5-Oncogenes and Genes That Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep 15_28
-
Upload
maulana-adam -
Category
Documents
-
view
27 -
download
3
description
Transcript of 5-Oncogenes and Genes That Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep 15_28
`
15
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Sel mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung
kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya. Proliferasi sel adalah proses fisiologis yang terjadi hampir pada semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak. Homeostasis antara proliferasi sel dan kematian sel yang terprogram (apoptosis) secara normal dipertahankan untuk menyediakan integritas jaringan dan organ.
Dasar Molekuler Kanker Gangguan genetik non-letal inti karsinogenesis
Tumor dibentuk oleh ekspansi klonal sel precursor tunggal (monoklonal)
Ada 4 kelas gen pengatur yang normal
Proto-onkogen : gen yang mengatur pertumbuhan
Onkogen Onkoprotein : gen yang menghambat pertumbuhan
DNA repair genes : gen yang mengatur perbaikan, mempengaruhi proliferasi sel atau hidup secara tidak langsung dengan mempengaruhi kemampuan organisme untuk memperbaiki kerusakan non-letal gen lain
Apoptosis : gen yang mengatur kematian sel
Karsinogenesis merupakan proses multi-step, baik tingkat genetik maupun fenotipik. Pembentukan sel yang berlebihan sehingga terbentuk kanker
Note : Proto-onkogen adalah gen normal yang bisa menjadi onkogen karena mutasi atau peningkatan ekspresinya. Proto-onkogen mengode protein yang membantu mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Jadi ‘kode’ itu udah nge-hits dari jaman batu, bahkan tingkat DNA pun pake kode. #uhukkk #salamsetengahkopling!!!
Proto-onkogen berfungsi mengatur proliferasi dan diferensiasi sel normal. Rangsangan faktor pertumbuhan ekstraselular diterima oleh reseptor faktor pertumbuhan (gen ras) di permukaan membran (aktivasi tyrosine kinase) dan diteruskan melalui transmembran sel (guanine nucleotide-binding protein) ke dalam sitoplasma dan ke dalam inti sel. Bila kemudian terjadi ‘hit’ oleh bahan karsinogen, maka akan terjadi proliferasi sel abnormal yang berlebihan dan tak terkendali, dimana proto-onkogen berubah menjadi onkogen.
Terjadinya kanker tidak semata disebabkan oleh aktivasi onkogen tapi dapat oleh inaktifasi anti onkogen (growth suppressor gen). Pada sel normal terdapat keseimbangan antara onkogen dan anti onkogen. Anti onkogen yang sudah dikenal secara umum adalah tp53. Apabila tp53 gagal mengikat DNA, maka kemampuan mengontrol proliferasi menjadi hilang dan proliferasi sel berjalan terus menerus dan tidak terkendali. Inaktifasi p53 dapat terjadi oleh translokasi atau delesi.
Gen tp53 ini merupakan tumor supresor gen yang paling sering mengalami mutasi dalam kanker.
Dalam sel-sel non-stressed ia mempunyai waktu paruh yang singkat yaitu hanya 20 menit. Tp53 bekerja dengan menginduksi gen penginduksi apoptosis yaitu gen BAX.
Oncogenes and Genes that
Regulate DNA Repair Moleculer
Basic of Multistep
`
16
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Dalam keadaan normal, kerusakan gen akibat faktor-faktor endogen maupun eksogen
dapat diperbaiki oleh mekanisme ‘excission repair DNA lession’. Kegagalan mekanisme ini menimbulkan DNA yang cacat dan diturunkan pada keturunan berikutnya sebagai mutasi permanen yang potensial menjadi kanker. Gen lain yang ikut berpengaruh secara tidak langsung adalah sandi protein ‘check point’ (contoh: ATM) yang berfungsi mencegah perkembangan sel yang berasal dari sel cacat.
