4. MTK.docx

download 4. MTK.docx

of 11

Transcript of 4. MTK.docx

BEDAH KISI-KISIUJI KOMPETENSI GURU SDTAHUN 2015(KELAS RENDAH)Oleh : AKHMAD RODHI, M.Pd**) Guru SDN Sumurjalak III Kec. PlumpangKOMPETENSI UTAMA : PROFESIONAL (MATEMATIKA)NoKompetensi GuruIndikatorPenjelasan

20.7 Menguasai pengetahuan konseptual dan Prosedural serta keterkai-tan keduanya dalamkonteks materi aritmatika,aljabar, geometri, trigonometri,pengukuran, statistika, danlogika matematika.20.7.2 Menentukan hasil operasi hitung campuran yang melibatkan tiga atau lebih pada bilangan bulat.Beberapa peraturan yang harus kita perhatikan antara lain sebagai berikut :(1) Kerjakan terlebih dahulu pengerjaan hitung dalam kurung; (2) Perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu daripada penjumlahan dan pengurangan. (3). Apabila ada dua pengerjaan hitung dengan derajat sama (penjumlahan dan pengurangan, serta perkalian dan pembagian) maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah yang berada di sebelah kiri. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada bilangan bulat memiliki beberapa ketentuan yang harus kita perhatikan diantaranya adalah sebagai berikut :No.Pengerjan HitungPenjelasanContoh Soal

1.Penjumlahan

+ + + = +Hasil positif2 + 3 = 5

+ + - = -/+Hasil positif jika bilangan pertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua, dan hasil negatif jika angka pertama lebih kecil dari bilangan kedua6 + (-5) = 18 + (-10) = -2

- + + = -/+Hasil negatif jika bilangan pertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua dan hasil positif jika bilangan pertama lebih angkanya lebih kecil dari bilangan kedua-8 + 3 = -58 + (-3) = 5

- + - = -Hasil negatif-7 + (-5) = -12

2.Pengurangan

+ - + = -/+Hasil positif jika angka pertama lebih besar dari angka kedua, hasil negative jika bilangan pertama lebih kecil dari bilangan kedua9 4 = 54 9 = -5

+ - (-) = +Hasil positif karena pada pengurangan berlaku aturan pengurangan dengan bilangan negatif = penjumlahan dengan lawannya12 (-10) = 22

- - + = -/+Hasil negatif jika bilangan pertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua, dan hasil positif jika bilangan pertama angkanya lebih kecil dari bilangan kedua-9 7 = -2-7 9 = 2

- - (-) = -/+Hasil negatif jika bilangan pertama angkanya lebih besar dari bilangan kedua, dan hasil positif jika bilangan pertama angkanya lebih kecil dari bilangan kedua-6 (-4) =-6 + 4 = -2-4 (-6) = -4 + 6 = 2

3.Perkalian dan Pembagian

PerkalianContohPembagianContoh

+ x + = +5 x 6 = 30+ : + = +30 : 6 = 5

+ x - = -5 x (-6) = -30+ : (-) = -30 : (-6) = -5

- x + = --5 x 6 = -30- : + = --30 : 6 = -5

- x (-) = +-5 x (-6) = 30- : (-) = +-30 : (-5) = 6

20.7.3 Memprediksi pola-pola bilangan sederhanaMenentukan suku ke-n dengan menggunakan rumus Un.Contoh-contoh barisan bilangan khusus antara lain :Barisan Bilangan Asli: 1, 2, 3, 4, Rumus suku ke-n adalahUn= nSuku ke-10 adalah U10= 10

Barisan Bilangan Genap: 2, 4, 6, 8, Rumus suku ke-n adalahUn= 2nSuku ke-20 adalah U20= 2 x 20 = 40Barisan Bilangan Ganjil: 1, 3, 5, 7, Rumus suku ke-n adalahUn= 2n 1Suku ke-15 adalah U15= 2 x 15 1 = 29

Barisan Bilangan Kuadrat / persegi: 1, 4, 9, 16, Rumus suku ke-n adalahUn= n2Suku ke-12 adalah U12= 122= 144

