suhu boiling

    dianggap sama dengan boiling point air.