(4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

download (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

of 61

Transcript of (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    1/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    DASAR-DASAR PENYAKIT

    HUTAN

    Oleh:

    Dr. Wiwik Ekyastuti

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    2/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    1. Patogen

    2. Serangan hama

    3. Gulma

    4. Satwa liar/ternak

    Penyebab Biotik

    1. Kebakaran hutan

    2. Lingkungan abiotik

    Penyebab Abiotik

    Penyebab Penyakit biotik

    Segitiga Penyakit

    Segiempat Penyakit

    Kerusakan

    Tetrahedron Penyakit

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    3/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    PENYAKIT BIOTIK

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    4/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Inang

    Kerentanan

    Bentuk dan tingkat pertumbuhan

    Patogen

    LingkunganInang

    Lingkungan

    Suhu udara

    Curah hujan

    Embun

    Suhu tanah

    Kandungan air tanah

    Kesuburan tanah

    Kandungan bahan organik tanah

     Angin

     Asal mula api

    Pencemaran air 

    Kerusakan herbisida

    Patogen

    Kehadiran patogen

    Patogenisitas (virulensi dan agresivitas)

     Adaptabilitas

    Efisiensi penyebaran

    Efisiensi ketahanan hidup

    Kemampuan berkembangbiak

    Struktur dan kerapatan populasi

    Kesehatan tumbuhan

     eny kit

    Segitiga Penyakit

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    5/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Manusia

    Inang

    Patogen

    Segiempat Penyakit

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    6/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Peranan Faktor Lingkungan

    Penyebab Penyakit (Pada Peny. Abiotik)

    Pendukung Proses (Pada Peny. Biotik)

    • Pra-infeksi

    • Dalam Proses infeksi

    Pasca-infeksi

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    7/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Deskripsi Penyakit

    Hutan

       P  r  o  s  e  s   F   i  s   i  o   l  o  g

       i

       P  r  o  s  e  s   F   i  s   i  o   l  o  g   i

       N  o  r  m  a   l

       T  e  r  g  a  n  g  g  u

    Koordinasi tanaman

    inang menyimpang

    GEJALAPENYAKIT

    Pembentukan cadangan bahan makanan

    dlm Bentuk biji, pertumbuhan juvenil,

    perpanjangan akar Transportasi air,

    fotosintesis, translokasi

    Fotosintat, integritas struktural

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    8/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Efek penyakit pada pohon

    Penyakit

    biji

    Akar merah

    Layu pucuk

    Klorosis Kanker  

    Bercak

    daun

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    9/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

      ilamana disebut patogen

    Penyebab Penyakit

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    10/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Suatu organisme disebut patogen apabila dapat

    memenuhi postulat Koch yaitu :

    1. Patogen ditemukan pada pohon yang terserang patogen

    2. Patogen dapat diisolasi dan diidentifikasi

    3. Patogen dapat diinokulasikan pada spesies inang yang

    sama dan menunjukkan gejala yang sama

    4. Dapat diisolasi kembali

    Postulat Koch’s

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    11/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Postulat Koch’s

    PDAPDA

    Isolasi

    Inokulasi

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    12/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Patogen

    Unit Inokulum

    Unit Inokulum

    Unit Inokulum

    Tanaman Inang

    Inokulasi

    Inkubasi

    Infeksi

    Patogenesis

    “Urutan prosesperkembangan

    penyakit mulai dari

    awal hubungan

    patogen dengan

    inang, sampai

    terjadinya

    sindroma yang

    lengkap”

    Proses Penyakit Biotik

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    13/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Proses patogenesis :

    1. Inokulasi spora/miselia/bagian patogen menempel pd bagianpohon inang (tjd kontak)

    2. Spora berkecambah membentuk apresorium

    3. Apresorium masuk kedlm (penetrasi) jaringan pohon inang

    4. Tjd infeksi mulai tjd gangguan fisiologis pd pohon inang

    5. Tjd invasi penyerangan (penyebaran gangguan) secaraintraseluler & interseluler dlm jaringan pohon inang

    6. Kolonisasi sel-sel patogen mulai menguasai metabolismesel-sel pohon inang sehingga mulai muncul gejala sakit scrvisual apabila keadaan berlanjut mk pohon mati / kualitaspohon rendah

    Ke-6 proses tsb akan berjalan baik pd kondisi : patogen yg virulen,inang yg rentan dan lingkungan yg mendukung.