Perubahan fenotipik { Sifat pertumbuhan
1. lepas dari kontrol - normalnya jika sel udah merasa cukup bermitosis, ya udah berhenti prosesnya. - Ini ibarat lelaki yang lepas dari kontrol dan terus melakukan invasi akibat tidak merasa
cukup punya 1 kekasih hati. #tsaaaaaaahh #apaansih 2. kegagalan maturasi
- sel nya gagal dewasa, terus dalam keadaan sel muda. - Ya sama kayak lelaki yang merasa jiwa muda, masih lirik sini-sana, gak dewasa-
dewasa. Contoh gak nyambung? Biarin!! :p 3. transplantable
- bisa ditransplantasikan ke hewan coba. - Invasi tiada henti dan lirik sana-sini ini bisa ditransplantasikan (diaplikasikan) dan
diajarkan ke siapa saja. #sesat 4. immortal
- sel-nya gak mati-mati - nah ini, kalo semua ini memang udah sifatnya, ya keadaan ini gak berhenti.
note : sifat pertumbuhan sel kanker bisa dianalogikan sifat pertumbuhan cinta yang tidak dewasa -.-“ #analogigakpenting
{ Perubahan morfologik : bentuk berubah terutama intinya
{ Kariotipik : sudah tidak khas
{ Antigenik
{ Deviasi metabolik
{ Membran sel
TRANSFORMASI & PROGRESI Signal pertumbuhannya mandiri
Tidak sensitif terhadap signal penghambat pertumbuhan
Panghindaran apoptosis
Defect DNA repair: “Spell checker” #gak tau ini siapanya mie checker, gak dijelasin#
Potensi replikasinya gak ada habisnya : telomerase
Angiogenesis; karena sel yang bertambah banyak itu memerlukan nutrisi lebih banyak sehingga terbentuk pembuluh darah, bisa disebut juga dengan neovaskularisasi.
Kemampuan invasi dan metastasis; metastasis bisa akibat kohesi antar sel itu lemah, sehingga mudah lepas dan ngider ke mana-mana Berbagai aspek transformasi maligna. Sama seperti kanker itu sendiri adalah perkembangan
dari proses yang mengganggu, sehingga merupakan transformasi ganas. Ini bukan hal yang mutlak, tapi kebanyakan kasus begitu.
`
17
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Ini skemanya udah jelas sih sebenernya. Tapi okelah ditambah note sedikit ya, biar afdhol.
Diwali dengan adanya paparan pada sel normal yang menyebabkan kerusakan DNA, bisa
berupa zat kimia, radiasi, maupun infeksi virus. Jika regulasi DNA repair baik, maka sel akan kembali normal. Namun jika gagal, maka akan timbul kerusakan DNA. Kenapa DNA repair gagal? Ini akibat mutasi yang inherited, baik pada gen yang mempengaruhi DNA repair maupun gen yang mempengaruhi pertumbuhan atau apoptosis sel. Hal ini menyebabkan mutasi genom sel somatic, mengakibatkan aktivasi gen pertumbuhan, perubahan gen regulasi apoptosis, dan/atau inaktivasi gen penghambat pertumbuhan (kanker).
Nah, dengan adanya ekspansi klonal, semakin lama maka mutasi bertambah. Sel klonal ini juga yang menyebabkan heterogenitas, sel-nya beda-beda, ada yang cepat tumbuh, ada sel yang siap metastasis, ada yang masih belum all out ekspresinya. Semua ini berujung pada neoplasma yang maligna.
Onkogen : merupakan gen yang mengatur pertumbuhan tumor.
Merupakan mutasi gen normal (proto-onkogen)
Growth Factors
Growth Factor Receptors
Signal Transduction Proteins (RAS)
Nuclear Regulatory Proteins
Cell Cycle Regulators
Onkogen kode untuk terbentuknya onkoprotein
Transduksi sinyal merupakan istilah umum yang mengacu pada proses dimana sel mengubah satu jenis sinyal atau stimulus ke bentuk lain
`
18
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
AKTIFASI ONKOGEN Mekanisme proto-onkogen dirubah menjadi onkogen
Perubahan struktur gen hasil gen abnormal (onkoprotein)
- Point mutations (mutasi noktah) : misalnya pengen ngebentuk sitosin, yang muncul malah timin.
