5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet,...

21
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur yang kompleks dan saling berinteraksi, yang mana untuk mengidentifikasi suatu batas, suatu lingkungan, input, dan output. Menurut O’Brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama dalam menyelesaikan tujuan tertentu dengan menerima input dan menghasilkan output melalui proses transformasi. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok atau lebih elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan terintegrasi serta bekerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sama. 2.1.2 Pengertian Data dan Informasi Menurut Widayana (2005, p12), data merupakan fakta-fakta mentah, antara lain berupa gambar, angka yang disajikan tanpa suatu konteks, sedangkan informasi adalah data yang telah tersusun dan disertai dengan referensi terhadap suatu hubungan yang mempunyai arti, untuk membantu pengambilan keputusan. Menurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah diproses sehingga lebih berarti dan lebih bermanfaat bagi pemakai tertentu yang biasanya mengarah pada proses penambahan nilai..

Transcript of 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet,...

Page 1: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak

dari suatu satuan unsur-unsur yang kompleks dan saling berinteraksi, yang mana untuk

mengidentifikasi suatu batas, suatu lingkungan, input, dan output.

Menurut O’Brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling

berhubungan dan bekerja sama dalam menyelesaikan tujuan tertentu dengan menerima

input dan menghasilkan output melalui proses transformasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok atau

lebih elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan terintegrasi serta bekerja sama

untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sama.

2.1.2 Pengertian Data dan Informasi

Menurut Widayana (2005, p12), data merupakan fakta-fakta mentah, antara lain

berupa gambar, angka yang disajikan tanpa suatu konteks, sedangkan informasi adalah

data yang telah tersusun dan disertai dengan referensi terhadap suatu hubungan yang

mempunyai arti, untuk membantu pengambilan keputusan.

Menurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah diproses

sehingga lebih berarti dan lebih bermanfaat bagi pemakai tertentu yang biasanya

mengarah pada proses penambahan nilai..

Page 2: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

7

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data-data

yang telah diproses untuk digunakan oleh para pemakai.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2003, p7), sistem informasi adalah kombinasi terorganisasi

dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber data

melalui pengumpulan, pengubahan dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi.

Menurut Laudon dan Laudon (2002, p7), sistem informasi adalah kumpulan

komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,

pengkoordinasian, pengendalian analisa dan menampilkannya dalam suatu organisasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan

dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber data,

yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.4 Pengertian Knowledge

Menurut Turban, Rainer.Jr dan E.Potter (2001, p17), knowledge berisi informasi

yang telah diorganisasikan dan diproses untuk memberikan pengertian, pengalaman,

pembelajaran lebih lanjut, dan keahlian sebagaimana ini digunakan untuk masalah atau

proses bisnis tertentu.

Menurut Pearlson dan Saunders (2004, p276), knowledge adalah sebuah

campuran dari informasi kontekstual, pengalaman, aturan dan nilai. Knowledge

bermakna lebih kaya dan dalam, dan lebih bernilai karena seseorang telah berpikir

Page 3: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

8

dalam, mengenai informasi tersebut dan menambahkan keahlian dan kebijakannya

secara unik.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa knowledge berisi informasi yang

dapat membantu manusia dalam memecahkan berbagai jenis permasalahan. Knowledge

dapat berasal dari mana saja dan tersedia dalam berbagai macam bentuk.

2.1.5 Pengertian Management

Menurut Bateman dan Snell (2004, p14), management adalah proses pekerjaan

dengan orang dan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Robbins dan Coulter (2002, p6), management sebagai proses koordinasi

aktifitas pekerjaan agar terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang

lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa management adalah suatu proses mengkoordinasi

suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang maupun sumber daya untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan secara lebih efektif dan efisien.

2.1.6 Pengertian Knowledge Management

Menurut Laudon dan Laudon (2002, p373), knowledge management adalah

kumpulan proses yang dikembangkan di dalam organisasi, untuk menciptakan,

mengumpulkan, menyimpan, memelihara, dan menyebarkan pengetahuan suatu

perusahaan. Knowledge management meningkatkan kemampuan dari sebuah organisasi

untuk belajar dari lingkungannya sendiri dan untuk mengikutsertakan knowledge ke

dalam proses bisnisnya.