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    14/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Patogen dpt masuk (penetrasi) dedlm jaringan pohon inang (proses ke-3)

    melalui 3 jalan, yi :1. Luka, yg disebabkan oleh serangga atau luka mekanik

    2. Lubang alami, yi lentisel, stomata dan hidatoda.

    3. Langsung menembus episermis

    Invasi (proses ke-5) tjd dg berbagai cara, yaitu :

    1. Mengkonsumsi isi sel pohon inang

    2. Mengganggu metabolisme sel pohon inang melalui toksin, enzimatau zat tumbuh

    3. Menghisap isi sel pohon inang untuk digunakan patogen

    4. Memblokir atau menghambat jaringan pembuluh shg angkutan harapohon inang mjd terhalangi/terhambat

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    15/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    - Terjadi akibat perubahan Fisiologis

    - Dikenali berdasarkan :

    Perubahan fisiologi

    Perubahan morfologi

    - GEJALA

    Kelainan atau penyimpangan dari keadaan normal yang ditunjukkan oleh tanaman

    sebagai reaksi adanya patogen, seperti:

    - TANDA

    Indikasi lain selain gejala, merupakan struktur vegetatif dan generatif dari

    patogen (misalnnya: tubuh buah, hifa),

    a. Kematian atau kerusakan jaringan inang

    b . Dis co lo rat io n (perubahan warna) pada jaringan inang

    c. Pertumbuhan sel tidak normal

    Indikasi Penyakit

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    16/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Tubuh buah Ganoderma sp. Hifa T. reseei  Hifa T. harzianum

    TANDA

    GEJALA

    Penyakit Damping off  Penyakit busuk

    pangkal batang

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    17/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    18/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    HIPERTROPIK

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    19/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    NEKROTIK

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    20/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

     ATROPIK

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    21/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    HIPERTROPIK

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    22/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    NEKROTIK

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    23/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    NEKROTIK

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    24/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    25/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Fungi

    BakteriVirus

    Tumbuhan parasittingkat tinggi

    Nematoda

    enyebab PenyakitP

    Detail

    Detail

    Detail

    Detail

    Detail

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    26/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    - organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang, dan dauntetapi mampu menimbulkan kerusakan jaringan bahkan mematikan

    tanaman inang

    ungi

    - tubuh ada yang terdiri dari satu sel dan ada pula yang terdiri dari banyak

    sel, yang terdiri banyak sel umumnya berbentuk benang (hifa).

    - hifa yang bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyamanyang disebut miselium

    -mempunyai tiga ciri, yaitu: 1) tidak mempunyai jaringan pembuluh, 2) salah satu

    alat berbiaknya adalah spora, 3) tidak mempunyai klorofil.

    - kelas-kelas dalam jamur dan yang paling banyak menjadi penyebab penyakit

    tanaman, yaitu: 1) Ascomycetes, 2) Basidiomycetes, 3) Deuteromycetes, 4)Phycomycetes

    BACK 

    F

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    27/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Bakteri mempunyai kemampuan mereproduksi individu sel dalam jumlah

    sangat banyak dengan waktu singkat sehingga menjadi penyebab penyakit

    yang mempunyai sifat merusak pada inang.

    akteri

    BACK 

    B

    Penyebaran bakteri tidak melalui spora, sehingga secara adaptif tidak

    dapat disebarkan melalui angin. Akan tetapi, bakteri patogenik mampu

    berpindah dengan perantara air, percikan air hujan, binatang, dan manusia

    Bakteri merupakan tumbuhan bersel satu dan berdinding sel, tetapi bersifat

    prokariotik (tidak mempunyai membran inti)

    Contoh bakteri: Pseudo monas

    syringae 

    Pseudomonas- aeruginosa 

    S S G

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    28/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    umbuhan Parasit Tingkat TinggiT

    Tumbuhan parasit tingkat tinggi mempunyai kemampuan untuk mengambil

    makanan berupa bahan anorganik (parasit fakultatif) dan organik (parasit

    obligat) dari inang sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman inang

    Tumbuhan parasit tingkat tinggi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1) parasit

    fakultatif (setengah parasit), 2) parasit obligat (parasit sejati)

    Dilihat dari tempat memarasitnya, tumbuhan parasit tingkat tinggi dibagi

    menjadi dua kelompok: parasit akar dan parasit batang, daun

    BACK 

    Contoh:

    DwarfMistletoe

    Leafymistletoe

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    29/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    ematodaNFitonematoda atau nematoda yang memarasit tanaman mempunyai ukuranyang sangat kecil, memanjang dan berbentuk silinder.