- Insertion and deletion (insersi atau delesi) : penambahan atau penghilangan pasangan basa DNA
Perubahan pengaturan : ekspresi gen produksi dari protein pertumbuhan tetap tapi gak lazim atau produksi meningkat.
- Translokasi kromosom
- Amplifikasi (penguatan) gen Point Mutation (mutasi noktah)
Ras onkogen contoh terbaik
Dalam tumor banyak sekali terjadi mutasi gen ras pembawa mutasi noktah
Mutasi mempengaruhi domain penting untuk hidrolisis GAP terinduksi GTP protein ras mutan memiliki kemampuan untuk menghidrolisis GTP
Frequency:
- 90%: adenikarsinoma pankreas
- 50%: kanker kolon dan tiroid
- 30%: adenokarsinoma paru dan leukemia myeloid
- 0%: tumor payudara dan ovari (tidak ditemukan ras onkogen)
Category Proto-Oncogene Mode of Activation Associated Human Tumor
GFs
PDGF-β chain SIS Overexpression Astrocytoma
Osteosarcoma
Fibroblast growth factors
HST-1 Overexpression Stomach cancer
INT-2 Amplification Bladder cancer
Breast cancer
Melanoma
TGFα TGFα Overexpression Astrocytomas
Hepatocellular carcinomas
HGF HGF Overexpression Thyroid cancer
GF Receptors
EGF-receptor family ERB-B1 (ECFR) Overexpression Squamous cell carcinomas of lung, gliomas
ERB-B2 Amplification Breast and ovarian cancers
CSF-1 receptor FMS Point mutation Leukemia
Receptor for neurotrophic factors
RET Point mutation Multiple endocrine neoplasia 2A and B, familial medullary thyroid
carcinomas
PDGF receptor PDGF-R Overexpression Gliomas
Receptor for stem cell (steel) factor
KIT Point mutation Gastrointestinal stromal tumors and other soft tissue tumors
`
19
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Signal Transduction Proteins
GTP-binding K-RAS Point mutation Colon, lung, and pancreatic tumors
H-RAS Point mutation Bladder and kidney tumors
N-RAS Point mutation Melanomas, hematologic malignancies
Nonreceptor tyrosine kinase
ABL Translocation Chronic myeloid leukemia
Acute lymphoblastic leukemia
RAS signal transduction
BRAF Point mutation Melanomas
WNT signal transduction
β-catenin Point mutation Hepatoblastomas, hepatocellular carcinoma
Nuclear Regulatory Proteins
Transcrip.activators C-MYC Translocation Burkitt lymphoma
N-MYC Amplification Neuroblastoma, small cell carcinoma of lung
L-MYC Amplification Small cell carcinoma of lung
Note : di setiap kasus, ada gen normal (proto-onkogen bermutasi menjadi onkogen, akhirnya menghasilkan ekspresi sebagai tumor. Yang ditabel macam gini kata beliau gak dikeluarin soal untuk ujian, buat nambah pengetahuan saja. MYC : mengkodekan faktor transkripsi dan terlibat dalam apoptosis. Myc (cMyc) merupakan kode untuk protein yang berikatan dengan DNA gen lain. Ketika Myc bermutasi atau ekspresinya berlebihan, protein tidak dapat berikatan dengan baik dan sering menyebabkan kanker.
P53 dan RAS : merupakan 2 gen yang paling penting dan banyak dipelajari pada kanker. p53
Mengaktifkan protein DNA repair
Menjaga transisi G1/S
Inisiasi apoptosis
Bermutasi di lebih dari 50% dari semua kanker pada manusia
RAS
H, N, K, dll
Satu penyebab abnormalitas tersering dari onkogen dominan pada tumor manusia
Ada sekitar 1/3 dari semua kanker manusia
Gen penghambat tumor TGF-β Colon
E-cadherin Gaster
NF-1,2 Tumor neural
APC/β-cadherin GI, melanoma
SMADs GI
RB Retinoblastoma
P53 Semuanya!!
