7 Langkah Varney

5/26/2018 7 Langkah Varney

1/13

PROSES PENATALAKSANAAN KEBIDANAN

Penatalaksanaan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metoa untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian/ tahapan yang logis untuk

pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 1997)

Penatalaksanaan kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang

dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan e!aluasi

Proses Penatalaksanaan "ebidanan terdiri dari 7 langkah yaitu #

$ %engumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien

secara keseluruhan

$$ %enginterprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa/ masalah

$$$ %engidentifikasi diagnosa/ masalah potensial dan mengantisipasi

pananganannya

$V %enetapkan kebutuhan tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga

kesehatan lain serta ru&ukan berdasarkan kondisi klien

V %enyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional

berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya

V$ Penatalaksanaan langsung asuhan secara efesien dan aman

V$$ %enge!aluasi kefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali

penatalaksanaan proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif

%eskipun proses tersebut bisa dipecah-pecah men&adi 7 langkah, namun sebenarnya

semuanya adalah saling berkesinambungan, berulang kembali 'ntuk bisa menge!aluasi

efektifitas dari rencana asuhan, diperlukan mengumpulkan data, menge!aluasinya, lalu

membuat rencana asuhan kembali Proses tersebut berlan&ut terus dan berulang-ulang,

dengan setiap kali melakukan pemeriksaan klien leh karena itu, terdapat suatu

hubungan yng dinamis berulang antara masing-masing langkah, dan setiap langkah akan

bergantung pada keurutan hasil dari langkah sebelumnya


2/13

Proses Penatalaksanaan Kebidanan

%engumpulkan data

%enge!aluasi keefektifan

asuhan yang diberikan

%enginterprestasikan data/

diagnosa/ masalah

Penatalaksanaan langsung %engidentifikasi diagnosa/

asuhan masalah potensial

Penatalaksanaan %enetapkan hubungan,

langsung asuhan konsultasi, kolaborasi

dengan tenaga kesehatan

yang lain

%enyusun rencana asuhan


3/13

Langkah I (pertama)

Tahap Pengumpulan Data dasar

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap

dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien 'ntuk memperoleh data dapat

dilakukan dengan cara #

1 namnesa

* Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda !ital

+ Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan penun&ang

ila klien mengalami komplokasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam

penatalaksanaan maka bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter

.ahap ini merupakan langkah aal yang akan menentukan langkah berikutnya, sehingga

kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan proses

interprestasi yang benar atau tidak dalam tahap selan&utnya, sehingga dalam pendekatan

ini harus yang komprehensif meliputi data subyektif, ob&ektif dan hasil pemeriksaan

sehingga dapat menggambarkan kondisi/ masukkan klien yang sebenarnya dan !alid

"a&i ulang data yang sudah dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan akurat

Langkah II (Kedua)Interprestasi data untuk mengidentifikasi diagnosa/ masalah

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa/ masalah berdasarkan

interprestasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan

0ata dasar yang telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga dapat merumuskan

diagnosa dan data masalah yang spesifik umusan diagnosa dan masalah keduanya

digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap

membutuhkan penanganan %asalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami

anita yang diadentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengka&ian %asalah &uga

sering menyertai diagnosa 2ebagai contoh #

0iperoleh diagnosa 3 kemungkinan anita hamil 3

%asalah # anita tersebut tidak menginginkan kehamilan


4/13

4ontoh lain #

5anita hamil trimester ke $$$

%erasa takut terhadap proses persalinan dan melahirkan yang sudah tidak dapat

ditunda lagiPerasaan takut tidak termasuk dalam kategori 3 nomenklatur standar diagnosa 3

tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengka&ian lebih lan&ut

dan memerlukan suatu perecanaan untuk mengurangi rasa takut

0iagnosa kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek

kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan

2tandar 6omenklatur 0iagnosa "ebidanan #

1 0iakui dan disyahkan oleh profesi

* erhubungan langsung dengan praktek kebidanan

+ %emiliki ciri khas kebidanan

0idukung oleh clinical judgementdalam praktek kebidanan

0apat diselesaikan dengan pendekatan penatalaksanaan kebidanan

Langkah III (Ketiga)