Barisan bilangan juga dapat diperoleh dari pengembangan pola yang teratur, contoh :Barisan Bilangan Persegi Panjang: 2, 6, 12, 20,

20.7.4 Menunjukkan gambar peragaan operasi dua bilangan (tambah atau kurang) hingga diperoleh hasil berupa bilangantertentu.PENGAJARAN AWAL PENJUMLAHANPengajaran awal penjumlahan dilakukan di kelas I/1 setelah pengajaran bilangan 1 s.d. 5. Langkah-langkah pembelajarannya mengikuti teori Brunner dari kongkrit, semi kongkrit, dan terakhir abstrak.1. Anactive (kongkrit) Peragaan menggunakan benda-benda kongkrit yang ada di kelas seperti kapur, buku tulis, pensil, dan penggaris. Peragaannya melalui kegiatan bermain peran oleh siswa atas arahan guru. Peran yang dimainkan adalah kata-kata kunci untuk penjumlahan seperti misalnya digabung, diberi lagi, minta lagi, dan lain-lain. Persiapan guru berupa pengumpulan benda-benda kongkrit dan daftar kata-kata kunci yang akan dimain perankan, seperti misalnya Benda-benda kongkritKata-kata kunci

1.Kapur 2. Buku tulis 3. Pensil 4. Penggaris1. digabung 2. dikumpulkan menjadi satu 3. dijadikan satu 4. diberi lagi 5. membeli lagi 6. minta lagi 7. makan lagi dan lain-lain

Setiap kata-kata kunci harus dimainperankan oleh siswa dalam bentuk bermain atas arahan guru dan siswa yang lain diminta memperhatikan. Antara benda-benda kongkrit dan kata-kata kunci yang sudah disiapkan guru dapat divariasikan pemasangannya sehingga peragaan bermain peran dapat banyak dan bervariasi. Tujuannya adalah agar makna dan maksud dari bermain peran itu dapat ditangkap secara jelas oleh siswa sehingga siswa sudah terbiasa dengan soal cerita sebelum bentuk formal berupa simbol dan lambang secara matematika diberikan. Inilah yang dikatakan pembelajaran secara kontekstual di kelas I.2. Econic (semi kongkrit) Bentuk semi kongkrit peragaan penjumlahan adalah melalui peragaan di papan flanel dengan menempelkan tiga tempat pengumpulan benda.

Kumpulan pertama dan kedua masing-masing diisi misalnya tiga buah dan dua buah, sehingga tampak

Tanyakan kepada siswa isinya berapa, setelah dijawab tiga dan dua guru kemudian menulis di papan tulis 3 2 Guru kemudian meminta memindahkan isi bedna pada kedua tempat kumpulan ke tempat yang ketiga (dijadikan satu kumpulan). Siswa yang lain diminta memperhatikan (proses pengambilannya). Peragaan yang tampak di papan flanel adalah

Guru kemudian menanyakan berapa hasilnya setelah dikumpulkan menjadi satu? Setelah dijawab lima, guru kemudian mengatakan itu artinya tiga ditambah dua sama dengan lima seraya menulis secara lengkap menjadi 3 + 2 = 5Catatan: Proses peragaan 3 + 2 = 5 menggunakan benda-benda tiruan melalui penempelan-penempelan di papan flanel seperti misalnya ayam diganti dengan gambar ayam, gajah diganti dengan gambar gajah dan sejenisnya merupakan peragaan semi kongkrit (econic).

3. Simbollic (abstrak) Tahapan abstrak adalah tahapan pengajaran yang hanya memuat angka-angka dan lambang-lambang saja seperti misalnya 1 + 2 = 3 + 1 = dan lain-lain Siswa dapat menjawabnya dengan berangan-angan atau menggunakan bantuan jari-jari tangannya. PENGAJARAN AWAL PENGURANGANPerlakuan untuk mengajarkan pengurangan secara awal dilakukan sama/mirip dengan pengajaran pada penjumlahan. Berikut adalah tabel untuk benda kongkrit dan katakata kunci pengurangan yang akan dimain perankan.