WT-1 Tumor Wilms
p16 (INK4a) GI, payudara (MM jika diturunkan)
BRCA-1,2 Payudara
KLF6 Prostat
`
16
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Penghindaran apoptosis
BCL-2
p53
MYC
Defek gen DNA repair DNA repair seperti spell checker
HNPCC (Hereditary Non-Polyposis Colon Cancer) : TGF-β, β-catenin, BAX
Xeroderma Pigmentosum: UV fixing gene
Ataxia Telangiectasia: ATM gene
Bloom Syndrome: defective helicase
Fanconi anemia
Perubahan kromosom pada kanker Translokasi dan Inversi
Terjadi pada sebagian besar Limfoma/Leukemia
Terjadi pada banyak keganasan non-hematologik juga
Malignancy Translocation Affected Genes
Chronic myeloid leukemia (9;22)(q34;q11) Ab1 9q34
bcr 22q11
Acute leukemias (AML and ALL) (4;11)(q21;q23) AF4 4q21
MLL 11q23
(6;11)(q27;q23) AF6 6q27
MLL 11q23
Burkitt lymphoma (8;14)(q24;q32) c-myc 8q24
IgH 14q32
Mantle cell lymphoma (11;14)(q13;q32) Cyclin D 11q13
IgH 14q32
Follicular lymphoma (14;18)(q32;q21) IgH 14q32
bcl-2 18q21
T-cell acute lymphoblastic leukemia (8;14)(q24;q11) c-myc 8q24
TCR-α 14q11
(10;14)(q24;q11) Hox 11 10q24
TCR-α 14q11
Ewing sarcoma (11;22)(q24;q12) Fl-1 11q24
EWS 22q12
Banyak/kebanyakan leukemia atau limfoma dapat diprediksi translokasi kromosomnya. Sama kayak tabel sebelumnya, ini gak dikeluarin buat ujian.
Mutasi gen mengakibatkan penghindaran apoptosis juga menjadi faktor karsinogenesis
Gen Metastatik NM23
KAI-1
KiSS
`
17
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Contoh aksi gen ras
Kalo misalnya sel tepapar…
Protein RAS berikatan dengan nukleotida guanosin trifasfat (GTP) dan guanosin difosfat (GDP). Protein RAS normal berpindah bolak balik antara keadaan tereksitasi (menyalurkan sinyal) dan keadaan tenang (inaktif). Pada keadaan inaktif, protein RAS berikatan dengan GDP, saat sel terangsang oleh faktor pertumbuhan, RAS inaktif menjadi aktif dengan menukar GDP untuk GTP. RAS aktif kemudian mengaktifkan berbagai regulator proliferasi dibagian hilir, termasuk jenjang mitogenik RAF – MAF kinase, yang membanjiri inti sel dengan sinyal untuk proliferasi sel.
Namun keadaan tereksitasi penyaluran sinyal pada protein RAS normal berlangsung singkat karena aktivitas intrinsik guanosintrifosfatase (GTPase) menghidrolisis GTP menjadi GDP, membebaskan satu gugus fosfat dan mengembalikan protein ke keadaan basalnya yang inaktif. Aktivitas GTPase pada protein RAS aktif diperkuat secara dramatis oleh protein pengaktif – GTPase (GAPS). GAPs berfungsi sebagai rem molekular yang mencegah pengaktivan RAS tak terkontrol dengan mendorang hidrolisis GTP menjadi GDP. Protein RAS mutan dapat berikatan dengan GAPs, tetapi aktivitas GTPase-nya tidak mengalami penguatan. Oleh karena itu, RAS mutan terperangkap dalam bentuk aktif (terikat – GTP) dan sel didorong untuk percaya bahwa proliferasi harus terus berlanjut. Proses ini terus berlanjut, proliferasi tidak berhenti.