Page 4: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

9

Menurut Bateman dan Snell (2004, p8), knowledge management adalah suatu

kegiatan yang bertujuan untuk menemukan dan memanfaatkan sumber daya intelektual

didalam suatu organisasi. Benar-benar memanfaatkan intelektual tersebut kepada semua

orang didalam organisasi. Knowledge management bertujuan untuk menemukan,

menyimpan, membagikan dan membagikan secara luas sumber daya yang sangat

penting yang dimiliki oleh suatu organisasi. Seperti keahlian karyawan, keterampilan,

jaringan hubungan dan kebijkan-kebijakan yang ada.

Jadi dapat disimpulkan bahwa knowledge management adalah suatu proses untuk

mencari, menemukan, menyimpan dan membagikan knowledge yang dimiliki oleh

individu-individu didalam suatu organisasi kepada organisasi adan individu-individu

lainnya yang ada didalam organisasi tersebut.

2.1.7 Pengertian Database

Menurut Haag et al (2005, p128), database adalah sebuah kumpulan informasi

yang dapat diorganisasikan dan diakses menurut struktur logika informasi tersebut.

Menurut McLeod (2001, p181), database adalah kumpulan dari seluruh sumber

daya berbasis komputer dari organisasi dan database management system adalah

software aplikasi yang menyimpan struktur database, hubungan antar data dalam

database.

Page 5: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

10

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Teori-teori Knowledge Management

2.2.1.1 Tacit and Explicit Knowledge

Menurut Nonaka (Santoso, 2002, p45), sebuah perusahaan yang ingin menjadi

perusahaan penghasil knowledge (knowledge-creating company) haruslah menempatkan

proses penciptaan pengetahuan di tengah-tengah strategi sumber daya manusianya. Ada

dua jenis pengetahuan yang harus dikelola, yaitu:

1. Explicit Knowledge yang merupakan salah satu bentuk pengetahuan yang sangat

formal dan sistematis. Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuaan yang telah disusun

dalam format tertentu dan biasanya telah terdokumentasi. Pengetahuan jenis ini lebih

mudah dikomunikasikan dan didistribusikan.

2. Tacit Knowledge, yang merupakan keahlian teknis, know-how dan dimensi kognitif

lainnya seperti model mental, kepercayaan, perspektif, pengalaman masa lalu.

Pengetahuan jenis ini bersifat sangat pribadi dan sangat sulit untuk dituangkan dalam

bentuk formal. Oleh karenanya sulit untuk mengkomunikasikannya kepada orang

lain.

2.2.1.2 Structural, Functional and Behavioral Knowledge

Menurut Milne (Dooley, 2000, p12), ada tiga macam perwakilan knowledge, yaitu:

Structural, Functional dan Behavioural knowledge.

1. Structural Knowledge

Pengetahuan yang menjadi sifat dasar dari suatu proses. Mewakili sumberdaya yang

bisa diubah dan tahan lama. Elemen-elemen yang mewakili sifat structural disebut

sebagai entitas, dan tiap entitas mempunyai asosiasi, atribut dan definisi.

2. Functional Knowledge

Page 6: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

11

Pengetahuan yang menjelaskan aktivitas yang terdapat dalam suatu proses. Contoh:

Proses produksi, pengolahan dan pemindahan barang. Aktivitas dapat dihubungkan

secara hierarkis atau berurutan. Contoh aktivitas: menyalakan mesin, maju, berhenti.

3. Behavioural Knowledge

Pengetahuan yang menjelaskan tentang hubungan antara structural knowledge dan

functional knowledge. Jenis-jenis hubungan ini bisa berupa model matematika,

statistic dan jaringan neural.

2.2.1.3 Proses Utama dalam Knowledge Management

Menurut Probst et al. (2000, p30), proses utama dalam knowledge management

adalah:

1. Knowledge Identification

Mengidentifikasi knowledge eksternal berarti menganalisa dan mendeskripsikan

lingkungan knowledge perusahaan. Knowledge yang efektif harus memastikan

transparansi internal dan eksternal yang cukup dan membantu pegawai secara

individu untuk menentukan apa yang mereka butuhkan.