Benda-benda kongkritKata-kata kunci

1.Kapur 2. Buku tulis 3. Pensil 4. Penggaris5. balon1. dipinjam 2. diminta 3. diberikan kepada 4. diambil 5. dibuang 6. jatuh 7. disimpan 8. dijual 9. kempes 10. dan lain-lain

Benda-benda semi kongkrit(dapat ditempel di papan planel)Kata-kata kunci

Gambar ayam , Gambar kambing, Gambar kelinci, Gambar burung, dan lain-lainPergi, lari, masuk lubang, terbang, dan lain-lain

Catatan. 1. Pengajaran mulai dari tahapan kongkrit, semi kongkrit, hingga abstrak dilakukan sama seperti pada penjumlahan.2. Kata-kata kunci untuk pengurangan yang sulit diperagakan boleh dimasukkan ke soal pengayaan.

20.7.5 Menunjukkan gambar peragaan operasi dua bilangan (kali atau bagi) hingga diperoleh hasil berupa bilangantertentu.Memahami perkalian sebagai penjumlahan berulang melalui pendekatan kontekstual Pengajaran perkalian secara kontekstual yang perlu diberikan di awal pengajaran perkalian adalah melalui tempelan peraga berupa batangan-batangan yang berisi masing-masing 5 benda seperti berikut :

Perhatikan bahwa jawaban isi 2 batang = 10 dan isi 3 batang = 15 itu kemungkinan siswa yang satu dengan yang lain dapat berbeda cara berpikirnya (konstruksi dalam pikirannya). 2 batang isinya = 10 .. konstruksi I: karena membilang satu demi satu diperoleh hasil = 10. kostruksi II : 10 karena batang I = 5 di tambah batang II = 5.

3 batang isinya = 15 . konstruksi I : membilang satu-satu hasil = 15 konstruksi II : 15 karena batang I = 5 ditambah batang II = 5 dan batang III = 5 konstruksi III: 15 karena 2 batang sebelumnya isinya = 10 ditambah batang III yang isinya 5.Catatan. 1. Isian selengkapnya untuk 4 batang, 5 batang dan seterusnya hingga 10 batang dikerjakan (diteruskan) oleh siswa secara kelompok. 2. Bila ada siswa yang menanyakan bagaimana kalau nulisnya tidak panjang (maksudnya hanya menuliskan hasilnya saja) sebaiknya dijawab terserah asal hasilnya benar. 3. Setelah waktu dianggap cukup guru kemudian mengadakan konfirmasi mengenai jawaban yang diharapkan. 4. Agar siswa senang dan antusias setiap kali membacakan hasil, tanyakan siapa yang benar supaya tunjuk jari.

20.7.6 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 500 sebagai hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian ataupembagian dua buah bilangan asli lainnya dengan berbagai kemungkinan jawaban

20.7.7 Menunjukkan lambang pecahan biasa maupun pecahan campuran dan representasinya dalam bentuk gambarKegiatan mengenal konsep pecahan akan lebih berarti bila didahului dengan soal cerita yang menggunakan obyek-obyek nyata misalnya buah : apel, sawo, tomat, atau kue: cake, apem, dan lain-lain. Peraga selanjutnya dapat berupa daerah-daerah bangun datar beraturan misalnya persegi, persegipanjang, atau lingkaran yang akan sangat membantu dalam memperagakan konsep pecahan. Pecahan dapat diperagakan dengan cara melipat kertas berbentuk lingkaran atau persegi, sehingga lipatannya tepat menutupi satu sama lain. Selanjutnya bagian yang dilipat dibuka dan diarsir sesuai bagian yang dikehendaki, sehingga akan didapatkan gambar daerah yang diarsir seperti di bawah ini :

Peragaan tersebut di atas dapat dilanjutkan untuk pecahan an 1/8 an dan sebagainya, seperti gambar di bawah ini.

