6-ANALISA ANION

download 6-ANALISA ANION

of 15

Transcript of 6-ANALISA ANION

ANALISA ANION

PAGE 16

ANALISA ANIONPenyelidikan anion-anion dapat dilakukan menggunakan :

1. larutan asal atau zat padat asal

misal: CO32-; Asetat; S2-; borat

2. dari larutan ekstrak soda (E.S)

Penggolongan AnionAnion dibagi menjadi 6 golongan :

1. Anion yang ditambah dengan asam encer menghasilkan gasMisal:

CO32- ; SO32- ; S2-; S2O32-; HCO3-; HSO3- ; CN-; NO2- ; CN- ; Ac-2. Anion- anion golongan oksidator

Misal:

BrO3-

Fe(CN)6 3-CLO3-MnO4-CrO42-

IO3-AsO43-Cr2O72-BrO3-

NO3 -NO2-

3. Anion-anion golongan reduktor

Misal:

SO32-S2O32-S2-CN-

SCN-Br-I-Cl-

AsO33-Fe(CN)64-NO2-PO33-

4. Anion-anion golongan AgNO3a. Anion-anion yang mengendap dalam suasana asam (HNO3 encer)

Misal

Cl-Br-I-SCN-

CN-Fe(CN)64-Fe(CN)63-S2-

S2O32-IO3-

b. Anion-anion yang mengendap setelah direduksi dengan NaNO2Misal : BrO3- direduksi menjadi Br- ClO3- direduksi menjadi Cl-

c. Anion-anion yang mengendap dalam suasana netral

Misal:

PO43- ; HPO42- ; AsO43- ; AsO33- ; C2O42- ; CrO42-5. Anion anion golongan BaCl25.1. Anion yang mengendap dalam suasana asam (HCl)

Misal :

SO42-

S2O82- direduksi dalam HCl menjadi SO42-

5.2. Anion mengendap dalam suasana asam setelah dioksidasi dengan Br2 adau I2Misal :

SO32-Diubah menjadi SO42-

S2O82- 5.3. Anion yang mengendap dalam suasana netral

Misal:

PO43-PO33-CrO42-

C2O42-F-BO33-

AsO33-AsO43-

6. Anion-anion yang dapat membentuk warna dengan FeCl3a. Anion anion membentuk warna dalam suasana asam lemah

Misal : Fe(CN)64- ; Fe(CN)63- ; SCN- ; Ac-b. Membentuk warna yang kadang kadang dipertegas dengan FeSO4Misal : Fe(CN)63- membentuk warna biru CrO42- membentuk warna hijau dari garam Cr3+PELAKSANAAN ANALISA ANIONPelaksanaan analisa anion seperti halnya kation dilakukan dalam 3 tahap yakni:

1. Reaksi Pendahuluan

2. Reaksi Penggolongan

3. ReaksiPenetapan

I REAKSI PENDAHULUANDalam reaksipendahuluan dapat digunakan :

Zat padat asli

Larutan zat asli dalam air

Reaksi pendahuluan meliputi antara lain :

a. Reaksi nyala api (untuk melihat halogen)Cara :

Garam (halogen) logam halida yang mudah menguap (hijau)

Percobaan : Beilstein ( menggunakan kawat Cu/CuO)

Cara:

CuO + halogen Cu halida ( nyala hijau)

Yang bemberikan tes positif adalah:

Cl-Br-ClO3-

BrO3-IO3-CN-

SCN-Fe(CN)64-Fe(CN)63-

Reaksi ini diganggu oleh : Ba2+ dan BO33-

b. Zat asli ditambah dengan asam sulfat 2N akan membentuk gasYang bemberikan tes positif adalah:

CaCO3 + H2SO4 CaSO4 + CO2 + H2O

Na2SO3 + H2SO4 Na2SO4 + SO2 + H2O

Selanjutnya gas yang timbul diselidiki menggunakan pereaksi yang khasc. Zat diselidiki dalam bentuk padatannyaMisal : Asetat ( CH3COO-) ; Borat (BO33-)