2. Knowledge Acquisition

Perusahaan mengimpor bagian penting dari knowledge mereka dari sumber luar.

Hubungan dengan pelanggan, suplier, kompetitor, dan partner berpotensi untuk

mendapatkan knowledge. Perusahaan juga dapat membeli knowledge yang tidak

dapat mereka kembangkan sendiri dengan merekrut para ahli.

3. Knowledge Development

Pengembangan knowledge berfokus pada menciptakan keahlian baru, produk baru,

ide yang lebih baik dan proses yang lebih efisien. Pengembangan knowledge

Page 7: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

12

termasuk semua usaha manajemen yang bertujuan menghasilkan kemampuan yang

belum tersedia dalam organisasi atau yang belum ada di dalam ataupun di luarnya.

4. Knowledge Sharing and Distribution

Merupakan pra kondisi penting untuk merubah informasi atau pengalaman yang

terisolasi menjadi sesuatu, dimana dapat digunakan seluruh organisasi. Penyebaran

knowledge adalah proses membagi dan menyebarkan knowledge yang ada saat ini

keseluruh perusahaan.

5. Knowledge Utilization

Hal penting dari knowledge management adalah memastikan bahwa knowledge yang

ada saat ini dalam organisasi, diterapkan secara produktif untuk keuntungan

organisasi. Sayangnya, kesuksesan dalam mengidentifikasi dan mendistribusikan

knowledge tidak menjamin bahwa akan bermanfaat bagi aktifitas sehari-hari. Ada

banyak hambatan yang mencegah penggunaan knowledge.

6. Knowledge Retention

Penyimpanan selektif dari informasi, dokumen dan pengalaman membutuhkan

manajemen. Proses untuk memilih, menyimpan, dan secara rutin meng-update

knowledge dari nilai masa depan yang berpotensi harus distruktur dengan teliti. Bila

tidak, keahlian berharga mungkin dapat hilang. Namun hal ini juga tergantung pada

penggunaan efisien dari media penyimpanan organisasi.

7. Knowledge Assessment

Suatu tindakan didalam pengukuran atau penilaian dari kegiatan proses inti

manajemen pengetahuan didalam perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengukur sejauh mana pengaruh yang dihasilkan knowledge didalam perusahaan.

Page 8: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

13

8. Knowledge Goal

Merupakan suatu rencana akhir dari kegiatan dan knowledge. Dengan knowledge

goal, perusahaan akan dengan lebih mudah menentukan arah dan strategi untuk

mencapai tujuannya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar 2.1 proses inti dari knowledge

management berikut.

feedback

Gambar 2.1 Kegiatan Proses Inti Manajemen Pengetahuan

Sumber: Probst (2000, p34)

2.2.1.4 Tiga Level Knowledge Goals

Menurut Probst et al. (2000, p33), knowledge goal memberi arah pada knowledge

management. Mereka menempatkan keahlian apa yang dikembangkan dan pada

tingkatan apa. Ada 3 macam knowledge goal, yaitu:

knowledge identification

knowledge acqiusition

knowledge development

knowledge sharing/

distribution

knowledge utilization

knowledge retention

Knowledge goal

Knowledge assessment

Page 9: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

14

1. Normative knowledge goal

Bertujuan untuk membuat budaya perusahaan yang knowledge aware dimana

keahlian individu dapat disebar dan dikembangkan.

2. Strategic knowledge goal

Mendefinisikan knowledge penting dari organisasi dan menjelaskan keahlian yang

akan dibutuhkan di masa depan.

3. Operational knowledge goal

Berpusat pada implementasi knowledge management dalam merubah normative

knowledge goal dan strategic knowledge goal menjadi tujuan yang konkrit.