Selain melipat dan mengarsir pada kertas, peragaan dapat pula menggunakan pita atau tongkat yang dipotong dengan pendekatan pengukuran panjang, yang dapat pula untuk mengenalkan letak pecahan pada garis bilangan. Pita dipotong menjadi 2 bagian sama panjang untuk memperagakan pecahan 1/2

20.7.8 Membandingkan dua pecahan (lebih dari, sama dengan, kurang dari) berikut representasinya dalam bentuk gambarPada saat anak belajar membandingkan dan kemudian mengurutkan pecahan, perlu pengalaman-pengalaman sehingga menghasilkan temuan-temuan khusus. Berikut disajikan alternatif pembelajaran dari kegiatan membandingkan dan mengurutkan pecahan. Penanaman konsep Peragaan dengan menggunakan bangun-bangun geometri Bangun-bangun geometri dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk membandingkan dan mengurutkan pecahan biasa dan pecahan campuran. Bahan yang digunakan harus mudah dilipat, diwarnai atau dipotong-potong untuk mengurutkan luasan dari bangun-bangun tersebut sehingga dapat dilihat urutan dari luasan bangun yang mewakili urutan dari bilangannya.

Dari peragaan dapat diketahui bahwa bila bangun dipotong dan dibandingkan luasannya akan tampak bahwa < ; < 5/8 dst

20.7.9 Membandingkan dua bilangan pecahan desimal (lebih dari, sama dengan, kurang dari)Jelas

20.7.10 Menentukan untung atau rugi yang melibatkan nilai pecahan uangUntung = harga penjualan > harga pembelian

Jika harga penjualan ternyata lebih kecil daripada harga pembelian maka sudah bisa dipastikan bahwa usaha tersebut mengalami kerugian.

Rumus menentukan keuntungan :

Harga penjualan - Harga pembelian

Perhatikan contoh soal berikut untuk lebih memahaminya:

Pak Ardhi membeli sekarung beras seharga Rp. 100.000 kemudian pak Ardhi menjualnya kembali dengan harga Rp.120.000. Maka:A. Apakah pak Ardhi mengalami keuntungan atau kerugian?B. Berapakah jumlah keuntungan dan besar persentase keuntungan yang diraih pak amir?

Cara menjawab:Untun menjawab soal pada poin a kita bisa menggunakan rumus untung rugi yang ada di atas.

Untung = harga penjualan > harga pembelian

Mari kita lihat, harga pembelian beras = Rp.100.000Harga penjualan beras = Rp.120.000Maka:120.000 > 100.000

Untuk menghitung besar keuntungan digunakan rumus:

Harga penjualan - harga pembelian

120.000 - 100.000 = 20.000Maka jumlah keuntungan yang diraih pak Ardhi adalahRp.20.000

Lalu untuk menghitung jumlah persentase keuntungan digunakan rumus:

Presentasi untung = untung : harga pembelian x 100 %

=20.000 : 100.000 x 100%= 0.2 x 100%= 20%Maka persentase keuntungan yang diperoleh pak Ardhi adalah 20%

20.7.11 menentukan berat bersih/netto, berat kotor/bruto, dan tara suatu bendaBruto, tarra, nettoBruto berarti berat kotor.Netto berarti berat bersih.Tarra berarti selisih antara Bruto dan Netto.Menyelesaikan soal cerita terkait dengan Bruto, Netto, Tarra[sunting]a. Rumus hubungan antara bruto, netto dan tara a. Rumus untuk menghitung netto adalah sebagai berikutNetto = Bruto - Tarab. Rumus untuk menghitung Bruto adalah sebagai berikutBruto = Netto + Tara

c. Rumus untuk menghitung tara adalah sebagai berikutTara = Persen Tara x Bruto

Jika diketahui persen tara dan bruto, maka untuk mencari tara dapat menggunakan rumus sebagai berikutd. Rumus untuk setiap pembelian yang mendapatkan potongan berat (tara) adalah sebagai berikut Harga Bersih = netto x harga per satuan berat

Latihan Soal Sebuah karung gabah bertuliskan Bruto = 73 kg dan netto = 71, 5 kg. Berapakah taranya? Jawab: Tara = Bruto Netto = 73 kg 71, 5 kg = 1, 5 kg