    Nematoda non-parasit memakan jamur, bakteri, nematoda lain atau serangga

    kecil yang hidup di tanah. Sedangkan, nematoda parasit tanaman mempunyai

    struktur khusus yang disebut spear (lembing) atau stylet (jarum)

    Berdasarkan perilaku, nematoda parasitik pohon dibagi menjadi dua, yaitu:

    a. Nematoda ektoparasit, nematoda yang pada saat memarasit tanaman

    tubuhnya tetap berada di luar akar dan hanya sebagian kecil dari tubuh

    nematoda yang masuk ke dalam jaringan tumbuhan inang

    b. Nematoda endoparasit, yaitu: nematoda yang saat memarasit tanaman,

    tubuhnya masuk, merusak dan melakukan reproduksi di dalam akar

    tanaman

    BACK 

    Contoh nematoda: Meloidogynespp.

    Paratylenchus

    spp.

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    30/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    BACK 

    irusV

    Virus merupakan penyebab penyakit yang paling merusak, tidak hanya terjadipada tanaman, tetapi juga pada manusia dan ternak.

    Virus dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, mengurangi

    hasil produksi, bahkan mampu menimbulkan kematian tanaman inang

    Karakteristik virus antara lain:

    a. Mempunyai ukuran yang sangat kecil

    b. Bersifat obligat

    c. Merupakan parasit intraseluler 

    d. Tidak mampu memperbanyak diri pada medium kultur sintesis

    Contoh:TMV (Tobacco Mozaic Virus)

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    31/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Patogen dan Interaksinya

    Efek Sinergisme

    Adanya kombinasi serangan terhadap tanaman oleh bakteri, fungi,

    virus, nematoda, dan serangga

    Eh Ada

    luka

    Yukk..

    cari

    makan

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    32/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Efek Antagonis

    Tanaman memproduksi bahan anti fungi (fungi toksik)

    sebagai alat pelindung dari serangan patogen

    Attack!!

    TAHAN….!!

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    33/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Contoh Penyakit Benih

    Contoh Penyakit Persemaian

    Keterangan: Gejala damping off pada persemaian

    Keterangan: Penyakit pada benih Pinus

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    34/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Contoh Penyakit tanaman muda & tua

    Contoh Penyakit pasca panen

    Keterangan: Ganoderma dan Kanker batang

    Keterangan: Stain dan Mold

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    35/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Beberapa contoh penyakit kehutanan di Indonesia

    Penyakit Akar

    Penyakit Batang

    Busuk akar putih Ganoderma

    Upas Kanker batang

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    36/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Penyakit Semai

    Damping off 

    Busuk pangkal batang

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    37/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Bercak daun

    Penyakit Daun

    Embun

    tepung

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    38/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    PENYAKIT ABIOTIK

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    39/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    40/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Karakteristik 

    • Tidak disebabkan oleh patogen atau mahluk hidup

    • Non infectious disease, penyakit tidak menular

    • Bersifat khusus dan tidak mudah dikenali

    • Timbul bersama gejala lain

    • Berat dan ringannya penyakit tergantung seberapa besarpenyimpangan dari kedaan normal/optimum

    Diperlukan pengetahuan silvika, silvikultur, keharaan dankondisi lingkungan

    PENYAKIT ABIOTIK 

    DIAGNOSIS:

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    41/61

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Ciri dan besarnya kerusakan akibat gangguan lingkungan

    Faktor abiotik penyebab penyakit adalah faktor-faktor fisik dan kimia penyusun

    lingkungan tempat tumbuh yang keberadaannya tidak mendukungpertumbuhan dan perkembangan normal suatu pohon penyusun hutan

    Secara umum, faktor abiotik menentukan apakah interaksi

    antara patogen dan tumbuhan inang mampu berkembang

    menjadi PENYAKIT

    Disamping itu, penyebab abiotik juga mampu secara

    langsung menyebabkan penyakit pada tanaman, yaitu

    apabila tanaman dalam kondisi yang kekurangan atau

    kelebihan dpt menyebabkan penyimpangan atau kerusakan

    pertumbuhan tanaman

    Penyakit yang ditimbulkan oleh faktor-faktor abiotik disebut sebagai penyakit

    abiotik dan biasanya penyakit abiotik pada pohon hutan tidak disebabkan oleh

    satu faktor tunggal yang terpisah dari faktor penyebab lain

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    42/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Klasifikasi kerusakan akibat