Untuk lebih jelas tentang knowledge goal, lihat tabel 2.1

Tabel 2.1 Knowledge Management Goals at different levels

Normative

Knowledge

Company Charter

Struktur yang sah

berdampak di dalam

knowledge management

Hak Cipta Perusahaan

- Pernyataan visi dan

misi knowledge

- Mengidentifikasi

daerah-daerah kritis dari

knowledge

Budaya Perusahaan

- Sharing knowledge

- Semangat yang

inovatif

- komunikasi yang kuat

Strategic

Management

Struktur Organisasi

- Konferensi, struktur

laporan, R&D

perusahaan, pengalaman

team

Program-program

- Bekerjasama

- Membentuk informasi

penting yang

berkompetensi

Pendekatan Masalah

- Berorientasi pada

knowledge goals

- Melihat masalah pada

knowledge

Page 10: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

15

- Sistem management

- EIS, Lotus Notes

identification

Opertional

Management

Proses Organisasi

- Memantau proses

perkembangan aliran

knowledge

- Infrastruktur knowledge

- Penambahan dari

knowledge

Tugas-tugas

- Proyek-proyek

knowledge

- Membangun expert

databanks

- Memperkenalkan CBT

Performance and co-

operation

- Knowledge sharing

- Knowledge in action

Stuctures Activities Behaviour

Sumber: Probst et al (2000, p45)

2.2.2 SWOT Analysis

2.2.2.1 Definisi SWOT

Menurut Pearce dan Robinson (2000, p202-204), analisis SWOT adalah analisis

yang berdasarkan pada anggapain bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber

daya internal suatu perusahaan (Strengths dan Weaknesses), dan sumber daya eksternal

suatu perusahaan (Opportunities dan Threats).

• Strength (Kekuatan)

Suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari

pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan kekuasaan yang

dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaing.

Page 11: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

16

• Weakness (Kelemahan)

Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan

yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan. Keterbatasan dalam

fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan

pemasaran merupakan sumber dari kelemahan.

• Opportunity (Peluang)

Adalah suatu daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi

secara menguntungkan dan untuk merebut lebih banyak konsumen dibandingkan

dengan para pesaing.

• Threats (Ancaman)

Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari para pesaing

dalam merebut konsumen.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan

analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah

sebagai kerangka kerja/paduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi

alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

2.2.2.2 Model Matriks Internal Eksternal (IE)

Menurut David (2002, p195-197), matriks internal-eksternal (IE) menempatkan

berbagai divisi dari suatu organisasi dalam sembilan sel yang diilustrasikan pada tabel di

bawah ini. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE (Internal

Factor Evaluation) yang diberi bobot pada sumbu-x dan total nilai EFE (External Factor

Evaluation) yang diberi bobot pada sumbu-y.

Page 12: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

17

Pada sumbu-x, total IFE yang diberi bobot dari:

• Nilai 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah.

• Nilai 2,0 sampai 2,99 menunjukkan posisi internal yang sedang.

• Nilai 3,0 sampai 4,0 menunjukkan posisi internal yang kuat.

Demikian pula pada sumbu-y, total nilai EFE yang diberi bobot dari:

• Nilai 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah.

• Nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang.

• Nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.

Matriks IE dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang memiliki dampak

statistik yang berbeda. Pertama, perusahaan yang masuk dalam sel I, II, atau IV

dapat disebut tumbuh dan bina. Strategi intensif (penetrasi pasar,

pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke

belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) mungkin paling tepat

untuk perusahaan tersebut. Kedua, perusahaan yang masuk dalam sel III, V,

atau VII terbaik dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara;

penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan strategi yang paling

banyak digunakan untuk tipe-tipe perusahaan ini. Ketiga, perusahaan yang

umum masuk dalam sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau divestasi.

Organisasi yang sukses dapat mencapai portofolio bisnis yang diposisikan

dalam atau di sekitar sel I dalam matriks IE.

Page 13: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

18

Tabel 2.2 Matriks IE (Internal-Eksternal)

Total nilai IFE yang diberi bobot

Kuat 3,00-4,00 Sedang 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99

4,00 3,00 2,00 1,00Tinggi 3,00- 4,00 3,00

I

Tumbuh dan bina

II Tumbuh dan bina

III Pertahankan dan

pelihara

Sedang 2,00- 2,99 2,00

IV

Tumbuh dan bina

V

Pertahankan dan pelihara

VI

Panen dan divestasi

Tot

al n

ilai E

FE y

ang

dibe

ri b

obot

Rendah 1,00- 1,99

1.00

VII Pertahankan dan

pelihara

VIII

Panen dan divestasi

IX

Panen dan divestasi

Sumber: David (2002, p195)

2.2.2.3 Matriks SWOT

Menurut David (2002, p184-187), matriks Strength – Weakness – Opportunity -

Threat (SWOT) merupakan alat pencocokan yang membantu manajer mengembangkan

empat tipe strategi: strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT.

