5B

21
Kelompok 5 A : Irma Zuhrotul Laily M. NIM 102310101033 Ajeng Verantika Hadi NIM 102310101057 Aulia Royyani Elya NIM 102310101091 Nur Afifah NIM 102310101093 Jamilatus S. NIM 122310101007 Raras Rahmatichasari NIM 122310101011 Listya Pratiwi NIM 122310101017 Aris Kurniawan NIM 122310101033 Dina Amalia NIM 122310101037

description

ppt

Transcript of 5B

  • Kelompok 5 A :Irma Zuhrotul Laily M. NIM 102310101033Ajeng Verantika Hadi NIM 102310101057Aulia Royyani Elya NIM 102310101091Nur Afifah NIM 102310101093Jamilatus S. NIM 122310101007Raras Rahmatichasari NIM 122310101011Listya Pratiwi NIM 122310101017Aris Kurniawan NIM 122310101033Dina Amalia NIM 122310101037

  • Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah sistem komputer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan kesehatan, penelitian dan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan sistem komputerisasi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: meningkatkan pelayanan pada pasien, meningkatkan pengembangan protocol, meningkatkan penatalaksanaan data dan komunikasi dan meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien.

  • 1. Prototipe. Pada prototipe, perintah medis dimasukkan langsung dalam komputer, dimana perintah ini akan dikirim langsung ke instuisi-instuisi yang terkait dengan kesehatan. Prototipe ini menyediakan antarmuka untuk memasukka perintah dokter medis dan perawat untuk dokumentasi keperawatan. Prototipe ini berbasis windows dengan penggunaan grafis.

  • 2. Sebuah bagian di bagian atas layar yang memberikan informasi demografis tentang pasien dan informasi kesehatan lainnya.3. Satu tombol di bawah layar untuk mengakses informasi umum seperti: sensus informasi dari lingkungan,obat-obatan untuk diberikan di bangsal, diet untuk pasien dan akses ke catatan pasien dilingkungan apapun rumah sakit.

  • 4. Kolom tombol-tombol di sisi kiri, satu untuk setiap tempat tidur bangsal. Tombol-tombol ini disediakan untuk memungkinkan para perawat akses mudah ke bentuk dokumentasian setiap pasien.5. Sebuah tumpukan jendela di tengah layar. Jendela ini sesuai dengan keperawatan bentuk dokumentasi yang berhubungan dengan pasien.

  • Kamus data klinis. Diperlukan kamus data klinis yang substansial dan fleksibel, yang akan mendefinisikan semua unsure data untuk informasi klinis yang akan disimpanTempat penyimpanan data klinis. Harus terdapat tempat penyimpanan data klinis yang arsitekyurnya dirancang dengan baik, guna memenuhi kebutuhan semua anggota tim pemberi perawatan kesehatan. Permintaan informasi media mengenai pesien tertentu harus dipenuhi dalam beberapa detik.

  • 3. Kemampuan input yang fleksibel. Harus tersedia perlengkapan yang tepat (seperti mouse, keyboard, pengenal suara, touch screen, pen light).4. Presentasi data yang ergonomis. Presentasi data harus sesuai dengan kebutuhan individu.

  • 5. Dukungan sistem otomatis. Sistem harus mengantisipasi dan mendukung proses klinis serta berfikir melalui sistem pendukung. Hal ini harus mencakup akses ke sistem ahli, data dasar pengetahuan, literature medis, umpan balik hasil, dan masukkan kualitas/biayasemua yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan klinis.

  • Dukunganhardwaredansoftwaretelah benar-benar siapSemua operator komputer telah terlatih, baik dalam penggunaan komputer maupun dalam akses penggunaannya itu sendiri. Misalnya komputer tidak diletakkan di ruang manajer yang sering dikunci karena si manajer sering pergi, sehingga bila staf operator akan menggunakan komputer, harus menunggu sang manajer tiba.

  • 3. Tersedia infrastruktur dan furnitur yang sesuai (sumber listrik, kabel, meja-kursi komputer). Terkadang antar unit masih terjadi pinjam-meminjam peralatan atau meja-kursi yang berakibat menghambat kerja di unit yang bersangkutan. Hal ini tidak boleh terjadi.4. Prosedur pengamanan harus diatur dan ditetapkan untuk menghindari penyalahgunaan penggunaan komputer, misalnya untuk main games atau fungsi non rekam medis lainnya. Disamping itu juga untuk melindungi komputer dari virus.