    gangguan lingkungan

    1. Kerusakan akibat iklim

    Penyakit abiotik yang disebabkan oleh iklim banyak dialami pada negeri empat musim yangmempunyai suhu dan kelembaban sangat bervariasi yang kadang terjadi sangat ekstrim, iklim dengan

    suhu rata-rata tinggi (260-270) tanpa adanya musim dingin, selalu lembab (berkisar 80%-85%), dan

    mempunyai curah hujan tinggi

    Bentuk kerusakan yang dapat terjadi jika karakteristik , yaitu: 1) proses penguraian dan mineralisasi

    berjalan dengan cepat, 2) pencucian hara menjadi tinggi sehingga spesies penyusun hutan

    menggunakan siklus hara tertutup untuk bertahan hidup.

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    43/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    1.a. SUHU

    Kerusakan terjadi apabila suhu tempat tumbuhmeningkat/menurun di atas/bwh batas toleransi.

    * Suhu Tinggi:

    - sunscald (luka bakar karena sinar matahari)

    - solar isasi

    - suhu permukaan tanah yang cukup tinggi dipersemaian

    * Suhu Rendah

    - Penurunan suhu di bawah 0º C

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    44/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    1.b. KELEMBABAN

    - Cekaman air Kekurangan air secara langsung akan

    mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan,

    termasuk diantaranya adalah

    fotosintesis, sintesis protein dan dinding

    sel

    - Kelebihan air 

    Kondisi kelebihan air pada tanaman

    akan memberikan pengaruh tidak

    menguntungkan pada tanaman. Contoh

    di lapangan adalah jati di kebun benihCepu yang ditanam dengan drainase

    buruk dapat mengakibatkan kematian

    pada beberapa tanaman jati

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    45/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    1.c KOMPONEN PENYEBAB BADAI

     Angin, hujan, salju, dan petir dapatmenyebabkan kerusakan hutan secara

    ekstrim. Angin yang terlalu kencang dapat

    menyebabkan tercabutnya pohon dari

    tempat tumbuhnya, roboh, patahnya

    batang pokok serta kerusakan tajuk.

    Pohon yang tumbang dengan cepat akan

    dikolonisasi oleh jamur stain dan

    pembusuk, serangga hama sekunder

    seperti kumbang penggerek batang , dankumbang bubuk serta kumbang ambrosia

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    46/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    2. Penyebab kimiawi

     Adanya gas oksidan seperti O3,SO2, NO2 diketahui sebagai senyawa

    beracun yang dapat menimbulkan kerusakan pada proses fotosintesis

    tumbuhan.

    Kondisi asam dan basa suatu jenis tanah juga dapat mempengaruhipenyerapan hara tanaman.

    Klasifikasi kerusakan akibat

    gangguan lingkungan

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    47/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    2.a. Keracunan garam

    Keracunan garam pada pohon berdasarkan sumbernya dibagi menjadienam, yaitu: salinitas tanah, pengairan dan penyiraman dengan air

    berkadar garam tinggi, pembersihan lapisan es pada jalan

    menggunakan garam dan semburan garam laut atau garam siklik.

    2.b. Herbisida dan Silvisida

    Herbisida adalah bahan kimia yang dirancang untuk membunuh atau

    menekan pertumbuhan vegetasi yang tidak diinginkan (gulma).

    Silvisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh pohonatau menekan vegetasi berkayu yang tidak dikehendaki pada hutan

    tanaman.

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    48/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    2.c. Perubahan iklim dan asosiasi cekaman

    Dalam jangka pendek, variasi curah hujan yang ekstrim merupakancekaman bagi pohon dan dapat menyebabkan kematian.

    Suhu yang ekstrim merupakan penyebab kerusakan serius yang sangat

    potensial, suhu dibawah normal akan memendekkan masa

    pertumbuhan.