Tabel 2.3 Matriks Strength-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT)

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Peluang (O)

Strategi SO

Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO

Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Ancaman (T)

Strategi ST

Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi WT

Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber: David (2002, p186)

Page 14: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

19

2.2.3 Modeling System

2.2.3.1 Rich Picture

Menurut Mathiassen (2000, p26) Rich Picture yaitu gambar informal yang

mewakilkan pengertian dari si pembuat akan situasi.

2.2.3.2 Problem Domain

Problem domain adalah bagian dari bisnis proses yang nyata yang dikontrol,

dievaluasi dan dimonitor oleh suatu sistem (Mathiassen, 2000, p6). Tujuan dari kegiatan

ini adalah untuk membangun sebuah model yang dapat digunakan untuk merancang dan

mengimplementasikan sebuah system yang dapat memproses, berkomunikasi, dan

menyajikan informasi mengenai problem domain.

2.2.3.3 Analysis Domain

Analysis Domain (Mathiassen, p6) adalah organisasi yang mengadministrasi,

memonitor atau mengawasi problem domain.

A. Actor

Actor (Mathiassen, p119) adalah abstraksi dari pengguna atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem target.

B. Use Case

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p201) use case merupakan

sebuah skenario atau peristiwa bisnis dimana sistem harus memberikan suatu respons

yang ditentukan. Use case mencakup analisis berorientasi objek; akan tetapi,

penggunaannya menjadi hal umum di banyak metodologi untuk analisis dan desain

system.

Menurut Mathiassen. et al (2000, p343), Use Case Diagram menggambarkan

hubungan antara aktor dengan sistem.

Page 15: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

20

Notasi yang digunakan pada use case diagram :

C. Class Diagram

Yaitu kumpulan dari beberapa class yang menggambarkan struktur objek-objek dari

suatu sistem (Mathiassen. et al, 2000, pp336-338).

Notasi dasar yang ada pada class diagram :

Class

Abstract Class

<<actor>> Actor Actor

Simbol alternatif untuk actor

use case Use case

Participation

Use case group

Grup dari use case

Class

Class

Page 16: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

21

Cluster dengan penjelasan isi

Notasi tambahan yang ada pada class diagram :

Generalisasi

<<cluster>> Cluster

a..b c..d

Aggregation (logical)

a..b c..d

Association

<<cluster>> Cluster

Cluster tanpa penjelasan isi

Class

attribute

operation

Class dengan atribut dan operasi

Class

attribute

operation

Abstract class dengan atribut dan operasi

a..b <<stereotype>> Name c..d

role role

Association dengan stereotype, name, ordering, multiplicities, dan roles

Page 17: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

22

D. Sequence Diagram

Menurut Mathiassen. et al (2000, p340), Sequence Diagram menjelaskan

interaksi antara beberapa object dalam hubungan waktu.

Notasi yang digunakan pada sequence diagram :

Object : Class

Destruction of an object

Lifeline for an object

Recursive call and return

Message in the form of an event

Procedure call

Return

Page 18: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

23

2.2.4 Value Network Analysis

2.2.4.1 Definisi Value Network Analysis

Menurut Ward and Peppard (2002, p267), value network adalah analisa bisnis

yang menyediakan pertukaran dan sarana antara pembeli dan penjual, memungkinkan

adanya suatu hubungan atau relasi yang harus dibangun dari awal.

Menurut Thompson (Stabell dan Fjeldstad, 1998, p427), cara mudah mengetahui

perusahaan yang dimodelkan sebagai value network adalah berdasarkan pada teknologi

perantaranya, apakah menghubungkan pelanggan yang sudah menjadi bagian bisnis atau

masih berharap menjadi bagian dari bisnis.

