9. Sistem Pencernaan
Transcript of 9. Sistem Pencernaan
-
7/22/2019 9. Sistem Pencernaan
1/8
116
IX. SISTEM PENCERNAAN
A. Sasaran Pembelajaran
1. Agar mahasiswa mampu mengenali dan mengetahui posisi organ-organ
pencernaan beserta modifikasinya2. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi organ-organ
pencernaan beserta modifikasinya.
3. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi kelenjar
pencernaan
B. Alat Pencernaan
Pencernaan pada ikan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Fungsi alat
pencernaan adalah untuk menghancurkan zat makanan (molekul makro) menjadi
zat terlarut (molekul mikro) sehingga zat makanan tersebut mudah diserap dan
kemudian dapat digunakan pada proses metabolisme di dalam tubuh ikan. Proses
pencernaan pada ikan terjadi dalam dua bentuk yaitu secara fisik yang terjadi di
dalam rongga mulut dan lambung, dan secara kimiawi yang terjadi di dalam
lambung dan usus.
Alat pencernaan pada ikan sering berbeda antar satu spesies dengan
spesies lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dalam pola
adaptasi terhadap makanannya. Alat pencernaan yang sering mengalami adaptasi
adalah bibir, gigi, mulut, dan saluran pencernaan.
Alat pencernaan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan yang
meliputi mulut, rongga mulut, pharynx, esophagus, lambung, pylorus, duodenum,
intestinum, rectum, dan anus; serta kelenjar pencernaan yang terdiri dari hati,
empedu, dan pancreas.
Setiap alat pencernaan memiliki tugas masing-masing. Mulut berguna
untuk menangkap atau mengambil makanan. Adaptasi mulut ikan terhadap
makanannya menyebabkan ditemukannya beraneka macam bentuk mulut ikan.
Ikan-ikan yang biasanya mencari makanan dengan memangsa jenis ikan lain,
umumnya mempunyai mulut yang lebar, sedangkan ikan-ikan yang biasa
mengambil makanan dengan jalan mengisap organisme yang menempel pada
substrat (perifiton) biasanya mempunyai bentuk bibir yang tebal (misalnya ikan
tambakan, Helostoma temmincki). Sebaliknya ikan belanak (Liza sp.) yang
-
7/22/2019 9. Sistem Pencernaan
2/8
117
mencari makanan di dasar perairan mempunyai bibir yang tebal dan kadang-
kadang mulutnya dapat disembulkan.
Rongga mulut berfungsi untuk tempat mencabik atau memotong-motong
makanan. Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi. Berdasarkan letaknya,
terdapat tiga macam gigi pada ikan bertulang sejati, yaitu gigi mulut, gigi rahang,dan gigi pharynx (Gambar 53). Sebaliknya berdasarkan bentuknya, gigi ikan dapat
dibedakan atas: cardiform (untuk merobek), villiform (untuk merobek), canine
(untuk mencengkeram), incisor, dan molariform (untuk menggerus)(Gambar 54).
Lambung merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnya
terdapat kelenjar yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung dimana
cairan ini membantu proses pencernaan. Bentuk anatomi lambung sangat
bervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut. Lambung ikan
herbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan herbivora tidak
mempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka merupakan lambung
palsu yang merupakan penggelembungan usus bagian depan. Umumnya ikan
carnivora mempunyai lambung yang berbentuk seperti tabung (Gambar 55),
sedangkan pada ikan omnivora berbentuk seperti kantung (Gambar 56). Pada
beberapa ikan tertentu lambung mengalami modifikasi. Pada ikan belanak (Liza
sp.), lambung mengalami modifikasi menjadi gizzard yang berfungsi sebagai alat
untuk menggiling makanan (Gambar 55). Gizzard mempunyai dinding (lapisan
otot) yang lebih tebal dibanding dengan dinding lambung biasa. Pada ikan cucut,
usus mengalami modifikasi dimana pada bagian dalamnya membentuk spiral
(spiral valve). Dengan adanya spiral valve ini, daerah penyerapan zat-zat
makanan yang telah dicerna semakin luas (Gambar 57).