Asetat:

zat padat + H2SO4 p CH3COOH + SO42-

bau cuka

Zat + KHSO4 CH3COOK + HSO4-

bau cuka Borat: Zat padat + H2SO4p + methanol/etanol nyala hijau Reaksi:

H2SO4p

H3BO3 + CH3OH B(OCH3) + H2O

Menarik air nyala hijau

Reaksi ini diganggu oleh : Cu2+ dan Ba2+d. Penyelidikan anion-anion seperti : S2- ; SO32- ; S2O32- dan SCN-Cara : reaksi redoks

Zat + Zn + H2SO4 2N gas HnBau telur busuk

Gas Hn+ zat H2S + Pb(Ac)2 PbS Hitam

Reaksi :

S2- + 2H+ H2S + Pb(Ac)2 PbS + Ac-

Hitam

SO32- + 2H+ H2SO3 H2SO3 + 6Hn H2S + 3H2O

S2O32- + 2H+ H2S2O3 + 6Hn H2S + 3H2O + S Kuning

SCN- + H+ HSCN + 2Hn H2S + HCN

Beberapa anion yang ditemukan dalam penggolongankation adalah:

CrO42- Cr2O72- MnO4- AsO33- AsO43-

II REAKSI PENGGOLONGANUntuk keperluan reaksi penggolongan anion-anion zat yang digunakan dalam bentuk larutan , maka :

bila zatnya larut dalam air maka dilarutkan dalam akuades

bila zatnya tidak larut dalam air maka dibuat ekstrak soda (E.S)

Cara : Zat + Na2CO3 garam CO3 + Na anion (endapan) (filtrat)

Anion dianalisa dari filtrat sedangkan kation dianalisa dari residu larutan E.S1. Golongan anion-anion yang dengan asam menimbulkan gas

Cara:

Selidiki dari zat padat/larutan asli dalam air

Selidiki zat dari suspensi air

Zat yang diselidiki tidak boleh dari E.S karena mengandung garam karbonat

a. Anion-anion jika ditambah H2SO4 encer mengeluarkan gas adalah:

Karbonat

Sulfit

Asetat

Tiosulfat

Sulfida

Asetat

nitrit

b. Anion-anion dengan asam sulfat pekat menimbulkan gas adalah:

Oksalat

Klorida

Bromidaiodida

Nitrat

Klorat (ClO3-)

2. Anion-anion golongan oksidator

Zat + difenil amin + H2SO4p difenilbensidin (biru)

Zat oksidator pada konsentrasi rendah, warna yang terbentuk kurang peka, jika ditambah asam warna menjadi hilang

Anion-anion yang termasuk golongan oksidator adalah:

NO3-NO2-CrO42-Cr2O72-MnO4-

H2O2IO3-BrO3-Fe(CN)63-ASO43-

Karenareaksinya oksidari-reduksi maka dapat diganggu oleh kation kation oksidator

Misal : Fe3+ dari FeCl3 + difenil amin memberikan warna biru

3. Anion-anion golongan reduktor

Reaksi:

MnO4- + H+ Mn2+ + H2O

Violet tdk berwarna (encer) / rosa (agak pekat)

Dalam keadaan dingin, KmnO4 harus encer (0,02N) Jika konsentrasi KmnO4 pekat, maka warna KmnO4 setelah reduksi tidak hilang

Anion yang memberikan reaksi positif dalam keadaan dingin adalah:

SO32-S2O32-S2-NO2-CN-

SCN-I-Br-AsO33-Fe(CN)64-

H2O2Grm Fe2+

Anion anion yang memberikan reaksi positif dalam keadaan panas adalah: Oksalat

Formiat

Ion nitrit dan H2O2 dapat positif dengan pereaksi oksidator maupun reduktor karena bersifat baik sebagai oksidator maupun reduktor

4. Anion-anion golongan AgNO3Anion-anion dengan larutan AgNO3 dapat mengendap baik dalam suasana asam, netral maupun alkali lemah

Reaksi :