    Kondisi mencapai titik beku, misalnya frost, akan mempengaruhireproduksi, merusak pembungaan serta membuat jaringan lain menjadi

    mati

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    49/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    2.d. Pencemaran udara

    Sifat-sifat pencemaran udara yang menyebabkan penyakit padatanaman. Pencemar udara yang berpengaruh buruk pada tanaman

    dibagi menjadi pencemar primer dan sekunder. Pencemar primer

    merupakan bahan pencemar yang langsung meracuni tanaman,

    misalnya dioksida belerang (SO2) dan flourida hidrogen (HF)

    Sumber pencemaran udara, Sulfur dioksida terutama diemisikan daripembakaran batu bara, penyulingan minyak, dan penggunaan gas alam

    maupun cair; industri yang menggunakan asam belerang; pengolahan

    biji logam, terutama tembaga, timah, seng, dan nikel

    Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan tanaman, pada

    umumnya gejala kerusakan tanaman akibat pencemaran udara dapatdikelompokkan menjadi tiga, yaitu: nekrotik, klorotik, dan atropik

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    50/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Pengendalian pencemaran udara

    Penyakit akibat pencemaran udara pada tanaman dapat dikendalikandengan jalan (Tainter dan Baker, 1996):

    a. Menghilangkan sumber pencemar 

    b. Menggunakan varietas tahan

    c. Menggunakan bahan kimia pelindung

    d. Peramalan peristiwa pencemaran udara

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    51/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    3. Penyebab Edafik

    Penyebab kerusakan ini berhubungan dengan

    gangguan yang ditimbulkan oleh adanya kekurangan

    atau kelebihan nutrisi mineral

    Klasifikasi kerusakan akibat

    gangguan lingkungan

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    52/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    - Dilakukan pemupukan

    - Ditanami jenis legum, karena diketahui dapat ditanam sebagai

    penyubur tanah (menambat nitrogen)

    - Tumbuhan dapat mengalami gangguan dalam proses fisiologisnya

    karena tidak tersedianya salah satu atau beberapa unsur hara.

    - Defisiensi unsur-unsur esensial (Mo, Cu, Zn, Bo, Mn, Cl, Fe, Ca)menyebabkan gejala khusus yang diantaranya berasosiasi dengan

    klorosis dan nekrosis pada berbagai bagian tanaman.

    - namun, secara umum defisiensi nutrisi sulit untuk didiagnosis dengan

    tepat karena gejala yang ditimbulkan sangat mirip dengan gejala yang

    disebabkan oleh organisme patogenik- Kondisi nutrisi dari suatu pohon sangat berpengaruh terhadap

    responnya dalam menghadapi serangan patogen.

    Pengendalian defisiensi unsur hara

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    53/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    54/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    55/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    56/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    57/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Pengendalian terhadap Penyakit

    1. Pengendalian melalui bercocok tanam

    Pengendalian dilakukan secara langsung terhadap penyebab penyakit,

    dapat dilakukan dengan cara perbaikan sanitasi dan eradikasi

    a. Terhadap penyebabnya

    b. Terhadap tanaman inang

    Pengendalian terhadap inang dapat dilakukan dengan cara membuat

    tanaman tumbuh baik dan sehat atau dengan memanfaatkan tanaman

    yang tahan terhadap petogen

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    58/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    2. Pengendalian melalui lingkungan

    Pengendalian dilakukan dengan membuat lingkungan yang cocok

    untuk tanaman tetapi tidak cocok untuk penyebab penyakit

    3. Pengendalian hayati

    Pengendalian dilakukan dengan mengurangi aktivitas yang dapat

    menimbulkan kerusakan yang dilakukan oleh patogen, menggunakan

    satu atau beberapa jenis organisme

    Keunggulan :

    - Tidak mengakibatkan peristiwa ketahanan pada patogen

    - Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan

    - Tidak mengganggu keseimbangan biologi

    - Sekali aplikasi berhasil maka akan memiliki efek pengendalian yang

    relatif lama

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    59/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    5. Pengendalian dg peraturan perundangan

    Peraturan perundangan merupakan sarana hukum yang digunakanuntuk mencegah perpindahan patogen dan organisme pengganggu

    tumbuhan (OPT) yang terjadi antar wilayah/negara.

    4. Pengendalian kimiawi

    Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida

    dan bakterisida (penyemprotan, pengolesan, fumigasi)

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    60/61

    Copy righ t © 2007 DCC (Development of Cour se Content) - 

    Kendala Pengembangan Strategi

    Perlindungan Hutan1.

    1.Luasan yang besar dan bervariasi

    2.Lokasi dan persebarannya tidak mudah

    dijangkau

    3. Umurnya panjang

    4. Nilai hutan umumnya lebih rendah dibanding

    pertanaman jenis perkebunan atau pertanian

    DASAR DASAR PERLINDUNGAN HUTAN 

  • 8/18/2019 (4)Dasar-dasar Penyakit Hutan

    61/61

    Selamat Belajarr....