20.7.12 Menaksir hasil perhitungan dengan strategi pembulatan satuan, pembulatan puluhan, dan pembulatan ratusanTaksiran TinggiMenaksir hasil operasi hitung menggunakan taksiran tinggi, yaitu dengan cara membulatkan semua suku dalam operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang ada di atasnya, baik ke dalam puluhan, ratusan, atau ribuan.Contoh:24 + 37 taksiran tinggi menjadi 30 + 40 = 70235 + 477 taksiran tinggi menjadi 300 + 500 = 800

Taksiran RendahMenaksir hasil operasi hitung menggunakan taksiran rendah, yaitu dengan cara membulatkan semua suku dalam operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang ada di bawahnya, baik ke dalam puluhan, ratusan, atau ribuan.Contoh:24 + 37 angka taksiran rendah menjadi 20 + 30 = 50235 + 477 angka taksiran rendah menjadi 200 + 400 = 600

Taksiran SedangTaksiran sedang merupakan taksiran yang sering digunakan, karena hasil taksiran ini hampir mendekati hasil yang sebenarnya. Dalam menaksir hasil operasi hitung menggunakan taksiran sedang, yaitu dengan cara membulatkan semua suku dalam operasi hitung ke dalam pembulatan tertentu yang paling dekat ada di bawah atau di atasnya, baik ke dalam puluhan, ratusan, atau ribuan.Contoh24 + 37 taksiran sedang menjadi 20 + 40 = 60235 + 477 taksiran sedang menjadi 200 + 500 = 700

PEMBULATAN BILANGAN DALAM SATUAN, PULUHAN DAN RATUSAN TERDEKAT1. Membulatkan bilagan ke satuan terdekatPada pembulatan ke satuan terdekat yang diperhatikan adalah angka persepuluhan0,N (dimana N=0,1,2,3,4,5,dst)Jika angka persepuluhanya 1,2,3, dan 4 maka dihilangkanJika persepuluhannya 5,6,7,8 dan 9 maka dibulatkan menjadi 1

Contoh:16,2 dibulatkan menjadi 16237,6 dibulatkan menjadi 2386,678 dibulatkan menjadi 77,987 dibulatkan menjadi 814,23 dibulatkan menjadi 14

2. Membulatkan Bilangan ke puluhan terdekatPada pembulatan ke puluhan terdekat yang diperhatikan adalah angka satuannya.Jika satuannya kurang dari 5 maka dihilangkan.Jika satuannya lebih besar atau sama dengan 5 maka dibulatkan menjadi 10

Contoh :61 dibulatkan menjadi 6028 dibulatkan mejadi 30355 dibulatkan menjadi 3601.234 dibulatkan menjadi 123053.278 dibulatkan menjadi 53.280284.784 dibulatkan menjadi 284.780

3. Membulatkan bilangan ke ratusan terdekatPada pembulatan keratusan terdekat yang diperhatikan adalah angka puluhannyaContoh :34.612 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 34.60043.486 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 43.50025.752 dibulatkan keratusan terdekat menjadi 25.80048.735 dibulatkan keratusan terdekat menjadi 48.700

20.7.13 Membaca data yang ditampilkan dalam bentuk tabel atau diagram batang.Langkah membaca tabel dan grafik.1.Bacalah judulnya. Membaca judul merupakan kegiatan penting untuk memahami isi pesannya. Resapilah isi judul tabel dan grafik yang Anda hadapi, karena judul memberikan ringkasan yang padat tentang informasi yang akan disampaikan;2.Bacalah keterangan yang ada di atas, di bawah atau di sisinya. Keterangan itu merupakan kunci penjelasan tentang data yang disampaikan. Keterangan itu, misalnya dalam bentuk urutan tahun, persentase, atau angka-angka;3.Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel dan grafik itu. Caranya mudah. Kalian cukup mengubah judulnya menjadi pertanyaan, misalnya di mana, seberapa banyak, berapa perkembangannya, dan seterusnya. Jawaban pertanyaan tersebut diharapkan ada dalam tabel dan grafik yang Anda hadapi;4.Bacalah tabel dan grafik dengan selalu mengingat tujuan Anda, informasi apa yang Anda perlukan.