2.2.4.2 Inti Proses Value Network

Menurut Stabell dan Fjeldstad (1998, p429-430), terdapat 3 (tiga) hal penting

didalam melakukan analisis value network yaitu:

A. Network Promotion and Contract

Terdiri dari aktivitas, mengundang pelanggan potensial untuk turut serta didalam

jaringan, memilih pelanggan khusus yang dapat diberikan keleluasaan sehingga

perusahaan mendapatkan masukan berarti dari pelanggan tersebut, aktifitas

management, dan pemutusan kontrak yang dianggap merugikan.

Sistem kontrak sangat diperlukan didalam jaringan. Karena dengan komitmen yang

baik antara perusahaan dengan pelanggan, akan membawa dampak lebih yang lebih baik

dan luas.

Promosi pada value network berbeda dengan sistem penjualan dan pemasaran

didalam value chain. Dimana didalam value network, pelanggan yang terikat kontrak

sangat penting dan berharga didalam turut serta mengembangkan perusahaan.

Page 19: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

24

B. Sevice Provisioning

Aktifitas ini berhubungan dengan memulai, memelihara dan mengakhiri suatu rantai

hubungan, yang berhubungan dengan pelanggan serta nilai yang didapatkan dari

pelanggan tersebut. Nilai yang didapatkan dari pelanggan dapat digunakan untuk

mengukur sepenting apakah pelanggan tersebut didalam perusahaan serta membantu

perusahaan didalam membuat strategi yang baru.

Service and provisioning bergantung pada bagaimana perusahaan menyelesaikan

masalah yang terjadi, khususnya yang berhubungan dengan pelanggan. Sehingga

hubungan yang ada dapat terjalin dengan lebih baik serta berdampak besar pada

perkembangan perusahaan.

C. Network Infrastructure Operation

Terdiri dari bagaimana perusahaan memelihara dan menggunakan infrastukturnya,

khususnya yang berhubungan dengan informasi, knowledge serta infrastuktur phisik

dengan baik. Diharapkan dengan begitu, akan terlihat jelas status hubungan yang ada

didalam jaringan dan peringatan terhadap aktifitas perusahan untuk terus memberikan

pelayanan kepada pelanggan.

Infrastuktur jaringan yang baik bergantung pada bagaimana infrastruktur yang ada

digunakan. Pada perusahaan seperti bank atau perusahaan asuransi, kunci dari

infrastruktur adalah kantor cabang, agent dan aset keuangan yang terkelola dengan baik.

Melalui 3 (tiga), inti proses value network tersebut, dapat dibusat gambaran untuk

menetukan apa saja yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan, sehingga

startegi perusahaan akan dapat dirancang kembali untuk mencapai tujuan perusahaan.

Page 20: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

25

Network Promotion and Contract Berisi seputar aktifitas promosi dan kontrak antara perusahaan dengan pelanggan. Juga hubungan antara tiap divisi didalam perusahaan yang mendukung aktifitas promosi dan kontrak.

Service and Provisioning Berisi seputar aktifitas yang berhubungan dengan pelayanan. Khususnya tentang metode penyelesaian masalah yang digunakan perusahaan didalam menyelesaikan setiap masalah pelanggan dan pengembangan kepuasan pelangan.

Infrastuctures Operation Berisi tentang bagaimana infrastruktur perusahaan mendukung perusahaan didalam menjalankan proses bisnisnya.

Gambar diagram value network terdiri atas 3 (tiga), layer utama. Untuk lebih

jelasnya, lihat gambar 2.2 value network diagram.

Infrastruktur : Human Resources : Technology : Procurement :

Gambar 2. 2 Value Network Diagram

Sumber : Strategic Management Journal (1998)

Page 21: 5 BAB 2 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00247-MNSI BAB 2.pdfMenurut Bennet, McRobb dan Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur

26

2.2.5 Kerangka Kerja

Analisis Industri Perusahaan

Analisis Internal Perusahaan Pembangunan Knowledge Management Systems

Gambar 2.3 Kerangka Kerja Pembangunan Knowledge Management System

Sumber : Penulis

Visi dan Misi

Analisis Value Network

Analisis SWOT

Strategi Perusahaan

Knowledge Goals

Identifikasi Knowledge Pemetaan Fitur

Fitur dan Aplikasi

Strukturisasi Informasi dan Grouping

Merancang Model UML: Class Diagram

Use Case Diagram Sequence Diagram

Rancangan Layar

Pembangunan Aplikasi