Translokasi Kromosomal Burkitt’s lymphoma>>
`
18
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Chronic Myelogenous Leukemia
Penguatan (amplifikasi) gen
Amplifikasi gen N-myc pada neuroblastoma : double minutes / HSR (Homogenous-staining region)>>>>>
GEN PENEKAN (supresor) KANKER Misnomer (keliru)
Fungsi fisiologis : mengatur pertumbuhan sel menahan proliferasi sel
Ditemukan pada penelitian penyakit langka seperti retinoblastoma
Knudson hipotesis “two-hit” onkogenesis Lokasi sub-seluler produksi protein gen penekan tumor 2 kategori umum berkaitan dengan fungsi :
Molekul yang mengatur transkripsi nuklear dan siklus sel
Permukaan sel : TGF-receptor, E-cadherin
Di bawah membran plasma: NF-1
Sitoskeleton NF-2
Sitosol: APC
Molekul yang mengatur transduksi sinyal
Nukleus: Rb, p53, WT-1, p16(INK4a), BRCA-1, BRCA-2 Dipilih gen penekan tumor yang terlibat dalam neoplasma manusia, kemudia ditemukan bahwa:
NO. Onkogen Fungsi: Tumor terkait dengan mutasi somatic
Tumor terkait dengan mutasi yang diwariskan
1. Reseptor TGF-β menghambat pertumbuhan
Ca colon unknown
2. E-cadherin Adesi sel Ca gaster dan Ca mammae
Ca gaster familial
3. NF-1 Inhibisi transduksi sinyal ras
Schwannoma Neurofibromatosis tipe 1 dan Sarkoma (neurofibrosarkoma)
4. NF-2 Unknown Schwannoma dan Meningioma
Neurofibromatosis tipe 2, Acoustic schwannoma & meningioma
5. APC Inhibisi transduksi sinyal
Ca gaster, Ca colon, Ca pancreas, Melanoma
Familial adenomatous polyposis coli, Ca colon
`
19
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
6. pRb Pengaturan siklus sel Retinoblastoma,
Osteosarkoma, Ca mammae, Ca colon, Ca pulmo
Retinoblastoma, Osteosarkoma
7. p53 Regulasi siklus sel dan kegagalan respon apoptosis pada kerusakan DNA
Ca gaster & Ca mammae
Li-Fraumeni syndrome, berbagai macam karsinoma dan sarcoma
8. WT-1 Transkripsi nuklear Wilms tumor Wilms tumor
9. p16(INK-4a) Regulasi siklus sel dengan menghambat CDK
Ca pancreas, Ca esofagus
Melanoma
10. BRCA-1 DNA repair Unknown Ca mammae wanita dan Ca ovari
11. BRCA-2 DNA repair Unknown Ca mammae wanita dan pria
Gen Penekan Kanker
- Familial : ada ‘bakat’ dari salah satu maupun kedua orang tua
- Sporadic : peran mutasi, tidak ada ‘bakat’ dari orang tua
`
20
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Peran sentral pRB dalam mengatur siklus sel
Peran p53 dalam menjaga integritas genom
`
21
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Apoptosis kematian sel terprogram Sel tunggal yang tersebar diantara sel sehat akan mati/hilang diprogram dan dikordinasi secara internal dalam bentuk kematian sel. Hal ini yang dirancang untuk menghilangkan sel yang tidak diperlukan, melalui serangkaian aktifitas, oleh serangkaian produk gen yang bertanggungjawab. Gen pengatur apoptosis (kelompok bcl-2)