Mengidentifikasikan Diagnosa atau Masalah Potensial dan Mengantisipasi

Penanganannya

Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah potensial berdasarkan

dioagnosa/ masalah yang sudah diidentifikasi 8angkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan idan diharapkan dapat aspada dan bersiap-siap

mencegah diagnosa/ masalah potensial ini men&adi benar-benar ter&adi 8angkah ini

penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman

4ontoh #

2eorang anita dengan pembesaran uterus berlebihan idan harus mempertimbangkan

kemungkinan penyebab pembesan uterus yang berlebihan tersebut (misalnya

polihidramnion, besar dari masa kehamilan, ibu dengan diabetes kehamilan, atau

kehamilan kembar)


5/13

"emudian bidan harus melakukan perencanaan untuk mengantisipasinya dan bersiap-siap

terhadap kemungkinan tiba-tiba ter&adi perdarahan postpartum yang disebabkan oleh

atonia uteri karena pembesaran uterus berlebiahan

Pada persalinan dengan bayi besar bidan bidan sebaiknya &uga mengantisipasi dan

bersiap-siap terhadap kemungkinan ter&adinya distosia bahu dan &uga kebutuhan untuk

resusitasi idan &uga sebaiknya aspada terhadap kemungkinan anita menderita

infeksi saluran kencing yang menyebabkan tingginya kemungkinan ter&adinya

peningkatan partus prematurus atau bayi kecil Persiapan yang sederhana adalah

anamnesa dan mengka&i riayat kehamilan pada setiap kun&ungan ulang, pemeriksaan

laboratorium terhadap bakteri dan segera memberi pengobatan &ika infeksi saluran

kencimg ter&adi

Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah

potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan ter&adi tetapi &uga

merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak ter&adi

hingga langkah ini benar, merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional/

logis "a&i ulang apakah diagnosa atau masalah potensial yang diidentifikasi sudah tepat

Langka IV (Keempat)

Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera, untuk Melakukan Konssultasi,Kolaborasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien

%engidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/ untuk

dikonsultasikan atau ditandatangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain

dengan kondisi klien

8angkah keempat men!erminkan kesinambungan dari proses penatalaksanakan

kebidanan :adi penatalaksanaan bukan hanya salama asuhan primer periodik atau

kun&ungan prenatal sa&a, tetapi &uga selama anita tersebut bersama bidan terus menerus,

misalnya pada aktu anita tersebut dalam persalinan

0ata baru mungkin sa&a dikumpulkan dan die!aluasi eberapa data mungkin

mengidentifikasikan situasi yang gaat dimana bidan harus bertindak segera untuk

kepentingan keselamatan &ia ibu atau anak (misalnya perdarahan kala $$$ atau

perdarahan segera setelah lahir, distosia bahu atau nilai P; yang rendah)


6/13

0ari data yang dikumpulkan dapat menun&ukkan satu situasi yang memerlukan

tindakan segera, sementara yang lain harus menunggu inter!ensi dari seorang dokter,

misalnya prolaps tali pusat 2ituasi lainnya bisa sa&a tidak merupakan kegaatan tetapi

memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter

0alam kondisi tertentu seorang anita mungkin &uga akan memerlukan konsultasi

atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti peker&a sosial, ahli gi


7/13

leh karena itu pada lankah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan bersama

klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya

2emua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional

dan benar-benar !alid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai

dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien "a&i ulang apakah rencana asuhan

sudah meliputi semua aspek asuhan kesehatan terhadap klien

Langkah VI (Keenam)

Pelaksanaan Langsung #suhan dengan $fisien dan #man

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan

pada langkah ke lima dilaksanakan secara efesien dan aman Perencanaan ini bisa

dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim

kesehatan yang lainnya 5alau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung

&aab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya memastikan langkah-langkah

tersebut benar-benar terlaksana)

0alam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien

yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam penatalaksanaan asuhan

bersama yang menyeluruh tersebut Penatalaksanaan yang efesien akan menyangkut

aktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien "a&i ulang apakah semuarencana asuhan telah dilaksanakan

Langkah VII (Ketujuh)

Menge%aluasi

Pada langkah ke V$$ ini dilakukan e!aluasi keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah

terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa

dan masalah encana tersebut dapat dianggap efektif &ika memang benar efektif dalam

pelaksanaannya

8angkah-langkah proses penatalaksanaan umumnya merupakan pengka&ian yang

memper&elas proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada

proses klinis, karena proses penatalaksanaan tersebut berlangsung didalam situasi klinik