X- + Ag+ AgX

1. Anion-anion yang dengan AgNO3 mengendap dalam suasan asam (HNO3 encer) adalah :

Cl-IO3-CN-I-SCN-

Fe(CN)64-Fe(CN)63-Br-S2-BrO3-*

CLO3-**) setelah direduksi dengan NaNO2

2. Anion-anion yang mengendap dengan AgNO3 dalam suasana netral/basa lemah adalah:PO43-CrO42-AsO43-

C2O42-AsO33-Asetat dalam konsentrasi besar

Na2HPO4 + Ag+ Ag3PO4 Basa lemah Kuning H3PO4 (sangat asam) + Ag+ Jika zatnya asam : HCl; H3PO4 ; HNO3 ; H2SO4 ditambahkan AgNO3 + basa sedikit , maka jika mengendap berarti ada HKCl Sedangkan asam HNO3 ; H2SO4 tidak positif pada golongan ini

Reaksi Penggolongan AgNO3 Zat + HNO3 + AgNO3

Endapan:

Filtrat

+ NaNO2 + AgNO3

Endapan Filtrat

Penambahan NaNO2 tidak boleh berlebih (1-2 tetes) karena jika konsentrasi NaNO2 besar , dengan penambahan AgNO3 akan membentuk kristal

Reaksi:

BrO3- + NO2- Br- + NO2- NO2- + Ag+ AgNO2 Pemanasan 80oC bertujuan untuk melarutkan Agasetat, yangsemestinya adalah Ag2CrO4 (dalam suasana netral), namun penambahan NaNO2 dapat mereduksi CrO42- menjadi garam Cr3+5. Golongan BaCl2:

Pereaksi : BaCl2 / BaNO3 Hasil reaksi : endapan berwarna atau tidak berwarna

Anion-anion dapat mengendap dengan BaCl2 dalam suasana asam dan netral

Anion-anion yang mengendap dalam suasana asam kuat adalah: SO42- S2O32- setelah dioksidasi dengan Br2 menjadi SO42- SO32-

Anion anion yang mengendap dalam suasana netral adalah:

CrO42-

PO43- AsO43- BrO3- C2O42- dapat mengendap dalam suasana netral , namun konsentrasinya harus cukup besar

Reaksi Penggolongan BaCl2 Zat + HCl + BaCl2

6. Golongan FeCl3 /FeSO4Anion-anion yang memberikan reaksi warna dengann FeCl3 adalah :

Fe(CN)64- CH3COO- (asetat)

HCOO- (formiat)

SCN- BO33- Anion anion yang memberikan warna dengan FeCl3 dalam suasana asam tidak kuat adalah:

Fe3+ + Fe(CN)64- KFeFe(CN)6 (biru berlin) Fe3+ + CH3COO- Fe(CH3COO)3 (merah-coklat)

Fe3+ + SCN- Fe(SCN)2+ (merah darah)

Bila ada bisulfit (H2SO3 ; S2-) maka akan bereaksinsebagai:

Fe3+ + S2- Fe2S3Jika ada ion Fe2+ dapat berelsi membentuk warna sebagai:

Fe2+ + Fe(CN)63- Fe3[Fe(CN)6]2III. REAKSI PENETAPAN ANION Pada umumnya anion anion dengan asam (kuat maupun lemah) menimbulkan gas yang terlihat sebagai gelembung-gelembung

Jika konsentrasi nya terlaluencer seringkali gelembung yang keluar tidak jelas

Adanya gelembung dapat dilihat secara langsung menggunakan mikroskop/gelas obyek

Anion anion yang menimbulkan gas dengan asam adalah:

CO32-HCO3-SO32-HSO3-S2O32-S2-

NO3-NO2-CLO-CN-OCN-

1. Reaksi Penetapan CO32-/HCO3- Pada reaksi pendahuluan dengan larutan Ba(OH)2 atau Ca(OH)2 terbentuk endapan putih

Reaksi :

CO32- + H+ CO2 + H2O

Ba(OH)2 + CO2 BaCO3 + H2O Putih

Ba(OH)2 + CO2 + H+ Ba(HCO3)2

Larut

Cara :

Reaksi ini juga diberikan oleh ion sulfite:

SO32- + H+ SO2 + H2O

Ba(OH)2 + SO2 + H2O Ba(H0O3)2

larut

Cara membedakan ion karbonat dan sulfit:a. Melihat golongan reduktor

Sulfit (+) Karbonat (-)

b. Melihat golongann BaCl2 Sulfit (+)