Antagonis : bcl-2 dan bcl-xL
Agonis : bax, bcl-xS, bad, bid
Pengaturan kematian sel
Mekanisme Biologis
1. Jalur sinyal inisiasi apoptosis
2. Kontrol dan integrasi keseimbangan antara molekul pengatur negatif (inhibisi) dan positif (stimulasi)
3. Fase eksekusi umum rancangan kematian ini dilakukan sebagian besar oleh caspase family protease.
4. Penghapusan sel mati oleh fagositosis
APOPTOSIS
`
22
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
APOPTOSIS
Mekanisme pada mitokondria dan efek bcl-2 pada apoptosis
Peranan apoptosis
1. Pertumbuhan dan perkembangan Embryogenesis : implantasi, organogenesis, diferensiasi, involusi
2. Mekanisme homeostatis untuk mempertahankan populasi dalam jaringan - Involusi tergantung hormone - Populasi sel proliferative : epitel crypt intestinal
`
23
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
3. Mekanisme pertahanan
- Neutrofil mati selama respon inflamasi akut - Kematian sel yang disebabkan oleh sel T sitotoksis : dalam penolakan imun seluler
4. Ketika sel rusak oleh penyakit atau agen berbahaya
- Infeksi virus : hepatitis Councilman bodies - Stimuli merugikan dosis rendah : kepanasan, radiasi, obat anti kanker, hipoksia
5. Proses penuaan
MORFOLOGI Penyusutan sel
Kondensasi kromatin
Pembentukan sitoplasik bleb dan apoptotic bodies
Fagositosis sel apoptosis oleh sel-sel sehat yang berdekatan (sel parenkimal atau makrofag)
Membran plasma utuh selama apoptosis
MORFOLOGI urutan pengubahan ultrastruktural
NEKROSIS & APOPTOSIS
APOPTOSIS: gambaran ultrastruktur
Apoptosis pada kulit dengan reaksi imun
`
24
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Ciri Biokimia Pembelahan protein
Spesifik : hidrolisis protein melibatkan aktivasi beberapa bagian protease sistein (caspase)
Protein silang
Aktivasi transglutaminase : apoptotic bodies
DNA breakdown
DNA pecah 50 – 300 kbp
Kerusakan internucleosomal oleh endonuklease (Ca++ &
Mg++ dependent) endonukleosom (120 – 200 kbp) DNA ladders
Pengenalan pagositik
Sel apoptosis mengekspresikan fosfatidilserin Elektroforesis DNA diekstraksi dari kultur sel yang mengalami apoptosis
A. Kontrol B. Apoptosis C. Nekrosis
Contoh spesifik apoptosis
Penandaan reseptor Tumor Necrosis Factor (TNFR) Apoptosis dimediasi oleh Fas-Fas ligand (FasL / CD95L)
Apoptosis diinduksi oleh TNF
- CTL dirangsang oleh apoptosis
- Apoptosis setelah kekurangan faktor pertumbuhan
- Kerusakan DNA diinduksi oleh apoptosis
- DNA damage-induced Apoptosis
Model : sinyal diperantarai Fas, aktivasi caspase, dan induksi sinyal kematian
DNA LADDERS
`
25
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Model : reseptor TNF dimediasi induksi sinyal dan apoptosis; apoptosis vs survival diinduksi oleh TNF
KESIMPULAN Apoptosis merupakan proses fisiologis penting tubuh yang dapat dipacu etiologi patologi juga
Apoptosis memiliki peran penting dalam pathogenesis beberapa penyakit sebagai konsekuensi disregulasi
Apoptosis memiliki peran penting dalam terapi, terutama kemoterapi dan radioterapi pada neoplasma
Apoptosis penting dalam penelitian biomedis
Chemical Carcinogenesis
Initiation-promotion scheme. Penelitian ini mendemonstrasikan fase inisiasi dan promosi karsinogenesis pada mencit. Kelompok 2 diberikan promoter berulang 2 kali seminggu dalam beberapa bulan. Kelompok 3 diberikan promoter yang ditunda selama beberapa bulan dan kemudian diberikan dua kali seminggu. Kelompok 6 diberikan promoter dengan setiap bulan.