20.7.14 Membaca, mendeskripsikan dan menginter-pretasikan data yang ditampilkan dalam bentuk tabel atau diagram batang.Jelas

20.7.18 Menen-tukan rata-rata, median, atau modus suatu kumpulan data dengan dengan menggunakan statistiksederhanaTiga statistik yang sering sekali digunakan, yaitu..1. Rata-rata -> jumlah data dibagi banyaknya data. Rumus: Rata = jumlah data/banyak data. Contoh: terdapat data: 1,5,4,3,2 . Maka rata-ratanya adalah: Rata = (1+5+4+3+2)/5 = 32. Median -> nilai tengah data setelah data diurutkan. Contoh: Banyaknya data ganjil ==> 1,5,4,3,2. Untuk mengitung median, data diurutkan menjadi: 1,2,3,4,5. Nila tengah data terurut adalah 3 = median.Banyaknya data genap ==> 1,5,4,3,2,6. Data terurut: 1,2,3,4,5,6. Nilai tengah data berada di antara data ke-3 dan data ke-4, sehingga median= (3+4)/2 = 3.53. Modus -> nilai/data yang paling sering muncul. Contoh: Data = 1,2,1,1,2,2,7,2,3,5,6,2,2,4. Modus adalah 2, karena angka 2 adalah angka yang paling sering muncul.

20.7.19 Menganalisis sifat-sifat segiempat sederhana (persegi dan persegipanjang)Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar tersebut. Misalnya:- Bidang yang dibatasi oleh 3 ruas garis, disebut bangun segitiga.- Bidang yang dibatasi oleh 4 ruas garis, disebut bangun segiempat.- Bidang yang dibatasi oleh 5 ruas garis, disebut bangun segilima dan seterusnya.

20.7.20 Menentukan konversi satuan berat, waktu, dan panjang.A. Konversi Satuan Ukuran PanjangUntuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :- 1 km : 10 hm- 1 km : 1.000 m- 1 km : 100.000 cm- 1 km : 1.000.000 mm- 1 m : 0,1 dam- 1 m : 0,001 km- 1 m : 10 dm- 1 m : 1.000 mmB. Konversi Satuan Ukuran BeratUntuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Contohnya :- 1 kg : 10 hg- 1 kg: 1.000 g- 1 kg : 100.000 cg- 1 kg : 1.000.000 mg- 1 g : 0,1 dag- 1 g : 0,001 kg- 1 g : 10 dg- 1 g : 1.000 mgB. Konversi Satuan Ukuran Waktu1 milenium = 1000 tahun1 abad = 100 tahun1 dasawarsa = 10 tahun1 lustrum = 5 tahun1 tahun = 12 bulan1 bulan = rata-rata 4 minggu1tahun = 365 hari dan 366 hari (tahun kabisat)1 bulan = 30 hari (rata-rata)1 minggu = 7 hari1hari = 24 jam1 jam = 60 menit1 menit = 1/60 menit1 menit = 60 detik1 detik = 1/60 menit1 jam = 3600 detik

20.7.21 Menentukan luas daerah bangun datar sederhana (persegi dan persegi panjang)

20.7.22 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudutAda 5 jenis sudut yang perlu diketahui, yakni:1. SUDUT SIKU-SIKUSudut siku-siku lebih dikenal dengan sudut tegak lurus yang besarnya adalah 90 derajat. Seperti terlihat pada gambar 1 berikut.

2. SUDUT LANCIPSudut lancip lebih dikenal dengan sudut"runcing/tajam". Besar sudute lancip adalah kurang dari 90 derajat. Berikut gambar beberapa sudut lancip.

Sudut Lancip selalu kurang dari 900.

3. SUDUT TUMPULSudut tumpul lebih dikenal dengan sudut"rebah/roboh". Besar sudut tumpul lebih dari 90 derajat dan kurang dari 180 derajat. Berikut gambar sudut tumpul.

Sudut tumpul selalu lebih dari 90 dan kurang dari 180 derajat.

4. SUDUT LURUSBesar sudut lurus adalah 180 derajat. Berikut gambarnya.

5. SUDUT REFLEKS.Sudut refleks besarnya lebih dari 180 derajat tetapi kurang dari 360 derajat.