8/13

dan dua langkah terakhir tergantung pada klien dan situasi klinik, maka tidak mungkin

proses penatalaksanaan ini die!aluasi dalam tulisan sa&a

4ontoh kasus #

6y =ani datang ke klinik untuk kun&ungan prenaalnya yang pertama nda

menyambutnya dan mulai melaksanakan proses penatalaksanaan kebidanan

Langkah I

6y =ani, umur *> tahun, ;ra!ida $, hamil +> dari perhitungan kalender ?P?. **-+-

*>>1 Perkiraan persalinan *9-1*-*>>1

iayat kesehatan sekarang #

%erasakan gerakkan anak pada aal &uli, suami istri mengharapkan kehamilan ini

Perubahan bentuk sesuai dengan tanda-tanda kehamilan ?ubungan seksual

berlangsung normal %engeluh keluar cairan banyak dari !agina, sering lelah dan

merasa letih sampai mengganggu akti!itas sehari-hari 8ain-lain tidak ada yang

istimea, tidak merokok dan minum alkohol

iayat kesehatan # perasi usus bunu pada dumur 17 tahun, lain-lain tidak ada masalah

iayat obstetri # Primigra!ida

iayat sosial #"lien lulus 2%' dan beker&a sebagai sekretariat pada sebuah perusahaan asuransi

2uami kuliah tingkat akhir %ereka tinggal bersama orang tua dan + orang adik

%ereka sekeluarga menyanyangi binatang peliharaan + hari yang lalu orang tuanya

diraat di 2 $nilah yang menyebabkan klien agak lelah dan pusing sehingga ia

datang memeriksakan kehamilannya

Pemeriksaan fisik #

.ekanan darah 1>/ 9> (sebelum hamil tekanan darah 1*>/7> mm?g), suhu +7

4, nadi @ A/ menit, 1B A/ menit

.inggi badan 1B> cm, erat badan sebelum hamil B kg, sekarang B, kg

2tatus gi


9/13

8eher # dalam batas normal

0ada # putting susu menon&ol, kotor, klien merencanakan untuk menyusui

0aerah sisi kanan, baah perut sakit

8eopold $

.C' *@ cm

.eraba bagian keras

8eopold $$

Pemeriksaan 0:: 11 A/ menit teratur kuat pada kanan baah

ktermitas kedua kaki oedema

8aboratorium #

Protein urine (D) reduksi

?b 11, gE

Langkah II :0iagnosa kebidanan

;$ P> > hamil +B minggu &anin 1 hidup, intra uteri dengan pre eklamsia ringan

Langkah III

Pre eklampsia erat

ntisipasi pemantauan .0, oedema, ge&ala pusing berat dan menetap, nyeri

epigastrium (obser!asi tanda P) pada setiapkun&ungan

Langkah IV

"olaborasi dengan dokter

Langkah V

%en&elaskan tentang keadaan kehamilan dan akibat/ bahaya pre eklampsia ringan

terhadap ibu dan bayi

%en&elaskan cara mengontrol gerakan &anin

%en&elaskan kebutuhan nutrisi ibu (.".P)


10/13

%en&elaskan tanda-tanda bahaya persalinan dan persiapan persalinan

%en&elaskan tentang kebersihan lingkungan dan bahaya terhadap binatang

peliharaan

%embuat per&an&ian untuk kun&ungan ulang berikutnya

Langkah VI

.anggal * ktober *>>1

%emantau tanda P pada setiap kun&ungan

"olaborasi dengan bgyn

%en&elaskan tentang keadaan kehamilan kepada ibu dan keluarganya

%en&elaskan bahaya P terhadap ibu dan &anin

%enerangkan kepada ibu cara menghitung gerakan &anin untuk mengetahui

keadaan &aninnya

%en&elaskan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dengan memperhatikan sosok dan