INISIATOR Inisiator saja gak cukup untuk pembentukan tumor (kelompok 1)
Inisiasi hasil paparan sel untuk dosis yang sesuai inisiator (agen karsinogenik)
Inisiasi mutasi ireversibel (kerusakan DNA) memori beberapa bulan kemudian +
promoter tumor (kelompok 2&3)
`
26
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
PROMOTER
• Non-tumorigenik dengan sendirinya
• Menginduksi tumor pada sel terinisiasi (kelompok 5)
• Ketika promoter diterapkan sebelum inisiator, gak ada tumor yang berkembang (kelompok 4)
• Ketika waktu antara beberapa aplikasi diperpanjang efek promoter menjadi reversibel tumor gagal berkembang (kelompok 6)
Karsinogen Kimia Utama & Inisiasi Karsinogenesis
1. Direct acting compound kerjanya langsung memicu terjadinya kanker. Contohnya : gas mustard, melphalan, alkylating agents, acylating agents
2. Indirect acting compound / procarcinogen Bahan ini tidak secara langsung dapat menimbulkan tumor/ kanker, bahan ini melalui proses metabolisasi dulu oleh enzim-enzim tubuh. Contohnya : nitroramin, hidrokarbon aromatic polisiklik dan heterosiklik, amino aromatik, amida, pewarna Azo, tumbuhan alami dan produk mikroba, dll
3. Co carcinogen1 tidak atau hanya sedikit sekali mempunyai aktivitas karsinogenesis, tetapi dalam memperbesar reaktivitas direct carcinogen atau pro carcinogen. Contohnya : minyak kroton
4. Property in common:
Merupakan elektrofil yang sangat reaktif yang dapat bereaksi dengan sites nukleofilik dalam
sel kerusakan sub-letal reaksi elektrofilik DNA
electrophilic reaction sub-lethal damage to DNA
Molekular “fingerprint”
Karsinogen tipe tumor (fingerprinting)
1 Dari kuliah cuma ada 2. Co carcinogen ini editor ambil dari sumber belajar lain
`
27
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Yang terjadi pada karsinogenesis kimia
Peningkatan Karsinogenesis
Promoter phorbol ester, hormon, fenol, obat
Tidak mutagen bagaimana mereka
berkontribusi pada tumorgenesis studi TPA
TPA phorbol ester; aktivator yang kuat untuk protein kinase C (sebuah enzim yang memfosforilasi beberapa substrat yang terlibat dalam jalur transduksi sinyal
Inisiasi dan Promosi
`
28
Editor : Iin_Oin
Oncogenes and Genes that Regulate DNA Repair Moleculer Basic of Multistep
21th
Block — Block of Neoplasm | 1st
Chapter
Karsinogenesis Radiasi Mengubah semua jenis sel in vitro dan menginduksi neoplasma in vivo, pada manusia dan hewan
uji
Sinar UV kanker kulit
Radiasi ionisasi medis, pekerjaan, dan bom memproduksi berbagai neoplasma ganas
Efek sinar UV agak berbeda dengan radiasi ionisasi
UV • Efek UV pada sel menghambat pembelahan sel, inaktifasi enzim, menginduksi mutasi, dan
membunuh sel
• Tipe UV
- UVA (320 – 400 nm): mutagenik
- UVB (280 – 320 nm): mutagen, tidak disaring oleh ozon
- UVC (200 – 280 nm): mutagen, disaring oleh ozon
• Tipe hasil kanker kulit : SCC, BCC, melanoma
• UVB juga menyebabkan mutasi pada onkogen (ras) dan gen penghambat tumor (p53) Karsinogenisitas UVB dikaitkan dengan pembentukannya dimer pirimidin di DNA. Kerusakan DNA ini diperbaiki oleh NER (nucleotide excision repair)
1. Pengenalan lesi DNA 2. Insisi untai yang rusak pada kedua sisi lesi 3. Penghapusan kerusakan neuklotida 4. Sintesis potongan kecil nukleotida 5. Sintesis ligasinya
NER (nucleotide excision repair) Proses ini membutuhkan setidaknya produk dari 20 gen
Postulation : paparan sinar matahari berlebih kapasitas jalur NER kewalahan beberapa
kerusakan DNA tetap tidak perbaikan kesalahan transkripsi besar/fatal kanker
Xeroderma pigmentosim (fotosensitif, resiko 200 kali lipat kanker kulit) memiliki beberapa gen bermutasi yang terlibat NER
Radiasi Ionisasi Radiasi elektromagnetik : sinar X dan sinar gamma
Particulate radiation : α-particles, β-particles, proton, neutron
Urutan kerentanan 1. Leukemia 2. Tiroid 3. Payudara, paru, kelenjar saliva (kadang-kadang) 4. Kulit, tulang, saluran pencernaan (relatif resisten)
Acknowledgment
1. Mbak Afi atas rekaman kuliahnya. 2. Mila, Winny atas sms pengingat deadline-nya.
Sekian dan Terima Kasih..