  • 5.Petugas atau pihak yang berwenang diberi kata sandi (password) yang diganti secara periodik untuk mencegah penggunaan komputer oleh orang yang tidak berwenang. Prosedur rekam medis yang biasa dikomputerisasikan adalah sebagai berikut:a. Indek utama pasienb. Admisi, rujukan dan sistemdischarge/death(pasien-pulang atau meninggal) c. Indek penyakit dan operasi

  • 6. Tambahan untuk aplikasi ini, prosedur berikut bisa dijalankan saat sistem di atas sudah berjalan:a. Sistem pelacakan lokasi rekam medisb. Sistem kelengkapan rekam medisc. Sistem pembuatandischarge summary(ringkasan keluar-masuk)d. Sistem penjadwalan perjanjian pasien rawat jalan

  • 1. Manfaat klinisManfaat klinis terlihat setelah menerapkan CPR meliputi: Pertama, menerapkan sistem CPR memberikan peningkatan akses ke grafik pasien. CPR memberikan akses perawat untuk menemukan informasi pasien untuk menjawab pertanyaan pasien maupun keluarga. Kedua, CPR meningkatkan pengambilan keputusan klinis dan penyakit melalui peningkatan integrasi hasil pengobatan. Ketiga, alat CPR memastikan setiap catatan itu selesai, membantu standarisasi kualitas grafik, dan meminimalkan kesalahan. Keempat, pendidikan pasien disederhanakan. Produk CPR digunakan sebagai alat penyedia untuk mengilustrasikan atau menjelaskan prosedur atau kondisi pasien, dan selebaran yang langsung bisa dicetak dari sistem. Kelima, CPR memiliki efisiensi waktu, perawat tidak perlu membuang-buang waktu dalam melakukan pendokumentasian pasien.

  • 2. Manfaat Alur KerjaCPR menyelamatkan beberapa orang melakukan pekerjaan yang sama yang telah dilakukan oleh orang lain, atau menyelamatkan mereka dari menunda tugas-tugas mereka sendiri sementara yang lain telah menyelesaikan tugas tersebut. Dengan CPR, banyak orang dapat membuat perubahan pada catatan dari lokasi yang berbeda secara paralel. Data dikumpulkan dari pengkajian awal sampai di setiap kunjungan berikutnya dalam sistem pengiriman yang terintegrasi. Manfaat alur kerja yang dihasilkan dari pelaksanaan CPR termasuk peningkatan pengambilan data, biaya transkripsi berkurang, biaya tenaga kerja berkurang, dan meningkatkan komunikasi dan manajemen yang lebih baik.

  • 3. Manfaat administrasiManfaat administrasi CPR mencakup pemantauan obyektif dari praktek dokter, hasil penelitian, dan manajemen penyakit. Pelaksanaan CPR juga sebagai sarana mudah untuk membuat kartu laporan untuk rencana perawatan.

  • Catatan dapat di bacaCatatan yang siap tersediaProduktivitas perawat membaikMengurangi kerusakan catatanMenunjang penggunaan proses asuhan keperawatanMengurangi dokumentasi yang berlebihanSaran, pengingat dan peringatan klinisCatatan keperawatan lebih terorganisasi

  • Laporan tercetak secara otomatisDokumentasi sesuai standar profesiPeningkatan rekrutment dan retensi tenagaPeningkatan pengetahuan tentang hasilKetersediaan dataPencegahan kesalahan pemberian obatMempermudah penetapan biayaMencetak instruksi pemulangan

  • Biaya tinggiKeterbatasan dalam format pencatatanKesulitan melepas lembar kerjaMasalh keamanana dan kerahasiaan informasi pasienBagian administrasi merasa tidak yakin bahwa komputerisasi informasi keperawatan akan memberikan hasil nyata.Perawat kurang memiliki kemampuan mengoperasikan sistem komputerisasi.

  • Unit pelayanan informasi komputer kadang merasa terancam untuk berbagi informasi dengan unit lain dan khawatir kekuatannya akan hilang bila melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan.Dahulu program software hanya sedikit tersedia. Beberapa diantaranyadirancang untuk perawat atauahli komputer yang tidak memiliki pengalaman keperawatan.Banyak software yang dirancang untuk fungsi tunggal seperti ketenagaan dan penjadwalan, rencana perawatan/klasifikasi pasien.Kurangnya keseragaman bahasa keperawatan menghambat perkembangan dan penggunaan sistem informasi komputerRasa takut termasuk anggapan bahwa komputerisasi terlalu sulit, bahwa teknologi tersebut akan menggantikan perawat,bahwa komputer akan langsung mengarahkan dan mendikte asuhan dan bahwa kerahasiaan pasien akan dilanggar.Komputerisasi sangat mahal.hardware,software,pendidikan staf dan komputer tambahan menunjang kontribusi staf untuk mengembangkan sistem komputerisasi.

  • Untuk mendorong minat dan adopsi CPR di Indonesia, manfaat dan potensinya harus terus menerus disosialisasikan, misalnya menunjukkan kelebihan rekam medis elektronik dalam menyimpan data medis multimedia yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Meskipun belum ada rekam medis elektronik yang benar-benar sempurna, secara teknologi sebenarnya sudah dalam fase mature.