lingkungan dimana ibu tinggal

%en&elaskan tanda-tanda bahaya yang mengancam ibu dan &anin, serta

men&elaskan alternatif tindakan yang harus segera dilakukan

%erencanakan kun&ungan ulang pada minggu yang akan datang

%en&elaskan tanda-tanda persalinan dan persiapan yang harus dilakukan, pakaian

bayi, pakaian ibu, tempat persalinan, transportasi, orang bissa dimintakan

pertolongan segera

Langkah VII# !aluasi

.anggal * ktober *>>1

$bu mendapatkan pengobatan dari dokter

$bu dan keluarga mengerti dan menerima pen&elasan tentang kondisi

kehamilannya

$bu dan keluarga mengetahui bahaya P terhadap ibu dan &anin, besedia untuk

memperhatikannya


11/13

$bu memahami makanan yang baik untuk dirinya dan memanfaatkannya sayuran

hasil tanaman dipekarangannya dan hasil ternaknya

SOAP

METODE PENDOKUMENTASIAN

%etode langkah yang dinamakan 2P ini disarikan dari proses pemikiran

penatalaksanaan kebidanan 0ipakai untuk pendokumentasian asuham pasien dalam

rekam medis pasien sebagai catatan kema&uan

S & S'B($KTI) pa yang dikatakan klien

* & *B($KTI) pa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan seaktu melakukan

pemeriksaan # pemeriksaaan laboratorium

# & #+#LIS# "esimpulan apa yang dibuat dari data-data subyektif dan ob&ektif

tersebut

P & PL#+ pa yang dilakukan berdasarkan hasil penge!aluasian tersebut

diatas

Pendokumentasian 2P penting karena #

1 %encipakan catatan permanen tentang asuhan yang diberikan kepada pasien

* %emungkinkan berbagai informasi diantara pemberi asuhan

+ %emfasilitasi pemberian asuhan yang berkesinambungan

%emungkinkan penge!aluasian dari asuhan yang diberikan

%emberikan data untuk catatan nasional, riset dan statistik mortalitas/ morbiditas

B %eningkatkan pemberian asuhann yang lebih aman, dan bermutu tinggi kepada

klien

Pendokumentasian metoda 2P merupakan kema&uan informasi yang sistematis

yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan anda men&adi suatu rencana asuhan

%etode ini merupakan penyaringan inti sari dari Proses Penatalaksanaan "ebidanan

untuk tu&uan penyediaan dan pendokumentasian asuhan


12/13

2P merupakan urut-urutan yang dapat membantu anda dalam mengorganisir pikiran

anda dalam memberikan asuhan yang menyeluruh

2P adalah catatan yang bersifat sederhana, &elas, logis dan tertulis

'ntuk menggambarkan keterkaitan antara mana&emen kebidanan sebagai pola pikir

dengan pendokumentasian sebagai catatan dari asuhan dengan pendekatan mana&emen

kebidanan, di&elaskan dalam bagan berikut #

lur pikir bidan Pencatatan dari asuhan kebidanan

Proses %ana&emen "ebidanan Pendokumentasian suhan "ebidanan

7 langkah (Varney) langkah

("ompetensi bidan)2P6.2

0ata 0ata2ub&ektif

b&ektif

%asalah/ 0iagnosa

ssesment/

0iagnosisssesment/ 0iagnosis

ntisipasi masalah

potensial/ diagnosa lain

%enetapkan kebutuhan

segera untuk konsultasi,

kolaborasi

Plan #

- "onsul

- .es diagnosis/ lab

- u&ukan

- Pendidikan/ konseling

- Collo up

$mplementasi $mplementasi


13/13

!aluasi !aluasi

4ontoh catatan 2P untuk kasus ibu $ta

"un&ungan kedua

2 # $bu $ta mengeluhkan rasa sakit menyentak dipinggangnya, berlangsung sebentar

:uga mengelluhkan rasa sakit dipunggung bagian baah beserta konstipasi

Pergerakan &anin D se&ak sebulan ini %enyangkal adanya perdarahan, sakit kepala

dan gangguan penglihatan

# .0 11>/ 7> mm?g, @ kg, .C' * cm, 0:: 1 A/ menit, tidak ada oedema,

?b 11,@ g E, protein urin negatif

# 'sia kehamilan * minggu, ukuran F masa haid terakhir dan pergerakan &anin,

rasa nyeri pada ligamen bundar, ketidaknyamanan normal dalam masa kehamilan,

hasil pemeeriksaan laboratorium normal

P # - %ena&arkan baha rasa sakit ligamen adalah normal # menga&arkan agar tidak

melakukan pergerakan badan secara tiba-tiba

- %enga&arkan baha rasa sakit pada punggung baah adalah normal # agar

memakai sepatu dengan hak rendah

- %enga&arkan baha pil-pil

7 Langkah Varney

Documents

Transcript of 7 Langkah Varney