Karbonat (-)

c. Zat + H2SO42N + K2Cr2O7

Sulfit ( + ) larutan menjadi hijau

Karbonat (-) , larutan menjadi keruh

Reaksi:

SO32- + Cr2O72- SO42- + Cr3+ (hijau)

Cara membedakan HCO3- dengan CO32-:

1. zat tunggal, menggunakan indikator universal (cocokkan dengan literatur)

2. dengan garam MaSO4:

CO32- + Mg2+ MgCO3 Putih

HCO3- + Mg2+ Mg(HCO3)2 (larut)

Mg(HCO3)2 MgCO3 + H2O + CO2

putih

3. dengan HgCl2 (sublimat) 4 CO32- + 4Hg2+ Hg4O3CO3 + 3CO2Merah coklat HCO3- + Hg2+

2. Reaksi Penetapan SO32-/HSO3- Golongan reduktor (+)

Golongan BaCl2 (+)

Golongan mengeluarkan gas (+)

Cara :

a. Kertas saring dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 (oranye) diletakkan di mulut tabung reaksi yang berisi zat yang telah diasamkan dengan H2SO42N, akan berbah menjadi hijau

b. Kerats saring yang telah dibasahi dengan KIO3 dan amilum akan berubah menjadi biru

reaksi :

IO3- + 2SO2 I2 + SO42- I2 + amilum Iod- amilum (biru)

c. Bau merangsang seperti belerang, tidak berwarna (gas SO2)

Cara membedakan SO32- dengan HSO3- : Dengan kertas indikator universal

Dengan BaCl2 maka:

SO32- + Ba2+ BaSO3Putih

HSO3- + Ba2+ Ba(HSO3)2 ( larut)3. Reaksi Penetapan ion tiosulfat (S2O32-) Golongan reduktor (+)

Golongan BaCl2 (+)

Golongan mengeluarkan gas (+)

Reaksi:

S2O32- + H+ SO2 + H2O + SKuning SO2 + K2Cr2O7 + 10H+ SO42- + 2Cr3+

SO2 + IO3- + amilum biruCara membedakan ion S2O32-; SO32- dan CO32- :

Larutan + I2 + amilum warnanya hilang

Biru

Reaksi ini positif jika ada ion sulfit dan tiosulfat ( ditandai adanya endapan kuning muda dari belerang)

4. Reaksi Penetapan ion sulfida:

Golongan reduktor (+)

Dengan asam H2SO4 encer menghasilkan gas H2S yang dapat menghitamkan kertas Pb asetat

Reaksi : S2- + 2H+ H2S + Pb(Ac)2 PbSReaksi :

S2- + 2H+ H2S + AgNO3 Ag2S

Hitam

H2S + HgCl2 HgS Hitam

H2S + Cd(Ac)2 CdS KuningSulfida sulfida kation golongan II tidak larut dalam asam encer, sehingga jika ditambah asam encer tidak menimbulkan gas H2S

Ciri khas gas H2S:

Gas tidak berwrna

Bau telur busuk

Menghitamkan kertas saring yang dibasahi dengan Pb asetat

Reaksi warna yang peka untuk sulfida adalah:

Pb2+ + H2S PbS + 2H+ Hitam

Dengan larutan Na.nitroprusid ( Na2Fe(CN)5NO) dalam alkali NaOH menghasilkan warna ungu/violet

Sulfida harus dalam bentuk garam yang larut dan bereaksi basa, jika tidak maka reaksinya negatif

Reaksi dengan Na nitroprusid ini sangat peka dan dapat menunjukkan adanya sulfida dalam jumlah kecil

Reaksi:

Na2Fe(CN)5NO + Na2S NaFe(CN)5NOS

Ungu

Untuk sulfida yang sukar larut (HgS) diidentifikasi menggunakan reaksi Gutzeit

5. Reaksi Penetapan ion Nitrit Dengan asam encer menimbulkan gas NO2 berwarna coklat , bau merangsang Golongan oksidator (+)

Golongan reduktor (+)

Reaksi:

HNO2 NO + HNO3 + H2O

udara

NO + (O) NO2 (coklat)

Dengan larutan FeSO4 pekat + H2SO4 encer/ Hac encer reaksi cincin coklat

Reaksi:

2NaNO2 + 2Hac 2 Na Ac + 2HNO2

2HNO2 NO + HNO3 + H2O

FeSO4 + NO Fe(NO)SO4

Coklat

Reaksi ini diganggu oleh ion-ion yang memberikan warna dengan Fe2+ misal Fe(CN)63- dan I-

I- + 2NO2 + 4H+ I2 + NO + 2H2OCoklat

Fe(CN)63- + Fe2+ Fe3[Fe(CN)6]2 Biru

6. Reaksi Penetapan Ion Nitrat

Reaksi penetapan untuk ion nitrat antara lain adalah:

1. Reaksi cincin coklat dengan pereaksi FeSO4 encer dan H2SO4 pekat

Bila ada nitrit tidak (+) dan seluruh larutan berwarna coklat , sehingga nitrit mengganggu penentuan nitrat

Reaksi

NaNO3 + H2SO4 p NaHSO4 + HNO3

6FeSO4 + 2HNO3 + 3 H2SO4 3Fe2(SO4)3 + 2 NO + 4H2O

FeSO4 + NO Fe(NO)So4Coklat

Ion nitrat tidak mengganggu penentuan nitrit Ion nitrit mengganggu penentuan nitrat

2. dengan reaksi diazo

nitrat dengan asam sulfanilat dan ( naftilamin dan asam asetat menimbulkan warna merah di papan tetesCara membedakan ion nitrit dan nitrat:

ZatH2SO42NOksidatorReduktorFeSO4-HAcFeSO4/H2SO4KI-Hac I2

NO2- +++++++

NO3--+--+-

Cara menghilangkan nitrit:

a. direduksi dengan urea dan H2SO4 encer menjadi gas N2 reduksi

NO2- N2

(NH2)2C=O + 2NO2- + 2H+ CO2 + N2 + H2O

b. ditambah aam amina sulfat/NH2SO3H

Kristal ditambahkan pada campuran NO3- dan NO2- , dipanaskan menghasilakn gas N2 NH3-SO3H +H+ + NO3- N2 + H2SO4 + H2O

Disini terjadi oksidasi-reduksi SO3- menjadi SO42-

c. dengan NH4Cl

NO3- + NH4Cl N2 + Cl- + H2O

Paling baik adalah reaksi (b) karena tidak ada hasil samping, sedangkan reaksi (a) dan (c) sebagaian nitrit dioksidasi menjadi nitrat Zat + Zn + H2SO4 2N

Pb asetat

+ H2S reaksi redoks

Cl-; Br-; I-; IO3- ; CN- ; SCN- ; S2-; Fe(CN)64- ; Fe(CN)63-

+ NaOH netral

+HAc 80oC + AgNO3

Endapan :

PO43-; AsO33-; AsO43-; CrO42-; C2O42-

Filtrat :

buang

Br- dari BrO3-

Cl- dari ClO3-

Endapan: SO42-

+ CaCl2

Filtrat

Endapan: C2O42-

+ NaAc (netral + BaCl2

Filtrat

Endapan: CrO42-; PO43-; AsO43-; BO33-

Endapan: SO42- dari S2O32- ; SO32-

+ Br2/I2 + BaCl2

Filtrat

Filtrat

Ba(OH)2 atau Ca(OH)2

Zat + H2SO4/HCl

K2Cr2O7

Zat + H2SO4 2N

Cr2O72- + SO2 + 10H+ 2Cr3+ + SO42- + 5H2O

Hijau (kertas saring)

Larutan zat + NaOH + reagen (dalam air)(baru) ungu

Kapas PbAsetat

AgNO3

H2S

Zat + H2SO4 2N

Kertas KI-amilum biru

NO2- + H2SO4 2N NO2

NO2- encer

Larutan FeSO4pekat + HAc

Alirkan pelan-pelan melalui dinding tabung I terbentuk cincin coklat

Tb I

H2SO4 pkt pelan-pelan sehingga membentuk 2 lapisan

NO3- + FeSO4