Pylorus terletak setelah lambung, berperan dalam mengatur keluarnya
makanan yang dicerna di lambung dan masuk ke dalam usus. Sedangkan usus
merupakan tempat proses penyerapan zat makanan yang telah tercerna, dan
selanjutnya sisa makanan dibuang melalui anus. Ikan-ikan herbivora yang tidak
mempunyai lambung, pencernaan yang intensif terjadi di dalam usus. Umumnya
ikan-ikan herbivora memiliki usus yang panjangnya beberapa kali panjang
tubuhnya, sedangkan ikan-ikan carnivora memiliki usus yang pendek atau sangat
pendek bila dibandingkan dengan panjang tubuhnya.
-
7/22/2019 9. Sistem Pencernaan
3/8
118
Gambar 53. Letak gigi pada ikan Osteichthyes (Bond, 1979)
Gambar 54. Bentuk-bentuk gigi ikan (Lagler et al., 1977)
-
7/22/2019 9. Sistem Pencernaan
4/8
119
Gambar 55. Alat pencernaan ikan carnivora dan gizzard (Afandi et al., 1992)
Gambar 56. Alat pencernaan ikan omnivora (Affandi et al., 1992)
-
7/22/2019 9. Sistem Pencernaan
5/8
-
7/22/2019 9. Sistem Pencernaan
6/8
-
7/22/2019 9. Sistem Pencernaan
7/8
122
mencurahkannya ke dalam usus bila diperlukan. Empedu berguna untuk
mencernakan lemak.
Suatu kelenjar pencernaan lain yang disebut pancreas tidak ditemukan
pada ikan karena bersifat mikroskopis. Limpa atau lien berwarna merah tua,melekat pada mesenterium di antara usus dan gonad, tidak masuk ke dalam
sistem pencernaan melainkan termasuk dalam systema reticulo-endothelia.
Secara garis besarnya, perbedaan antara struktur alat pencernaan ikan
herbivora dan ikan carnivora adalah:
a. Untuk ikan herbivora:
- gigi tumpul dan kadang-kadang halus
- tidak memiliki lambung tetapi usus bagian depan membesar membentuk
lambung palsu
- panjang usus beberapa kali panjang tubuhnya
- tapis insang panjang dan rapat
b. Untuk ikan carnivora:
- gigi runcing (gigi taring)
- lambung memanjang
- panjang usus sama atau lebih pendek daripada panjang tubuhnya
- tapis insang pendek dan tidak rapat
D. Soal-soal Latihan
Setelah membaca materi di atas, bentuklah kelompok diskusi (5 orang per
kelompok), kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan selama 10
menit proses pencernaan pada ikan secara fisik dan kimiawi.
E. Daftar Pustaka
Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. SuatuPedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat.Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Alamsjah, Z. 1974. Ichthyologi I. Departemen Biologi Perairan. FakultasPerikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
-
7/22/2019 9. Sistem Pencernaan
8/8
123
Alamsjah, Z. dan M.F. Rahardjo. 1977. Penuntun Untuk Identifikasi Ikan.Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor,Bogor.
Andy Omar, S. Bin. 1987. Penuntun Praktikum Ichthyologi. Jurusan Perikanan
Universitas Hasanuddin, Ujungpandang.
Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Chiasson, R. 1980. Laboratory Anatomy of the Perch. Third edition. WM. C. BrownCompany Publishers, Dubuque, Iowa.
Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology.Second edition. John Wiley and Sons, Inc., New York.
Moyle, P.B. and J.J. Cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology.Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Wischnitzer, S. 1972. Atlas and Dissection Guide for Comparative Anatomy.Second edition. W. H. Freeman and Company, San Francisco.